Kapal tripatra sandar di TPI Lempasing selama tiga hari.
Bandarlampung (SL)-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bandarlampung membenarkan telah memberikan izin atas pemanfaatan fasilitas milik pemerintah diperuntukan berlabuhnya Kapal Tripatra Nusantara sejak 27 hingga 29 Agustus 2017 di Dermaga TPI Lempasing, Bandarlampung.
Kepala DKP Bandarlampung, Aksa Jamili membantah penempatan itu tidak menyalahi peruntukannya karena Dermaga TPI Lempasing untuk umum. “Bukan saja masyarakat nelayan setempat yang bisa menikmati tapi pihak swasta juga boleh,” katanya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/8/2017).
“Peruntukannya tidak menyalahi aturan yang berlaku karena itu bertujuan untuk membangun perekonomian masyarakat nelayan di areal dermaga tersebut,” sambungnya.
Aksa menjelaskan keberadaan Kapal Tripatra untuk memenuhi kepentingan nelayan terhadap kebutuhan BBM (Bahan Bakar Minyak) kapal nelayan setempat. Dia mengaku siap memfasilitasi jika nelayan mengeluhkan keberadaan kapal pengangkut BBM tersebut.
“Jadi jangan dimonopoli dong dengan nelayan. Kami akan sosialisasikan kepada nelayan agar tidak menimbulkan permasalahan,” ucapnya.
Menurut Aksa, bersandarnya kapal Tripatra hanya sementara waktu dan nantinya akan dipindahkan ke tengah laut paling lama satu minggu. “Karena itu juga akan membuat tambatan kapal sekitar dekat dermaga itu seluas 40 meter,” ujarnya.
Kabid Tangkap DKP Bandarlampung, Akmal menambahkan bahwa pemanfaatan dermaga itu sesuai dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan satuan kerjanya.
Menurutnya, pemanfaatan sarana dermaga TPI yang dilakukan pihak Tripatra Nusantara itu aturannya sudah jelas. “Anda kan tahu bunyi suratnya apa. Mereka sandar dan usaha pengisian bbm itu bisa jadi untuk masyarakat luar tapi pihak di kita memprioritaskan kepentingan nelayan setempat,” ujarnya, dikutif koranpagi.co
Sandar Tiga Hari
Sementara perwakilan Tripatra Nusantara, Agus Widjanarko mengaku sandarnya kapal itu dilakukan sementara. “Ya memang keberadaan kapal itu sudah tiga hari bersandar di dermaga TPI Lempasing, nanti akan kami geser ke tengah,” katanya.
Agus menyatakan penempatan sandarannya kapal itu juga telah mendapatkan izin dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandarlampung. “Kami sesuai prosedur, tidak hanya memanfaatkan begitu saja tapi kami juga tetap memperhatikan para nelayan setempat,” ujarnya. (jun/nt/kp)
Bandarlampung (SL)-Musikus senior Lampung, Hari Kohar alias Koharuddin, apresiaisi Gubernur Lampung Ridho Ficardo, atas perhatian terhadap budaya, kesenian dan para seniman daerah di Lampung.
“Tidak hanya fokus membangun infastruktur Lampung, tetapi juga Gubernur Lampung itu juga cukup perhatian pada budaya dan kesenian daerah,” kata Hari Kohar, saat melihat lamban Sastra yang digawangi Isbedi Stiawan mendapatkan satu ruang pameran saat pembukaannya di Lapangan Korem, Enggal, Bandarlampung, Jumat (25/8/2017).
Menuruh Hari Kohar, dalam LFK 2017, ada pertunjukan budaya dan lomba baca puisi. Apresiasi sastra dan seniman yang ikut menggaungkan Lampung dalam bait puisi.
Rencananya Pekan depan (12-16/9/2017), Pemprov Lampung mengirimkan para seniman lewat Taman Budaya Lampung lawatan dalam rangka Perhelatan Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia yang ke-5 di Provinsi Maluku.
Hari Kohar melihat perhatian gubernur terhadap Dewan Kesenian Lampung (DKL) dibawah pimpinan Ny. Yustin Ridho Ficardo memimpin berbagai seniman sastra, musik, tari, film, lukis, dan lainnya. “Budaya dan seni terapresiasi dengan baik selama kepemimpinan gubernur yang masih berusia kepala tiga itu. Seni menjadi bagian dari perhatian pemerintahnya,” katanya.
Hari Kohar mengaku prihatin jika pemimpin tak perhatian pada kesenian dan seniman. “Saya kaget ada misi bakal calon gubernur yang tidak memasukan budaya dan kesenian sebagai perhatiannya kelak,” ujar pria yang selalu tampil trendy.
Padahal, kata suplair pupuk tersebut, budaya dan kesenian bagian penting dari pembangunan. Pembangunan tidak semata fisik tapi juga nonfisik. “Infrastruktur jadi kering tanpa unsur budaya, kesenian, dan seniman,” katanya. (jun/rls)
Batam (SL)- Pelaku pembunuhan PNS cantik yang bekerja di Badiklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, tertangkap di wilayah Kepulauan Riau pada Minggu (3/9/201) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku pembunuhan adalah suaminya sendiri Abdul Malik. Indria Kameswari (38), ditemukan tewas terbujur kaku sekitar pukul 07.30 WIB.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Polda Kepulauan Riau.
Polisi menangkap Abdul Malik Azis itu di Kecamatan Bengkong, Kota Batam kemarin, Minggu (3/9/2017) malam sekitar pukul 23:00 WIB. Abdul Malik Azis merupakan suami sah korban, dan memang sudah menjadi target polisi sejak ditemukannya jenazah korban 2 hari yang lalu. Saat itu, pria berambut cepak ini menghilang. Tak ada satupun tetangga maupun kerabatnya yang mengetahui keberadaannya.
Polisi masih menyelidiki kasus itu dan masih mendakami motif pembunuhan itu. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai penangkapan tersangka.
Indri, PNS BNN Bogor
Sebelumnya warga Perumahan River Valley RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan penemuan jasad wanita cantik di dalam kontrakan pada Jumat (1/9/2017).
Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatajan Penemuan mayat ini dikabarkan oleh putri korban sendiri yang masih berusia empat tahun. Sang anak meminta bantuan kepada pemilik warung yang berada di dekat rumahnya.
“Si anak itu minta tolong ke yang warung, Pak Hengky itu, datanglah beliau, kebetulan beliau kasih tahu juga ke Pak Tri, kan perum lagi sepi karena pada shalat Iduladha, kebetulan mereka non-muslim,” kata Maulana, Sabtu (2/9/2017).
Mendapat kabar dari M, pemilik warung dan satu tetangganya lain kemudian memeriksa rumah Indri. “Awalnya menyangka pingsan, pas diangkat itu ada darahnya. Nah yang rumah sebelahnya sekitar 06.30 WIB pagi lah denger suara petasan, karena sebelumnya belum pernah kejadian jadi tidak terlalu wah juga dengar suara itu, ” ujarnya.
Hengky sang pemilik warung pun juga mengaku bahwa M datang ke warungnya sambil menangis. “Dia dateng lari, sambil nangis,” katanya.
Menurut Maulana, sekitar pukul 08.00 WIB kurang, pihak keamanan mendapati suami korban, keluar perum menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi.
Kepala Polsek Cijeruk, Komisaris Polisi Safiudin, saat itu mengatakan bahwa korban tewas usai terjadi pertengkaran dengan suaminya berinisial AM. “Korban diduga dibunuh. Ditemukan ada luka benda tajam di bagian punggungnya,” kata Safiudin, Sabtu (2/9/2017).
Polisi juga masih mencari keberadaan suami korban karena setelah kejadian itu suaminya tidak berada dirumah dan kemudian menghilang entah kemana. “Warga baru tahu setelah anak korban datang ke rumah tetangga. Dari keterangannya (anak korban), pertengkaran kedua orangtuanya itu sudah terjadi sejak dini hari,” ujarnya.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan, korban diduga dibunuh oleh orang terdekat. Ia menyebut, korban diketahui warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Untuk motifnya masih didalami. Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi,” ujar dia.
Warga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan temuan mayat seorang Pegawai Negri Sipil (PNS) cantik di Perumahan River Valley RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Jumat (1/9/2017).
Mayat penghuni rumah tersebut ditemukan terbaring di atas kasur. Korban yang ditemukan tersebut bernama Indria Kameswari yang berprofesi sebagai PNS di Ciamis, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi dari warga, diketahui Indria bekerja di bagian rehabilitasi narkoba Badan Narkotika Nasional, Lido. “Yang saya tahu si ibu (Indria) bekerja di BNN sebagai apa saya kurang tahu, beliau cukup baik ya, kami tidak menyangka akan ada kejadian seperti itu,” ujar Tri Hardayanto ketika ditemui Sabtu (2/9/2017).
Tri Hardayanto juga mengaku bahwa sebelumnya di rumah korban tersebut tidak pernah terdengar adanya pertengkaran. Tri juga mengaku dirinya mengenal korban sebagai orang yang sibuk dan kerap pergi pagi dan pulang malam.
“Sekarang-sekarang sih mereka tinggal hanya bertiga aja ya, suami, ibu dan si kecil, mereka ngontrak baru sekitar 14 bulan, sekarang anaknya dibawa oleh keluarganya,” katanya.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Kepala Keamanan Perum River Valley, Maulana.
Ia menjelaskan bahwa keluarga korban tersebut sudah mengontrak rumah itu selama satu tahun lebih.Korban dikenal ramah kepada pihak keamanan.
“Kalo korban ramah lah ke pihak keamanan ya, karena beliau kan juga suka nitip motor, kalo ada jemputan mobil BNN di depan mobil,” ujar Maulana. (Jun/nt)
Sinarlampung–Pemberitaan tentang derita Muslim Rohingnya belakangan ini kembali menjadi viral di berbagai media sosial, menyusul terjadinya kekerasan yang dilakukan militer Myanmar kembali dialami oleh warga Muslim Rohingya pada Selasa lalu.
Sebagaimana diberitakan diberbagai media, pemerintah Myanmar memberlakukan Daerah Darurat Militer di wilayah Rakhine sepekan setelah serangan 9 Oktober yang menargetkan tiga pos polisi. Kendati belum diketahui identitas pasti para penyerang, pemerintah melakukan kampanye militer dan penangkapan di kampung-kampung Muslim.
Bahkan, pihak militer dan polisi Myanmar tanpa pandang bulu membunuh warga Muslim Rohingya, membakar dan menjarah rumah-rumah dan desa mereka, dengan dalih mencari penyerang.
Atas aksi sepihak tersebut, umat Islam di dunia merasa prihatin dan menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas penderitaan warga Muslim minoritas etnis Rohingya di negara Myanmar tersebut. Sayangnya, tidak semua berita tentang Muslim Rohingya benar adanya. Tidak sedikit foto-foto yang diunggah sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian di Rohingya alias hoax.
Penindakan semena oleh milter Myanmar terhadap Muslim di Burma (Myanmar) memang benar terjadi, Tetapi beberapa foto yang beredar di internet, baik di Facebook, Twitter dan BBM, ternyata palsu baik disengaja atau salah informasi.
Bahkan bisa jadi hal itu dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab yang dengan sengaja mengedit foto tersebut lalu menyebarkannya dengan mengatakan foto itu adalah kekejaman terhadap Muslim Rohingya. Hal itu sengaja dilakukan hanya untuk memperkeruh keadaan dan memperburuk hubungan antar umat beragama yang selama ini hidup rukun di negara lain.
Berikut ini adalah beberapa gambar yang pernah dan sering beredar yang setelah diselidiki oleh para blogger ternyata hoax:
1. Tangan Anak di Myanmar Dilintas Motor? Benarkah?

Seperti yang terlihat pada gambar, foto hoax ini pertama kali disebarkan oleh seorang facebooker bernama Noe Kholis Faqih, dimana dia menyatakan bahwa foto ini merupakan foto anak-anak Rohingya di Myanmar yang disiksa dengan cara melindas tangan mereka dengan motor.
Tanpa mengecek berita tersebut sebenarnya kita bisa tahu bahwa foto ini tidak menggambarkan situasi di Myanmar. Orang yang membawa motor sama sekali tidak nampak seperti orang Burma (wajah Indo China) melainkan wajah orang Asia Selatan, dan memang benar, seperti yang diberitakan oleh CNN dan BBC, foto tersebut sebenarnya menggambarkan seorang guru bela diri di India yang ingin menguji ketahanan para siswanya dengan cara melindas tangan mereka dengan motor yang kemudian aksi ini banyak dikritik oleh para pakar pendidikan di India dan negara lain. Jadi foto tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kekerasan terhadap etnis Rohingya.
Ini kejadian yang sebenarnya

2. Muslim Rohingya Korban Pembakaran

Foto tersebit dikatakan sebagai korban muslim Rohingya saat kerusuhan di Burma. Padahal kejadian yang sebenarnya mereka adalah korban ledakan tangki yang terjadi pada tahun 2010 di Sange Congo. Saat itu terjadi peledakan sebuah truk tangki mengangkut bahan bakar terbalik, memancarkan minyak dan meledak hingga menewaskan orang-orang di sekitar hingga menelan korban 220 jiwa.
Ini kejadian yang sebenarnya


3. Mayat Korban Muslim Rohingya yang terdampar di pantai

Ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004. Foto tersebut bukan foto mayat, tapi foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.
4. Pertikaian dan Pembantaian umat Islam yang dilakukan oleh Bhiksu

Foto ini bukanlah gambar pertikaian apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh bikhu, melainkan foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Burma terhadap pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM di negara tersebut pada tahun 2007. Sumber: Ahrchk | My Sinchew.
Dan masih banyak lagi gambar lainnya yang tidak terkait dengan Muslim Rohingya yang sengaja diunggah dengan maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena itu agar tidak terpancing dan terprovokasi sebaiknya di cek terlebih dahulu sebelum dikonsumsi apalagi disebarkan.
Untuk mengetahui kebenaran gambar, kita bisa langsung tanyakan kepada mereka yang memiliki koneksi kepada orang-orang di tempat kejadian atau media yang bisa dipercaya. Atau salah satu cara untuk melakukan pengecekan gambar dapat melakukan pencarian di Google Images:
Masuk ke situs Google Images
Pada kotak pengisian kata kunci ada icon bergambar kamera, klik icon tersebut maka akan muncul pilihan untuk mengisikan URL gambar atau menguploadnya.
Masukan URL gambar atau upload gambar yang ingin dicek, tekan enter maka Google akan menampilkan gambar dengan pola yang mirip atau sama persis beserta keterangannya. (juniardi)
Pernyataan Presiden RI Joko Widodo, soal Rohingya, di Istana Negara.
Jakarta (SL) – Presiden RI Ir. Joko Widodo menyatakan prihatin atas aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Untuk itu, atas nama Rakyat Indonesia, Jokowi menyesalkan insiden tersebut, dan meminta pemerintah Myanmar segera menghentikan kekerasan itu.
“Saya dan seluruh rakyat Indonesia, kita menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Perlu sebuah aksi nyata bukan hanya pernyataan kecaman-kecaman. Dan pemerintah berkomitmen terus untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan juga masyarakat internasional,” kata Presiden, di Istana Negara, semalam.
Jokowi mengkau telah menugaskan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk Sekretaris Jenderal PBB Bapak Antonio Guterres dan Komisi Penasihat Khusus Untuk Rakhine State, Bapak Kofi Annan.
“Dan sore tadi Menteri Luar Negeri telah berangkat ke Myanmar, untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan, agar memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk muslim di Myanmar, dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan.” katanya.
Untuk penanganan kemanusiaan aspek konflik tersebut, pemerintah telah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan. Ini di bulan Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer. Juga telah membangun sekolah di Rakhine State dan juga segera akan membangun rumah sakit yang akan dimulai bulan Oktober yang akan datang di Rakhine State.
Indonesia juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik. “Saya juga menugaskan Menteri Luar Negeri untuk terbang ke Dhaka, di Bangladesh, dalam rangka menyiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan pengungsi-pengungsi yang berada di Bangladesh. Kita harapkan minggu ini kita akan mengirim lagi bantuan makanan dan obat-obatan,” kata Jokowi
“Sekali lagi, kekerasan, krisis kemanusiaan ini harus segera dihentikan. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada malam hari ini. Terima kasih,” katanya. (Jun/rls/setpres)
Polisi betsama petugas medis memeriksa jasad korban, yang sudah dimandikan keluarga, dirumah duka.
Tanggamus (SL)-Perbaiki boklam kandang ayam, pelajar SMPN 3, Rudi Kurniawan (14), waraga Dusun 2 Pekon Wargo Mulyo Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, tewas akibat tersengat lisyruk, di belakang rumahnya, Sabtu 2 September 2017.
Korban yang mencoba mengganti dan memindahkan boklam di kandang ayamnya, tanpa sadar menyentuh kabel tanpa lapis, pada sambungin piting, yang rusak. Korban terpental, dan tak tertolong.
Kapolsek Pardasuka AKP Hary Suryadi, SH., mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, membenarkan adanya peristiwa naas yang menimpa Rudi Kurniawan (14) pelajar SMPN 3 Pardasuka, yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.”Peristiwa korban tersengat listrik terjadi pada Sabtu 2 September 2017 jam 20.30 WIB, namun baru diberitahukan ke pihak kepolisian pukul 22.30 WIB”, kataHary Suryadi.
Kapolsek menjelaskan dari keterangan sementara pihak keluarga dan saksi, kejadian itu bermula pada saat korban hendak memindahkan boklam lampu untuk menerangi anak ayam yang dipeliharanya, tiba-tiba korban langsung tersengat arus listrik karena piting boklam tersebut pecah dan terdapat kabel telanjang.
“Akibat sengatan listrik tersebut, korban langsung terpental hingga mengakibatkan korban meninggal dunia dalam keadaan jatuh terlentang di gudang belakang rumah,” kata Kapolsek.
Dari lokasi kejadian, lanjut Kapolsek, petugas mengamankan barang bukti boklam LED, kabel panjang 5 meter dan piting boklam yang pecah bewarna putih. Saat petugas bersama tim medis mendatangi kediaman korban, jenazah korban telah dimandikan pihak keluarga. “Hasil pengecekan pihak medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka sengatan ditangan korban,” katanya.
Polisi menyarankan untuk dilakukan otopsi, kepada korban. Namun piha orang tua dan keluarga korban menolak dan sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. “Penolakan otopsi tuangkan dalam surat pernyataan menolak autopsi diatas materai 6000”, katanha. (Jun/nt)
Jakarta (SL) -Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah dua tempat di lokasi berbeda pada 28 dan 30 Agustus 2017. Penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus e-KTP yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka.
“Senin dan Rabu yang lalu, penyidik KPK menggeledah rumah saksi. Ada dua lokasi yang digeledah, saksi dalam kasus e-KTP dengan tersangka SN ,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Dua lokasi penggeledahan yakni kediaman mantan Direktur Produksi Perum PNRI Yuniarto di Pulogadung, Jakarta Timur, dan mantan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana di Grogol, Jakarta Barat.
Penyidik menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan keterlibatan Setya Novanto dari penggeledahan tersebut. Barang bukti itu sudah disita oleh penyidik KPK.
“Ada dokumen terkait kasus e-KTP dan barang bukti elektronik. Dari sana akan dipelajari lebih lanjut bukti-bukti tersebut,” kata Febri. (Jun/nt/L6)
Polisi melakukan olah TKP di Rumah korban PNS BNN Bogor. (Foto/Dok/net)
Bogor (SL)-Indria Kameswari (38), PNS cantik yang bertugas di Balai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN), Bogor, Jawa Barat ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Perumahan River Valley, Jumat pagi, 1 September 2017.
Padahal saat itu warga sedang menunaikan sholat Idul Adha. Jasad wanita berparas cantik ini juga masih hangat, kuat dugaan korban belum lama dihabisi pelaku.
Kepolisian Polsek Cijeruk Polres Bogor, datang ke lokasi, dan melakukan identifikasi. Sejumlah warga meminta keterangan. Korban ditemukan diatas kasur ruang tengah, dan korban masih memakai pakaian lengkap.
Hasil olah TKP di Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, kepolisian setempat menemukan KTP korban yang beralamat di Jalan Warakas 1 Gang A nomor 11 Jakarta Utara.
Kapolsek Cijeruk Kompol Safiuddin Ibrahim kepada wartawan mengatakan, dugaan sementara, korban yang berprofesi sebagai abdi negara ini dibunuh, “Keterangan pengurus wilayah dan saksi lain, korban bersama suaminya baru satu tahun mengontrak disana,” terangnya.
Warga sekitar menyebutkan korban diketahui merupakan PNS yang bekerja di Pemkab Ciamis. Kecurigaan sementara, pelaku adalah orang terdekat, dan masih dalam penyelidikan polisi.
Saat petugas tiba di rumah korban, suami korban tidak ada di rumah, dan belum bisa dihubungi. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Ciawi, untuk dilakukan otopsi.
“Kami sedang menghubungi pihak keluarga korban di Jakarta maupun yang di Ciamis. Nanti ada perkembangan, kami sampaikan,” katanya. (jun/nt)
Sekjen SMSI Pusat Menerima Cindera mata dari Ketua SMSI Lampung. (Foto/dok/ist)
Bandarlampung (SL)-Sekretaris Jenderal Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, Firdaus mengatakan, revolusi itu selalu memakan korban, namun nanti akan menandai siapa pahlawan dan siapa korban. Hal itu juga yang harus terjadi dalam perkembangan bisnis media, terutama media online.
“Tergantung kita menandai, begitu juga pada masalah yang menjebak, pengusaha itu menangkap peluang di revolusi industri. Bagaimana kita tidak terjebak, namun melompati itu,” kata Firdaus, saat menjadi pembicara pada Workshop Verifikasi Media Siber, SMSI Lampung, di Bandarlampung, Selasa (29/08/2017).
Ketua PWI Provinsi Banten ini menceritakan, saat merantau ke Jawa menjadi Ketua PWI berkat gagasan dan mampu melompat dari revolusi. “Ketika kita jadi personal, kita bukan siapa-siapa. Kalo sekarang ada 10 orang pemilik media online bisa konsisten, bisa menentukan siapa gubernurnya atau pemenang Pilgub. Teganntung Bagaimana memposisikan kita,” katanya, yang dipandu moderator Juniardi
Komisaris RMOL.com Lampung dan Banten ini menjelaskan media siber tidak lepas dari survey, tidak melulu hanya mendapatkan iklan (income). Karenanya harus berbagai peran, bagaimana menciptakan sistem yang berkaitan.
“Contohnya 7 perusahaan memiliki buzzer, 10 perusahaan memegang survey, dan posisi berita, 1 portal punya 10 akun (medsos), artinya berkali lipat jumlah pengunjung media online, ketika buzzer berjalan dan survey mengiringi, karena media ke depan ini bisnis,” katanya.
Bisnis itu investasi dan kerja keras. Seluruh peluang harus ditangkap. Kunci kesuksesan perusahaan ada di sumber daya manusa (SDM), SDM kata dia yang paling mahal. “Peralatan bisa dibeli namun SDM tidak,” katanya.
Dan, lanjut Firdaus, SDM yang kuat bisa memelihara perusahaan, semua pengusaha media bisa meraih kesuksesan, dikarenakan, sistem itu harus lahir dari proses, akan berbeda kultur di setiap proses, sistem dibagun dengan kultur dan mengembangkan SDM.
“Untuk jadi pengusaha kita harus menghitung, memberi, tangan diatas, bukan kita yang dihitung, atau selalu tangan dibawah,” kata.
Sementara, Adolof Hidayatullah, Pengurus PWI Lampung, yang bicara soal etika jurnalisik menyatakan bahwa kode etik adalah aturan moral. “Lebih baik kita dipenjara karena mempertahankan etika, ketimbangkan kita disebut sesama profesi tidak beretika, ” katanya. N (jun/rls)
Sispala SMA Maarif Kalianda giat tanam pohon. (foto/dok/ist)
Lampung Selantan (SL)-Sispala (Siswa Pecinta Alam), SMA Maarif, Sukatani 1 Kalianda, menanam pohon, diluar sekolah, secara kontinyu dan dijadwal setiap sepekan sekali, di lokasi sekitar sekolah, dan lokasi kampung anggota Sispala.
Ketua Pengurus harian, SISPALA LGH SMAM SAKA Intan Pandini mengatakan Sispala adalah organisasi Ektrakulikuler yang ada di sekolah yang fokus terhadap Cinta Lingkungan di sekolah dan di luar sekolah.
“Kami Sispala Lingkar Generasi Hijau yang ada di SMA Ma’arif Sukatani 1 Kalianda yang berdiri pada tanggal, 16 Agustus 2016 yang di Deklarasikan di Puncak Rajabasa Lampung Selatan. Kami lahir atas dasar kepedulian terhadap Lingkungan yang ada di sekolah dan diluar sekolah. Sekolah salah satu tempat aktivitas belajar yang dalam hal ini tidak jauh dari yang namanya Sampah.” katanya.
Menurut Intan, sampah sangat banyak disekolah yang di buang sembarangan oleh Pelajar, “Selain masalah sampah, di Sekolah kami juga Ruang terbuka hijaunya tdk beraturan atau sedikit sekali, yang pada akhirnya kami merasakan panas diruangan dan juga diluar Ruangan,” katanya.
Dengan dasar itu, kata Intan, Sispala LGH melakukan terobosan kegiatan secara perlahan lahan untuk melakukan penanaman di sekolah. Kegiatan ini akan kita lanjutkan terus setiap hari Rabu artinya kita akan secara kontinyu melakukan penanaman.
Agenda kedepan akan melakukan selain Latihan Rutin kita juga akan melakukan sosialisasi penanaman diwilayah anggota Sispala LGH, Penanaman sepanjang jalur Sukatani, dan Pendidikan atau penyadaran terhadap sekolah-sekolah untuk Peduli terhadap Lingkungan Hidup. (rls)