Penulis: Tari Pratama

  • Ketua LPPD Siap Laporkan Mantan Kepala Sekolah SDN 1 Sidoharjo Ke APH

    Ketua LPPD Siap Laporkan Mantan Kepala Sekolah SDN 1 Sidoharjo Ke APH

    Tulang Bawang(SL)-Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Tulang Bawang, Aliyanto siap melaporkan mantan Kepala Sekolah SD Negeri 01 Sidoharjo, Kecamatan Penawar Tama, Martini ke Aparat Penegak Hukum (APH).

    Berdasarkan temuan pihaknya, diduga terdapat penyelewengan anggaran dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) di tahun 2020 dan 2021 senilai Rp69.882.000.

    Dia menjelaskan, SD Negeri 1 Sidoharjo tahun 2020 dan 2021 mendapatkan kucuran dana BOS Rp103.680.000. Namun dari jumlah itu, ia mendapati yang terealisasikan hanya Rp 33.798.000.

    Pencairan tahap I tahun 2020 Rp29.970.000 yang peruntukannya untuk beberapa oprasional kegiatan dan di tambah dengan dana pencairan dana BOS tahap ll pada tahun 2021 Rp 39.960.000 dengan nilai keselurahan Rp 69.882.000.

    “Dana yang Rp69 juta lebih ini yang kami duga dipergunakan dengan tidak semestinya. Bahkan sampai saat ini dana tersebut belum di kembalikan ke kas daerah,” tegas Yanto, Kamis, 30 Juni 2022.

    Ia mengaku, berencana membawa temuannya itu ke ranah hukum. Sehingga dugaan penyelewengan anggaran yang didapat itu dapat diungkap.

    “Kami dalam waktu dekat ini akan melaporkan ke kejaksaan temuan ini. Supaya bisa diungkap sejelas-jelasnya, karena ini berbicara uang rakyat. Jadi mesti jelas peruntukan dan penggunaannya,”ucap dia.

    Yanto mengatakan, selain dugaan penyelewengan dana BOS, ia juga akan mengumpulkan bukti dugaan penyelewengan dana PIP yang diperoleh sekolah setempat.

    Hingga berita ini diterbitkan, mlMantan Kepala Sekolah SD Negeri 01 Sidoharjo, Kecamatan Penawar Tama, Martini belum dapat dikonfirmasi. Wartawan mencoba mengkonfirmasi melalui pesan WhatsApp namun tidak mendapatkan jawaban meski pesan terkirim. (Mardi)

  • Tujuh Bulan Buron, Tersangka Curat Akhirnya Ditangkap Ternyata Sudah 6 Kali TKP

    Tujuh Bulan Buron, Tersangka Curat Akhirnya Ditangkap Ternyata Sudah 6 Kali TKP

    Kota Metro (SL)-Setelah tujuh bulan melacak keberadaan pelaku, Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Metro akhirnya menangkap satu orang pelaku pencurian kendaraan bermotor milik Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro, Amanda Wijaya.

    kasat Reskrim AKP Firmansyah menjelaskan, Tekab 308 Satreskrim Polres Metro membekuk pelaku pada Jum’at 17 Juni 2022 malam di sebuah rumah yang terdapat di desa Gunung Tiga, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur.

    “Tekab 308 Polres Metro melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi keberadaan pelaku yang duga melakukan pencurian tersebut. Selanjutnya tim Tekab 308 bersama anggota lainya menindaklanjuti informasi itu dan berhasil melakukan penangkapan,” kata Kasat, Kamis 30 Juni 2022.

    AKP Firmansyah juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pengungkapan perkara tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) yang menyasar motor milik Amanda Wijaya.

    “Kita amankan tersangka berinisial AR usia 30 tahun warga Dusun I, Desa Gunung Tiga, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur. Saat dilakukan penggeledahan terdapat 1 unit sepeda motor Supra Fit yang diduga digunakan oleh tersangka, maka selanjutnya Tekab 308 langsung mengamankan tersangka dan dibawa ke Sat Reskrim Polres Metro untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Kasat menjelaskan, kronologi aksi pencurian yang dilakukan AR di Metro. Pelaku tersebut menggondol satu unit sepeda motor milik Amanda Wijaya (22) warga Dusun V, RT 017 RW 008 Desa Taman Sari, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur dan dari pengakuan tersangka telah melakukan pencurian di kota metro sebanyak 6 TKP.

    “Kronologis kejadian pada hari Jum’at tanggal 5 November 2021 sekitar jam 01.00 WIB di Jl. Rapol Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat. Motor milik korban yang dicuri ini diparkir depan rumah dalam keadaan terkunci stang. Kemudian pelaku merusak kunci kontak sepeda motor lalu dibawa kabur,” jelasnya.

    Akibat kejadian itu, Ketua PMII Kota Metro, Amanda Wijaya kehilangan satu unit sepeda motor merk Honda Beat tahun 2014 warna hijau dengan nomor Polisi BE 3879 PM.

    Kini pelaku berikut sepeda motor merk Honda Supra Fit dengan nomor Polisi BE 5481 JI yang digunakan pelaku tersebut diamankan di Mapolres Metro. AR terancam pasal 363 KUHP dengan hukuman penjara paling lama 7 tahun.

    Sementara saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua PC PMII Kota Metro, Amanda Wijaya memberikan apresiasi atas kinerja Polri Polres Metro. Ia mengaku telah dikonfirmasi oleh pihak Kepolisian terkait tertangkapnya pelaku pencurian yang menggasak motornya.

    “Semalam saya sudah diinformasikan juga oleh Buser, yang pertama saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada Polres Metro yang telah berhasil mengungkap pelaku pencurian motor ini,” ujarnya.

    Amanda juga berharap, setelah tertangkapnya pelaku pencurian motor tersebut, Polisi juga dapat menemukan motor hasil curiannya.

    “Terimakasih banyak atas kerja kerasnya, saya berharap selain daripada pelaku yang ditangkap, motor yang dicuri pelaku juga bisa ditemukan. Sementara baru pelakunya yang ditangkap, untuk motornya belum. Harapan kedepannya semua pelaku pencurian di Metro dapat sesegera mungkin diungkap,” tandasnya. (Roby)

  • Pemkot Metro Gelar Penetrasi Pasar, Sediakan Bahan Pangan Pokok Dengan Harga Murah

    Pemkot Metro Gelar Penetrasi Pasar, Sediakan Bahan Pangan Pokok Dengan Harga Murah

    Kota Metro (SL)-Sediakan bahan pangan pokok strategis yang terjangkau bagi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menggelar Penetrasi Pasar selama satu hari di Pasar Kopindo Kota Metro, Kamis 30 Juni 2022.

    Asisten ll Kota Metro, Yeri Ehwan mengatakan, Penetrasi Pasar merupakan upaya Pemerintah Daerah dalam membantu masyarakat untuk memperoleh bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau dan lebih murah dibanding harga pada umumnya.

    “Dengan adanya Penetrasi Pasar ini, diharapkan dapat meringankan warga khususnya Kota Metro untuk memperoleh kebutuhan bahan pangan pokok dengan harga murah dan terjangkau. Karena bahan pangan yang dijual para pelaku usaha atau pedagang ecer kepada masyarakat menyesuaikan harga di tingkat agen,” ujarnya.

    Ditambahkan Kepala Badan Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDM) Elmanani, kegiatan Penetrasi Pasar dilakukan sehubungan dengan adanya lonjakan harga pada bahan pangan dan pokok akhir-akhir ini.

    “Kegiatan ini juga salah satu upaya pemerintah untuk menjaga ketersediaan bahan pangan pokok,” ucapnya.

    Pantauan media di lapangan, kegiatan Penetrasi Pasar ini melibatkan beberapa suplayer, seperti Bulog, Bawang Lanang, CV. Jembatan Hitam, Agen Telur Cik Lina. Adapun bahan pokok yang dijual dan varian harga yang ditawarkan, antara lain: beras Rp10.400, gula Rp13.250, bawang putih Rp15.000, bawang merah Rp48.000, kecap bango 550ml Rp20.000, minyak goreng 900ml Rp14.000, terigu Segitiga Biru Rp10.400, telur Rp25.000, sarden merk rabbin Rp15.000. (Roby)

  • Antisipasi Wabah PMK, Pemkab Lampura Vaksin Hewan Ternak di Sukajadi

    Antisipasi Wabah PMK, Pemkab Lampura Vaksin Hewan Ternak di Sukajadi

    Lampung Utara (SL)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sejumlah hewan ternak di Sukajadi, Desa Sukamaju, Kecamatan Abung Semuli. Kamis, 30 Juni 2022.

    Vaksinasi dilakukan sebagai upaya memastikan kesehatan hewan ternak terutama hewan kurban di dusun Sukajadi terbebas dari PMK menjelang Idul Adha.

    Menurut Wakil Bupati Lampura Ardian Saputra, PMK adalah penyakit yang mengerang ternak dan tidak berbahaya bagi manusia. Meski begitu, penyakit ini bisa merugikan para peternak, karena dapat berakibat kematian pada hewan khususnya sapi.

    Kendati demikian, langkah antisipasi merupakan hal yang wajib dilaksanakan, mengingat Hari Raya Idul Adha sudah dekat.

    Ternak seperti sapi menjadi salah satu hewan kurban yang paling diminati oleh warga. Dengan antisipasi vaksinasi tersebut, diharapkan hewan ternak tidak tertular PMK.

    “‎Vaksinasi yang dilakukan kali ini adalah yang ketiga, namun memang peluncurannya secara resmi dilakukan hari ini,” ujar Ardian di sela vaksinasi.

    Di sisi lain, sejauh ini ada sekitar 4 kabupaten di Lampung yang terpapar wabah PMK. Beruntung, Lampura tidak termasuk di dalamnya. Demikian dikatakan Asisten III Sekda Kabupaten Lampura, Sofyan.

    Namun, kata Sekda, hewan ternak di beberapa desa dikabarkan telah menunjukkan gejala terindikasi PMK. ‎”Inilah mengapa harus dilakukan vaksinasi pada hewan-hewan ternak,” katanya.

    Adapun jumlah vaksin PMK yang telah diterima di Kab. Lampung Utara dari Pemprov Lampung adalah 3.500 dosis.

    “Dan yang telah terdistribusikan ada 600 dosis‎, belum termasuk pelaksanaan hari ini. Vaksinasi ‎telah dilakukan di antaranya di kecamatan Kotabumi, Abung Surakarta, Kotabumi Selatan, dan Abung Semuli,” tutup Sekda. (Red)

  • Jelang Idul Adha, Pemkab Lampura Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK

    Jelang Idul Adha, Pemkab Lampura Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK

    Lampung Utara (SL)-Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara melakukan langkah strategis untuk memastikan hewan kurban aman dari Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang marak.

    “Segara dilakukan pemeriksaan hewan kurban, baik di peternakan maupun di lapak penjualan. Agar masyarakat percaya, jika di Lampura tidak ada hewan yang terjangkit PMK,” tegas Wabup Ardian Saputra saat Rakor TPID. Rabu, 29 Juni 2022.

    Di lain sisi, Ardian berharap Dinas Perdagangan dan Bulog dapat mengantisipasi kekurangan stok pangan dan kenaikan 11 bahan kebutuhan pokok, mengingat tingginya permintaan bahan pokok jelang lebaran.

    Wapub meneruskan, terkait arahan pemerintah pusat soal rekomendasi penggunaan aplikasi Peduli Lindung dalam pembelian Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) yang bertujuan supaya tata kelola pendistribusiannya lebih akuntabel dan bisa terpantau, mulai dari produsen hingga konsumen.

    Terkait hal yang sama, Sekda juga mengingatkan supaya pemerintah harus di tengah masyarakat untuk memberikan solusi terbaik mengingat pada kondisi saat ini adanya kenaikan harga beberapa bahan pokok. (Red)

  • Menanti Action Pimpinan Independent Untuk Kota Metro

    Menanti Action Pimpinan Independent Untuk Kota Metro

    “Kota Metro !! Kan Era Independent ! Kok gak ada Action Pasti ? 2 Tahun Perjalanan !!!

    Kota Metro – Selasa, 28 Juni 2022.

    Akhir-akhir ini, menderu soal program pemerintah kota metro yang di gadang – gadang tak terlaksana dengan tepat.

    Ada pula pihak yang menilai, pemerintah kota metro saat ini, berbalik jauh pelaksanaan kinerjanya, dibanding sebelumnya.

    Dua tahun perjalanan, tidak ada yang menonjol dalam pelaksanaan arah kebijakan pemerintah kota metro dalam melaksanakan, mengelola kebijakan anggaran sesuai rencana kerja atau perencanaannya. Hanya sebatas, rapat, rapat dan rapat, tanpa action. Muncul, seremonial ini itu dan lainnya. Padahal, kalau melanjutkan program tidak begitu sulit, apa lagi ada program baru.

    Ada hal yang sangat setuju, dari saya. Soal hak konstitusional yang akan digunakan pihak legeslatif. Meski, masih jadi hal baru ditengah publik, sebab selama ini belum ada. Ya anggap saja warna baru di legeslatif yang benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyatnya, menyangkut kebijakan pemerintah.

    Apa yang menjadi masalah saat ini, di tengah birokrasi pemerintahan Kota Metro yang katanya memiliki segudang prestasi.

    Kalau saya pribadi menelaah, soal pelaksanaan anggaran yang telah ditentukan, dalam perjalanan pemerintahan era saat ini, eranya Wahdi Sirajudin dan Qomaru Zaman. Jalurnya Independent..! Paham kan ? bagaimana kalo pimpinan daerah dari Independent, lebih fleksibel dan bisa lebih cepat memajukan sebuah daerah..!!

    Sekali lagi, masalahnya ini, kita dibawa mengarah pada pelaksanaan anggarannya dulu dan terfokus. Secara umum saya menelaah disisi pelaksanaan anggarannya. Pelaksanaan anggaran itu, maksudnya sebuah tahap pengunaan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan anggaran.

    Disinilah hal yang mungkin terjadi dalam penyerapan atau pelaksanaannya tidak tepat. Padahal anggaran itu telah disusun cukup baik.

    “Mana mungkin bisa baik dan tepat pelaksanaan, jika anggaran disusun tidak baik. Inilah yang lucu, anggaran disusun dengan baik, pelaksanaanya tidak tepat. Artinya, Persiapan anggaran yang baik merupakan awal baik secara logis, maupun kronologis. Ya to !!”

    Maka itu, pelaksanaan anggaran yang tepat, tergantung pada faktornya. Ada banyak faktornya, salah satunya faktor kemampuan untuk mengatasi perubahan dalam lingkungan kebijakan dan kemampuan satuan kerja untuk melaksanakannya. Disini, sistem pelaksanaan anggaran, harus menjamin ketaatan wewenang anggaran, dan kemampuan untuk melakukan pengawasan, pelaporan yang dapat langsung mengetahui adanya masalah pelaksanaan anggaran.

    “Pelaksanaan anggaran yang baik adalah pelaksanaan yang tepat waktu, efektif dan efesien. Ada aspek yang perlu diperhatikan yakni kepatuhan regulasi, kesesuaian perencanaan dan penganggaran dengan pelaksanaan anggaran. Lalu, efesiensi pelaksanaan kegiatan, serta efektifitas pelaksanaan kegiatan. Ini Katanya, yang biasa terlontar pejabat publik, kepala daerah dalam seremonialnya”.

    “Pada kenyataannya, bisa kita lihat sepanjang pejalanan di era saat ini, mana dan apa, yang terlaksana. Program unggulan pun belum tentu dapat tepat dan efektif terlaksana, kenapa ! Karena terlalu banyak rencana dan wacana, bahas dan bahas tanpa action penerapan yang tepat sesuai rencana dan rancangan anggaran awal. Ngubek itu itu aja, rapat, rapat dan rapat. Sampe kapan.?

    “Padahal, bicara SDM di semua OPD berulang ikut Pelatihan Pelaksanaan Anggaran, pelatihan lagi dan terus pelatihan, bimtek soal pelaksanaan anggaran. Banyak lo, materi setiap pelatihan yang menyangkut soal kebijakan anggaran, dari kebijakan Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran, Penyusunan, Rencana Kerja, Pemantauan dan Pelaporan, Penyusunan Pengadaan Barang dan Jasa, Pengawasan dan Pengendalian Pekerjaan, Penilaian dan Penerimaan Pekerjaan, Tata Cara Pelaksanaan Paket Swakelola dan Kontraktual sebagai Dasar Pembayaran Tagihan, Verifikasi Belanja Pegawai, Barang dan Modal, dan lainnya. Ini semua di pelatihkan. Lantas, kenapa masih belum begitu tepat sesuai regulasi dan rencana kerangka awla penempatan anggarannya? Dimana dan siapa yang salah?.

    “Bahkan ada prinsip prinsip pelaksanaan anggaran yang diterapkan, sesuai peraturan dan ketentuan berlaku. Ini juga mengarah persis dalam setiap kegiatan yang ada, termasuk percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur. Ini yang sebagian besar cukup krusial dan tepat sekali dengan topik masalah, tidak dipungkiri lah, ya kan,!

    Jadi tergantung arah kebijakan dalam pelaksanan anggaran di bidang ekonomi, yang katanya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, sesuai amanat UUD 45.

    Sistem teknis dan ketaatannya sama, tetapi ada beberapa kebijakan ekonomi. Tergantung apa yang mau di bahas?

    Ada kebijakan ekonomi di sektor bantuan sosial, dan lainnya. Tentu ini juga begian dari kerangka kebijakan penyerapan anggaran yang judulnya pemerataan ekonomi kerakyatan.

    Bicara kebijakan ekonomi kerakyatan, cukup luas di bahas, karena menyangkut juga kebijakan dalam kesejahteraan masyarakat yang berklaster pada tingkat penduduk miskin perkotaan. Ini misal, dan banyak lagi hal yang terkait.

    Namun, kali ini soal pelaksanaan anggaran yang tidak tepat, tapi dikatakan tepat. Tidak efektif, tapi dianggap efektif bahkan efisien. Tinggal bagaimana kita menelaah sisi mana yang harus dievaluasi, diperbaiki dan dilaksanakan sedemikian tepat sesuai regulasi yang ada. Artinya, bukan sekedar prioritas, skala prioritas. Tetapi, Percepatan pelaksanaan anggaran yang tepat dan efektif dengan SDM cukup, dapat dilangsungkan sesuai program kerjanya, itu seperti apa?

    “Lah kalo mengarah pada kewenangan preoregatif kepala daerah, tentunya yang independent lebih baik dong,! Gak perlu di jelaskan kenapa! Sebab jelas, keterikatan tidak ada, koalisi pun tak ada, ya kan! Lantas apa yang jadi kendala,? Ini yang di bahas, dan pihak legeslatif juga, perlu juga membuka ruang pelaksanaannya, sebab dalam pembahasan dan penentu arah kebijakan anggaran ada di DPRD, ketika nanti tak terlaksana dengan tepat, pengawasan evaluasinya di terapkan, fair to,!! Buka dan bedah perencanaan arah kebijakan di Bappeda, baru mengarah ke lain lain.

    “Intinya semua itu, kembali lagi ke soal kepiawaian dan kecerdasan visioner kepala daerah, membawa program kebijakannya dengan benar – benar terlaksana dengan tepat.! Dengan begitu bijaknya, telah menempatkan orang orangnya yang ditempatkan di suatu OPD vital, kaya Bappeda! Lalu, sudah ada tim percepatan pembangunan. Apa lagi Wahdi-Qomaru kan Independent ! (**)

  • Proyek Pembangunan Gedung Basarnas Diduga Tidak Sesuai Spesifikas

    Proyek Pembangunan Gedung Basarnas Diduga Tidak Sesuai Spesifikas

    Tulang Bawang (SL)-Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Tulangbawang, Aliyanto mendapati kontruksi pembangunan renovasi gedung operasional dan penataan halaman unit siaga pencarian dan pertolongan Tahun Anggaran 2022 di Kabupaten Tulangbawang yang di kerjakan oleh CV Tunas Subur Mandiri tidak sesuai spesifikasi.

    “Pertama yang kami dapati di lapangan gambar RAB balok latei itu berukuran 10×20 cm tapi fakta di lapangan hanya dibuat 10×12 cm dan ada yang hanya 10×11 cm. Ini jelas mengurangi spesifikasi bangunan,” kata Yanto, Rabu, 29 Juni 2022.

    Kemudian, lanjut dia, kontruksi atap yang menggunakan baja ringan. Ia menduga pihak rekanan menyadur bahan materialnya, karena didapati ada sebagian tidak Berstandar Nasional Indonesia atau SNI.

    “Bagian atap yang menggunakan baja ringan itu, terindikasi di oplos karena kami mendapati reng yang digunakan tidak ada tanda merek. Ini jelas menyalahi aturan, karena diindikasi perusahaan mau meraup keuntungan yang besar,” tegas dia.

    “Ditambah lagi persoalan lain, perusahaan tidak memiliki direksi keet atau kantor lapangan. Padahal pembangunan kantor sementara itukan ada anggarannya,” sambung Yanto.

    Dia menegaskan, bila kualitas bangunan yang berada di Komplek Pemda Lama Kabupaten Tulangbawang itu tidak sesuai syarat maka hal ini menjadi domain semua pihak segera melakukan pemeriksaan terhadap gedung tersebut, termasuk pemberi pekerjaan.

    “Saya kira bila kualitas pekerjaan tidak sesuai dan terjadi malkonstruksi, maka penegak hukum baik kejaksaan, polisi bahkan pemberi pekerjaan harus melakukan pemeriksaan secara seksama,” pintanya. (Mardi/Red)

  • Penerjemahan Dan Pembangunan Bangsa

    Penerjemahan Dan Pembangunan Bangsa

    Penerjemahan berkaitan erat dengan pemahaman lintas budaya. Kalau dicermati dari perspektif global, penerjemahan memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan nasional, sebagai bagian pengembangan intelektual dan pembentukan citra. Peran strategis yang dimiliki oleh penerjemahan ditunjukkan oleh kenyataan bahwa, penerjemahan merupakan akses terhadap inovasi Iptek dan media bagi pengenalan dan apresiasi lintas budaya.

    Buku-buku ilmiah karangan Ibnu Sina, antara lain Al- Qanun dan Kitab As-shifa, yang merupakan buku-buku ilmiah karangan sarjana Islam, diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan bahasa Inggris. Kedua buku itu merupakan rujukan utama dan terdepan pada awal perkembangan ilmu kedokteran dunia.

    Buku-buku iptek modern berbahasa Inggris diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia, termasuk bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Buku Bhagavad Gita pertama kali diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Inggris oleh Charles Wilkins di tahun 1785.

    Novel One Day in the Life of Ivan Denisovich karangan Alexander Solzhenitsyn diterjemahkan dari bahasa Rusia ke dalam bahasa Inggris oleh Bela Von Block dan diterbitkan di tahun 1963. Pemerintah India mendirikan National Translation Mission, yang bertugas mengidentifikasi penerjemah handal dan buku-buku yang harus diterjemahkan, mempelajari hak cipta, serta menyediakan dana sebesar 739,7 juta rupee.

    Sinha berargumentasi bahwa proyek seperti ini sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kemakmuran. Dalam skala internasional, kegiatan ini menciptakan kesalingpahaman, perdagangan internasional, dan perdamaian yang lebih baik.

    Budaya lokal juga diperkenalkan melalui karya terjemahan. Serat Centhini diterjemahkan dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Richard McGinn, seorang ahli bahasa dari Ohio University dan peneliti jangka panjang bahasa Rejang (Bengkulu/Sumatera Selatan) menerjemahkan konsep-konsep lokal, pribahasa, cerita rakyat penutur bahasa Rejang ke dalam bahasa Inggris.

    Konsep lokal, misalnya perbedaan, ora ngerti dan ora ru dalam bahasa Jawa dapat dijelaskan oleh penuturnya secara gambling karena mereka mengetahui makna utuh menurut perspektif emik seperti dijelaskan oleh antropolog. Ora ngerti artinya tidak mengetahui berdasarkan informasi yang telah dimiliki dalam benak.

    Ora ru artinya tidak mengetahui karena belum mendapat informasi dari pandangan mata. Di sini terlihat secara gamblang sudut pandang penutur asli. Dalam memahami bahasa, budaya, sastra, dan pemikiran jenius lokal diperlukan perspektif emik. Orang Jawa menikmati pertunjukan wayang semalam suntuk. Kelompok masyarakat lain belum tentu bisa menikmati pertunjukan wayang seperti mereka.

    Kemal Attaturk, pemimpin kemerdekaan Turki, menghendaki adanya reformasi bahasa. Bahasa Turki harus berperan menjadi satu unsur landasan pembangunan bangsa. Abrahamian meyakini bahasa ibu sebagai simbol identitas bangsa bagi mereka yang mengenal bahasa asing.

    Kita menghargai bahasa sendiri setelah mengenal bahasa lain. Bahasa daerah dan bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri unik tersendiri: lae (Batak), dorang (Ambon), sapaan untuk orang kedua (bahasa Indonesia) membawa muatan budaya.

    Bahasa merupakan kendaraan sastra. penerjemahan merupakan sarana modifikasi gagasan-gagasan yang terungkap dari unsur-unsur berbeda. Warga dunia menggunakan bahasa untuk saling memahami meskipun mereka dari dunia dan budaya berbeda. Novel karya Gabriel Garcia Marquez berjudul Chronicle of Death Foretold diterjemahkan dari bahasa Sepanyol ke dalam bahasa Inggris. Warga dunia yang mengerti bahasa Inggris dapat menikmati karya terjemahan tersebut.

    Jika ada terjemahan dalam bahasa Indonesia, maka orang Indonesia pun dapat menikmatinya juga. Di sinilah nampak peran penting penerjemahan yang dapat menjembatani warga dunia untuk bisa menikmati karya sastra. Penerjemahan juga menjembatani komunikasi gagasan warga dunia yang pada dasarnya menginginkan kebahagiaan dan perdamaian.

    Departemen Luar Negeri Republik Indonesia menyediakan dokumen resmi terjemahan baik dari Inggris ke bahasa Indonesia, misalnya, Piagam Kerjasama ASEAN, atau dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, misalnya, sejarah dan konsep Pancasila. Karya terjemahan seperti ini tidak lain merupakan usaha peningkatan pemahaman antar warga dunia yang menggunakan bahasa yang berbeda.

    Di PBB, utusan negara mana pun harus memahami bahasa resmi PBB. Kalau pun mereka menggunakan bahasa Inggris, misalnya, sebagai salah satu bahasa resmi PBB, masing-masing duta dan stafnya yang berasal dari negara bukan berbahasa Inggris membawa nilai, norma, pandangan, ikatan budaya asal.

    Kemampuan pemahaman lintas budaya mereka perlukan ketika berkomunikasi dengan utusan negara lain. Penerjemahan juga diperlukan ketika mereka ingin memahami berbagai isu penting. Pada akhirnya, kebijakan yang sampai kepada pemerintah masing-masing mempengaruhi kemajuan dan pembangungan negara masing-masing.

    Di Indonesia, pemasyarakatan sastra dilakukan dengan tetap memperhatikan dan memanfaatkan kekayaan sastra nusantara, antara lain, mengacu pada nilai-nilai budaya masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pemasyarakatan sastra hendaknya mempertimbangkan hal berikut: (1) untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra Indonesia, penerbitan karya sastra Indonesia perlu digalakkan, (2) penerjemahan karya sastra ke dalam bahasa-bahasa internasional perlu digalakkan, (3) mendorong keikutsertaan sastrawan Indonesia dalam pertemuan-pertemuan sastra internasional, dan (4) memberdayakan tiga komponnen kehidupan sastra, yaitu sastrawan, karya sastra, dan masyarakat.

    Usaha membangun nasion secara terus menerus bisa kita telusuri dari karya-karya pengarang Indonesia asal Sumatera, Muhammad Yamin. Muncul sebagai ketua Jong Sumatranen Bond di tahun 1926, konsep “Tanah Air” bagi Yamin bergeser dari Sumatra menjadi Indonesia.

    Pada tahun 1928 Yamin merupakan salah satu penggerak Sumpah Pemuda. Karya-karyanya kemudian mencerminkan semangat yang berkobar-kobar untuk membangun kesatuan, menggali nilai historis Indonesia, untuk membangun dan mengimajinasikan Negara-bangsa yang tidak serta merta ada begitu saja. Perumusan semboyan Bhinneka Tunggal Ika oleh Muhammad Yamin menyatukan beribu-ribu pulau di khatuliswa menjadi Indonesia yang memiliki beragam bahasa dan budaya. (**)

  • Ketua LPPD Sebut CV Tunas Subur Mandiri Abaikan K3 Pekerja

    Ketua LPPD Sebut CV Tunas Subur Mandiri Abaikan K3 Pekerja

    Tulang Bawang (SL)-Kontraktor renovasi gedung operasional dan penataan halaman unit siaga pencarian dan pertolongan Kabupaten Tulangbawang diduga mengabaikan keselamatan para pekerja.

    Pasalnya, dalam proses renovasi gedung yang menelan anggaran Rp725 juta lebih dan dimenangkan CV Tunas Subur Mandiri, para pekerja kontruksi pemasangan baja ringan dan bangunan terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri seperti rompi dan helem proyek.

    Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kabupaten Tulangbawang, Aliyanto menduga lemahnya pengawasan dari pihak rekanan menjadi penyebab utama para pekerja mengabaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

    “Kontraktor wajib melaksanakan manajemen K3 demi keselamatan kerja di lapangan. Itu ada dalam kontrak dan ada uangnya. Jadi memang harus dikerjakan dan dilaksanakan sesuai dengan kontrak kesepakatan,” tegas dia, Rabu, 29 Juni 2022.

    Yanto menduga, ada unsur kesengajaan kontraktor dengan tidak dibelanjakannya APD sebagai bentuk menambah keuntungan perusahaan.

    “Keselamatan para pekerja harus diprioritaskan. Pengawas proyek harus memberikan teguran, karena pelaksana proyek abai. Ini perlu menjadi catatan yang kurang baik,” ujar dia.

    Menurutnya, dalam Undang-undang Jasa Kontruksi nyata disebutkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja ini harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa dikenakan sanksi, teguran hingga pencabutan izin usaha.

    Aliyanto mendesak agar pengawas dan dinas terkait memberikan tindakan tegas pada pelaksana proyek yang mengabaikan prosedur K3. Ini penting dilakukan agar tidak menjadi preseden buruk bagi pelaksana proyek lainnya.

    “Dari hasil temuan kami di lapangan, para pekerja ini tidak menggunakan sepatu proyek, rompi, hingga helem proyek. Padahal itu standar operasional untuk menjamin keselamatan pekerja. Kami juga tidak menemukan adanya tandu keselamatan yang dapat digunakan ketika ada kecelakaan kerja terjadi,” tegas dia.(Mardi)

  • Pemkab Lampura Gelar Lomba Kreasi Olahan Pangan Lokal

    Pemkab Lampura Gelar Lomba Kreasi Olahan Pangan Lokal

    Lampung Utara (SL)-Pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lampung Utara menggelar lomba kreasi olahan pangan lokal berpusat di anjungan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara, Kota Bumi. Selasa, 28 Juni 2022.

    Wakil Bupati Lampura, Ardian Saputra menyebut kegiatan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Selain itu, kegiatan ini juga untuk mendorong kreativitas masyarakat agar dapat memilih dan menyusun panganan B2SA.

    Menurutnya, panganan ini dapat memanfaatkan sumber daya alam lokal. Sumber daya ini dapat diambil dari pekarangan rumah yang harus dikelola dengan baik.

    Ardian memaaparkan, panganan B2‎SA ini sangat diperlukan setiap keluarga. Dengan panganan ini, kata Ardin, potensi terjadinya stunting dapat dicegah sedini mungkin.

    “Harapannya tentu dengan gizi yang seimbang, generas muda yang dilahirkan akan terhindar dari stunting,” kata dia.

    Sementara itu, Ketua TP-PKK Lampung Utara, Nur Endah Sulastri mengatakan, kegiatan yang diadakan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-76 Lampung Utara.‎ Bahan panganan ini kebanyakan berasal hasil pemanfaatan pekarangan rumah.

    Dia berharap, melalui kegiatan ini masyarakat akan semakin tergugah untuk terus memperhatikan keseimbangan gizi dalam panganan yang mereka konsumsi tiap harinya.

    “Di samping itu, keragaman panganan lokal dapat terus terpelihara.Mengonsumsi panganan B2SA akan mampu meningkatkan imunitas tubuh,” ungkap istri Bupati Budi Utomo itu.

    Diketahui, lomba kreasi olahan lokal ini diikuti 54 peserta yang terdiri dari dinas instansi dan perwakilan kecamatan se-Lampung. (Red)