Penulis: Juniardi

  • Sepegal Kisah Mustafa Sampai ke KPK

    Sepegal Kisah Mustafa Sampai ke KPK

    Calon Gubernur Lampung No urut 4 DR Mustafap 

    Bandarlampung (SL)-Pasca penetapan tersangka oleh KPK disebabkan tuduhan suap, Mustafa yang merupakan calon gubernur Lampung dari partai NasDem, PKS dan Hanura sontak menjadi buah bibir masyarakat. Terlebih, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, informasi yang masih simpang siur membuat masyarakat bertanya-tanya.

    Benarkah Mustafa melakukan suap kepada DPRD? Benarkan Mustafa adalah koruptor yang ingin memperkaya dirinya? Benarkah dia tertangkap OTT? Ataukah sebaliknya, Mustafa hanya korban dari sejumlah elit politik yang mempunyai kepentingan, khususnya menyambut Pilgub Lampung? Dan terbaru, benarkah KPK melakukan penangkapan kepada Mustafa?

    Untuk mengungkap fakta kebenaran tersebut, kami mencoba menelusurinya  dari sejumlah saksi hidup yang bersama Mustafa pada menit-menit menjelang OTT versi KPK. Salah satu dari saksi hidup tersebut adalah Mofaje Caropeboka, Ketua Garda Pemuda NasDem yang malam itu berkomunikasi intensif dengan Mustafa.

    Ia menerangkan pada Rabu tanggal 14 Februari 2018, rombongan yang terdiri dari Mustafa, sopir, dan ajudan bertolak dari rumah KECE yang berlokasi di Enggal Bandar Lampung menuju Bandara Radin Intan sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kedatangan Mustafa ke Jakarta ada dua tujuan, yakni cek kesehatan dan menghadiri penandatangan MoU antara Pemkab Lampung Tengah dengan PT. SMI terkait pengajuan pinjaman ke Kementerian Keuangan pusat senilai Rp 300 miliar. Dana tersebut digadang-gadang untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Lampung Tengah.

    Setelah tiba di Jakarta, karena sakit tenggorokannya semakin parah Mustafa mendahului pergi ke rumah sakit Harapan Bunda di Jakarta untuk melakukan pengecekan kesehatan. Dan selesai berkisar pukul 22.00 WIB. Lalu rencana perjalanan dilanjutkan menuju Hotel Sahid, lokasi dimana akan dilakukan MoU antara PT. SMI dengan Pemkab Lampung Tengah.

    “Belum tiba di hotel, sekitar pukul 22.20 WIB tiba-tiba sudah ramai soal OTT Kabupaten Lampung Tengah. Ada ratusan telfon yang masuk yang menanyakan OTT tersebut. Kami sendiri kaget begitu baca berita-berita yang beredar menuliskan Bupati Lampung Tengah OTT. Padahal dari komunikasi yang kami lakukan beliau masih dalam perjalanan,” ungkapnya.

    Berita pertama kali disebarkan oleh jawapos.com dengan judul “OTT, KPK Tangkap Bupati Lampung Tengah” yang diterbitkan sekitar pukul 22.12 WIB (https://www.jawapos.com/read/2018/02/14/188880/ott-kpk-tangkap-bupati-lampung-tengah. berita tersebut terus menyebar ketika sejumlah media nasional mulai dari CNN, JPNN, Detik dam Kumparan menyajikan pemberitaan yang sama.

    Terkait pemberitaan tersebut, selain menyayangkan karena sangat merugikan pihak Mustafa, Mofa menangkap adanya unsur kesengajaan atau pembusukan untuk mencoreng nama baik Mustafa. “Bagaimana bisa media begitu cepat memberitakan Mustafa OTT, padahal manusianya tidak di lokasi kejadian. Data yang disajikan begitu detail seolah semua sudah disiapkan. Jelas ini sangat merugikan pihak Mustafa,” ujar Mofa.

    Upaya pembusukan nama Mustafa lewat media, kembali tercium ketika mencuat pemberitaan bahwa Mustafa ditangkap KPK. Sekali lagi, Mofa menegaskan, tidak ada penangkapan apapun yang dilakukan KPK. Dari keterangan Mofa, usai pemberitaan OTT, keesokan harinya Mustafa sempat mengikuti apel siaga Polda-TNI hadapi Pilkada di Lapangan Saburai Bandar Lampung, Kamis, 15/2/2018 sekitar pukul 07.00 WIB.

    Usai apel Mustafa dan tim kuasa hukumnya sempat melakukan konferensi pers menyanggah pemberitaan dirinya tertangkap OTT. Bahkan pada sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, Mustafa masih sempat menghadiri undangan di Kampung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

    “Sebelum itu Mustafa juga sempat kondangan di Natar sekitar pukul 12.45 WIB, lalu menemui keluarganya di rumah Kedaton, lalu berkampanye. Saya rasa orang yang terjerat masalah hukum tidak akan melakukan itu semua. Meski diberitakan OTT, beliau tidak ada beban, beliau santai, karena beliau yakin tidak terlibat terkait permasalahan OTT Lampung Tengah,” imbuh Mofa.

    Usai menghadiri undangan di Jati Agung, tim kuasa hukum menerima telfon dari KPK yang menyatakan perintah panggilan untuk Mustafa. Karena panggilan hanya dilakukan secara lisan, tim kuasa hukum sempat menolak panggilan yang diajukan KPK. Tapi ketika hal itu disampaikan kepada Mustafa, tim kuasa hukum justru terkejut karena Mustafa sendiri yang kemudian menawarkan diri untuk ke KPK.

    “Panggilan oleh KPK hanya dilakukan secara lisan, dengan asumsi mereka telah berkordinasi dengan Polda Lampung. Karena beliau merasa tidak bermasalah, akhirnya beliau sendiri yang menawarkan diri untuk klarifikasi ke KPK. Kami akhirnya bertolak ke Bandara Radin Intan sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum berangkat ke Jakarta, Polda Lampung dan utusan KPK sempat melakukan BAP di bandara,” jelasnya.

    Faka tersebut, lanjut Mofa, juga menjadi bukti bahwa Mustafa berangkat ke KPK atas inisiatifnya sendiri. Hal ini jauh berbeda dengan pemberitaan yang beredar yang menyatakan bahwa Mustafa ditangkap oleh KPK. Saksi lainnya diungkapkan langsung oleh istri Mustafa, Nessy Kalviya. Ia membantah bahwa suaminya ditangkap KPK, tetapi justru menyerahkan diri karena ingin membantu KPK, meski akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

    Bahkan Nessy sendiri mengaku dialah yang mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan suaminya selama menyelesaikan permasalahan di KPK. “Saya sendiri yang menyiapkan kopernya. Saya bawakan baju, perlengkapan sholat, Beliau teguh berangkat ke Jakarta untuk klarifikasi ke gedung KPK. Beliau ingin membantu KPK untuk segera menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi, walaupun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Nessy.

    Sementara jika ditarik dari aspek hukum, Edwin Hanibal, pengacara yang juga mantan Ketua LBH Lampung mengaku tidak mengerti konstruksi hukum yang menjadi landasan KPK hingga akhirnya menetapkan Mustafa sebagai tersangka. Adanya permintaan uang dari anggota dewan untuk memuluskan pengajuan pinjaman, ini menempatkan Mustafa sebagai korban.

    “Dari sudut pandang hukum, saya bingung ini disebut apa? Beliau punya target bisa menyelesaikan pembangunan di Lampung Tengah. Ketika ada pihak-pihak lain yang mendesaknya untuk memberikan fee atau uang, saya menilai posisi Mustafa hanyalah korban dari keserakahan pihak-pihak tertentu,” ucap Edwin.

    Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan terkait penyebutan OTT dan keterlibatan Mustafa sebagaimana yang disampaikan KPK. “OTT itu kan tangkap tangan dimana didalamnya terdapat transaksi dan bukti. Ini infonya tidak ada transaksi. OTT di Jakarta, tapi uang di Bandar Lampung. Mustafa juga sudah mengajukan cuti, dimana semua kewenangan dialihkan ke wakil sebagai Pj. Bupati,” tambahnya.

    Kendati demikian, pihaknya menghormati kasus hukum yang sedang dijalani Mustafa saat ini. Yang pasti, lanjut Edwin, musibah yang menimpa Mustafa tidak mengugurkannya dalam kontes Pilkada Lampung 27 Juni mendatang. Dengan para simpatisan dan pendukung, ia menyatakan akan mengupayakan yang terbaik untuk pemenangan pasangan Mustafa-Aja.

    “Kita semua sudah sepakat. Apapun keadaannya, kita maju terus. Niat lurus maju terus. Kita doakan mudah-mudahan proses hukum yang dijalani kakak Mustafa dapat berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan kita. Di bawah kita terus berjuang memenangkan beliau,” pungkas Edwin.(tmf/rel/*)

  • P3I dan APR Ancam Tak Dukung Pemenang Tender APK Pilgub Lampung 2018

    P3I dan APR Ancam Tak Dukung Pemenang Tender APK Pilgub Lampung 2018

    Ilustrasi

    Bandarlampung (SL)-P3I dan APR Lampung sepakat bakal tidak mendukung pemenang tender APK Pilgub Lampung 2018. Kedua organisasi periklanan ini merasa telah diabaikan KPU Lampung.

    “Jika lelang alat peraga kampanye (APK) sebelumnya telah ditentukan pemenangnya, kami persilahkan KPU Lampung mengatur sendiri baliho paslon,” ujar Fadliyansah Cholid.

    Ketua P3I Lampung itu mengatakan Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (P3I) Lampung dan Asosiasi Pengusaha Reklame (APR) Lampung merasa diabaikan KPU Lampung.

    Menurut Yeye, panggilannya,  sejak akhir 2017, sudah beberapa kali P3I Lampung dan APR Lampung berusaha koordinasi dengan KPU Lampung. Dia juga mengaku tak tahu proses lelang APK KPU Lampung.

    “Kami ingin berkoordinasi tidak bermaksud mencampuri urusan KPU, tapi lebih kepada tanggungjawab organisasi yang membidangi kebutuhan pilkada agar sukses,” ujarnya.

    Menurut Yeye, Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono pernah memersilahkan P3I Lampung dan APR Lampung berkoordinasi dengan bagian yang menangani APK di KPU Lampung.

    “Namun, bagian yang menanganinya malah tak ada di tempat saat itu. “Kantor kosong dan kepala bagiannya tidak mengangkat telepon dan merespon SMS dari kami,” ujar Yeye.

    Seperti Pilgub Lampung 2015, KPUD berkoordinasi soal ketersediaan baleho dan perbandingan HPS dari item-item pekerjaan dengan asosiasi periklanan yang ada di Lampung. “Alhamdullilah pelaksanaan baik,” katanya.

    Untuk APK Pilgub Lampung 2018, KPU Lampung seharusnya telah menjadwalkan pemasangan APK pada Februari 2018. Namun, target tersebut molor hingga Maret 2018.

    “Kita masih terbentur dengan mekanisme pengadaan. KPU mesti mengikuti Perpres yang mengharuskan ada proses lelang. Sementara, lelang membutuhkan waktu dan menyesuaikan jadwal yang sudah dibuat,” kata Solihin kepada Lampungpro.com, Senin (19/2/2018).

    KPU Lampung hanya mengikuti ketentuan Perpres itu. KPU berjanji pada awal Maret sudah dilakukan pemasangan APK per pasangan calon (paslon), yaitu baliho sebanyak lima per kabupaten, umbul-umbul sebanyak 20 per kecamatan, dan spanduk sebanyak dua buah per desa. [pakho]

  • Tiga Bocah SD Tewas di Lubang Pembuangan Sampah Balai Desa

    Tiga Bocah SD Tewas di Lubang Pembuangan Sampah Balai Desa

    Lokasi lubang galian sampah sedalam 2 meter disenangi air hujan

    Tulangbawang Barat (SL)-Tiga bocah SD tewas tenggelam digalian pembuangan sampah kedalaman sekitar 2 meter dibelakang Balai Tiyuh Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Minggu (25/2) sekitar pukul 12.45 wib.

    Ketiga korban SD itu Khoirul Fuad (7) bin Ngadimin, Rifki (10) bin Asep Silahudin dan Fani (7) bin Asep Silahudin, perempuan, mereka  Islam , warga Tiyuh Sumber Rejo RK 2 RT 5.

    Asep Silahudin ayah dari korban Rifki dan Fani mengatakan, sekitar pukul 09.00 wib kedua anaknya pergi dari rumah untuk bermain menggunakan sepeda ke arah lapangan Tiyuh Sumber Rejo.

    “Karena tidak kunjung pulang dari bermain lalu saya memutuskan untuk mencari kedua anak saya itu, di seputaran lapangan dan balai Tiyuh Sumber Rejo. Lalu saya bertemu saudara Maryono, dan saya meminta bantuan untuk bersama-sama mencari kedua anak saya namun tidak ditemukan,” kata Asep Minggu (25/2).

    Kemudian lanjut Asep sekira pukul 12.30 wib, dia menemukan sepeda dan pakaian anaknya berada disamping Balai Tiyuh, namun tidak menemukan kedua anaknya. Baru sekira pukul 12.45 wib saudara Maryono mencoba untuk mencari korban di sekitaran galian pembuangan sampah yang berada di belakang Balai Tiyuh Sumber Rejo, yang kini galian itu berisi air hujan.

    “Kemudian. Maryono, melihat tangan korban diantara semak-semak yang berada digalian  itu. Maryono berteriak ke saya dan saya langsung masuk ke dalam kegalian untuk mengeluarkan anak saya Rifki,” katanya.

    Setelah berhasil mengeluarkan Rifki, kemudian Asep masuk lagi kedalam galian untuk mencari korban lainnya dan menemukan 2 korban lainnya berada didasar galian yaitu Fani dan Khoirul Fuad.

    Ketiga korban dikeluarkan dari galian selanjutnya dibawa kerumah masing -masing untuk dimakamkan. “Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas juga, ke tiga korban meninggal murni akibat tenggelam dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,” katanya.

    Kabar kematian tiga bocah itu cepat menyebar dan menggegerkan warga Tiyuh Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat.

    Maryono mengatakan hal yang sama. “Setelah saya perhatikan, saya melihat ada tangan diantara semak-semak yang ada digalian itu, lalu saya berteriak, dan pak Asep langsung masuk ke dalam kegalian untuk mengeluarkan Rifki dengan kondisi sudah tidak bernyawa lagi, setelah berhasil mengeluarkan Rifki, Pak Asep kembali masuk kedalam galian untuk mencari anaknya yang satu lagi yang bernama Fani, dan ternyata bukan cuma anaknya yang ditemukan di dasar galian itu, ada anak lain yang bernama Khoirul Fuad bin Ngadimin.” Kata Maryono

    Sementara, Rustam, Kepala Tiyuh Sumber Rejo, sedang tidak ada ditempat. Dihubungi melalui via Telepon selulernya sedang tidak aktif. (Tbb/jun)

  • Lampung Siap Sambut Bakti Sosial TNI AL 2018

    Lampung Siap Sambut Bakti Sosial TNI AL 2018

    Kunjungan TNI AL dalam program rencana bakti TNI

    Bandarlampung (SL) -Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno mengatakan Pemprov Lampung siap mensukseskan kegiatan Bakti Sosial TNI AL 2018 yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung pertengahan bulan Maret 2018 mendatang.

    Hal itu diungkapkan Pjs. Gubernur Didik saat menjamu dan bersilaturahmi bersama Asisten Potensi Maritim Kepala Staf TNI AL Mayjen TNI (Mar) Gatot Triswanto di Randu Resto, Bandar Lampung, pada Minggu siang (25/02/2018).

    “Daerah Lampung adalah daerah yang sangat strategis dengan memiliki penduduk terbesar ke-2 di Sumatera dengan jumlah 9,5 juta jiwa. Lampung juga ketahanan nasional-nya menempati peringkat ke-5 Nasional dan tertinggi se-Sumatera dengan kategori cukup tangguh,” kata Didik didampingi Plt. Sekda Provinsi Lampung Hamartoni Ahadist.

    Menurut Didik, Potensi Lampung itu perlu dikembangkan agar memberikan kontribusi tertinggi pada demokrasi, geografis, dan pertahanan keamanan.

    Didik menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa Indonesia sebagai Poros Maritim dunia. Karena itu, pembangunan bidang kemaritiman semakin ditingkatkan.

    “Mudah-mudahan kegiatan TNI ke Provinsi Lampung ini dapat berjalan lancar. Jika terdapat kesulitan selama penugasan, Pemerintah Provinsi Lampung siap membantu dalam mengawal kegiatan Bakti TNI AL di kabupaten yang dikunjungi (Lampung tengah dan Lampung Utara, red),” katanya.

    Adapun daerah yang telah dikunjungi oleh Tim dari TNI AL adalah Lampung Tengah dan Lampung Utara. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Markas Besar TNI AL dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM serta Pemerintah Daerah dan akan mengusung tema “Melalui Karya Bakti TNI AL Tahun 2018, Kita Tingkatkan Kebersamaan Dan Kerjasama Segenap Komponen Bangsa Untuk Meningkatkan Kesejahteraaan Masyarakat.”

    Dalam acara Bakti Sosial TNI AL ini terdapat sejumlah kegiatan, baik fisik maupun non fisik. Kegiatan non fisik di antaranya pelaksanaan komunikasi sosial berupa penyuluhan hukum, pendidikan, kesehatan, peran dan tugas TNI AL, mitigasi bencana dan kewirausahaan. Sedangkan kegiatan fisik di antaranya pembangunan jalan, MCK (mandi, cuci kakus), tugu TMP (Taman Makam Pahlawan), balai kampung, renovasi mushola, rumah veteran, pembersihan bendungan, penanaman pohon, perkemahan dan pembagian sembako. Untuk Bakti sosial kesehatan berupa pengobatan gratis berbagai kasus penyakit umum dan khitanan masal serta donor darah.

    Asisten Potensi Maritim Kepala Staf TNI AL Mayjen TNI (Mar) Gatot Triswanto mengatakan pemberdayaan wilayah pertahanan harus didukung sinergi rakyat dan TNI.

    “Sentuhan potensi maritim itu luas. Sehingga harus dipertajam. Karena kami berasal dari rakyat ya harus membantu rakyat. Untuk terlaksananya keberhasilan Kegitan ini harus dibantu oleh pemerintah daerah dan komponen masyarakat. Mudah-mudahan TNI, Pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi untuk membangun Indonesia lebih baik lagi,” katanya. (rls)

  • Umar Ahmad Ikut Resmian SMK Ponpes Darussolihin Tebu Ireng 12

    Umar Ahmad Ikut Resmian SMK Ponpes Darussolihin Tebu Ireng 12

    Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad ikut resmikan SMK Tebu Ireng 12

    Tulangbawang Barat (SL)-Bupati Tulang bawang barat Umar Ahmad SP menghadiri peresmian SMK Pondok Pesantren Tebu ireng 12 di Rk4 Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang bawang Tengah (Tbt) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba). Minggu (25/02/18).

    Pada peresmian SMK sekaligus peletakan batu pertama pembangunan  Ponpes Tebu ireng 12 di hadiri oleh KH. Abdul Hakim Mahfud yang mewakili Gus Sholahudin Wahid.

    Peletekan batu pertama pembangunan tersebut yang di lakukan oleh KH. Abdul Hakim Mahfud pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang (Jawa Timur) dan Bupati Tubaba Umar Ahmad SP. Sementara Gus Sholahudin Wahid, batal hadir karena kondisi kesehatan yang kurang fit dan di wakilikan.

    Acara yang di gelar di Pondok pesantren Darussolihin Tiyuh Pulung Jencana tersebut berjalan lancar, selain Bupati, juga hadir forkopimda, Polres Tulangbawang, Polsek Tulang bawang tengah, Depag, Skpd, Camat, tokoh Agama tokoh Masyarakat dan Kepalo Tiyuh.

    Dalam sambutannya Umar Ahmad, berharap agar Ponpes Tebung ireng 12 bisa kerjasama dengan Pemkab Tubaba dan dapat melahirkan generasi-generasi yang baik di kabupaten Tubaba.

    “Saya berharap kepada  pondok pesantren tebu ireng 12 dan seluruh pondok pesantren yang ada di kabupaten ini, agar dapat bekerja sama dengan baik dengan kabupaten kita ini dalam membentuk jiwa dalam diri manusia di bidang agama dengan prinsif Nemen, Nedes dan Nerimo (NeNeMo),” katanya.

    KH. Abdul Hakim Mahfud dalam sambutannya menyampaikan, menitipkan SMK dan Pondok Pesantren Tebu Ireng 12 yang baru saja di resmikan kepada Pemkab setempat, “saya minta kepada  seluruh elemen dan khususnya pemkab Tubaba, agar dapat mengawasi dan memberikan teguran bilamana dalam pelaksanaan ajarannya ada yang di anggap keluar dari jalur kegamaan agar dapat tercipta enerus bangsa yang cerdas dan berahlakkulkarimah,” ujarnya.

    Terpisah wakil ketua panitia Sodri Helmi SH.,MH mendampingi KH. Wahyudin Thohir pengasuh ponpes Darussolihin Tebu ireng 12 Pulung kencana, bersyukur acara dapat berjalan dengan baik. “Alhamdulillah pada kesempatan hari ini acara pelaksanaan berjalan lancar walaupun KH. Gus Sholahudin Wahid Gagal datang karna kesehatan beliau terganggu, dan di wakili oleh KH. Abdul Hakim Mahfud. Serta semangat hadirnya SMK tebu ireng di Tubaba harus bisa memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah di Tubaba Bumi Regemsay mangi waway ini,” katanya. (Robert.)

  • Puluhan Warga Keracunan Tiga Tewas Usai Santap Daging Penyu

    Puluhan Warga Keracunan Tiga Tewas Usai Santap Daging Penyu

    Mentawai (SL) -Kabar duka datang dari Mentawai, Sumatera Barat. Puluhan warga keracunan usai menyantap daging penyu dalam sebuah pesta adat (punen) di Desa Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Minggu (18/2/2018) lalu.

    Dari puluhan orang keracunan, tiga meninggal dunia, 16 korban masih menjalani perawatan intensif di Balai Kesehatan Desa Taileleu dan dua orang di Puskesmas Siberut Barat Daya.

    Lahmuddin SiregarKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengatakan, kejadian ini bermula saat masyarakat berburu penyu di perairan pantai barat untuk keperluan punen, Sabtu (17/2/2018).

    Dari hasil berburu itu mereka mendapatkan satu penyu cukup besar sekitar 50-60 kilogram dan panjang 1,5 meter. Penyu hasil berburu mereka masak dengan merebus, setelah itu barulah disantap bersama-sama.

    Usai menyantap daging penyu, puluhan warga dari empat suku ini mengalami gejala keracunan seperti pusing, muntah, sesak napas, tenggorokan berlendir sampai gatal-gatal. Dua hari kemudian seorang korban dinyatakan meninggal, disusul dua korban lain pada hari berikutnya.

    Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan Mentawai, dari tiga orang korban meninggal dunia, satu di antaranya berumur 66 tahun dan dua lainnya balita yang masing-masing berumur 4,5 tahun dan 2,5 tahun.

    Korban keracunan penyu menjalani perawatan intensif di Puskesmas, mereka keracunan usai menyantap daging penyu pada saat pesta adat, Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Minggu (18/2/2018) lalu.

    Berdasarkan data Dinas Kesehatan Mentawai, sedikitnya 95 orang terdampak usai mengkonsumsi daging penyu ini.

    “Diduga korban mengalami keracunan usai mengkonsumsi daging penyu. Ini ditandai matinya enam ekor kucing sesaat setelah makan sisa makanan dari bahan penyu masyarakat terdampak,” kata Lahmuddin lewat sambungan telepon.

    Dari penuturan warga, katanya, di dalam tubuh penyu ditemukan telur yang sudah mengeras sebanyak150 butir. Ini menunjukkan, bahwa penyu sedang fase bertelur. Namun Dinas Kesehatan kesulitan melakukan pengecekan sampel karena sudah tak tersisa.

    “Sampel sudah habis, paling kalau bisa cangkang kita periksa. Sebelumnya, pemeriksaan sampel keracunan penyu tahun 2013, pada daging penyu positif mengandung arsenik,” katanya.

    Saat ini, kondisi mulai tenang, namun Puskesmas meminta warga tidak memakan penyu lagi. “Kondisi mulai stabil, tenaga medis dan setok obat-obatan cukup.”

    Ke depan, katanya, mereka akan kembali mengimbau masyarakat Mentawai tak lagi mengkonsumsi penyu, karena selain beracun, penyu juga salah satu satwa laut langka dan dilindungi UU.

    Harfiandri Damanhuri, peneliti penyu dari Universitas Bung Hatta, Padang mengatakan, pantai barat daya tempat kejadian keracunan merupakan tempat pendaratan penyu. Kalau dilihat siklus mereka, saat ini memang fase pendaratan dan peneluran. Fase ini, katanya, biasa sejak November hingga Juli.

    Penyu bertelur itu, katanya, sebenarnya sudah matang kelamin. Kalau dilihat panjang mencapai 1,5 meter bisa dikategorikan penyu tua (lebih dari 50 tahun), sudah tiba masa fase bertelur.

    Dia bilang, arah migrasi penyu pantai barat tak diketahui pasti, tetapi secara genetik, tukik penyu di perairan Pantai Pariaman ada hubungan dengan tukik penyu di Aceh, juga di Mentawai.

    “Jika dilihat genetik penyu di Perairan Mentawai, masuk ke siklus arah Andaman, berputar mengarungi Samudera Hindia. Di Samudera Hindia itu banyak industri, otomatis banyak pembuangan limbah. Itu yang dimakan penyu, masuk ke tubuh.”

    Logam-logam berat ini, katanya, terakumulasi dalam tubuh penyu, terus meningkat dan tak berkurang. Makin tua penyu makin besar risiko karena mengandung racun lebih tinggi. “Itu yang dikonsumsi manusia.”

    Kasus keracunan daging penyu di Mentawai yang menelan korban jiwa bukan kali pertama. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Penyu Sumatera Barat, Universitas Bung Hatta, sejak 2005 hingga sekarang, tercatat 37 orang meninggal karena mengkonsumsi penyu.

    Kejadian terakhir di Dusun Sao, Pulau Sipora, 24 Maret 2013, menyebabkan 148 orang dilarikan ke rumah sakit, empat meninggal. Di antara korban tewas, ada bayi 11 bulan keracunan melalui air susu ibu.

    Berdasarkan penelitian Harfiandri, penyebab keracunan penyu di Mentawai, lantaran dalam daging mengandung arsenik.

    “Berdasarkan penelitian kadar toksin penyu lebih banyak dibandingkan ikan,” katanya.

    Pada daging penyu terdapat logam berat kadmium tiga kali lipat dibanding ikan dan kandungan merkuri 10 kali lipat lebih tinggi. Penyu juga mengandung arsenik, polutan organik persisten atau campuran berbagai pestisida. Pada daging hewan itu, katanya, juga ada mikroba penyebab tuberculosis dan salmonela.

    “Ini konsekuensi dari kebiasaan penyu yang mampu menjelajah samudera. Daya jelajah mencapai 10.000 kilometer.”

    Saat akan bertelur, penyu biasa datang ke Mentawai karena perairan jernih dan bersih. Setelah bertelur di 300 kepulauan kecil di Mentawai, mereka kembali menjelajah. Wilayah jangkauan penyu, katanya, bisa sampai ke Afrika atau Meksiko.

    Dalam perjalanan inilah, penyu bisa memakan logam berat dari alga atau ubur-ubur, yang menjadi makanan utama. Alga adalah jenis tumbuhan air paling banyak menyerap logam berat. Penyu yang dikonsumsi di Mentawai, rata-rata berusia lebih 50 tahun.

    Hampir semua penyu kini mengandung racun jika dibanding era 50 tahun lalu, umur penyu sampai 100 tahun.

    “Penyu sendiri tahan racun. Bila dikonsumsi manusia bisa fatal, bahkan masyarakat pedalaman Mentawai ada yang kena tumor payudara di Dusun Tiop. Tumor ini dari logam berat yang terkandung dalam daging penyu. Racun juga dapat masuk ke air susu ibu.”

    Soal tradisi berburu penyu di sepanjang pantai barat daya Mentawai, kata Harfiandri, memang masih sering dilakukan masyarakat.

    Di desa ini, katanya, ada rumah menyimpan sekitar 26 kerapas penyu yang tergantung di dinding. Dilihat dari jenis, katanya, merupakan penyu hijau dengan panjang rata-rata lebih satu meter. Di rumah itu pula jadi tempat mereka berunding memaparkan hasil buruan.


    Tangkap penyu dan posting di Facebook

    Di tempat berbeda, di Pantai Bataeit, Kecamatan Siberut Barat, seorang pemuda Mentawai dengan nama akun Facebook Silainge Mentawai memposting foto-foto penyu hasil buruan.

    Dari foto yang dia bagikan pada 18 Februari itu terlihat satu penyu dibawa dengan kapal kayu. Tampak puluhan butir telur penyu ditaruh dalam wadah plastik. Mirisnya, di dalam perut penyu yang dibedah itu terlihat ratusan kuning telur penyu yang menyerupai telur ayam.

    Postingan ini mendapat berbagai komentar dari para netizen, termasuk komentar Kepala BPSPL Padang, Muhammad Yusuf.

    Yusuf mengatakan, penyu merupakan hewan dilindungi. “Ini kan dilindungi, bisa kena hukum jika tetap mengkonsumsi,” tulisnya di kolom komentar. Hingga berita ini diturunkan, tak ada tanggapan dari si pemilik akun. (sumaterazone.co.id)

  • Biker Subuhan Ingin Sebarkan Virus Solat Subuh Berjamaah dari Lampung Elephant Park

    Biker Subuhan Ingin Sebarkan Virus Solat Subuh Berjamaah dari Lampung Elephant Park

    Ilustrasi Logo Biker Subuhan (Foto/Dok/Google)

    Bandar Lampung (SL)-SUARA ratusan sepeda motor menyerbu Taman Gajah Enggal (Lampung Elephant Park) jelang fajar, Sabtu (25/2/2018). Mereka ingin memakmurkan mushola di taman kota yang baru diresmikan Gubernur Ridho Ficardo dua pekan lalu (9/2/2018).

    Ratusan penggemar sepeda motor dari berbagai klub (bikers) yang tergabung dalam komunitas Bikers Subuhan memenuhi lantai dua mushola hingga luber keluar tempat ibadah yang berada di jantung Kota Bandarlampung itu.

    Ruang terbuka hijau (RTH) yang jadi arena olahraga pagi, siang hingga malam menjadi tempat bermain dan rekreasi masyarakat, kini komunitas Bikers Subuhan ingin memakmurkan musholanya menjelang fajar.

    Hary Kohar, koordinator Forum Masyarakat Transparansi Lampung (FMTL), mendukung visi Bikers Subuhan. “Siapa lagi yang merawat taman kota kita jika bukan kita. Apalagi beraroma relejiusitas seperti yang dilakukan Bikers Subuhan,” ujanya.

    Setelah solat, berdoa dan mendengarkan tausiah, para penggemar sepeda motor sarapan pagi bersama dengan nasi bungkus sambil mensyukuri keindahan taman kota yang baru ada sejak lahirnya Provinsi Lampung, 32 tahun lalu.

    Mereka saling menyapa, bersilaturahmi, membahas soal ghiroh hijrah hingga pernak-pernik sepeda motor. Ratusan Bikers Subuhan ramai-ramai mengupload foto berlatar lukisan-lukisan tiga dimensi destinasi wisata Lampung di taman tersebut.

    Belum puas berkumpul subuhan, beberapa bikers menjelajah jalan yang baru dibangun Gubernur Ridho Ficardo ke arah Teropong Bintang di Taman Hutan Kota (Tahura) Wan Abdul Rachman, tepi Kota Bandarlampung.

    Sejak hampir setahun lalu, Bikers Subuhan solat subuh berjamaah dari masjid ke masjid setiap subuh akhir pekan. Mereka merencanakan akan solat subuh lagi di Taman Gajah Enggal pekan depan (31/1/2018).

    “Mudah-mudahan, setiap akhir pekan, sekali sebulan, kami solat subuh di Taman Gajah Enggal,” kata Sani Rizani, pelopor Bikers Subuhan. Dia berharap dari jantung Kota Bandarlampung dapat terus menyebarkan solat subuh berjamaah.

    Bikers Subuhan siap jika diamanahkan mengelola Mushola Lampung Elephant Park, ujar koordinator Wilayah Sumatera Motor Antique Club Indonesia (MACI) itu. Selama ini, Biker Subuhan tak ada tempat khusus. Mereka solat subuh berjamaah dari masjid ke masjid.

    Jika diamanahkan Pemprov Lampung merawat Mushola Lampung Elephant Park, ketua Lampung Police Watch itu berharap dapat lebih menyebarkan virus solat subuh berjamaah. “Insya-Alloh,” ujar kolektor HD, scooter, dan Binter Mercys ini.

    Bikers Subuhan merupakan komunitas para penggemar sepeda motor dari berbagai klub sepeda motor yang program rutinnya solat subuh berjamaah, tausiah, hingga gotong royong membersihkan masjid.

    Komunitas yang lahir dari Kota Bandarlampung telah menyebar hingga 16 kota, yakni Jogja, Aceh, Surabaya, Medan, Bekasi, Banten, Jakarta, Pringsewu, Tangerang, Samarinda, Balikpapan, Palembang, Tenggarong, Tasikmalaya, Kotamobagu, Malang.

    Pada 13-15 April 2018, Bikers Subuhan akan berkumpul bersama MACI Lampung dalam even Tubablaaarrr, “ngeblaaar”, ngegas bareng ke Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubabar), Provinsi Lampung, dalam ranga HUT ke-25 MACI Lampung dan HUT Tubabar.

    Ada yang unik dalam komunitas Bikers Subuhan. Setiap anggota komunitas ini dipanggil ketua. Mereka terbuka untuk siapapun bergabung dalam komunitas ini. Yang penting, setiap yang ingin bergabung bersedia solat subuh berjamaah di akhir pekan.

    Komunitas ini juga punya yel-yel. Dengan komando takbir, semua akan spontan merespon Allohuakbar sambil jari telunjuk kanan mengacung ke atas, satu. “Pengurus PWI Lampung dan Serikat Media Siber Indonesia. (SMSI)”

  • Pemenang Asal Jakarta Lelang pengadaan APK PIlgub Lampung Rp7,3 Miliar Menuai Protes

    Pemenang Asal Jakarta Lelang pengadaan APK PIlgub Lampung Rp7,3 Miliar Menuai Protes

    Ilustrasi tender Lelang (Foto/Dok/Google)

    Bandarlampung (SL)-Tender lelang alat peraga kampanye (APK) pelaksanaan Pilgub Lampung 2018, terindikasi kocok bekem. Pemenang asal Jakarta diduga dikondisikan pihak KPU Lampung.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Pengusaha Periklanan Indonesia (P3I) Lampung, Fadliansyah Cholid, melalui pesan Whastappnya, Sabtu (10/2) malam. “Kami sebagai organisasi tetap berupaya untuk ikut serta dan berperan aktif dalam menyukseskan hajat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelenggarakan Pilgub, 27 Juni mendatang,” kata pria yang akrab disapa Yeye itu, dilangsir harianmoementum.com.

    Kendati telah berupaya melakukan komunikasi, Yeye melanjutkan, pihaknya dan sejumlah perusahaan periklanan tidak dapat memiliki kesempatan. Bahkan, hingga sekarang sudah ada pengumuman pemenang lelang pengadaan APK Pilgub Lampung. “Kami tidak mengetahui adanya pelelangan yang diadakan KPU tersebut. Kami nilai lelang ini terkesan ‘senyap’ atau diduga sudah kocok bekem,” katanya.

    Menurut Yeye, pelaksanaan pengadaan oleh KPU di Pilgub 2018 ini sangat berbeda dari sebelumnya. “KPU terkesan mengesampingkan organisasi periklanan yang ada, bahkan saat dikonfirmasi terkesan enggan untuk menanggapi terkait persoalan lelang tersebut,” kaya Yeye.

    Satu hal yang paling mendasar dan berlawanan, ia mengatakan, ketika Bawaslu Lampung mengadakan rapat kordinasi perihal penertiban APK, P3I Lampung dan Asosiasi Pengusaha Reklame (APR) Lampung diundang.

    “Pada saat sesi diskusi saya mengeluarkan pertanyaan. Kenapa ketika Bawaslu Lampung dalam program penertiban APK Pasangan calon (Paslon) yang tidak mempunyai anggaran khusus, kami P3I dan APR Lampung diundang dan diwajibkan membantu,” kata dia.

    Tetapi, KPU Lampung dalam proyek pengadaan APK terkesan senyap dan menepikan keberadaan organisasi ini. “Saat itu, jawaban Mas Nanang (Ketua KPU Lampung) ‘silahkan besok berkonsultasi dengan kabag yang menangani masalah APK’ dan langsung saya tindak lanjuti dengan mendatangi KPU bersama pengurus P3I dan APR Lampung,” ujarnya.

    Namun, kantor KPU kosong melompong. Bahkan, kabag yang bersangkutan tidak menjawab panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirimkan. “Jika proses lelang APK telah ditentukan pemenangnya oleh KPU, kami P3I dan APR Lampung menyatakan sikap untuk tidak akan memberikan dukungan kepada pemenang yang telah ditentukan,” ujarnya.

    Yeye menyatakan, silahkan KPU mengatur sendiri distribusi APK khususnya baliho paslon dengan perusahaan yang telah mereka percayai kemampuannya yang berasal dari Jakarta tersebut. Berdasarkan data yang dilansir dalam laman lpse.kpu.go.id, Jumat (9/2), paket pengadaan alat peraga kampanye (APK) Pilgub Lampung senilai Rp7,3 miliar dimenangkan CV The Tenda Indonesia dari Jakarta.(mmn/*/nt)

  • Kiai Senior, 2 Rektor, Belasan Doktor Ikuti Madrasah Kader NU Bandar Lampung

    Kiai Senior, 2 Rektor, Belasan Doktor Ikuti Madrasah Kader NU Bandar Lampung

    Sejumlah Kiai Senior, Rektor, Tokoh, Dan Cendekiawan Muslim (Foto/Dok/Jun)

    Bandarlampung (SL)-Sejumlah kiai senior, tokoh, dan cendekiawan muslim terkemuka di Provinsi Lampung mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Angkatan 28 di Hotel Horison Bandar Lampung. Acara yang ditaja Pengurus Cabang NU Bandar Lampung tersebut berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu, 23-25/2/2018.

    Sejumlah kiai yang menjadi peserta antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Dr Khairuddin Tahmid, Ketua RMI yang juga Sekretaris MUI Lampung KH Basyarudin Maisir, Mustasyar PWNU Lampung KH Hafidudin Hanif, Syuriah PWNU Lampung KH Abdul Syukur, Katib Syuriah PWNU KH Ihya Ulumuddin, dan Rais Syuriah PCNU Bandar Lampung KH Izzudin Abdussalam.

    Ikut pula dua rektor perguruan tinggi terkemuka di Lampung yakni Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Prof Dr H Mohammad Mukri MAg dan Rektor Universitas Malahayati Dr M Khadafi. Selanjutnya, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Dr Alamsyah, Wakil Rektor III Universitas Lampung Prof Dr Aom Karomani, dosen UIN Dr Safari Daud dan Dr Erina Pane, dosen FH Unila Dr Rudy Lukman, Diky Hidayat MSi, dan Muslimin SE MM.

    “Komposisi peserta MKNU kali ini memang luar biasa. Mulai dari ulama, akademisi, pengasuh pesantren, aktivis, jurnalis, hingga politisi. Meskipun sosok hebat, berpengaurh, dan berilmu tinggi, mereka tetap serius dan khusyuk mengikuti semua sesi dan materi,” kata Ketua PCNU Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo dalam rilisnya, Sabtu, 24/2/2018.

    Bertindak sebagai pemateri adalah sejumlah pengurus PBNU yakni H Endin AJ Soefihara, KH Muh Mujib Qulyubi, Masduki Baidlowi, Suwadi D Pranoto, Sulton Fathoni dan Sultonul Huda.
    Adji menerangkan, MKNU merupakan syarat seorang kader NU untuk menjadi pengurus NU di berbagai tingkatan. Hal ini merujuk Anggaran Dasar NU yang ditelurkan dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, 2015 lalu.

    “MKNU kali ini akan menghasilkan output yang dirumuskan bersama oleh seluruh peserta dalam bentuk program kerja yang terukur. Setidaknya ada tiga bidang yang menjadi fokus garapan yakni pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” bebernya.

    “Misalnya, alumnus MKNU bersepakat untuk bidang pendidikan akan membangun sekolah NU unggulan di Kota Bandar Lampung. Di bidang kesehatan akan membangun klinik NU, dan bidang ekonomi mendirikan BMT. Masing masing rencana tersebut ditargetkan dapat dicapai paling lambat dalam lima tahun ke depan,” sambung Adji. (*/rls)

  • Pilgub Lampung 2018 Jadi Barometer Partai Gerindra Hadapi Pileg

    Pilgub Lampung 2018 Jadi Barometer Partai Gerindra Hadapi Pileg

    (HUT) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-10 (Foto/Dok/Jun)

    Bandarlampung (SL)-Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung pada Juni mendatang menjadi barometer Partai Gerindra dalam menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Presiden 2019.

    Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta seluruh kader dari tingkat ranting hingga DPD agar dapat bersama-sama berjuang memenangkan calon gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo yang diusung Gerindra pada pilgub 27 Juni 2018.

    Karena hal ini sebagai salah satu langkah awal untuk menambah kursi DPRD dari tingkat kabupaten/kota/provinsi, DPR RI di pileg 2019. Selain itu, ini juga langkah untuk memenangkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) saat pemilu 2019 di Bumi Ruwa Jurai.

    “Kalau kita tidak bisa memenangkan pak Ridho di pilgub nanti, bagaimana kedepannya kita bisa menambah jumlah kursi di tingkat kabupaten/kota/provinsi hingga DPR RI serta memenangkan Pak Prabowo sebagai presiden republik Indonesia nantinya,” ungkap Muzani pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-10 di Pondok Rimbawan, Jalan Diponogoro no 54 Bandarlampung, Sabtu (24/2/2018), yang dihadiri petahana calon gubernur (cagub) Lampung M.Ridho Ficardo.

    Kehadiran calon gubernur dengan nomor urut satu ini disambut langsung oleh para petinggi partai berlambang burung garuda tersebut, seperti Sekjen DPP Ahmad Muzani, Ketua DPD Lampung, Gunadi Ibrahim, Ketua DPC Bandar Lampung, Andika Wibawa, dan ribuan kader partai besutan Prabowo Subianto.

    Muzani menambahkan, tugas partai politik, yakni untuk mencari pemimpin yang bisa melindungi dan mensejahterkan rakyat. Kemudian, tugas pengurus partai Gerinda dari ranting hingga DPD, yakni harus bisa meyakinkan rakyat bahwa partai berlambang burung garuda ini adalah partai yang membawa kesejahteraan rakyat dan membawa Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

    “Dalam pilkada, kita juga mencari pemimpin yang baik untuk masa depan provinsi dan pak Ridho Ficardo adalah pilihan dari pak Prabowo yang menjadi bagian dari ikhtiar partai Gerinda untuk masa depan Lampung lebih baik lagi,” ungkapnya.

    “ Oleh karena itu, mari kita berjuang untuk memenangkan calon gubernur usungan kita. Karena akan terasa berat untuk menang dalam pileg, dan pilpres, jika kita kalah dalam pigub. Jadi kewajiban kita adalah, mengamakan, dan memenangkan pak Ridho,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim mengajak seluruh kader partai Gerindra untuk bersama-sama berjuang memenangkan M.Ridho Ficardo menjadi gubernur Lampung periode 2019-2024.

    “Dengan keyakinan itu saya yakin apa yang kita harapkan insya allah akan berhasil. kami akan berjuang dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Tergantung harapan yang diberikan oleh pak cagub, M.Ridho Ficardo untuk Lampung kedepannya,” ucapnya

    Terpisah, calon gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo mengucapkan terima kasih kepada ketua umum dan jajaran karena telah memberikan dukungan kepartaian kepadanya dalam rangka menghadapi pilgub 2018. Kehadiran disini sebagai cagub 2019 2024.

    “Saya melihat selama ini partai gerindra Lampung adalah partai yang solid, kompak dan diisi oleh kader militan yang bekerja keras sesuai arah dan kebijakan partai,” ujarnya.

    Kemenangan di pilgub 2014 untuk pasangan M.Ridho Ficardo – Bachtiar Basri berada diangka 44 persen dan seiring berjalannya waktu dengan terealisasinya beberapa program memberikan benefit politik bergerak naik.

    “Memasuki masa konstelasi pilkada banyak muncul calon yang tadinya komitmen kepada saya kemudian berubah pikiran kemudian muncul 4 pasangan calon dan terjadi persaingan cukup sengit terutama di Lamteng yang dulunya menjadi basis suara saya,” ucapnya.

    “Meskipun begitu, survei kita tetap berada di paling atas. Saya berharap teman Gerindra tidak lengah dan merasa menang. Karena kelengahan menimblkan kelemahan dan melahirkan kekalahan. Mari kita berjuang untuk memastikan kemenangan didepan dengan bersatu dalam satu gerak tim koalisi membawa perintah dari partai masing-masing dan membawa kemenangan untuk kita semua,” ucapnya.

    Ia berharap, seluruh tim koalisi yang besar ini untuk bersama-sama mencari persamaan dan membangun kekompakan bersama tim dari partai lainnya. Karena pilgub ini menjadi tolak ukur bagi partai untuk menambah kursi DPRD di tingkat kabupaten/kota/provinsi dan DPR RI serta memenangkan Prabowo Subianto di pilpres mendatang.

    “ Apakah mungkin partai Gerindra bisa menambah kursi di dapil Lampung I dan Lampung II, itu sangat mungkin. Tetapi, hamper menjadi tidak mungkin kalau kita sampai kalah di pilgub nanti. Karena pilgub sebagai pintu pembuka dam membangun sinergitas meraih suara sebanyak-banyaknya. Insya allah dengan menang di pilgub, kedepan menjadi jauh lebih mudah,” ucapnya

    ”Oleh karena itu, gerakan kita harus terinternalisasi dan seluruh kader mampu bergerak menghabisi suara lawan dengan sosialisasi ke masyarakat secara sopan santun,” pungkasnya. (sp/nt/jun)