Penulis: Juniardi

  • Malam Puncak HUT Lampung Ke-54 Dirayakan Dengan Syukuran Dan Pesta Rakyat

    Malam Puncak HUT Lampung Ke-54 Dirayakan Dengan Syukuran Dan Pesta Rakyat

    Pemprov Lampung Bersama Pjs. Gubernur Lampung, Didik Merayakan Malam Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Lampung ke-54 Dengan Syukuran dan Pesta Rakyat. Acara Dipusatkan di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (20/3/2018)

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung merayakan malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Lampung ke-54 dengan syukuran dan pesta rakyat. Acara dipusatkan di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (20/3/2018), Dengan. diawali dpenampilan band lokal Gita Praja Saburai, dilanjutkan dengan penampilan tari kreasi dari Kabupaten Lampung Barat, tari bedana dari Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, acara mampu menghibur masyarakat. Juga penampilan finalis Akademi Indosiar (Popo) dan ditutup dengan penampilan artis duo intan.

    “Di hari jadi Provinsi Lampung ke-54, Provinsi Lampung telah menunjukkan hasil kinerja pembangunan yang cukup baik yang diiringi dengan berbagai program prioritas pembangunan Provinsi Lampung. Semua keberhasilan itu, tentunya tidak dapat diwujudkan dengan mudah. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi serta peran aktif seluruh lapisan elemen masyarakat untuk dapat mewujudkan Lampung Maju dan Sejahtera. Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah turut membangun Provinsi Lampung. Dirgahayu Lampung ke-54 semoga pembangunan sukses, Lampung maju dan rakyat sejahtera,” ujar Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno saat membuka acara malam syukuran dan pesta rakyat Selasa malam.

    Pjs. Gubernur Didik menyampaikan sudah sepatutnya masyarakat Lampung merasa bangga, karena peringatan HUT Ke-54 Provinsi Lampung tahun 2018 tetap menggema di seluruh wilayah Provinsi Lampung. Dia juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, sehingga perayaan HUT Provinsi Lampung ke-54 ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. “Kekhidmatan yang kita rasakan dalam melaksanakan rangkaian peringatan HUT Provinsi Lampung, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi kita untuk semakin meningkatkan rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta sebagai wahana untuk menyegarkan kembali dan melakukan evaluasi mengenai karya, pengabdian serta perjuangan yang telah kita berikan untuk kemajuan daerah dan masyarakat Lampung,” jelasnya.

    Berbagai perbedaan pendapat dalam menilai kemajuan Provinsi Lampung, harap Didik, diharapkan mampu dijadikan bahan evaluasi untuk kemajuan pembangunan Lampung di masa yang akan datang. “Untuk itu, mari kita bersama-sama membangun Provinsi Lampung sesuai dengan keahlian masing-masing. Buktikan bahwa kita mampu berperan aktif dalam membangun Provinsi Lampung,” ajaknya.

    Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, Provinsi Lampung telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Di antaranya peningkatan daya saing dari peringkat 25 menjadi peringkat 11, pertumbuhan ekonomi Lampung tumbuh sebesar 5,17 % berada diatas rata-rata nasional sebesar 5,07%, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung terus meningkat dari 64,87% menjadi 76,65%. Bahkan Provinsi Lampung menjadi surplus beras nomor 4 Se-Indonesia, serta peningkatan pembangunan di sektor lainnya.

    Tidak hanya itu, tingkat kemiskinan Provinsi Lampung terus mengalami penurunan dari 14,35% menjadi 13,04% pada tahun 2017. Upaya penurunan tersebut juga diiringi dengan adanya program gerakanan membangun desa (Gerbang Desa Saburai) yang merupakan program pengentasan kemiskinan berbasis desa dengan harapan mampu mendorong percepatan pembangunan ekonomi di pedesaan. Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga terus memfokuskan peningkatan prioritas pembangunan di sektor ketahanan pangan, industrialisasi dan pariwisata, serta program nasional seperti percepatan pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS) sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian Lampung.

    “Di hari jadi Provinsi Lampung, Lampung telah menunjukkan berbagai kemajuan dan peningkatan. Terlebih dengan akan jadinya JTTS yang akan membuat Provinsi Lampung semakin maju dikarenakan jalur ekonomi yang semakin mudah dan pemasukan daerah yang akan semakin luar biasa. Kedepannya juga industri pertahanan akan dibuat di Provinsi Lampung, dan Pemindahan armada barat dari jakarta ke Provinsi Lampung serta berbagai pembangunan lainnya yang terus ditingkatkan di Provinsi Lampung,” ujar Didik.

    Dalam acara malam puncak hari jadi Provinsi Lampung ke-54, Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno didampingi Forkopimda Provinsi Lampung melakukan pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Harapannya, pembangunan sukses, Lampung maju dan rakyat sejahtera.

    Dalam mensukseskan dan memeriahkan acara hari jadi Provinsi Lampung ke-54, sejumlah acara juga telah digelar di antaranya pertandingan futsal, donor darah, pertandingan tennis meja dan lapangan, jalan sehat dan senam jantung serta perlombaan senam kreasi, Sidang Paripurna Istimewa, pengobatan dan pelayanan KB gratis di 15 Kabupaten/kota Provinsi Lampung. (Humas Prov)

  • Wanita Yang Ditemukan Terikat Tepi Jalan Diduga Mengalami Kekerasan

    Wanita Yang Ditemukan Terikat Tepi Jalan Diduga Mengalami Kekerasan

    Lampung Barat (SL) – Wanita yang ditemukan dalam kondisi lemas, terikat tangan dan kakinya, dengan mulut disumpal kain tersandar di besi pembatas pinggir (Guardrill) jalan raya Liwa – Krui KM 16, Sabtu 17 Maret 2018, adalah warga Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, yang naik travel dalam perjalanan untuk bertemu suaminya.

    YF (26), Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kali pertama ditemukan oleh seorang warga bernama Hikman Ridho yang berprofesi sebagai Satpam Rumah Sakit Liwa yang kebetulan lewat sekitar pukul 16.30 wib.

    Hikman kemudian membawa korban ke RSUD Alimudin Umar Liwa, dengan menumpang bus Damri, sampai di Pekon Kubu Perahu, dan kemudian diteruskan dengan menggunakan mobil L-300 tebengan.

    Korban sempat ditangani dokter Agung Laksono. Hasil medis menyebutkan korban merasakan nyeri pada tenggorokan dan perut, kemudian didaerah kemaluan luar ditemukan bercak darah yang sudah berwarna kecoklatan, dan mulut mengeluarkan darah. Dokter merekomendasikan korban mengalami trahuna dan harus dilakukan observasi untuk mengetahui akibat lainnya.

    Penemuan Yf, kemudian dikabarkan kepada orang tuanya. Lasmi (56), ibu sempat shok mendengar kabar anaknata. Lasmi mengatakan, bahwa anaknya pada Rabu 14 Maret 2018 meminta izin akan mengunjungi suaminya di Pekon Serungkuk, Kecamatan Belalau, Lampung Barat.

    Lasmi sempat mengantar korban dari rumah hingga perempatan jalan Simpang Pekon Air Hitam. Informasi lain menyebutkan dari simpanf Jalan itu, korban menggunakan mobil travel sejenis Avanza warna hitam, “Kalau tidak salah sepertinya anak saya menyetop travel sejenis Avanza warna hitam,” katanya.

    Korban kemudian dirujuk ke RSUAD Abdoel Moeloek. Sementara pihak Kepolisian Polres Lambar masih melakukan pemeriksaan saksi dan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Polisi menduga korban juga mengalami pemerkosaan. (dtk/nt/*)

  • Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung Soroti Kinerja Panwaslu Lampura

    Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung Soroti Kinerja Panwaslu Lampura

    Sandi Fernanda, Wakil Ketua Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – Terkait dihentikannya proses pemeriksaan atas laporan dugaan hate speech (ujaran kebencian) yang terkandung dalam orasi politik Calon Bupati Lampura, Agung Ilmu Mangkunegara (AIM), saat melakukan tahapan Kampanye Dialogis Terbatas, beberapa waktu lalu, di Desa Margorejo Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara, mendapat sorotan dari Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung.

    Diketahui, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kab. Lampura, yang disampaikan Ketua Panwaslu Lampura, Zainal Bachtiar, bahwa laporan atas dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Calon Bupati Petahana ini tidak dapat ditindaklanjuti ke tingkat penyidikan. Pasalnya, hal tersebut dinilai tidak memenuhi unsur yang tertuang dalam Undang-Undang Pemilukada serta tidak cukup bukti yang menguatkan.

    Dikatakan Wakil Ketua Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung, Sandi Fernanda, pihaknya menyayangkan kinerja Panwaslu Lampura dalam hal melakukan pemantauan dan mengawasi kegiatan kampanye Calon Kepala Daerah di Bumi Ragam Tunas Lampung yang terkesan kurang teliti.

    “Tugas dan wewenang Panwaslu sangat jelas diatur dalam UU No 10 Tahun 2016 pasal 30 tentang tugas dan wewenang mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilihan yang meliputi pelaksanaan kampanye,” jelas Sandi Fernanda, Senin, (19/03/2018).

    Pasalnya, urai Sandi lebih lanjut, dalam berkampanye apakah diperkenankan membuat opini yang cenderung menyudutkan individu dan/atau golongan tertentu serta ‘menggiring’ masyarakat untuk membenci atau mendeskreditkan seseorang meskipun subjek maupun identitas subjek yang dituju dalam kampanye tersebut dilakukan secara sumir (tidak jelas).

    “Jika kita memperhatikan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Pasal 68 Tahun 2017 bahwa dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota, Calon Wakil Walikota, dan/atau Partai Politik. Dan melakukan Kampanye berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba Partai Politik, perseorangan, dan/atau
    kelompok masyarakat,” tutur Sandi Fernanda.

    Ditegaskannya, apabila Panwaslu Lampura menggangap hal ini tidak ada unsur pelanggaran dalam kampanye tersebut dengan alasan tanpa ada subjek yang jelas (sumir), maka ada baiknya Panwaslu Lampura mengingatkan Calonkada untuk tidak berkampanye yang sifatnya menyudutkan atau menyinggung perasaan orang lain seperti yang terjadi di Dusun Karyatani Desa Margorejo, medio Kamis lalu, (08/03/2018).

    Tim Aliansi Pemuda Demokrasi Lampung menilai Panwaslu Lampura lalai dalam menjalankan tugas pengawasannya dan kurang teliti memantau jalannya tahapan kampanye.

    “Sebagai penggiat Demokrasi Lampung, khususnya di Lampung Utara, kami berharap kinerja Panwaslu sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar terciptanya Pemilu yang berintegritas dan berdaulat serta lembaga pengawas yang profesional. Mengingat, apabila Panwaslu tidak bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mengawasi jalannya proses tahapan kampanye, dikhawatirkan hal serupa terjadi kembali dalam setiap Kampanye Calon Kepala Daerah seperti yang terjadi di Desa Margorejo,” tegas Sandi.

    Diharapkan, Panwaslu Lampura lebih memahami tugas pokok dan fungsinya serta menjalankan Peraturan Perundangan-Undangan dengan menggunakan sumberdaya yang profesional dan tidak memihak pada sosok tertentu.

    “Saya mengimbau agar Panwaslu Lampura lebih memahami tupoksinya dengan proporsional dan profesional. Sehingga, pelaksanaan Pilkada Damai dapat terwujud di Kabupaten Lampung Utara yang kita cintai ini serta terhindar dari praktik Black Campaigne (kampanye hitam.red),” imbau Sandi Fernanda. (ardi/rls)

  • Alpha Dorong Kejagung Usut Tuntas Kasus Korupsi Yang Mangkrak

    Alpha Dorong Kejagung Usut Tuntas Kasus Korupsi Yang Mangkrak

    Gedung Kejaksaan Agung RI (Foto/Dok/Net)

    Jakarta (SL) – Kejaksaan Agung harus mengusut semua kasus dugaan korupsi yang sampai saat belum jelas tindak lanjutnya atau masih mangkrak, demikian pengamat hukum pidana dan Ketua Asosiasi Ilmuwan dan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha).

    “Ini menjadi sebuah kegelisahan akademik atas beberapa kasus besar di Kejagung yang belum maksimal ditangani,” katanya kepada Antara di Jakarta, Minggu (18/3).

    Ia mencontohkan kasus pengadaan pesawat Grand Caribou di Papua, penjualan aset PT Pelita Air Service, investasi Bank Mandiri kepada PT Tri Selaras Fakta, penyalahgunaan kontrak Hotel Indonesia Natour dan Grand Indonesia termasuk penjualan aset PT Adhi Karya di Tambun termasuk salah satunya kasus jebolnya uang Rp1,4 triliun di PT Bank Mandiri cabang Bandung beberapa waktu lalu. “Yang awalnya sempat diekspos oleh Kejaksaan Agung kini terkesan ‘silent’,” katanya.

    Ia menambahkan Kejaksaan Agung bersentuhan langsung dengan potret penegakan hukum, sebagai salah satu lembaga yang dengan panggung pemberantasan tindak pidana korupsi, karena sebagai jaksa selain bertindak sebagai penuntut umum juga sebagai penyelidik, penyidik dan penuntut umum dalam perkara korupsi.

    Dosis kinerjanya kejaksaan agung harus diperkuat agar public thrust semakin kokoh dan harus ada daya inovasi dalam menjalankan penegakkan hukum. Kasus yang ditangani Kejaksaan Agung harus ada pinsip keterbukaan dan atau fungsi kontrol yang jelas melalui bekerjanya sistem peradilan pidana yang berani untuk mengoreksi. Tidak Ada istilah dipetieskan. Bibir lagi dilakban untuk menyampaikan perkembangan ke publik terkait dengan dicurinya uang negara.(Ant)

  • Sri Widodo Pimpin Upacara HUT Satpol-PP ke-68, Satlinmas ke-56, dan Damkar ke-99

    Sri Widodo Pimpin Upacara HUT Satpol-PP ke-68, Satlinmas ke-56, dan Damkar ke-99

    Plt. Bupati Lampura Saat Meninjau Barisan Peserta Upacara, Senin, (19/03/2018). (Foto/Dok/Kominfo Untuk Sinar Lampung)

    Lampung Utara (SL)-Plt. Bupati Lampung Utara dr. Sri Widodo bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam rangka Hari Ulang Tahun Satpol-PP (Satuan Polisi Pamong Praja) yang Ke- 68, Satlinmas yang Ke- 56 dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Ke-99, di halaman Pemkab. Lampung Utara, Senin 19 Maret 2018.

    Dalam sambutannya, Plt Bupati Lampura mengimbau segenap komponen pemerintahan untuk bersama–sama menjalin kerja sama yang harmonis agar ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dapat teratasi.

    “Dalam usianya yang semakin matang, Satuan Polisi Pamong Praja didukung oleh kekuatan Satuan Perlindungan Masyarakat haruslah dimanfaatkan secara optimal,” kata Sri Widodo.

    Lebih lanjut dikatakannya, agar Satpol-PP selalu bangga dan menjunjung tinggi kehormatan Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara serta memberikan pelayanan yang cepat dan tepat.

    Pada kesempatan tersebut, Plt Bupati Lampung Utara juga meminta kepada seluruh Petugas Pemadam Kebakaran agar dapat merealisasikan Tugas Pokok  dan Fungsi pemadam kebakaran yang dikenal dengan Panca Dharma, yaitu Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran, Pemadaman Kebakaran, Penyelamatan, Pemberdayaan Masyarakat, serta Penanganan Kebakaran Bahan Berbahaya dan Beracun.

    “Disamping Tugas Pokok tersebut, Petugas Pemadam Kebakaran, Wajib siaga 24 jam, tidak mengenal hari libur, dan  siap memadamkan kebakaran. Dirgahayu Sat Pol PP yang Ke-68, Satlinmas yang Ke-56 dan Damkar Ke-99,” imbaunya.

    Usai upacara, Plt. Bupati Lampung Utara dr. H. Sri Widodo, menegaskan lembaga Satpol-PP merupakan lembaga yang penting karena memiliki tugas dan peran menegakkan dan mengawasi peraturan-peraturan daerah.

    “Oleh karena itu, lembaga ini harus diisi orang-orang yang cerdas, berintelektualitas tinggi dan memiliki kemampuan fisik yang baik,” pungkas dr. Sri Widodo. (ardi/rls)

  • Pemuda Way Kanan Keluhkan Jalan Rusak dan Berlubang, Minta Arinal – Nunik Lakukan Perbaikan

    Pemuda Way Kanan Keluhkan Jalan Rusak dan Berlubang, Minta Arinal – Nunik Lakukan Perbaikan

    Cagub Lampung, Arinal Djunaidi Bersama Warga Way Kanan Saat Kampanya Dialogis, Minggu, (18/3/18) (Foto/Dok/Jun)

    Way Kanan (SL) – Pemuda di Way Kanan banyak mengeluhkan jalan yang rusak dan meminta perbaikan bila Arinal Djunaidi dan Chusnunia terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2019-2024.

    Salah satu pemuda Ziko Perdana (18) meminta pembangunan jalan. “Jalan banyak berlubang, sehingga banyak yang kecelekaan,” ungkap pelajar SMAN 1 Blambangan Umpu ini di Lapangan Umpu Bhakti, Blambangan Umpu, Minggu, 18 Maret 2018.

    Ziko juga meminta terdapat penambahan fasilitas sekolah. “Seperti penambahan komputer. Soalnya di sekolah kami masih kekurangan komputer,” keluhnya.
    Warga Umpu Bhakti ini berharap pendidikan lebih maju, fasilitas lebih memadai, pembangunan lebih dilayakkan. “Mengerakan pemuda agar lebih aktif, contohnya seperti karang taruna,” ujarnya.

    Riki Testa Andaya (17) juga mengatakan hal yang sama bahwa di Way Kanan banyak jalan rusak. “Mohon diperbaiki (jalan rusak, ed). Jadi pemerintah yang lebih baik, tahu bagaimana kondisi daerah di pelosok-pelosok terutama. Sebagai gubernur harusnya tahu seluk beluk keadaan ekonomi dan pendidikan,” pintanya.

    Tiara Putri (20) menambahkan bahwa jalan di Way Kanan terlalu jelek. “Sering kecelakaan masuk lubang dijalan yang terlalu dalam. Harga sembako yang melonjak tinggi,” keluhnya.

    Dia berharap Arinal – Nunik dapat membuktikan visi misinya. “Buktikan visi misi yang sudah dipaparkan, jangan janji-janji aja,” imbuhnya.

    Arinal Djunaidi pun langsung merespon akan membuktikan janjinya jika terpilih menjadi Gubernur Lampung. “Ibu bapak kita harus senang, biarlah masalah yang sudah-sudah. Kita urusi saja yang akan datang. Apa janji saya dan akan saya buktikan. Saya ingin menyampaikan, saya juga berasal dari Way Kanan, dari kampung Negara Batin. Saya kemari membawa informasi membahagiakan, hari Jumat saya meresmikan Kartu Petani Berjaya, sebagai tanda petani akan berjaya,” ungkapnya.

    Menurutnya, Kartu Petani Berjaya diluncurkan mensejahterakan rakyat Lampung, khususnya petani di pedesaan. “Lada boro-boro mau meningkat, malah mati. Sawit sebenarnya kurang cocok di Lampung. Tetapi sawit banyak sekali manfaatnya, tidak dijual dalam bentuk buah. Itu tugas pemerintah untuk mendirikan industrinya. Insyaallah jika saya terpilih, saya akan siapkan bibit yang bagus,” ujarnya.

    Mantan Kepala Dinas Pertanian ini tak menyukai petani yang tidak maju.”Saya mencari petani yang mau maju. Saya akan memberikan jaminan pasar yang menguntungkan petani. Memberdayakan perempuan, menciptakan peluang kerja melalui pemberdayaan ibu rumah tangga. Contohnya: seperti membuat usaha telur asin. Saya dan ibu Nunik akan melakukan peningkatan harkat martabat perempuan sehingga sama dengan laki-laki. Tidak ada lagi kekerasan dalam rumah tangga,” tuturnya.

  • Diduga Lecehkan Wartawan Oknum Humas Dinkes Lampura Dituntut Mundur

    Diduga Lecehkan Wartawan Oknum Humas Dinkes Lampura Dituntut Mundur

    Aksi Damai Sejumlah Wartawan Atas Dugaan Sikap Non-kooperatif Oknum ASN di Lingkup Dinkes Lampura, Senin, (19/03/2018). (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam berbagai wadah profesi kewartawanan yang ada di Kabupaten Lampung Utara, pada Senin, (19/03/2018) menggelar aksi damai.

    Aksi unjuk rasa ini dipusatkan di tiga titik aksi, yakni Kantor Dinas Kesehatan, Pemkab. Lampura, dan Bundaran Tugu Payan Mas Kotabumi.

    “Aksi damai yang kami lakukan pada hari ini mendapat support di rekan-rekan seprofesi yang tergabung dalam wadah PWRI, FORWALU, KWRI, PJI dan beberapa organisasi masyarakat lainnya yang ada di Lampura,” ujar Korlap Aksi Damai, Hamsah, kepada Sinar Lampung, Senin, (19/03/2018).

    Dikatakannya, seruan aksi damai ini guna menyampaikan kekecewaan terhadap oknum ASN di Dinas Kesehatan Lampura yang diduga telah melecehkan profesi wartawan.

    “Kami minta agar Pemkab. Lampura segera mengambil sikap dengan menon-aktifkan atau memindahkan oknum AP, selaku Humas di Dinas Kesehatan Lampura yang dianggap telah melecehkan profesi wartawan,” ujar Hamsah.

    Diharapkan, lanjut Hamsah, Kadiskes Lampura, dr. Maya Metissa, segera memberikan keterangan dan penjelasan terkait bahasa yang dilontarkan oleh bawahannya tersebut.

    Sementara itu, Ketua Harian Persatuan Wartawan Republik indonesia (PWRI) Kab. Lampura, Doni Mansyah, menyampaikan ungkapan terima kasih atas solidaritas rekan-rekan media yang  sudah ikut serta dalam aksi damai tersebut.

    “Kepada rekan-rekan seprofesi saya haturkan terima kasih atas peran serta dan solidaritas dalam aksi damai ini. Apabila tidak ada tindakan tegas dari pemerintah terhadap oknum ASN Dinas Kesehatan Lampura, maka kami akan turun orasi kembali dengan massa yang lebih besar,” pungkas Doni Mansyah. (ardi)

  • Peringatan HUT Provinsi Lampung Sebagai Sarana Intropeksi

    Peringatan HUT Provinsi Lampung Sebagai Sarana Intropeksi

    DPRD Kota Metro Menggelar Rapat Paripurna Istimewa Persiapan HUT Provinsi Lampung ke-54, di Gedung Dewan Setempat, Senin (19/03/18) (Foto/Dok/Holik)

    Metro (SL) – Peringati HUT Provinsi Lampung ke-54, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menggelar Rapat Paripurna Istimewa di Gedung Dewan setempat, Senin (19/03/2018).

    Sidang paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Metro Anna Morinda, diikuti sebanyak 19 Anggota DPRD Kota Metro dan dihadiri Walikota Achmad Pairin, Wakil Walikota Djohan, Sekda A. Nasir, Anggota Forkopimda Kota Metro, Kepala OPD, Camat, Lurah, tokoh Masyarakat dan tamu undangan.

    Walikota Metro Achmad Pairin membacakan sambutan Gubernur Lampung mengatakan, peringatan ini sebagai sarana intropeksi terhadap apa yang telah dan akan kita lakukan demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Lampung.

    “Pada usia ke 54, telah banyak pencapaian kemajuan pembangunan yang telah dilaksanakan di Provinsi Lampung. Hal ini ditandai dengan meningkatnya peringkat daya saing yang diterbitkan oleh Asia Compertitiveness Institute, bahwa Provinsi Lampung dari peringkat ke 25 pada tahun 2015 menjadi peringkat ke 11 dari seluruh Indonesia,” ujar Pairin.

    Lanjutnya, berhubungan dengan peningkatan daya saing tersebut ditunjukkan dengan kinerja pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun pada tahun 2017, ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 5,17 persen, dan tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 4,33 persen.

    “Dari persentase tersebut, membuat tingkat Provinsi Lampung terus menurun dari 14,35 persen pada tahun 2014 menjadi 13,04 persen pada tahun 2017. Namun hal ini masih lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan nasional sebesar 10,12 persen,” kata Pairin.

    Lebih lanjut Pairin menegaskan untuk pengentasan kemiskinan, maka diperlukan komitmen bersama dalam mengupayaan percepatan penurunan tingkat kemiskinan, salah satunya dengan Program Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa Saburai) yang ditetapkan kepada 380 desa dari 13 kabupaten, dengan alokasi masing-masing desa sebesar 300 juta rupiah.

    Dengan Visi “Lampung Maju dan Sejahtera”, maka kita buat program prioritas yang dapat memberikan dampak signifikan, yaitu di Bidang Infrastuktur, Bidang Pembangunan Manusia dan di Bidang Perekonomian. Untuk mewujudkannya kita perlu adanya dukungan kita semua dan seluruh masyarakat, Dirgahayiu Prvinsi Lampung ke 54,” ujar Pairin diakhir sambutan.(Holik)

  • Pemkab Tubaba Bersama LIPI Gelar Seminar Ilmiah dan Workshop

    Pemkab Tubaba Bersama LIPI Gelar Seminar Ilmiah dan Workshop

    Pemkab Tubaba Saat Gelar Seminar Ilmiah dan Workshop Bersama LIPI di Ruang Rapat Utama Bupati Tubaba. Pada Senin, (19/03/2018) (Foto/Dok/Robert)

    Tulangbawang Barat (SL) – Untuk meningkatkan Pembangunan yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk melakukan seminar Ilmiah dan Workshop di ruang rapat utama Bupati Tubaba. Pada Senin, (19/03/2018).

    Seminar yang di gelar di ruang rapat utama kantor Pemkab setempat dibuka langsung oleh Wakil Bupati Tubaba Fauzi Hasan.

    Turut hadir Bupati Tubaba Umar Ahmad Aparatur Sipil Negara (ASN) Dan juga hadir prof. dr. Nurul Taufiqo Rochman M. Eng Pdh dari pusat LIPI.

    Prof.Dr. Nurul Taufoqo Rochman, dalam sambutanya menyampaikan, bahwa LIPI ini telah ada di Lampung, berpusat di Liwa Lampung Barat. Kemudian dirinya juga menjelaskan bahwa ada 26 pusat penelitian diantaranya Ilmu Teknik, Ilmu Hayati, Ilmu Sosial Politi, Ilmu Kebumian dan Jasa Ilmiah.

    “Lipi ini tersebar dari Sabang sampai Marauke termasuk di Lampung yang memiliki dua pusat yaitu Liwa Dan Lampung Barat. Kami memiliki misi yaitu membawa hasil riset ke masyarakat dan dunia industri selain kita memiliki kelebihan, yang pertama kami memiliki 26 pusat penelitian diantaranya Ilmu Teknik, Ilmu Hayati, Ilmu Sosial Politi, Ilmu Kebumian dan Jasa Ilmiah, yang kedua Unit Pelaksanakan Teknis yang terbesar dan yang ketiga pengelolaan 4 kebun raya dan pengelolaan kebun raya daerah. Lipi tersebar dari Sabang sampai Marauke termasuk di Lampung yang memiliki dua pusat yaitu di Liwa dan di Lampung Barat” ucap nya. Senin (19/03/18)

    Selain itu dirinya juga mengharapkan ada nya kerjasma demi membangun akselerasi alih teknologi dan penguatan infrastruktur dan fasilitas yang ada di Kabupaten Tubaba

    “Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama ini kita dapat membangun akselerasi alih teknologi dan kita juga dapat meningkaan dan melakukan penguatan infrastruktur dan fasilitas yang ada di Kabupaten Tubaba” harap nya. (Robert/Efendy).

  • BNN Lampung Tembak Jaringan Narkoba Gedung Air-Sukaraja Satu Tewas

    BNN Lampung Tembak Jaringan Narkoba Gedung Air-Sukaraja Satu Tewas

    Ilustrasi Penangkapan Narkoba (Foto/Dok/Net)

    Bandarlampung (SL) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menangkap komplotan jaringan narkoba di wilayah Bandarlampung, pukul 13.45 WIB, Jumat (16/3/2018). Lima orang ditangkap tiga diantaranya ditembak, dan satu tewas. BNN menyebut mengamankan satu kilo gram sabu Sabu.

    Kepala BNN Lampung Brigjen Tagam Sinaga dalam ekspose penangkapan, di Kantor BBN Lampung, mengatakan dari empat pelaku, satu diantaranya harus ditindak tegas lantaran melawan petugas saat dilakukan penangkapan. Tiga pelaku lainnya yang ditangkap, satu diantaranya perempuan, istri salah satu tersangka.

    Mereka adalah Julian Prandiko (27) alias Popo warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Andhika (56) alias Bung warga Yos Sudarso bersama Mentari Triranti (20) alias Tari, warga Jalan Sisingamaraja, Bandarlampung. “Sementara yang tewas adalah Chandra Kesuma (28) alias Sempak, juga warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat,” kata Tagam Sinaga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (19/3/2018).

    Menurut Tagam pelaku yang bertugas sebagai kurir sekaligus pengedar itu ditangkap di rumah kontrakannya. “Pelaku kita tangkap di rumah kontrakannya di Kurungan Nyawa, Gedong Tataan. Darinya kami mengamankan sabu-sabu sebanyak 1 kilogram yang disimpan didalam speaker,” ujarnya.

    Sementara, lanjut Tagam, Julian dan Mentari merupakan suami isteri dengan cara nikah siri. Peran Julian merupakan sebagai kurir sekaligus penghubung ke bos yang diatasnya. Peran Mentari adalah yang sering mengambil gaji Julian dari bosnya. “Keduanya kita tangkap di sebuah kontrakan di Jalan Sejahtera, Gedong Air. Darinya kami mengamankan beberapa handphone dan kami juga menembak Julian dibagian kakinya karena akan melarikan diri saat akan ditangkap,” jelasnya.

    Kemudian lanjutnya, dari pengembangan kembali menangkap Andhika alias Bung. Andhika ditangkap saat sedang transaksi bersama Chandra. “Pelaku sempat mengelabuhi kami, karena saat kami minta tunjukan KTP dan rumahnya tersangka mencoba melarikan diri sehingga kami terpaksa menembaknya dibagian kakinya. Dari empat pelakunya yang ditangkap, ketiganya ditembak, satu pelaku meninggal dunia Chandra Kusuma,” katanya. (nik)