Penulis: Juniardi

  • Menunggu Nasib Setya Novanto

    Menunggu Nasib Setya Novanto

    Ilustrasi (foto/dok/net)

    Jakarta (SL)- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto, kini tengah menanti nasibnya yang ditahan KPK setelah kali kedua ditetapkan terrsangka kasus Korupsi E-KTP. Dan untuk kali kedua juga menggugat prapradilan.

    Setya Novanto juga diduga pernah mencatut nama Presiden Jokowi untuk meminta jatah saham ke PT Freeport Indonesia yang dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada MKD.

    Setya Novanto memang selalu jadi kontroversi. Namanya dikenal publik ketika tersandung kasus Bank Bali. PT Era Giat Prima, perkongsiannya dengan Djoko S. Tjandra—pemilik Mulia Group—menjadi juru tagih cessie Bank Bali di empat bank yang dilikuidasi pemerintah.

    Dari piutang Rp 904 miliar, Setya mendapat fee Rp 546 miliar, yang diduga mengalir ke kas Partai Golkar. Kendati jelas merugikan negara, kasus ini dihentikan Kejaksaan Agung. “Itu bukti saya tak bersalah,” kata Setya, September tahun lalu.

    Dari kasus itulah dia menjadi politikus andalan di Golkar. Jabatannya selalu bendahara. Namanya disebut dalam banyak kasus korupsi yang berhubungan dengan keputusan anggaran di parlemen. Dari suap anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau, pengaturan tender kartu tanda penduduk elektronik, hingga dugaan penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. “Saya sering dituduh macam-macam,” ujarnya.

    Ketua DPR RI Setya Novanto Digelandang ke Tahanan. (Foto/dok/net/Herman)

    Setya Novanto mengaku tidak mudah dalam mengawali kariernya untuk menjadi sekarang. Dia mengaku harus berjualan madu dan beras untuk menutupi hidup saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Berbagai pekerjaan dia lakoni, dari menjadi anggota staf penjualan PT Sinar Mas Galaxy, diler mobil Suzuki, hingga menjadi model dan terpilih jadi pria tampan Surabaya pada 1975.

    Lulus kuliah, dia pindah ke PT Aninda Cipta Perdana, penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur, milik Hayono Isman, Menteri Pemuda dan Olahraga kabinet Presiden Soeharto, yang tak lain teman sekelas Setya di SMA Negeri 9 Jakarta. Menjadi penyalur pupuk itulah awal mula persinggungan Setya dengan Nusa Tenggara Timur.

    Selama tiga periode menjadi anggota DPR dari Golkar, ia mewakili provinsi itu. Di Kupang, ia memiliki rumah 700 meter persegi, dua lantai, yang dilengkapi kolam renang. Rumah itu belakangan menjadi Novanto Center. Tiap kali berkunjung ke sana, ia rajin menyumbang banyak gereja, petani, dan peternak.

    Pada 1982, ia balik ke Jakarta untuk meneruskan kuliah sarjana akuntansi di Universitas Trisakti. Pekerjaannya di perusahaan pupuk tetap diteruskan dan ia menumpang tinggal di rumah Hayono di Menteng. Menurut Leo Nababan, Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, selain menjadi anggota staf, Setya menjadi sopir pribadi keluarga Hayono.

    Setya menikah dengan Luciana Lily Herliyanti, putri Brigadir Jenderal Sudharsono, mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat. Menjadi menantu pejabat kepolisian membuat Setya punya akses ke dunia bisnis. Ia dipercaya mengelola pompa bensin milik mertuanya di Cikokol, Tangerang.

    Dari pompa bensin, usahanya merembet ke peternakan, kontraktor, jual-beli bahan baku kertas, tekstil, hotel, hingga lapangan golf. Perusahaannya tersebar di Jakarta, Batam, dan Kupang. Meski usahanya berhasil, perkawinannya kandas. Ia bercerai dengan Lily dan menikahi Deisti Astriani Tagor. Dari pernikahan itu, Setya memiliki empat anak.

    Kini Setya Novanto mendekam di sel tahanan KPK, dua posisi jabatan strategis sebagai Ketua DPR RI, dan Ketua Umum Partai Golkar, tentu saja berpengaruh terhadap situasi politik nasional, dan konstelasi Politik daerah jelang Pilkada 2018, dan Pilpres, Pileg 2019.

    Akankah kali kedua Setya Novanto memenangkan gugatan praperadilan?. (Tmp/nt/Jun)

    Sumber : tempo.co

  • Keturunan Minak Trio Deso Minta Tambang Batu Diarela Makam Dihentikan

    Keturunan Minak Trio Deso Minta Tambang Batu Diarela Makam Dihentikan

    Andrio Sangun, salah satu keturunan langsung dleluhur Minak Trio Deso saat berada di makam leluhur Minak

    Lampung Utara (SL)- Andrio Sangun, salah satu keturunan langsung dleluhur Minak Trio Deso, yang makamnya terganggu dan terancam akibat aktifitas penambangan batu di bibir Sungai Abung Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, meminta aktifitas tambang segera dihentikan. Selain dapat menimbulkan kesrusakan lingkungan juga berdampak negatif bagi kelestarian makam bersejarah Minak Trio Deso. 

    “Kerusakan lingkungan di lokasi penambangan sudah sedemikian parah. Idealnya, pemilik tambang batu saat ini melakukan reklamasi wilayah agar kerusakan yang terjadi tidak mengakibatkan bencana alam yang lebih fatal,” kata Andrio Sangun, dikediamnnya, Rabu, (22/11).

    Kepada sinarlampung.com, Andrio mengataan kondisi badan Sungai Abung yang berdekatan dengan makam leluhurnya itu saat ini termasuk daerah dalam katagori rawan longsor. Dan kerusakan alam yang ditimbulkan dari eksploitasi penambangan batu dimaksud sepatutnya dihentikan.

    “Saya sudah melihat secara langsung keadaan di seputar wilayah penambangan itu. Keadaannya sudah tidak dapat ditoleransi. Kita harus bijak dalam hal memanfaatkan sumber daya alam. Areal penambangan itu sebaiknya dialihfungsikan saja, misalnya dijadikan rujukan destinasi wisata air juga wisata religi,” ujar Andrio Sangun.

    Lebih lanjut dikatakannya, di sekitar wilayah penambangan itu sangat berpotensi untuk dijadikan areal wisata, mengingat selain kondisi arus sungai yang ideal bagi penghobi olahraga air arung jeram, juga terdapat makam Minak Trio Deso, serta situs permukiman masyarakat purba. “Selain untuk menjaga kelestarian alam, hal yang saya ungkapkan tadi tentunya dapat mencegah potensi bencana alam yang sudah mengancam di depan mata,” katanya. (ardi/jun)

  • Pekan Depan FLM Gelar Diskusi Publik Menyoal HGU Lahan di Lampung

    Pekan Depan FLM Gelar Diskusi Publik Menyoal HGU Lahan di Lampung

    diskusi publik FLM

    Bandarlampung (SL)-Front Lampung Menggugat (FLM) akan menggelar Diskusi Publik, pada Selasa, 28 November 2017 pukul, 14.30 WIB s/d  Selesai dikafe Warung Nongkrong Jalan ZA Pagar Alam samping KFC Kedaton membahas soal HGU korporasi penguasaha lahan negara di Lampung.

    FML menghadirkan narasumber Anggota DPRD Provinsi Lampung, DPD Perwakilan Lampung, Andy Surya, Ketua Pansus SGC DPRD Kabupaten Tulang Bawang, KANWIL BPN Provinsi Lampung, Bupati Tulang Bawang, BPN Kabupaten Tulang Bawang, termasuk Mantan Buapti Tulang Bawang Drs. Hi. Abdurahman Sarbini, Akademsi, dan Tokoh Masyarakat Tulang Bawang.

    Kordinator Presidium FLM,  Hermawan, S.H.I., MH., CM., SHEL, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat Lampung untuk kembali merebut dan mengambil hak-hak rakyat yang selama ini telah dirampas oleh perusahan-perusahan raksasa yang ada dilampung, “Kami memulainya dengan perselingkuhan HGU SGC yang sama sekali tidak ada manfaat bagi masyarakat lampung,| katanya.

    Sehingga, kata Hermawan, Provinsi Lampung menempati TOP ranking dalam kasus konflik pertanahan di Indonesia dan tidak pernah terselesaikan hingga kini, seperti Api Dalam Sekam. Hampir tak ada niat para pemangku kekuasaan yang dipercaya oleh Rakyat untuk menyelesaikannya. “Selingkuh antara Penguasa dan Pengusaha tampak jelas dimata Rakyat,” katanya.

    Menurutnya, konflik terjadi karena adanya Tanah Milik Rakyat, Hak Ulayat, dan Kawasan Konservasi yang diserobot, dirampok oleh perusahaan-perusahaan pemegang Hak Guna Usaha (HGU). Padahal kepemilikan tanah oleh rakyat, Hak Ulayat dan kawasan konservasi Dilindungi oleh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, ataupun berupa Peraturan Menteri.

    “Kita tahu, di Lampung, pada wilayah kawasan HGU yang kini dikuasai Sugar Group Companies (SGC), sebelumnya dikuasai Salim Group, sejak awal terjadi pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Tanah Warga, Tanah Hak Ulayat, dan Kawasan Konservasi dimasukkan kedalam HGU, dirampas secara sewenang-wenang,” katanya.

    Koordinator Umum FML, Aprino Prihantiono, didampingi Sekretaris Edwinata, menambahkan puluhan tahun lebih rakyat asli Tulang Bawang Barat, Lampung Tengah, hidup penuh ketentraman dan kebahagiaan mencari kehidupan diatas tanah milik mereka. “Sejak hadirnya SGC mereka menderita. Kini mereka terus berjuang mengorbankan harta, keluarga, bahkan nyawa untuk mendapatkan Hak-hak mereka, namun selalu dikandaskan oleh kekuatan uang yang dimiliki SGC,” katanya.

    SGC, melalui perusahan-perusahaan pemegang HGU:P.T.SIL, P.T. ILP, P.T. GPA,P.T. GPM, PT BSSS dan PT.ILD, melakukan penyerobotan terhadap tanah warga, hak ulayat, wilayah konservasi di Kabupaten Tulangbawang dan Kabupaten Lampung Tengah. Kelompok perusahaan ini secara arogan sama sekali tidak terlihat niatnya untuk menyelesaikan secara tuntas masalah mereka dengan Penduduk Asli Lampung di dua kabupaten tersebut.

    Media massa memberitakan secara luas, terkait kesenggsaraan mereka. Antara lain : Pembunuhan terhadap warga Bujung Tenuk (Rebo dan Sodri) yang di bantai oleh Pamswakarsa, P.T . ILP, menggusur lahan rakyat, penyerobotan tanah ulayat, penyerobotan lahan cadangan transmigrasi, penyerobotan lahan konservasi, serta penyerobotan Register 47 hingga luas HGUnya melebihi batas peraturan dan UU yang berlaku di Republik Indonesia.

    “Sebagai contoh, P.T. SIL memiliki izin lokasi dengan nomor : G/231/BPN/HK/1991 seluas 20.156 Ha dan telah memiliki HGU dengan nomor : 8/HGU/BPN/1994 seluas 12.860,66 Ha .  P.T. ILP memiliki izin lokasi nomor : G/232/BPN/HK/ 1991  seluas 43.048 Ha, P.T. ILDP nomor : G/233/BPN/HK/1991 seluas 40.120 Ha, P.T. ILBM/ILCM nomor : G/234/BPN/HK/1991 seluas 35.580 Ha,” katanya.

    Ketiga perusahaan ini mendapat izin perpanjangan  sampai  tahun 1993. Akibat ketidakmampuan menyelesaikan pembebasan tanah dan melaksanakan peraturan yang berlaku, Gubernur Lampung Poedjono Pranyoto Mencabut izin lokasi  ketiga  perusahaan  tersebut  melalui surat bernomor: G/288/BPN/HK/1994, sehingga HGU  ketiga perusahaan ini tidak bisa diproses.

    “Untuk itu kami FLM mengajak kita semua agar bersama-sama melakukan Kajian terhadap seluruh berkas laporan operasional SGC, Mengkaji Seluruh lahan HGU P.T. GPA dan HGU anak perusahaan SGC lainnya. Termasuk meLakukan perhitungan ulang besarnya seluruh pajak yang dibayar SGC, Hentikan campur tangan pendanaan SGC pada setiap kegiatan politik, termasuk Pilkada di seluruh Provinsi Lampung dan Apakah Kepemilikan Lahan yang dikuasai oleh SGC dalam pelaksanaannya sudah melalui mekanisme yang sesuai Perundang-undangan yang berlaku,” katanya. (rls)

  • Polres Lampung Timur Harus Lakukan Perbaikan Kultur Dan Jaga Investasi Ekonomi

    Polres Lampung Timur Harus Lakukan Perbaikan Kultur Dan Jaga Investasi Ekonomi

    Kapolda dan Wakapolda, didampingi Istri, di Polres Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Kapolda Lampung mengintruksikan seluruh personil dan anggota Polres Lampung Timur untuk melakukan peningkatan kinerja, perbaikan kultur Polri, dan menjaga investasi pembangunan ekonomi daerah.  Hal itu ditegaskan Kapolda, saat melakukan kunjungan kerja, Se;asa (21/11) di Mapolres Lampung Timur.

    “Tiga penekanan khusus kepada seluruh personil Polres Lampung Timur, Pertama, peningkatan kinerja tanpa kecuali. Ada Polisi Promoter yang harus dipraktekkan. Ingat rantai komando. Laksanakan tugas secara santun dan optimis. Jaga soliditas selaku anggota Polri,” kata Kapolda Irjen Pol Suroso Hadi, dalam arahannya di Aula Tri Bharata Mapolres Lampung timur

    Penekanan kedua, Kapolda meminta personil Polres Lampung Timur harus mampu melakukan perbaikan kultur, dan kebiasaan dalam pelaksanaan tugas harian lewat ‘action gila tapi hasilnya jempol an‘. “Manajemen media dipergunakan semaksimal mungkin untuk membangun trust building dari masyarakat. Tata dengan baik sehingga mendatangkan beribu manfaat bukan masalah, ” kata mantan Direktur Intelkam Polda Lampung ini.

    Selain kedua hal diatas, soal ekonomi juga menjadi hal penting. Apalagi seringkali masalah ekonomi jadi latar belakang terjadinya aksi kriminal. “Polres harus jadi katalisator bagi proses pertumbuhan ekonomi. Bukan jadi penghambat. Apalagi cari alasan membuat investor hengkang karena buang waktu. Banyak yang tertarik berinvestasi di Lampung. Pandu, kawal mereka dan jangan dilindungi kalau memang salah. Kalau kau lakukan itu, kau berhadapan dengan Saya,” tegas Irjend Suroso Hadi Siswoyo.

    Dalam roud show kunjungan kerja ke Polres Lampung Timur. Kapolda didampingi Wakapolda Brigjend Angesta Romano Yoyol, para pejabat utama Polda Lampung, Ketua Bhayangkari Daerah Lampung Ibu Novie Suroso dan pengurus Bhayangkari yang disambut Kapolres AKBP Yudy Chandra Erlianto di Mapolres, Selasa 21 November 2017.  Dua personil Polisi cilik sambut Kapolda dan Ibu Novie dengan pengalungan bunga. Menyusul persembah kan Tari Sigeh Peng uten dari personil Polwan Polres.

    Mengakhiri arahannya, Kapolda juga memuji sistem reward yang diberlakukan Kapolres. Juga pujian pada keterlibatan seluruh personil untuk mengungkap kasus C3 dan narkoba. Kapolda juga memberi uplous, atas kinerja mantap penindakan Polres Lampung Timur terhadap angka kriminalitas. (ltm/nt/Jun)

  • Kapolda Beri Hadiah Bhabinkamtibmas Bripka Witoyo Dan Bripka Andi

    Kapolda Beri Hadiah Bhabinkamtibmas Bripka Witoyo Dan Bripka Andi

    Kapolda bersama dua anggota Bhabimkamtibmas Lampung Timur

    Lampung Timur (SL)-Dua anggota Bhabinkamtibmas Polres Lampung Timur mendapat promosi mengikuti pendidikan perwira pertama, dan tali asih dari Kapolda Lampung Irjen Pol Suroso Hadi, atas prestasi dan dedikasi Polri ditengah masyarakat di Lampung Timur.

    “Saya menginginkan Witoyo dan Andi lainya,” kata Kapolda berulang ulang, usai memberikan tali asih pada dua Bhabinkamtibmas yang berinovasi dalam pelaksanaan tugas pengembangan Polisi Masyarakat. Selain tali asih, Kapolda memberikan hadiah keduanya untuk melanjutkan pendidikan Perwira.

    Mereka adalah Bhabinkamtibmas Polsek Mataram Baru Bripka Witoyo, dengan desa binaan Desa Tulung Pasik. Sebagai inisiator pembangunan Pondok Pesantren Al Islah di Desa Mataram Baru. Dan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Labuhan Ratu Brigpol Andi Lesmana Halim, dengan dengan desa binaan Desa Labuhan Ratu VI dan Desa Raja Basa Lama II.

    Sebagai inovator dan inisiator pembangunan tempat Pendidikan Al-quran, pencanangan Desa Bank Darah dan pemutaran film keliling bertemakan pendidikan agama. Prestasi keduanya dan reward yang diberikan diharapkan Kapolda mampu mendorong terciptanya Witoyo dan Andi yang lain. (jun)

  • Irjen Pol Suroso Hadi : Polisi Dituntut Paling Transparan

    Irjen Pol Suroso Hadi : Polisi Dituntut Paling Transparan

    Pengarahan Kapolda di Polres Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Kapolda Lampung Irjen Pol. Drs. Suroso Hadi Siswono, M.Si mengatakan saat Lembaga Kepolisian dituntut untuk berlaku paling transparan, dalam menjalankan tugas negara. Meski banyak hambatan, tapi itu merubapakn bagian dan tanggung jawab tugas Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

     

    “Polisi kita dituntut paling transparan, Itu adalah bagian tugas Polisi secara transparan, dalam mengayomi dan melindungi masyarakat walaupun sedikit atau banyak pasti mendapat hambatan. Kita tetap bekerja harus ikhlas sehingga kita saat bekerja selalu gembira, tidak usah saling tuding, jadi kita tahu fungsinya dan tugas masing-masing,” kata Kapolda, dihadapan anggota Polres Kota Metro, dalam kunjungan kerja ke Satuan Kerja, untuk pertama kalinya, di Lampung.

     

    Kunjungan kerja dalam rangka memberikan pengarahan kepada personel Polres Kota Metro. Pengarahan tersebut berlangsung dihalaman Polres Kota Metro, Selasa (21/11/2017). Kapolda didampingi oleh Wakapolda Kombes Pol Angesta Romano Yoyol beberapa pejabat utama Polda Lampung.

    Penyambutan Kapolda di Polres Kota Metro.

    Setibanya di Polres Metro, Kedatangan Kapolda disambut Kapolres AKBP Umi Fadilah Astutik beserta jajaran. Tampak hadir saat penyambutan Walikota Metro Achmad Pairin, Wakil Walikota Djohan, Ketua DPRD Metro Anna Morinda,

     

    “Tugas Polri itu sangatlah berat tuntutannya, paling transparan di republik sehingga perbaikan kultur, sehingga kultur yang sudah bagus ini jangan sampai dicampurkan dengan tugas-tugas yang tidak sepadan dan tidak sesuai dengan tugas Polri,” kata Kapolda

     

    Kapolda juga mengingatkan pentingnya menejemen media. Tetapi media itu juga dapat menjerumuskan anggota Polri, bahkan juga menjerumuskan keluarga. “Karena sudah ada contohnya yang melakukan penghinaan terhadap Kapolri melalui media, dan akhirnya di vonis 1 tahun lebih,” katanya.

    Disela-sela acara pengarahan, Kapolda memberikan reward kepada satuan Binmas Polres Kota Metro. Karena telah berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik, berhasil melakukan pembinaan terhadap para pelajar dan masyarakat.

     

    “Bahwa pekerjaan polisi sangatlah berat, sampai kapanpun Polisi akan sering berbenturan dengan masyarakat karena tugasnya adalah untuk menertibkan masyarakat. Saya spontan memberikan suatu apresiasi (reward) kepada pembina binmas,” kata Kapolda. (juw/nt/jun)

  • Jalinbar Pesisir Barat-Bengkulu Kembali Terputus, Jembatan Bailey Amblas

    Jalinbar Pesisir Barat-Bengkulu Kembali Terputus, Jembatan Bailey Amblas

    bailey yang belaum lama dipasang kembali amblas, satu trukc terjebak. (foto/dok/ist)

    Pesisir Barat (SL)-Jembatan bailey yang dipasang mengatasi amblesnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Krui-Biha, Pesisir Barat-Bengkulu, kembali amblas. Diduga akibat angkutan yang melinats melebihi beban tonase, Kamis (23/11/2017) pukul 13.20 WIB. Sebuah truk terjebak di jembatan yang ambruk diduga karena bermuatan over kapasitas.

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II Wilyah Lampung, Rolli Ekianto, meminta warga yang akan bepergian ke Pesisir Barat dan sebaliknya dari Pesisir Barat ke arah Kota Agung, Tanggamus dan Bandar Lampung, menghindari jalur lintas barat. “Kami menyayangkan ambruknya jembatan ini. Sudah berungkali disampaikan agar truk yang melintas jangan melebihi kapasitan. Ini pasti muatannya lebih dari 30 ton,” kata Rolli Ekianto, kepada wartawan, dilangsir lampungpro.com, Kamis (23/11/2017).

    Saat dikonfirmasi Rolli tengah menuju lokasi. Pihaknya segera membuat laporan tertulis kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang. Mengenai sanksi yang diberikan kepada pemilik truk yang membuat jembatan ambruk, Rolli mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan.

    Sebelumnya, Jalinbar Sumatera di km 20 Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, putus pada Kamis (12/10/2017), pukul 00.05 dinihari. Jalan putus karena besarnya aliran air dari gunung. Untuk sementara, pengguna jalan dari Bandar Lampung menuju Kru dan Bengkulu, dan sebaliknya, tidak melalui jalur tersebut.

    Penyebab amblesnya badan jalan karena hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan derasnya aliran air dari sisi tebing dengan kemiringan curam sehingga menggerus badan jalan dan akhirnya mengalir ke laut. Posisi jalan yang ambles tepat berada di pesisir pantai. Pada saat bersamaan, air laut sedang naik, sehingga terjadi turbulensi.

    Jembatan bailey yang dipasang mengatasi amblesnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Krui-Biha, Pesisir Barat, terpasang. Rencananya, jembatan darurat itu akan dibuka Jumat (27/10/2018).

    “Pemasangan jembatan sudah selesai, pembangunan oprit atau jalan pendekat masuk ke jembatan arah Krui juga selesai, tinggal menyelesaikan oprit ke arah Biha hari ini,” kata Rolli Ekianto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II Wilyah Lampung, Rabu(25/10/2017).

    Rencananya, Kamis (26/10/2017), tim yang dipimpin langsung Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang, memeriksa kesiapan jembatan. “Kalau hasil penilaian tim dapat dilalui, Kamis atau Jumat pagi, jembatan bisa kita fungsionalkan,” kata Roli.

    Pihaknya masih melihat perkembangan Kamis (26/10/2017) sore, apakah ada izin untuk melewatinya. “Mudah-mudahann Jumat pagi bisa dilalui. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Pesisisr Barat dan kepolisian untuk fungsional jembatan,” kata Roli.

    Jalinbar Sumatera di km 20 Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, putus pada Kamis (12/10/2017), pukul 00.05 dinihari. Jalan putus karena besarnya aliran air dari gunung. Untuk sementara, pengguna jalan dari Bandar Lampung menuju Kru dan Bengkulu, dan sebaliknya, tidak melalui jalur tersebut.

    Penyebab amblesnya badan jalan karena hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan derasnya aliran air dari sisi tebing dengan kemiringan curam sehingga menggerus badan jalan dan akhirnya mengalir ke laut. Posisi jalan yang ambles tepat berada di pesisir pantai. Pada saat bersamaan, air laut sedang naik, sehingga terjadi turbulensi. (pr1/nt/jun)

  • Kades Pesawaran Peserta Bintek Terlantar, Penyelenggara dan Panitia “Ngabur”

    Kades Pesawaran Peserta Bintek Terlantar, Penyelenggara dan Panitia “Ngabur”

    Para peserta Bintek, terdiri dari Kades dan Perangkat Desa, Sebagai Kabupaten Pesawaran, ditelantarkan penyelenggara, di hotel Emersia, Bandarlampung , Kamis (23/11)

    Bandarlampung (SL)- Ratusan kepala Desa dan perangkat desa Se- Kabupaten Pesawaran, peserta Bintek Keuangan, yang diselenggarakan Yayasan Minanga, terlantar di Hotel Emersia. Hari terakhir tanpa penutupan, EO, dan pihak Yayasan menghilang.

    Para kepala desa dan perangkat desa yang menjadi  d peserta Bintek itu berkumpul dipelataran lobi hotel, dan parkiran  hotel, menunggu hal yang tak pasti. “Ya begini mas, seperti tak terurus kami ini, padahal kami bayar. tapi penyelenggara telah menelantarkan para kepala desa, agenda penutupan tidak di adakan, bubar jalan tanpa kejelasan. padahal dibuka Bupati,” kata salah satu peserta di lobi hotel Emersia, Bandarlampung.
    Bahkan sebagian kepala desa yang menginap di hotel swisbel terpaksa menumpang ojek untuk menunju hotel emersia, karena tidak ada lagi penjemputan. karena tidak cukup penginapan, mereka sebagain di minapkan di Hotel Swisbel, dan selama pelaksanaan bimtek pihak panitia menyediakan armada antar jemput.
    “Selama pelaksanan bimtek ini pihak panitia menyedian transportasi untuk mengankut kami dari hotel swis tapi hari ini tidak ada lagi kami disini dianggap apa masak kami di telantarkan begini, kami dari hotel swis Bella terpaksa mengojek karna pihak panitia tidak menyiapkan transportasi lagi kan agenda hari ini acara penutupan, tapi masak bubar begitu saja biasanya acara besar seperti ini ada pembukaan pastinya ada penutupan nah ini engga kami ditelantarkan,” Kata kades asal kecamatan Tegineneg, Kamis (23/11/2017).

    Dia menjelaskan, bahwa dalam tata tertip agenda yang telah di susun pihak pantia penyelenggara pelaksanaan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak hari Senin sampai hari Ke, dan hari ini adalah penutupanya.

    “Hari ini agendanya penutupan tapi kenapa kok tidak ada acara penutupan itu malah tempat kita untuk melaksanakan bimtek telah tempati dengan acara lainya kemana tanggung jawab pihak penyenggara dalam hal ini yang jelas kami sangat kecewa,” ucapnya.

    Kekecewan ini juga di lontarkan kepala desa Bunut sebrang, Kecamatan way Ratai, Aminudin, yang kesal dengan cara kerja dan perlakuan penyelenggara.

    “Saya pribadi sangat kecewa dengan adanya hal ini meskipun selama pelatihan bimtek ini kami semua mendapatkan ilmu dari para pemateri yang jelas besar kekecewaan ini karna kami telah di telantarkan seperti ini,” katanya.

    Pengamatan wartawan  di hotel Emersia para peserta bimtek ini terlihat kerkumpul di ruang lobi Hotel. Beberapa orang peserta juga terlihat bersitegang dengan pihak pantia penyelenggara  yang masih ada di Hotel. Namun ketegangan itu bisa di halau dan diredam oleh para kepala desa yang lainya sehingga beberapa kepal desa berinisitip membubarkan diri begitu juga dengan pihak panitia penyelenggara.

    Sementara itu pihak penyelenggara dari Yayasan Minanga,  Malik, dan BIntang yang mengaku EO sekaligus ketua Panitia Bintek, tidak ada di lokasi, dan handphonenya dalam keadaan  d tidak aktif. (nt/Jun) 

  • Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota DPRD Fraksi PAN Lampung Selatan, tidur pulas saat paripurna. (Foto/dok/net)

    Lampung Selatan (SL)-Oknum anggota DPRD Lampung Selatan, Farksi Partai Amanat Nasional (PAN), Bejo Susanto, tidur saat sidang paripurna. Tidak terima fotonya terekam dan  terpublish wartawan, Bejo Susanto, diduga ancam wartawan.

    Bejo yang duduk di kursi barisan depan  itu tidur pulas, dan terekam Vidio wartawan, saat sidang paripurna, pengesahan Raperda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), dan tersiar ke publik melalui media online.

    Namun, ancaman Bejo itu tidak disampaikan langsung kepada wartawan yang mempublis berita dan foto Bejo, yang tidur pulas itu. melalui melalui wartawan lain yang mencoba melakukan konfirmasi terkait hal itu.

    Ancaman Bejo itu diduga untuk wartawan online hanggumpost.com, Ujang Irawan. Pada acara pengukuhan kontingen Lampung Selatan, di Lapangan Tennis Indoor Kalianda, Rabu (22/11/2017), Bejo Susanto disinggung perihal fotonya tertidur yang beredar di media oleh Dirsah (wartawan Kupas Tuntas,).

    Mendengar ucapan Dirsah,  soal Bejo Susanto yang tidur pulas saat paripurna, sontak Bejo geram.”Saya ini Ketua Tapak Suci Lampung Selatan, kalau anak buah saya tahu bisa dicariin dia (wartawan,red) itu,” kata Bejo Susanto, kepada Dirsah, yang kemudian menceritakan hal itu kepada wartawan lainnya.

    Menurut Dirsah, Bejo Susanto yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Lamsel itu, sempat berkata dengan nada tinggi, ketika ditanyai terkait foto yang beredar dirinya sedang tertidur lelap saat digelar sidang paripurna tersebut.

    “Dia langsung ngomong begitu, dengan nada tinggi sambil berkata, kenapa foto itu dipublikasikan. Saya ini ketua (pencak silat) Tapak Suci, kalau kawan-kawan tau dicariin orang itu nanti ,” ujarnya tanpa menyebutkan apa maksud dan tujuan mencari Ujang Irawan.

    Bejo Susanto yang ditemui wartawan  di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, apa maksud ucapan ancaman yang ditunjukan pada wartawan, tidak dapat menjelaskan dan malah menyalahkan wartawan Kupas Tuntas, Dirsah.” Itu kan hanya penyampaian orang saja. Saya minta maaf dan jangan persoalan ini dibesar-besarkan,” katanya. (Sra/nt/jun)

  • Oknum Perwira Mabes TNI Tertangkap “Selingkuh” Dengan Istri Pengacara

    Oknum Perwira Mabes TNI Tertangkap “Selingkuh” Dengan Istri Pengacara

    Panglima TNI menyebutkan Perwira TNI terlibat selingkuh akan di pecat.

    Jambi (SL)-Seorang oknum perwira menengah (pamen) Pusdalops, Markas Besar TNI berpangkat Letnan Kolonel berinsial ADS ditangkap karena berselingkuh dengan seorang wanita bersuami, berinisial RKS (41), di kos-kosan, Rumah Kapulaga di kawasan Sipin, Kota Jambi, pada Jumat pagi 17 November 2017, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Perselingkuhan itu dipergoki langsung oleh suami si wanita, Hardi M Sungguh (42), yang berprofesi sebagai pengacara di Jambi. Usai dipergok, suami wanita tersebut kemudian menelpon Polsek Telanaipura.

    Oleh Kapolsek Telanaipura Kompol Bastari, ADS digiring ke Mapolsek dan diperiksa. Polisi kemudian meneruskan kasus tersebut ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jambi untuk diproses.

    “Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Denpom TNI AD Jambi. Dan kami minta Denpom Jambi serius memproses kasus hukum yang melibatkan oknum Pamen TNI ini,” kata Sarbaini SH, kuasa hukum Hardi M Sungguh, dalam konferensi pers pada Selasa 21 November 2017 di sebuah areal publik di Kotabaru, Kota Jambi.

    Dikatakan Sarbaini, ADS sempat diamankan selama 1×24 jam oleh Denpom, namun kemudian dilepas. Denpom, kata Sarbaini, menyatakan meski dilepas, namun proses hukum ADS tetap akan terus berlanjut.

    “Ditahan atau tidak itu adalah kewenangan penyidik PM. Yang penting kami minta ADS diproses secara serius oleh Denpom dengan hukum militer, dan RKS diproses di Polsek Telanaipura,” ujar Sarbaini.

    RKS saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka di Mapolsek Telanipura dengan tuduhan pasal perselingkuhan, kata Sarbaini.

    Dandenpom II/2 Jambi, Letkol CPM Irsyad Hamdie yang dihubungi inilahjambi mengatakan kasus ini masih dalam tahap penyidikan. Tersangka ADS telah diperiksa dan diambil keterangannya.

    Pihaknya, lanjut Irsyad, juga berkoordinasi dengan Polresta Jambi, sebab kasus ini merupakan limpahan dari kepolisian.

    “Proses dalam tahap penyidikan. Tersangka sudah kami ambil keterangannya. Kami sedang mengambil keterangan saksi-saksi lain. Saksinya sama dengan saksi yang diperiksa di Polresta Jambi,” kata Irsyad, melalui pesan di Whatapps, Selasa 21 November 2017.

    Menanggapi permintaan Kuasa Hukum, Hardi M Sungguh, Sarbaini, agar Denpom serius menangani kasus ini, Irsyad menegaskan pihaknya pasti serius menangani kasus tersebut.

    “Pasti (diseriusi). Apalagi kasus ini merupakan limpahan dari pihak Kepolisian. Pasti kami tangani dengan serius,” tegas Irsyad.

    Dilanjutkan Irsyad, pihaknya juga sudah melaporkan kasus ini ke Pomdam III/Sriwijaya.

    Kronologi Peristiwa

    Menurut Sarbaini, kliennya (Hardi M Sungguh) pada Kamis sore 16 November 2017, merasa curiga dengan aktivitas istrinya (RKS) yang berkendara menggunakan mobil menuju bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi. Hardi yang terus mengintai aktivitas RKS mendapati bahwa istrinya itu hendak menjemput ADS.

    Dari bandara, RKS yang satu mobil dengan ADS sempat berhenti untuk membeli makanan di kawasan Jelutung, depan Hotel Camar. Di sana Hardi turun dan menghampiri pasangan tersebut.

    “Oleh klien saya, pria itu ditanya sedang apa dengan istrinya, dan apa hubungannya. ADS sempat meminta maaf dan mengaku tidak mengetahui bahwa RKS adalah istri orang,” kata Sarbaini.

    Akhirnya Hardi menyuruh istrinya, RKS, pulang. Sementara ADS diantar ke Hotel Abadi Jambi.

    “Saya antar ADS sampai ke lobi Hotel Abadi malam itu. Sementara istri saya suruh pulang ke rumah orang tuanya,” kata Hardi yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut.

    Di rumah, Hardi yang sebenarnya tengah bermasalah dengan istrinya itu, gelisah. Sebab sang istri ternyata tidak pulang ke rumah orang tuanya. Dia kemudian menyusuri setiap hotel di Kota Jambi mencari tahu keberadaan istrinya.

    “Sekitar pukul 05.30 WIB, pada Jumat 17 November 2017 itu saya mendapati mobil istri di Rumah Kapulaga (kos elit). Satpam Kapulaga yang saya tanya menyebut bahwa pemilik mobil itu menginap di kamar nomor 19 bersama seorang pria yang diakuinya sebagai suami,” ujar Hardi.

    Menurut Hardi, dari keterangan Satpam, istri yang telah dinikahinya selama 17 tahun itu sudah sering menginap (chek in) di rumah kos tersebut sejak Agustus 2017 lalu.

    “Peristiwa ini sungguh memalukan. Saya minta dia dihukum yang seberat-beratnya. Bila perlu dipecat. Dia itu juga patut dipertanyakan dalam rangka kedinasan atau tidak ke Jambi ini,” kata Hardi lagi, ditulis inilahjambi.com

    Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sebuah kesempatan, seperti dilansir Kompas.com pada 26 Oktober 2015, mengatakan, seorang tentara yang melakukan perselingkuhan dapat terkena sanksi pemecatan.

    Selebihnya akan dikenai sanksi tergantung dengan keputusan hakim berdasarkan hukum yang berlaku.

    “Ada aturan di militer apabila tentara berbuat zina dengan keluarga militer atau orang yang sudah berkeluarga dapat dijatuhi hukuman pemecatan. Itu hukumnya adalah dipecat,” ujar Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

    Siapa ADS?

    Inilahjambi menelusuri jejak ADS yang terekam dalam indeks pencarian google. Dari laman Mahkamah Agung RI (putusan.mahkamahagung.go.id) diketahui ADS ternyata pernah mendapatkan hukuman berdasarkan Putusan DILMILTI II JAKARTA dalam kasus penipuan sebesar Rp1 Milyar.

    Dalam pengadilan militer Majelis Hakim yang diketuai oleh Kolonel Chk Yan Akhmad Mulyana SH MH, ADS dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan.

    ADS saat ini berdinas di Pusdalops TNI dibagian Tanonops Bagpulta Pusdalops TNI. (Ilj/by/Jun)