Penulis: Juniardi

  • Ancam Bunuh Petugas PLN Dengan Celurit Kades Rejosari Teguh Maulana Dilaporkan ke Polsek Natar

    Ancam Bunuh Petugas PLN Dengan Celurit Kades Rejosari Teguh Maulana Dilaporkan ke Polsek Natar

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Tidak terima mendapatkan diintimidasi dan diancam akan dibunuh dengan celurit petugas PLN Jaga Natar, bernama Fanki Snafile melaporkan Kepala Desa (Kades) Rejo Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Teguh Maulana, ke Polsek Natar, 12 Maret 2025.

    Bukti Laporan Polisi

    Kepada sinarlampung.co, Fanki, warga Desa Merak Batin Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, sehari hari bertugas di Kantor Jaga PLN Natar, dibawah PT Duma Karya Burian. Pada Sabtu tanggal 08 Maret 2025 sekira Jam 13.45 WIB, dirinya mendatangi rumah pelangga atas nama Teguh Maulana, yang sudah menunggak selama dua bulan, Januari-Februari 2025.

    Saat terlambat satu bulan, ujar Fanki, dirinya telah mengonfirmasi tunggakan listrik satu bulan kepada Kades melalui pesan WhatsApp. Namun, pesan tersebut diabaikan. Dan sesuai prosedur, jika pelanggan menunggak lebih dari dua bulan, maka PLN berhak mencabut sambungan listrik.

    Hingga pada 8 Maret 2025, Franki mendatangi rumah Kades untuk melakukan pemutusan listrik sesuai dengan surat tugas yang telah diberikan. Setelah izin dari pemilik rumah didapatkan, pencabutan dilakukan. “Saat tiba dirumah itu, saya berulang kali memanggil pemilik rumah, dan mengetuk-ngetuk pintu. Namun tidak ada satupun dari rumah itu menjawab, maka dilakukan pencabutan meteran,” kata Fanki, bersama kerabatanya.

    Namun, setelah pencabutan selesai, tiba-tiba Kades Teguh Maulana keluar dari rumah dan langsung melakukan intimidasi dengan mencekik Franki sambil mengancam akan membunuh menggunakan senjata tajam jenis celurit, dan memaksa Frnki untuk memasang kembali meteran listrik yang telah dicabut.

    “Saya sempat menolak, karena dibawah ancama saya akhirnya memasang kembali listrik tersebut demi menghindari keributan lebih lanjut. Saya tidak terima dengan tindakan kekerasan ini, dan kemudian melaporkan ke Polsek Natar,” katanya.

    Fanki menyatakan bahwa pencabutan listrik bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan berdasarkan perintah dari kantor PLN yang disertai surat tugas resmi. Saat terjadi perselisihan, Kades bahkan sempat meminta surat tugas. “Tetapi setelah saya tunjukkan, tetap tidak percaya membuang surat tugas saya, Saya merasa sangat dirugikan karena saya juga dituduh mencuri dan diancam dengan celurit,” ujarnya.

    Kasus itu tercatat dengan laporan Polisi Nomor: LP/B-120/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMPUNG SELATAN/POLDA LAMPUNG, tanggal 11 Maret 2025. Franki juga akan melaporkan kasus ini kepada Bupati Lampung Selatan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. “Tindakan ini sangat memalukan. Seharusnya seorang Kades menjadi contoh bagi warganya, bukan malah melakukan kekerasan terhadap petugas yang menjalankan tugasnya,” ujar Fanki.

    Informasi di Polsek Natar menyebutkan kasus itu kini sedang ditangani Unit Reskrim Polsek Natar. “Benar mas ada laporan. dari buku ada laporan model B-1, dengan Surat Tanda Bukti Laporan Nomor: LP/B-172/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMSEL/POLDA LAMPUNG. Dasarnya Laporan Polisi Nomor: LP/B-120/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMPUNG SELATAN/POLDA LAMPUNG, tanggal 11 Maret 2025,” kata petugas jaga Polsek Natar.

    Sejumlah warga yang mengetahui kejadian ini menyebutkan bahwa knum Kades itu dikenal arogan dengan masyarakat. Mereka mendesak agar Kades tersebut dicopot dari jabatannya, karena dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin desa. “Memang arogan dan sombong mas. Harus dia dicopot dari jabatannya,” kata warga sekitar rumah pelaku.

    Belum ada keterangan resmi dari Kades Teguh Maulana. Dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp dan telepon untuk mengonfirmasi kejadian ini, Kepala Desa belum merespon. (red)

  • Sempat Perbaikan Berkas Supriyanto-Suriansyah Dinyatakan Lengkap, Bawaslu Tolak Gugatan Elin

    Sempat Perbaikan Berkas Supriyanto-Suriansyah Dinyatakan Lengkap, Bawaslu Tolak Gugatan Elin

    Pesawaran, sinarlampung.co-Setelah sempat diminta melakukan perbaikan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran akhirnya mengumumkan bahwa berkas administrasi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran Supriyanto-Suriansyah Rhalieb dinyatakan memenuhi syarat.

    Baca: Ratusan Massa AMPP Unjukrasa Dengan SElogan Sampai Menang di KPU Pesawaran Bubarkan Diri Jam 12.00 Siang

    Baca: Krimsus Polda Lampung Mulai Periksa Dugaan Korupsi Hibah KPU Pesawaran Rp32,8 Miliar Ketua KPU di Periksa 8 Jam

    Dengan begitu, Supriyanto-Suriansyah bisa mengikuti pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Pesawaran. “Ya, untuk perbaikan berkas administrasi calon Supriyanto-Suriansyah sudah lengkap dan memenuhi syarat,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Pesawaran Dede Fadilah, Selasa 18 Maret 2025.

    KPU Pesawaran menyatakan masih membuka kesempatan untuk menerima tanggapan atau masukan dari masyarakat hingga 20 Maret 2025 mendatang. Setelah itu KPU akan menetapkan paslon pada 23 Maret 2025. “Kami tunggu sampai tanggal 23 Maret untuk penetapan. Tahapan masih berjalan sesuai aturan yang ada,” katanya.

    Sebelumnya, KPU Kabupaten Pesawaran menyatakan telah melakukan konsultasi dengan KPU RI terkait proses tahapan PSU. “Kami sudah melakukan konsultasi ke KPU RI menyampaikan terkait proses tahapan yang telah dan akan dilaksanakan,” kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Pesawaran, Dede Fadilah, Sabtu 15 Maret 2025.

    Dede Fadilah menjelaskan, bahwa tahap penelitian persyaratan administrasi calon telah selesai dilakukan, Sabtu 14 Maret 2025. Dan hasilnya, dinyatakan belum memenuhi syarat. “Belum memenuhi syarat (Supriyanto-Suriansyah Rhalieb) dan hasilnya sudah kami sampaikan ke LO calon,” ujarnya.

    Dede menambahkan saat ini sedang dalam tahap perbaikan persyaratan pasangan calon (Supriyanto- Suriansyah). Dan hasil perbaikan akan sampaikan oleh KPU. “Sekarang masuk tahapan perbaikan persyaratan administrasi calon sampai 17 Maret 2025,” ujarnya.

    Bawaslu Tolak Gugatan Elin Septiani

    Sementara itu, Bawaslu Pesawaran menolak berkas gugatan sengketa yang diajukan pasangan Elin Septiani-Supriyanto dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Pesawaran. Ketua Bawaslu Pesawaran Fatihunnajah menyebutkan, dokumen sengketa perbaikan yang tercatat dalam berita acara dengan nomor tanda terima 01/PS.PNM.LG/1809/III itu terdapat kekurangan dokumen.

    Fatihunnajah menyatakan setelah dilakukan rapat pleno, pihaknya memutuskan untuk tidak meregistrasi permohonan tersebut karena terdapat beberapa kekurangan dalam dokumen yang diajukan. “Alasan pertama, dalam surat kuasa yang diajukan tidak terdapat tanda tangan dari pemohon. Sebagaimana aturan, surat kuasa setidaknya ditandatangani oleh paslon, baik Elin maupun Supriyanto,” kata Fatihunnajah saat dikonfirmasi, Senin 17 Maret 2025.

    Selain itu, Elin tidak melampirkan alat bukti yang dipersyaratkan. “Namun di sini ditemukan tidak ada tanda tangan dari bakal calon wakil bupati Supriyanto. Kedua, pemohon tidak menyertakan tiga rangkap fotokopi alat bukti yang telah dilegalisir,” ujarnya.

    Fatihunnajah menyebutkan bahwa pemohon juga tidak melampirkan KTP, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 13 Ayat (1) Huruf B Peraturan Bawaslu Tahun 2020. Dengan adanya kekurangan tersebut, Bawaslu Pesawaran memutuskan untuk tidak melanjutkan proses registrasi sengketa pemilihan yang diajukan pasangan Elin-Supriyanto. (Red)

  • Buka Puasa Bersama dan Berbagi Santunan KNPI dan Dispora Lampung Refleksi SDM Generasi Muda

    Buka Puasa Bersama dan Berbagi Santunan KNPI dan Dispora Lampung Refleksi SDM Generasi Muda

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-DPD KNPI Provinsi Lampung menggelar acara Buka Bersama (Bukber) yang dihadiri oleh berbagai elemen pemuda, tokoh masyarakat, serta instansi terkait, pada Minggu 16 Maret 2025. Acara digelar di Aula Gedung Pemuda DPD KNPI Provinsi Lampung diisi kegiatan santunan kepada anak yatim dan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadzah Nabila Zainuri, M.Pd. CDAI.

    Ketua Harian DPD KNPI Provinsi Lampung, Bung Wawansah, dalam sambutannya menyampaikan, Momen Ramadhan ini merupakan refleksi bagi kita semua untuk memperbaiki diri dan menjadi pemuda yang bermanfaat bagi sesama. Dan menekankan pentingnya sinergi antara KNPI dan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan kemajuan daerah, khususnya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda.

    “KNPI siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Kiyai Mirza dan Wakil Gubernur Mbak Jihan untuk mendukung program-program prioritas yang bertujuan memajukan Provinsi Lampung. Sosok pemuda yang berperan dalam kepemimpinan provinsi merupakan kunci untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
    .
    Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Descatama Paksi Moeda, yang hadir diacara itu mengapresiasi langkah KNPI dalam mengadakan kegiatan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi KNPI sebagai wadah bagi pemuda yang aktif dan terus berkontribusi untuk kemajuan Provinsi Lampung,” ujar Bung Desca, sapaan akrabnya.

    Desca berharap agar KNPI semakin maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi pemuda di Provinsi Lampung. Sementara Ustadzah Nabila Zainuri memberikan pesan moral dan spiritual yang menginspirasi para peserta untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah dan berbuat kebaikan. (Red)

  • LSM Trinusa Soroti Dugaan Korupsi Tapping Box, Pajak Reklame dan PBB di BPPRD Kota Bandar Lampung

    LSM Trinusa Soroti Dugaan Korupsi Tapping Box, Pajak Reklame dan PBB di BPPRD Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trinusa DPD Lampung menyoroti dugaan korupsi pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung. Terutama penarikan pajak melalui tapping box, pajak reklame dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

    Sekretaris LSM Trinusa Lampung, Faqih Fakhrozi, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan sejumlah indikasi ketidakoptimalan dalam pengelolaan pajak daerah oleh BPPRD. “Kami menemukan beberapa masalah serius dalam pengelolaan pajak daerah, terutama terkait pemanfaatan tapping box, pendataan pajak reklame, dan PBB. Hal ini berpotensi merugikan keuangan daerah,” ujar Faqih dalam keterangan persnya, Jumat 14 Maret 2025.

    Faqih menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun LSM Trinusa, BPPRD Kota Bandar Lampung pada tahun 2023 menganggarkan penerimaan pajak daerah sebesar Rp620,195 miliar, namun realisasinya hanya mencapai Rp546,953 miliar atau 88,19% dari target.

    Meskipun beberapa jenis pajak seperti Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan menunjukkan realisasi di atas 100%, namun terdapat indikasi ketidakakuratan dalam pelaporan pajak. Salah satu masalah utama yang diungkap adalah pemanfaatan tapping box yang belum optimal.

    Alat ini seharusnya digunakan untuk merekam transaksi usaha secara real-time guna memverifikasi laporan pajak yang disampaikan oleh wajib pajak. Namun, berdasarkan pemeriksaan, terdapat 93 wajib pajak yang menyetorkan pajak lebih rendah dari nilai transaksi yang terekam di tapping box dengan selisih mencapai Rp3,445 miliar.

    Sebaliknya, 218 wajib pajak lainnya menyetorkan pajak lebih tinggi dari nilai transaksi yang terekam, dengan selisih mencapai Rp7,479 miliar. Artinya ketidakakuratan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kerusakan alat, kesalahan input data oleh kasir, gangguan teknis, dan ketidaklengkapan data yang dikirim oleh wajib pajak. “BPPRD seharusnya lebih ketat dalam memverifikasi data tapping box sebelum menerima laporan pajak dari wajib pajak. Namun, hal ini tidak dilakukan secara optimal,” tegasnya.

    Pendataan Pajak Reklame Tidak Lengkap

    Selain masalah tapping box, LSM Trinusa juga menemukan bahwa 58 objek pajak reklame di wilayah UPT Kecamatan Bumi Waras belum terdaftar dalam data induk wajib pajak. Padahal, objek-objek tersebut memiliki potensi penerimaan pajak sebesar Rp41,6 juta. “Ini menunjukkan ketidakoptimalan dalam pendataan dan pengawasan oleh BPPRD,” ujar Faqih.

    Kendala lain yang dihadapi adalah lokasi kantor pusat wajib pajak yang mayoritas berada di luar Bandar Lampung, sehingga proses pendaftaran objek pajak reklame membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, Faqih menegaskan bahwa hal ini tidak boleh menjadi alasan bagi BPPRD untuk mengabaikan potensi penerimaan pajak.

    Data PBB yang Tidak Valid

    Faqih juga menyebutkan ahwa terdapat 126 Nomor Objek Pajak (NOP) PBB di Kota Bandar Lampung memiliki data yang tidak valid. Sebanyak 65 NOP memiliki luas bumi lebih dari 0 meter persegi tetapi tidak dikenakan NJOP Bumi, 10 NOP memiliki luas bangunan lebih dari 0 meter persegi tetapi tidak dikenakan NJOP Bangunan, dan 51 NOP memiliki luas bumi dan bangunan 0 meter persegi. “Data yang tidak valid ini berpotensi menyebabkan penetapan PBB yang tidak akurat,” kata Faqih.

    Faqih menyatakan pihak sedang menyiapkan unjukrasa sebagai bentuk protes terhadap dugaan korupsi dan ketidakoptimalan dalam pengelolaan pajak daerah, khususnya terkait pemanfaatan tapping box, pendataan pajak reklame dan PBB.

    LSM Trinusa menuntut BPPRD Kota Bandar Lampung untuk segera melakukan perbaikan sistem pengelolaan pajak daerah, termasuk optimalisasi penggunaan tapping box, pendataan ulang objek pajak reklame, dan validasi data PBB. “Kami juga mendesak pemerintah kota untuk melakukan audit menyeluruh terhadap kinerja BPPRD dan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti lalai atau melakukan korupsi,” ujar Faqih.

    Terkait hal itu, belum ada tanggapan resmi dari BPPRD Kota Bandar Lampung . Dikonfirmasi hal itu Kepala BPPRD Kota Bandar Lampung belum merespon. (Red)

  • Ratusan Massa AMPP Unjukrasa Dengan Selogan Sampai Menang di KPU Pesawaran Bubarkan Diri Jam 12.00 Siang

    Ratusan Massa AMPP Unjukrasa Dengan Selogan Sampai Menang di KPU Pesawaran Bubarkan Diri Jam 12.00 Siang

    Pesawaran, sinarlampung.co-Ratusan massa mengatasnamakn Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) menggelar unjukrasa di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran. Massa menyuarakan empat tuntutan utama terkait penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kabupaten Pesawaran..

    Tututan massa yaitu, Menjalankan tahapan PSU secara transparan sesuai dengan juknis yang berlaku. Menolak segala bentuk intervensi dari pihak berkepentingan. Menindaklanjuti dugaan kejanggalan dalam pengambilan keputusan, dan menjaga netralitas demi tegaknya demokrasi.

    Dalam orasinya, perwakilan AMPP, Tanjung, menegaskan bahwa massa akan terus mengawal pelaksanaan PSU agar berjalan sesuai dengan amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kami tidak akan mundur sebelum KPU melaksanakan putusan MK secara penuh, tanpa intervensi pihak mana pun,” ujar Tanjung.

    Sementara itu, perwakilan lain, Broni, menegaskan masyarakat siap menjadi pengawas independen untuk memastikan jalannya PSU berjalan adil dan bebas dari kepentingan politik. “Kami akan mengawasi langsung. Jangan sampai ada intervensi dari aparat, ASN, atau pihak mana pun dalam proses PSU ini,” katanya apada aksi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian.

    Sempat Ricuh

    Aksi massa AMPP di depan Kantor KPU Pesawaran berujung ricuh. Seorang anggota Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya mengalami luka akibat bentrokan yang terjadi antara massa dan aparat kepolisian. Kericuhan dipicu oleh aksi saling dorong dan pukul antara aparat kepolisian dan massa. Bahkan, sebuah mobil L300 yang digunakan dalam aksi sempat menerobos hingga ke dalam pagar halaman Kantor KPU Pesawaran.

    Meskipun sempat terjadi ketegangan, Kapolres Pesawaran, AKBP Maya Henny Hitijahubessy, akhirnya mempersilakan perwakilan massa untuk masuk ke Kantor KPU Pesawaran guna menyampaikan aspirasi. “Saya tidak akan mengizinkan seluruh massa masuk karena ini adalah objek vital. Saya meminta perwakilan sepuluh orang untuk masuk dan menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

    Usai pertemuan Massa Bubar Pukul 12.00

    Sekitar pukul 12.00, massa AMPP membubarkan diri dari depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesawaran, setelah perwakilan massa keluar dari gedung. Terlihat massa membubarkan diri dari lokasi demo. Polisi sempat berjaga dan menutup ruas Jalan saat massa mulai membubarkan diri.

    Polisi sempat menyiagakan sejumlah rantis dan water cannon. terlihat mereka berjaga dan menutup ruas Jalan raya Kedondong di depan kantor KPU Pesawaran. Salah satu perwakilan massa menyampaikan hasil pertemuan dengan komisioner KPU Melalui mikrofon dari atas kendaraan.

    “Saudara saudara, hasil dari pertemuan tadi bahwa komisioner dan anggota kpu Pesawaran menerima tuntutan kita hari ini, dan mereka akan koordinasi dengan KPU Provinsi KPU RI. Apapun hasil dari koordinasi tersebut akan mereka tuangkan dalam surat tertulis dan akan disampaikan kepada kita selaku masyarakat pesawaran. Pada prinsipnya apa yang menjadi tuntutan kita diterima oleh KPU Kabupaten Pesawaran, dan kita akan tetap meminta pertanggung jawaban yang jadi tuntutan hari ini,” ujarnya.

    Untuk itu dirinya meminta peserta aksi untuk membubarkan diri sambil menunggu hasil dari koordinasi antara KPU Pesawaran dengan provinsi dan pusat. (Red)

  • Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Satu oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus penembakan tiga anggota Polres Way Kanan, yaitu Kapolsek Negara Batin, dan dua Bintara Polres, di arena sabung ayam, di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin, 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.50 WIB,

    Baca: Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Baca: Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Peltu Lubis sudah diamankan di POM-AD. Foto yang diterima redaksi sinarlampung.co terlihat seorang pria berbaju hitam diduga Pelyu Lubis duduk di depan sebuah meja dengan tangan di borgol, dalam pesan WhatsApp di berbagai group tertulis narasi bahwa Peltu Lubis menyerahkan diri. “Peltu Lubis sudah menyerahkan diri, Kopka Basar belum,” tulis narasi di foto itu.

    Pangdam Perintahkan Usut Oknum TNI Yang Terlibat

    Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis telah membentuk tim Polisi Militer, Intelijen Kodam II dan juga Tim Hukum Kodam untuk mengusut kabar keterlibat oknum anggota TNI dalam kasus tersebut. “Kami sudah mendapat informasi dugaan adanya keterlibatan anggota TNI AD dalam peristiwa penembakan di lokasi judi Sabung Ayam yang menewaskan tiga anggota Polres Way Kanan Lampung, Senin 17 Maret 2025,” kata Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kol Inf Eko Syahputra Siregar.

    Pandam, ujar Kapendam mengatakan, telah membentuk tim melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut di lapangan. “Apabila ada keterlibatan oknum dipastikan akan ada sanksi. Terkait adanya isu yang berkembang, kami meminta masyarakat bersabar untuk menunggu lebih lanjut,” ujarnya.

    Eko menegaskan, bahwa Panglima Kodam II Sriwijaya akan tetap berkomitmen apabila dari dugaan oknum TNI yang terlibat maka Kodam II akan melaksanakan proses secara hukum yang berlaku. “Terkait sudah ada pelaku penembakan yang menyerahkan diri ke pihak berwajib kita masih menunggu informasi yang valid dari investigasi dari lapangan,” katanya.

    “Intinya Kodam II sudah membentuk tim dari Polisi Militer, Intelijen Kodam II dan juga Tim Hukum. Jadi mohon bersabar sedikit untuk menunggu perkembang lebih lanjut, nanti kita sampai kemudian hari,” ujarnya.

    Danrem 043/Gatam Lanjutkan Investigasi

    Sementara Komando Resor Militer (Korem) 043 Garuda Hitam (Gatam) Lampung Brigjen TNI Rikas Hidayatullah mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait hal itu. “Saat ini kami sedang melakukan investigasi ke lapangan bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung. Mohon doanya,” ujar Rikas dikonfirmasi wartawan melalui pesan whatsapp, Senin malam.

    Menurut Rikas, pihaknya akan terbuka kepada publik terkait kasus tersebut. Terlebih, jika benar dugaan keterlibatan anggotanya dalam kasus penembakan tersebut. “Nanti akan kami sampaikan apa pun hasil investigasinya. Sekarang saya belum bisa berkomentar banyak,” ujarnya.

    Kapolda dan POMAD Turun ke Way Kanan

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika telah melakukan pertemuan dengan POM AD di Mapolda terkait gugurnya tiga anggota Polda Lampung. Usai pertemuan Kapolda bersama rombongan bergerak menuju Way Kanan. “Iya tadi ada pertemuan tapi sudah selesai dan kapolda sudah keluar dari Mapolda,” kata anggota di Mapolda Lampung, Senin malam.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan Kapolda sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) di Way Kanan. “Saat ini Bapak Kapolda bersama POM AD sedang menuju lokasi kejadian,” kata Yuyun.

    Polda, kata Yuni, telah memberikan bantuan dan dukungan kepada Polsek Negara Batin dan tim gabungan yang  sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. “Kami berduka tiga anggota Polri gugur dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Dan saat ini jenazah tiga korban sedang dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan outopsi,” katanya. (Red) 

  • Pria Asal Kotabumi Sopir Calya Aniaya Sopir Ojol di Way Halim Jadi Tersangka

    Pria Asal Kotabumi Sopir Calya Aniaya Sopir Ojol di Way Halim Jadi Tersangka

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sopir mobil Toyota Calya, yang terlibat penganiayaan sopir ojek online di simpang Way Halim, ditetapkan sebagai tersangka di Polsek Kedaton. Pria asal Kota Bumi Tengah, Lampung Utara inisial RW (37), itu sempat diamankan warga, lalu diserahkan ke Polsek Kedaton, pada Minggu 16 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WIB,

    Sementara korban seorang driver ojek online, yang mengalami luka robek di bagian pipi bagian kiri, robek di bagian kepala bagian atas, robek dibagian kepala bagian kiri, robek di kepala bagian belakang dan luka robek di bibir atas, akibat senjata tajam jenis badik, dirawat di rumah sakit.

    Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan pelaku RW (37) diamankan petugas dibantu oleh warga sekitar sesaat peristiwa penganiayaan di lokasi kejadian. Pelaku sudah diamankan dan kini tengah diperiksa secara intensif. “Saat ini pelaku sudah kita amankan, masih kita periksa secara intensif,” Kata Budi Harto, Senin 17 Maret 2025.

    Kapolsek menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan terjadi berawal dari cekcok mulut antara pelaku dan korban setelah kendaraan milik keduanya bersenggolan di Jalan Kimaja. “Mobil pelaku bersenggolan dengan sepeda motor milik korban di jalan Kimaja, kemudian sempat terjadi kejar kejaran hingga sampai di perempatan jalan sultan Agung-kimaja, keduanya berhenti, dan terjadi cekcok mulut,” Ujar Budi.

    Pelaku yang emosi, kemudian mengambil sajam diduga badik kemudian menganiaya korban. “Sajam diambil oleh pelaku dari dalam mobilnya, untuk barang bukti sajam masih kita lakukan pencarian,” ujarnya.

    Selain pelaku, Polisi mengamankan satu unit mobil merk Toyota Calya warna abu abu milik pelaku. “Pelaku kita jerat dengan pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, dengan ancaman hukuman kurungan penjara paling lama 5 tahun,” Kata Budi. (Red/*)

  • Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Way Kanan, sinarlampung.co-Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggota Reskrim Polres Way Kanan Bripka Petrus, Bripda Ghalib, tewas saat melakukan penggerebekan lokasi sabung ayam, di Umbul Umbul Naga, Kampung Karang Manik (Kawasan Register 44,red), Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin 17 Maret 2025 sekira pukul 16.30.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, Tim Samapta Polres Mesuji, dipimpin Ipda Engga, bersama anggota Sat Samapta, dibup-up anggota Reskrim, beserta Kapolsek dan anggota Polsek Negara Batin, melakukan penggerebekan area judi sabung ayam, yang diduga dikendalikan oleh oknum anggota TNI Kopral Kepala (Kopka) Basar dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis.

    Petugas yang datang melakukan penggerebekan sempat membuang tembakan, dan membuat para pemain sabung ayam kocar-kacair. Suara tembakan terdengar begitu riuh, tidak diketahui pasti pistol mana yang mengenai Kapolsek dan dua bintara Reskrim Polres Way Kanan itu. Kabar lain menyebutkan pasca suara tembakan peringatan polisi ada suara tembakan balasan yang mengenai angota Polisi.

    Tubuh Kapolsek, dan dua anggota Polisi itu ditemukan ditempat terpisah, dengan luka tembak dibagian kepala. Sementara oknum TNI yang diduga pemilik lokasi sabung ayam hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

    “Kabatnya Samapta Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin melakukan penggerebekan area perjudian sabung ayam pada senin sore, lokasi penggerebekan di desa Karang Manik (Kawasan Registet 44), kecamatan Negara Batin,” kata sumber sinarlampung.co di Way Kanan.

    Penggerebekan pada pukul 16.30 WIB, di pimpin Ipda Engga Samapta Polres Way Kanan. “Saat penggerebekan terjadi, terdengar letusan tembakan yang tidak di ketahui arahnya, tembakan tersebut mengenai Kapolsek dan dua anggota lainnya, Kapolsek dan dua anggota meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya.

    Jasad ketiga anggota Polri itu kemudian dimasukkan kantung enazah. Kemudian diangkut dengan mobil ambulan dari Puskesmas Gisting Jaya. Situasi dilokasi masih belum kondusif, jajaran kepolisian dari Polsek dan Polres Way Kanan masih siaga.

    Anggota DPDR Kabupaten Way Kanan Dapil III Negera Batin, Aswir membenarkan kabar wafatnya tiga anggota Polres Way Kanan di lokasi sabung ayam kawasan Register 44 itu. “Ia benar ada kejadian itu, tapi itu baru kabar ya dan kejadiannya di Umbul Naga, Register 44, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan,” ujar Aswir, dikofirmasi wartawan Senin 17 Maret 2025 malam.

    Menurutnya, saat ini kondisi masih panas dan pihaknya belum bisa mendekat. Aparat kepolisian sedang menuju lokasi kejadian. “Sementara baru informasi ini yang kita terima, Kapolsek Negara Batin dan dua anggota reskrim Polres Way Kanan meninggal dunia. Apakah ini sudah A1 atau belum nanti jelasnya langsung konfirmasi dengan pihak kepolisian saja ya,” jelas Aswir.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan peristiwa tersebut. “Benar terjadi peristiwa penembakan terjadi dengan kronologis yakni 17 personel polri polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam, saat di tkp langsung ditembaki oleh orang tak dikenal sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” katanya, Senin 17 Maret 2025.

    Menurutnya, saat ini ketiga jenazah anggota tersebut dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi. “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi dan Kapolda langsung menuju TKP dan kini kita dalam fokus mengamankan anggota yang lain,” kata Yuni Iswandari.  (Red)

  • Polda Lampung Segel Gudang Industri Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Kalianda

    Polda Lampung Segel Gudang Industri Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Kalianda

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung, menyegel pabrik kemasan Minyakita, yang melakukan praktik curang dengan mengurangi takaran minyak dalam kemasannya. Gudang ilegal tersebut ditemukan di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Senin Maret 2025,

    Tim mengamankan sekitar sato ton minyak siap edar, termasuk ribuan botol kemasan kosong siap isi, ribuan bok kardus, dua timbangan besar, termasuk mesin pres dan pengisian di pabrik yang disegel, atas nama PT SWA.

    Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Dery Agung Wijaya mengatakan Tim subdit Indaksi melakukan penggerebekan di sebuah gudang pengemadan MinyaKita, di Kalianda, yang terindikasi melakukan kejahatan ekonomi.

    “Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya minyak goreng kemasan yang tidak sesuai ukuran standar. Setelah penyelidikan dilakukan, petugas menemukan bahwa kemasan yang seharusnya berisi satu liter minyak, ternyata hanya berisi sekitar 750 hingga 900 mililiter, ” Kata Dery Agung Wijaya di dampingi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni.

    Petugas kemudian melakukan pemeriksaan, dan menemukan lokasi gudang yang dijadikan tempat pengemasan, merek MinyaKita, milik PT Ranadipraja Niaga Nusantara, Bogor, Jawa Barat, perwakilan Lampung. ‘Hasil pemeriksaan sementara, produksi kemasan MinyaKita itu beroperasi sejak Januari 2024. Opelah Rp2 Miliar perbulan, ” Katanya saat ekspose di Polda Lampung.

    Menurut Dery, barang bukti kemasan MinyaKita siap edar ada sekitar satu ton, terhitung 198 botol berisi sekitar 750-900 militer. Isi tidak sesuai dengan kemasan. “Ketika dilakukan pengukuran minyak yang berjumlah 1 liter tanpa label literannya hanya berjumlah 500 liter saja, sedangkan merek tersebut menjual harga literan, ” Ujarnya.

    Dirkrimsus mengatakan hal ini merupakan informasi dari masyarakat bahwa minyak yang sudah beredar, tidak mencantumkan berat bersih atau label. “Barang bukti yang diamankan, berupa minyak yang sudah dikemas dan minyak belum dikemas serta timbangan dan nota penjualan. Banyak alat bukti yang tidak dibawa, berupa mesin dan alat-alat untuk membuat minyak tersebut akan tetapi sudah kami pasang garis polisi,” ujarnya.

    Menurut Dery, hingga pihaknya masih mendalami kasusnya. Pihaknya sedang memeriksa saksi saksi termasuk pemilik gudang dan penggemarnya. “Kami masih mendalami kasus ini. Perkiraan omset terhitung sejak bulan Januari sekitar Rp2 miliar dan untuk kerugian negara masih kami dalami,” katanya.

    Sementara saat pemggerebekan di gudang itu, selain petugas Ditreskrimsus Polda Lampung, terlihat juga ada pria berseragam. TNI di lokasi gudang, di Desa Kedaton, Kalianda. Hingga kini belum diketahui siapa pemilik dan pengelola kemasan MinyaKita tidak sesuai takaran di Kalianda itu.

    Di Lampung terdapat beberapa lokasi gudang yang juga mengemas MinyaKita, di antaranya ada di Bandar Lampung, Hajimena Natar, Tanjung Bintang, Bayu Pass Soekarno Hatta.(Red) 

  • Ternyata Pagar Laut di Desa Kohod Masih Berdiri Kokoh? 

    Ternyata Pagar Laut di Desa Kohod Masih Berdiri Kokoh? 

    Jakarta, sinarlampung.co-Pernyataan Pemerintah yang mengaku telah mencabuti seluruh pagar laut ilegal sepanjang 30,16 kilometer di perairan Utara Tangerang ternyata bohong. Faktanya cerucuk bambu masih ada yang berdiri kokoh di perairan laut Desa Mohon, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, dan belum dicabut.

    Hasil GPS ukur melalui citra satelite dari bibir pantai sekitar 812,99 meter terlihat pagar pagar laut itu masih berdiri kokoh. “Kita pikir mau semua kan. Biar sekalian selesai. Enggak taunya enggak semua,” kata Marto, warga nelayan asal Kampung Alar Jiban, Jum’at 14 Maret 2025.

    Penyusuran wartawan di lokasi itu terlihat pagar laut berbentuk kavling-kavling. Perahu nelayan yang bergerak dari arah Timur tetap harus meliuk-liuk untuk menghindari cerucuk pagar laut.

    Marto menyebutkan bahwa perahu miliknya sempat dipakai oleh pihak direktorat jenderal pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (PSDKP). Bahkan dirinya sempat dimintai keterangan testimoni.

    Video pernyataan bagaimana setelah pencabutan pagar bambu. Rekaman video diunggah di media sosial PSDKP. “Kurang dari seminggu di sini. Nyewa kapal saya,”terang Marto.

    Diakuinya saat proses pencabutan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer melibatkan banyak institusi. “Pas di sini cuma PSDKP doang,” sebutnya.

    Marto kaget bercampur miris setelah mendengar informasi di media massa maupun media sosial bahwa pemerintah klaim telah cabuti pagar bambu di perairan Utara Tangerang.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti membenarkan masih ada pagar laut ilegal yang belum dicabuti. “Betul mas, di perairan Kohod,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartaean dilangsir kabar6.com.

    Berdasarkan hasil patroli terakhir, klaim Eli, tersisa sekitar 600 meter. Pagar laut sudah coba dibongkar dengan ditarik tagboat tapi tidak bisa. “Butuh alat berat dan ponton. Sudah dikoordinasikan dengan pusat,”ucapnya.

    Meski demikian Eli tidak dapat memastikan kapan pencabutan pagar laut di perairan Kohod dilanjutkan hingga selesai. “Masih dikomunikasikan,” jawabnya singkat.

    Dari citra satelite terlihat titik garis kuning kelanjutan garis warna hitam. Titik kuning dan warna garis putih membentang panjang itu titik yang sudah dicabut kementerian kelautan dan perikanan. Sedangkan titik hitam belum dicabut. “Karena pengerjaanya pake alat eskavator,” tambah Marto. (Kabar6.com)