Penulis: Juniardi

  • Khasiat Pasak Bumi Simbol Ego Dan Kekuatan Pria?

    Khasiat Pasak Bumi Simbol Ego Dan Kekuatan Pria?

    akar dan batang pohon Pasak Bumi

    Pasak bumi yang memiliki nama latin Eurycoma longifolia, telah dikenal sebagai simbol ego dan kekuatan pria, karena dapat meningkatkan kejantanan dan kesehatan secara umum. Tanaman ini banyak tumbuh di pedalaman Kalimantan. Sejak lama tumbuhan ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai pengobatan alami untuk berbagai penyakit, seperti sebagai antimalaria, antipiretik (mengurangi demam), dan afrodisiak.

    Afrodisiak adalah zat kimia yang digunakan untuk merangsang daya seksual. Kata ini berasal dari mitologi Yunani dan dikaitkan dengan sang dewi cinta Aphrodite. Mekanisme afrodisiak terbagi tiga yaitu meningkatkan dan memperbaiki kualitas sperma, meningkatkan gairah seksual, dan melancarkan peredaran darah ke penis (meningkatkan durasi ereksi).

    Telah banyak penelitian yang mengungkap khasiat pasak bumi dalam meningkatkan kinerja seksual, termasuk peningkatan serum konsentrasi testoteron. Seiring bertambahnya usia, pria cenderung mengalami kondisi yang berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron yang disebut andropause, hingga menyebabkan sejumlah masalah serius.

    Kondisi yang terkait dengan andropause di antaranya kurangnya libido, berkurangnya tingkat energi, peningkatan lemak tubuh, dan kelelahan mental. Terapi penggantian testosteron merupakan pilihan bagi banyak pria, namun sangat mahal dan juga berisiko terkena efek samping. Hal ini membuat pria mencari alternatif dari alam, dan pasak bumi adalah salah satunya.

    Berikut ini adalah khasiat pasak bumi, yang dikutip Kompas.com dari laman Meetdoctor.com.

    1. Meningkatkan testosteron

    Pasak bumi mengandung senyawa eurycomanone yang berfungsi untuk mengoptimalkan pembentukan hormon pria (testosteron). Peningkatan testosteron memiliki banyak efek yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja seksual, pertumbuhan otot, dan produksi sperma. Sebuah studi di Malaysia, yang diterbitkan pada 2012 menguji 76 pria yang hanya memiliki 35 persen kadar testosteron dalam kisaran normal. Setelah sebulan mengonsumsi pasak bumi jumlah testosteron meningkat drastis hingga di atas 90 persen.

    1. Mengatasi fertilitas

    Ada beberapa bukti bahwa selain meningkatkan kadar testosteron, pasak bumi juga bisa meningkatkan kualitas sperma, sehingga membantu mengobati masalah kesuburan pria. Kualitas sperma, diukur berdasarkan volume, konsentrasi, dan motilitas. Semua poin itu yang memengaruhi kesuburan pria. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010 mengamati perubahan kualitas sperma pada 75 pria yang diberi 200 miligrams pasak bumi setiap hari selama tiga bulan. Kualitas sperma meningkat secara signifikan, dan 15 persen partisipan melaporkan kehamilan spontan setelah perawatan. Namun, seperti halnya cara kerja herbal-yang memperbaiki sistem tubuh sehingga berangsung-angsur membaik, pasak bumi pun membutuhkan proses dalam mengatasi kesuburan pria.

    1. Meningkatkan libido

    Pasak bumi mengandung senyawa eurycomanone, turunan alkaloid, saponin, tanin dan lainnya, digunakan sebagai afrodisiak untuk membantu mengatasi tingkat libido yang rendah. Khasiat untuk meningkatkan kadar testosteron membuat dorongan seks jauh lebih tinggi, ereksi lebih tahan lama, ejakulasi kuat, dan peforma seks yang jauh lebih baik. Kondisi itu terjadi karena pasak bumi juga memiliki khasiat untuk menambah energi.

    1. Lemak berkurang dan massa otot bertambah

    Pasak bumi adalah suplemen alami yang populer di antara atlet angkat besi dan mereka yang ingin membentuk otot. Namun, Anda tidak perlu menjadi atlet yang serius untuk mendapatkan manfaat dari pasak bumi. Kenaikan testosteron bisa membantu menurunkan lemak dan mendapatkan massa tubuh tanpa lemak. Ini akan memiliki efek yang lebih besar lagi jika Anda berolahraga secara teratur.

    Sumber: kompas.com
  • Konplik Warga Dengan PT BSMI dan LIP, Warga Tiga Desa Minta Bupati Bantu Media

    Konplik Warga Dengan PT BSMI dan LIP, Warga Tiga Desa Minta Bupati Bantu Media

    Ratusan warga tiga desa ngadu ke bupati Mesuji Khamami

    Mesuji (SL)-Polemik Hak Guna Usaha, lahan tiga warga desa dengan PT. Bumi Selatan makmur Investindo (BSMI) dan PT. LIP, tak kunjung usai. Ratusan masyarakat dari tiga Desa (Desa Sri Tanjung, Tanjung Harapan dan Desa Kagungan) Kecamatan Tanjung Raya Mesuji, mengadu ke Rumah Dinas Bupati. Sementara Bupati Khamamik menyatakan, Pemkab tidak bisa membantu dan menyarankan membawa persoalan itu ke Pengadilan. Selasa 05 Desember 2017.

    Kedatangan warga kerumah dinas Bupati untuk sampaikan aspirasi dan meminta dukungan Pemkab Mesuji. Mereka disambut Bupati Mesuji Khamamik, dan melakukan dialog. Dalam dialog Khamamik menyampaikan, masyarakat harusnya jangan memaksakan kehendak, karena PT. BSMI memiliki hak guna Usaha (HGU). Apabila masyarakat meminta HGU perusahaan bersangkutan, di kembalikan jelas tidak bisa. Khamami menyaran masyarakat untuk mengadukan masalah itu ke pengadilan.

    “HGU yang ada untuk dikembalikan kepada warga, ya tidak bisa. Cara satu-satunya, masyarakat membawa masalah ini ke pengadilan yang bisa menyelesaikannya. Kalau meminta pembelaan dengan Pemkab, itu menyalahi aturan hukum, Kami taat aturan dan perundang-undangan,”kata Khamamik di hadapan ratuas warga Desa tersebut.

    Perwakilan masyarakat, Harun (40) mengungkapkan, hanya meminta bantuan Pemkab utamanya Bupati Khamamik dapat memediasikan persoalan HGU warga dengan PT.BSMI dan PT.LIP. Sesuai tuntutan warga agar di kembalikan hak-hak masyarakat, yaitu tanah yang di klaim PT BSMI, mengembalikan tanah yang sudah di rusak, jangan melarang lapak untuk menerima buah sawit yang di jual oleh masarakat.

    “Tanggapan Bupati, mengecewakan warga, warga hanya sampaikan aspirasi dan meminta dukungan mediasi, jika memang bisa di mediasikan dan dicarikan solusi, namun tidak kali ini,” katanya.

    Diketahui, terdapat 4 poin tuntutan masyarakat kepada PT.BSMI Dan PT.LIP yakni, Pihak PT.BSMI dan PT LIP harus mengembalikan, atau mengganti semua hak milik masyarakat baik yang di rusak ataupun  diambil dalam kleman masyarakat, termasuk mobil – mobil yang di tangkap karena mengangkut buah sawit masyarakat.

    Kemudian, pihak BSMI dan LIP, agar mencabut semua laporan pengaduan baik kepada pihak kepolisian ataupun pemerintah dari daerah sampai pusat, untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik berkelanjutan atara masyarakat dan perusahaan di lapangan.

    Lalu, batas antara klaim masyarakat dan PT BSMI – PT LIP sepanjang jalur BLOK O dan N dan meminta aparat keamanan tidak melarang PKS (Pabrik kelapa sawit) dan lapak – lapak menerima atau membeli sawit dari Sri Tanjung dan Desa Kagungan.(lps/nt/jun)

  • Warga Stop Proyek “Buruk” Peningkatan Kawasan Lingkungan Rp5,4 Miliar

    Warga Stop Proyek “Buruk” Peningkatan Kawasan Lingkungan Rp5,4 Miliar

    warga pasang spanduk stop proyek jalan Rp5,4 miliar di Kota Bandarlampung.

    Bandarlampung (SL)-Protes warga RT 02, RT 03, RT 05, RT 06 dan RT 11 Lingkungan II, Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim Bandarlampung, Senin (04/12/2017), terus berlanjut. Wakga kini menghentikan proyek pembangunan jalan asal jadi dilingkungan mereka. Bahkan warga memberhentikan kegiatan proyek Peningkatan Skala Kawasan Gunung Sulah di Jalan Wartawan, Gunung Sulah, Bandarlampung.

    Warga menghadang pekerja dan membentangkan dan memasang spanduk penolakan kegiatan itu, dan mengirimkan surat pernyataan pemberhentian sementara yang ditandatangani semua ketua RT itu, disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandarlampung, Komisi III, Camat Way Halim dan Lurah Gunung Sulah.

    Penolakan warga terhadap proyek yang dikerjakan oleh PT. Bina Mulya Lampung dengan anggaran sebesar Rp5,4 miliar, lantaran pengerjaannya diduga tidak sesuai rap. Bahkan beberapa warga setempat seperti Ketua RT 03 Sugiarto, RT 05 Handoko, RT 11 Sugeng, M. Mardianto, Sutrisno, Suwito, dan lainnya juga menolak pembangunan drainase menutup atasnya dengan dicor.

    Sebab, kalau sistem pengerjaan drainase dengan cara ditutup dengan cor moll tidak dengan blok, akan menambah banjir. Sebab kata Mardi dan Sutrisno, dengan dimoll seperti sekarang volume kedalam siring makin berkurang, karena jarak antara siring dan moll hanya sejengkal.

    Selain itu, kekuatannya juga diragukan, karena perkiraan warga Gunungsulah yang rata-rata tukang itu, bangunan siring dan coran yang ada asal-asalan. Karena itu, pembangunan siring dan jalan yang menelan anggaran Rp5,4 miliar lebih harus ditinjau kembali karena diduga tidak sesuai rap. “Kalau begini caranya, perbaikan siring bukan menjadi solusi banjir, yang ada malah terjadi banjir. Karena ketinggian siring berkurang dan kekuatannya diragukan,” ujar Sutrisno.

    Sementara itu, pengawas kegiatan proyek Yudi, sudah menemui warga. Ia mengucapkan terimakasih atas saran dan masukan dari warga. Ia juga menyarankan agar protes warga dilakukan dengan mengirim surat pernyataan.

    Tak lama kemudian, warga membuat surat protes yang akan disampaikan kepada Lurah Gunungsulah. Lurah Gunungsulah Pramono, saat dimintai tanggapannya mengaku sudah mendapat keluhan dari warga atas kegiatan proyek di Jalan Wartawan Gunungsulah. Lurah sangat menghargai suara warga. Karena hak warga untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan proyek anggaran negara yang ada di lingkungannya. (ist/nt/jun)

     

  • HIV, AIDS, Di Lampung Terus Meningkat

    HIV, AIDS, Di Lampung Terus Meningkat

    ilustrasi (foto/dok/net)

    Bandarlampung (SL)- Ketua Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Lampung Andi Wijaya mengatakan berdasarkan data yang dirilis oleh KPA Provinsi Lampung kasus HIV AIDS dari tahun 2002—2016 meningkat cukup tajam. Pada 2014 sebanyak 251 kasus HIV dan 71 penderita AIDS, pada 2015 sebanyak 269 kasus HIV, dan 7 kasus Aids, sedangkan pada 2016 kasus HIV mencapai 401 kasus dan AIDS sebanyak 76 kasus.

    Dia melanjutkan yang menjadi fokus perhatian bagi KPA kini adalah terus menyosialisasikan penanggulangan dan pencegahan bahaya virus HIV kepada pelajar dan mahasiswa. Hal ini disebabkan orang mudalah yang rentan terhadap penyakit ini. Selain itu, memberikan support agar ODHA bisa tetap berdaya dan melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana masyarakat pada umumnya.

    Misalnya, pelatihan peningkatan kapasitas, keterampilan dan sosialisasi. Pemerhati HIV AIDS, Boy Zaghlul Zaini, mengatakan saat ini klinik VCT dan obat ARV sudah mulai tersebar di beberapa kabupaten, seperti Lampung Selatan, Tulangbawang Barat, serta berbagai faskes baik klinik kesehatan maupun Puskesmas yang melayani konsultasi dan klinik VCT. Dengan demikian, pasien ODHA tidak perlu jauh-jauh untuk menebus obat di provinsi. Setiap harinya, puluhan ODHA mengambil obat di Klinik Kanca Sehati di RSUDAM.

    Cegah HIV Dengan Stop Sek Bebas

    Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, dan Indonesia menjadi salah satu negara paling banyak yang mengidap virus ini. Virus yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik ini hingga sekarang belum ditemukan obatnya. Sebab itu, orang dengan HIV/AIDS atau ODHA wajib minum obat rutin seumur hidupnya agar virus tersebut tidak menyebar.

    Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Provinsi Lampung Asih Hendrastuti menguraikan ada dua penyebab orang tertular virus HIV, yakni hubungan seks yang tidak aman serta penggunaan narkotika jenis suntik (penasun).

    Asih menjelaskan virus HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagai perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, atau digigit binatang atau serangga seperti nyamuk.

    Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah seperti dinding anus, air susu ibu (ASI), sperma, serta cairan vagina termasuk darah menstruasi. “HIV menular melalui sel darah putih, ada virus di dalam darah. Oleh karena itu, orang bisa terkena virus HIV melalui transfusi darah atau hubungan seks. Sebab, bagaimanapun berhubungan seks ada perlukaan dan virus tersebut masuk,” kata Asih ditemui di Universitas Mitra Lampung, Jumat (24/11/2017).

    Menurutnya, perempuan hamil yang dinyatakan positif HIV harus melalui operasi caesarean. Sebab, saat seorang perempuan melahirkan, mesti ada luka di jalan lahir. Selain itu, perempuan yang positif HIV juga tidak diperbolehkan memberikan ASI kepada bayinya. Hal ini untuk mencegah agar bayi tidak tertular virus tersebut.  Dengan demikian, wanita yang dinyatakan positif hamil baik yang berisiko maupun yang tidak wajib melakukan tes HIV untuk mendeteksi dini virus.

    Asih melanjutkan hingga kini belum ada obat untuk virus ini. Oleh sebab itu, ODHA harus minum obat rutin antiretroviral (ARV) seumur hidup, yang berfungsi menahan perkembangbiakan atau memandulkan virus. Obat tersebut diberikan dalam bentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari dan disarankan melakukan pola hidup sehat. Misalnya, dengan makanan sehat, tidak merokok, mendapatkan vaksin flu tahunan, dan vaksin pneumokokus lima tahunan. Hal ini bertujuan mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya.

    Asih menerangkan orang yang terserang HIV sistem kekebalannya akan menurun drastis. Mereka cenderung menderita penyakit yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal sebagai HIV stadium akhir atau AIDS. Sayangnya, ARV hingga saat ini belum tersedia di semua layanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas di Lampung. Biasanya ARV baru ada di rumah sakit tipe B atau puskesmas tertentu.

    ”Obat rutin tersebut harus diminum teratur setiap 24 jam. Jika sehari saja tidak minum, dapat menjadi celah virus untuk menyebar. Kemudian belum semua rumah sakit ada ARV. Kalau yang sudah pasti, ada di RSUDAM.” Katanya.

    Dia menambahkan cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman dan tidak berbagi jarum atau peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV.

    Asih mengungkapkan virus ini tidak mengenal batasan usia, sehingga semua orang berisiko terinfeksi HIV. Untuk memperingati Hari HIV Aids Sedunia saat ini pemerintah telah menggalakkan program peringatan khusus bagi masyarakat umum dan masyarakat berisiko. Seperti dilangsir lampungpost.co.  (lp/nt/jun)

  • Pesisir Timur Yang Seksi Jadi Teras Pemerintahan RI

    Pesisir Timur Yang Seksi Jadi Teras Pemerintahan RI

    Hermasyah alias Pakho

    Oleh: Hermansyah

     BEGITU mendengar diangkatnya lagi wacana bakal dipindahkannya ibu kota pemerintahan RI oleh Presiden Jokowi, Juni 2017, beberapa akademisi, aktivis, dan tokoh masyarakat Lampung antusias membukakan pintu agar provinsinya masuk kajian. Mereka melihat Lampung paling seksi menjadi lokasi pusat pemerintahan RI.
    Provinsi ini relatif dekat dengan Ibu Kota RI, punya lahan “gratis” ribuan hektare yang dapat menjadi terasnya pemerintahan Republik Indonesia. Posisinya berhadapan langsung dengan lalu lintas perairan ekonomi internasional antarbenua , berseberangan dengan  Singapura, Taiwan, Jepang dan lainnya.
    Mengenai ketersediaan lahan, Kementerian Kehutanan dan PTPN VII memiliki puluhan ribu hektare tanah yang sangat mungkin dikonversi menjadi lahan ibukota, sehingga Pemerintah RI tak perlu keluarkan biaya pembelian tanah hingga dapat meminimalisir konflik dan spekulan tanah.
    Garis pantai pesisir timur Lampung ada 270 Km yang aman dari bencana alam. Ketika sesar menggeliat, kawasan pesisir adem ayem. Ketika Siklon Dahlia menimbulkan bencana alam, pesisir ini nyaris tak terdenger musibah berat. Topografinya juga relatif datar tinggal penataan saja. Lintas Timur bagian dari jalur sutra.
    Di kawasan timur Lampung, ada pipa gas dan jaringan listrik antarprovinsi. Lahan milik pemerintahan ribuan hektare di kawasan yang penduduknya relatif tak padat. Soal keamanan, di belakangnya, ada Pangkalan Utama TNI AL III dan sedang direncanakan kawasan industri militer di sisi baratnya.
    Lampung memiliki sumber daya dan kesiapan berbagai indikator untuk menjadi ibukota negara. Berdasarkan kajian geopolitik, ekonomi, infrastruktur, telekomunikasi dan informasi teknologi, sosial budaya, planologi dan lintas keilmuan.
    Lampung sudah menjadi Indonesia mini sejak Era Kolonial. Di provinsi ini, bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia. Ada pemukiman berbagai suku dan semuanya  menjunjung tinggi pepatah  “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Lampung memang seksi jadi ibukota pemerintahan NKRI.
    Sebagian masyarakat, bupati, dan walikota antusias menyambut gagasan pemindahan ibu kota pemerintahan RI. Yayasan Alfian Husin menangkap keinginan akademisi, aktivis, dan tokoh masyarakat Lampung agar daerahnya dipertimbangkan Presiden Jokowi termasuk kandidat ibu kota pemerintahan RI.
    Setelah sebulan lebih Jokowi melempar wacana pemindahan ibu kota pemerintahan RI, Ketua Yayasan Alfian Husin Andi Desfiandi  Andi Desfiandi Alfian SE, MA menginisiasi Forum Group Discussion I Daerah Khusus Ibukota (FGD DKI) Lampung di Hotel Emersia, Kota Bandarlampung, Selasa (15/8/2017).
    FGD II DKI Lampung dilanjutkan Institute Teknologi Sumatera (Itera)di Jatiagung, Lampung Selatan, Selasa (3/10/2017). Hadir pada FGD lanjutan tersebut Walikota Bandarlampung Herman HN, Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, staf kantor kepresidenan RI  Zaidirina Wardoyo , mantan Kapolda Lampung Irjen Ike Edwin, Prof Sugeng P Harianto, dan banyak tokoh lainnya.
    Mereka  antusias mendukung dijadikannya Lampung menjadi alternatif pilihan ibu kota pemerintahan RI. Bak gubung es, mereka yang mendukung Lampung menjadi ibu kota pemerintahan RI semakin banyak.  Paska-FGD DKI Lampung terbentuklah Tim Panja DKI Lampung yang dibina Ketua MPR RI Dr. (Can) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. dan dipimpin Dr. H.Andi Desfiandi Alfian, S.E.,M.A.
    Zulkifli Hasan antusias bergabung setelah serombongan akademisi, tokoh masyarakat, dan aktivis menemuinya di DPR RI, Kamis (14/9/2017). Tim Panja DKI Lampug lalu rapat dengar pendapat (RDP) dengan para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
    Panja DKI Lampung berusaha meyakinkan banyak pihak daerahnya palin pas jadi terasnya Indonesia. Sebagai bentuk kesungguhan, Tim Panja lawatan ke berbagai pihak hingga puncaknya menghadiri perayaan pernihakan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Arif Nasution, di Graha Saba Buwana, Solo, Rabu (8/11/2017).
    Selain mengusung hasil kajian dua kali FGD, tim juga membawa kado khas Lampung, yakni selendang tapis, batu mulia bungur Tanjungbintang, peci tapis, sulam tapis, kopi robusta,  lada, cengkih keripik singkong, kaligrafi tapis, dan sulam usus buat kado perkawinan Kahiyang-Bobby.
    Selama perjalanan darat Lampung-Solo yang biayanya dari para donatur penjualan kaos Panja DKI Lampung, Tim Panja menyebarkan brosur dan menemui tokoh-tokoh yang ada di Jakarta dan Pulau Jawa. Mereka memohon doa restu dan dukungannya agar Lampung jadi ibu kota pemerintahan RI.
    Para “pendekar” Panja DKI Lampung itu adalah Koordinator Kesekretariatan dan Manajerial Panja DKI Lampung Dedi Rokhman, S.E; Koordinator Jaringan dan Mobilisasi Ahmad Muslimin; Koordinator Kampanye dan Publikasi Muzzamil; dan koordinator Tim TI dan Cyber Media Davitlama Kurniawan, S.Kom, Cc.NA.
    Panja  FGD DKI Lampung terus bergerak dari inisiatif dan kepedulian tanpa donasi darimanapun. “Jikapun ada ya itu keikhlasan hati ingin menawarkan, menyampaikan, menyuarakan, penyambung lidah dari para peneliti pendahulunya yang telah melalui proses akademik yang panjang dan tanpa dibiayai juga,” kata Muzzamil.
    Mereka telah meyakinkan simpul-simpul kebijakan Pemerintah Pusat agar Lampung masuk kajian bersama provinsi lain yang telah langsung disuarakan tokoh daerahnya, seperti Kalimantan Timur oleh Gubernur Awan Farouk Ishak, Sulawesi Barat oleh Jusuf Kala, Kabupaten Lebak sejak Bupati Mulyadi Jayabaya (2013), Palembang via Kesbang Prov Sumsesl Lahmuddin Harun (10/2/2017), serta Kalimantan Tengah lewat Ketua DPR RI Oesaman Sapta Odang (OSO) .
    Pemprov Lampung yang dipimpin Gubernur M. Ridho Ficardo, selama Pemerintahan Jokowi, selalu mendukung pembangunan dan kebijakan nasional di daerahnya, seperti pembangunan jalan tol, tol laut, peningkatan produksi pertanian, dll. Jika Presiden Jokowi memilih Lampung, Ridho Ficardo bisa dipastikan ikut mendukung kebijakan tersebut.
    Sedemikian sungguh-sungguhnya sekelompok akademisi, tokoh masyarakat, dan aktivitis ingin ibu kota RI di Provinsi Lampung.  Bulan ini, Tim Panja DKI Lampung menggagas digelarnya acara Malam Keberagaman di Balai Keratun Lampung, Sabtu (18/12/2017/. Selain untuk membulatkan tekad Lampung jadi pusat pemerintahan, acara tersebut juga dalam rangka kebersamaan jelang Pilgub Lampung 2018 dan Pilpres 2019.
    Ada lagi yang akan digelar Tim Panja DKI Lampung sebagai ekspresi semangat menawarkan daerah ini jadi ibu kota pemerintahan RI, yakni Lomba Foto, Flog & Karya Tulis bertemakan: “Lampung Relevan Ibukota Pemerintahan RI”. Berbagai ikhtiar telah, sedang, dan akan dilakukan Tim Panja DKI Lampung agar daerah ini jadi pilihan pusat pemerintahan RI.
    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih mengkaji rencana pemindahan ibu kota itu. Pemindahan harus dilakukan ke luar Pulau Jawa mengingat ketersediaan lahannya lebih memadai. Pesisir Timur Lampung seksi jadi teras pemerintahan RI. Tinggal menunggu Pak Jokowi ketuk palu. Tunggu apa lagi? Ikhtiar, mudah-mudahan, amin. Tabikpun.
    *Pimred Rmollampung.com.
    *Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat.
    *Pengurus PWI Lampung.
  • Gunung Sinabung Medan Aktif Menyusul Gunung Agung Di Bali

    Gunung Sinabung Medan Aktif Menyusul Gunung Agung Di Bali

    ilustrasi

    Jakarta (SL)- Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat telah terjadi tiga kali gempa letusan berdurasi 357-707 detik, satu kali awan panas gugur berdurasi 357 detik, 27 kali gempa guguran, tujuh kali gempa frekuensi rendah, dan dua kali gempa tektonik lokal di Gunung Sinabung, Sumatera Utara pada Sabtu, 2 Desember 2017 sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Berdasarkan catatan tersebut, BNPB menyimpulkan, tingkat aktivitas Gunung Sinabung berada di level IV atau awas. “Kami mengimbau agar masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 2 Desember 2017.

    Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus, kata Sutopo, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus diminta waspada. Sebab, bendungan tersebut sewaktu-waktu dapat jebol apabila tidak kuat menahan volume air. Hal itu akan mengakibatkan terjadinya lahar dan banjir bandang ke hilir.

    Selain itu, kata Sutopo, BNPB juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

    “Kami telah meminta BPBD Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar atau banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus,” kata dia.

    Adapun kondisi Gunung Sinabung, berdasarkan pantauan BNPB pada pukul 06.00-12.00 WIB, cuaca berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut menuju timur, gunung tampak jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah putih tebal, tekanan lemah, tinggi 50 m di atas puncak. “Teramati tiga kali letusan dengan tinggi abu vulkanik 1300-2500 m dan warna kelabu,” kata dia.

    Selain itu, pengamatan BNPB, ada awan panas guguran dari Gunung Sinabung dengan jarak luncur 3.000 meter ke arah tenggara menuju selatan. Guguran dengan jarak luncur 2.500 meter juga teramati ke arah tenggara selatan. (rls/tmp/nt/jun)

     

  • Jika Terpilih Gubernur, Arinal Harus Jaga Khas Pringsewu

    Jika Terpilih Gubernur, Arinal Harus Jaga Khas Pringsewu

    Tugu Selamat Datang Pringsewu. (foto/dok/net)

    Pringsewu (SL)-Warga Pringsewu berharap kepada Bakal Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, jika terpilih untuk menjaga dan melestarikan ke khasan Kabupaten Pringsewu, sebagai daerah pertanian. Karena kini masa depan pertanian Indonesia terancam dengan semakin berkurangnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian, khususnya untuk pertanian pangan.

    Selain itu akibat merosotnya luas lahan garapan kepemilikan pribadi dinilai sebagai salah satu penyebab keengganan ini. “Ini terjadi dimana-mana, generasi muda semakin hilang dan berkurang yang mau bekerja di sektor pertanian. Ini menjadi tantangan pertanian kita ke depan,” Mustangin, warga Pringsewu, seorang pengajar,

    Menurutnya, pembangunan desa akan sangat bergantung pada tenaga produktif, sehingga ketika tak ada lagi generasi muda yang mau mengerjakan lahan, maka kebutuhan pangan pasti akan disuplai dari luar.

    Dengan semakin banyak orang yang meninggalkan desa, kata Dia, maka kebutuhan pangan mereka akan diimpor dari luar. Apalagi jika lahan tersebut diubah menjadi lahan perkebunan untuk keperluan ekspor, seperti sawit dan lain-lain. Desa yang dulunya eksportir pangan akan berubah menjadi importir.

    “Rendahnya keuntungan dari usaha tani, kurangnya lahan, dan tingginya harga tanah pertanian menjadi halangan utama generasi muda desa membayangkan masa depan mereka bersama cangkul dan tanah,” kata pembina pramuka ini

    Menurut dia, ketika lahan pertanian ini semakin rusak maka akan ditinggalkan karena tidak menjanjikan lagi. Mereka akhirnya menjadi buruh tani di usia tuanya. “Mereka pergi menjadi buruh tanam atau buruh pengupas kelapa padahal usia mereka tidak muda lagi. Dulunya mereka membuka lahan untuk pangan, menanam dan mendapatkan hasilnya. Sekarang mereka bangkrut,” jelasnya. (rls/nt)

  • Anggota Ditresnarkoba Polda Jateng Diduga Suap BNN

    Anggota Ditresnarkoba Polda Jateng Diduga Suap BNN

    Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono

    Semarang (SL)-Anggota Direktorat Reserse Narkotika dan Obat Berbahaya Kepolisian Daerah Jawa Tengah berinisial KW ditangkap tim dari Pengamanan Internal Polda Jawa Tengah pada Jumat, 1 Desember 2017.

    Dari informasi yang dihimpun Tempo, polisi berpangkat ajun komisaris itu dicokok di salah satu rumah makan di kawasan Bangkong, Semarang. Penangkapan itu dilakukan karena polisi berusia 46 itu diduga berupaya menyuap anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah dengan uang Rp 450 juta.

     Uang itu diduga untuk mengamankan kasus narkoba Christian Jaya Kusuma alias Sancai. Sancai merupakan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pekalongan yang mengendalikan sabu-sabu seberat 800 gram dari penjara.

    Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Agus Triatmaja membenarkan penangkapan tersebut. Namun, Agus mengatakan penangkapan terhadap KW dilakukan karena kedapatan membawa narkoba seberat 1 gram.

    “Terkait informasi penangkapan anggota itu benar, ya. Yang bersangkutan ini sudah lama dicurigai sebagai pengguna narkoba. Saat itu sudah diikuti di TKP (tempat kejadian perkara) di salah satu restoran di Semarang, (ditangkap) dengan barang bukti sekitar 1 gram sabu,” tutur Agus, Sabtu, 2 Desember 2017.

    Agus menambahkan, kasus polisi KW ini ditangani oleh Direktorat Narkoba Polda Jawa Tengah. Saat ditanya mengenai dugaan adanya penyuapan Rp 450 juta, ia menjawab, masih mendalami informasi tersebut.

    “Aspek penyuapan itu masih didalami, apakah benar ada kejadian seperti itu, apakah ada barang buktinya, masih didalami. Kami masih kroscek dengan para anggota yang menangani. Kalau, misalnya ada informasi dan koordinasi, kalau memang ada. Kami cek dulu,” ujarnya. (tmp/nt)

     

  • Peluang Anak Muda Berkarya

    Peluang Anak Muda Berkarya

    Ardiasyah, Koresponden sinarlampung.com Lampung Utara

    *Ardiansyah

    Dalam ranah politik, usia bukanlah indikator utama bagi seseorang untuk menjadi penentu arah kebijakan. Pada prinsipnya, kecerdasan intelektual (IQ) berbaur dengan kecerdasan emosional (EQ) merupakan pondasi yang mutlak dimiliki seseorang guna memegang tampuk kepemimpinan. Seseorang yang berusia muda identik dengan energi yang masih bergelora, produktif, kreatif, juga inovatif.

    Secara historis, banyak tokoh di negeri ini yang mampu mengguncang panggung politik dunia di usia yang terbilang masih belia. Sebut saja Ir. Soekarno dan Mohd. Hatta. Kedua tokoh penting dalam sejarah Kemerdekaan RI tersebut tercatat masih dalam usia 29 dan 30 tahun pada saat membacakan teks Proklamasi, 17 Agustus 1945.

    Selain itu, terukir juga dalam sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia, para aktifis pergerakan dan elit politik yang ketika itu kisaran usia mereka antara 20-25 tahun mendorong Proklamator RI guna memproklamirkan kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Selain kedua Proklamator RI tersebut, Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai raja menginjak usia 28 tahun. Lalu, Sutomo ketika mendirikan organisasi Budi Utomo masih berusia 20-an tahun. Sutan Sjahrir, pada usia 21 tahun menggagas Himpunan Pemuda Nasionalis. Juga Tan Malaka tokoh pergerakan yang piawai menggerakkan massa dan Bung Tomo pejuang yang melawan penjajah dengan gagah berani, juga termasuk dalam barisan pemuda Indonesia yang tangguh.

    Namun sayangnya, pemikiran tersebut berbanding terbalik jelang Pilkada Lampura 2018 mendatang. Bursa bakal calon kepala daerah di Kabupaten Lampung Utara tercatat hanya diikuti oleh satu kontestan berusia muda yang tak lain Bupati Lampura saat ini. Selebihnya, tidak nampak sejumlah nama yang terbilang masih cukup muda ikut berkompetisi guna meraih kursi BE 1 J.

    Meski begitu, diawal tahapan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati melalui jalur partai politik, muncul sejumlah nama yang terbilang masih muda usia. Track record (rekam jejak) mereka dalam hal memimpin suatu organisasi, baik itu organisasi kemasyarakatan (ormas) maupun asosiasi dan perusahaan ternama di Provinsi Lampung, dapat dijadikan modal berharga guna memimpin daerah di Kabupaten Lampung Utara.

    Sekedar menyoroti; salah satu kandidat yang ketika itu popularitasnya cukup menanjak sebagai salah satu Balonwabup Lampura, ialah Arizo Fhasha Wilian Abung. Begitu cepatnya popularitas Arizo ketika itu bukannya tanpa sebab dan keniscayaan. Jiwa leadership (kepemimpinan) Arizo telah teruji dalam beberapa ormas dan asosiasi yang berpengaruh di Prov. Lampung serta Kab. Lampung Utara, sebagai tanah kelahirannya.

    Bersama Asosiasi Pariwisata (ASITA) Prov. Lampung yang dipimpinnya, Arizo Fhasha Wilian Abung melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan Kab. Pesawaran. Kesepakatan yang dijalin kedua belah pihak dalam hal pengembangan sektor pariwisata.

    Dengan sejumlah pengalaman Arizo di bidang pariwisata (diketahui saat ini menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Pariwisata KADIN Prov. Lampung dan Ketua DPD ASITA Prov. Lampung) serta latar belakang pendidikan yang diraihnya di ISIP Unpas Bandung membuat orang nomor satu di Bumi Andan Jejama tersebut ‘kepincut’. Belum lagi sederet jabatan penting pada ormas/OKP, prestasi dan buah karya yang sudah dihasilkan lelaki kelahiran 22 Juni ini.

    Akan tetapi, potensi yang dimiliki Arizo pada kenyataannya belumlah mampu memberikan warna baru dalam atmosfer Pilkada Lampura 2018 mendatang yang semakin memanas. Seiring waktu, popularitas Arizo Fhasha Wilian Abung bagaikan ‘gelembung sabun’. Bahkan, dirinya harus tersingkir dari arena percaturan bursa Balonwabup Lampura.

    Terkait dengan hal tersebut, dalam setiap momen politik, pemilih pemula menjadi salah satu basis raihan suara potensial yang akan disentuh setiap kontestan. Pada pesta demokrasi Pilkada Lampura 2018 mendatang, penulis menilai kontestan yang mampu merebut simpati pemilih pemula dipandang mampu memenangkan kompetisi demokrasi tersebut. Dengan alasan, jumlah pemilih pemula di Lampura saat ini memiliki angka yang cukup signifikan. (Penulis adalah koresponden media Sinar Lampung)

  • Raksasa Hutan Melawan Negara

    Raksasa Hutan Melawan Negara

    Ketua Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad.
    (foto/dok/KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)

    **Chalid Muhammad, Ketua Institut Hijau Indonesia.

    Peristiwa nyata ini terjadi di Indonesia. Perusahaan yang didirikan Sukanto Tanoto bernama Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) bersama 35 unit izin hutan tanaman industri (HTI) yang bernaung di bawah APRIL Group menguasai lahan 1,33 juta hektar. Angkanya menjadi 1,96 juta hektar bila digabung dengan 42 unit HTI pemasok industri bubur kertas mereka.

    Bisa menjadi 2,1 juta  jika ditambah perkebunan sawit Asian Agri yang juga bisnis keluarga Tanoto. Luasnya setara 3,7 kali pulau Bali. Bahkan setara gabungan luas 3 Pulau, yaitu: Flores (1.355.000 ha) Belitung (483.300 ha) dan Pulau Alor (286.500 ha)

    Ini adalah penguasaan yang jauh dari rasa “adil”. Padahal kata ADIL dua kali disebutkan dalam PANCASILA, yaitu sila kedua dan kelima. Ketidakadilan ini makin nyata  bila luasannya dibandingkan dengan  tanah garapan petani miskin di Jawa. Tiap petani miskin hanya kuasai tanah kurang dari 0,5 hektar. Jadi, 2,1 juta hektar itu setara dengan tanah yang digarap oleh 4,4 juta petani miskin.

    Operasi PT RAPP sendiri berada di Riau. Luasnya 338.000 ha. Sebagian lahan berada pada ekosistem gambut yang seharusnya dilindungi. Akibatnya, operasi PT. RAPP juga berdampak serius terkadap kebakaran hutan dan lahan gambut.

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan,  kebakaran lahan di lokasi PT. RAPP pada 2015 seluas 2.677 ha; pada  2016 seluas 6.546 ha; dan tahun 2017 seluas 1.270 ha.

    Bersama beberapa perusahaan lainnya, PT RAPP menjadi “penyumbang” asap yang terpaksa dihirup oleh jutaan warga Riau dan sekitarnya bahkan hingga negara tetangga. Selama 17 tahun manusia menderita oleh asap kebakaran hutan dan gambut sejak 1997 hingga 2015.

    Peristiwa kebakaran hutan dan gambut terbesar terjadi pada 2015. Luasnya sekitar 2,6 juta ha. Korbannya pun sangat banyak. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mencatat  40 juta orang terpapar asap dan 500 ribu di antaranya mengidap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kerugian ekonomi dari kebakaran itu sebesar 221 triliun. Jumlah tersebut di luar perhitungan sektor kesehatan, pendidikan, plasma nutfah, emisi karbon dan lainnya.

    Kebakaran besar tahun 2015 melahirkan protes besar pula dari warga negara, termasuk korban yang terpapar asap dan pelaku usaha.  Pemerintah lalu melakukan tindakan korektif atas kesalahan masalalu dalam pengelolaan gambut. PP No 57 tahun 2016 yang melengkapi PP 71 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekositem Gambut pun dibuat.

    Implikasi dari tindakan korektif itu adalah kewajiban bagi perusahaan yang telah memiliki izin di lahan Gambut mengubah rencana kerja usaha (RKU). Tujuannya agar lahan gambut tidak lagi terbakar dan rakyat tidak lagi menderita akibat asap kebakaran gambut. Tujuan mulia itu diterima oleh sebagian perusahaan namun ditentang oleh PT RAPP dan perusahaan dibawah APRIL Group. Mereka tak mau mengubah RKU hingga PT. RAPP mendapat peringatan keras dari KLHK.

    Tak hanya itu,  untuk mengeraskan pertentangannya, banyak pihak menduga PT. RAPP ikut menggerakkan aksi demonstrasi para pekerja yang khawatir akan kena PHK. Bila dugaan tersebut betul adanya, tentu tindakan itu sangat disayangkan, sebab tak ada alasan PT. RAPP melakukan PHK. Perintah mengubah RKU bukanlah pencabutan izin. Operasi PT. RAPP juga tak langsung berhenti.

    Negara hanya memerintahkan mereka untuk melindungi gambut sesuai dengan aturan yang ada. Lokasi yang diperintakan untuk dilindungan pun sangat sedikit dibanding total luas izin yang telah diberikan. Jadi tak ada alasan menggunakan kekuatan tenaga kerja untuk menolak kebijakan korektif negara yang ditujukan bagi pemenuhan hak konstitusional warga negara untuk mendapatkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat sesuai pasal 28H UUD.

    PT RAPP juga melakukan perlawanan hukum. PT. RAPP mendaftarkan perkara hukum  MELAWAN Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui pendaftaran Peradilan Tata Usaha Negara di Jakarta tanggal 16 November 2017. Perusahaan menggunakan Kantor Hukum Zoelva & Partners.  Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Dr Hamdan Zoelfa menjadi salah seorang kuasa hukumnya.

    Pendapat hukum dari Prof Mahfud MD mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan Prof Bagir Manan, mantan Ketua Mahkamah Agung pun mewarnai halaman delapan dokumen perlawanan hukum  bernomor: 17/P/FP/2017/PTUN.JKT itu. Saya tak terlalu yakin Prof Mahfud MD dan Prof Bagir Manan  mengetahui dengan persis tujuan dari keharusan mengubah RKU itu adalah untuk menjamin hak konstitusional warga negara agar bebas menghirup udara tanpa asap kebakaran lahan gambut seperti yang selama ini terjadi.

     

    Bagaimana mungkin dua guru besar yang selama ini memperjuangkan konstitusi mau memberi pendapat hukum yang digunakan untuk melawan upaya pemenuhan konstitusi oleh negara?

     

    Kini kita berharap pada independesi peradilan dan keberanian Pemerintah. Sudah waktunya kewibawaan Negara ditegakkan untuk mengatur dan berani bertindak lebih tegas terhadap perusahaan yang tak patuh. Bagaimanapun, keselamatan jutaan warga negara adalah yang utama. Semoga keadilan terus tegak di bumi ini walau langit runtuh. (**Chalid Muhammad Ketua Institut Hijau Indonesia)

    Sumber Rujukan: Dok Permohonan PT.RAPP ke PTUN Jakarta; Dok Eksepsi dan Jawaban KLHK; www.walhi.or.idwww.menlhk.go.idwww.asianagri.com