Penulis: Juniardi

  • Wahrul Ingin Lampung Bersih Dari Korupsi

    Wahrul Ingin Lampung Bersih Dari Korupsi

    Bandarlampung (SL)-Berkecimpung di dunia hukum pasti tak asing lagi dengan sosok seorang Wahrul Fauzi Silalahi yang pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung. Saat ini, dirinya menjabat sebagai Ketua Komite Advokasi Daerah (KAD) Lampung. KAD adalah suatu wadah kerja sama yang keluar dari rahim Kadin Lampung dan lembaga anti rasuah yaitu KPK.

    Wahrul sapaan akrabnya, menjadi Ketua KAD Lampung karena ingin menjadikan Lampung bersih dari tindak pidana korupsi. Langkah awalnya yakni menggelar deklarasi anti korupsi antara KAD dan Kamar Dagang dan Insdustri Indonesia (Kadin) Lampung.

    Menurut Wahrul, Lampung wajib bangga, KPK melihat dan mempercayai Kadin Lampung sebagai contoh setelah melihat Deklarasi Komite Advokasi Daerah Lampung kemarin, dan ini kontribusi Kadin Lampung untuk Indonesia. “Lampung juga dipercaya oleh KPK sabagai pembicara tingkat internasional tentang anti korupsi di Jakarta,” kata dia, Kamis (14/12/2017).

    Ayah dua orang anak ini menambahkan dalam kasus korupsi ada dua sisi yang harus dilakukan yakni pencegahan dan proses penegakan hukum. “Di Lampung sendiri ada dua isu, yang pertama masalah perizinan banyak yang tumpang tindih dan ketidaktahuan pengusaha tentang syarat-syaratnya. Kedua, pelanggaran tentang pengadaan. Dua konteks ini yang rawan, banyak pelaku usaha yang antara lain, soal pelelangan atau tender, dan izin usahanya,” ungkap dia.

    Dengan adanya KAD ini mudah-mudahan pelaku dan regulator dapat berkonsolidasi dengan baik. “Pelaku usaha punya niat lurus, pemerintahan juga punya aturan yang lurus dan tidak mempersulit pengusaha,” ujarnya.

    Memberantas korupsi merupakan sebagian dari komitmen dirinya sendiri sejak bergabung sebagai advokat. “Secara pribadi saya belum pernah menangani kasus korupsi, meskipun sudah ada yang datang minta bantuan, namun saya menolak secara halus. Karena kalau kita membantu koruptor sama saja mencederai diri sendiri,” imbuhnya.

    Pria yang juga salah satu kader partai politik tersebut berharap pertumbuhan ekonomi di Lampung cepat dan sehat. “Para pelaku usaha juga aman kondusif, maka upaya kita ke depan melakukan verifikasi terkait dengan sertifikasi usaha dan internalisasi usaha. Kita cek izinnya dan dokumen lainnya, harus ada indikator, secara dokumen lengkap, mempunya lisensi kemudian laporan keuangan terbuka dan transparan,” ujarnya.

    Selain dari sisi pengusaha, para regulator seperti Bappeda dan BPMP harus bersih. “Regulator  harus clear  misalkan izin harus menurut undangan-undang dan terbuka. Penyelesaian di bawah meja harus di hilangkan,” harapnya.

    Banyak pelaku usaha terjebak, di satu sisi, kalau tidak mengikuti regulator yang nakal maka izin tidak keluar dan produksi tidak lancar. “Makanya keduanya harus dibersihkan. Nah, KAD sebagai wadah solusi konsolidasi antara kedua belah pihak ini,”katanya. (red)

  • Lagi, Terlibat Pemerasan Tiga Oknum Wartawan Diringkus Polisi

    Lagi, Terlibat Pemerasan Tiga Oknum Wartawan Diringkus Polisi

    ilustrasi

    Lampung Timur (SL)-Tiga oknum wartawan ditangkap Tim tekab 308 Reskrim Lampung Timur (Lamtim) Jum’at (15/12/2017), karena diduga terlibat kasus tindak pidana pemerasan. Mereka masing-masing FH (32), AD (23), dan MJ (43). Ketiga pelaku adalah warga Desa Negara Ratu Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur.

    Kronologi penangkapan terhadap ketiga pelaku bermula pada Kamis 14 Desember 2017, sekitar pukul 18.30 WIB, ketiga pelaku yang mengaku sebagai wartawan mendatangi rumah korban dan menayakan tentang anaknya yang masih di bawah umur bekerja di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga. Ketiga tersangka mengancam korban akan memuat hal tersebut di media dan dilaporkan ke Polisi, lalu para pelaku meminta uang sejumlah Rp15 juta untuk menebus koran milik tersangka sejumlah 150 eksemplar.

    Karena tidak memiliki uang sejumlah yang diminta tersangka, lalu terjadi nego dan disepakati sejumlah Rp3.500.000 dan malam itu korban menyerah kan uang kepada pelaku sejumlah Rp990.00 dan sisanya akan diserahkan keesokan harinya. Maka pada Jumat 15 Drsember 2017, korban menyerahkan  uang kekurangannga sebesar Rp2.500.000, dan pada saat itulah tersangka ditangkap Tim Tekab 308 Reskrim Polres Lamtim.

    “Pada hari Jumat tanggal 15 Desember, sekitar pukul 12.00 WIB, pelaku ditangkap tanpa per lawanan di rumah saudara Wariso di Dusun Jati Mulyo Desa Negara Ratu, pada saat menerima uang kekurangan dari korban sejumlah Rp2.500.000,” kata Kapolres Lampung Timur AKBP Yudy Chandra Erlianto, S.IK, MH, didampingi Kasat Reskrim AKP Sugandhi S, SH.

    Barang bukti yang berhasil diamankan berupa uang tunai sebesar Rp2.500.000 dan satu buah kartu pers atas inisial FH.

    Kasat Reskrim AKP Sugandhi membenarkan bahwa Tim Tekab 308  Reskrim telah melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak pidana pemerasan dan sekarang tersangka dan barang bukti diamankan di Polres Lamtim guna proses dan penyelidikan lebih lanjut. (red/nt)

  • Mahasiswa Rois Unila Tewas Kesetrum Saat Perbaiki Tower Masjid

    Mahasiswa Rois Unila Tewas Kesetrum Saat Perbaiki Tower Masjid

    Korban saat akan dibawa pulang keluarga. (foto/dok/sinarharapan)

    Bandarlampung (SL)-Anggi Wisnu Saputro (20), mahassiwa Prodi Manajemen angkatan 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, meregang nyawa dalam perjalanan menuju Klinik Medical Center Kedaton (KMC) usai tersetrum saat memperbaiki tower air Masjid At-Tarbiah FEB Unila, Senin (18/12/2017) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Informasi di Kampus Unila menyebutkan,  warga Kecamatan Batanghari,  Lampung Timur tersebut tewas ketika memperbaiki tower air untuk wudhu para jamaah masjid. “Karena air tak bisa mengalir korban memanjat tower setinggi lima meter, untuk memperbaiki aliran listrik. Tak lama berselang, tubuhnya menggantung di atas tower,” kata saksi di sekitar Masjid.

    Korban sempat dibawa ke Klinik Medical Centre (KMC) Kedaton, namun dalam perjalanan nyawanya tidak tertolong. Rekan rekan korban sesama mahasiswsa FEB Unila, terutama prodi manajemen 2016 berduka, dan menyambangi klinik. Jenazah korban kemudian dibawa ke kediamannya sekitar pukul 18.30 WIB.

    Fahmi, rekanya korban di FEB dan juga anggota UKM Rohani Islam (Rois),  menuturkan peristiwa terjadi setelah adzan Asar berkumandang dan hendak menunaikan salat berjamaah. Namun air tower mati dan Anggi berniat memperbaikinya. Sebelum naik ke tower, lanjut Fahmi, Anggi sempat menitipkan Musola Tarbiah untuk dijaga.

    “Tadi dia ngomong, dek tolong jaga dibawah dulu ya, saya mau ke atas lihat tower,” ujarnya di Klinik Medical Center Kedaton, Senin (18/12).

    Tetapi hingga rakaat kedua berjalan, dan masih ada jamaah yang hendak wudhu, air tak mengalir, mereka lalu memeriksa tower,  dan melihat  korban terlihat menggantung, dan para jamaah langsung teriak.

    “Baru ketahuan itu setelah rakaat kedua, ada orang teriak minta tolong, ternyata kak Anggi sudah posisi tergantung di atas tower, kepalanya kebawah gitu,” ucapnya, dilangsir sinarharapan.com

    Rekan lainnya,  Febrian Dinia Putri, mahasiswa Manajemen FEB Unila angkatan 2016 mengatakan, awalnya dirinya yang berusaha naik keatas tower, karena air untuk keran wuduh tak bisa berjalan.

    Menurut Febrian, almarhum merupakan sosok yang baik, dan aktif di orgnaisasi kampus, selain itu ia juga merupakan pengurus dari Mushloa At-Tarbiyah. (sh/nt)

  • Polsek Talang Padang Backup Pengamanan Jalan Sehat Arinal

    Polsek Talang Padang Backup Pengamanan Jalan Sehat Arinal

    Foto Kapolsek Talang Padang AKP Yoffi Kurniawan

    Tanggamus (SL) -Polsek Talang Padang Backup Polres Tanggamus melakukan pengamanan acara Jalan Sehat berhadiah Arinal Djunaidi, yang dihibur artis ibu kota Dewi Persik alias DePe, dan Tata Aghata, di Lapangan Tangsi, Talang Padang.

    “Dalam politik, kita Polri, tidak ikutan alias tak terlibat. Kita melakukan tugas pengamanan. Demi Kamtibmas diwilayah, karena acaranya juga diwilayah Talang Padang, maka diminta atau tidak diminta kita back-up pengamanan,” kata Kapolsek Talang Padang AKP Yoffi Kurniawan, saat meninjau persiapan lokasi, kepada Tim Media Berjaya, Sabtu (16/12).

    Menurut mantan Kasat Intel Polres Mesuji ini, lapangan Tangsi, Talang Padang, memang kerap jadi tempat kegiatan baik pemerintah Tanggamus, maupun provinsi, dan even even kegiatan masyarakat. “Memang lapangan Tangsi ini kerap jadi lokasi berbagai kegiatan termasuk pesta rakyat dan olah raga,” katanya.

    Kapolsek menjelaskan personil yang ada di Polsek sebagian dikerahkan untuk mengantisipasi pengamanan, apalagi kegiatan yang mendatangkan artis ibukota, yang termasuk Top ” Apalagi ini ada artin Mba DePe, massa akan banyak, kita pam rawan ganguang kamtibmas, dan lalulintas, lokasi lapangan, dan lain lain, terkait keamanan,” katanya. (*)

  • Jika Jadi Gubernur Arinal diharapkan Bisa Menjaga Adat Istiadat

    Jika Jadi Gubernur Arinal diharapkan Bisa Menjaga Adat Istiadat

    Gerbang Kabupaten Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Jika terpilih menjadi Gubernur, Arinal Djunaidi,  harus bisa menjaga dan melestarikan adat istiadat,  budaya,  dan tradisi leluhur,  di Pekon yang ada di Tanggamus.  Agar tidak tergerus jaman,  dan kehilangan karakter daerah.

    Karena,  bukan hanya ucapan,  tapi juga sudah banyak berdasarkan hasil penelitian, yang menunjukkan bahwa masyarakat di Pekon yang ada di Tanggamus masih melestarikan adat istiadat serta kebudayaan mereka, walaupun terjadi sedikit perubahan karena arus globalisasi,  tapi beberap kegiatan sosial seperti gotong royong antar warga dan ronda malam juga masih rutin dilakukan.

    “Kehidupan Masyarakat yang telah berbaur dan menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat lainya khususnya dengan masyarakat Lampung pendatang dan penduduk Lampung asli,” kata Jhoni (40),  warga Talang Padang,  kepada Tim Media Berjaya, di sekitar Lapangan Tangsi,  lokasi Jalan sehat berhadiah,  menghadirkan Dewi Persik, dan Tata Aghata,  Sabtu (16/12).

    Menurutnya,  masyarakat Pekon di Tanggamus dengan kehidupan sosial budaya yang perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat mempunyai garis keturunan kolonisasi Hindia Belanda di era lampongsche Volksbank pada tahun 1921.

    “Diantaranya dapat dilihat meliputi peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan religi,” katanya. (rls)

  • KPU Lampung Workshop Disabilitas

    KPU Lampung Workshop Disabilitas

    Worksho disabilitas KPU Lampung

    Bandarlampung (SL) -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menggelar workshop disabilitas, dalam rangka memenuhi hak penyandang disabikitas dalam Pemilu. Selain melibatkan KPU Kabupaten Kota, Disdukcapil Se Lampung, workshop juga diikuti para disabikitas, berbagai tuna.

    Komisioner KPU Lampung Hanndy Mulyaningsih mengatakan kegiatan itu dalam rangka memenuhi hak hak pilitik disabikitas, sesuai amanat Undang-undang No. 7 Thn 2017 Tentang Pemilihan Umum, Peraturan KPU, BAWASLU, termasuk Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI No. 2 Thn 2017 Tentang Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu, dan MoU antara KPU dan PPUA Penca Tentang Pelaksanaan Pemilu Akses.

    “Targetnya adalah akses disabilitas di TPS, dan penyelenggara memahani pelayanan disabilitas. Bahwa hak hak pokitik warga negara itu terpenuhi. Termasuk bagaiaman temen temen daerah bisa juga mendampingi disabilitas mendapatkan rekaman ktp, ” kata Hanndy.

    Sementara Heppy Sebayang mengapresiasi kegiatan KPU Lampung, yang menggelar workshop disabilitas, dengan menghadirkan para disabilitas

    “Ini luar biasa, workshop khusus tentang disabilitas, tidak seperti daerah lain. Tetimakasih KPU Lampung, ” kata pengurus Lembaga Advokasi dan pendampingan penyandang cacat Indobesia ini.

    Heppy menjelaskan penyandang disabilitas adalah memiliki keterbatasan fisik, Intelektual, mental, dan/atau sensorik, memiliki hambatan mobilitas dan berinteraksi karena faktor lingkungan dan/atau sikap masyarakat, atau tidak dapat berpartisipasi penuh dan efektif tanpa lingkungan yang akses, bantuan/pelayanan orang disekitarnya.

    Untuk itu, bentuk aksesibilitas yang harua dilayani adalah aksesibikitas fisik misalnya tempatkan TPS dilokasi yang rata, tidak bertangga-tangga, tidak berbatu- batu, tidak berumput tebal, tidak melompati parit.

    “Lalu lebar pintu masuk TPS 90 cm untuk memberi akses gerak pengguna kursi roda. Lalu ukuran tinggi meja bilik suara 75 cm dan berongga Tinggi meja kotak suara 35 cm agar mudah dijangkau oleh pengguna kursi roda. Sediakan alat bantu coblos pemilih tuna netra di setiap TPS Sediakan formulir C3 lform pendampingan bagi pemilih disabilitas,” katanya. (nt/jun)

  • Disabilitas Dilampung Belum Mendapat Perhatian

    Disabilitas Dilampung Belum Mendapat Perhatian

    Anggota disabilitas praktek membaca surat suara

    Bandarlampung (SL)- Disabilitas di Lampung belum ditempatkan pada perlakuan khusus. Sementara UU 45 mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan, termasuk penderita disabilitas.

    Ketua Pertuni ungkapkan prihatin dengan pemprov dan Parpol di Lampung.

    Dalam Workshop Disabilitas yang diselenggarakan KPU Provinsi Lampung, Kamis (14/12) Hotel Sherathon, Bandarlampung, terungkap bahwa Provinsi Lampung telah memiliki Perda tentang disabilitas, bahkan sebelum UU tentang disabilitas ada. “Tapi isinya tidak menyentuh subatansi dan kebutuhan disabikitas, perda hanya formalitas, mungkin isinya hanya copy paste UU,” kata Sukron, ketua persatuan disabilitas Lampung.

    Untuk itu, Syukron, mengajak semua pihak untuk mendorong dilakukan revisi Perda, dan merumuskan dengan melibatkan disabilitas. “Yang berkepentingan dan yang ada disini bisa mendorong DPRD dan Pemprov melakukan revisi, sesuai dengan kondisi disabilitas, ” kata Syukron, tunetra yang sarjana disabilitas ini, saat materi hak suara pemilih penyandang disabikitas dan pilkada aksesibel, oleh Heppy Sebayang SH.

    Hal senada dikatakan Ketua Persatuan Tuna Netro (Pertune), Selamet. Yang menyatakan bahwa disabilitas di Lampung selama ini hanya jadi objek, kepentingan proyek sesaat. “Kami kadanag kadang tiba tiba diminta berkumpul, lalu acara acara, tapi setelah itu ya sudah, hilang dan dilupkan,” kata Selamet.

    Jadi jika dibandingkan dengan daerah lain, Lampung dengan daeraj lain itu seperti surga dan neraka. “Apalagi partai polutik di Lampung sangat belum aspiratif terhadap disabilitas. Kami pernah menguji ikut daftar pencalekan, pilkada, di Partai Politik, baru ambil berkas bayar Rp2,5 juta. Termasuk Pemprov Lampung, dibuktikan dengan perhatian dan kepedulian. Jika kami ada acara keluar, minta bantu 10 juta ke pemda, dikasinya cuma Rp1 juta, sementara kami mau jalan 10 orang, cukup apa satu juta. kalo dibandingkan dengan daerah daerah lain yang bisa cater bus, ” katanya.

    Wakil Ketua Lembaga Advokasi dan Pendampingan Penyandang Cacat Indonesia (LAPPCI) Heppy Sebayang SH menyatakan agar para disabilitas di Lampung tidak berkecil hati, dan mendorong para disabilitas untuk terus berbuat dengan menunjukkan disabilitas yang betkualitas.

    “Temen temen disabilitas harus gandeng media, seperti dipusat. Jangan patah semangat, dan tetus berbuat untuk tunjukan bahwa disabilitas berkualitas,” kata Heppy, dipandu moderator Komisioner KPU Lampung, Handy Mulyaningsih. (nt/jun)

     

  • PWI Kombinasikan Pers dan Kopi dalam Lawatan ke Korea Selatan

    PWI Kombinasikan Pers dan Kopi dalam Lawatan ke Korea Selatan

    Sekjen PWI Pusat Hendri CH Bangun

    JAKARTA (SL) – Rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memadukan pers dan kopi dalam lawatan ke Republik Korea Selatan. Kunjungan ke negeri ginseng ini adalah bagian dari kerjasama PWI dengan Asosiasi Wartawan Korea (AWK) yang sudah terjalin sejak lima tahun belakangan.

    Memadukan pers dan kopi sengaja dipilih sebagai tema kunjungan. Pertama, untuk kembali memperkenalkan kopi sebagai salah satu komoditas utama Indonesia. Kedua, untuk memetik pelajaran berharga dari masyarakat pers Korea, khususnya, yang berhasil mempromosikan ginseng sebagai salah satu brand utama negara itu.

    Begitu antara lain disampaikan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun yang memimpin delegasi PWI dalam keterangan yang diterima redaksi.

    “Masyarakat pers Korea Selatan memiliki cara yang terbukti jitu ikut mempromosikan ginseng ke seluruh dunia. Setelah itu, mereka berhasil mempromosikan produk-produk unggulan lain dari Korea Selatan seperti yang kita kenal sekarang ini,” ujar Hendri yang juga anggota Dewan Pers RI.

    Dia menambahkan bahwa kopi yang dibawa berasal dari Aceh, Jambi, Pontianak, Tanjung Pinang, Bengkulu, Makassar, dan beberapa daerah lainnya. Kopi akan diberikan kepada institusi dan media yang dikunjungi dalam program ini.

    Selain Hendry, anggota delegasi PWI lainya adalah Ketua PWI Sumatera Utara Hermansjah, Ketua PWI Jambi Saman Muraki, Sekretaris PWI Kep. Riau Saibansah Dardani, Ketua PWI Jogjakarta Sihono, Ketua PWI Solo Anas Syahirul Alim, Ketua PWI Sulawesi Barat Naska Mahmud Nabhan, Sekretaris PWI Sulawesi Selatan Anwar Sanusi, Ketua PWI Kalimantan Barat Gusti Yusti Ismail, dan Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat Teguh Santosa.

    Dalam kunjungan kali ini, delegasi PWI dijadwalkan berkunjung ke sejumlah media di Korea Selatan, seperti Hankook Ilbo. Selain itu juga ada rencana berkunjung ke fasilitas Olimpiade musim dingin yang akan diselenggarakan Februari 2018.

    “Perlu bagi kita mempelajari persiapan Korea Selatan menggelar event olahraga internasional sekelas Olimpiade ini. Apalagi dalam waktu dekat Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Asian Games,” masih kata wartawan senior Kompas ini.

    Delegasi PWI juga direncanakan berkunjung ke Institut Konvergensi Teknologi Karbon.

    Selain itu, delegasi PWI direncanakan bertemu Dutabesar Republik Indonesia untuk Republik Korea Umar Hadi, dan Dutabesar Hubungan Internasional Kota Seoul Kim Chang Beom yang dikabarkan akan menjadi Dubes Korea di Indonesia dalam waktu dekat.

    Pertemuan Dubes Umar Hadi dan Dubes Kim Chang Beom diharapkan dapat memperdalam pemahaman mengenai upaya-upaya kedua negara dalam meningkatkan kualitas hubungan bilateral. (rls)

  • Arinal Cermati Ceramah Ustad Somad Tentang Pendidikan

    Arinal Cermati Ceramah Ustad Somad Tentang Pendidikan

    Tabligh akbar Ustad Somad, di Lapangan Enggal, Bandarlampung.

    Bandarlampung (SL)-Bersama para habaib, pejabat, asatid, tokoh masyarakat termasuk gubernur Lampung, bakal calon Guberbur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi hadir dan menyimak ceramah ustad Abdul Somad, Lc, MA, dalam Tabligh Akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, di lapangan Saburai Enggal, Selasa (12/12/2017) malam.

    Menurut Arinal Djunaidi, apa yang disampaikan Ustad Abdul Somad, bisa menjadi inspirasi jika kelak dirinya dipercaya masyarakat Lamoung menjadi Gubernur.

    Arinal menilai betapa pentingnya pendidikan agama bagi generasi bangsa. Pendidikan agama sebagai perisai dan pilar kehidupan dalam membangun mental Anak Bangsa. “UAS (Ustad Abdul Somad) mampu menjadi perekat umat. Saya datang murni ingin mendengarkan ceramah UAS kalau selama ini hanya nonton via youtobe, alhamdulillah dapat berjumpa langsung. Saya ikhlas walau harus basah kuyup diguyur hujan dan merasa bangga ternyata rakyat Lampung guyub dan antusias ingin mengaji dengan Ustad Abdul Somad,” kata Arinal.

    Cagub Lampung juga Ketua DPD Partai Golkar Lampung sangat mengapresiasi acara petingatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H yang digelar oleh Majelis Burdah Asy-sifa, sekaligus Haul Almarhum Habib Muhammad Bin Ali Smith dan Almarhumah Syarifah Nur Intan Binti Ali Assegaf, yang merupakan orang tua dari Habib Zen Bin Smith yang merupakan inisiator acara. Arinal juga takjub melihat semangat umay Islam yang memadati lapangan Saburai Enggal walaupun kondisi hujan. Ini menandakan bahwa umat Islam di Lampung sangat mencintai ilmu agama dan menghormati ahli agama.

    “Saya menilai, sebagai orang Lampung kita mampu menyambut tamu yang sekaligus ulama yang datang ke tanah Lada ini. Mari kita jaga ulama kita, agar syiar Islam terus menggema di bumi ini,” ujar Arinal. (rls)

  • Panglima TNI Ijin Kapolri Mau Mampir Ke Kantor Polisi

    Panglima TNI Ijin Kapolri Mau Mampir Ke Kantor Polisi

    Panglima TNI saat menerima kunjungan Kapolri, di Mabes TNI

    Jakarta (SL) -Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian merupakan simbol komitmen dua intitusi tersebut dalam menjaga soliditas. Tito bersama sejumlah pejabat utama Mabes Polri bersilaturahmi ke Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017) siang.

    “Ini merupakan satu simbol bahwa kebersamaan kita itu tetap kita jaga dan bukan hanya pada tataran pimpinan tapi juga di seluruh satuan wilayah,” Kata Hadi saat memberikan sambutannya.

    Dalam kesempatan itu Hadi menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi kantor kepolisian resor (Polres) di setiap kabupaten atau kota yang ia kunjungi.

    Menurut Hadi, hal itu dia lakukan untuk menjaga koordinasi dan komunikasi dengan Polri, tidak hanya di tataran pimpinan tapi juga di satuan wilayah.

    Ia menegaskan bahwa kunci dari soliditas TNI-Polri adalah komunikasi dan koordinasi di tiap tingkatan.

    Dengan begitu, lanjut Hadi, kegiatan pengamanan di lapangan TNI-Polri berjalan dengan baik.

    “Saya juga pada kesempatan ini izin kepada Pak Kapolri apabila nanti saya ada kunjungan kerja ke daerah apabila saya harus melaksanakan shalat, saya akan belok ke Polres atau ke mana saja. Polres mana saja, kantor polisi mana saja, saya akan mampir,” kata Hadi.

    “Izin, mungkin saya nanti minta minum atau melaksanakan sholat di sana. mudah-mudahan ini akan mempererat hubungan silaturahim di antara kita (TNI-Polri) sehingga semua kegiatan di lapangan akan lebih mudah karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi. Ini yang akan kita bangun,” ucapnya.

    Hadir dalam silaturahmi tersebut pejabat tinggi TNI dan Polri, antara lain Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan Ashaf, Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Dodik Wijanarko, dsn Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. (kom/nt)

    Sumber : kompas.com