Penulis: Tari Pratama

  • Pemprov Lampung Dorong Literasi Keuangan Syariah dan Pasar Modal Lewat GENCARKAN

    Pemprov Lampung Dorong Literasi Keuangan Syariah dan Pasar Modal Lewat GENCARKAN

    Lampung Tengah, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, menggelar Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), Selasa (15/07/2025) di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Lampung Tengah. 

     

    Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. 

     

    GENCARKAN bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Lampung, khususnya dalam bidang keuangan syariah dan pasar modal, dengan sasaran utama Anggota Tim Penggerak PKK, pelaku UMKM, dan masyarakat Lampung Tengah. Inisiatif ini mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 85,5% pada tahun 2025 dan 97,2% pada tahun 2045. 

     

    Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menekankan pentingnya edukasi keuangan sebagai fondasi kemandirian dan kesejahteraan. 

     

    “Program GENCARKAN merupakan langkah nyata dan strategis dalam membangun masyarakat yang melek finansial, cakap mengelola keuangan, dan bijak dalam mengambil keputusan ekonomi,” ujar Wagub. 

     

    Wagub juga menyoroti peran strategis ibu-ibu PKK dalam mengelola keuangan keluarga. Dengan pemahaman pasar modal, masyarakat diharapkan dapat berinvestasi dengan aman, menghindari investasi ilegal, serta menumbuhkan budaya menabung. 

     

    Wagub Jihan Nurlela juga menambahkan bahwa peran ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan keluarga, mengelola belanja, dan mempersiapkan masa depan anak-anak adalah kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dari tingkat rumah tangga. Ini adalah wujud nyata komitmen Pemprov Lampung dalam memperkuat pondasi ekonomi mulai dari unit terkecil masyarakat. 

     

    Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menjelaskan bahwa transformasi digital meningkatkan aksesibilitas dan daya saing sektor keuangan. 

     

    “Meluasnya aksesibilitas industri jasa keuangan dan meningkatnya daya saing sektor keuangan Indonesia adalah dua potensi dampak positif paling signifikan dari transformasi digital,” jelas Otto. 

     

    Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, literasi keuangan nasional mencapai 66,46% dan inklusi 80,51%. Literasi keuangan syariah 43,42% dengan inklusi 13,41%, sementara literasi pasar modal 17,78% dengan inklusi 1,34%. Data ini menunjukkan perlunya peningkatan literasi dan inklusi keuangan agar masyarakat memahami layanan keuangan dengan baik. 

     

    Otto Fitriandy juga menegaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi prioritas agar masyarakat tidak hanya menggunakan layanan keuangan, tetapi juga memahaminya dengan baik. 

     

    “Ini penting untuk melindungi masyarakat dari potensi kerugian akibat kurangnya pemahaman tentang produk dan layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan produk keuangan secara optimal,” ujar Otto 

     

    Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan Pelantikan GenRe Lampung Tengah, Pengukuhan Bunda GenRe Lampung Tengah, serta penyerahan Duta Literasi Keuangan Tahun 2025 kepada Ketua TP. PKK Kabupaten Lampung Tengah, Andria Ardito Wijaya, Duta Literasi Keuangan Syariah kepada PKK Kecamatan, dan penyerahan simbolis pembiayaan KUR. 

     

    Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Lampung Tengah dan seluruh Lampung mendapatkan akses keuangan dan literasi yang lebih baik, sehingga dapat menjadi individu yang mandiri secara finansial dan agen perubahan dalam menyebarluaskan pemahaman keuangan. (***)

  • Taruna Akmil Tingkat III dan IV TP 2024/2025 Laksanakan Kirab Pamitan di Kota Magelang

    Taruna Akmil Tingkat III dan IV TP 2024/2025 Laksanakan Kirab Pamitan di Kota Magelang

    Magelang, sinarlampung.co – Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Arnold A.P. Ritiauw memimpin acara Tradisi Korps Kirab Pamitan bagi Taruna Akademi Militer Tingkat III dan IV Tahun Pendidikan 2024/2025 yang telah menyelesaikan masa pendidikan. Kegiatan ini berlangsung meriah di Alun-Alun Kota Magelang, diikuti oleh ribuan warga yang turut menyaksikan momen haru dan penuh makna tersebut.

     

    Acara kirab turut dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, unsur Forkopimda Kota Magelang, Wakil Gubernur Akmil, para pejabat distribusi Akademi Militer, Ketua dan Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Akmil beserta pengurus, serta jajaran Yayasan Kartika Jaya Cabang XII Akmil. Hadir pula pejabat sipil dan militer wilayah Magelang, para perwira pengasuh, Taruna Akademi Militer, dan masyarakat Magelang yang memenuhi area kegiatan.

     

    Dalam amanatnya, Gubernur Akademi Militer menyampaikan bahwa kirab pamitan ini merupakan bagian dari Tradisi Korps Taruna sebagai wujud penghormatan dan permohonan diri kepada masyarakat Kota Magelang, yang selama ini telah menjadi bagian penting dalam perjalanan pendidikan para taruna. 

     

    “Selama menempuh pendidikan di Akademi Militer, para taruna telah menjadi bagian dari masyarakat Kota Magelang, yang tentunya menyimpan banyak kenangan suka dan duka. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepercayaan, dan kerja sama yang diberikan oleh Pemerintah Kota serta masyarakat dalam mendukung pembentukan calon perwira TNI yang berintegritas dan profesional,” tegas Mayjen TNI Arnold A.P. Ritiauw.

     

    Mengakhiri amanatnya, Gubernur Akmil mewakili seluruh taruna dan civitas academica Akademi Militer menyampaikan permohonan diri kepada seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat Kota Magelang. Ia juga memohon maaf apabila selama interaksi para taruna di tengah masyarakat terdapat kekhilafan. “Doakan mereka menjadi pemimpin masa depan yang berakhlak, berjiwa ksatria, mencintai rakyat, dan membanggakan bangsa,” tutupnya. (*)

  • Kunjungan Silaturahmi Danlanud M. Bun Yamin, Gaungkan Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan Provinsi dan Nasional

    Kunjungan Silaturahmi Danlanud M. Bun Yamin, Gaungkan Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan Provinsi dan Nasional

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menerima kunjungan silaturahmi Komandan Pangkalan TNI AU Pangeran M. Bun Yamin (Lanud BNY) yang baru Letkol Pnb Oktavianus Olga Satya Nugraha, S.M beserta jajarannya di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Selasa (15/7/25).

     

    Pada kesempatan tersebut, Gubernur Mirza menyampaikan ucapan selamat atas amanah baru yang diemban dengan harapan kolaborasi yang masif dalam berbagai sektor khususnya di sektor pangan yang saat ini sedang digenjot oleh Pemerintah Pusat. 

     

    “Selamat atas jabatan barunya untuk Pak Danlanud, mungkin ke depan sebagaimana amanat Presiden akan kita lakukan kerjasama dan kolaborasi masif yang fokusnya untuk menjaga keutuhan pangan,” ujar Mirza.

     

    Lahan lahan yang saat ini, lanjut Gubernur Mirza, tersedia baik milik provinsi maupun yang menjadi milik Lanud. “Nanti kita kolaborasikan untuk kita tanami pisang, singkong, padi, semangka dan lainnya sesuai kontur dan karakter lahan yang ada,” ujar Mirza. 

     

    Gubernur Mirza menyampaikan bahwa untuk tindak lanjut dalam kolaborasi tersebut nantinya akan mengikutsertakan pihak pihak swasta dan perusahaan perusahaan yang ada di Lampung. Dengan demikian dari proses hingga output yang dihasilkan akan maksimal. 

     

    “Nanti saya hubungi perusahaan perusahaan di Lampung ini untuk ikut berkontribusi dalam agenda ini, karena tujuannya tidak lain dan tidak bukan ya untuk kepentingan bersama,” ujarnya.

     

    Danlanud Oktavianus menyambut baik agenda yang dicanangkan oleh Gubernur Mirza tersebut. 

     

    “Terimakasih atas waktunya Pak Gubernur, pada intinya kami siap apapun itu untuk berkolaborasi bersama, dan setiap perintah dari Pak Gubernur nantinya akan kita laksanakan sesuai prosesur yang ada dalam mendukung kebijakan nasional,” ujar Oktavianus. (***)

  • Dang Ike Gagas Silaturahmi Adat Lampung Pesisir dan Pepadun

    Dang Ike Gagas Silaturahmi Adat Lampung Pesisir dan Pepadun

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Tokoh Adat Lampung Irjen Pol (Purn) Dr. H. Ike Edwin. Sik. SH. MH. atau yang akrab dipanggil Dang Ike gelar Suttan Raja Diraja Lampung menginisiasi digelarnya Pertemuan Silaturahmi Pemangku Adat Lampung Pesisir dan Pepadun Adat Budaya sebagai Pemersatu Orang Lampung.

     

    Dikonfirmasi, Dang Ike mengatakan tujuan silaturahmi merawat, melestarikan adat istiadat Lampung. Untuk bisa nantinya juga bisa bermanfaat untuk generasi kita sekarang dan generasi yang akan datang.

     

    “Sebagai sarana sosial, sarana komunikasi, sarana adat budaya sebagai pemersatu baik itu orang Lampung maupun masyarakat yang mendatangi juga menjadi masyarakat Lampung sekarang. Jangan sampai perkembangan ekonomi, budaya, teknologi dan pengetahuan budaya adat bangsa ini tidak ada di dalamnya atau tertinggal di belakangnya. Adat itu alat pemersatu, kebetulan masing-masing di daerah punya adat dan adat yang ada di daerah termasuk di Lampung tidak ada adat yang merugikan atau merusak. Terlebih akan berbuat dosa, justru adat istiadat itu alat pemersatu untuk bangsa karena kita saling menghormati, saling menerima saling menghormati. Sebagai alat pemersatu baik di satu daerah maupun antardaerah,” kata Dang Ike Edwin diwawancarai Charta.id.

     

    Dang Ike berharap acara Silaturahmi Pemangku Adat Lampung Pesisir dan Pepadun ini, agar kita semua menyadari bahwa kita juga ada masanya. “Kita nggak bisa begini terus, oleh karenanya menjelang generasi mendatang, kami-kami ini membuat sesuatu karya, bahwa setelah kami nggak ada, maka generasi mendatang yang akan meneruskan adat budaya Lampung ini. Apa yang mau diteruskan, ya itu tadi adat budaya sebagai pemersatu, adat yang bermoral agama, kita jelaskan ke depan jangan sampai generasi ini hanya tau hanya pengetahuan saja. Kalau ada orang pintar, cerdas tapi dia tidak punya sopan santun dan tata Krama maka nggak bagus. Yang susah kalau orang yang bagus dan pintar tapi nggak punya tata Krama,” terangnya.

     

    Terkait pada undangan Silaturahmi Dang Ike memakai gelar Adat Suttan Raja Diraja Lampung apakah gelar adat itu dari Sekala Brakk, Dang Ike menyatakan gelar Suttan Raja Diraja Lampung itu dari Way Kanan. “Bukan dari Sekala Brak, itu (Suttan Raja Diraja Lampung) dari Way Kanan. Saya pakai yang ada Suttan-nya. Kan itu boleh, namanya juga dalam Piil Pesinggiri namanya Bejuluk Beadok ya kan. Saya juga dapat gelar bukan hanya di Lampung, dari Sulawesi, Bugis, Mandar, Makassar, Banjarmasin dikasih gelar juga. Kita kan bangsa yang saling menghormati,” kata Dang.

     

    Berikut Undangan Rencana Silaturahmi Pemangku Adat Lampung :

     

    Rencana Pertemuan Silaturahmi

    Pemangku Adat Lampung Pesisir dan Pepadun

    Adat Budaya sebagai Pemersatu Orang Lampung

     

    Assalamualaikum w w

    Tabik Pun!

     

    Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan adat dan budaya yang sangat beragam. Dua entitas utama dalam struktur adat masyarakat Lampung adalah kelompok adat Pesisir dan Pepadun.

    Keduanya memiliki ciri khas, nilai-nilai, dan tradisi yang telah berkembang selama berabad-abad dan menjadi fondasi kehidupan masyarakat adat di daerah ini. Namun demikian, dalam beberapa dekade terakhir, nilai-nilai adat dan budaya Lampung mengalami degradasi yang cukup signifikan.

    Pengaruh globalisasi, urbanisasi, serta kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah turut berperan dalam melemahnya eksistensi budaya lokal ini.

    Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, dirancanglah pertemuan silaturahmi antara pemangku adat Lampung Pesisir dan Pepadun.

    Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menyatukan visi dan misi pelestarian adat budaya, memperkuat jati diri masyarakat adat Lampung, serta merumuskan langkah-langkah konkret guna memastikan keberlangsungan warisan budaya yang luhur ini bagi generasi mendatang.

     

    Kondisi aktual menunjukkan bahwa perhatian terhadap pelestarian budaya Lampung semakin menurun. Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, cenderung memberikan perhatian yang terbatas terhadap program pelestarian adat dan budaya lokal. Hal ini dapat terlihat dari minimnya alokasi anggaran, ketiadaan program strategis berkelanjutan, serta lemahnya dokumentasi dan pendidikan budaya di lembaga-lembaga formal. Akibatnya, budaya lokal kian tergeser oleh budaya luar yang lebih dominan secara visual maupun narasi.

    Salah satu indikator nyata dari pergeseran ini adalah menurunnya jumlah penduduk asli Lampung yang saat ini diperkirakan hanya tinggal sekitar 30% dari total populasi di provinsi ini.

    Penyusutan jumlah penduduk asli ini bukan hanya disebabkan oleh migrasi penduduk, tetapi juga oleh melemahnya identitas budaya yang menyebabkan asimilasi tanpa pelestarian nilai-nilai lokal. Jika kondisi ini dibiarkan, maka dalam dua generasi ke depan, masyarakat Lampung berisiko kehilangan jati dirinya secara total.

     

    Adat dan budaya bukan hanya merupakan simbol kebanggaan, tetapi juga menjadi sistem nilai dan perekat sosial yang sangat kuat dalam masyarakat Lampung. Baik kelompok adat Pesisir maupun Pepadun memiliki prinsip-prinsip adat seperti piil pesenggiri, nemui nyimah, nengah nyappur, dan sakai sembayan yang selama ini menjadi pedoman dalam interaksi sosial, penyelesaian konflik, hingga tata pemerintahan adat.

    Nilai-nilai ini sejatinya bersifat universal dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern, sehingga seharusnya menjadi jembatan pemersatu di tengah perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, dan politik.

    Oleh karena itu, pertemuan silaturahmi antara pemangku adat dua kelompok besar ini menjadi sangat penting, karena melalui pertemuan ini dapat dibangun kembali kesadaran kolektif tentang peran strategis adat budaya sebagai alat pemersatu sekaligus penjaga identitas kultural.

     

    Salah satu tantangan utama dalam pelestarian budaya Lampung adalah minimnya manuskrip kuno atau dokumentasi tertulis yang dapat dijadikan panduan atau referensi dalam pembelajaran dan pelestarian budaya.

    Banyak pengetahuan adat yang bersifat lisan dan tidak terdokumentasi secara sistematis. Akibatnya, ketika generasi tua mulai menua atau meninggal dunia, maka pengetahuan tersebut ikut hilang.

    Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya inisiatif institusional dalam upaya pendokumentasian, baik dalam bentuk tulisan, rekaman audio-visual, maupun kurikulum pendidikan.

    Padahal, dokumentasi budaya merupakan fondasi penting bagi pembangunan karakter bangsa yang berbasis kearifan lokal. Tanpa dokumentasi yang memadai, regenerasi pemahaman budaya menjadi sulit dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan.

     

    Dalam konteks ini, para pemangku adat memiliki peran yang sangat strategis. Mereka adalah penjaga nilai-nilai luhur, pelestari tradisi, sekaligus pemimpin moral dalam komunitas adatnya masing-masing. Oleh karena itu, pertemuan silaturahmi ini menjadi momentum yang tepat untuk menyatukan langkah, memperkuat jaringan, dan memperluas pengaruh positif dalam pelestarian budaya.

    Para pemangku adat diharapkan tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak revitalisasi adat dan tradisi melalui pendekatan yang adaptif dan inklusif. Mereka juga perlu mendorong terciptanya kolaborasi dengan akademisi, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, serta komunitas kreatif untuk bersama-sama membangun ekosistem pelestarian budaya yang dinamis dan berkelanjutan.

     

    Adapun agenda utama dalam pertemuan silaturahmi ini meliputi:

    1. Dialog Budaya antara pemangku adat Pesisir dan Pepadun untuk menggali persamaan dan perbedaan sebagai dasar sinergi.

    2. Penyusunan Rencana Kerja Bersama dalam bentuk program pelestarian budaya, dokumentasi adat, dan pendidikan budaya.

    3. Deklarasi Komitmen Bersama dalam menjaga jati diri masyarakat Lampung melalui adat dan budaya.

    4. Usulan kepada Pemerintah untuk mendukung kebijakan yang berorientasi pada pelestarian dan penguatan budaya lokal.

     

    Pertemuan silaturahmi ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah pelestarian budaya Lampung. Beberapa harapan yang ingin dicapai antara lain:

    1. Terbentuknya Ikatan Pemangku adat Pesisir dan Pepadun Propinsi Lampung.

    2. Tersusunnya dokumen strategis rencana pelestarian budaya Lampung.

    3. Terjalinnya kerja sama lintas sektor dalam dokumentasi dan pendidikan budaya.

    4. Meningkatnya kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian adat dan budaya.

     

    Pelestarian adat dan budaya bukan sekadar upaya mempertahankan masa lalu, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun masa depan yang berakar pada jati diri dan kearifan lokal.

    Dalam konteks masyarakat Lampung, pertemuan silaturahmi pemangku adat Pesisir dan Pepadun adalah simbol persatuan yang menjadi awal dari gerakan kolektif menyelamatkan warisan budaya.

    Dengan komitmen bersama, dukungan berbagai pihak, serta semangat kebersamaan, diharapkan budaya Lampung dapat terus hidup, berkembang, dan menginspirasi generasi penerus sebagai identitas yang membanggakan dan tak tergantikan. (*)

  • Pengurus Perwosi Resmi Dilantik

    Pengurus Perwosi Resmi Dilantik

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengajak kepada segenap pengurus Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Provinsi Lampung untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan menjadi motor penggerak perempuan di bidang olahraga.

     

    “Kita hidup di era baru, di mana gaya hidup sehat bukan hanya tren, tapi kebutuhan. di tingkat daerah, kita masih punya pekerjaan rumah. Masih banyak potensi yang belum tergarap. Masih banyak talenta yang belum diberi panggung. Nah, di akhir peran PERWOSI menjadi penting, sebagai penggerak motor sekaligus pelindung api semangat perempuan dalam olahraga,” ucapnya.

     

    Hal tersebut ditegaskan oleh Gubernur Lampung dalam Berbagai tertulis yang dibaca oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Lampung, M. Firsada pada kegiatan Pelantikan Pengurus Perwosi Provinsi Lampung Masa Bakti 2025-2029 di Balai Keratun lt. III Kantor Gubernur, Selasa (15/07/2025).

     

    Selain sebagai motor penggerak pembangunan bidang olah raga, Gubernur menyatakan bahwa PERWOSI juga dapat menjadi wadah bagi para atlet wanita untuk mengukir prestasi.

     

    “Kita sudah melihat bagaimana atlet-atlet perempuan Indonesia, seperti Greysia Polii, Apriyani Rahayu, hingga Lindswell Kwok, mampu mengharumkan nama bangsa di mata dunia. Mereka adalah bukti bahwa perempuan bisa jadi juara, bisa menjadi inspirasi, bisa menjadi pionir perubahan. PERWOSI adalah wadah emas untuk melahirkan lebih banyak Greysia dan Apriyani dari Lampung. Melalui program-program yang inovatif dan tepat sasaran,” tegasnya.

     

    Gubernur berharap pelantikan ini bukan sekedar seremonial melainkan tanggung jawab dan amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.

     

    “Ini adalah panggilan tanggung jawab, sebuah amanah yang jika dijalankan dengan hati, akan menjadi sedikit perubahan positif bagi perempuan-perempuan Lampung yang ingin bergerak, berkarya, dan bersinar di dunia olahraga,” tegasnya.

     

    Dalam kegiatan tersebut, Irene Fransisca Giri dilantik sebagai Ketua PERWOSI Provinsi Lampung Masa Bakti 2025-2029 bersama pengurus lainnya berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum PERWOSI Nomor : 03 Tahun 2025 tentang Susunan Personalia Pengurus Provinsi Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Lampung Masa Bakti Tahun 2025-2029.

     

    Pelantikan Pengurus Perwosi Provinsi Lampung Masa Bakti 2025-2029 dilakukan oleh Ketua Koni Provinsi Lampung yang diserahkan oleh Wakil Ketua Umum II KONI Provinsi Lampung, Riagus Ria dan disaksikan langsung oleh Ketua pelindung PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza. (***)

  • Dua Lokasi Diusulkan, Pemprov Lampung Siap Wujudkan Sekolah Rakyat

    Dua Lokasi Diusulkan, Pemprov Lampung Siap Wujudkan Sekolah Rakyat

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya mematangkan persiapan pembangunan Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung.

     

    Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi yang dipimpin Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada di Ruang Rapat Sakai Sambayan, Senin (05/05/2025). Rapat koordinasi sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi program Sekolah Rakyat.

     

    Pj. Sekdaprov, M. Firsada, dalam arahannya menyampaikan bahwa sebagai respon cepat, Pemerintah Provinsi Lampung mempercepat proses survei dan pemenuhan persyaratan yang dibutuhkan oleh Kementerian Sosial. 

     

    “Kita harus bekerja luar biasa untuk mempercepat semua persyaratan dan jemput bola ke Lampung Selatan. Keputusan tergantung pada kecepatan dokumen yang kita buat.” ujar Pj. Sekdaprov. 

     

    Dua lokasi strategis telah diusulkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat ini, yaitu di Kota Baru Lampung Selatan dan Sulusuban Lampung Tengah. Sementara itu menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, Pemerintah Provinsi Lampung dan 15 Kabupaten/Kota memiliki semangat yang sama untuk merealisasikan program ini. 

     

    “Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan dua titik lokasi di Lampung Tengah dan di area Kota Baru,” jelasnya. Lokasi di Kota Baru, yang berdekatan dengan Taman Kehati, dinilai sangat potensial karena aksesibilitas dan ketersediaan utilitas yang memadai. 

     

    Program Sekolah Rakyat ini mendapat perhatian khusus dari Gubernur Lampung dan merupakan program unggulan Presiden Republik Indonesia, diharapkan program ini dapat memutus mata rantai kemiskinan. “Perhatian Bapak Gubernur luar biasa sekali dengan sekolah rakyat ini, program ini adalah program unggulan dari bapak presiden,” ungkap Aswarodi. 

     

    Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat ini dapat dimulai pada bulan Juli. Untuk itu, koordinasi intensif dengan pemerintah kabupaten Lampung Selatan terus dilakukan untuk memastikan kelengkapan dokumen persyaratan teknis. (*)

  • Sambangi Samsat Metro dan Lampung Timur, Wagub Jihan Kawal Langsung Program Pemutihan Pajak

    Sambangi Samsat Metro dan Lampung Timur, Wagub Jihan Kawal Langsung Program Pemutihan Pajak

    Metro, sinarlampung.co –Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) secara resmi telah di luncurkan oleh Gubernur Lampung, yang berlaku di seluruh Kantor Pelayanan Samsat di Wilayah Provinsi Lampung mulai tanggal 1 Mei 2025 sampai 31 Juli 2025.

     

    Untuk memastikan pelaksanaan program pemutihan Pajak Kendaraan berjalan dengan baik hingga menjangkau masyarakat di daerah, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela melakukan peninjauan secara langsung pelaksanaan program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2025 di UPTD Wilayah III Samsat Metro dan UPTD Wilayah V Samsat Lampung Timur, Senin (5/5/2025).

     

    Dalam kesempatan tersebut, Wagub Jihan masih mendapati sejumlah kendala yang ditemukan dilapangan, seperti potensi antrian panjang terutama di loket informasi dan pelayanan cek fisik kendaraan, untuk itu Wagub Jihan meminta agar dilakukan penambahan petugas tambahan untuk membantu mengantisipasi masalah di kedua loket tersebut.

     

    “Saya tadi lihat tempat bagaimana teman-teman melayani untuk bisa diberikan pengarahan kepada wajib pajak dan saya minta ada tambahan 2 petugas. Saya khawatir tidak terhandle masyarakat yang datang dengan banyak pertanyaan,” ujarnya.

     

    Wagub Jihan juga ingin memastikan bahwa pelayanan di loket-loket lain berjalan lancar dan terkendali.

     

    Untuk diketahui, berrbagai kemudahan ditawarkan dalam program pemutihan Pajak kendaraan bermotor Tahun 2025, antara lain pembayaran tunggakan PKB hanya untuk tahun berjalan, pembebasan biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan penghapusan pajak progresif.

     

    Wagub Jihan menegaskan bahwa program pemutihan pajak ini hanya berlaku untuk penghapusan denda keterlambatan bayar, bukan pokok pajak.

     

    “Yang digratiskan mungkin banyak yang belum paham. Yang digratiskan itu adaah denda pajak selama tunda bayar. Misalnya ada yang tunda bayar 5 tahun, maka dendanya dihapuskan, hanya dibayarkan pokok tahun berjalan,” jelasnya.

     

    Dalam kesempatan yang sama, Wagub Jihan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan pemutihan pajak kendaraan dengan sebaik-baiknya.

     

    “Untuk seluruh warga dapat memanfaatkan fasilitas yang diadakan pemerintah. Insya Allah akan diberikan fasilitas terbaik di sini dan pelayanannya juga terbaik. Kalau misalnya ada yang kurang, silahkan laporkan,” pungkasnya. (*)

  • Menuju Era Baru Jurnalistik Lampung, Gubernur Dukung Pemilihan Ketua IJP 2025–2028

    Menuju Era Baru Jurnalistik Lampung, Gubernur Dukung Pemilihan Ketua IJP 2025–2028

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Lampung, Achmad Saefulloh, secara resmi membuka kegiatan Pemilihan Ketua Ikatan Jurnalis Pemprov (IJP) Lampung Periode 2025–2028. Acara digelar di Ruang Abung, Balai Keratun, Komplek Perkantoran Gubernur Lampung, Selasa (6/5/2025).

     

    Dalam berbagai tulisan yang dibaca oleh Kadis Kominfotik Achmad Saefulloh, Gubernur menyampaikan penghargaan tinggi terhadap kontribusi jurnalis sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah dan penjaga hati nurani masyarakat.

     

    “Pers bukan hanya pilar keempat demokrasi, tetapi merupakan jantung nurani rakyat. Lewat tangan, lensa, dan suara para jurnalis, fakta menjadi terang, kebenaran menemukan transmisi, dan suara-suara kecil dari pelosok Lampung bisa menggema hingga ke ruang-ruang kebijakan,” ujar Gubernur dalam Berbagai hal tersebut.

     

    Gubernur juga menekankan pentingnya peran jurnalis di tengah derasnya arus informasi dan maraknya hoaks, yang menuntut insan pers tak hanya menjadi penyampai berita, tetapi juga menjaga akal sehat bangsa.

     

    Gubernur mengapresiasi kiprah IJP sebagai mitra strategis pemerintah daerah, meskipun tidak selalu sejalan, namun satu dalam tujuan membangun Lampung yang adil dan prospektif. Menghadapi pemilihan ketua baru, Gubernur mengajak seluruh anggota IJP menjadikan momentum ini sebagai cerminan kedewasaan berorganisasi.

     

    “Beda pilihan itu biasa. Tapi kebersamaan, semangat kolektif, dan tekad untuk memajukan dunia jurnalistik di Lampung itulah yang utama. Mari jadikan momen ini sebagai titik tolak lahirnya era baru jurnalistik Lampung yang lebih cerdas, kritis, namun juga solutif dan membangun,” tambahnya.

     

    Kepada ketua terpilih nanti, Gubernur berpesan agar dapat memimpin dengan bijaksana dan menjaga integritas profesi jurnalistik.

     

    Di akhir Berbagai, Achmad Saefulloh secara pribadi maupun atas nama Dinas Kominfotik Provinsi Lampung mengucapkan selamat kepada Ketua IJP yang akan ditetapkan. Ia berharap sinergi antara IJP dan pemerintah provinsi dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam memberikan masukan dan kritik konstruktif demi kemajuan Lampung.

     

    Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Ketua IJP, Bowo Budi Laksono, dalam laporannya mengungkapkan bahwa awalnya terdapat tiga kandidat yang menyatakan kesediaannya maju. Namun, dua calon resmi mengundurkan diri, sehingga hanya tersisa satu calon, yaitu Abung Mamasa, yang pada hari ini akan ditetapkan sebagai Ketua IJP oleh sidang presidium. (*)

  • Gubernur Lampung Tekankan Peran Krusial Pesantren dalam Pembangunan SDM di Edu-Day JPPPM

    Gubernur Lampung Tekankan Peran Krusial Pesantren dalam Pembangunan SDM di Edu-Day JPPPM

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, secara resmi membuka kegiatan Edu-Day Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JPPPM) Provinsi Lampung, di Hotel Novotel, Selasa (06/05/2025). 

     

    Dalam sambutannya, Gubernur Mirzani menyoroti peran signifikan pondok pesantren dalam membentuk generasi muda Lampung. 

     

    Gubernur mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka putus sekolah di jenjang SMP yang mencapai 38% dan hanya 20% lulusan SMP yang melanjutkan ke SMA. Lebih lanjut, hanya sebagian kecil lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. 

     

    “Saya melihat data ini, kalau 400 ribu anak murid SD, SMP, SMA umuran tidak sekolah, maka generasi kita itu kacau. Bagaimana tidak sekolah? Hanya 62% yang lulusan SMP itu masuk SMA, hanya 20% yang melanjutkan ke perguruan tinggi,” ujar Gubernur. 

     

    Gubernur menekankan bahwa pondok pesantren selama ini telah berperan penting dalam menampung anak-anak yang tidak memiliki kesempatan bersekolah, sehingga meringankan beban pemerintah. “Pesantren ternyata selama hampir satu dasawarsa, dua dasawarsa ini telah membantu meringankan tugas pemerintah. Bayangkan 80 ribu orang setiap tahun berpotensi menjadi beban pemerintah,” tambahnya. 

     

    Gubernur juga mengapresiasi pesantren yang mulai mengembangkan kemandirian ekonomi melalui integrasi farming, perdagangan, dan koperasi. Ia mendorong pondok pesantren untuk memanfaatkan program Koperasi Merah Putih dan menyatakan kesiapan pemerintah untuk berkolaborasi dengan dunia usaha dalam mendukung inisiatif tersebut. 

     

    Sementara itu, Kepala Penerbit Erlangga Cabang Lampung, Linggom Napitupulu, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi wadah kolaborasi antara pihaknya dengan pondok pesantren dalam menciptakan generasi muda yang berakhlak, berbudaya, dan berwawasan kebangsaan. 

     

    Erlangga juga memperkenalkan sumber-sumber belajar digital yang dapat diakses oleh para santri melalui perpustakaan daerah. 

     

    Ketua JPPPM Provinsi Lampung, Heni Insiah Bukhori, menjelaskan bahwa acara Edu-Day ini merupakan kegiatan rutin tahunan JPPPM yang bertujuan untuk mengembangkan program-program pesantren dan meningkatkan kapasitas para pengasuh. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung atas dukungan yang diberikan selama ini. 

     

    “Terima kasih kepada pemerintah atas dukungan dalam pengembangan program. Dukungan pemerintah daerah krusial untuk keberlangsungan dan maksimalisasi program,” kata Heni Insiah Bukhori. (*)

  • Pemprov Lampung Dukung Penuh Pendidikan Perawat Berkualitas dan Berbasis Nilai Keislaman

    Pemprov Lampung Dukung Penuh Pendidikan Perawat Berkualitas dan Berbasis Nilai Keislaman

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Dengan pendekatan holistik yang mencakup etika, dukungan kelembagaan, dan penguatan sistem reformasi pendidikan, Pemerintah Provinsi Lampung terus bersinergi dengan seluruh lembaga pendidikan keperawatan di Lampung, salah satunya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baitul Hikmah agar mampu mencetak tenaga pembunuh yang kompeten, berintegritas dan siap menghadapi tantangan di dunia kesehatan. 

     

    Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan tenaga kesehatan, khususnya tenaga kesehatan, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menghadiri acara Capping Day dan Angkat Janji Mahasiswa/i Perawat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baitul Hikmah yang dilaksanakan di Kampus STIKES Baitul Hikmah, Kemiling-Bandar Lampung, Selasa (06/5/2025).

     

    Capping day adalah prosesi atau upacara simbolis yang dilakukan oleh siswa/i pembekuan atau kebidanan sebelum mereka terjun ke lapangan praktik. Acara tersebut dirangkaikan dengan peresmian pakaian perawat muslim bagi mahasiswa/i STIKES Baitul Hikmah. 

     

    “Saya menyampaikan salam dari Bapak Gubernur Lampung, salam dari beliau untuk STIKES Baitul Hikmah, beliau menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk adik-adik dan Bapak/Ibu sekalian,” ucap Jihan mengawali Sangat. 

     

    Jihan mengatakan bahwa dirinya sangat kagum dengan STIKES Baitul Hikmah, karena mampu secara konsisten mengembangkan pendidikan dunia kesehatan yang dipadukan dengan pendidikan akhlak dan nilai-nilai dasar keislaman. 

     

    “Saya bangga sekali dan semoga STIKES Baitul Hikmah dapat menjadi salah satu contoh inspirasi bagi Sekolah Tinggi Kesehatan yang lain, yang dapat mengembangkan pendidikan kesehatan namun juga tidak melupakan mengembangkan nilai-nilai agama di dalamnya,” ungkap Jihan. 

     

    Jihan menuturkan kepada seluruh mahasiswa/i STIKES Baitul Hikmah, bahwa hari ini bukan akhir dari perjalanan belajar, namun merupakan awal dari dimulainya kehidupan baru untuk mengaplikasikan ilmu kesehatan yang sudah diperoleh. 

     

    Jihan mengajak seluruh perawat untuk memaknai fungsi dan perannya dalam mengabdikan diri kepada, menurutnya dibalik setiap luka ada tangan-tangan perawat yang mengobati, dibalik setiap detak jantung pasien yang kembali normal ada sentuhan tangan para perawat yang diiringi dengan rasa empati yang tinggi. 

     

    “Tanpa dibarengi empati tidak akan Allah berikan Ridho untuk hadirkan kehidupan itu kembali lewat tangan, karena empati itu penting,” pesannya. 

     

    Di tengah tantangan dunia kesehatan yang semakin kompleks dan isu negatif terhadap tenaga kesehatan yang akhir-akhir ini viral, Wakil Gubernur Jihan berpesan agar seluruh mahasiswa/i perawat selalu menerapkan nilai-nilai yang sudah diajarkan, yaitu : nilai-nilai keislaman, nilai-nilai akhlakul karimah, nilai-nilai keilmuan yang dibarengi dengan keikhlasan dan keikhlasan dalam mengabdikan diri kepada pasien dan masyarakat. 

     

    Menurut Jihan, Profesi perawat adalah profesi yang sangat mulia, karena perawat adalah karunia Tuhan sebagai perantara untuk membantu sesama, mengembalikan senyum para keluarga pasien yang sedang sakit dan membantu orang-orang yang sudah lemah dan lanjut usia. 

     

    “Untuk itu, ini harus menjadi kebanggaan bagi kita semua bahwa anak-anak Bapak/Ibu sekalian menjadi salah satu perantara yang dipilih Allah untuk bisa mengabdikan diri membantu orang-orang uzur, orang-orang yang lemah untuk bisa ditolong,” terangnya. (*)