Penulis: Juniardi

  • Tes Psikologi Kandidat Sempat Molor

    Tes Psikologi Kandidat Sempat Molor

    Proses tes

    Bandarlampung (SL)-Psikotes bagi pasangan calon gubernur wakil gubernur, dan calon bupati wakil bupati Lampung Utara dan Tanggamus sempat molor. Jadwal sejatinya dimulai pukul 08.00 WIB mundur beberapa menit karena ada bakal cagub yang belum hadir.

    Setelah semua cagub masuk ruangan tes di lantai dua, petugas menyampaikan pemberitahuan kepada para pengantar paslon cagub untuk meninggalkan lokasi.

    Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, Hermam HN-Sutono dan paslon Mustafa-Ahmad Jajuli. Ditambah paslon calon bupati Lampung Utara Agung-Budi, Zainal Abidin-Yusrizal dan Aprozi Alam-Ice, serta paslon cabup Tanggamus H. Samsul Hadi-Nuzul Irsan dan Dewi Handajani-AM. Syafi’i masuk ruangan.

    Tes kesehatan yang dilakukan oleh semua pasangan peserta Pilkada Lampung 2018 dilaksanakan secara independen oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Badan Narkotika Nasional (BNN). Termasuk Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).

    Kempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung menunjukkan pakaian khas masing masing. Ridho-Bakhtiar kompak mengenakan baju batik nuansa biru. Mustafa-Jajuli selalu mengenakan baju putih berpeci hitam. Herman HN-Sutono juga selalu berpeci. (nt/*)

  • Kapolda Lampung Irjen Suntana Tinjau Proses Tes Kesehatan Cagub di RSUDAM

    Kapolda Lampung Irjen Suntana Tinjau Proses Tes Kesehatan Cagub di RSUDAM

    Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana di RSUDAM

    Bandarlampung (SL) – Jelang serah terima jabatab, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, sempat meninjau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan tes psikologi bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Bakal calon bupati dan wakil bupati, di RSUD Abdoel Moeloek, Minggu (14/1/2018).

    Irjen Pol Suntana datang ke RSUDAM yang mendadak itu, disambut Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol. Murbani Budi Pitono. Kapolda langsung menuju ke lantai II, melihat situasi pelaksanaan tes psikoligi.

    Irjen Suntana kemudian berbincang bincang dengan Ketua KPU Lampung Dr. Nanang Trenggono didampingi komisioner lainnya, termasuk Direktur RSUDAM. Kapolda juga sempat menyapa para cagub yang keluar ruangan setelah mengikuti tes.

    Empat paslon cagub yang mengikuti tes psikologi yaitu, M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, Hermam HN-Sutono dan paslon Mustafa-Ahmad Jajuli.

    Sedangkan paslon calon bupati Lampung Utara yang mengikuti tes Agung Ilmu Mangkunegara-Budi, Zainal Abidin-Yusrizal dan Aprozi Alam-Ice. Sementara paslon cabup Tanggamus H. Samsul Hadi-Nuzul Irsan dan Dewi Handajani-AM. Syafi’i.  (nt/*)

  • Tim Sukses Cagub “Kongkow” Di Posko Pam Polresta

    Tim Sukses Cagub “Kongkow” Di Posko Pam Polresta

    Para tim sukses saat menunggu jagonya tes kumpul di Pos Pam Polresta halamn RSUD AM

    Bandarlampung (SL)-Tim sukses empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, mendampingi jagonya masing masing di RSUD Abdoel Moeleok. Meski bersaing dalam strategi, mereka terlihat akrab kongkow di Pos Pam Polresta Bandarlampung, yang ada di halaman rumah sakit. Minggu (14/1/2018)

    Para tim sukses cagub yang mayoritas fungsional partai itu terlihat duduk satu meja di tenda Pos Polisi, dan bercanda gurau dan cekikikan.

    Empat paslon cagub mengikuti tes psikologi yaitu, M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, Hermam HN-Sutono dan paslon Mustafa-Ahmad Jajuli, di lantai dua RSUDAM. Sambil menunggu paslon cagub mengikuti tes psikologi, tim sukses menunggu sambil kongkow berkumpul di Posko Keamanan yang ada di samping kanan pintu masuk tempat tes kesehatan calon.

    Seperti tanpa sadar, Posko Kepolisian yang selalu dipimpin Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono itu menyatukan para tim sukses.

    Terlihat tim sukses cagub Ridho-Bachtiar ada Fajrun Najah Ahmad, Yandri Nazir, Amaluddin, Agusman Arief, Toni Mahasan, Khairuddin Gustam, dan Mursalin. Dari Tim Sukses Cagub Arinal-Nunik ada Yuhadi dan Herwan Saleh. Sedangkan dari Timses Herman-Sutono ada Rakhmat Husin, dan dari cagub Mustafa-Jajuli ada ketua Tim Pemenangan Edwin Hanibal.

    Para tim pendukung calon ini duduk bersama dengan Kapolresta Kombes Pol Murbani. Mereka tampak rilek dengan masing-masing saling melontarkan guyonan. Sehingga suara tawa mereka terdengar dari kejauhan.

    Posko Keamanan yang siaga sejak Kamis (11/1/2018) itu bertugas mengamankan jalannya tes kesehatan dan kejiwaan bagi pasangan bakal calon. (nt/*)

  • Setelah Tahan Dokter,  KPK Tangkap Fredrich Yunadi

    Setelah Tahan Dokter, KPK Tangkap Fredrich Yunadi

    KPK menangkap Fredrich Yunadi, terlibat rekayasa medis Setya Novanto.

    Jakarta (SL) -KPK menangkap Fredrich Yunadi, pengacara Setya Novanto  di Jakarta Selatan, selang beberapa jam KPK menahan Dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, Jumat malam (12/1/2018). Keduanya disangka telah merekayasa medis tersangka E-KTP Setya Novanto.

    Untuk menangkap Fredrich, Tim KPK melibatkan sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap saat berada di dalam RS Medistra, di Jalan Jenderal Gatot Subroto kavling 59, Jaksel, pada Jumat malam.

    Sementara Fredrich beralasan hendak mengecek sakit jantung yang dideritanya, Akhirnya tim penyidik membawa Fredrich tanpa perlawanan fisik setelah ditunjukkan Surat Perintah Penangkapan.

    Tiga mobil tim KPK mengiringi, sementara satu mobil lainnya membawa Fedrich. Didalam mobil tersebut Fedrich dikawal Ketua tim Satgas KPK, Ambarita Damanik yang duduk disampingnya, driver dan seorang anggota Brimob duduk di kursi depan.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 00.11 WIB, mobil Kijang Innova yang membawa Fredrich tiba di kantor KPK dan langsung membawa Fredrich ke dalam kantor KPK.

    Dengan ditangkapnya Fedrich, KPK menunjukkan ketegasan kepada dua orang yang membantu rekayasa medis tersangka E-KTP Setya Novanto yang saat itu sudah menjadi daptar pencarian orang (DPO) KPK, Setya Novanto.

    Bimanesh yang di kenal juga merupakan dokter kepolisian (sudah pensiun dari kepolisian tahun 2013 lalu dengan pangkat kombes), ditahan di Rutan Guntur untuk 20 hari kedepan.

    “Setelah dilakukan diskusi, akhirnya diputuskan untuk tim melakukan pencarian terhadap tersangka FY. Diturunkan beberapa tim untuk melakukan pencarian. Akhirnya tim menemukan tersangka FY di bilangan Jakarta Selatan,” jelas Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantor KPK, Jakarta, Sabtu (13/1/2018) dini hari.

    Seperti diketahui, setelah dilakukan pemeriksaan KPK selama hampir 13 jam, Jumat sekitar pukul 22.43 WIB, Dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo langsung ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat malam (12/1/2018).

    Pada hari yang sama sejatinya Bimanesh  diperiksa bersama dengan Fredrich Yunadi pengacara Setya Novanto. namun Fedrich tidak hadir.

    Bimanesh dan Fredrich ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (10/1/2018) kemarin lusa.

    Keduanya diduga bekerja sama memasukkan Novanto ke rumah sakit untuk dilakukan rawat inap dalam pemesanan kamar perawatan dilantai 1 RS Medika Permata Hijau dan merekayasa data medis tersangka E-KTP Setya Novanto yang saat itu sudah menjadi daptar pencarian orang (DPO) KPK.

    Keduanya disangka dalam kasus menghalangi dan merintangi penyidikan kasus e-KTP dengan tersangka Setya Novanto sehingga dijerat melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP. (tri/nt/*).

     

  • Kasus SMK 1 Kotabumi di Laporkan ke Disdik Provinsi

    Kasus SMK 1 Kotabumi di Laporkan ke Disdik Provinsi

    Smk1 kotabumi

    Lampung Utara (SL)-Tindakan tegas menjurus pada dugaan kuat perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara dengan memberikan sanksi berupa pengguntingan hingga merobekkan seragam seorang siswi yang duduk di kelas X bernama Lusi Viana, karena dianggap kurang panjang,

    UPTD Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Wilayah IV Lampung akan melaporkan kasus sangsi sekolah kepada siswa SMK yang sempat viral di Lampung Utara itu kepada Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

    Dikatakan Sub Bagian UPTD SMU dan SMK, Khoiri, mewakili Kepala UPTD Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Wilayah IV, Mat Soleh, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari pihak keluarga siswi (korban) terkait adanya tindakan tegas yang dinilai dilakukan secara berlebihan oleh oknum guru SMKN 1 Kotabumi dan akan diproses sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apapun bentuk sanksi tegas yang diterapkan di sekolah, harus melalui proses dan koordinasi dengan keluarga siswa. Tidak diperkenankan tindak tegas dilakukan secara serta-merta, apalagi sampai menyobekan baju seperti itu,” kata Khoiri, ketika dikonfirmasi di kantornya, di Jalan Sukarno Hatta Kotabumi, Jumat (12/01/2018).

    Dijelaskannya, karena Kepala UPTD sedang berada di Bandar Lampung dia menyatakan telah melakukan koordinasi dan akan disampaikan secara langsung dengan bagian SMK di Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.

    “Kepala UPTD saat ini sedang berada di Bandar Lampung. Meski demikian, beliau sudah mengetahui tentang masalah ini. Kemungkinan secara lisan akan beliau sampaikan dengan yang membidangi di Dinas Pendidikan Provinsi,” ujar Khoiri seraya menyayangkan keterlambatan surat panggilan yang ditujukan kepada pihak keluarga siswi Lusi Viana baru disampaikan pihak sekolah setelah kejadian.

    “Ini merupakan bukti bahwa garis koordinasi dengan tindakan yang diambil terindikaai nonprosedural,” ucapnya.

    Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lampura, Syaiful Nawas, menyatakan bahwa untuk masalah pendidikan SMA dan SMK sudah ada di bagian UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Lampung yang ada di Lampung Utara.

    “Kalau SMK koordinasinya ke UPTD SMA/SMK. Kantornya di SMAN 3 Kotabumi,” kata dia. (ardi/**)

  • Demi Kejar Cita-Cita Gadis Ini Gabung  CamPro

    Demi Kejar Cita-Cita Gadis Ini Gabung  CamPro

    Trisila

    Bandarlampung (SL)-Satu persatu nama talent CamProduction (CamPro) Lampung mulai memberanikan diri tampil kepermukaan. Setelah Ajeng, Nia dan Ade, kini muncul nama Trisila Prabawati, wanita berdarah keturunan Jawa, kelahiran 17 Maret 2001, Putri ke-3 dari tiga bersaudara, buah cinta pasangan Alm. Giman dan Wartuti, tinggal di Desa Bagelen 1, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran – Lampung.

    Sila yang masih berstatus pelajar, terlihat antusias di setiap performance bersama Crew CamPro. Traveling? Itu jiwanya, hobby berphoto menjadi kegemarannya. Tampil energik dan pantang menyerah menjadi ciri khas Sila dara muda bertubuh langsing ini.

    Soal berpakaian, seakan sudah menjadi menu lalapan dalam penampilan. Casual, tomboy, feminim sampai berhijab menyatu serasi ditubuh ideal Sila. Terkesan sederhana, tapi terasa bermakna yang identik dengan gaya ketimurannya.

    Sila dibesarkan dari tangan hangat Ibunda yang selalu menyayanginya. Sang Ayah sudah lama tiada menghadap yang Maha Kuasa. Sejak usia 9 Tahun, gadis kecil yang dulu polos menjalani hidup layak seperti anak pada umumnya. Entah apa yang terlintas dipikiran Sila, saat Ia bercanda dan disaat Dia tertawa.

    Apakah Sila menyadari, bahwa sosok Ayah yang menjadi pelindung dan tulang punggung keluarga, telah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya?. Apakah Sila sadar, apa yang menjadi tumpuan dan tujuan dalam hidupnya, Entahlah, mungkin ini yang dikatakan takdir dan suratan dari Sang Maha Pencipta.

    Seiring waktu berjalan, gadis kecil yang lucu dan lugu perlahan beranjak remaja, tumbuh dan berkembang dari hasil keringat Ibu yang bekerja keras mengais rezeki menjual buah demi membesarkan buah hatinya.

    Sesekali Ibu Wartuti (47) dibantu oleh anak sulungnya Wahyu Permadi (23) kakak Lelaki Sila yang pertama, sementara putra keduanya Surya Gunawan (22) hijrah ke negeri seberang, mengadu nasib di Ibu Kota Jakarta setelah lulus kuliah.

    Kini Sila pun mendekati usia dewasa, wajah gadis kecil, polos dan tak berdaya, telah berubah menjadi sosok ‘Wonder Woman’ wanita kuat, yang berani berekspresi meluapkan emosi dalam menemukan jati diri.

    Sila yang memiliki cita-cita menjadi seorang Polwan (Polisi Wanita), merasa lebih percaya diri dalam meraih kesuksesannya sejak bergabung menjadi bagian keluarga CamPro pada akhir Tahun 2017 lalu.

    Dengan usia muda CamPro saat ini, justru membuatnya semakin penasaran, dan optimis untuk tetap berjuang. Menurutnya, kelancaran dan kesuksesan CamPro juga tergantung pada mereka semua selaku keluarga CamPro.

    Jika masing-masing pihak bisa bertanggungjawab, bukan tidak mungkin bendera kebesaran CamPro akan semakin berkembang dan berkiprah didunia akting perfilman. “Prinsip saya hanya ingin membanggakan orang tua, saya mau Ibu melihat dan selalu mendampingi sampai saya meraih kesuksesan  nanti. Untuk itu, tetap pada niat awal, sejak audisi sampai saat ini, saya optimis dan yakin akan tetap bertahan membesarkan CamPro, terus belajar hal-hal baik untuk memotivasi diri yang bisa menuntun saya menuju puncak klimaks gerbang kesuksesan yang saya harapkan,” tegas putri bungsu Ibu Wartuti. (rls/nt)

  • Di CamPro Mahasiswa Ini Harus Jadi Kepala Desa

    Di CamPro Mahasiswa Ini Harus Jadi Kepala Desa

    BandarlampunG (SL)- Life is a struggle (hidup adalah perjuangan), kata kunci yang terucap dari mulut Deny Sanjaya Irawan. Pria berzodiac Sagitarius ini terlahir dari rahim Ibu Syamsuna, SH, pada 09 Desember 1997 lalu, dan Ayah bernama Herwan Mega, SE.

    Deny Sanjaya Irawan merupakan Putra ketiga dari Empat bersaudara yang memiliki hobby memelihara ayam bangkok dan bermain bola.

    Ia mengenal dunia pendidikan agama saat sekolah di Taman Kanak – kanak TK Aisyiyah dan Madrasah Ibtidahiyah Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara. Dilanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, sampai duduk di bangku Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kotabumi. Dan sekarang berstatus mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Lampung, semerter V, Jurusan Tekhnik Pertanian.

    Dengan tinggi 158 Cm, Pria berwajah oval itu pernah meraih beberapa prestasi mengikuti model dengan predikat The Best of The Best di Kotabumi dan Jakarta, dan mendapat gelar Pria Idola di panggung model anak Bandar Lampung.

    Selain itu, Deni yang akrab dengan sebutan ‘Codet’ karena tanda lahir diwajahnya, juga pernah mendapat Juara I Karya Ilmiah Remaja, Olimpiade Biologi dengan nilai Sepuluh besar, dan mengikuti Lomba Seni Beladiri Tingkat Pelajar.

    Sementara untuk riwayat organisasi, Ia bertanggungjawab menjadi Koordinator Tandu Darurat dan Koordinator Sains Club. Sampai menjabat sebagai Ketua MPK ( Majelis Permusyawaratan Kelas), dan Ketua Umum IKAM Lampura Distrik Unila saat ini.

    Dengan berbagai pengalaman yang ada, tidak membuat Pria berdarah Sungkai ini berbusung dada dan berhenti berkarya.
    “Motivasi dalam hidup saya ialah selalu mencari pengalaman, menambah wawasan serta pergaulan yang positif kedepannya, dan selalu berusaha mengembangkan bakat yang ada dalam diri,” jelasnya.

    Untuk urusan asmara, cowok Cool berkulit kuning ini mengaku nervous tiap kali berdekatan dengan wanita.
    “Kalau boleh jujur, untuk pengalaman berpacaran, saya belum ada,” ketusnya.
    Tapi, sejak bergabung di CamProductions (CamPro) Lampung yang berbasis akting didunia perfilman ini, dirinya sempat berandai – andai menjadi sosok Arjuna yang bisa mengait wanita dengan panah asmara.

    “Ya, sempat terpikir oleh saya untuk menjadi sosok Arjuna di dunia akting ini. Tapi, berhubung mengikuti arahan dan instruksi Sutradara yang menunjuk saya untuk memerankan tokoh Pak Tara sebagai Kepala Desa, ya saya ikut aja,” ungkapnya.

    “Awalnya saya sempat kaget, kenapa harus saya yang menjadi peran tersebut. Tapi inilah dunia akting dalam perfilman. Suka tidak suka, siap, mau atau tidaknya, kita dituntut harus menerima dan berusaha untuk menjelma menjadi siapa saja.

    Meskipun peran itu bukan watak dan pribadi kita sebenarnya, karena ini dunia kita,” lanjutnya.
    “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Crew dan semua teman talent yang tergabung di CamPro, bersama kalian saya banyak belajar, dengan kalian saya merasa senang. Apapun dan bagaimanapun pekerjaan kita nanti. Jadikan pelajaran dan pengalaman di CamPro ini sebagai bekal kita menuju masa depan yang lebih baik lagi,” ucapnya.

    Dalam kamus hidup yang saya dapat, selain belajar kita senantiasa harus terus berusaha yang disertai dengan doa. Hidup ini keras kawan, yang lemah selalu kalah, yang bodoh akan tertindas, dan yang setengah hati akan menemukan kegagalan. Semangat dan terus belajar, karena hidup adalah ‘Perjuangan’ (life is a strugle),” pungkasnya. (rls/nt/*)

  • Jangan Lalai Tinggalkan Balita Dalam Mobil

    Jangan Lalai Tinggalkan Balita Dalam Mobil

    Ilustrasi

    Bandarlampung (SL)-Waspada jangan tinggalkan anak tertidur dalam mobil.  Rafly (4), balita, tewas dalam kendaraan akibat ditinggal belanja ke supermarket oleh ibunya di Kelurahan Gunungterang, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, Jumat sore (12/1/2018).

    Informasi yang dihimpun sinarlampung.com menyebutnya Ibunya bernama Intan, meninggalkan anaknya, Rafli (4), untuk berbelanja ke supermarket selama sekitar dua jam. Sang ibu mengaku lupa jika anaknya yang sedang tertidur masih berada di bangku belakang kendaraan yang semua kaca jendelanya tertutup rapat.

    Begitu teringat, Intan baru bergegas melihat anaknya. Namun Rafly sudah terbujur kaku di kursi belakang, diduga akibat kekurangan oksien, dilangsir rmollampung.com

    Sepekan sebelumnya,  dua kakak beradik juga nyaris tewas di dalam mobil yang tertinggal dalam mobil,  yang di parkir di Pasar Gudang Lelang, Telukbetung Selatan. Bahkan mobil tak bisa dibuka,  karena kunci mobil juga tertinggal di kontaknya.

    Sang ibu yang panik justru pulang mengambil kunci serep dirumah,  sementara dua bocah itu sudah terlihat lemas.

    Warga sekitar ikut panik,  akhirnya seorang tukang parkir, nekad memecahkan kaca mobil tersebut,  dan mengeluarkan dua bocah yang sudah pucat dan terkylai.  Beruntung kedua bocah itu masih hidup,  dan dalam keadaan pingsan. “Saya bingung,  dan panik liat dua anak itu udah cengap cengap lemes,  jadi saya pecahin kaca jendela belakang,  kuncinya ada dikontaknya, ” kata Cui, petugas Parkir Pasar.

    Kedua bocah itu kemudian dibawa Kepuskesmas terdekat,  dan kemudian dibawa pulang ibunya.  (nt/rml/*)

  • Diduga Peras Kades Tiga Oknum Wartawan Jakarta Ditangkap Polres Garut

    Diduga Peras Kades Tiga Oknum Wartawan Jakarta Ditangkap Polres Garut

    Kapolres Garut didamping PJU Polres Garut memperlihatkan sejumlah barang bukti milik oknum wartawan, Jumat (12/01).

    Garut (SL) –Tiga oknum mengaku wartawan yang diduga menjadi pelaku pemerasan kepada Kepala Desa di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, diringkus Polres Garut pada hari Jumat (12/01) sekira pukul 13.00 WIB.

    Polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp5 Juta, kartu identitas,  dan kendaraan yang digunakan operasi oknum wartawan tak luput menjadi barang bukti yang dilakukan MH, BP dan TA.

    Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna SIK, didampingi Waka Polres Garut, Kasat Reskrim, Kasat Binmas, Kasat Lantas, Kasat Intel, Kasubag Humas, Kasi Propam, beserta jajaran mengatakan, pelaku berjumlah tiga orang yang berinisial BP, MH dan TA, melakukan tindakan pemerasan kepada salah seorang Kepala Desa di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

    Kapolres memaparkan, kronologis kejadian bermula pada Selasa (09/11) pukul 11.00 WIB, ketiga tersangka mendatangi Kantor Desa Margalaksana Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan menemui Wawan Bin Suwita selaku Kepala Desa. Tersangka mengaku bahwa dirinya dan dua orang tersangka lainnya yang mengaku dari Media Sidik Jakarta, ditugaskan Kementrian Desa untuk melakukan pengecekan Anggaran Dana Desa Tahun 2016.

    “Kemudian ketiga tersangka menjelaskan bahwa untuk Desa Margalaksana diduga telah terjadi penyelewengan Anggaran DD Tahun 2016. Lalu tersangka BP meminta sejumlah uang sebesar Rp10 Juta kepada korban dengan maksud menutup laporan Desa Margalaksana yang ada di Kementrian Desa. Karena merasa terancam, Kepala Desa Margalaksana menghubungi pihak Kepolisian dan rekan kepala desa yang lain, dan langsung menyergap ketiga tersangka tersebut di Kampung Panggilingan, Desa Margalaksana, Kecamatan Cilawu,” terang AKBP Budi Satria Wiguna.

    Barang bukti

    Kapolres menambahkan, sebelumnya para Kepala Desa sempat menjebak tersangka dengan menyerahkan uang Rp1 Juta, dan terakhir Rp4 Juta. Saat ini barang bukti uang tunai sebesar Rp5 Juta, 1 unit mobil Daihatsu Ayla Nopol B-1462-FO, satu unit Handphone, berikut identitas lainnya kini diamankan Kepolisian Resor Garut.

    “Atas dugaan tindak pidana pemerasan, ancaman dan penipuan tersebut, pelaku bisa dijerat dengan pasal 368, 369 dan 378, dengan ancaman hukuman selama 4 tahun penjara,” pungkas Kapolres.

    Selain menggelar press release oknum wartawan, Polres Garut juga mengungkap kasus penimbunan beras raskin dan penganiayaan, pada Jumat (12/01). Hadir dalam acara tersebut Kabid Humas dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Ricky Rizky Darajat SH M Si beserta jajaran. (nt/*)

  • Tingkat Pelayanan Publik Pemda Pesawaran Zona Merah

    Tingkat Pelayanan Publik Pemda Pesawaran Zona Merah

    Bupati Pesawaran menerima hasil penilaian ombudsman. Dendi dealibe satker tiga bulab untuk berbenah.

    Pesawaran (SL) -Hasil penilaian yang dilakukan Ombudsman RI kepada pelayanan Publik di lingkungan Pemda Pesawaran adalah mendapat nilai rata-rata  21.97 yang termasuk dalam kategori rendah atau “Zona Merah”.

    Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf, menyerahkan hasil penilaian kepatuhan terhadap standar pelayanan publik di Kantor Bupati Pesawaran, Gedong Tataan, Kamis (11/1/2018).

    Nur Rakhman mengatakan, meskipun hasil penilaian yang dilakukan Ombudsman menunjukan bahwa tingkat kepatuhan Kabupaten Pesawaran terhadap standar pelayanan masih tergolong rendah (zona merah), namun menurutnya Ombudsman masih menoleransi hasil penilaian tersebut dikarenakan baru pertama kalinya dilakukan penilaian.

    “Dari 5 kabupaten yang kami nilai, ada 4 kabupaten yang baru pertama kali dinilai termasuk Pesawaran. Jadi masih maklum, tapi kami harap hasil penilaian tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dan motivasi untuk perbaikan pelayanan ke depannya,” kata Nur, dalam acara koordinasi sekaligus penyerahan penilaian.

    Penilaian tersebut dilakukan terhadap 12 Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Pesawaran pada pertengahan 2017 lalu.

    Nur Rakhman menambahkan, penilaian yang dilakukan oleh Ombudsman merujuk kepada UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. “Sebetulnya, ada tidak adanya penilaian Ombudsman didalam undang-undang tersebut, pemerintah daerah wajib menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan yang ada,” katanya.

    Sementara, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, pihaknya berterimakasih atas penilaian yang dilakukan oleh Ombudsman, hal ini menurut dia dapat menjadi pemecut untuk OPD yang tidak memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.

    “Jadi saya kasih waktu 3 bulan ke bapak/ibu, para kepala OPD, untuk memperbaiki standar pelayanan sesuai dengan hasil penilaian Ombudsman. Jadi nanti, ketika Ombudsman melakukan penilaian lagi, Pesawaran sudah masuk kategori hijau atau tingkat kepatuhan tinggi,” kata Dendi. (Nt/*)