Penulis: Juniardi

  • Lima Daftar Destinasi Wisata Tersembunyi itu Termasuk Bandarlampung

    Lima Daftar Destinasi Wisata Tersembunyi itu Termasuk Bandarlampung

    Pesona lumba lumba teluk kliuan Lampung (foto/dok/net)

    Jakarta (SL)- Situs pencarian travel global, Skyscanner, merilis daftar lima destinasi Wisata tersembunyi terbaik di Indonesia yang belum banyak diketahui namun berpotensi untuk semakin terkenal dalam waktu dekat. Wisata Bandarlampung masuk menjadi salah satunya.

    Lima destinasi wisata tersembunyi yang identifikasi berdasarkan penelusuran data internal Skyscanner selama 2017 ini popularitasnya diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun depan.  “Berdasarkan temuan kami, lima destinasi wisata ini adalah tempat-tempat yang popularitasnya semakin meningkat di tahun 2017. Kami percaya bahwa tingkat ketertarikan terhadap 5 destinasi ini akan semakin meningkat di tahun 2018,” kata Senior Marketing Manajer Skyscanner Yulianto Balawan dalam siaran persnya.

    Berikut lima destinasi wisata tersembunyi terbaik Indonesia menurut Skyscanner:

    Danau Toba Sumatera Utara

    Medan

    Medan sebagai rumah dari Danau Toba-danau vulkanik terbesar di dunia-seringkali dipandang sebelah mata ketika para wisatawan mengunjungi Indonesia. Menjadi salah satu destinasi dengan pencarian penerbangan paling banyak dalam daftar ini, Skyscanner mengungkapkan bahwa Medan paling sering dikunjungi di pertengahan tahun, pada periode April hingga Juni.

    Selain pemandangan alam yang menawan, Medan juga terkenal dengan kekayaan kuliner yang ditawarkan. Beberapa ragam makanan yang khas di kota ini di antaranya adalah aneka masakan kari, sate, durian, dan mie bebek lokal yang lezat.

    Kota ini juga memiliki kawasan pecinan yang semarak, terkenal dengan pilihan street food yang beragam. Skyscanner mendata bahwa pengunjung biasanya memesan tiket pesawat ke Medan 30 hari sebelum penerbangan, dengan harga pemesanan rata-rata senilai Rp2.121.000 (USD160) per tiket pesawat.

     

    Sejumlah kapal wisata bersandar di kawasan wisata Pulau Lengkuas, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, 21 Mei 2016. Pulau dengan ciri khas mercusuar peninggalan Belanda ini menjadi salah satu primadona pariwisata di Bangka Belitung. TEMPO/Frannoto

    Belitung (Tanjung Pandan)

    Tidak jauh dari Medan, Skyscanner juga menyoroti Belitung sebagai salah satu destinasi Wisata Indonesia terbaik yang tersembunyi dari kalangan wisatawan.

    Selama periode Januari hingga Agustus, Skyscanner mencatat lebih dari puluhan ribu pencarian untuk Belitung.

    Walaupun jumlah ini belum sebanding dengan destinasi mainstream seperti Bali, Belitung menawarkan beragam pantai indah yang sangat cocok untuk snorkeling, menyelam, dan berselancar.

    Terletak di Sumatera, salah satu pantai paling terkenal di Belitung adalah Tanjung Tinggi. Pantai ini dikenal dengan pemandangan yang paling ikonik di Nusantara dan merupakan lokasi syuting untuk film pemenang penghargaan Laskar Pelangi. Pengunjung juga bisa merasakan keindahan Pantai Tanjung Kelayang, Pulau Lengkuas, Pantai Punai, dan Pantai Penyabong di Belitung.

    Berdasarkan jumlah pencarian tiket pesawat, Skyscanner memprediksi bahwa kota terbesar di Belitung, Tanjung Pandan, bisa menjadi daya tarik pariwisata yang populer. Pengguna Skyscanner pada umumnya mengalokasikan rentang waktu sebanyak 57 hari antara pemesanan tiket dan keberangkatan, serta menghabiskan rata-rata Rp2.293.000 (USD173) per tiket pesawat.

    Kapal menuju Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

    Labuan Bajo

    Destinasi berikutnya adalah Labuan Bajo, sebuah desa di Flores yang mendapatkan perhatian semakin tinggi dari wisatawan lokal dan internasional. Labuan Bajo adalah tujuan wisata yang tepat untuk siapa pun yang ingin menikmati keindahan alam lepas Indonesia.

    Di Labuan Bajo, pengunjung memiliki banyak pilihan untuk berwisata alam. Selain itu, mereka juga berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo yang ikonik – salah satu dari beberapa habitat alami populasi Naga Komodo di dunia.

    Pengunjung juga bisa melakukan trekking menjelajahi hutan yang ada di Pulau Komodo, menyelam di Manta Point, snorkeling di dekat Pulau Pink, dan menelusuri goa di Batu Cermin.

    Dari sekian banyak daya tarik yang ada di Labuan Bajo, Pulau Padar mungkin adalah bintang utamanya. Di pulau ini, pengunjung disambut dengan pemandangan tiga pantai menawan yang masing-masing memiliki warna unik yang membuat pulau ini terlihat semakin indah apabila dilihat dari atas.

    Berdasarkan data dari Skyscanner, Labuan Bajo berhasil mencatatkan puluhan ribu pencarian tiket pesawat dalam delapan bulan pertama 2017, dengan pencarian tertinggi pada bulan Mei.

    Rata-rata tiket pesawat ke Labuan Bajo bernilai Rp3.128.000 (USD236). Sementara itu, wisatawan biasanya melakukan pemesanan kurang lebih 35 hari sebelum keberangkatan.

    terumbu karang pulau pahawang

     Bandar Lampung

    Bandar Lampung di Sumatera juga sangat menarik perhatian turis berkat lokasi geografisnya yang memungkinkan wisatawan untuk berkeliling pulau-pulau dan scuba diving.

    Beberapa destinasi wisata yang paling terkenal di provinsi ini adalah Pulau Maitem, Pulau Pasir Timbul, Pulau Tegal, dan Pulau Kelagian Besar. Selain bisa berkeliling dari satu pulau ke pulau lain, Lampung juga terkenal dengan Gunung Krakatau-nya.

    Karena saat ini sedang ada upaya konservasi, kunjungan ke gunung ini mungkin membutuhkan usaha lebih. Terlepas dari hal tersebut, Gunung Krakatau masih termasuk sebagai salah satu alasan utama yang menarik turis untuk mengunjungi Bandar Lampung.

    Wisatawan umumnya memesan tiket pesawat ke Bandar Lampung 18 hari sebelum keberangkatan.

    Terumbu karang taman laut Bunaken di Teluk Manado, Sulawesi Utara. ANTARA/Yudhi Mahatma

    Manado

    Destinasi wisata tersembunyi lain di Indonesia yang tak boleh dilupakan adalah Manado. Kota ini sendiri belum terlalu populer di kalangan wisatawan walaupun termasuk sebagai salah satu kota terbesar di Sulawesi.

    Sama seperti Medan, Manado menawarkan aneka masakan kuliner yang terkenal. Masakan ala Manado dengan rasa pedas dan manis sangat terkenal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

    Beberapa obyek wisata kuliner Manado yang populer di antaranya adalah sambal roa, sup kuah asam, soto babi, dan kepiting kelapa.

    Data Skyscanner menunjukkan pertumbuhan yang positif dari jumlah pencarian penerbangan ke Manado, dengan harga pemesanan rata-rata Rp3.570.000 (USD269) per tiket pesawat dan rentang waktu 24 hari antara pemesanan dan keberangkatan. (Juniardi)

     

    Sumber: tempo.co

  • DPRD Provinsi Lampung Akan Ukur Ulang Lahan SGC

    DPRD Provinsi Lampung Akan Ukur Ulang Lahan SGC

    ilustrasi lahan SGC Lampung

    Bandarlampung (SL)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung akan melakukan pengukuran ulang terhadap lahan Hak Guna Usaha (HGU) di PT Sugar Group Companies (SGC).

     Wakil Ketua DPRD Lampung, Pattimura, mengatakan pengukuran ulang HGU perusahaan gula terbesar itu, untuk memastikan mana lahan yang merupakan hak milik rakyat, hak milik perusahaan dan hak wilayah. “Ukur ulang ini sebagai salah satu instrumen dari hasik rapat pimpinan. Dan sudah dikoordinasikan dengan Badan Pertanahan Nasional, dan mereka bilang tidak masalah,” kata Patimura, Selasa (10/10).

    Untuk saat ini, kata politisi Partai Gerindra Lampung itu, pihaknya sedang mengumpulkan data pendukung lainnya (full baket) dari Pansus DPRD Tulangbawang, BPN Provinsi, dan akan diteruskan ke pusat.

    “Investasi sangat kita dukung di Lampung ini, tapi ukur ulang juga bukan suatu yang diharamkan. Sehingga kedepan ada dasar hukum yang pasti. Perusahaan nyaman dalam berusaha, masyarakat juga nyaman,” tegas Sekretaris Partai Gerindra Lampung itu.

    Sebelumnya, Pansus SGC DPRD Tulangbawang mendatangi ruang pimpinan DPRD Lampung, pada Senin (2/10) lalu untuk meminta dukungan terkait polemik PT SGC. Novi Marjani, Ketua Pansus SGC diterima unsur pimpinan DPRD Dedy Afrizal (PDIP),  Wakil Ketua Pattimura (Gerindra), Wakil Ketua Ismet Roni (Golkar), dan Wakil Ketua Johan Sulaiman (PKS) dan Wakil Ketua Imer Darius (Demokrat) serta didampingi Sekretaris Dewan (Sekwan) Kherlani. (Jun/hl)

    sumber : harianlampung.com

  • Sekretariatan DPRD Lampung Diduga Sunat Anggaran Publikasi

    Sekretariatan DPRD Lampung Diduga Sunat Anggaran Publikasi

    Gedung DPRD Lampung

    Bandarlampung (SL)-Dugaan Pungutan Liar (pungli) atas anggaran dana advertorial di Bagian Humas DPRD Lampung diduga berlangsung secara sistematis. Kuat dugaan, pungli dilakukan itu atas sepengetahuan pengambil kebijakan di Sekretariat Dewan.

    Dari data yang di himpun wartawan dilangsir pelitanusantar.com, dilakukan pemotongan kepada beberapa media online dan cetak, potongan yang dilakukan mencapai Rp2 juta permedia. Meski nilai pencairan dalam SPJ tertera Rp5 juta namun yang diberikan oleh Bagian Humas hanya Rp3 juta.

    Menanggapi hal itu, Arie Kurnia, Divisi Investigasi Korupsi, Masyarakat Tranparansi Lampung (Matala), akan melaporkan dugaan itu ke Kejati Lampung. “Prilaku korup tidak mengenal tempat dan jenjang jabatan. Informasi memang sudah lama kami dengar dan bukan kasus baru. Kita akan laporkan itu ke penegak hokum, kita sedang kumpulkan data dari kawan-kawan media,” kata Arie Kurnia, Sabtu (14/10).

    Terpisah, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Lampung, Kherlani berjanji akan melakukan cross check mengenai dugaan adanya pemotongan dana publikasi di Bagian Humas dengan modus uang pencairan yang diberikan kepada media tidak sesuai dengan nilai yang ditandatangani di atas meterai. “Siap, Hari Senin saya check kebenarannya,” kata Kherlani.

    Kherlani, mengaku menyesalkan dengan adanya keterlambatan informasi yang diterima mengenai dugaan itu. “Mestinya kemaren saya di kasih info, agar bisa langsung di tindak lanjuti,” katanya.

    Sementara, Kepala Bagian Humas DPRD Lampung, Iksan ketika akan dikonfirmasi, pesan singkat yang dikirimkan tidak menjawab atau dibalas.

    Alokasi anggaran di Bagian Humas DPRD Lampung di kegiatan publikasi Hasil Kegiatan DPRD Provinsi Lampung dengan nilai sebesar Rp1,155 miliar serta peliputan Kegiatan Pimpinan sebesar Rp3,2 miliar yang notabene bentuk kerjasama antara media/online dalam penerbitan advertorial bahkan iklan.

    Dugaan praktiknya pemotongan, dengan modus jumlah yang diterima awak media tidak sesuai dengan kuitansi serta SPJ yang ditandatangani dengan meterai 6000. Bahkan  dana Advertorial untuk media periode penerbitan Bulan Agustus lalu diketahui sedang dalam proses pencairan, namun beberapa Jurnalis yang biasa melakukan pos liputan di DPRD Lampung telah diberi tahukan oleh salah staf Kepala Bagian Humas jika terdapat pemotongan, jika media enggan memebrikan maka pencairan dipastikan dipersulit.

    “Kalau soal bagian Humas DPRD Lampung meminta bagian juga dari, itu bukan hal baru, akan tetapi sejak pergantian Kabag Humas  kurang lebih dua bulan ini,mengapa potongan yang di berlakukan lebih tinggi dari kebijkan sebelumnya,” kata salah satu pimpinan perusahaan Surat Kabar Harian (SKH) yang meminta namanya dirahasiakan, Jum’at (13/10) lalu.

    Dia menambahkan,  seharusnya Bagian Humas DPRD Lampung tidak terlalu tinggi meminta bagian dari hasil pencairan dana Advertorial maupun iklan tersebut, pasalnya selain pajak yang dibebankan ke awak media, manajemen mereka terkadang justru menaruh curiga dengan mereka, karena jumlah dana yang disetorkan ke perusahaan tidak sesuai dengan yang ditandatangani di kuitansi.

    “Kadang justru kami yang dituduh oleh perusahaan kami sendiri jika uang itu kami yang mengambil, ya sebenarnya tidak bisa disalahkan jika perushaan curiga, karena nominal dalam  SPJ dan kuitansi berbeda dengan yang kami setorkan,” ungkapnya.

    Jika mereka menolak untuk berkomitmen,lanjutnya pada Bagian Humas DPRD Lampung, maka bisa dipastikan untuk dana advertorial berikutnya, pihak Humas tidak akan lagi melakukan kerjasama dengan mereka. “Ya mau gimana lagi, kalau kita tolak pasti di kegiatan berikutnya jangan harap bisa di ajak kerja sama lagi,” katanya. (Red/Pe-na)

  • Nete Boy Selfie Bareng Kapolresta Surabaya

    Nete Boy Selfie Bareng Kapolresta Surabaya

    Kombes Iqbal dan AKBP Takdir Matta Nette

    Jawa Timur (SL)-Dua pimpinan pemegang tongkat komando Kombes Pol. Moch Iqbal dan Akbp Takdir Mattanete bertemu disaat kegiatan apel kasatwil pada pembekalan Presiden RI Jokowi pada hari, Selasa (09/10), bersama menkopulhukam, panglima TNI, Kapolri, jelang pilkada serentak 2018.

    Akbp Takdir Mattanete yang sampai hari ini diberi kepercayaan untuk memimpin Polres Banjar Kalimantan Selatan, menyampaikan kepada wartawan dalam kegiatan ini sudah menjadi tugas kepolisian yang harus di laksanakan adalah untuk mensukseskan Pilkada tahun 2018.
    “Pertemuan ini juga sangat menjadikan ajang silahtuhrahmi dan bernostalgia dengan senior dan yunior yang juga sama-sama dari almamater Akpol Semarang dan yang pernah berdinas di satu atap, seperti saya dengan abang Iqbal (Kombes Pol. Moch Iqbal) yang merupakan pemegang tongkat komando di Polrestabes Surabaya Jawa Timur,” kata Takdir yang panggilan ngetrend nya Nette Boy ini.
    Takdir juga mengucapkan kepada Kapolrestabes Surabaya, “Semoga bang Iqbal, semakin sukses kedepannya terutama persiapan menyambut pilkada gubernur di Jawa timur,” tandasnya.
    Kepada warga khususnya Surabaya, semoga ditahun 2018 bisa memilih dan dapatkan gubernur baru sesuai dgn harapan masy jatim dan pilkdanya nanti aman dan lancar (rls).
  • Aksi Anti Kekerasan Terhadap Wartawan, Lampung Beri Rapor Merah Untuk Polisi

    Aksi Anti Kekerasan Terhadap Wartawan, Lampung Beri Rapor Merah Untuk Polisi

    PWI, AJI, IJTI, PFI, Lampung solideritas kasus Banyumas.

    Bandarlampung (SL)-Wartawan Lampung menggelar aksi solidaritas menyikapi kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Unjuk rasa yang diikuti puluhan wartawan dari berbagai media itu itu digelar di Bunderan Tuguadipura, Bandarlampung, Jumat (13/10) sore.

    “Aparat kepolisan dan penegak hukum punya rapor merah terkait kekerasan terhadap jurnalis,” kata Ketua AJI Bandarlampung Adan Padli saat orasi.

    Wakil Ketua PWI Bidang Hubungan antar Lembaga Adolf Ayatullah juga mengecam insiden yang terjadi saat aparat membubarkan aksi demonstrasi di kantor bupati tersebut. “Kerja-kerja wartawan itu melaksanakan amanat undang-undang. Kekerasan terhadap wartawan mengancam kebebasan pers secara umum,” kata  Bung Dolop menyampaikan orasinya.

    Aksi diikuti oleh perwakilan Pewarta Foto Indonesia (PFI), Aliansi Jurnalis Independen (AJi), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Fortaline Lampung, YLBHI Bandarlampung, perwakilan pers mahasiswa dan perwakilan wartawan-wartawan dari Tulangbawang, Pesawaran, Waykanan, Tanggamus dan beberapa kabupaten lain di Lampung.

    Sedangkan perwakilan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI) Aris Susanto mengecam secara tegas agar oknum Polisi Pamong Praja maupun oknum polisi yang terlibat penganiyayaan  terhadap insan pers di Banyumas Jawa Tengah.

    Ditambahkan Fadli Hamdan perwakilan Aji, korban kekerasan yang dilakukan oleh oknum Polisi dan Pol PP hingga kamera dirusak di dihapus jelas melanggar UU Pers. “Kepada Kapolda dan Kapolri agar menindak tegas oknum Polisi yang menciderai  beberapa wartawan yang sedang meliput peristiwa di Banyumas,” tegasnya.

    Dalam keterangan per ponsel, Ketua SMSi Lampung Donny Irawan menyatakan dukungannya atas aksi solidaritas wartawan itu. “Di Rapimnas Bangka kemarin juga dilakulan sesi khusus untuk mengecam insiden Banyumas,” ujar Donny yang baru saja mengikuti Rapimnas SMSI di Bangka-Belitung tersebut.

    Aksi diawali dengan melakukan jalan kaki dari Sekretariat PFI menuju Bunderan Gajah, kemudian korlap Aris Susanto yang juga Ketua IJTI Lampung memimpin massa menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti orasi masing-masing perwakilan.

    Aksi solidaritas wartawan Lampung sore itu ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri dan doa untuk kawan-kawan wartawan di Banyumas yang menjadi korban. (Jun/rls)

  • Awasi Barang Bukti Narkoba di BNNP Lampung

    Awasi Barang Bukti Narkoba di BNNP Lampung

    Kepala BNN Komjen Budi Waseso.

    Bandarlampung (SL)-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung diminta mengawasi keberadaan barang bukti Narkoba hasil tanggkapan. Dua pekan lalu, petugas piket BNP Lampung sempat dikejutkan dengan penemuan tiga ons sabu sabu di atap pintu kamar mandi Kantor BNNP Lampung.

    Kasus itu kemudian dilaporkan ke Kepala BNNP Lampung, nanum hingga kini belum ada tindak lanjutnya. “Ya waktu piket sekitar dua pekan lalu petugas piket menemukan tiga ons sabu sabu di atap pintu wc kantor BNNP,” kata sumber di BNNP Lampung kepada sinarlampung.com.

    Menurutnya, seluruh pejabat dan pegawai BNNP Lampung tahu tentang kasus itu, “Semua pegawai tahu kasus itu. Jika didiamkan ini bisa jadi preseden buruh bagi BNN, kita berantas narkoba, tapi sisi lain ada oknum yang nakal, Tiga ons sabu itu sama nilainya dengan tiga ratus juta,” katanya via phone, Selasa malam.

    Pegawai lainnya membenarkan adanya kabar tersebut, Namun dia juga enggan memberikan keterangan. “Sudah dilaporkan pimpinan, bisa tanyakan langsung kepada pimpinan. Jangan sebut namanya saya bang, saya tidak berwenang,” katanya.

    Saat dihubungi di kantornya, Kepala BNP Lampung, sedang tidak ditempat, “Maaf bapak sedang dinas luar,” kata staf BNNP Lampung. (Jun)

  • Mobil Dokter Koas Dan Mahasiswi Akbid “Bergoyang” Di Samping Kantor Pol PP

    Mobil Dokter Koas Dan Mahasiswi Akbid “Bergoyang” Di Samping Kantor Pol PP

    dokter muda dan mahasiswi akbid di amankan sat Pol PP

    Sumatera Barat (SL)– Dokter Koas, dan seorang mahasiswi Kebidanan Kota Bukittinggi, Rabu (11/10) sekitar pukul 19,00, tertangkap sedang mesum dalam mobil pribadi, saat parkir disamping Kantor Satpol PP di kawasan Belakang Balok, Sumatera Barat.

    Riefky Reflis, petugas satpol PP Kota Bukittinggi, mengatakan, penangkapan berawal saat Dia sedang piket jaga di kantor. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti dan parkir di samping kantornya, namun tidak ada yang turun dari mobil. Tak lama kemudian, mobil tersebut terlihat bergoyang. Begitu didekati dan dilihat ke dalam mobil, ternyata pengemudi dan penumpangnya tengah berbuat mesum di jok belakang, dan pasangan tersebut pun mencoba melarikan diri.

    “Posisinya di sebelah kantor Satpol PP, kebetulan mereka ini katanya mengaku tidak tahu bahwasanya dia parkir di samping kantor satpol PP, setelah saya perhatikan dan amati dan saya coba gedor pintunya dia mau melarikan diri, tapi karena pintunya bisa dibuka kuncinya langsung saya ambil, dan setelah kita mintai keterangan ternyata dia seorang Dokter umum di rumah sakit Batusangkar dengan mahasiswi kebidanan di sini,” kata Riefky.

    Mobil Dokter Koas

    Mereka kemudian diamankan Petugas Sat Pol PP, R (24) Dokter Koas, warga Padang Timur, Kota Padang, sedang magang di salah satu rumah sakit umum daerah di Batusangkar, dan DTS, warga Jambi, dan juga seorang mahasiswi kebidanan salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan di Bukittinggi.

    Kepada petugas, pasangan ini mengaku khilaf dan tidak menyadari ternyata telah memarkirkan mobilnya di samping kantor Satpol PP. Dokter magang ini mencoba merayu petugas dan beberapa kali minta damai. Namun petugas tetap memproses keduanya sebagai pelaku pelanggar perda, untuk efek jera dan menjadi pelajaran bagi warga lainnya.

    Sesuai peraturan daerah kota Bukittinggi, perda nomor 3 tahun 2015 tentang ketentraman dan ketertiban umum, pasangan muda-mudi ini terancam membayar biaya penegakan perda masing-masing 1 juta rupiah dan membuat surat keterangan untuk tidak kembali melakukan hal serupa. (Jun/Nt)

  • Jaga Kawasan Bor Minyak Tiga Brimob Tewas Saling Tembak

    Jaga Kawasan Bor Minyak Tiga Brimob Tewas Saling Tembak

    Ilustrasi

    Jawa Tengah (SL) -Tiga anggota Brimob, Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang bertugas jaga di kawasan pengeboran minyak wilayah Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah tewas baku tembak, Selasa (10/10/2017) malam sekitar pukul 18.30 WIB.

    “Benar ada tiga personel Brimob yang bertugas di Pati meninggal dunia di sekitar pengeboran minyak Desa Trembul. Dugaannya meninggal dunia karena tertembak,” kata Kapolsek Ngawen, AKP Yulianto kepada wartan dilangsir Kompas.com.

    Yulianto menjelaskan, ketiga personel Brimob tersebut diketahui bertugas untuk pengamanan di lokasi eksplorasi pengeboran sumur minyak peninggalan Belanda itu.

    Informasi disekitar lokasi kejadian menyebutkan warga mendengar suara rentetan senjata sempat api. Warga pun mulai berdatangan menuju lokasi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

    “Warga mendengar suara rentetan senjata sehabis maghrib. Awal mula dikira suara ledakan petasan. Saat didatangi di depan pintu masuk sudah dijaga petugas dan warga tak diperbolehkan masuk,” kata Kepala Desa Trembul Yasir.

    Salah satu korban

    Tiga personil Brimob Pati tewas dengan luka tembak. Dugaan sementara saling tembak sesama rekannya sendiri.

    Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono membenarkan peristiwa itu dan membeberkan kronologi kejadian yang menimpa anggotanya tersebut.

    “Kami sampaikan bahwa memang betul, kemarin sekitar pukul 18.00 WIB terjadi penembakan anggota Brimob kepada rekannya sendiri,” kata Condro, di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2017).

    TKP penembakan tersebut berada di pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT) 01 di Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. “Lokasi di pengeboran minyak eksplorasi SGT 01, Blora Jawa Tengah,” ujar mantan Kakorlantas Polri tersebut.

    Kapolda Jateng jumpa pers di Mabes Polri

    Menurut Condro, keberadaan anggota Subdit 4 Sat Brimob Pati itu dalam rangka mengamankan proyek vital nasional yakni PT SGT 01.

    “Adanya permohonan pengamanan proyek vital nasional kepada Polri, Satbrimob Polda Jateng. Sehingga ditempatkan 6 orang di sana. Permohonan pengamanan lebih sebulan,” katanya.

    Saat peristiwa tersebut terjadi, terdengar suara tembakan tiga kali. Setelah itu, ditemukan tiga anggota Brimob tewas yaitu Brigadir Kepala (Bripka) BT, Brigadir BW, dan Brigadir AS.

    Menurut Condro, diduga kuat pelakunya adalah Bripka BT yang menembak dua rekannya sendiri karena masalah pribadi. “Pada saat kejadian terdengar tembakan tiga kali, kemudian anggota yang lagi di kamar mandi keluar dan melihat ada tiga korban meninggal dunia,” kata Condro. (Jun/nt/kom)

  • Perburuan Gajah Masi Marak di TNWK

    Perburuan Gajah Masi Marak di TNWK

    Ilustrasi

    Lampung Timur (SL)-Lagi Gajah ditemukan mati dan telah membusuk di areal Kuala Wakao, Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur. Belum diketahui pasti penyebab kematian dan jenis kelamin gajah dewasa terserbut. Pihak TNWK memperkirakan Gajah itu sudah mati sejak satu bulan lalu.

    Kasus itu kini ditangani pihak Polisi Kehutanan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dan Polsek Labuhanratu, Lampung Timur,  Senin (9/10).

    Kepala Balai TNWK Subakir , membenarkan terkait adanya penemuan bangkai gajah dewasa di lokasi TNWK, tepatnya di Kualawakao. Namun, Subakir belum bisa memastikan jantan atau betina karena kondisinya berserakan. “Diduga kuat binatang dilindungi itu tewas pada Agustus atau sebulan lalu,” kata Subakir.

    Subakir juga belum bisa memastikan kematian binatang berbelalai itu akibat perburuan atau tewas karena sakit, semua masih dalam penyelidikan. “Kami dan jajaran masi melakukan penyelidikan terkait kematian binatang dilindungi itu,” kata Subakir

    Penyelidikan, kata Subakir, dibantu anggota kepolisian setempat. Namun, Subakir meyakini bahwa Gajah itu mati karena sakit. “Kami yakin itu tewas karena faktor sakit bukan perburuan. Dasar kami,  di sekitar lokasi kematian gajah tersebut tidak ada tanda-tanda bekas jejak manusia,” katanya.

    Namun, jika  benar tewasnya gajah itu akibat perburuan, tak lain pelaku perburuan hanya ingin menguasai atau mengambil gading yang digunakan untuk berbagai jenis keperluan. Misalnya, untuk pipa rokok, hiasan barang-barang mewah atau lainnya.

    “Kalau memang akibat perburuan sungguh kejam manusia yang melakukannya hanya untuk mencari keuntungan harus mengorbankan binatang dilindungi itu,” kata Subakir. (Jun/nt/lpr)

  • Bangunan Diatas Anak Sungai, Hotel Horison Diduga Palsukan Izin Operasi Genset

    Bangunan Diatas Anak Sungai, Hotel Horison Diduga Palsukan Izin Operasi Genset

    Hotel Horison Bandar Lampung di Jalan Kartini

    Bandarlampung (SL)- Tidak hanya di bangun diatas aliran anak sungai di Tanjubgkarang, Hotel Horison Diduga Palsukan Izin Operasi penggunaan generator stationer (genset).

    Hal ini terungkap dari hasil pemeriksaan Polda Lampung dari beberapa hotel berbintang dan melati di Bandarlampung.

    “Tentunya tindakan managemen hotel ini melanggar  UU RI No.30 tahun 2009 tentang kelistrikan dan diancam pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak  Rp4 milyar,” kata sumber di Polda Lampung, Senin (9/10/2017)

    Menanggapi itu, Manager Hotel Horison, Buditama, menyangkal pihaknya telah melakukan pemalsuan. “Izin genset kami sudah selesai pak dan enggak ada masalah. Mungkin bapak salah dengar saja,” ujar Budi melalui pesan Whatsapp pribadinya.

    Buditama, sebelumnya menyatakan akan memberikan klarifikasi kepada wartawan pada Selasa (9/10), karena saat ini sedang berada diluar kota.

    Tetapi, tiba-tiba rencana tersebut berubah. Melalui pesan whatsapp, Budi mengatakan tugasnya di Surabaya diperpanjang hingga 2 minggu kedepan. “Oo izin genset kami sudah selesai pak, dan gak ada masalah.Mungkin bapak salah dengar aja. Pak, maaf sepertinya tugas saya di Surabaya diperpanjang dua Minggu lagi, jadi belum bisa Selasa ini,” pesan whats app Budi.

    Terkait perizinan, sepuluh hotel kelas Bintang di Lampung diduga bermasalah, yaitu izin operasi penggunaan generator stationer (genset). Kesepuluh hotel kelas bintang itu diduga melanggar UU RI No. 30 tahun 2009 tentang kelistrikan.

    Sumber Polda Lampung menyebutkan, manager hotel sudah diperiksa Ditkrimsus Polda Lampung, dan salah satunya ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

    “Ya, kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap manager hotel itu, dan sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka, dan salah satu hotel ada yang memalsukan izinnya,” ungkapnya.

    Namun,sumber Polda enggan menyebutkan hotel mana yang sudah ditetapkan menjadi tersangka.

    Dari data yang diperoleh, ke 10 hotel yang diperiksa Polda Lampung itu tergabung dalam IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) Lampung.

    “Sepuluh hotel itu melanggar pasal 49 ayat 2 setiap orang yang melakukan usaha penyediaan tenaga listrik tanpa izin operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000 (empat milyar),” kata sumber polda.

    Terpisah, Ketua Ikatan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Lampung, Budi R menyatakan seharusnya ada pengawasan dari PHRI terhadap izin hotel.

    “Sementara IHGMA hanya wadah untuk menujang profesionalisme pekerjanya. Tapi kami berterima kasih, senantiasa diingatkan agar menjadi lebih baik dalam rangka menunjang program pemerintah dibidang kepariwisataan,” ujarnya. (Jun/nt)