Penulis: Juniardi

  • Pahlawan Devisa Lasmanawati Minta Arinal Perhatikan TKI

    Pahlawan Devisa eks TKI Timur Tengah dan Taiwan, Hongkong, Siti Lasmanawati, dirumahnya, mataram Baru Lamtim.

    Lampung Timur (SL)-Berjuang demi mengais nafkah berbalut penderitaan di negara orang, itulah yang terkadang  dialami tenaga Kerja Indonesia ( TKI) para pilar penyokong devisa negara. Beberapa diantaranya berhasil dan mengembangkan usaha saat kembali ke kampung halaman, namun ada juga yang mengalami nasib sebaliknya.

    Lasmanawati (45) Warga Desa Lebung, Kecamatan Mataram Baru,  Kabupaten Lampung Timur, adalah salah satu contoh TKI yang berhasil. 10 tahun di Jeddah dan Minah, Arab Saudi,  wanita ini mencoba peruntungan dengan terapis tradisional dengan menggunakan semacam alat listrik.

    “Berbekal modal hasil dari kerja di Arab akhirnya saya memutuskan pulang kampung. Profesi ini tidak selama nya akan menjadi pekerjaan tetap, jadi ada batasan umur, ” kata Lasmanawati kepada Tim Media Jaringan Arinal Berkarya (JAYA), Sabtu 30 September 2017.

    Apa yang didapatkan dirinya di Arab itu okeh Lasmanawati dijadikan modal untuk mengembangkan usaha di Desa Lebung. Sebagai Terapis listrik , Lasmanawati sudah banyak menyembuhkan para pasien nya, mulai dari anak muda sampai lanjut usia.

    “Metode pengobatan nya sangat mudah, pasien kita baringkan di tempat tidur dan dialiri alat yang mengandung listrik, ” ” kata dia.

    Bergelut selama 7 tahun, membuat Lasmanawati mantab dengan usaha nya tersebut. Profesi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya ini justru membuat dirinya banyak dikenal orang.

    “Pasien saya datang dari berbagai penjuru Lampung, mungkin beberapa pasien yang datang memberitahu kepada warga lainnya sehingga pada datang kesini, ” ujarnya.

    Lasmanawati juga mengungkapkan, sejumlah wilayah di Lampung Timur merupakan kampung nya Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bagi mereka (TKI) yang sukses, tentunya bukan perkara yang sulit untuk memulai suatu usaha,  namun bagi yang kurang beruntung, hal itu memerlukan perhatian pemerintah.

    “Kasihan sama mereka yang tidak ada modal dan tidak beruntung semasa bekerja di luar negeri. Ini perlu upaya dan campur tangan pemerintah, jangan dibiarkan warga menderita hanya karena mereka pulang membawa kegagalan,” kata dia.

    Jika ada asumsi bahwa menjadi TKI itu enak,  kata Lasmanawati, mungkin benar,  karena bayaran di luar negeri sangat menggiurkan.  Namun ada faktor non teknis yang membuat hasil yang didapatkan para TKI justru membuat hudup mereka berbanding terbalik dari situasi yang sesungguhnya.

    Bekerja menjadi TKI menurut Lasmanawati ibarat terperangkap di tengah situasi perang. Perang dalam hal ini yakni perang melawan ketertinggalan di negeri sendiri.

    “Saya sebagai mantan TKI dan kawan kawan kainnya ini mengadu nasib di negeri orang untuk memperbaiki perekonomian keluarga kami. Hasil yang kami dapat memang menggiurkan, namun siapa yang bisa menebak dibalik apa yang kami dapatkan ada hal yang sangat mengenaskan dan susah utuk diungkapkan ke publik, ” tutup Lasmanawati. (rls/jun)

  • Jangan Remehkan Potensi Dirimu

    Jangan Remehkan Potensi Dirimu

    Juniardi SIP, MH

    Juniardi (Praktisi dan penggiat Pers Lampung)

    Siapa tak kenal Michael Jeffrey Jordan, yang lahir di BrooklynNew YorkAmerika Serikat17 Februari 1963 adalah pemain bola basketprofesional asal Amerika. Ia merupakan pemain terkenal di dunia dalam cabang olahraga itu. Setidaknya, enam kali merebut kejuaraan NBAbersama kelompok Chicago Bulls (1991199319961998). Jordan memiliki tinggi badan 198 cm dan merebut gelar pemain terbaik.

    Michael Jordan berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.

    Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?”, Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar,”

    Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu,”. Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”

    Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.

    Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?”. Kata Jordan, “Bagaimana mungkin..? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.”

    Ayahnya kembali memberikan semangat, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu..? Pasti ada jalan,” kata Ayahnya.

    Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu.  Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya.

    Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.

    Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar..?” Mata ayahnya tampak berbinar.

    Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.

    Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.

    Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat..!”

    Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami..?” Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”

    Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup..? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya..?”

    Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri? Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan.

    Makna kisah Jordan, adalah Potensi diri kita begitu besar, jangan dipandang kecil hanya karena kita dilahirkan dari keluarga kurang mampu, pendidikan tidak sampai S1 ataupun memiliki cacat. Teruslah berusaha, belajar dan mengasah kecerdasan kita. Tabik..

  • Kasus Jasad Bayi Naik Angkot : FMTL Desak Usut Pungli Mobil Ambulan RSUD Abdoel Moeloek

    Kasus Jasad Bayi Naik Angkot : FMTL Desak Usut Pungli Mobil Ambulan RSUD Abdoel Moeloek

    Ny. Delvira, saat gendong jenazah bayinya dalam angkot

    Bandarlampung (SL)-Ketua Forum Masyarakat Transparansi Lampung (FMTL) Hari Kohar meminta managemen Rumah Sakit Abdoel Moeloek, mengusut tuntas dugaan pungutan liar (Pungli) mobil ambulan dilingkungan RSUD Abdoel Moeloek, yang berbuntut kasus jenazah bayi harus dibawa pulang dengan naik angkutan kota (Angkot).

    “Saya dengar ada kabar sopir ambulan minta Rp2 juta. Itu tidak benar, dan harus diusut. Karena gara gara ulah oknum yang aji mumpung itu, wajah rumah sakit daerha Lampung yang sedang dibenahi Pemerintah Provinsi lampung dari fasilitas dan pelayanan, jadi rusak. Ini masalah kemanusian, saya harap jangan lagi ada oknum yang “ngolah” untuk kepentingan pribadi,” kata Hari Kohar, semalam.

    Menurut Hari Kohar, pihak RSUD Abdul Moeloek sudah menonaktifkan oknum sopir ambulan itu dan memindah tugaskan seorang perawat. Dan Pemerintah Provinsi Lampung juga sudah mengutus tim mengunjungi rumah duka, sebagai bentuk kepedulian dan menyerahkan santunan ke keluarga bayi almarhum. “Soal respon cepat pemerintah provinsi Lampung itu kami mengapresiasi, tentu atasa nama Gubernur Ridho Ficardo,” kata Hari Kohar.

    Kohar juga meminta pihak rumah sakit RSUD Abdoel Moeleok, transparan terhadap mekanisme penggunaan fasilitas pelayanan rumah sakit itu, termasuk penggunanaan Mobil ambulan bagi pasien. “Harusnya di tulis yang besar-besar agar masyarakat tau dan paham atas haknya terhadap fasilitas tersebut,” katanya.

    Termasuk, kata Hary, alternatif ambulan lain yang tersedia di masyarakat. Hary Kohar mengharapkan hal ini jadi pelajaran bagi pihak rumah sakit untuk mengevaluasi lagi manajemen dan personelnya.  “Jangan bermain-main dalam wilayah kemanusiaan. Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga, gara-gara oknum ambulan, rusak wajah rumah sakit yang sedang diperjuangkan Pemprov Lampung jadi rumah sakit terbaik di Lampung,” katanya.

    Ny Delvasari menyatakan pihaknya beserta keluarga besar sudah mengiklaskan kepergian bayinya. “Keluarga sudah ikhlas, segitu umurnya mau diapakan,” kata Delvasari di kediamanannya Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, Kamis (21/9/2017).

    Delvitasari juga berterima kasih atas kepedulian Gubernur M. Ridho Ficardo yang mengutus tim ke rumah duka dan menyampaikan santunan. “Saya yang terkena musibah mengucapkan banyak terima kasih sama Bapak Gubernur,” kata Delvasari.

    Direktur Diklat dan SDM RSUDAM, Arief Effendi, menyampaikan duka, “Siapa pun pasien baik itu BPJS atau umum tindakan pelayanannya sama. Kami tidak membeda-bedakan,” katanya.

    Ditambahkannya, RSUDAM adalah tipe B kami memang benteng terakhir sebagaimana perintah Bapak Gubernur, pasien berhenti (sembuh) di RSUDAM sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Lampung.

    Terkait pemberitaan yang menyebutkan ada permintaan dana Rp2 juta, Direktur Umum RSUDAM Ali Subaidi, mengatakan tengah menyelusurinya karena sang sopir, John Sinaga, tak masuk sejak insiden tersebut. RSUDAM juga memberikan sanksi berupa pemindahan ke bagian lain ke perawat Dwi Hartono. “Seharusnya cek and ricek atas jenazah, namun tidak dilakukan. Perawat harusnya memastikan jenazah naik ambulan,” kata Ali Subaidi.

    Sebelumnya seorang ibu asal Lampung Utara pulang menggendong jenazah bayinya di angkutan umum. Si ibu sambil terus menangis menceritakan kepada pengunggah foto admin seputar_lampung pada Rabu sore (20/9/2017) bahwa dia tidak mendapat pelayanan mobil ambulans dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.

    Sang ibu yang belakangan diketahui bernama Delvasari menceritakan, anaknya meninggal setelah menjalani operasi di RSUD Abdoel Moeloek Lampung dengan menggunakan BPJS. Namun ketika ia meminta jenazah dibawa dengan ambulans, pihak rumah sakit disebut tak bersedia. (Juniardi)

  • DPRD Lampung Minta Gubernur Evaluasi Managemen RSUD Abdoel Moeloek

    DPRD Lampung Minta Gubernur Evaluasi Managemen RSUD Abdoel Moeloek

    Tony Eka Chandra, anggota DPRD Lampung

    Bandarlampung (SL)-Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung, H. Tony Eka Candra mengecam managemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek, yang kembali mencoreng nama Lampung terkait pelayanan kesehatan kepada warga miskin. Tony mengaku prihatin dan mengecam keras atas insiden ibu membaya pulang bayinya dengan menggunakan angkutan kota.

    “Persoalan ini perlu disikapi secara serius sehingga tidak terjadi kembali dikemudian hari oleh masyarakat Provinsi Lampung, khususnya masyarakat kurang mampu. Dan sehrusnya hal ini tidak perlu terjadi. Saya selaku anggota DPRD Provinsi Lampung mengapresiasi pemberian santunan kepada keluarga korban oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Tapi perlu kami sampaikan bahwa pemberian santunan tersebut bukan merupakan penyelesaian dari akar permasalahan yang terjadi,” jelas Tony kepada Awak media, Kamis (21/9/2017).

    Dengan kejadian tersebut, Tony mendesak pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek wajib melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja RSUDAM, terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, Perbaikan Sistem Administrasi, Perbaikan Sistem Pelayanan, Perbaikan Fasilitas yang layak bagi Pasien khususnya Pasien yang tidak mampu, penambahan Tenaga Medis, Dokter dan Dokter Soesialis untuk meningkatkan pelayan kepada Pasien, serta meningkatkan kesejahteraan bagi Petugas yang ada di RSUDAM.

    “Meskipun Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moleok statusnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Namun mereka tetap berada dalam pengendalian dan pengawasan Pemerintah Provinsi Lampung. Akibat kesalahan managemen seperti yang terjadi pada warga Lampung Utara yang tidak mendapatkan pelayanan Ambulance, persoalan tersebut merupakan kesalahan dan tanggung jawab pimpinan RSUDAM, dan kesalahanan serta tanggung jawab tersebut selayaknya tidak dibebankan kepada perawat atau sopir Ambulance,” tegasnya.

    Menurutnya, banyak hal yang harus diperbaiki didalam Managemen RSUDAM, seperti sarana dan prasarana, sehingga keberadanya dinilai manusiawi didalam melayani pasien rumah sakit khususnya pasien kurang mampu. Pemerintah Provinsi Lampung tidak perlu malu melihat contoh yang baik dari Program Pemerintah Kota Bandar Lampung.

    “Pemerintah Provinsi Lampung dan RSUDAM bisa mencontoh Program Pemerintah Kota Bandar Lampung, seperti bagi pasien khususnya pasien kurang mampu, cukup dengan menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) maka pasien yang bersangkutan segera mendapatkan pelayan, bila rawat inap maka akan mendapatkan fasilitas ruangan Kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung, yang sudah dianggarkan di APBD Kota Bandar Lampung. Begitu pula Program Ambulance gratis yang diterapkan oleh Pemkot Bandar Lampung, itu hal baik yang perlu kita contoh untuk kita adopsi agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat Provinsi Lampung,” ucapnya.

    Dimana ada kesulitan masyarakat, disitulah pemerintah wajib hadir, karena sejatinya anggaran yang ada di dalam APBD, merupakan dana yang dikumpulkan dari masyarakat, untuk digunakan sebesar besarnya bagi kepentingan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat. “Kejadian seperti ini bukan hanya tanggung jawab RSUDAM, tetapi juga merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Lampung,” ujarnya lagi.

    Adakan Ambulan Gratis di RSUD Ambdoel Moeloek

    Sebab itu, Tony yang saat ini menjabat sebagai Anggota Badan Anggaran (Banang) dan sekaligus Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Lampung yang membidangi keuangan, bersama-sama dengan teman-teman di DPRD Provinsi Lampung, akan menganggarkan minimal lima unit Kendaraan Ambulance yang nantinya akan digunakan untuk keperluan masyarakat kurang mampu secara gratis didalam APBD Murni Tahun Anggaran 2018.

    Kemudian, terkait pengelolaan ambulance gratis, dapat dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung atau RSUDAM. Namun yang menjadi catatan kegunaan ambulance gratis tersebut bukan hanya berlaku bagi pasien RSUDAM saja, tetapi berlaku bagi seluruh pasien tidak mampu yang berada di seluruh Rumah Sakit di Provinsi Lampung.

    Sebelumnya diberitakan, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) menyatakan menyediakan satu unit ambulance untuk mengantar bayi Ny. Delvasari ke kampung asal Desa Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, Rabu (20/9). Karena masalah administrasi yang belum selesai, pihak keluarga tidak sabar, lalu meninggalkan Ambulance dan memilih naik angkutan umum.

    Namun hal itu berbanding terbalik dengan penuturan Ardiansyah ayah bayi yang meninggal dunia. Dengan digendong ibunya, dirinya terpaksa memilih naik angkot jurusan Tanjungkarang–Rajabasa, sebelum mendapatkan layanan Ambulance gratis dari Pemkot Bandarlampung. (Jun/nt)

  • BUMDes Dana Desa Di Lampung Selatan “Mandul”

    BUMDes Dana Desa Di Lampung Selatan “Mandul”

    Ilustrasi BUMDes

    Lampung Selatan (SL)-DPRD Lampung Selatan mempertanyakan realisasi anggaran dana desa yang digunakan untuk penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), senilai 10 persen dari total Dana Desa, di tiap Desa di Lampung Selatan. Pasalnya, penyertaan modal BUMDes itu adalah untuk penambahan PAD Desa, namun justru tak berhasil, dan tidak berjalan sesuai harapan.

    Anggota Komisi A DPRD Lampung Selatan, Syaiful Anwar mengatakan BUMDes di sejumlah desa tidak berjalan sebagaimana mestinya. Padahal tahun 2017 anggaran BUMDes diambil dari Dana Desa (DD) sebesar 10% atau sekitar Rp80 juta. Dibentuknya Bumdes tersebut, untuk menambah Pendapatan Asli Desa dan meningkatkan ekonomi masyarakat didesa masing masing. “BUMDes itu semestinya untuk menambah pendapatan asli desa,” kata Syaiful, Jumat (22/9/2017).

    Hasil monitoring di sejumlah desa, kata Syaiful, BUMDdes tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak usaha milik desa yang sudah dibuat, tapi tidak berjalan, bahkan tidak jelas. “Pengelolanya tidak menguasai bidang usahanya, maka banyak timbulkan kerugian,” kata dia.

    Salah satu contoh, membuat usaha budi daya ikan air tawar di lokasi milik Kepala Desa. Setelah lakukan tiga kali pembibitan, semua ikan mati dan usaha itu tidak berjalan lagi. “Akhirnya kolam yang dibuat menggunakan DD terbengkalai, sementara lokasinya numpang,” katanya, kepada wartawan.

    Legislator Partai Gerindra itu menerangkan mestinya sebelum membuat BUMDes harus uji kelayakan terlebih dahulu. Sehingga bisa membuka usaha yang cocok bagi masyarakat sekitar. “Desa membuat usaha tanpa uji kelayakan dan tidak mengatur kisi-kisi secara detil dalam membentuk badan usaha,” katanya.

    Saiful menyarankan semestinya, pemerintah memberikan rekomendasi atau arahan untuk usaha yang akan dibuat oleh desa. Sehingga permasalahan yang banyak terjadi tidak akan timbul. “Permasalahan BUMDes tersebut akan direkomendasikan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lampung Selatan,” katanya. (Jun/nt/tr)

  • Yulius Putra Akan Kibarkan Bendera Pers Lampung di Puncak Carstensz

    Yulius Putra Akan Kibarkan Bendera Pers Lampung di Puncak Carstensz

    Yulius Putra, wartawan lampungtoday.com saat menjadi aktifis pencinta alam Unila.

    BANDARLAMPUNG (SL)-Keluarga Besar Serikat Media Suber Indonesia (SMSI) Lampung, Julius Putra akan mengibarkan bendera SMSI di salah satu gunung tertinggi dunia, Puncak Carstensz Pyramid di Papua, Irianjaya, pertengahan bulan depan (10/10/2017).

    Ketua SMSI Lampung Donny Irawan bangga atas terpilihnya Julius Putra ikut ekspedisi tersebut. Pemilik media siber “Saibumi.com” yakin tak hanya dia yang bangga tapi juga seluruh keluarga besar, Pers,  SMSI dan masyarakat Lampung.

    Heri Ch Burmeli, secara spontan, menggagas sumbangan buat meringankan akomodasi Julius Putra terbang ke Papua. Julius, selain sibuk berlatih, sempat “galau” juga dengan biaya keberangkatan.

    Wartawan “Lampungtoday.com” asuhan Arek Aditya itu terpilih ikut ekspedisi pendakian dalam rangka memeringati HUT ke-72 TNI Kodam XVII/Cenderawasih bersama 10 wartawan nasional dari Kantor Berita Politik RMOL, Reportasenews, Nextrip, Reuters, Harian Papua, CNN Indonesia, Transtv, MNC, RMTV.

    Saat ini, setiap sore, alumni FT Universitas Lampung, berlatih lari, push up, sit up, dan penguatan otot jari serta perut. “Saya juga berlatih panjat builder supaya mampu menaklukan tebing Carstensz,” katanya kepada wartawan.

    Yulius Putra aktif di Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Lampung. Dia sudah mendaki banyak gunung di Sumatera dan Jawa. “Alhamdulillah sudah biasa saat mahasiswa ” katanya. Dia memohon doa para jurnalis sukses dalam ekspedisi ini.

    Aster Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav. Edward Sitorusa berharap ekspedisi dapat semakin menanamkan semangat patriotisme dan cinta tanah air, serta menggalang soliditas dan keakraban antar-TNI, pelajar, mahasiswa, pemuda, media, dan masyarakat lainnya.

    “Pendakian gunung dapat menjadi sarana perekat toleransi keberagaman di Indonesia,” tegas Aster Kasdam XVII/Cenderawasih yang dikenal dekat dengan masyarakat Papua. (rls/jun)

     

    Herman Batin Mangku

  • Calon Jenderal Polri, Sespimti KKLN di Negeri China

    Calon Jenderal Polri, Sespimti KKLN di Negeri China

    Peserta Sespimti Polri KKLN di China

    Jakarta (SL)-Enam puluh peserta didik Sespimti Polri Dikreg 26 Tahun Ajaran 2017 melakukan Kuliah Kerja Nyata Luar Negeri (KKLN) di China. Selama di negeri tirai bambu itu, para calon jenderal Polisi tersebut berkunjung ke China coast guard hingga meninjau pabrik persenjataan.

    “KKLN ini merupakan salah satu program akademik Sespimti. Selama di China, peserta didik berkunjung ke Beijing dan Shanghai,” ujar Kasespim Polri Irjen Pol Drs Wahyu Indra Pramugari yang juga mendampingi para peserta didik ke China, Selasa (19/9/2017).

    Kegiatan KKLN ini dimaksudkan agar para perwira calon jenderal itu dapat melihat secara langsung pengelolaan pemerintahan China. Peserta didik (serdik) Sespimti bisa mencermati berbagai aspek yang ada, terutama ekonomi global di China yang nantinya bisa menjadi bahan naskah karya sebagai salah satu kewajiban serdik.

    “Dan setelah kegiatan KKLN ini para serdik diwajibkan untuk membuat produk naskah karya yang menyoroti tentang investasi, perkembangan IT dan keamanan dalam negeri sebagai bentuk tulisan akademis yang dapat disajikan kepada pimpinan Polri untuk mengambil langkah langkah antisipatif terhadap ancaman keamanan dampak dari ekonomi global,” paparnya.

    KKLN tersebut dilakukan pada 10-15 September 2017. Beberapa perwira tinggi lainnya seperti Kakor Widya Iswara Irjen Drs Charles Victor Sitorus dan Kasespimti Polri Brigjen Drs Joko Irianto juga ikut dalam rombongan tersebut.

    Di Beijing, para peserta didik Sespimti mengunjungi kantor laboratorium forensik IFS, pabrik senjata PT Norinco hingga ke China coast guard di Tianjin. Di China coast guard, rombongan diterima Kolonel Wayaou Yindela di atas geladak kapal.

    “Adapun kunjungn ke IFS (lab Forensik) delegasi diberikan informasi tentang struktur organisasi Kepolisian Republik Rakyat Tiongkok yang berkedudukan di bawah Ministry of Public Security (Kementerian Keamanan Umum) dan bersifat kepolisian nasional,” imbuhnya.

    Di sela-sela kunjungan ke kantor pemerintahan China ini, para delegasi juga sempat mengunjungi Kedubes RI di China dan disambut hangat oleh Dubes Soegeng Raharjo serta para Konsul. Selama di Kedubes RI, para peserta didik diberikan informasi tentang pembangunan Negara China yang begitu cepat dalam 2 dasawarsa ini disertai diakhiri dengan makan malam di ruang serba guna Kedubes RI.

    Rombongan juga berkunjung ke Kota Shanghai. Kunjungan diawali ke Sekolah Polisi Shanghai dan diterima oleh Vice President of Shanghai Police College Li Cuehan.

    “Peserta sisik diberi penjelasan tentang tugas pokok dan struktur organisasi kepolisian wilayah dan malamnya delegasi dijamu oleh Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Ibu Siti Nugraha Mauludiah, dimana para Serdik dapat menikmati makanan khas Indonesia di Restoran Bali Bistro,” sambungnya.

    Tidak lupa, rombongan perwira ini juga menyempatkan diri berkunjung ke salah satu ikon landmark China yakni Great Wall. Rombongan juga sempat mengunjungi Masjid Thau Chi, masjid tertua di Kota Beijing.

    Dalam perjalanan pulang ke tanah air, delegasi singgah di Hong Kong untuk melihat secara dekat tentang pelayanan Konsulat Jendral RI untuk Hong Kong dalam melayani para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana, yang saat ini telah banyak perubahan dengan memanfaatkan sistem pelayanan berbasis IT. Delegasi diterima di ruang serbaguna KJRI Hongkong dan langsung diterima oleh Acting Konjen Jamianus Purba beserta staf KJRI dan perwakilan masyarakat Indonesia di Hongkong. (Jun/nt/dtk)

    Sumber : detik.com

  • Lagi, Geger Kabar OTT di Lampung “Hoax”

    Lagi, Geger Kabar OTT di Lampung “Hoax”

    Ilustrasi

    Bandarlampung (SL)-Kabar santer tersiar di Medsos, Facebook, WA, terkait adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lampung dibantah tiga lembaga penegak hukum, KPK, Polda Lampung, dan Kejaksaan Tinggi Lampung.

    Juru Bicara KPK Febri Diansyah bahkan memastikan tidak ada jaksa di Lampung yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT), seperti informasi yang beredar saat ini. “Tidak ada, tidak ada jaksa yang ditangkap dalam OTT di Lampung,” kata Febri, menjawab WA wartawan dari Lampung, Senin (18/9/2017).

    Beredarnya kabar adanya seorang jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung dari informasi dari sejumlah WA grup di sejumlah kalangan. Informasi itu beredar sekira pukul 12.00 WIB. Jaksa tersebut ditangkap dalam OTT di sebuah rumah makan di Bandar Lampung, bersama oknum pengcara, bahkan ada kepala daerah, Informasi itu marak beredar setelah bakda Zuhur. Bahkan di sejumlah akun Facebook terang-terangan menyebutkan ada oknum aparat hukum kena OTT.

    Pantauan wartawan di Kejaksaan Tinggi Lampung tampak suasana sepi. Di Polda Lampung juga tidak ada, bahkan ada ekspose kasus lain di Polda Lampung. “Tidak ada OTT KPK, atau Polda Lampung, ” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistyaningsih.

    Kepala Sesi Penerangan dan Hukun (Kasipenkum) Kejati Lampung, Irfan Natakusuma, juga membantah perihal oknum jaksa yang terkena OTT. “Kita sudah periksa keberadaan semua jaksa di Kejati, dan tidak ada. Itu hanya kabar Hoax, ” kata Irfan. (Jun/nt)

  • Banyak Dokter Terima Suap Perusahaan Farmasi?

    Pills macro

    Jakarta – Ketua KPK Agus Raharjo mengatakan ada perusahaan farmasi yang menyetor uang miliaran rupiah ke beberapa dokter. Data itu tercatat dalam transakdi keuangan.

    “Beberapa hari yang lalu, saya dilapori oleh PPATK, ada salah satu pabrik farmasi yang tidak terlalu besar di Indonesia, mentransfer ke beberapa dokter sebesar Rp800 miliar,” kata Agus di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jl MH Thamrin, Jakpus, Kamis (15/9/2016).

    Agus tidak menyebutkan nama perusahaan farmasi itu. Namun menurutnya, perusahaan farmasi itu tidak begitu besar. Transfer uang sebesar Rp800 miliar ini kemudian akan didalami KPK.

    “Ini memang sistemnya yang harus kita benahi, di Indonesia, belanja kesehatan kita itu 40% lari ke obat, sedangkan negara lain seperti Jerman dan Jepang hanya 15%. Ini yang harus kita perhatikan,” jelas Agus.

    Beberapa waktu yang lalu, KPK memang telah menerima laporan terkait adanya praktik gratifikasi ke kalangan dokter dari para perusahaan farmasi. Bahkan, KPK sampai memanggil IDI terkait isu tersebut.  (Jun/nt/dtk)

     

  • Muswil Dadakan, Adik Ketua MPR Jadi Ketua PAN Lampung

    Bupati Lampung Selatan,
    Zainudin Hasan, Ketua PAN Lampung.

    Bandarlampung (SL)-DPW PAN Lampung menggelar Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub) Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung, Minggu (17/9/2017). Muswil kilat itu nenetapkan Zainudin Hasan, adik kandung Ketua DPP PAN, sebagai ketua DPW PAN Lampung mengantikan Bachtiar Basri.

    Dalam Muswilub tertutup itu menetapkan Lima anggota formatur yang yaitu, Dr. Zainudin Hasan (DPP PAN), Iswan Hendicaya (DPW PAN),  Wahyu Lesmono, Rozali dan Tedi Kurniawan (unsur DPD PAN). Rapat Muswillub PAN Lampung dipimpin oleh Iswan Hendicaya dengan agenda pemilihan Ketua DPW PAN Lampung.

    Sementara itu Ketua PAN Lampung Bachtiar Basri tidak hadir dalam Muswillub, Minggu (17/9/2017), di Hotel Swiassbel, dulu hotel Seven Bandarlampung. Tidak semua kader PAN bisa masuk arena Muswil. Hanya peserta saja yang bisa masuk arena Muswil.

    Ucapan selamat

    Pantauan wartawan di lokasi Muswillub, kader dan pengurus DPD II kabupaten/kota baru berdatangan pukul 10.50 WIB. Lokasi dijaga ketat, selain kader tidak boleh ada yang masuk.

    Zainuddin Hasan kemudian terpilih sebagai ketua formatur yang akan mengurus peralihan ke Ketua DPW PAN Lampung yang baru.

    “Muswil ini ada kaitannya dengan Rekom Pilgub dan pergerakan ketua kami yang belum dapat perahu sedangkan Pilgub semakin dekat. Kami lihat ada yang gerah dengan kondisi PAN Lampung ini,” kata sumber DPW PAN Lampung.

    Terkait isu mundur, Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri membantah isu pengunduran dirinya sebagai Ketua DPW PAN Lampung. “Hingga malam ini pak Bachtiar Basri belum menyatakan mengundurkan diri dari Ketua DPW PAN Lampung baik lisan maupun tertulis,” ujar Abu Hasan, juru bicara Bachtiar Basri, melalui sambungan teleponnya, Sabtu, kemarin

    Abu Hasan melanjutkan, sebagai seorang tokoh, Bachtiar Basri tetap konsisten dan akan tunduk dengan aturan partai. Namun hingga saat ini, Bachtiar Basri belum dipanggil lagi oleh DPP PAN untuk membicarakan Pilgub Lampung. Apakah Bachtiar Basri serius maju atau tidak.

    Dengan adanya surat untuk melaksanakan Muswil, lanjut Abu Hasan, Bachtiar Basri mempersoalkan surat untuk Muswil itu, karena dasar untuk Muswil tidak ada. “Inikan berkaitan dengan Pilgub Lampung, dan pak Bachtiar sebagai kader tetap konsisten. Apalagi beberapa kali ketum PAN mendukung pak Bachtiar maju baik di nomor satu atau di nomor dua,” ungkapnya.

    Staua Facebook Bahctiar Basri

    Sementara itu, dalam status facebook pribadinya, Bachtiar Basri, menulis Minggu (17/9/2017) : “Menjawab pertanyaan FB pagi ini apa yang kamu pikirkan saya jawab yang saya pikirkan bahwa sebagai seorang yang sudah tau asin dan pedas nya kehidupan kita harus mampu menjawab dan memecahkan permasalahan dengan gaya dan Style yang menggmbarkan kematangan kita artinya musti cerdas tidak emosial dan bermoral, jawab nya sangat sederhana orang lain tidak pernah salah yang salah itu adalah diri kita sendiri dan kalau terjadi kesalahan itu terjadi karena tersumbat nya komunikasi hingga terjadi mis komunikasi. Sederhana sekali dan selanjutnya kita ingatkan diri kita bahwa sabar dan sholat Mu yang akan menolong mu.

    Orang lain lebih baik dari pada saya dan yang terakhir sebagai pamungkas yang belum tentu mampu dilakukan oleh orang lain adalah Dahsyatnya memaafkan apapun dan betapapun besarnya kesalahan yang orang lakukan kepada kita karena kita tidak pernah mendapat mandat dari Allah untuk menghukum kita maaf kan Saja karena sesungguhnya salah kata kita manusia belum tentu salah di hadapan Allah SWT. Selamat berlibur semoga hari ini menjadi Hari yang menyenangkan”, tulis Bachtiar Basri sekira pukul 11.30 WIB. (Jun/nt)