Penulis: Tari Pratama

  • PLTSa Regional Jadi Harapan Baru Lampung Atasi Sampah dan Krisis Energi

    PLTSa Regional Jadi Harapan Baru Lampung Atasi Sampah dan Krisis Energi

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung saat ini tengah menyusun rencana Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Provinsi Lampung. Hal tersebut terungkap dalam rapat yang dipimpin Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Rabu (28/05/2025).

     

    “Kita mempunyai harapan yang besar dikarenakan pemerintah pusat kembali membuka peluang untuk PLTSa Regional Provinsi Lampung bisa masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN),” lanjutnya.

     

    Wagub Jihan menjelaskan bahwa pembangunan PLTSa Regional Provinsi Lampung mendapat sambutan positif dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

     

    “Beliau menyambut baik, pada pagi hari tadi saya sampaikan bahwa kita sudah menyediakan lahan berikut kajian dan segala sesuatunya, kami juga sudah kedatangan deputi beliau dan beliau juga menceritakan lahan yang kita punyai luar biasa artinya cocok untuk memang segera bangun PTLSa,” ucap Wakil Gubernur.

     

    “Pak Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan sudah menyatakan bahwa ini adalah proyek strategis atau proyek yang memang bisa ditangkap oleh Provinsi Lampung,” sambungnya.

     

    Lebih lanjut, Jihan menegaskan bahwa Pemerintah provinsi Lampung menargetkan proyek ini untuk masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ini menjadi langkah strategis yang akan membawa dampak besar bagi daerah. 

     

    “Kami menargetkan agar proyek ini masuk PSN dan sebuah langkah strategis yang akan membawa dampak besar bagi daerah. Namun tentu syarat-syarat untuk menjadi bagian dari PSN harus kita penuhi bersama dan ini bukan hanya pekerjaan instansi saja tetapi kerja kolektif antar wilayah,” tegasnya.

     

    “Kami mengajak bapak/ibu bupati walikota serta seluruh jajaran untuk berkolaborasi penuh membangun suatu komitmen yang kuat demi kepentingan bersama karena tidak ada satu daerah pun yang bisa menghadapi tantangan lingkungan sendirian dan untuk itu kita harus satu barisan, satu langkah, dan satu semangat,” ajaknya.

     

    Wagub Jihan juga menegaskan bahwa permasalahan sampah saat ini sudah berada dititik jenuh sehingga pembangunan PLTSa ini diharapkan dapat menjadi solusi.

     

    “Hari ini persoalan sampah sudah berada dititik jenuh, kami berharap Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Provinsi Lampung dapat menjadi solusi dari persoalan pengelolaan sampah di kabupaten kota,” tegasnya.

     

    “Dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Provinsi Lampung, kami berharap paling tidak kabupaten kota yang menjadi penyangga penyuplai sampah dapat menyelesaikan persoalannya dengan baik,” sambungnya.

     

    Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Provinsi Lampung direncanakan akan di bangun di Kecamatan Natar, Desa Tanjungsari seluas 20 hektar. 

     

    Menyambut baik hal tersebut seluruh perwakilan daerah yang terlibat menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Regional Provinsi Lampung. (*)

  • Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok

    Gubernur Mirza Tandatangani Kerja Sama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok

    Shandong, sinarlampung.co – Sebuah satelit visual Tiongkok dengan nama Satelit Lampung-1 akan diluncurkan pada tahun ini. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok STAR.VISION Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd.

     

    Acara penandatanganan yang telah dikoordinasikan dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) ini dilaksanakan di kantor pusat STAR.VISION di Kota Haiyang, Provinsi Shandong. Adapun penandatanganan dokumen dilakukan dengan Danying Fan (Co-CEO STAR.VISION Aerospace Ltd.) dan Zhaohui Sun (Wakil Sekretaris Oriental Maritime Space Port-Shandong Development Group Co., Ltd.)

     

    Gubernur Mirza menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah bersejarah dan strategi yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi. Gubernur Mirza menjelaskan bahwa Satelit Lampung-1 mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di Provinsi Lampung, khususnya pertanian dan kelautan.

     

    Di bidang pertanian, teknologi satelit hyperspectral seperti Lampung-1 akan menjadi invasi besar bagi dunia pertanian dimana teknologi ini memungkinkan petani mengetahui tingkat kelembaban tanah, kadar klorofil daun, penyebaran hama atau penyakit secara dini, jadwal tanam optimal berdasarkan peta iklim iklim mikro, perkiraan pasokan udara selama masa tanam. Dikutip dari beberapa sumber, contoh penerapan di Tiongkok menunjukkan bahwa petani yang menggunakan citra satelit berhasil meningkatkan hasil panen, serta menurunkan biaya pupuk dan pestisida.

     

    Sebagai pembanding internasional, teknologi satelit di India bahkan sudah dimanfaatkan secara langsung oleh sektor keuangan. Perusahaan fintech bernama SatSure menggunakan data satelit untuk menilai kelayakan petani dalam menerima pinjaman. CEO SatSure, Prateep Basu, mencatat bahwa 38% rekening bank di India dimiliki oleh petani. Artinya, potensi pembiayaan berbasis data sangat besar dan benar-benar bisa menjangkau petani kecil.

     

    Begitupun dengan penguatan sistem tanggap bencana dan tata ruang, satelit ini nantinya dapat memberikan fungsi penting seperti deteksi banjir, kebakaran lahan, dan tanah longsor lebih dini. Sedangkan dalam hal tata kota, menjadi sangat memungkinkan bagi penggunanya melakukan perencanaan tata ruang dan zonasi yang lebih presisi, maupun pengawasan kawasan konservasi seperti perambahan hutan dan pesisir secara real-time.

     

    “Kita mendapatkan kesempatan dalam penggunaan teknologi satelit berbasis AI yang bisa membantu pembangunan yang presisi, efisien, dan berbasis data. Dengan teknologi ini, kita tidak lagi meraba dalam perencanaan, melainkan bergerak berdasarkan peta kondisi nyata di lapangan. Ini akan menjadi fasilitas data dan teknologi yang bisa digunakan oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan masyarakat sebelumnya,” tegas Gubernur Mirza.

     

    Sebagai salah satu wujud dari komitmennya akan dilakukan pelatihan dalam hal pengembangan SDM lokal di bidang teknologi satelit dan kemandirian teknologi. Dalam hal ini Pemprov Lampung berencana mengirim 100 generasi muda Lampung ke Tiongkok untuk pelatihan penginderaan jauh dan sistem komunikasi satelit. Tujuannya adalah agar pengoperasian satelit, pemrosesan data, hingga analitik spasial dilakukan oleh SDM Lampung sendiri dalam beberapa tahun ke depan.

     

    Pembangunan Infrastruktur Teknologi dalam pertemuan ini juga menjadi salah satu rencana utama yang akan diwujudkan dalam pembangunan stasiun bumi di Lampung untuk penerimaan, pengolahan, dan distribusi data satelit. Dengan demikian, ekosistem penelitian luar angkasa pertama di Indonesia akan dimulai dari Lampung yang akan melibatkan perguruan tinggi serta mitra industri sebagai bagian penting di dalamnya.(*)

  • Pemprov Lampung Dorong Percepatan Transformasi Kesehatan Melalui Kolaborasi Strategis

    Pemprov Lampung Dorong Percepatan Transformasi Kesehatan Melalui Kolaborasi Strategis

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk mendukung percepatan transformasi sektor kesehatan dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul, sehat dan produktif.

     

    Hal tersebut ditegaskan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela saat membuka kegiatan Sriwijaya Hombase Regional Warkshop & Scientific Symposium dengan tema ‘Emerging Trends In Hematology-oncology: Diagnosis, Treatment, and Beyond’ bertempat di Ballroom Hotel Emersia, Jumat (30/05/2025).

     

    “Atas nama pemerintah Provinsi Lampung saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini dan simposium ini saya berharap bukan hanya sebagai ajang mencari ilmu pengetahuan namun juga sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung percepatan transformasi sektor kesehatan, yang menjadi fondasi utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan produktif,” ucap Wagub.

     

    Lebih lanjut, Jihan menyoroti tantangan besar yang dihadapi Lampung dalam bidang hemato-onkologi, khususnya dalam penanganan penyakit thalasemia.

     

    “Lampung dalam zoom out Indonesia memiliki tantangan yang luar biasa dibidang Hemato-onkologi. Dari yang saya baca dalam satu tahun pemerintah pusat menganggarkan lebih dari 1 triliun untuk menangani satu penyakit dari Hemato-onkologi saja yaitu thalasemia. Kita bayangkan bagaimana kalau kita sebagai ahli, sebagai tenaga kesehatan dapat mencegah, dapat memberikan intervensi yang sedini mungkin berkenaan dengan hal ini, thalasemia,” lanjutnya.

     

    Jihan juga menekankan bahwa melalui program-program nasional seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pencegahan thalasemia agar lebih dioptimalkan. Berdasarkan data, saat ini terdapat lebih dari 165 penderita thalasemia yang dirawat di RSUD Abdul Moeloek.

     

    Pemerintah Provinsi Lampung membuka peluang kolaborasi luas dengan berbagai pihak untuk menghentikan laju penyebaran thalasemia, dengan fokus pada intervensi sejak tahap Carrier. Wakil Gubernur Lampung mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk turut serta merumuskan kebijakan yang bermanfaat dalam penanganan thalasemia di daerah.

     

    “Untuk itu saya mohon kerjasamanya untuk para senior, para dokter, para ahli untuk dapat memformulasikan apa yang bisa kita jadikan kebijakan untuk dapat memberikan manfaat bagi para penderita thalasemia,” ajaknya.

     

    Sebagai bagian dari upaya memperluas layanan kesehatan, Wakil Gubernur Lampung juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam pembangunan RSUD baru di Kabupaten Pesisir Barat.

    “Dalam upaya memperluas akses layanan kesehatan, kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru yakni RSUD KH Muhammad Thohir di Kabupaten Pesisir Barat. Hal ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk memastikan setiap warga Lampung mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan,” jelasnya.

    Selain itu, sebagai bagian dari inovasi dan kolaborasi lintas sektor, pada 9 Mei 2025, Wagub juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan RS SSCR (Stemcell and Cancer Research) di Kareninan Agung Resort, Kota Semarang. (*)

  • Satelit Lampung-1 Segera Mengorbit, Lompatan Tinggi Gubernur Mirza Menuju Peradaban Modern

    Satelit Lampung-1 Segera Mengorbit, Lompatan Tinggi Gubernur Mirza Menuju Peradaban Modern

    SHANDONG, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Mirza) membawa Lampung lompatan tinggi dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dan Big Data dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Lampung. Lampung kini memasuki era pengolahan berbasis AI untuk mendukung berbagai kebijakan pembangunan berbasis data yang akurat.

     

    Lompatan tinggi itu dilakukan Gubernur Mirza dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok, yakni Star.vision Aerospace Ltd. dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd. Penandatanganan kerja sama yang difasilitasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini berlangsung di kantor pusat Star.vision, Kota Haiyang, Provinsi Shandong, Rabu (28/5/2025).

     

    Rencananya, satelit ini akan mengorbit di Lampung tahun depan. Seluruh biaya menjadi tanggungan Star.vision Aerospace tanpa sepeser pun dana APBD Lampung keluar. “Lampung mendapat manfaatnya untuk berbagai kepentingan,” kata Gubernur Mirza ketika dihubungi melalui telepon dari Shandong, Tiongkok, Jumat (30/5/2025).

     

    Star.vision Aerospace Ltd. merupakan perusahaan teknologi luar angkasa Tiongkok. Dikenal sebagai pionir dalam pengembangan satelit observasi bumi dan layanan data satelit berbasis kecerdasan buatan (AI). Produk andalannya seperti satelit MiniSAR, Hyperspectral, dan Optical Earth Observation, digunakan secara luas oleh sejumlah negara dan instansi di bidang pertahanan, pertanian, kelautan, hingga mitigasi bencana.

     

    Star.vision memproduksi satelit berukuran mini dan mikro (MiniSAR dan NanoSat) namun dengan kemampuan pengamatan resolusi tinggi hingga 30 cm, efisien dari segi biaya peluncuran dan operasional. Satelit ini menggunakan teknologi kamera multispektral dan hiperspektral untuk menangkap informasi detail dari permukaan bumi, cocok untuk keperluan peta pertanian, kehutanan, dan deteksi polusi.

     

    Teknologi kunci yang digunakan yakni SAR (Synthetic Aperture Radar), Optical Imaging (resolusi tinggi dan hiperspektral), dan AI-Based Image Processing. Selain itu, Sistem Downlink Data Real-Time dan Platform Analisis Geospasial Berbasis Cloud.

     

    Bahkan bisa dipakai menghitung jumlah kendaraan, jumlah petani, hingga jumlah bangunan. Dengan satelit ini tidak perlu lagi mencari data soal Lampung dan daerah lain. Bisa menghemat anggaran pembuatan studi kelayakan dengan berbagai data AI satelit, kata Gubernur Mirza.

     

    Hal ini karena data dari satelit ini diproses menggunakan algoritma AI yang mampu mengenali pola perubahan lahan, prakiraan cuaca mikro, hingga analisis pertumbuhan tanaman secara real-time. Dengan menggunakan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR), satelit ini mampu melakukan observasi meski dalam kondisi gelap atau tertutup awan.

     

    Di Lampung, Star.vision mengembangkan sistem konstelasi atau konstelasi satelit. Sehingga, memungkinkan mencakup wilayah luas dengan pengamatan berkala dalam hitungan jam. Berdasarkan simulasi yang mencakup Gubernur Mirza, Lampung dapat memanfaatkan satelit Star.vision untuk mendeteksi potensi banjir dan longsor. Bahkan, kebakaran hutan melalui pencitraan permukaan secara cepat.

     

    Kemudian, menjaga kondisi sungai, pantai, dan ekosistem laut serta mendeteksi pencemaran. Dapat juga digunakan menyatukan proyek-proyek strategis seperti pelabuhan, jalan tol, dan pertambangan.

     

    Tak kalah pentingnya, kata Gubernur, Lampung dapat memanfaatkannya untuk membantu petani dan pemerintah dalam menyatukan kesehatan tanaman, kebutuhan udara, dan panen. “Semuanya berbasis data,” kata Gubernur Mirza.

     

    Teknologi Star.vision digunakan oleh berbagai negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Terutama yang membutuhkan layanan satelit ekonomi namun berkinerja tinggi. Beberapa di antaranya:

     

    Beberapa negara yang memanfaatkannya yakni Tiongkok untuk berbagai proyek penelitian dan pertahanan sipil. Pakistan untuk pengawasan pertanian dan infrastruktur.

     

    Kemudian, Brasil dan Argentina untuk memantau hutan dan pertanian. Negara-negara Afrika Timur untuk memantau kekeringan dan perubahan iklim. Kini, Indonesia melalui kerja sama dengan Pemprov Lampung untuk peluncuran Satelit Lampung-1. (*)

  • Sinergi Pemerintah dan Media, Diklat Jurnalistik Jadi Ajang Pembentukan Karakter Pers

    Sinergi Pemerintah dan Media, Diklat Jurnalistik Jadi Ajang Pembentukan Karakter Pers

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Lampung Achmad Saefulloh, secara resmi membuka kegiatan Diklat Jurnalistik Dasar dan Lanjutan Jurnalis dan Umum Se-Provinsi Lampung. Acara ini diselenggarakan oleh Media Harian Pikiran Lampung di Ballroom Hotel Alodia, Bandar Lampung, Sabtu (31/05/2025).

     

    Dalam sambutannya, Achmad Saefulloh menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pikiran Lampung yang telah menghadirkan ruang pembelajaran sekaligus pembentukan karakter bagi jurnalis masa depan.

     

    “Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kita bisa berkumpul di acara yang luar biasa ini, sebuah kegiatan yang bukan hanya menambah ilmu, tapi juga menumbuhkan semangat dan idealisme di dunia jurnalistik,” ujarnya.

     

    Achmad Saefulloh mengungkapkan kebanggaannya bisa hadir di tengah para insan pers, calon jurnalis, dan masyarakat yang peduli terhadap informasi yang akurat dan mencerdaskan. Menurutnya, jurnalisme hari ini membutuhkan kecepatan, ketepatan, serta integritas dan etika tinggi.

     

    “Menjadi jurnalis bukan hanya soal menulis berita. Ini tentang menjadi mata, telinga, dan suara masyarakat. Keberanian menyampaikan kebenaran dan ketulusan memperjuangkan keadilan adalah nilai-nilai yang harus dipegang,” tegasnya.

     

    Achmad Saefulloh juga berharap, melalui pelatihan ini akan lahir jurnalis-jurnalis hebat dari Lampung yang tajam dalam analisis, santun dalam penyampaian, dan bijak dalam bertindak.

     

    Sementara itu, CEO Harian Pikiran Lampung Hersoli Rizwan Nunyai menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menambah wawasan dan kapasitas para jurnalis serta menjadi kontribusi nyata media dalam memajukan Provinsi Lampung.

     

    “Diklat ini juga menyertakan materi tentang aspek hukum dalam penulisan berita. Tujuannya agar peserta tidak hanya mampu menulis dengan baik, tapi juga memahami mana yang layak secara hukum dan etis,” kata Hersoli.

     

    Sebagai bentuk penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang berkontribusi bagi kemajuan dunia jurnalistik, Pikiran Lampung turut memberikan penghargaan kepada Danrem 043/Garuda Hitam, Kapolda Lampung, Wali Kota Bandar Lampung, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Selain itu, penghargaan khusus Tinta Emas diberikan kepada Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Kepala BPKAD Provinsi Lampung.

     

    Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai kalangan jurnalis dan umum. Tiga pemateri hadir memberikan ilmu dan wawasan, yakni Ketua Ikatan Jurnalis Pemprov Lampung (IJP Lampung) Abung Mamasa, Wakil Pimpinan Redaksi Cetak Radar Lampung Abdul Karim, serta Ketua Harian Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung Fajar Arifin. (*)

  • Pemprov Lampung Dorong Sinergi Stakeholder dalam Reforma Agraria Berbasis Desa

    Pemprov Lampung Dorong Sinergi Stakeholder dalam Reforma Agraria Berbasis Desa

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung diwakili Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung M. Firsada membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Lampung Tahun 2025, bertempat di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung, Selasa (3/6/2025).

     

    Rakor GTRA tahun ini mengusung tema: “Optimalisasi Tanah Objek Reforma Agraria untuk Mendukung Percepatan Legalisasi Aset dan Penataan Akses yang Berkelanjutan dan Berdampak”. Tema tersebut mencerminkan komitmen bersama dalam menciptakan keadilan agraria yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Lampung.

     

    Dalam sambutannya, M. Firsada menegaskan bahwa Reforma Agraria merupakan agenda strategis nasional yang bertujuan mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemanfaatan tanah. 

     

    “Skema Reforma Agraria harus mengintegrasikan penataan aset dan penataan akses, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.

     

    Ia menjelaskan, penataan aset mencakup pemberian kepastian hukum melalui sertifikasi hak atas tanah, sedangkan penataan akses meliputi penyediaan dukungan infrastruktur, akses pasar, permodalan, teknologi, hingga pendampingan agar masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonomi secara mandiri.

     

    Firsada juga mengapresiasi kerja keras Gugus Tugas Reforma Agraria dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini di Provinsi Lampung. Ia berharap Rakor GTRA 2025 dapat menghasilkan rekomendasi strategis dan langkah nyata yang mampu menghadirkan keadilan agraria yang merata dan berkelanjutan.

     

    “Kita tidak hanya memperjuangkan selembar sertipikat, tetapi masa depan keluarga, keberlanjutan pertanian, dan kemandirian ekonomi masyarakat,” tegasnya.

     

    Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung, Hasan Basri Natamenggala, S.H., M., menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini selaras dengan 3 (Tiga) Cita program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2025-2030 khususnya cita pertama yaitu : mewujudkan Provinsi Lampung menjadi lumbung pangan nasional dan mewujudkan ekosistem ekonomi yang berbasis Desa.

     

    “Karenanya saya menyambut baik mengangkat tema ini, apa yang kita kerjakan di tim GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) harus selaras dan mensupport program pemerintah provinsi Lampung dan reforma agraria merupakan salah satu program strategis nasional yang bertujuan untuk memperbaiki ketimpangan struktur pemilikan penguasaan dan pemanfaatan tanah dan program ini diharapkan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Hasan Basri.

     

    Menurut Hasan Basri, keberhasilan program ini tidak akan bisa tercapai bilamana para stakeholder bekerja sektoral tanpa melakukan kolaborasi masalah yang ada di semua sektor, karenanya penyelenggaraan program GTRA ini penting sekali didukung oleh semua pihak.

     

    Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Kesepahaman dan Kesepakatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Tahun 2025 oleh Pj. Sekdaprov M. Firsada, Kepala Kanwil BPN Provinsi Lampung, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung. (*)

  • Membangun dari Desa, Desaku Maju Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lampung

    Membangun dari Desa, Desaku Maju Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lampung

    Lampung Utara, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Program Desaku Maju yang sekaligus menandai pencapaian 100 hari kerja Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela. Peluncuran program ini dipusatkan di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Selasa (3/6/2025).

     

    Peluncuran serentak juga dilakukan di beberapa desa lainnya, yaitu Desa Taman Cari (Lampung Timur) yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jihan Nurlela, Desa Tambah Rejo (Pringsewu) dan Desa Suka Damai (Lampung Selatan).

     

    Program Desaku Maju merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi salah satu program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. 

     

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal meninjau berbagai kegiatan yang telah bergulir di Desa Wonomarto antara lain produksi pupuk organik cair oleh BUMDes dan kelompok tani, hibah alat pengering (dryer) untuk gabah dan jagung, pelatihan vokasi untuk peningkatan keterampilan warga, serta pembangunan dan perbaikan jalan desa guna mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.

     

    Gubernur Mirza menegaskan bahwa komoditas pangan seperti singkong, padi, dan jagung adalah komoditas utama pertanian Lampung. Saat ini, sekitar 6 juta penduduk menggantungkan hidup pada tiga komoditas tersebut. Oleh karenanya, menurut Gubernur, ketiganya dinilai sangat vital dan harus dilindungi serta terus dikembangkan pembinaannya. 

     

    “Maka ketika harga singkong bagus produksinya tinggi, ketika harga jagung bagus produksinya tinggi, ketika harga gabah bagus produksinya tinggi, maka 6 juta masyarakat Lampung akan mengalami kecukupan,” ujar Gubernur.

     

    Di Desa Wonomarto sendiri, terdapat potensi pertanian yang besar 1.000 hektare lahan singkong, 600 hektare jagung, dan 200 hektare sawah. Harga jual jagung basah Rp3.700 per kilogram dan dapat mencapai Rp5.500 jika dikeringkan. Hal ini membuka potensi nilai tambah pendapatan Rp6 miliar setiap kali panen atau sekitar Rp6 juta per hektare per petani.

     

    Pemerintah Provinsi Lampung mendorong peningkatan nilai tambah produk pertanian di setiap desa melalui program Desaku Maju. Salah satunya melalui pemberian bantuan mesin pengering (dryer) yang memungkinkan petani jagung meningkatkan pendapatannya hingga Rp1 juta per bulan. Dengan 1 unit dryer, Desa Wonomarto diharapkan mampu memulai hilirisasi pertanian. 

     

    Selain itu, penguatan sektor pertanian juga dilakukan melalui pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di 474 desa dimana satu fasilitas POC mampu mencukupi kebutuhan hingga 2.000 hektare lahan. “Apabila ini bisa dilakukan secara masif di 2000 desa di Lampung, maka pertumbuhan ekonomi lampung akan membaik dan Lampung akan semakin maju,” tegas Gubernur.(*)

  • Pemprov Lampung Salurkan Bantuan Sosial untuk Korban Banjir di Way Lunik

    Pemprov Lampung Salurkan Bantuan Sosial untuk Korban Banjir di Way Lunik

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Sosial Provinsi Lampung menyerahkan bantuan sosial kepada korban banjir di Kampung Sinar Binglu, Way Lunik, Panjang, Rabu (04/06/2025).

     

    Bantuan sosial ini diberikan kepada 5 ahli waris dari korban banjir yang sebelumnya melanda Provinsi Lampung beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada hari Kamis, 16 Januari 2025.

     

    Bantuan sosial diserahkan langsung oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi dan Sekretaris TP PKK Provinsi Lampung Hanita Farial Firsada.

     

    Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa, ia berharap pemberian bantuan sosial ini dapat bermanfaat bagi keluarga korban.

     

    “Kami disini menyerahkan santunan kematian korban bencana alam kemarin. Semoga santunan ini sebagai bentuk kasih sayang dari pihak Provinsi Lampung dapat diterima dengan baik dapat bermanfaat juga untuk keluarga yang ditinggalkan,” harapnya.

     

    “Kita doakan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT. Semoga bermanfaat, peluk cium saya untuk anak yang ditinggalkan. Semoga anak yang ditinggalkan menjadi anak yang sholeh dan sholehah dan dapat memberikan doa kepada orang tuanya,” tambahnya.

     

    Sementara itu, Buyanah, salah satu Keluarga penerima bantuan, menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dari Pemerintah Provinsi Lampung. “Saya atas nama dari keluarga almarhum Bachtiar mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya,” ucap Buyanah.(*)

  • Akhiri Polusi Plastik, Lampung Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik

    Akhiri Polusi Plastik, Lampung Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menjadi Pembina Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, di Lapangan Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Kamis (5/6/2025).

     

    Dalam amanatnya, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut.,MP, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan bahwa tema Hari Lingkungan Hidup sedunia Tahun 2025 adalah Mengakhiri Polusi Plastik. 

     

    Ending Plastic Pollution adalah seruan global untuk menghentikan polusi plastik yang telah menjadi ancaman serius bagi bumi dan kehidupan sekaligus momen penting untuk merefleksikan kembali hubungan manusia dengan alam, serta langkah-langkah nyata yang telah dan harus diambil untuk menjaga kelestariannya kedepan.

     

    Saat ini bumi sedang mengalami tiga krisis global (Triple Planetary Crisis), yaitu perubahan iklim (perubahan iklim), hilangnya keanekaragaman hayati (Kehilangan keanekaragaman hayati dan penipisan sumber daya alam) dan polusi (polusi). Hal tersebut berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti: lingkungan, kesehatan, kehidupan masyarakat, dan laju pembangunan secara keseluruhan. 

     

    Berdasarkan Laporan UNEP (Drawning in Plastics, 2021), produksi plastik global tumbuh eksponensial dalam 10 tahun terakhir hingga lebih dari 400 juta ton pada tahun 2023. 

     

    Selama kurun waktu 1954-2017 ada 9,8 miliar ton plastik yang sudah diproduksi dan dari jumlah tersebut, 14% dibakar di fasilitas limbah menjadi energi dan kurang dari 10% didaur ulang, sisanya 86% ditimbun di TPA dan bocor ke lingkungan sebagai polutan yang mencemari ekosistem, baik ekosistem maupun perairan. 

     

    Laporan tersebut juga menyatakan bahwa terdapat 9-14 juta ton plastik berakhir di lautan pada tahun 2020 dan jika tidak dilakukan upaya sungguh-sungguh, maka diperkirakan akan ada 23-37 juta ton plastik yang bocor ke lautan pada tahun 2040 dan bahkan, akan ada 155-265 juta ton plastik yang bocor ke laut pada tahun 2060. 

     

    Laporan Ellen MacArthur Foundation pada saat World Economic Forum 2016 menyatakan ada 8 juta ton plastik yang bocor ke lautan setara dengan membuang muatan 1 truk sampah setiap menit. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, diperkirakan meningkat menjadi 2 muatan truk sampah setiap menit pada tahun 2030 dan 4 muatan truk sampah setiap menit pada tahun 2050. 

     

    Dalam skenario business-as-usual (BAU), lautan akan berisi 1 ton plastik untuk setiap 3 ton ikan pada tahun 2025 dan pada tahun 2050 akan lebih banyak plastik di lautan dibandingkan ikan.

     

    Indonesia saat ini telah memasuki fase darurat sampah. berdasarkan data SIPSN tahun 2024 masih terdapat 22,17 juta ton sampah yang masih terbuang ke lingkungan dan 54,44% sampah berakhir di TPA yang masih berstatus open dumping. 

     

    Tahun 2028 diperkirakan seluruh TPA di Indonesia tidak akan mampu lagi menampung sampahnya jika pengelolaanya masih bersifat bisnis seperti biasa (BAU). 

     

    Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2023 jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 56,63 juta ton dengan jumlah timbulan sampah plastik sebesar 10,8 juta ton. (*)

  • Gubernur Lampung Serahkan Bantuan Sapi Kurban dari Presiden RI

    Gubernur Lampung Serahkan Bantuan Sapi Kurban dari Presiden RI

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyerahkan secara simbolis seekor sapi kurban bantuan kemasyarakatan dari Presiden Republik Indonesia kepada pengurus Masjid Jami Nurussa’adah, Kelurahan Panjang Utara, Kota Bandar Lampung, Kamis (5/6/2025).

     

    Dalam keterangannya, Gubernur menyampaikan bahwa Provinsi Lampung tahun ini menerima bantuan sebanyak 16 ekor sapi kurban dari Presiden RI Prabowo Subianto. Dari jumlah tersebut, 15 ekor didistribusikan ke kabupaten/kota, sementara satu ekor mewakili provinsi dan disalurkan melalui Masjid Jami Nurussa’adah.

     

    Sapi yang diserahkan memiliki bobot 1.058 kilogram dan berusia lima tahun. Hewan kurban tersebut dibeli dari seorang peternak lokal bernama Juningan. Gubernur menegaskan, hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan peternakan lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

     

    Tahun 2025, melalui program bantuan kemasyarakatan, Presiden menyediakan masing-masing satu ekor sapi untuk setiap provinsi dari total 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Namun terdapat 55 kabupaten/kota yang menerima dua ekor sapi karena tidak tersedia sapi dengan bobot antara 800 kg hingga 1,3 ton di wilayah tersebut.

     

    Seluruh sapi yang disalurkan telah dinyatakan sehat dan layak sebagai hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Dinas Peternakan setempat dan dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Selain sehat dan tidak cacat, sapi-sapi ini juga telah memenuhi syarat syariat kurban, yakni berusia lebih dari dua tahun.

     

    Jenis sapi yang disalurkan dalam program ini meliputi Sapi Limosin, Simental, Peranakan Ongole, Brahman, Angus, dan Sapi Bali. Penyaluran dilakukan melalui dua skema: pertama, melalui pemerintah daerah yang kemudian mendistribusikannya ke masjid atau lembaga yang ditunjuk; dan kedua, secara langsung kepada tokoh masyarakat, pondok pesantren, serta kelompok masyarakat yang dinilai layak oleh Presiden.

     

    Dari total 985 ekor sapi yang disalurkan dalam program ini, sebanyak 607 ekor diserahkan melalui pemerintah daerah, dan 378 ekor lainnya diberikan langsung kepada masyarakat jalur khusus. Seluruh sapi diperoleh dari 573 peternak lokal di berbagai daerah di Indonesia. (*)