Penulis: Tari Pratama

  • PD-IWO Metro Salurkan Santunan Kepada Masyarakat dan Anak Yatim Piatu

    PD-IWO Metro Salurkan Santunan Kepada Masyarakat dan Anak Yatim Piatu

    Kota Metro (SL)-Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD-IWO) Kota Metro menyalurkan santunan hasil swadaya anggota dan sumbangan dari sejumlah donatur ke masyarakat dan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Tumaninah Yasin kota setempat. Jumat, 16 September 2022.

    Ketua PD-IWO Kota Metro, Zuli Ardiansyah mengatakan, santunan itu disalurkan melalui kegiatan bakti sosial Jumat berkah yang merupakan kegiatan rutin sepekan sekali, dilakukan pada Jumat pagi hingga menjelang waktu salat.

    “Sedangkan bentuk kegiatannya sendiri berupa pembagian ratusan nasi kotak, gratis dengan sasaran tukang becak, tukang parkir, ojek online dan warga lainnya,” ucapnya.

    Dijelaskannya, selain berbagi nasi kotak kepada masyarakat, pihaknya juga melanjutkan kegiatan dengan menyalurkan santunan kepada anak-anak yatim-piatu di Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Tumaninah Yasin.

    Kemudian, lanjut Zuli, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan pihak-pihak yang mensupport kegiatan PD-IWO Kota Metro, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sukses.

    “Semoga kegiatan Jumat berkah yang akan datang bisa lebih banyak lagi mendapatkan donatur. Sehingga bisa membantu masyarakat lebih banyak lagi,” tutupnya.

    Sementara itu, Sekertaris Jenderal (Sekjend) PD-IWO Metro, Yodi Efendie menambahkan, secara khusus ucapan terima kasih disampaikannya untuk adik-adik donatur dari DKI Jakarta yang ikut berpartisipasi dalam giat amal tersebut.

    “Jadi, kami menggalang santunan ini dari siapa saja yang memang berniat membantu sesama, tidak hanya dari Kota Metro,” jelasnya.

    Yodi berharap, ke depan, kegiatan itu akan konsisten dan berkelanjutan. Dia juga mengajak masyarakat di Bumi Sai Wawai yang ingin berkolaborasi bersama pihaknya, membantu sesama melalui giat sosial semacam itu.

    Diketahui, bentuk santunan yang disalurkan pada kegiatan itu berupa ratusan nasi kotak dan perlengkapan ibadah ; sajadah, peci dan sarung. (Red)

  • Antisipasi Wabah Penyakit, Pemkot Bersama Warga Yosodadi Gotong-royong Bersihkan Lingkungan

    Antisipasi Wabah Penyakit, Pemkot Bersama Warga Yosodadi Gotong-royong Bersihkan Lingkungan

    Kota Metro (SL)-Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan gotong royong bersama masyarakat membersihkan lingkungan di Jampung Pengangguran, Kelurahan Yosodadi, Perumahan PNS dan Pasar Yosomulyo Pelangi, Metro Timur. Jumat, 16 September 2022.

    Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengatakan, gotong royong membersihkan lingkungan ini merupakan sebagai bentuk antisipasi menyebarnya wabah penyakit.

    “Kebersihan lingkungan merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam menunjang terciptanya suasana nyaman, bersih, asri serta akan memberi dampak yang positif terlebih pada kesehatan,” katanya.

    Wahdi meminta kepada ASN dan masyarakat yang sedang bergotong royong membersihkan lingkungan, agar setiap kelurahan melakukan penguatan bantuan produktif kepada masyarakat.

    “Budaya jumat bersih diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang baik dan menyehatkan. Kegiatan ini juga mampu menumbuhkan berbagai manfaat, seperti menumbuhkan cinta dan peduli terhadap lingkungan, menumbuhkan rasa memiliki akan pentingnya kebersihan lingkungan demi kesehatan,” tegasnya.

    Ia mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan mulai dari sampah rumah tangga, selokan dan rumput yang tumbuh secara liar untuk dibersihkan, minimal sekali dalam seminggu.

    “Jumat bersih yang kita lakukan ini akan dapat menjadi program kerja yang dilaksanakan secara rutin. Mari kita lakukan lakukan satu rutinitas dengan benar sampai ke tujuan, dengan mulai memilih dan memilah bank sampah,” tandasnya. (Red)

  • WWT Singapura Tanggapi Quotes Menparekraf RI Soal Pemberdayaan Perempuan Pada Sektor Pariwisata

    WWT Singapura Tanggapi Quotes Menparekraf RI Soal Pemberdayaan Perempuan Pada Sektor Pariwisata

    Malaysia (SL)-Co-founder World Women Tourism (WWT) Singapura, Nisha Abu Bakar menanggapi Quotes Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI tentang pemberdayaan perempuan dalam sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi.

    “Tanpa perempuan, kita tidak bisa memiliki pariwisata atau pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Mendukung wanita untuk mengeluarkan ‘potensi’ penuh mereka adalah untuk kepentingan kita semua”, begitulah isi kutipan Sandiaga Salahuddin Uno pada ICRTH 2022 di Kuching, Sarawak, Malaysia, beberapa waktu lalu.

    Terhadap kutipan Menparekraf RI tersebut, Nisha menyatakan, bahwa secara keseluruhan perempuan berdampak pada keberlanjutan pengembangan pariwisata di destinasi bukan hanya kontribusi ekonomi.

    “Ketika kami mampu memberikan perempuan di komunitas lokal dengan kemampuan kerja dan keterampilan bisnis yang diperlukan, mereka dapat menjadi kontributor utama dari sistem lingkungan,” ucapnya melalui email. Rabu, 14 September 2022.

    Dia melanjutkan, ketergantungan pada barang, jasa, dan karyawan asing akan berkurang. Menurutnya, ketika perempuan diberdayakan dan memastikan kesetaraan gender, maka mereka akan memiliki kesempatan di semua tingkatan sektor pariwisata.

    “Ini tentu akan menguntungkan semua. Kita menjadi lebih baik sebagai masyarakat dan ekonomi yang inklusif. Selain itu, kita menjadi lebih tangguh dan mampu merespon guncangan ekonomi yang merugikan di masa depan dengan lebih baik,” katanya.

    Dampak Pandemi Bagi Perempuan

    Nisha juga merinci beberapa dampak pandemi bagi perempuan, antara lain,

    1. Invisibility, ada representasi yang salah gender dalam industri. Banyak perempuan di manajemen junior dan menengah.

    Adanya ketidakseimbangan gender dalam peran manajemen senior, maka akan timbul kurangnya kepemimpinan perempuan tingkat tinggi dalam ruang pengambilan keputusan. Sehingga tidak ada panutan perempuan sebagai otoritas ahli.

    “Di masa Covid 19, wanita adalah yang pertama diminta untuk mengambil cuti tanpa bayaran, menerima pengurangan jam kerja, meninggalkan pekerjaan mereka,” kata Nisha.

    2. Unpaid care, bisa diartikan institusi sosial yang diskriminatif dan stereotip tentang peran gender, norma sosial gender, beban kerja yang lebih berat dan pembatasan sosial terhadap perempuan. “Ini ‘Beban ganda’ pekerjaan untuk perempuan,” ungkapnya.

    3. Over Presentation, Perhotelan, perjalanan dan pariwisata adalah beberapa sektor yang paling terpukul, 54 persen orang yang bekerja di pariwisata adalah perempuan.

    Banyak UKM yang dioperasikan oleh pengusaha wanita. Misalnya wanita merupakan 56 persen dari semua host di Airbnb. “Jadi, di masa pandemi, ketika sektor pariwisata terpukul, lebih banyak berdampak pada perempuan,” paparnya.

    4. Shecession, Bukti dari resesi sebelumnya menunjukkan bahwa pekerja yang kehilangan pekerjaan selama resesi mengalami kerugian pendapatan yang sangat persisten.

    Ia juga menjelaskan, bahkan sebelum virus corona, kita telah melihat bahwa kemajuan nyata menuju kesetaraan gender tidak merata dan kesenjangan gender yang besar tetap ada di seluruh dunia.

    Menurutnya, tanpa intervensi untuk mengatasi dampak COVID-19 yang tidak proporsional pada wanita, ada risiko kemajuan dapat berbalik arah. Ini tidak hanya akan menghambat penyebab kesetaraan gender tetapi juga menghambat ekonomi global.

    “Mempersempit kesenjangan gender global dalam pekerjaan tidak hanya akan adil dalam arti luas tetapi bisa menjadi salah satu pendorong terbesar bagi pertumbuhan PDB global yang berkelanjutan,” tegasnya.

    Solusi

    Terhadap permasalahan perempuan, Nisha juga memberikan beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk perempuan di sektor pariwisata, yakni,

    1. Bantuan yang memadai dan tepat sasaran untuk perempuan. Memahami apa yang dihadapi perempuan selama pandemi dan menawarkan bantuan yang memenuhi tantangan mereka daripada bersifat umum. Kebijakan responsif gender untuk ketahanan selama dan pasca Covid. Misalnya, di Mesir ada segel Kesetaraan Gender yang melindungi perempuan di industri pariwisata.

    3. Pengembangan keterampilan dan pelatihan, seperti pelatihan di bidang kewirausahaan, literasi keuangan, literasi digital, dan pelecehan seksual.

    4. Data yang dipisahkan berdasarkan gender. Mengumpulkan data yang berfokus pada tantangan yang dihadapi oleh perempuan dan strategi apa yang perlu dilakukan, imbuh dia.

    5. Data yang mengidentifikasi kesenjangan upah, diskriminasi gender di industri dan perusahaan sehingga dapat membuat kebijakan yang lebih tepat.

    6. Mendorong keseimbangan dan keragaman gender. Mengusulkan dan mempromosikan kebijakan Diversity, Equity, Inclusion (DEI) di tempat kerja dan di industri.

    “Berikan penghargaan kepada organisasi-organisasi ini serta berikan pelatihan di bidang-bidang ini untuk perusahaan”, kata Nisha menutup pembicaraanya.

    Di ketahui Nisha merupakan salah satu pemateri yang membahas Women in Tourisam pada ICRTH 2022 di Serawak, Malaysia lalu. (Heny HDL)

  • Lampung Gelar PPWK Bahas Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air

    Lampung Gelar PPWK Bahas Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air

    Bandar Lampung (SL)-Provinsi Lampung menggelar rapat kerja Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) di aula Bhinneka Tunggal Ika kantor badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Pemprov setempat, Selasa, 14 September 2022.

    Tampak hadir dalam rapat, Kaban Kesbangpol prov Lampung, M. Firsada, Kasi Teritorial Danrem 043 Gatam Kolonel Inf, Risa Wilsi sekaligus sebagai narasumber.

    Adapun peserta rapat terdiri dari perwakilan Polda Lampung, korem 043 Garuda Hitam , unsur organisasi kemasyarakatan, LVRI, IKAL Lampung, organisasi politik, unsur media, perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, tokoh agama, tokoh adat dan budaya.

    Kaban Kesbangpol Pemprov Lampung, M. Firsada mengatakan bahwasanya sangat diperlukan peran seluruh pihak untuk menanamkan rasa kebangsaan dan cinta terhadap tanah air Indonesia.

    Menurutnya, faktor pemicu hilangnya rasa kebangsaan yaitu sarana dan prasarana pendukung, akses informasi teknologi yang semakin cepat dan berkembang. Kemudian masyarakat yang heterogen serta letak geografis.

    Selanjutnya, ungkap Firsada, bahwa komunitas adat Lampung termasuk masyarakat yang sulit terpapar radikalisme, terorisme, ekstrem kiri dan ekstrem kanan. Dia mengungkapkan, alasan orang Lampung sulit terpapar karena adanya 5 falsafah.

    Adapun 5 falsafah orang Lampung tersebut yakni,
    (1) Piil pesenggikhi (harga diri dan kehormatan), artinya malu jika berbuat yang melanggar terhadap norma adat, norma hukum dan norma sosial.
    (2) Nengah nyappun (mudah beradaptasi),
    (3) Nemuy nyimah (menghormati siapa saja),
    (4) Sakay Sambayan (gotong royong)
    (5) Bejuluk beaddek (tidak lagi memanggil nama namun memanggil dengan gelakh adat yang diberikan).

    “Falsafah orang Lampung tersebut disalahgunakan merusak rasa kebangsaan kita,” imbuhnya saat diwawancara media ini.

    Firsada menambahkan, untuk memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia yang berlandaskan kepada Pancasila dan UUD 1945, generasi millenial harus dapat melupakan kebiasaan bermain games. Cara lainnya yaitu dengan menambah wawasan tentang kebangsaan dengan melakukan perlombaan, loka karya, LCT, out bond, seminar dan lain sebagainya.

    “Radikalisme dan terorisme tidak hanya Islam saja semua agama ada, contoh dinegara New Zaeland, Ronghya yang Islamnya minoritas,” ujar Firsa.

    Kemudian, lanjut dia, yang menyatukan bangsa yaitu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dia juga mengingatkan tentang pedoman pendidikan wawasan kebangsaan setelah pandemi sehingga tidak tumbuh aliran-aliran yang menghilangkan kebangsaan.

    Agar dapat terwujud, dilakukan dengan cara mensosialisasikan cinta tanah air baik di medsos maupun secara tatap muka. Harapan-harapan dari Pusat pendidikan wawasan kebangsaan.

    “Ini adalah menjadi agen-agen perubahan, menjadikan soliditas dan solidaritas , kedisiplinan, menciptakan etos kerja yang baik, amalkan, jaga kesehatan, wujudkan dengan iman dan taqwa,” ujar Firsa.

    Sementara itu, narasumber rapat, Kolonel inf Risa Wilsi menyampaikan bahwa, kondisi masyarakat kita ini moralnya sudah bergeser dari gotong royong menjadi ego sektoral, menurunnya kepedulian sesama, dampak politik uang dan struktur pemerintahan yang lemah.

    “Ancaman yang sangat serius bagi dunia itu adalah energi, pangan dan air. Bangsa kita ini bangsa yang penuh dengan SDA yang melimpah sehingga menyebabkan banyak negara lain yang ingin infasi ke Indonesia dengan cara apapun masuk ke negeri kita tercinta ini. Sekarang negeri ini bukan lagi perang fisik namun perang pemikiran tanpa disadari oleh bangsa kita,” tandasnya.

    Masih kata Risa, jika seluruh masyarakat tidak memiliki kepedulian sesama, baik pejabatnya hingga seluruh komponen, akan mudah orang asing infasi ke Indonesia. “kita dengan mudah diadu domba dan akhirnya negeri kita dikuasai asing,” tegasnya.

    Di akhir penyampaiannya, Risa bercerita, bahwa sejarah timbulnya wawasan kebangsaan berawal dari 20 Mei 1908. Kemudian pergerakan Budi Utomo dijadikan sebagai hari Kebangkitan Nasional, 28 Oktober 1928 hari sumpah pemuda, dan Proklamasi 17 agustus 1945.

    Alumni Pemantapan nilai nilai (Taplai) Kebangsaan LEMHANNAS RI angkatan I Provinsi Lampung 2014 di Novotel, Ratrimizni Melurinda saat masih menjadi guru SMANDA Bandar Lampung, menyarankan supaya digalakkan kembali Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila kembali kepada masyarakat, anak-anak dari tingkat provinsi hingga ke desa-desa.

    Dengan begitu, Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa Indonesia tertanam dalam jiwa masyarakat dan mengamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila. Sehingga tidak ada lagi faham-faham yang ingin mendirikan negara di atas negara dan hanya patuh kepada pimpinan aliran mereka saja.

    Di dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 tercantum bahwasannya negara berdasarkan Ketuhanan YME. Artinya, negara Indonesia mengharapkan seluruh warga negaranya beragama berdasarkan keyakinannya masing-masing dan Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama sesuai dengan sila pertama Pancasila. (Red)

  • Wali Kota Beri Arahan Ponpes se-Metro untuk Menjaga Konduktivitas Kamtib di Lingkungan Pesantren

    Wali Kota Beri Arahan Ponpes se-Metro untuk Menjaga Konduktivitas Kamtib di Lingkungan Pesantren

    Kota Metro (SL)-Wali Kota Metro dan Wakil memberikan arahan pada silaturahmi bersama pimpinan pondok pesantren (Ponpes) untuk menjaga konduktivitas kamtib di lingkungan pesantren di Bumi Sai Wawai. Senin, 12 September 2022.

    Wali Kota Wahdi Siradjuddin mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Metro mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan ponpes yang telah meluangkan waktu dan kesempatan untuk bersilaturahmi pada hari ini. Ke depannya pemerintah akan lebih memberikan perhatian serta turut menjaga dan menghidupkan Pondok Pesantren.

    “Agar para pimpinan pondok dapat berjalan secara bersama-sama dalam memajukan pondok pesantren dengan meningkatkan prioritas pembinaan demi menciptakan santri yang berkualitas sebagai generasi emas cemerlang penerus bangsa, “ujarnya.

    Wahdi berharap, para pimpinan ponpes di Kota Metro dapat menjaga serta membangun nama baik pon-pes dan senantiasa membangun komunikasi dengan Pemerintah Daerah.

    “Sehingga misi Kota Metro mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai keagamaan, dapat terealisasikan,” jelasnya.

    Sementara itu Wakil Wali Kota Qomaru Zaman dalam arahannya menyampaikan, kedepannya Pemerintah Kota Metro akan mengangkat pondok pesantren dengan kebijakan-kebijakan yang baik untuk kemajuan 32 ponpes, dengan rincian 30 ponpes terdaftar dan 2 ponpes yang masih baru.

    Dirinya meminta kepada para pimpinan ponpes agar dapat mengelola ponpes secara baik dengan dua sasaran yaitu Kota layak anak dan kota layak huni yang berkaitan dengan kebersihan. “Sebab ponpes bertanggung jawab atas dua skenario tersebut agar tidak ada catatan buruk terhadap Kota Metro,” ujarnya.

    Pada kegiatan yang sama, Kapolres Metro Yuni Iswandari Yuyun merasa sangat bersyukur karena dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan 32 pimpinan ponpes se-Kota Metro.

    Dirinya mengingatkan kepada para pimpinan ponpes agar jangan sampai salah langkah dalam kepemimpinan dan kepengurusan.

    “Kegiatan silaturahmi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab guna menampung aspirasi dari pimpinan ponpes serta penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot Metro, Kepolisian Resort Metro, Komando Distrik Militer 0411 Kota Metro, Kemenag Kota Metro dengan Pimpinan Ponpes se-Kota Metro tentang memelihara keamanan dan ketertiban lingkungan ponpes,” pungkasnya. (Red)

  • NTF Ke-3 Akan Digelar pada Oktober Mendatang di Bandung

    NTF Ke-3 Akan Digelar pada Oktober Mendatang di Bandung

    Bandung (SL)-NHI Tourism Forum (NTF) ke-3 akan digelar di kampus Politeknik Pariwisata NHI Bandung pada 05 sampai 06 Oktober 2022 mendatang.

    Wakil Direktur 1 Bidang Akademik dan Penjaminan Mutu Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Endang Komesty Sinaga mengatakan tema yang diangkat pada acara yakni “Tourism Revival”.

    “Pembicara dan Pembawa Acara akan memaparkan hasil-hasil penemuan terbaru terkait dengan pariwisata,” kata Endang kepada awak media. Senin, 12 September 2022.

    Menurut Endang, bukan hanya peserta saja, pembicara dan pembawa acara juga bisa berbagi dan mendapatkan masukan serta pengetahuan dari kegiatan ini.

    Ia mengungkapkan, NHI Tourism Forum yang diadakan setiap tahun ini, merupakan suatu platform sebagai wadah kebutuhan dosen dalam melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat).

    “Bertukar informasi, bertemu dengan peserta dari seluruh Indonesia bahkan peserta Internasional. Terutama keterkaitan dengan perkembangan pariwisata saat pandemi juga pasca pandemi,” ucap dia.

    Kemudian, lanjut Endang, hasil dari dokumen-dokumen yang akan dipresentasikan serta materi-materi yang dipaparkan oleh pembicara bisa menambah ide atau inspirasi dalam rangka kebangkitan pariwisata Indonesia.

    “Kita sudah diberikan waktu dua tahun untuk berbenah diri dan reborn untuk melangkah lebih maju ke depannya. Pariwisata kita bisa semakin maju dan semakin terbuka peluang-peluang baru karena banyak terjadi disrubsi diberbagai bidang terutama Pariwisata. Kita semua harus siap beradaptasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan inovasi,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Program Studi Industri Perjalanan (SIP) serta Ketua Pelaksana NHI Tourism Forum (NTF) ke-3, Singgih Tri Wibowo juga memaparkan maksud dan tujuan forum ini.

    “Forum ini merupakan scientific conference yang diadakan secara regular setiap tahun di kampus Politeknik Pariwisata NHI Bandung. Ini yang ketiga akan diadakan secara hybrid (online dan offline),” katanya.

    Dia menambahkan, acara tersebut dibuka secara umum yang bertujuan sebagai sarana publikasi bagi akademisi, mahasiswa, umum, serta tourism stakeholders lainnya.

    Singgih menyebut NTF pertama telah diadakan di tahun 2019 secara offline. Kemudian kedua telah dilaksanakan di tahun 2021 lalu secara hybrid.

    Di bawah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dan The Hongkong Polytechnic University (PolyU), NTF bekerjasama (co-Host) dengan 5 Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP).

    “Lima Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP), yaitu Poltekpar Medan, Poltekpar Palembang, Poltekpar Makassar, Poltekpar Bali dan Poltekpar Lombok,” ujarnya.

    Diketahui, pemateri (Keynote Speaker) dalam NTF mendatang diisi oleh MBA Minister of Tourism and Cretive Economy Sandiaga Uno; Opening Remark, Faisal; CHE Head of Human Resources Development Center for Tourism & Creative Economy dan Welcoming Spech & Opening, Andar Danoval Goeltom Director Politekpar NHI Bndung.

    Sementara, pembicara (speakers) terdiri dari Mohd hafiz Hanafiah, CHIA dan Mohd Salehuddin M. Zahari dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia; kaye Chon dari The Hong Kong Polytechnic University (PolyU); Alastair Morisson dari Purdue University Indiana, USA; Director of Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), Ari Respti; dan CEO of Tripwe Indonesia, Sofian Lusa.

    Kemudian moderator acara ada tiga orang, yaitu Fajar Kusnadi Kusumah P, Andre Ananta Budhi D, dan Ni Gusti Made Kerti Utami. “Mereka semua adalah dosen di Politeknik Pariwisata NHI Bandung,” kata dia.

    Singgih menginformasikan, bahwa beberapa speakers dijadwalkan offline untuk datang ke lokasi forum sedangkan peserta presentasi paper dijadwalkan secara online.

    Sebagai Informasi, 12 makalah terpilih nantinya berkesempatan dipublikasikan di SINTA 3 dan 4 indexed journals dan lainnya juga di International Proceeding indexed by WoS. (Heny HDL)

  • Rekam Jejak National Hotel Institute Bandung

    Rekam Jejak National Hotel Institute Bandung

    Bandung (SL)-Politeknik Pariwisata NHI Bandung berawal dari Akademi Perhotelan Nasional (APN) pada tahun 1962. Selanjutnya berubah menjadi National Hotel Institute (NHI baca eNHai) pada tanggal 21 Juli 1973.

    Kepala Unit Komunikasi Publik dan Teknologi Informasi Riki Rahdiwansyah mengatakan, Politeknik Pariwisata NHI Bandung berawal dari Akademi Perhotelan Nasional (APN) pada tahun 1962. “Berubah menjadi National Hotel Institute pada tanggal 21 Juli 1973,” ujarnya.

    NHI atau Pusat Pendidikan Perhotelan, pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan pemerintah Swiss dalam bidang pendidikan perhotelan. Sistem pendidikan yang digunakan adalah program diploma I, II dan III. Nama institusi ini (NHI) masih dikenal khalayak ramai hingga saat ini.

    NHI di bawah bantuan pemerintah Swiss meliputi pelayanan dan operasional yang dipandu secara langsung, sehingga menjadi zaman keemasan.

    Kemudian, lanjut Riki, pada tahun 1993 menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan pada 01 Januari 2022  resmi menjadi Politeknik Pariwisata NHI Bandung. “Ini diamanahkan oleh Dikti karena kekuatan kita pada vokasi,” paparnya.

    Riki menambahkan,  Politeknik memiliki  visi menjadi institusi pendidikan tinggi kepariwisataan berdaya saing global yang mengedepankan personalitas, keterampilan dan kreatifitas dalam mewujudkan sumber daya manusia maju, unggul dan berjiwa wirausaha.

    “Dalam rangka menjalankan visi tersebut, maka langkah pertama menyelenggarakan proses perkuliahan yang berorientasi pada pendidikan vokasi berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan industri kepariwisatan masa depan. Kedua, menanamkan dan mungimplementasikan nilai-nilai etika, moral akademik, etika ASN, dan hospitality,” paparnya.

    Perlu diketahui, lanjut Riki, bahwa Politeknik memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Hospitality atau Perhotelan, Jurusan Kepariwisataan dan Perjalanan.

    International class yang sudah dipersiapkan sejak tiga tahun lalu dan sudah berjalan saat ini, yaitu mengirim mahasiswa kami untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, seperti Victoria University di Australia dan International Management Institute (IMI) di Swiss,” kata dia lagi.

    Riki mengaku, pihaknya telah kolaborasi dengan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan benchmarking terkait dengan program internasional, yaitu bagaimana caranya agar ada mahasiswa asing bisa belajar di NHI.

    “NHI dengan tag line 2020 “Memperkuat Kompetensi dan Entrepreneur Kampus” sudah tercapai. Karena sejak tahun 2020 kami sudah melaksanakan uji kompetensi, ini artinya kami sudah memperkuat kompetensi yang kami miliki,” terangnya.

    Sesuai dengan tag line NHI di tahun 2024 ”Semakin Memperkuat Kewirausahaan dan Digital Kampus”. “Ini sesuai dengan amanah Sandiaga S. Uno Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kementrian Parekraf) bahwa lulusan Poltekpar NHI Bandung minimal 30 persen sebagai wirausaha, sisanya sebagai pekerja professional dan ini dua hal yang dihasilkan NHI,”

    “Pendaftar tahun 2022 berjumlah 12.185 orang akan tetapi yang terpilih hanya 675 orang kurang dari 10 persen. Ini karena kualitas yang kami pegang, profil-profil alumni yang saat ini banyak yang sukses. Kekuatan kami di alumni, sehingga mencari pekerjaan dan berwirausaha difasilitasi, kata,” pungkasnya. (Heny HDL)

  • Ahmad dan Jesicca Beri Laporan Setelah Setahun Kuliah di Swiss

    Ahmad dan Jesicca Beri Laporan Setelah Setahun Kuliah di Swiss

    Bandung (SL)-Dua mahasiswa beasiswa, Ahmad Assalam Djauhari dan Jessica Anzamar Sibarani, memberikan laporan setelah satu tahun kuliah di International Management Intitute (IMI) Luzern Swiss.

    Ahmad dan Jesicca merupakan mahasiswa IMI yang mendapat beasiswa dari Politeknik Pariwisata NHI Bandung pada 2021 lalu. “Kami di sini dalam rangka laporan tentang status setelah studi dan menunggu arahan direktur serta silaturahmi setelah setahun menempuh pendidikan di Luzern Swiss,” kata Ahmad kepada media. Senin, 12 September 2022.

    Ahmad mengatakan, selama satu tahun kuliah di IMI, dirinya mengikuti masa intensif selama enam bulan. “Pelajaran kami standard hospitality Swiss dengan akreditasi MMU Manchester University, management yang sangat dititikberatkan. Untuk judul tesis akan diputuskan berjalan dengan perkuliahan,” papar Ahmad.

    Ketua Program Internasional 2021 itu juga menceritakan, selama menempuh pendidikan di Swiss dirinya banyak bertemu dengan mahasiswa dan dosen dari Indonesia. “Kami juga bergabung pada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) sehingga bisa silaturrahmi di sana,” kata pemuda asal bandung itu.

    Di NHI, lanjutnya, Ahmad menempuh pendidikan Jurusan Kepariwisataan Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata Diploma Empat (D-IV). “Saya mengambil jurusan Kepariwisataan, sedangkan Papa dan Mama dari dunia pariwisata dan hospitality,” imbuhnya

    Di akhir wawancara, Ahmad menyampaikan pesan motivasi. “Kita tidak bisa memprediksi masa depan, lakukan yang terbaik karena masa depan untuk kita sendiri,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Jessica menambahkan, enam bulan pertama belajar teori di ruang kelas, enam bulan selanjutnya intensif di bidang hospitality. “Setelah itu kita pulang ke Indonesia menyusun thesis desertasi dalam bahasa Inggris selama enam bulan,” ungkap wanita dengan sapaan Jeje ini.

    Jesicca mengaku, di kampus tempat ia belajar, umumnya bahasa komunikasi menggunakan bahasa Inggris. Karena di sana, mahasiswa tidak hanya dari Swiss dan negara-negara di Eropa saja, melainkan dari Asia serta benua lain. “Selama magang kebanyakan menggunakan bahasa Jerman,” ujar wanita asal Jambi tersebut.

    Jesicca juga melanjutkan, bahwa dirinya menempuh pendidikan strata satu pada bidang Travel, Studi Industry Perjalanan (SIP), Jurusan Internationl Event and Hospitality. “Saya Ingin kembali lagi ke Swiss untuk melanjutkan pendidikan,” kata Jeje menutup pembicaraanya.

    Sementara itu, Wakil Direktur II menjelaskan, Politeknik Pariwisata NHI Bandung adalah lembaga pendidikan yang dibangun sejak 1962 dengan tujuan untuk mengisi Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di pariwisata. “Alhamdulillah, di tahun 2022 ini puluhan ribu alumni menyebar ke seluruh Indonesia dan seluruh dunia,” ucap dia.

    Wisnu melanjutkan, lembaga pendidikan setempat berperan penting untuk pariwisata Indonesia, dalam mengisi sumber daya manusia baik industri, perhotelan, destinasi, perjalanan maupun sektor pemerintahan khususnya di pengelolaan bisnis.

    “Perubahan saat ini jelas disrubtion, kita banyak menghadapi perubahan sisi model bisnis dan sebagainya. Kita mencoba untuk mengedepankan kemampuan skill mahasiswa dengan kemampuan kewirausahaan,” kata dosen Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) ini.

    “Sehingga entrepreneurship ini adalah salah satu cara bagai mana mereka mampu dan mempunyai kompetensi bukan hanya operasional saja tetapi mampu menciptakan lapangan usaha,” jelasnya.

    Wisnu menambahkan, pendekatan digital edukasi sudah banyak kita lakukan. Kita in line dengan lingkungan anak-anak muda sekarang melalui sosial media. ”Ibu bisa lihat di sosmed kita, seperti IG follower dan aktivitasnya,”

    “Kita sudah menuju kearah sana untuk menggalang para pemuda agar mencintai dan mengenal pariwisata,” ujar Wisnu menutup pembicaraanya. (Heny HDL)

  • Sanggar Kencana Arum Tampilkan Tari Rampak Kendang di Gedung Senbik Bandung

    Sanggar Kencana Arum Tampilkan Tari Rampak Kendang di Gedung Senbik Bandung

    Bandung (SL)-Sanggar Lingkung Seni Kencana Arum menampilkan tarian tradisional Rampak Kendang dalam acara resepsi pernikahan di Gedung Senbik, Bandung. Minggu, 10 September 2022.

    Pimpinan Sanggar, Noneng Rohayati mengatakan, tari Rampak Kendang atau Rampak Gendang merupakan kesenian tradisional khas Jawa Barat dengan filosofi “Guyub” atau kebersamaan dan “Harmonis”. Tari ini diperagakan dalam prosesi Mapag Pengantin yang dipadu dengan tarian Rama dan Shinta. “Kebersamaan dalam semua hal kebaikan, ini filosofinya,” imbuh Rohayati kepada wartawan.

    Terkait Sanggar yang ia pimpin, wanita dengan sapaan akrab mamih oneng itu mengaku telah berdiri sejak 1990. “Sanggar kami mengajarkan tarian nusantara serta tarian tradisional mix modern. Sanggar ini juga tampil di beberapa provinsi, seperti Jakarta, Sumatra, Bali, Kalimantan dan lainnya. Kami melatih penari dari semua jenis umur,” paparnya.

    Dia berharap agar para pemuda tetap mempertahankan budaya daerah. “Terutama tarian nusantara,” ujarnya.

    Sementara itu, Manager Sanggar Arum, Denny NR, menjelaskan, perpaduan antara tari Rampak Kendang dan Rama Shinta berdurasi kurang lebih 20 menit. “Tapi kalau terpisah, masing-masing sekitar 9 menit,” ucapnya.

    Denny menginformasikan alamat sanggar berada di Jalan Cihampelas dan akun IG @kancanaarum_official.

    Di tempat yang sama, Awey pemeran Rama menerangkan, tari Rampak Kendang terdiri dari 6 orang personil, tari Rama Shinta 2 orang, sedangkan Pamayung, Lengser serta Tot terdiri dari 10 orang terdiri dari Pria dan wanita. “Lengser bisa juga kita sebut pemandu adat,” ujar Awey.

    Dilansir dari indonesiakaya bahwa Kendang atau Gendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan tarian tersebut. Alat musik ini juga merupakan instrumen dalam gamelan jawa.

    Berdasarkan pantauan media ini, sekitar sepuluh orang masuk ke panggung, mereka mengenakan kostum yang sama. Orang-orang tersebut kemudian menempati posisi masing-masing di depan alat musiknya. Aba-aba keluar dari salah seorang, lantas alunan musik energik seketika menghentak penonton yang hadir. Pertunjukkan musik itu biasa disebut Rampak Gendang.

    Sebagai informasi, Rampak Gendang merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. “Rampak” berasal dari bahasa sunda yang bermakna serempak atau secara bersama-sama. Jadi rampak gendang bisa diartikan sebagai suatu pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, pertunjukkan Rampak Gendang selalu dimainkan oleh dua orang atau lebih.

    Diketahui, Gendang atau kendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan Rampak Gendang. Alat musik ini juga merupakan instrumen dalam gamelan jawa, yang berfungsi sebagai pengatur irama. Alat musik pendukung lainnya dalam pertunjukkan, seperti rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain. Semua alat musik itu kemudian dipadukan membentuk suatu irama yang energik dan bersemangat.

    Belakangan, pertunjukkan Rampak Kendang sering dikolaborasikan dengan kesenian yang lain, seperti tari Jaipong atau dijadikan sebagai pengiring lagu pop. Namun, belakangan ini Rampak Gendang sering dipadukan dengan gamelan Jawa, sehingga menghasilkan sebuah pertunjukkan Rampak Gendang yang berbeda dari biasanya.

    Perkembangan kesenian Rampak Gendang tidak hanya sampai disitu, saat ini orang-orang dari luar negeri berdatangan ke Indonesia untuk mempelajari kesenian tersebut. Bahkan salah satu universitas di Amerika membuka mata kuliah kesenian Indonesia, dengan dosen dari Indonesia, yang salah satunya mempelajari tentang kesenian Rampak Gendang.

    Kesenian Rampak Gendang merupakan representasi dari kebersahajaan masyarakat Sunda. Di dalam kesenian tersebut kaya akan nilai-nilai filosofis, mencerminkan masyarakat Sunda yang guyub dan harmonis berlandaskan sifat-sifat kegotong-royongan dan keceriaan. Satu lagi kekayaan nusantara bernilai dunia yang harus kita jaga dan lestarikan. (Heny HDL)

  • Pemkot Metro dan BI Sinergi Penguatan Kerjasama Antar Daerah

    Pemkot Metro dan BI Sinergi Penguatan Kerjasama Antar Daerah

    Kota Metro (SL)-Pemerintah Kota (Pemkot) Metro bersinergi dengan Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia Provinsi Lampung untuk mendorong penguatan kerjasama antar daerah (KAD) antara Pemkot Metro dan DKI Jakarta.

    Melalui sinergi ini, BI akan mefasilitasi misi dagang dengan mempertemukan pelaku usaha, koperasi, dan Gapoktan Lampung dengan Perumda dan pelaku usaha di DKI Jakarta pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2022.

    Tujuan fasilitasi misi dagang tersebut adalah untuk pemantapan PKS antara Koperasi Konsumen Pertanian Metro Sejahtera (KPMS) dan Perumda Pasar Jaya (PJ) serta antara PT. Superindo Utama Jaya (SUJ) dan Perumda Dharma Jaya (DJ), pencarian solusi debottlenecking KAD antara pihak pelaku usaha Metro dan DKI Jakarta, penjajakan penambahan volume, varietas, komoditi lain yang di KAD dan perluasan gerai.

    Kepala KPW BI Provinsi Lampung, Budiyono mengatakan, kegiatan fasilitiasi misi dagang ini dilakukan melalui kunjungan ke lapangan dan bilateral meeting dengan jajaran pimpinan pelaku usaha di DKI Jakarta. Kunjungan dilaksanakan ke tiga lokasi, yakni Perumda Pasar Jaya (PJ), PT. Food Station (FS), dan Perumda Dharma Jaya (DJ).

    “Kunjungan ini sekaligus sebagai aksi nyata TPID dalam stabilisasi harga pangan (dari sisi supply) untuk meningkatkan ketahanan pangan yang lebih terintegrasi serta berdampak nasional, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Jumat 02 September 2022.

    Kunjungan misi dagang KAD ini menghasilkan beberapa komitmen dan solusi debottlenecking KAD. Pertama, penandatangan dua PKS antara Koperasi Konsumen Pertanian Metro Sejahtera (KPMS) dan Perumda Pasar Jaya (PJ) serta antara PT. Superindo Utama Jaya (SUJ) dan Perumda Dharma Jaya (DJ).

    Kedua, terkait dengan ketidaksesuaian harga dan spek beras yang di-supply oleh Gapoktan Sari Makmur (GSM), terdapat dua opsi solusi yang ditawarkan oleh PT. FS, yakni penggilingan Gabah Kering Panen (GKP) yang diperoleh GSM dari kelompok tani akan digiling menjadi Gabah Kering Giling (GKG) oleh perwakilan FS yang ada di Lampung atau penambahan added value dengan cara pemrosesan lebih lanjut menggunakan Huller.

    “Selain itu, FS menawarkan program budidaya kepada kelompok tani GSM dengan syarat mengikuti SOP PT. FS, yakni produktivitas minimum adalah adalah 10 ton per hektar. KPwBI Provinsi Lampung juga meminta GSM untuk bersurat ke KPwBI Provinsi Lampung agar kelompok tani di bawah GSM dapat menjadi binaan BI untuk mendapatkan pendampingan teknis dan program pengembangan ke depan,” paparnya.

    Ia menjelaskan, dalam rapat penambahan jenis komoditas, varietas, komoditi lain yang di KAD kan, serta perluasan gerai, bilateral menghasilkan beberapa komitmen diantaranya, Perumda DJ meminta pengiriman telur ayam ras untuk mitranya di Banten pada minggu kedua September dan di Palembang untuk awal Oktober sebanyak 5-8 ton.

    Selain itu, pengiriman sapi regular tetap berjalan hingga menunggu PMK hewan ternak mereda dan akan ada rencana pemenuhan sapi hidup untuk Idul Adha 2023 sebanyak 500 ekor. Di samping itu, akan terdapat kebutuhan dari Perumda DJ terkait pasokan ikan dan hortikultura dalam waktu dekat.

    Kedua, Perumda PJ berkomitmen menyerap lebih banyak volume produk olahan UMKM Lampung ke beberapa gerai yang dimiliki PJ. Untuk saat ini, PJ telah berkomitmen menambah varietas produk, yakni keripik pare original dan pedas serta dendeng daun singkong dan akan dilakukan pengiriman sampel varietas baru oleh KPSM pada minggu kedua September 2022. Ke depan, diharapkan kebutuhan PJ terhadap produk hulu pertanian dapat dipenuhi dari Lampung untuk mengisi kebutuhan dari 153 pasar yang dimiliki PJ.

    Ketiga, FS berkomitmen menambah komoditas telur ayam ras dalam waktu dekat mengingat volume telur yang di-supply oleh mitranya di Blitar belum mencukupi kebutuhan DKI Jakarta. Kemudian, terdapat rencana pemenuhan kopi dari Lampung untuk kebutuhan ekspor green bean robusta ke Saudi Arabia yang saat ini sedang dikurasi oleh tim.

    “Sehubungan dengan komitmen Perumda DJ, PJ, dan FS, pelaku usaha Lampung akan melakukan beberapa hal diantaranya pertama, PT. Kuasa Omega Jaya (KUJ) akan melakukan pengiriman telur ayam ras sesuai dengan waktu dan volume yang diminta oleh Perumda DJ. Selain itu, KUJ juga akan segera berkoordinasi dengan tim telur ayam ras PT. FS terkait kebutuhan PT. FS terhadap pasokan telur dari selain Blitar,” ucapnya.

    Budiyono menambahkan, DKP3 Metro akan berkoordinasi dengan Gapoktan terkait kebutuhan ikan dan produk hortikultura yang diminta oleh DJ dan PJ.

    “Ketiga, KPSM akan segera melakukan pengiriman sampel terkait komitmen Perumda PJ untuk menyerap varietas baru dan meminta UMKM dibawahnya untuk mempersiapkan penambahan volume produk olahan pangan untuk mengisi lebih dari 7 gerai FS di DKI Jakarta,” tambahnya. (Red)