Penulis: Juniardi

  • Sutono Peduli Petani Lampung

    Sutono Peduli Petani Lampung

    Cawagub Dari PDI-P, Ir Sutono (Foto/Dok/Net)

    Bandarlampung (SL) – Menanggapi keluhan masyarakat setempat, Calon Wakil Gubernur dari PDI-P, ir Sutono menegaskan akan memberikan pendampingan bagi petani dan pekebun HKm.

    “Saya yang bertanggung jawab atas pendampingan, berupa bimbingan peneliharaan dan pengolahan serta teknologi terapan untuk meningkatkan nilai jual komoditi hasil pertanian daerah tanggamus,” janjinya.

    Sebagai mantan kadis kehutanan provinsi, Sutono menegaskan prinsipnya, Hutan Lestari, Rakyat Sejahtera.

    Selebihnya, Sutono mengatakan para petani nantinya akan diikutkan dalam diklat dan dikelompokan untuk mendapatkan pelatihan yang dicanangkannya dalam program Nawacita, jika terpilih menjadi wakil gubernur nanti.

    Untuk fasilitas dan infrastruktur pendukung, Sutono menegaskan, fungsi anggota dewan dapil setempat harus dapat dirasakan oleh masyarakat umum, khususnya bagi pemilihnya.

  • Pemprov Lampung Berharap REI Expo 2018 Gairahkan Kembali Bisnis Real Estate

    Pemprov Lampung Berharap REI Expo 2018 Gairahkan Kembali Bisnis Real Estate

    Pemprov Lampung Buka Acara Real Estate Indonesia Expo 2018 Yang Digelar di Atrium Mall Boemi Kedaton Lampung, Rabu (28/3/2018)

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung berharap Real Estate Indonesia (REI) Expo 2018 yang digelar di Atrium Mal Boemi Kedaton Lampung, Rabu (28/3/2018) dapat memberi referensi akan hunian yang berkualitas khususnya bagi kalangan menengah ke bawah, serta menggairahkan kembali bisnis Real Estate di Provinsi Lampung. Hal itu diungkapkan Plt Asisten Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Taufik Hidayat, saat mewakili Pjs. Gubernur Lampung, Didik Suprayitno membuka acara tersebut.

    REI Expo 2018 merupakan pameran perumahan terbesar di Bandar Lampung, dengan diikuti 37 peserta yang terdiri dari empat pihak perbankan (BRI,BTN,BNI dan Mandiri), 31 Perum Perumnas, dan 2 peserta produk material pendukung. REI Expo diselenggarakan selama 10 hari dari 28 Maret sampai 8 April 2018.

    Pada kesempatan itu, Taufik Hidayat mengatakan pembangunan perumahan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. “Tahun 2020-2025 akan mengalami bonus demografi yang punya banyak kebutuhan perumahan dan pekerjaan. Kita mendukung Bandar Lampung menjadi kota metropolitan karena penduduk nya lebih dari 1,1-1,2 juta dan ini tantangan REI menyiapkan perumahan,” paparnya.

    Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung, lanjut Taufik, terus melaksanakan pembinaan dan pembangunan perumahan rakyat yang handal bergotong royong dan berkelanjutan dalam upaya mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni. “Kami berharap, dengan acara ini, masyarakat Lampung semakin terbantu untuk memperoleh referensi akan hunian yang berkualitas khususnya bagi kalangan menengah ke bawah serta dapat menggairahkan kembali bisnis Real Estate di Provinsi Lampung,” ujar Taufik.

    REI Expo 2018 ini sendiri sangat diminati masyarakat. Mereka mengunjungi acara ini untuk mendapatkan informasi tentang perumahan. Pemprov terus memberikan dukungan Stimulan Bantuan terhadap Program Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan mengusulkan alokasi Bedah Rumah sebanyak 3.000 unit Tahun 2017 yang disebar di delapan Kabupaten di Provinsi Lampung. Ke depan di 2018, Program ini akan terus dikembangkan hingga 14 Kota di Provinsi Lampung.

    Sementara itu, Ketua DPD REI Lampung Djoko Handoko Halim Santoso menyampaikan bahwa REI EXPO 2018 bertajuk “Perumahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”, yang menyediakan properti, building material, interior dan eksterior serta lembaga penyedia KPR. “REI EXPO ini merupakan salah satu program kerja dan menjadi agenda rutin dari DPD REI Lampung yang di adakan sebanyak 2 kali dalam setiap tahunnya dengan tujuan di samping sebagai ajang silahturahmi dengan anggota serta para Stake Holder, juga mempromosikan produk-produk property yang akan di bangun oleh pengembang serta memberikan berbagai kemudahan kepada masyarakat di Provinsi Lampung. Adapun target transaksi penjualan pada acara REI EXPO kali ini adalah sebesar Rp20 Miliar. “Melalui kerjasama dengan media massa merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan mempermudah masyarakat untuk mengetahui perumahan yang dibangun oleh pengembang di dalam anggota REI,” ujarnya.

    REI secara nasional menargetkan pembangunan sebanyak 25.000 unit rumah subsidi dan di Lampung target 8000 unit ini perlu dukungan stakeholder baik pemerintah, pertanahan, perbankan, dan media. “Kami siap mendukung program pemerintah dan nawacita Presiden Joko Widodo. Juga menjadi mitra strategis pemerintah untuk mewujudkan pembangunan rumah. Setelah dianalisa, bangsa yang kuat didasar keluarga yang sehat, cerdas, untuk mewujudkan itu harus ada rumah yang baik, kami siap mewujudkan Indonesia yang kuat dengan pembangunan rumah yang lebih baik, untuk itu REI tidak bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama dan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung,”jelasnya.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU Real Estate Indonesia (REI) Expo bersama Lampung Post, Radar lampung, dan Tribun Lampung, sebagai simbol kerjasama organisasi perumahan dan media massa yang ada di Lampung. REI juga meneken MoU dengan tiga perbankan yakni BRI, BTN, dan Mandiri yang di saksikan oleh Plt Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Taufik Hidayat dan Plt Walikota Bandar Lampung M Yusuf Kohar, serta beberapa kepala cabang bank yang ada di Lampung. (Humas Prov)

  • Menteri Pertanian : Lampung Swasembada Protein

    Menteri Pertanian : Lampung Swasembada Protein

    Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman Bersama Pemprov Lampung dan Pjs. Gubernur Lampung Pada Panen Pedet (anak sapi) di Lapangan Simpang Empat Lamsel, Kamis (29/3/2018).

    Lampung Selatan (SL) – Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan panen pedet (anak sapi) di Lapangan Simpang Empat Dusun Bumi Harjo, Desa Negiasari, Kecamatan Ketibung, Lampung Selatan, Kamis (29/3/2018). Acara ini sekaligus menandai swasembada protein yang berhasil dicapai Provinsi Lampung.

    “Tubuh membutuhkan protein bukan daging. Kita mengubah mindset (pola pikir) kita menjadi swasembada protein. Ayam kita telah swasembada dengan melakukan ekspor. Dan ini bisa katakan bahwa hari ini kita telah swasembada protein,” ujar Mentan Amran.

    Mentan juga menjelaskan perlunya perubahan pola pikir tentang protein yang bisa dihasilkan dari ayam, telur, kambing, bebek, sapi dan lainnya. “Saya bangga dengan Provinsi Lampung yang telah menjadi penopang Jakarta seperti daging, telur ayam, dan lainnya,” kata Menteri Amran.

    Pada bagian lain Mentan menjelaskan bahwa acara panen pedet 1000 ekor tersebut merupakan program Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab), yang gagasannya dicetuskan 3 (tiga) tahun yang lalu. “Sapi yang dihasilkan mampu mencapai harga penjualan sekitar Rp50 juta. Sedangkan sapi lokal sekitar Rp7-8 juta. Ini kita lakukan sebagai upaya menjadikan Lampung sebagai penyangga daging sapi Jakarta,” jelasnya.

    Sebelumnya, lanjut Mentan Amran, Indonesia mengimpor bawang, jagung, ayam dan lainnya. “Tapi saat ini, kita telah mengekspor ayam, telur, bawang, jagung, dan lainnya. Lampung merupakan suatu daerah yang kaya akan potensi. Tanahnya subur dan masyarakatnya tangguh. Lampung harus menjadi penyangga Jakarta. Jangan sampai Jakarta diisi oleh pangan dari negara lain,” ujar Andi.

    Pjs. Gubernur Lampung Didik Supratyitno memotivasi peternak Lampung dalam mendukung swasembada protein Indonesia. Didik juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang telah berinisasi mengadakan acara ini. “Lampung selatan merupakan salah satu lumbung yang menjadi penopang Jakarta. Semoga dengan kehadiran Menteri Pertanian RI, mampu memberikan motivasi bagi Lampung, terutama dalam mendukung swasembada protein Indonesia, khususnya di Lampung,” jelas Didik.

    Pjr. Gubernur mengungkapkan keyakinannya potensi peternakan Lampung dapat mendukung swasembada protein nasional. “Saya yakin dengan begitu banyak potensi dan komoditas unggulan yang dimiliki Provinsi Lampung, khususnya peternakan, Provinsi Lampung mampu mendukung swasembada protein Indonesia. Dan melalui Panen Pedet hasil Program UPSUS SIWAB Tahun 2017 sebanyak 1.000 ekor di Kabupaten Lampung Selatan, diharapkan mampu mendukung hal tersebut,” tambah Didik.

    Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Sudin berharap acara ini tidak berhenti disini dan hanya bersifat seremonial. “Kami dari Komisi IV (empat) siap mendukung pendanaan untuk program siwab. Pak Menteri Andi adalah orang yang anti impor dan kami akan mendukung hal tersebut. Untuk itu, kabupaten Lampung selatan wajib menjadi lumbung sapi, terutama dalam mewujudkan swasembada protein,” jelasnya.

    Bupati Kabupaten Lampung Selatan Zainudin Hasan menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Menteri Pertanian RI, semoga kehadirannya mampu memberikan motivasi dan memacu para pedang untuk lebih mengembangkan perternakan si Kabupaten Lampung Selatan. “Saya berharap seluruh masyarakat dan para stakeholder mampu berpartisipasi aktif untuk mewujudkan swasembada pangan. Saya juga akan membentuk koperasi dalam rangka membantu para peternak sapi di Kabupaten Lampung Selatan,” jelas Zainudin.

    Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian RI juga memberikan bantuan senilai Rp 1,5 Miliar terdiri dari bantuan 11.000 ekor ayam kepada Provinsi Lampung, bantuan 1.000 ekor ayam untuk Lampung Selatan khususnya kepada kelompok tani miskin, Desa Way Gelang, Kecamatan Candipuro Lampung Selatan; bantuan kambing 100 ekor dan bibit unggulan pakan ternak sebanyak 50 hektar kepada kelompok tani KUB ternak kambing Maju Mapan, Desa Pancasila, Kecamatan Natar; dan bantuan pembuatan embung kepada Kelompok Tani Maju Jaya, Desa Tanjungagung, Katibung senilai Rp175 juta serta bantuan jalan produksi 1 unit, Kelompok Tani Sumber Jaya Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, senilai Rp200 juta.

    Pada acara tersebut, Menteri Pertanian didampingi Pjs. Gubernur Lampung meninjau pedet dan indukan, serta beberapa stand pameran. Acara ini sekaligus memecahkan rekor muri bakar sate 35.000 tusuk. (Humas Prov)

  • Saksi Akui Temu Paskibra Adalah Kampanye Terselubung Cagub Ridho

    Saksi Akui Temu Paskibra Adalah Kampanye Terselubung Cagub Ridho

    Kampanye Terselubung Dengan Menggunakan Anggaran APBD Oleh Yustin, Istri Cagub Petahana Ridho Ficardo, Ir. Catur Agus Dewanto, pejabat eselon III Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Lampung; Drs. Yosrinaldo Syarif, Pejabat di Pengadilan Agama Bandarlampung dan Diona Pejabat di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Dalam Acara Temu Paskibra Se Provinsi Lampung, di Hotel Sahid, Bandar Lampung, Selasa (26/3/18) Lalu

    Bandarlampung (SL) – Salah seorang peserta Temu Paskibra yang dihadiri oleh Apriliani Yustin, istri cagub petahana Ridho Ficardo di Hotel Sahid, Bandar Lampung, 26 Februari 2018 lalu mengakui ada kampanye terselubung dalam acara tersebut. Hal ini disampaikannya di Bandar Lampung, Kamis (29/3).

    Karena sebagai alumni Paskibra di Bandung pada tahun 1996, Yustin diundang oleh Alumni Paskibra Bandar Lampung dalam Temu Paskibra tersebut dan sempat menyampaikan materi.

    “Dalam acara itu, Bu Yustin menyampaikan materi kurang lebih satu jam. Sedangkan Kang Deddy dari Paskibra Nasional sekitar 2 jam,” jelas peserta yang demi keamanan identitasnya disembunyikan.

    Foto bersama dilakukan setelah selesai acara dengan Yustin dan beberapa pejabat serta Alumni Paskibra.

    “Nah dalam foto bersama itulah Yustin dan para pejabat menunjukkan jari telunjuk, menandakan dukungan pada cagub Ridho dengan nomor urut ‘1’ milik Paslon Ridho-Bachtiar. Peserta lainnya mengacungkan jari telunjuk dan Jempol berbentuk ‘L’ pertanda Lampung,” jelasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Joni Fadli, Ketua Jaringan Kerakyatan Lampung (JKL) melaporkan kasus tersebut di Bawaslu Lampung, Bandar Lampung, Selasa (27/3).

    “Siang ini kami melaporkan ke Bawaslu Lampung, Yustin, istri Ridho Ficardo, Ir. Catur Agus Dewanto, pejabat eselon III Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Lampung; Drs. Yosrinaldo Syarif, pejabat di Pengadilan Agama Bandar Lampung dan Diona Pejabat di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung,” ujarnya.

    Laporan JKL terkait kampanye terselebung dengan memobilisasi PNS dan diduga acara tersebut menggunakan dana APBD Lampung.
    JKL diterima langsung oleh para pimpinan Bawaslu Bandar Lampung, Iskardo P. Panggar dan Adek Asy’ari “Karena ada kemungkinan besar terjadi tindak pidana Pilkada, maka hal ini harus segera dilaporkan ke Gakumdu,” katanya.

    Dilaporkan kampanye terselubung dilakukan dengan menggunakan anggaran APBD oleh Yustin, istri cagub petahana Ridho Ficardo, Ir. Catur Agus Dewanto, pejabat eselon III Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov Lampung; Drs. Yosrinaldo Syarif, pejabat di Pengadilan Agama Bandar Lampung dan Diona Pejabat di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

    “Kami lengkapi dengan foto konsolidasi paskibra di sebuah hotel di Bandar Lampung baru-baru ini,” ujar Joni Fadli

    Sanksi Pada Cagub Petahana : Sanksi pada cagub petahana diatur pada Pasal 70 ayat (1) Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibat kan (b) aparatur sipil Negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia;

    Pada Pasal 71 ayat (3) Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.

    Pada ayat (5) Dalam hal Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota selaku petahana melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), petahana tersebut dikenai sanksi pembatalan sebagai calon oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. (*)

  • Keliling Bandar Lampung, Arinal Djunaidi Serap Aspirasi Masyarakat

    Keliling Bandar Lampung, Arinal Djunaidi Serap Aspirasi Masyarakat

    Cagub Arinal Mengunjungi Jembatan Sempit Yang Menyambungkan Dua Kelurahan Yakni Kotabaru dan Tanjung Agung Kec. TKT, Kamis, (29/3/18)

    Bandar Lampung (SL) – Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi keliling di Kota Tapis Berseri untuk mendengar keluhan masyarakat pada Kamis, 29 Maret 2018.

    Calon Gubernur nomor tiga ini mengunjungi jembatan sempit yang menyambungkan dua kelurahan yakni Kotabaru dan Tanjungagung Kecamatan Tanjungkarang Timur. Pasangan calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia ini juga menyempatkan berdialog dengan warga perihal masalah jembatan tersebut.

    Warga mengeluhkan kecilnya jembatan yang biasa dilewati oleh warga. “Ini biasa digunakan dan dilewati juga untuk mengantar jenazah ya,” tanya Arinal.

    Dia berjanji untuk memenuhi keinginan warga agar jembatan bisa diperbaiki. “Kalau saya terpilih akan diperbaiki tapi dipilih dulu ya,” pesannya.

    Arinal juga mendapati keluhan dari marbot (penjaga musholla) Darussalam, M Akhri Yusuf untuk menambahkan peralatan yang ada di musholla. “Ini kalau kamu minta pas kampanye gak boleh, itu tidak diizinkan oleh panwas. Insentif untuk guru ngaji, marbot, insyaallah kalau terpilih saya penuhi,” ucap Arinal menanggapi permintaan warga.

    Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung ini meminta untuk mengkreasikan kebutuhan masyarakat. “Silahkan dikreasikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Lebih ada yang memprakarsai, kira-kira keinginan masyarakat seperti apa? Apa mau menjahit, buat ikan asin, bikin kain perca, dan lain-lain. Nanti kami yang memfasilitasi soal pembiayaannya. Saya lihat wajah ibu-ibu ini mau, tapi harus ada yang melatih,”tuturnya.

    Ketua DPD I Golkar Lampung ini juga menanggapi pertanyaan warga mengenai kabar burung akan dihapuskannya program bina lingkungan bila berganti gubernur. “Bupati dan gubernur manapun tidak bisa menghapusnya karena itu program pemerintah pusat. Di dalam program saya, selain memberikan kebebasan juga akan meningkatkan kualitas gurunya. SD, SMP itu wajib bebas biaya, jadi jangan khawatir. Guru yang saat ini banyak yang menjadi guru karena ingin jadi PNS. Harusnya menjadi guru tanpa dibayarpun, saya harus mencerdaskan anak bangsa. Jika saya terpilih kita tingkatkan kualitas pendidikan, terutama cerdaskan gurunya,” ujarnya.

    Mantan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung ini juga tidak akan membuat majelis taklim baru. “Kami akan rangkul majelis taklim yang ada. Kita tingkatkan pengajiannya. Setiap tahun ada pengajian akbar, diskusi dan saran-saran dari rakyat. Pondok kita perhatikan, ustad, para guru ngaji kita tingkatkan, kita berikan insentif agar mereka semangat untuk memberikan langkah-langkah terbaik, untuk merangkul anak-anak agar terhindar dari narkoba, radikal, dan memiliki etika yang baik, sehingga jauh dari pelanggaran-pelanggaran hukum,” paparnya.

    Arinal dan Nunik menginginkan adanya perguruan tinggi Al – Quran di Provinsi Lampung. “Saya punya cita-cita agar Lampung memiliki perguruan tinggi ilmu Al-Quran sehingga banyak yang khatam Al-Quran di Lampung ini,” terangnya.

    Ustadz Solmed yang menjadi juru kampanye, memilih Arinal Djunaidi bukan tanpa alasan. “Orang yang beriman dan berilmu maka derajatnya diangkat. Maka jika 30 tahun lebih mengabdi di Lampung ini, terakhir menjabat sebagai Sekda Pemprov Lampung, pinter, pengalaman luas, sayang istri, mencintai anak, rajin ibadah, insyaallah kita juga dicintai oleh beliau sebagai rakyatnya,” ucapnya.

    Wakilnya, lanjut suami April Jasmine, Ibu Nunik pintar dan berpengalaman. “Pilihan nomor tiga adalah pilihan yang sempurna. Tiga adalah hitungan penyempurna, kalau kita foto saja pasti 1,2,3, cekrek. Tanpa disadari tiga adalah angka penyempurna. Bersama Pak Arinal dan Bu Nunik insyaallah kekurangan itu akan disempurnakan,” imbuhnya.

    Menurutnya, banyak pemimpin yang kalau sudah diatas lupa dengan rakyatnya. “Kalau salah pilih pilot nyungsep, kalau begitu ganti pilot, siapa pilotnya? Pilih nomor 3. Gubernurnya pilih nomor 3,” tandasnya.

    Arinal Djunaidi dengan ditemani rombongan tim pemenangan dan Ustadz Solmed mengelilingi Bandar Lampung untuk mendengarkan keluhan masyarakat sekaligus menampung aspirasi. Adapun setiap titik selalu dipenuhi oleh warga yang ingin mengadu maupun mengenal sosok Arinal Djunaidi.

  • Anak Petani Jadi Gubernur Bank Indonesia

    Anak Petani Jadi Gubernur Bank Indonesia

    Gubernur BI Perry Warjiyo Periode 2018-2023, Rabu (28/3/18)

    Jakarta (SL) – Setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan, Perry Warjiyo akhirnya dipilih menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018 – 2023.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng usai menggelar rapat dengan anggota komisi XI di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

    Selain Perry, Komisi XI juga memutuskan memilih Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur BI.

    “Kami sudah mendengarkan calon gubernur dan anggota komisi XI sudah menyampaikan harapan-harapan mereka. Sesudah rapat fraksi dan rapat internal, kami secara musyawarah mufakat memutuskan Gubernur BI Perry Warjiyo dan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo,” katanya kepada awak media.

    Mekeng menjelaskan keduanya dipilih dengan alasan memiliki rekam jejak yang sangat mumpuni. Selain itu, Dody sebelumnya merupakan bawahan Perry sehingga dinilai menjadi team work yang bagus.

    “Semua fraksi menyampaikan calon yang sama. Hari ini kami akan menulis surat kepada pimpinan DPR dan nanti dijadwalkan dalam rapat Badan Musyarakah lalu dalam rapat paripurna,” tuturnya.

    Dia melanjutkan, Gubernur dan Deputi Gubernur BI terpilih akan diharapkan menjalankan tugas pokok dan fungsinya, antara lain untuk menjaga stabilitas kurs dan inflasi.

    “Kita juga minta terobosan yang lebih greget supaya kurs lebih baik. Karena kalau ada ada gangguan sedikit di luar negeri, dolar langsung naik Rp14.000. Padahal pemerintah bilang ekonomi kita sedang baik, mestinya kalau ekonomi baik harusnya kurs juga baik.”

    Suasana uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sempat diliputi keharuan.

    Perry menyampaikan visi misinya dengan suara lantang selama hampir 40 menit di ruangan Komisi XI DPR RI. Kemudian, di bagian akhir, dia memberikan sedikit penutup tentang latar belakang kehidupannya.

    “Sampaikan kami di penghujung paparan yang tadi kami sampaikan dengan sepenuh hati,” kata Perry. Kemudian sempat mengambil jeda beberapa detik untuk mengambil napas lalu melanjutkan dengan tone suara yang menjadi lebih rendah.

    Dia mengatakan, latar belakang keluarganya berasal dari keluarga miskin yang berprofesi sebagai petani di pedesaan. Akan tetapi, berkat kegigihan dan ketekunan untuk menghadapi sejumlah kegagalan, dia berhasil menjadi pejabat penting di Bank Indonesia.

    “Bapak ibu sekalian, saya ini adalah orang desa, orang petani dari keluarga yang sangat miskin dan itulah perjalanan saya dari desa sampai kemudian alhamdulillah, 5 tahun lalu saya duduk di sini juga menjalani fit and proper test sebagai deputi gubernur BI. Setelah tiga kali tidak berhasil, tapi kemudian kami belajar banyak bagaimana berkomunikasi politik,” katanya.

    Dia juga berterimakasih kepada anggota Komisi XI yang mendukungnya sehingga akhirnya menjabat sebagai Deputi Gubernur BI selama 5 tahun.

    “Alhamdulillah selama 5 tahun ini saya menjalankan amanah itu secara baik dan bersama BI  ikut terus proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi dan di sinilah saya untuk menjalankan rapat seperti ini,” katanya.

    Perry melanjutkan, pengalamannya selama 34 tahun di Bank Indonesia dan keterlibatan dalam perekonomian nasional dan internasional akan menjadi bekal untuk mengabdi dengan jabatan baru kelak, yakni sebagai pemimpin di bank sentral.

    “Itulah bekal kami untuk mengabdi. Insyallah kalau ini nanti menjadi suatu amanah, akan kami tunaikan secara amanah barokah. Hanya satu dedikasi dan integritas kami, seluruh hidup kami akan kami baktikan, tidak hanya untuk BI, untuk negara indonesia tapi juga untuk kita bersama.

  • FKPPI Bersama PWI Lampung Sosialisasikan Dampak Penyalahgunaan Senpi Ilegal

    FKPPI Bersama PWI Lampung Sosialisasikan Dampak Penyalahgunaan Senpi Ilegal

    Para Pembicara Pada Diskusi Dialog Publik Pencegahan Penyalahgunaan Senjata Api Ilegal di Mesuji, Kamis (29/03/18) (Foto/Dok/Nico)

    Mesuji (SL) – Forum Komunikasi Putra/Putri Purnawirawan Polri (FKPPI) dan PWI Lampung menggelar dialog publik Pencegahan Penyalahgunaan Senjata Api Ilegal dengan tema Mari Dukung Pembangunan Wilayah Mesuji yang Aman dan Kondusif Tanpa Senjata Api Ilegal di Mesuji, Kamis (29/03/2018).

    Asisten Bidang Pemerintahan Pemda Mesuji Indra Kusuma mengatakan, pihaknya mengapresiasi pada masyarakat Mesuji khususnya yang menyerahkan senjata api secara sukarela pada penegak hukum. “Kami mendukung pemberantasan senjata api ilegal di Mesuji,” ucapnya.

    Menurutnya, peran keluarga, tokoh masyarakat dan tokoh agama berperan penting untuk mencegah peredaran senjata api. “Karena jika aktif dilakukan pembinaan keagamaan akan mencegah peredaran senjata api,” ucapnya.

    Dandim Tulangbawang didampingi Pasintel Capt. Sutio menghimbau pada masyarakat untuk tidak menggunakan senjata api. “Sebetulnya di Mesuji itu tidak ada senjata api namun karena letak Mesuji yang bersebelahan dengan daerah lain,” kata dia.

    Kapolres Mesuji didampingi Kapolsek Tanjung Raya Basri Wasid mengatakan, permasalahan senjata api di Mesuji jika saling memojokan tidak bisa memecahkan permasalahan. Kepolisian kata dia, soal senjata api diatur di Undang-undang dengan ancaman paling tinggi hukuman mati seringan-ringannya penjara 20 tahun. Namun tingginya ancaman hukuman tidak membuat jera dimungkinkan karena vonis dari pengadilan yang tergolong ringan.

    “Mari semua kalangan berperan untuk mencegah peredaran senjata api. Dengan memfungsikan diri kita. Kita hilangkan peredaran senpi,” ujarnya.

    Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung, Juniardi yang juga pembicara di diskusi tersebut mengatakan, orang mempunyai senjata api bukan hanya untuk kejahatan, namun yang pertama adalah untuk menjaga keamanan.

    “Kalo masyarakat menyerahkan senjata api apakah pemerintah bisa menjaga keamanan. Maka kita harus membuka kesadaran untuk saling menjaga keamanan dan membuat image Mesuji daerah yang aman dan ramah,” ujar pemilik media online Sinarlampung.com ini. (Rls)

  • Inginkan Gubernur Baru, Warga Lampung Tengah Berharap Arinal – Nunik Terpilih

    Arinal – Nunik Paslon No Urut 3 (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Warga Lampung Tengah berharap terdapat perubahan dalam kepemimpinan Gubernur Lampung 2019-2024.

    Warga Way Pengubuan, Lasmi Indarti (46) mengatakan tidak mengetahui kerja Gubernur Lampung sebelumnya. “Karena kita belum tahu cara kerjanya ya. Kita belum tahu,” ucapnya.

    Ibu Rumah Tangga ini meminta agar gubernur yang baru nantinya memperhatikan rakyat kecil. “Untuk mengangkat rakyat kecil lah. Jangan salah sasaran, contohnya ada beasiswa, bantuan jangan salah sasaran. Iya (selama ini salah sasaran, ed),” ujarnya.

    Dia juga mengeluhkan tidak adanya bantuan banjir dari pemerintah. “Kenyataannya kita yang membutuhkan sampai sekarang tidak mendapatkannya. Untuk merubah Lampung yang lebih baik lah. Contohnya Jalan Terbanggibesar sampai Bandar Jaya yang rusak itu gak diperbaiki. Banjir rumah saya juga belum ada bantuan,” keluhnya.

    Warga Desa Sribawono, Way Seputih, Lampung Tengah, Samsul (47) mengatakan agar kebutuhan warga dapat terpenuhi bila terpilihnya Arinal Djunaidi – Chusnunia. “Yang lama biasa-biasa saja (gubernur lama, ed),” ucapnya.

    Dia berharap harga-harga padi singkong dan lainnya dapat sesuai. “Kehidupan warga itu bisa terpenuhi terutama harga-harga kebutuhan dapat terjangkau,” ujarnya.

    Warga Setia Bakti, Way Seputih, Lampung Tengah, Suyatno (40) mengeluhkan pupuk yang sulit didapat ketika akan menanam. “Pupuk susah didapat kalau tidak lewat poktan (kelompok tani),” ujarnya.

    Petani ini pun senang atas kinerja Chusnunia atau yang kerap disapa Nunik di Lampung Timur. “Saya banyak saudara di Lampung Timur dan sudah merasakan kinerja Nunik,” ucapnya.

    Dia menginginkan gubernur baru dan memiliki harapan terhadap Arinal – Nunik. “ingin ganti gubernur dan harapannya kepada Arinal – Nunik, petani bisa semakin maju, pupuk gampang dan jalan-jalan segera diperbaiki, karena Lampung Tengah ini jalannya paling buruk,” tuturnya.

    Hal senada juga dikatakan Widodo (480 tak mengenal gubernur sekarang karena tinggal jauh dari pemukiman penduduk. “Tak kenal Ridho (gubernur, ed) dan tak paham program-programnya karena tinggal di pelosok kampung,” tuturnya.

    Dia berharap bila Arinal terpilih harus lebih baik. “Pupuk harus gampang didapat dan harus mencukupi untuk kebutuhan saat masa tanam,” terangnya.

    Riana Sari yang menjadi juru kampanye mengatakan akan mengingatkan Arinal Djunaidi bila diamanahkan menjadi Gubernur Lampung. “Saya sebagai istri adalah orang pertama yang akan mengingatkan Pak Arinal untuk selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan selalu mementingkan kesejahteraan rakyat dan kepentingan rakyat,” tuturnya.

    Sang suami, lanjut Riana, menginginkan petani di Lampung sejahtera. “Pak Arinal ingin kesejahteraan petani di Lampung lebih baik. Dari 9 program utama ini dijabarkan oleh 33 janji kerja termasuk ada pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Pak Arinal dan Ibu Nunik prioritas di bidang pertanian. Ini ada di nomor satu. Kenapa pertanian menjadi prioritas oleh Pak Arinal dan Ibu Nunik karena merupakan anak seorang petani,” ujarnya.

    Petani juga merupakan sebagian besar mata pencaharian di Provinsi Lampung, sambungnya. “Pupuk dan bibit yang tersedia tepat waktu, tersedianya pestisida dan insektisida tepat waktu dan pasar bagi produk pertanian dengan harga yang sesuai dan bantuan kepada petani berupa kredit sebesar Rp20 juta. Kemudian bantuan beasiswa bagi anak para petani yang berprestasi dan diterima di Fakultas Pertanian.

    Tujuannya agar generasi penerus dapat melanjutkan menekuni bidang pertanian keluarganya,” urainya.

    Riana melanjutkan selain prioritas di pertanian juga akan memperbaiki jalan. “Saya setahun yang lalu juga sudah keliling melihat jalan di Bandar Jaya, Seputih Raman, Rumbia. Itu juga akan menjadi prioritas dan kalau jalannya seperti itu bergelombang dan rusak akan membuat produksi pertanian sulit mencapai Karang,” tandasnya.

    Riana Sari melakukan kampanye dialogis di empat titik yakni Desa Lempuyang Bandar, Way Pengubuan, Lampung Tengah; Desa Banjar Agung, Seputih Mataram, Lampung Tengah, Desa Sribawono, Way Seputih, Lampung Tengah; dan Desa Setia Bakti, Seputih Banyak, Lampung Tengah. (rel)

  • One Center Economy-One Kecamatan Akan Lahirkan Pengusaha Baru di Bumi Ragem Tunas Lampung

    One Center Economy-One Kecamatan Akan Lahirkan Pengusaha Baru di Bumi Ragem Tunas Lampung

    Calon Bupati Lampura, Aprozi Alam Saat Melakukan Kampanye Dialogis di Kecamatan Bungamayang, Rabu, (28/03/2018) (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura) nomor urut 2 (dua) Aprozi Alam dan Ice Suryana sambangi warga desa yang ada di Kecamatan Bungamayang Kabupaten Lampung Utara, Rabu, (28/03/2018).

    Kegiatan dimaksud merupakan rangkaian tahapan Kampanye Dialogis Terbatas jelang pelaksanaan Pilkada Lampura 27 Juni 2018 mendatang. Pantalon yang dikenal dengan jargon Lampura Harus Berubah Modern dan Religius ini mengonsentrasikan kampanye di empat titik desa se-Kecamatan Bungamayang, yakni Desa Kota Napal, Tanah Abang, Negara Tulangbawang RK 1, dan RK 2.

    Konsep program yang diusung Calon Bupati Lampura Aprozi Alam dan Calon Wakil Bupati Ice Suryana menitiktekankan perubahan pada sektor perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.

    Selain itu, Aprozi Alam dan Ice Suryana mengusung konsep One Center Economy-One Kecamatan (OCE-OKe) dengan maksud mengubah mindset (pola pikir) serta mengajak warga agar mampu menjadi enterpreneur (wirausahawan). Sehingga kelak, apabila Aprozi dan Ice terpilih untuk mengemban amanah rakyat Lampura akan terwujud para pengusaha baru yang tidak hanya mengandalkan lahan pekerjaan yang semakin hari semakin terbatas.

    “Dengan membuka peluang usaha baru melalui usaha mikro, dapat meningkatkan serta membuka lahan pekerjaan baru bagi orang-orang disekitar kita. Dengan Pemimpin baru yang membawa segudang gagasan OCE-OKe akan memberi harapan baru,” ujar Aprozi Alam, Rabu (28/03/2018), dihadapan warga.

    Menurut Aprozi Alam langkah terbaik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat harus dimulai dari pedesaan hingga perkotaan. “Dengan meningkatnya perekonomian warga, maka akan berbanding lurus dengan stabilitas keamanan,” papar Aprozi.

    Lebih lanjut dikatakannya, salah satu upaya untuk menggiatkan UMKM adalah dengan membuat serta mengaktifkan pusat pelatihan keterampilan di setiap kecamatan.

    “Bukan hanya menyediakan pusat pelatihan, tapi Pemerintah Kabupaten juga akan bertanggungjawab dalam hal mempromosikan hasil UMKM tersebut,” jelas Aprozi.

    Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengimbau warga Kec. Bungamayang untuk turut seta menjaga stabilitas keamanan jelang Pilkada 2018 mendatang.

    “Saya berharap agar warga sekalian tetap menjaga keamanan dan kerukunan hidup dalam bermasyarakat. Jangan ada politik gaduh. Karena bagaimanapun juga, kita semua bersaudara. Jangan karena Pilkada kita lantas terpecah-belah,” pungkasnya. (ardi)

  • Kali Pertama, Disdikbud Lampura Gelar Kotabumi Art Festival 2018

    Kali Pertama, Disdikbud Lampura Gelar Kotabumi Art Festival 2018

    Kadisdikbud Lampura, Suwandi, Saat Diwawancarai Dalam Ajang Kotabumi Art Festival, Rabu (28/3/18) (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – “Hidup itu singkat, seni yang membuatnya abadi”. Cukup beralasan jika ungkapan ini dilekatkan sebagai sebuah apresiasi atas terselenggaranya gelaran Kotabumi Art Festival 2018 yang terpusat di Aula Islamic Centre Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, Rabu, (28/03/2018).

    Kegiatan yang menampilkan karya seni tari dan musik kontemporer itu memberikan nuansa baru bagi pengunjung yang mayoritas berasal dari Guru dan Kepala Sekolah SMP sampai deng SMU dan sederajat, hingga masyarakat umum.

    Disampaikan Ketua Panitia Pelaksana, Nani Rahayu, kegiatan ini bertemakan melalui keragaman budaya dan kesenian kita perkuat rasa kebhinnekaan bangsa.

    “Gelaran Kotabumi Art Festival 2018 merupakan tindak lanjut dari Workshop Seni yang telah dilaksanakan oleh Disdikbud Lampura belum lama ini,” ujar Nani Rahayu, yang juga Kabid Kebudayaan Disdikbud Lampura ini.

    Dipaparkan oleh Nani Rahayu, dari hasil terselenggaranya Workshop Seni tersebut diwujudkan dalam bentuk karya tari dan musik kontemporer dalam gelaran Kotabumi Art Festival.

    Ayu Permata Dance Company Asal Yogyakarta Salah Satu Pengusung Acara Kotabumi Art Festival 2018, Rabu, (28/03/2018)

    “Selan itu, kegiatan ini juga sebagai langkah positif guna mengangkat eksistensi seni serta sebagai bentuk promisi kebudayaan dan kesenian kepada khalayak luas. Kegiatan ini juga mampu memberikan wahana pengetahuan dari perkembangan seni tari dan musik,” jelas Nani Rahayu, yg juga merupakan seorang koreografer tari kondang di Kabupaten setempat.

    Sementara itu, Kepala Disdikbud Lampura, Suwandi, menyampaikan meski dalam berbagai keterbatasan yang ada, di tahun 2018 ini Disdukbud Lampura berhasil menggelar sebuah kegiatan positif yang mampu mengangkat nilai-nilai kebudayaan dan kesenian di Lampura.

    “Pagelaran seni dan budaya memiliki arti penting dan strategis dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai tradisi pada generasi penerus bangsa. Diharapkan kegiatan serupa akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang dengan konsep dan sistem yang lebih baik lagi,” ujar Suwandi saat diwawancarai, Rabu, (28/03/2018), di pelataran Aula Islamic Centre Kotabumi.

    Adapun pengusung acara Kotabumi Art Festival, yakni Sanggar Cangget Budaya, asal Lampung Utara, menampilkan karya tari dengan judul Canggetku Bukan Cangget Biasa; Ayu Permata Dance Company, asal Yogyakarta, menampilkan tari kontemporer berjudul KA GA NGA; Jaeko Siena, musisi perkusi asal Yogyakarta; Wisnu Locker, sinematografi asal Lampung yang menampilkan film dokumenter berjudul TAPIS (DANDAN SAI TUTUGAN); Sanggar Sanghishu asal Lampung menampilkan tari kontemporer berjudul MATTA BHUMI; Gar_dancestory asal Kalimantan Timur, menampilkan karya berjudul GESER; serta penampilan performance art yang fenomenal dari Ane Mariam seniwati asal Jerman. (ardi)