Penulis: Juniardi

  • Facebook Jadi Ajang Kampanye Pilkada

    Facebook Jadi Ajang Kampanye Pilkada

    Ardiasyah

    Mencermati riuhnya pengguna media sosial (medsos) jelang Pilkada Lampura 2018, beragam gagasan antar-pendukung dan simpatisan masing-masing bakal calon kontestan terus bermunculan. Sikap fanatisme dan pendapat ideal silih berganti menghiasi beragam status di akun facebook (FB) sebagai upaya meraih simpati ataupun suatu strategi untuk menjatuhkan pencitraan sosok yang menjadi lawannya.

    Trend giring opini via medsos terutama FB merupakan satu langkah yang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, warga penghuni FB begitu berani menyampaikan gagasan atau ide, saran maupun pendapat tanpa harus bersinggungan secara langsung. Dengan demikian, hal itu mampu meminimalisir perseteruan secara fisik (chaos) antar-simpatisan.

    Kebebasan mengutarakan pendapat merupakan hak asasi manusia. Medsos saat ini menjadi alternatif paling jitu dalam menyampaikan beragam persoalan. Medsos menggiring kita menjadi lebih berani dan tajam ketika mengritisi suatu kebijakan dan pemikiran tanpa harus merasa khawatir terjadi ‘kles’ yang berlebihan dengan pihak lain.

    Dalam hal menyampaikan propaganda politik, di era penggunaan gadget dan/atau smartphone, tidak bisa ditolak bahwa medsos menjadi wahana komunikasi paling efektif, ekonomis, serta berdampak langsung dalam mempengaruhi mindset (pola pikir) penggunanya.

    Mengutip sebuah ungkapan status dari akun mikik Juniardi Jun “siapa yang menguasai teknologi informasi, maka dialah pemimpin masa depan”. Suka maupun tidak, medsos menjadi Panglima.

    (Penulis : Ardiansyah, koresponden media online Sinarlampung.com)

  • Oknum Kasi Disdik, Diringkus Polisi Terkait Pencabulan Anak Di Bawah Umur

    Oknum Kasi Disdik, Diringkus Polisi Terkait Pencabulan Anak Di Bawah Umur

    JM digiring Polisi tiba di Polres Lampung Utara

    Lampung Utara (SL)-Oknum Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lampung Utara, JM, diringkus Tim Reskrim Polres Lampung Utara, di kediamannya, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan. Kamis malam, (16/11), sekira pukul 20.30 WIB. JM dilaporkan kerabatnya, karena sangkaan menjadi pelaku dugaan perbuatan cabul terhadap cucunya sendiri. Namun, JM membantah dan tidak mengakui perbuatannya.

    Kasatreskrim Polrest Lampura, AKP. Hi. Syahrial membenarkan adanya pengamanan terhadap terlapor. Pria yang diketahui pejabat Kasi, PNS Dinas Pendidikan Lampung Utara itu diamankan beberapa jam usai polisi menerima laporan dugaan pencabulan korban (5), bocah yang masih kerabatnya sendiri. “Terlapor adalah oknum PNS, sudah diamankan petugas dan saat ini sedang dalam proses penyidikan secara intensif di  Unit Perlindungan Anak dan Perempuan,” kata Kasat Reskrim AKP. Hi. Syahrial.

    Dijelaskannya penangkapan terhadap Jumino berawal dari adanya pengaduan dari pihak keluarga korban yang tertuang dalam bukti laporan nomor : LP / 935 / XI / 2017 / POLDA LAMPUNG / RES.LU.tanggal 15 November 2017.

    Terlapor Jm, tiba di Mapolres JM yang mengenakan kaos biru berkerah dan bercelana panjang hitam, langsung digiring ke ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim, untuk menjalani pemeriksaan. ”Dari keterangannya JM, dia masih menyangkal. Dan saat ini proses pemeriksaan masih terus dilakukan,” katanya.

    Jumiyem (56) warga Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Kotabumi Selatan, selaku nenek korban menceritakan jika JM adalah adik kandungnya.”Dia itu adik kandung saya, sedangkan Korban cucu saya. Ya bisa dibilang kalau korban juga cucunya JM” kata Jumiyem saat melapor ke Mapolres.

    Menurutnya, apa yang menimpa Melati baru diketahui pada Minggu (12/11) sore. Saat itu ketika dirinya memandikan Melati, gadis cilik tersebut meringis kesakitan dikemaluannya. Ia pun curiga, lantas menanyakan kepada sang cucu.

    “Dia bilang kalau anunya (kemaluan) digituin pake tangan dan lidi oleh ngkek (panggilan terhadap JM). Kalau menurut pengakuan Melati, perbuatan itu dilakukan pada Sabtu (11/11) dirumah JM,” kata Jumiyem, yang menyataan memang selama ini korban kerap tinggal di rumah JM, meskipun orang tuanya juga tinggal tak jauh dari rumah JM. ”Setelah rembuk keluarga, kami sepakat melaporkan kejadian ini ke polisi,” katanya. (Ardi/jun)

  • Mayat Wanita Jadi Tengkorak di Pantai

    Mayat Wanita Jadi Tengkorak di Pantai

    Lampung Selatan (SL)-Warga Kalianda digemparkan dengan penemuan mayat perempuan yang tinggal tulang benulang di Pantai Ketang, Kalianda Lampung Selatan pada Jumat (17/11/2017). Mayat kemudian dievakuasi ke RSUD Bob Bazar Kalianda.

    Mayat yang belum diketahui identitasnya tersebut tergeletak dalam posisi tertelungkup di semak-semak kawasan pantai Ketang. Kapolsek Kalianda Iptu Refri saat dimintai keterangannya belum mau memberikan penjelasan terkait penemuan tersebut. “Nanti saja tanya langsung ke Kapolres. Kita masih akan mengevakuasi mayat untuk dibawa ke rumah sakit,” terang Kapolsek di lokasi penemuan.

    Polisi masih terus mendalami kasus penemuan sesosok mayat yang tinggal menyisakan tulang belulang di kawasan Pantai Ketang, Kalianda, Jumat (18/11) sore. “Permasalahannya masih kita selidiki. Tapi untuk jenis kelaminnya perempuan,” ujar Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra, Sabtu (18/11/2017). (nt/jun)

  • Pers Harus Tajam Tulis Pembangunan

    Pers Harus Tajam Tulis Pembangunan

    Pembukaan Konkernas PWI

    BENGKULU (SL)-Provinsi Bengkulu memiliki peranan besar dalam catatan sejarah perjalanan bangsa. Apabila Bung Karno tidak pernah dibuang pemerintah kolonial Belanda ke Bengkulu, barangkali tidak akan pernah ada negara yang bernama Republik Indonesia.

    Kalau putri Bengkulu Fatmawati tidak dipersunting Bung Karno, tidak akan ada Sang Saka Merah Putih.

    Begitu antara lain yang disampaikan Plt. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, saat membuka Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Rumah Dinas Gubernur, Jumat malam (17/11).

    Rohidin menambahkan, bangsa-bangsa Eropa pun memandang Bengkulu sebagai wilayah yang memiliki arti penting dan strategis. Perusahaan Dagang Inggris Timur, misalnya, di abad ke-18 membangun Benteng Malborough yang merupakan salah satu benteng terbesar mereka di Asia.

    “Untuk apa membangun benteng sebesar itu kalau tidak ada apa-apanya di tempat ini,” ujar Rohidin.

    Peranan Bengkulu, sambung Rohidin, tidak hanya ada dalam catatan sejarah. Di era kini pun, Bengkulu mencatat sejumlah prestasi dan perkembangan yang tidak dapat dianggap kecil.

    Tetapi, sayangnya, pena pers masih kurang tajam untuk memberitakan kemajuan-kemajuan itu.

    Dia mencontohkan prestasi Pelabuhan Pulau Baai yang begitu spektakuler. Sebelumnya Pelabuhan Pulau Baai berada pada peringkat paling buntut dalam daftar 13 pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II.

    Namun kini, Pelabuhan Pulau Baai tercatat sebagai pelabuhan yang memilili kinerja terbaik, mengalahkan Teluk Bayur dan Pangkal Balam. Juga mengalahkan Tanjung Priok dan sebagainya.

    Plt. Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan, pada tanggal 23 November mendatang Menteri Negara BUMN Rini Soemarno akan berkunjung bersama dirut-dirut BUMN untuk melihat potensi Pelabuhan Pulau Baai.

    Rohidin dalam sambutannya beberapa kali meminta bantuan agar pena pers lebih tajam dalam memberitakan kemajuan-kemajuan Bengkulu. Permintaannya ini disambut tepuk tangan peserta Konfernas PWI.

    Konfernas PWI diikuti tak kurang dari 200 pengurus PWI pusat maupun provinsi di seluruh Indonesia. Sejumlah agenda internal akan dibahas, seperti amandemen PD/PRT. (rls/nt/jun)

  • Proyek Jalan Rp5,9 Miliar Di Bahuga Asal Asalan

    Proyek Jalan Rp5,9 Miliar Di Bahuga Asal Asalan

    Aslap mengelupas terbawa air, dan terbuang ke luar jalan.

    Way Kanan (SL)-Warga Kampung Kota Dewa, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan, resah melihat kualitas pekerjaan jalan proyek yang di Anggarkan APBD Tahun 2016 Dinas Pekerjaan Umum Daerah Way Kanan. Proyek dengan nomor kontrak 127/KTR-LEL/APBD/DPU-WK/2016, dengan nilai kontrak: Rp5,9 miliar itu asal jadi.

    Perusahaan yang mengerjakan, pekerjaan tersebut yang di beri nama di plang perusahaan, oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Way Kanan kegiatan, Pembangunan Jalan, Pekerjaan, Pembangunan Jalan Kota Dewa Mesir Ilir, Perusahaan yang mengerjakan, PT. Buana Permai Jaya.

    Warga yang kesal dengan kualitas jalan itu juga mempotsting lewat akun Facebook, yang berisikan,”Diduga rehab jalan Hotmik di Kecamatan Bahuga, Kelurahan Kota Dewa, asal jadi, aspal berpindah tempat karna dorongan air,  pukul 08:28, Kamis (16/11/17).

    Kamis (16/11) malam sekitar pukul 20:30 Wib, menyampaikan proyek APBD tersebut benar pakai Anggaran Tahun 2016, “Saya sebagai penduduk asli Kampung Kota dewa siap bertanggung jawab dengan apa yang saya ucapkan dan semua itu benar tidak ada yang mengada-ada.” katanya.

    Dia sangat menyayangkan setiap pekerjaan dikecamatan Bahuga selalu tidak berkualitas. “Ssaya sangat sayangkan setiap pembangunan yang ada disini selalu berulang-ulang kali seperti ini kapan akan maju Kecamatan Bahuga ini jika setiap mendapatkan pembangunan apa pun seperti ini terus-menerus dengan kinerja kontraktor yang mendapatkan proyek tersebyu,” katanya.

    Saya berharap kepada pemerintah daerah, di tahun yang akan datang, pemborong yang akan mendapatkan pekerjaan di perhatikan dan di pilih yang bertanggung jawab pada pekerjaan, jangan yang hanya memikirkan isi kantong nya sendiri. “Kami masyarakat kecil cuma menikmati jalan yang dullu nya rusak, setelah ada pembangun kami merasa senang namun setelah dua atau tiga bulan jalan yang baru saja di bangun rusak melebihi yang sebelumnya,” katanya.

    Anggota DPRD Sahdana dari Fraksi PDIP, yang beralamat  di dapil tersebut ikut berkomentar di postingan Facebook menyangkut jalan rusak. “Tidak di salahkan orang jika kita menyampaikan kepada pemerintah Kabupaten Way Kanan, agar bisa memanggil langsung kontraktor atau langsung di kontrol lebih baik lagi Bupati Way Kanan bisa langsung turun ke lapangan untuk mengontrol apa yang sudah kita laporkan,” katanya. (fs/nt/jun)

  • Polsek Terusan Nunyai Digugat Prapradilan

    Polsek Terusan Nunyai Digugat Prapradilan

    Lampung Tengah (SL)-Polsek Terusan Nunyai digugat prapradilan, oleh Nasrudin (36) Warga Kampung Trimurti, Kecmatan Candipuro, Lampung Selatan, terkait penahanan dan pentetapan tersangka dirinya. Gugatan didaftarkan ke Pengadilan Negeri Gunung Sugih, oleh kuasa hukumnya, Sukriyadi Siregar, Kamis (16/11)..

    Sukriyadi Siregar mengatakan dirinya atas nama klien Muhammad Nasrudin (36) warga Kampung Trimurti, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Gunung Sugih, Kamis (16/11), atas penetapan tersangka dan penahanan terhadap kliennya yang dilakukan oleh Polsek Terusannunyai.

    “Kliennya kami ditetapkan tersangka dan ditahan Polsek Terusannunyai sejak 1 November 2017 lalu berdasarkan surat No.SP.Han/43/XI/2017/Reskrim,” katanya..

    Menurut Sukriyadi, Dia mengajukan pra peradilan ke PN Gunungsugih karena menilai penetapan sebagai tersangka dan penahanan terhadap kliennya tidak sesuai prosedur. “Klien saya tak pernah dipanggil dan diperiksa terlebih dahulu sebelum ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Selain itu, belum ada bukti yang cukup terkait pelanggaran atas pasal yang dikenakan pada kliennya, yakni pasal 378 dan atau 374 KUHP,” katanya.

    Akibat penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan terhadap kliennya, lanjut Sukriyadi, kliennya sampai batal menikah. “Kami akan berupaya meminta keadilan untuk klien kami,” katanya. (lp/nt/jun)

  • Noni Melia Sari, Pelajar SMP 5 Bandarlampung Menghilang

    Noni Melia Sari, Pelajar SMP 5 Bandarlampung Menghilang

    Noni Melita Sari pelajar kelas VII SMPN 5 Bandarlampung

    Bandarlampung (SL)-Noni Melia Sari (14), siswi kelas VII SMPN 5 Bandar Lampung, belum kembali kerumah, sejak Selasa 6 November 2017, pagi. Keluarga dan orang tuanya menyatakn putrinya telah hilang. Pamitan untuk ke Kota Metro, meski sudah lapor Polisi, hingga kini belum kembali.

    Lisa (47), warga Jalan Sri Kresna No. 4 Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur, ibu Noni, mengatakan anaknya terakhir meninggalkan rumah pada Selasa (6/11/2017), sekitar pukul 06.30, menuju sekolah. Namun hingga saat ini tak kunjung pulang serta tak jelas keberadaannya.

    Pihak sekolah, kerabat keluarga, dan teman Noni sudah coba dikunjungi, namun tak satu pun yang tahu keberadaan anaknya, bahkan ponsel yang dibawa Noni dalam keadaan tak aktif. “Jadi pamit ke sekolah, saya kasih jajan Rp7.000 sama ongkos. Dia keluar rumah pakai baju sama training olahraga SMPN 5  sama pake kerudung warna putih,” katanya kepada wartawan.

    Antara Lisa dan putrinya, sama sekali tidak ada masalah, namun memang sepekan sebelum Noni hilang, ia sempat meminta untuk dipasangkan behel. Ada sedikit kecurigaan, ketika anaknya ke sekolah mengendarai sepeda motor, seperti biasanya, sehingga ia khawatir jika anaknya akan berpergian bersama orang lain. “Dia baik-baik aja, waktu itu cuma pengin pake behel atas bawah, saya bilang sabar ya, nanti kalau ada uang,” ujar Lisa.

    Peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polsek Tanjungkarang Timur, Kamis (8/11/2017). Awalnya Lisa menduga anaknya hilang, namun belakangan ini ia curiga anaknya diculik. Kecurigaan tersebut menguat tatkala Mat Hariyanto (24), warga Kecamatan Kedongdong, Kabupaten Pesawaran, yang tinggal dengan kakaknya dan bertetangga dengan Lisa, juga tak bisa ditemui dalam waktu bersamaan dengan kepergian Noni.

    Mat kesehariannya membantu kakkanya sebagai sopir odong-odong. Mat Hariyanto sendiri memang belakangan ini kerap berkomunikasi via ponsel dengan Noni, ponsel Mat Hariyanto juga dalam keadaan tidak aktif. “Jadi kami curiga sama si Mat itu, kemarin saya ama tetangga mengendarai dua motor keliling nyari, ketemu sama Mat itu tapi dia kabur. Ponselnya juga enggak aktif. Pas anak saya hilang, dia juga enggak ada di kampung,” kata Lisa. (lp/nt/jun)

  • KPU Minta Calon Independent Segera Kirim Utusan Ke KPU

    KPU Minta Calon Independent Segera Kirim Utusan Ke KPU

    ilustrasi KPU Lampung

    Bandarlampung (SL)-Bakal Calon Kepala Daerah yang akan maju sebagai kandidat dalam kontestan Pilgub Lampung 2018 melalui jalur independent harus segera megutus leassion officer (LO) atau Tim penghubung sebagai operator untuk input data dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Komisioner KPU Provinsi Lampung Divisi Teknis, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa balonkada segera mengutus LO sebagai operator pendaftaran calon perseorangan. Nantinya operator tersebut yang akan menginput jumlah dukungan dan sebaran kedalam sistem pencalonan (Silon) secara online.

    “Bagi balonkada yang ingin mendaftar melalui jalur perseorangan untuk segera mengirimkan LO atau operator agar mendapatkan username dan pasword sebagai login mengakses silon,” kata Fauzan, di sela simulasi penyerahan berkas dukungan perseorangan di Aula KPU Provinsi Lampung, Jumat (17/11/2017).

    Menurut Fauzan, pengutusan LO yang sesuai mandat tersebut bertujuan agar dalam melakukan input data tidak terjadi miss komunikasi pada saat penyerahan syarat dukungan dan sebaran di KPU. Karena pihaknya akan mencocokan jumlah dukungan antara soft copy dan hart copy dengan silon.

    “LO atau operator ini harus segera dateng ke KPU sebelum penyerahan dukungan paslon perseorangan pada 22-26 November 2017. Kalau paslon ini terlambat mengutus operator maka kita khawatir calon ini terlambat mengimput data di silon,” katanya.

    Untuk Pilgub Lampung, sebagai syarat dukungan calon perseorangan minimal 456.594 dukungan masyarakat dengan dibuktikan menggunakan soft dan hard copy KTP atau surat keterangan disdukcapil dan tandatangan pendukung yang tersebar paling sedikit di 8 (delapan) Kabupaten/Kota. KPU Lampung memberikan waktu penyerahan dukungan tanggal 22-26 November 2017. (lp/nt/jun)

     

  • Pol PP Jaring Sembilan PSK Mangkal Dijalan

    Pol PP Jaring Sembilan PSK Mangkal Dijalan

    ilustrasi

    Bandarlampung (SL)-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandar Lampung mengamankan sembilan wanita dan seorang waria yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) di beberapa wilayah Bandar Lampung, Kamis (16/11) malam.

    Mereka yang terjaring diserahkan ke Dinas Sosial Kota Bandar Lampung untuk didata. Mereka Sumi (54), Tria (43), Nur (43), Yani (33), Bintang (30), Marnita (27), Nopri (27), Englin (26),  Gemi (23), dan Irma (20).

    Englin (26), PSK yang terjaring mengaku sudah memiliki pekerjaan tetap pada siang. PSK adalah pekerjaan malam hari untuk mendapatkan uang tambahan. “Ya sudah setahun ini, buat cari tambahan saja,” katanya.

    Wanita yang mengaku ditangkap di sekitaran Jalan Kartini, Tanjungkarang Pusat itu mengaku untuk berkencan dengannya selama satu jam harus merogoh kocek Rp600 ribu, sudah termasuk tempat dan alat kontrasepsi. “Kalau mau menginap Rp1,5 juta,” kata dia.

    Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandar Lampung, Muzarin Daud mengatakan sembilan wanita dan seorang waria tersebut ditangkap di beberapa tempat seperti, di Saburai, Bypass Jalan Soekarno-Hatta, serta di wilayah Telukbetung di seputaran hotel.

    Mereka diminta menghubungi orang tua dan keluarga agar datang ke Dinas Sosial dan wajib membuat surat pernyataan diatas materai tidak mengulangi lagi. “Mereka akan dilakukan pembinaan sebelum dilepaskan. Jika lebih dari tiga kali, akan kita masukkan ke panti sosial,” katanya. (lp/nt/jun)

  • Polisi Masih Usut Pembuang Bayi Digang Horas Telukbetung Utara

    Polisi Masih Usut Pembuang Bayi Digang Horas Telukbetung Utara

    Bayi ini sementara kini dirawat warga sekitar lokasi.

    Bandarlampung (SL)-Bayi pertempuan usia sekitar tujuh hari, ditemukan warga di Gang Horas, Kelurahan Kupang Raya, Kecamatan Telukbetung Utara, Rabu (15/11) malam. Bayi sehat itu, diduga ditinggalkan ibunya kini di rawat dirawat pasangan Yadi dan Ida,  warga sekitar lokasi penemuan.

    Sementara Reskrim Polsek Telukbetung Utara, masih memburu orang tua yang tega membuang bayi perempuan berusia sekitar satu minggu itu, “Sekarang masih kita lidik, kami masih mencari pelaku dari ibu atau orang tua bayi yang tega membuang bayi itu. Dugaan sementara bukan orang situ tapi pendatang,” kata Kapolsek Telukbetung Utara, Komisaris Suharto, Kamis (16/11).

    Selain menyisir tempat-tempat sekitar dan menggali inforamsi wanita yang dalam kondisi mengandung, petugas bersama jajaran Polresta Bandar Lampung juga akan memeriksa beberapa klinik persalinan dan juga rumah sakit, dengan cara mencocokan umur bayi yang diperkirakan satu minggu, dengan tanggal bersalin para ibu. “Belum kita bisa pastikan apa motifnya, apa karena hasil hubungan gelap atau hal lain seperti motif keterbatasan ekonomi,” katanya.

    saat ditemukan

    Saat ini memang bayi berjenis kelamin wanita tersebut dirawat warga sekitar, namun kepolisian telah melaporkan perkara tersebut ke Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, mewanti agar ada yang mengurus bayi tersebut. “Lapor ke Dinsos sudah, tapi infonya masyrakat sekitar ada yang mau merawat, sementara biar dititpkan dulu,” katanya.

    Sementara bayi tersebut kini dirawat sementara oleh pasang Yadi dan Ida yang merupakan warga sekitar. Ida, tak tega melihat bayi tanpa orang tua tersebut tak ada yang mengurus. Menurut Ida (43), awalnya bayi tersebut ditemukan oleh warga sekitar yang sedang nongkrong di sekitar gang tersebut.

    Pemuda tersebut bukannya menonlong, malah mengabadikan gambar bayi tersebut, dengan alasan karena takut dikira makhluk halus, ternyata merupakan bayi yang ditinggalkan orang tuanya.”Langsung diambil sama suami saya, kasihan lihatnya soalnya digigitin semut gitu,” katanya. (Lp/nt/jun)