Penulis: Wisnu Pramono

  • Tiga Kali Operasi Yang Gagal Muslihan Harus Rela Menjual Rumahnya

    Tiga Kali Operasi Yang Gagal Muslihan Harus Rela Menjual Rumahnya

    Tanggamus (SL) – Muslihan seorang perjaka yatim piatu warga dusun wayhalom, Pekon Pariyaman, kecamatan Gunung Alip, Tanggamus, terpaksa harus rela menjual rumahnya untuk biaya pengobatan penyakit yang di deritanya.

    Saat di temui di rumahnya, Muslihan, mengatakan sudah tiga kali menjalani operasi radang usus dan saat ini yang keempat kalinya.
    “Penyakit saya radang usus dan harus operasi, untuk operasi pertamanya di lakukan di rumah sakit umum Pringsewu, tapi tidak membuahkan hasil yang sempurna bahkan dalam satu bulan sudah tiga kali operasi, bukanya membaik malah membuat keadaan semakin parah, dan akhirnya pindah ke rumah sakit DKT ” katanya. (Senin 18 Juli 2022).

    Saat di rujuk di rumah sakit BPJS miliknya dinyatakan sudah tidak berlaku lagi. Untuk biaya perobatannya Muslihan harus rela menukar rumah tempat tinggalnya dengan rumah yang lain dengan penambahan Rp 30.000.000, itupun belum cukup, bahkan saat ini Maslihan masih memiliki hutang senilai Rp 17.000.000.
    “Pengobatan saya belum selesai dan harus di operasi lagi, saya sudah meminta bantuan ke pekon untuk menghidupkan kembali BPJS saya, namun hingga saat ini belum juga ada tanggapan.”imbuhnya.

    Warga masyarakat Pekon setempat sangat prihatin melihat keadaan Muslihan saat ini dan berharap kepada pemerintahan daerah kabupaten Tanggamus dapat memberikan perhatian dan bantuannya demi meringankan beban yang ditanggung Maslihan.
    “Kami warga Pekon Pariyaman sangat mengharapkan perhatian pemerintah khususnya ibu Dewi Handayani agar dapat memberikan bantuan kepada Muslihan, agar dapat meringankan biaya pengobatan dan jangan sampai rumah yang dimilikinya ini terjual kembali.” Ujar Suharto

    Hal serupa disampaikan Medi kerabat Muslihan, dirinya sangat mengharapkan bantuan pemerintah daerah dan adanya para dermawan yang dapat membantu saudaranya.
    “Saya sebagai kerabatnya meminta tolong beribu pertolongan, kepada pemerintah daerah dan para dermawan agar dapat membantu pengobatan saudara kami, karena saat ini kami sudah benar-benar tidak ada biaya lagi,”tuturnya.(Wisnu/rls)

  • Rutan Kelas II B Kota Agung Ikuti Kegiatan HDKD ke 77 Tahun 2022 KemenKUMHAM

    Rutan Kelas II B Kota Agung Ikuti Kegiatan HDKD ke 77 Tahun 2022 KemenKUMHAM

    Tanggamus (SL) – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kota agung Mengikuti Acara Pembukaan kegiatan peringatan Hari Dharma Karya Dhika.(HDKD) Kementerian Hukum dan HAM yang ke 77 Tahun 2022, yang berlangsung di Rutan kelas I Bandarlampung. (Jumat 15 Juli 2022)

    Rutan kelas IIB Kota Agung mengirimkan kontingen atlet untuk ikut berlomba dan bertanding sebagai bentuk kebersamaan dan menjalin hubungan silaturahmi antara Pegawai/petugas Kementerian Hukum dan HAM. Kontingen akan berkompetisi dalam beberapa Cabang olahraga yang dipertandingkan di stadion indoor/outdoorLampung walk Way Halim permai. serta perlombaan lainnya seperti Lomba Tarik Tambang, Bakiak dan lomba makan kerupuk serta berbagai macam jenis perlombaan lainnya.

    Kepala Rumah Tahanan (Karutan) kelas IIB Kota Agung Akhmad Sobirin Soleh Mengatakan bahwa Semarak Rangkaian kegiatan HDKD yang ke 77 tahun ini membawa tema ”Semangat Kebersamaan Kita Tingkatkan Kinerja KemenkumHAM Semakin PASTI dan berAKHLAK”.

    “Kita dari perwakilan Rutan dan Lapas kelas IIB Kotaagung mengirim beberapa Petugas atau Pegawai Rutan dan Lapas untuk ikut memeriahkan acara peringatan HDKD yg ke 77 ini,tentu dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, dan team kita ikut beberapa pertandingan dan perlombaan, untuk mencapai tujuan meningkatkan Kinerja KemenkumHAM”ungkap Karutan.

    Adapun perwakilan Petugas / Pegawai Gabungan Lapas dan Rutan Kota agung mengikut sertakan 24 pegawainya dalam cabang olahraga. Para atlit pegawai tersebut akan giat berkompetisi dalam beberapa cabang olahraga.

    “Gabungan antara Pegawai petugas Rutan dan Lapas Kota agung Mengikutsertakan Seperti Futsal 12 orang, Bulu tangkis 6 orang, Tenis meja 4 orang,.Gaple 3 orang, Sepeda 12 orang, dan Penembak jitu orang, Serta 10 orang mengikuti kegiatan Sosial Touring peduli daerah terpencil. Dalam kompetisi ini tetap kita junjung tinggi sportifitas dan semangat kebersamaan yang merupakan ajang silaturrahmi sesama pegawai kementerian hukum dan HAM.” Pungkasnya. (Wisnu/rls)

  • Idul Adha 2022 Pemkab Pringsewu Berikan Hewan Qurban

    Idul Adha 2022 Pemkab Pringsewu Berikan Hewan Qurban

    Pringsewu (SL)- Hari Raya Idul Adha 1443 H, Pemerintah Kabupaten Pringsewu memberikan bantuan hewan qurban berupa 2 ekor sapi kepada panitia qurban Masjid Agung Al-Asma’ul Husna, Islamic Center Kabupaten Pringsewu.

    Hewan qurban tersebut diserahkan oleh Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, S.E., M.M. didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.Heri Iswahyudi, M.Ag. kepada panitia qurban, selepas shalat Ied di Masjid Agung Al-Asma’ul Husna, Islamic Center, Pagargunung, Fajaragung Barat, Pringsewu, Minggu 10 Juli 2022.

    Shalat Ied selain dihadiri Penjabat Bupati dan Sekda Pringsewu beserta Ketua TP-PKK Rusdiana Erlansyah dan Ketua DWP Sri Prihatin Iswahyudi, juga oleh Ketua MUI Kabupaten Pringsewu KH.Hambali, jajaran pemerintah daerah, anggota DPRD dan forkopimda Pringsewu, dengan Imam KH.Achmad Rofi’udin Machfudz Al-Hafidz dan Khatib Ust.Rohmani, S.Pd.I.

    Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, S.E., M.M. dalam sambutannya mengajak seluruh umat muslim di Kabupaten Pringsewu untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, yang menggambarkan ujian atas ketaatan dan keimanannya kepada Allah SWT, yang saat ini menjadi salah satu tradisi ibadah kaum muslim di seluruh dunia, yakni penyembelihan hewan qurban, untuk kemudian dagingnya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

    Ibadah Qurban menurutnya merupakan manifestasi dari kecintaan seorang hamba kepada Sang Pencipta. “Kesadaran untuk berqurban semata-mata hanya karena Allah inilah yang merupakan makna hakiki dari Idul Adha, dimana makna ini akan dirasakan kemanfaatan dan keberkahannya manakala diwujudkan ke dalam kehidupan kita sehari-hari”, katanya.

    Melalui momentum Idul Adha 1443 H, Penjabat Bupati Pringsewu berharap dapat meningkatkan kepedulian sosial kita kepada sesama, sekaligus mengajak seluruh masyarakat Pringsewu untuk saling bergandengan tangan membangun solidaritas sosial menuju masyarakat yang adil dan makmur. (Wagiman)

  • Lapas Kota Agung Gelar Salat Idul Adha Bersama dan Potong Hewan Kurban

    Lapas Kota Agung Gelar Salat Idul Adha Bersama dan Potong Hewan Kurban

    Tanggamus (SL) – Petugas Lapas Kota Agung rayakan hari raya Idul Adha 1443 H bersama para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan melaksanakan salat Ied di Lapas Kelas IIB Kota Agung. (Minggu, 10 Juli 2022).

    Shalat Ied digelar di Aula Besar Lapas Kelas IIB Kota Agung pada pukul 07.00 WIB. Kepala Lapas Kota Agung, Beni Nurrahman bersama para jajaran pejabat struktural, staf dan anggota pengamanan hadir langsung menunaikan shalat Ied di Lapas dengan para WBP.

    Selepas salat Ied, Beni mengajak para jajaran berbuka puasa dengan makan ketupat bersama. Ajakan Ka. Lapas untuk menunaikan shalat Ied dan makan bersama ini tentunya memiliki maksud yang baik, yaitu bertujuan agar semakin mempererat tali silaturahmi antar petugas Lapas dan para WBP di tengah hari raya Idul Adha.
    “Saat rapat beberapa hari yang lalu, Saya berinisiatif memberi usul kepada para jajaran agar bersama-sama melaksanakan shalat Ied dan pemotongan hewan kurban di Lapas Kotaagung. Tentunya niat ini sangat baik, agar seluruh Petugas bisa berkumpul dan kembali mempererat silaturahmi tepat di momen hari raya yang penuh berkah ini, apalagi para petugas jaga yang kerjanya shift sehingga sulit untuk kumpul lengkap seperti ini.”, ujar Beni

    Acara pun dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Ada pun hewan kurban yang akan disembelih adalah seekor sapi dan 3 ekor kambing. Hewan-hewan tersebut merupakan sumbangan dari para petugas Lapas Kota Agung dan para WBP secara sukarela menyumbang untuk disembelih sebagai kurban.

    Penyembelihan dilakukan oleh seorang Ustad dari luar Lapas bernama Ustad Amrillah. Kemudian pembagian daging kurban dilakukan oleh Petugas bekerja sama dengan beberapa WBP. Tentunya WBP ini telah dipilih dan dipercaya oleh Petugas sebelumnya demi menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas.
    “Semoga, apa yang kami lakukan di hari raya Idul Adha kali ini mendapatkan keberkahan, ganjaran pahala, serta ridho dari Allah SWT. Aamiin..”, tutup Beni.

    Acara salat Ied bersama, pemotongan dan pembagian daging hewan kurban ini berjalan aman dan kondusif serta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (Wisnu/*)

  • Pasca Operasi Tumor Otak Kasmawati Mengalami Kelumpuhan Butuh Perhatian dan Uluran Tangan Dermawan

    Pasca Operasi Tumor Otak Kasmawati Mengalami Kelumpuhan Butuh Perhatian dan Uluran Tangan Dermawan

    Tanggamus (SL) – Pasca operasi tumor otak Kasmawati (44) warga Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, mengalami kelumpuhan dan mata sebelah kiri tidak dapat melihat lagi, dalam melakukan aktifitas sehari-hari harus dibantu suaminya.

    Jubaidi (45) yang merupakan buruh harian lepas harus merawat istri dan memenuhi kebutuhan hidup dua orang putranya. Sebelum sakit dan operasi Kasmawati bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah salah satu warga setempat.

    Dikatakan gejala penyakitnya sejak bulan Mei 2021, Kasmawati mulai merasa sakit di bagian mata, yang dirasakan kabur hingga tidak bisa liat lagi, karena keterbatasan biaya Jubaidi hanya mengobati dengan ramuan tradisional.

    Beberapa bulan tidak nampak ada perubahan Jubaidi membawa Kasmawati ke rumah sakit Mitra Husada. Pihak rumahsakit tidak memberi penjelasan tentang penyakit yang di derita pasien, keluarga hanya di beri resep obat untuk menebusnya.
    “Saya tanyakan apa penyakit istri saya tidak ada penjelasan hanya di beri resep dan saya tebus resep itu dapat obat berupa pil dan tetes mata, saya hanya kuat Nebus resep 2 kali saja,” kata Jubaidi

    Kasmawati tidak dapat bekerja lagi dengan penyakit yang di deritanya, mengetahui hal tersebut majikannya membawa ke rumahsakit di Bandarlampung guna pemeriksaan lebih serius.
    “Oleh Bu Leli istri saya di bawa ke rumahsakit dan dinyatakan ada tumor di kepala, harus di operasi sayapun segera mengurus BPJS serta menyiapkan dana lain,” imbuhnya.

    Operasi di lakukan di bulan November 2021 dengan biaya di tanggung BPJS.
    “Alhamdulillah operasi bisa di lakukan dan pasca operasi kami diperbolehkan pulang tapi istri saya mengalami kelumpuhan dan mata sebelah kiri tidak bisa melihat lagi, maka kami tetap harus kontrol dan terapi sinar di dua rumah sakit berbeda, untuk kontrol kami di rumahsakit Urip Sumoharjo dan untuk terapi sinar di RSUD Abdul muluk,” terangnya.

    Untuk menghemat biaya operasional Jubaidi sempat ngontrak di sekitar rumahsakit selama satu bulan.
    ” Sesuai anjuran dokter untuk pemulihan pasca operasi kami harus melakukan terapi sinar dan tetap kontrol, untuk terapi dianjurkan selama 27 kali, mengingat jarak yang jauh akhirnya kami ngontrak sebulan, tapi belum selesai terapi, baru 16 kali pihak rumahsakit menyatakan bahwa BPJS kami tidak aktif lagi dan harus menggunakan biaya umum, karena tidak mampu kami pulang, itu di bulan februari,” jelas Jubaidi

    Sejak saat itu Jubaidi hanya dapat merawat Kasmawati dirumah sesekali membawanya ke rumahsakit dan biaya operasional sekali kontrol Rp 500.000, hal ini membuat Jubaidi merasa kewalahan.

    Jubaidi sehari-hari hanya seorang buruh serabutan, tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa pasrah dan ber do,a dengan keadaan sekarang. Kini keluarga Jubaidi sedang menunggu uluran para Dermawan untuk meringankan beban biaya yang di tanggungnya.
    ”Saya berharap dan memohon bantuan pemerintah kabupaten dan kepada para Dermawan, kami sekarang hanya pasrah, dan istri pun pasrah karena keadaan saya tidak ada biaya, hanya bisa berdoa semoga Alloh membukakan jalan untuk kami dan kebutuhan untuk Istri saya,. “tutup Jubaidi

    Saat di jumpai wartawan dikediamannya, terlihat Kasmawati terduduk di kursi roda pinjaman dari majikannya dan berharap ada mukjizat serta para dermawan yang membantu pengobatan dirinya.(Sabtu, 9 Juli 2022). (Wisnu)

  • Jagonya Menang di Pilkakon Tanjungrejo Tim dan Pendukung Cukur Gundul

    Jagonya Menang di Pilkakon Tanjungrejo Tim dan Pendukung Cukur Gundul

    Tanggamus (SL)- Puluhan pendukung Kepala kepala pekon Tanjungrejo, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Sunar dengan nomor urut 3, mencukur rambutnya hingga gundul.(Kamis, 7 Juli 2022).

    Aksi yang dilakukan spontan oleh puluhan warga baik tua maupun muda sebagai bentuk solidaritas dan rasa syukur atas kemenangan Sunar dalam Pemilihan Kepala Pekon (Desa) Serentak (Pilkakon) Kabupaten Tanggamus.

    Hasbudai menuturkan, aksi tersebut dilakukan karena puas atas kemenangan Sunar sebagai calon incumbent.
    “Ini bentuk rasa syukur kami atas kemenangan pak Sunar untuk periode yang kedua dan suatu kepuasan bagi kami yang telah berjuang selama beberapa bulan ini,” ujarnya kepada Sinarlampung.co

    Hasbudai menambahkan, aksi ini dilakukan spontan tanpa direncanakan oleh para pendukung Sunar.
    “Begitu pak Sunar dinyatakan unggul dalam perhitungan suara, saya mengajak rekan-rekan Tim pemenangan dan para pendukung lainya untuk mencukur hingga gundul sebagai bentuk solidaritas kami semua dan kami berharap di periode yang kedua ini akan membangun pekon kami lebih baik dan lebih maju lagi” imbuhnya.

    Sunar merupakan Calon Kepala Pekon incumbent dengan nomor urut 3 dan berhasil mengalahkan 2 pesaingnya dengan selisih suara yang jauh.

    Atas kemenangan ini Sunar dan keluarga menyambut dengan bahagia bercampur haru.
    “Terimakasih kepada semua pihak atas doa dan dukungannya serta solidaritas rekan-rekan semua sehingga saya dapat di percaya kembali. Yang pasti ke depan  saya akan membangun pekon Tanjungrejo menjadi lebih baik lagi dan amanah,” ujarnya,

    Pemilihan Kepala pekon serentak tahap kedua yang di ikuti 68 Pekon  di Tanggamus terlaksana dengan kondusif dan lancar. (Wisnu).

  • Nilai Politik Lembaga AIK di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah

    Nilai Politik Lembaga AIK di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah

    Dalam sejarah, lahirnya perguruan tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) merupakan bukti kesungguhan Muhammadiyah dalam berkiprah mencerdaskan kehidupan bangsa. Diusia ke 43 tahun persyarikatan, tempatnya 18 Nopember 1955 gagasan untuk mendirikan pendidikan tinggi dengan terlahirnya fakultas falsafah dan hukum di Padang Panjang yang hari ini menjadi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

    Walaupun hanya mampu berjalan tiga tahun, dikarena pergolakan politik saat itu yang terjadi di Indonesia. Tetapi, ini adalah titik awal dari lahirnya PTMA yang hari ada di Indonesia bahkan di luar Indonesia.

    Harus disadari bahwa keberadaan Perguran Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), adalah usaha dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga kehidupan kampus sudah semestinya memuat nilai-nilai pesan gerakan yang ada dalam pesyarikatan sebagai gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

    Maka semua komponen yang ada dikampus diarahkan untuk senantiasa bergerak mewujudkan masyaratan utama adil makmur yang di ridhai Allah SWT dan juga masyarakat Islam sebenar-benarnya. Dengan yang disampaikan di atas tentuya ini menjadi satu pekerjaan besar lembaga AIK di PTMA, sehingga lembaga AIK harus terus bergerakan menjadikan AIK sebagai nilai hidup. Artinya, AIK harus ada diberbagai komponen yang ada di perguruan tinggi.

    Dari sini, lembaga AIK harus berani melakukan integrasi dengan lembaga-lembaga yang ada di kampus dan kegiatan non akademik mahasiswa sehingga semua aktifitas kampus terisi ruh Muhammadiyah. Sehingga AIK harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan juga mampu menjawab masalah zaman.

    Diakui, bahwa masih banyak kampus PTMA yang belum terpenuhi standar keislaman dan kemuhammadiyah yang telah rumuskan melalui standar mutu AIK yang diterbitkan oleh majelis Diktilitbang. Disinilah pentingnya peran dari lembaga AIK yang ada di PTMA, sehingga secara implementasi memiliki tanggung jawab bersama dengan pimpinan kampus.

    Maka secara politik nilai lembaga AIK harus menjadi lembaga yang menghidupkan semua aktifitas kampus. Namun hal ini akan ditentukan dengan komitmen dan pemahaman pimpinan terhadap keberadaan lembaga AIK.

    Bertolak dari sini, adanya lembaga AIK bukan saja mengawal dalam pendidikan sebagai mata kuliah bagi mahasiswa, namun lembaga yang juga berfungsi sebagai pengawal prilaku baik itu dosen dan tenaga kependidikan.

    Sehingga AIK harus menjadi basis kegiatan akademik dan non akademik. Dimana secara realita bahwa setiap ada persoalan kampus yang menyangkut prilaku sivitas akademik, maka AIK dipaksa untuk bertanggung jawab. Dan sebaliknya jika prestasi yang di miliki kampus, AIK tidak akan dilibatkan atas kebanggaan tersebut. Oleh itu keberadaan lembaga AIK harus cermat dalam implementasi diseluruh kegiatan akademik dan non-akademik di kampus PTMA.

    Penting kiranya kedepan bahwa lembaga AIK mampu menjadi gawang dan menggarap dari integerasi keilmuan. Sehingga, kedepan semua PTMA memiliki kesamaan dalam pemikiran dalam mengembangkan Islam dan kemuhammadiyahan. Walaupun kita harus menghormati kearifan lokal dan kebutuhan kampus.

    Tetapi yang harus juga di fahamkan bahwa AIK harus ditampilkan sebagai ciri khas dari PTMA, AIK sebagai subyek dakwah yang menggembirakan bagi obyeknya dan juga AIK sebagai ruh keseluruhan aktifitas kampus. Sebagai catatan, bahwa orang-orang yang ada di lembaga AIK mereka yang juga harus memiliki latar belakang AIK yang jelas baik secara keilmuan maupun kekaderan di Muhammadiyah.

    Selain itu juga pengurus dan dosen AIK juga memberikan kontribusi konkrit kepada kampus baik pendidikan, penelitian dan pengabdian sehingga AIK bukan menjadi momok bagi kampus namun menjadi pemacu kemajuan kampus. Maka lembaga AIK memberikan kontribusi kepada seluruh kegiatan yang setiap elemen yang ada di kampus, setidaknya kontribusi pemikiran, nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatan terhadap kemaslahatan kehidupan.

    Secara politik, lembaga AIK selanjutnya harus juga menghidupakan pemahaman ke-Islam-an secara menarik dan menyengakan baik untuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Sehingga dosen-dosen AIK harus memiliki kemampuan dan menguasai metode serta strategi dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

    AIK sebagai pembelajaran dan AIK yang diimplemtasikan dalam kajian harus disenangi dan dirindukan. Jalan politik dari lembaga AIK lainnya adalah dengan menjalankan serta menguatakan proses perkaderan Muhammadiyah baik itu Darul Arqom, Baitul Arqom dan juga Latihan Istruktur bagi dosen dan tenaga pendidikaan.

    Akhirnya, lembaga AIK secara politik juga harus mampu membangun jaringan dengan berbagai komponen yang ada di persyarikat di Muhamamdiyah. Secara struktural bahwa lembaga harus mampu berjejaring dengan pimpinan Muhammadiyah mulai dari Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah bahkan Pusat. Bahkan juga jaringan organisasi otonom Muhammadiyah (Asiyiyah, NA, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, HW dan TSPM).

    Secara Ideologi maka lembaga AIK harus bisa membangun jaringan dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK), majelis Tarjih dan Tajdid serta majelis Tabliq. Sehingga secara kekuatan organisasi, lembaga AIK memiliki suppot bukan saja dari kampus namun juga dari persyarikatan secara menyeluruh. (***)

    Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu

  • Pelatihan Jurnalistik Bagi Para Mahasiswa

    Pelatihan Jurnalistik Bagi Para Mahasiswa

    Pringsewu, SL–Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kabupaten Pringsewu melaksanakan kegiatan Workshop Jurnalistik mengusung tema “Jurnalis Muda Berkarya” Bertempat di aula FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Minggu 3/6/2022 .

    Amar Ma’ruf Wasidiq sebagai Ketua Pelaksana memberikan sambutan serta menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua panitia yang telah membantu dan tamu undangan yang telah menyempatkan hadir, serta kegiatan ini salah satu program kerja dari PK IMM FKIP, ucapnya.

    Wagiman dari media Sinarlampung.co selaku pemateri mengatakan Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).”pungkasnya.

    Sementara Pemateri Pelatihan Jurnalistik yang di sampaikan oleh Wagiman, SE Lulusan Wartawan Madya PWI DKI dan beliau seorang Pimpinan Perusahaan Sinarlampung.co, menambahkan untuk menjadi seorang jurnalis atau wartawan yang baik menggunakan metode atau syarat-syarat yang kuat. Menjadi seorang wartawan tidak terpaku atau bisa mendapatkan uang, akan tetapi jaringan yang luas bisa di dapat oleh seorang wartawan. Beliau menyampaikan tentang kode etik jurnalistik dan dasar-dasar menjadi jurnalistik yang baik.

    Dengan demikian, diharapkan bagi seluruh peserta dapat mempraktekkan apa yang telah disampaikan oleh narasumber tersebut, untuk menjadi seorang jurnalis yang baik dan professional, ungkapnya.

    Salah satu peserta Novitasari mewakili kawan kawan Zakia Anisa Nurkhasanah, Selvi Aningsih, Tsaqila assoffat, Anggun andini P, Putri meiliana mengatakan bahwa mereka sangat senang dapat mengikuti workshop jurnalistik 2022 ini, serta berharap agar peserta jangan cukup merasa puas dengan hasil pelatihan ini namun terus mengasahnya dengan memperbanyak menulis.

    “Sekalipun ini penutupan maka sesungguhnya adalah pembukaan untuk kita berkiprah di bidang jurnalistik dengan berbekal ilmu dari para narasumber,” tegas novitasari. (Wagiman)

  • Alpukat WayLean  Komoditi Unggulan Pekon Wayilahan Tanggamus

    Alpukat WayLean Komoditi Unggulan Pekon Wayilahan Tanggamus

    Tanggamus (SL) – Buah alpukat sudah tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia, bahkan hampir semua orang suka akan buah yang satu ini. Selain kaya akan manfaatnya untuk kesehatan buah alpukat dapat meningkatkan perekonomian Masyarakat.

    Pekon Way Ilahan ,kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus merupakan salah satu pekon yang tergabung dengan komunitas Rumah Alpukat Nusantara Indonesia (RANI).

    ” Kami sudah mampu membudidayakan alpukat dari penangkaran bibit hingga pemasarannya melalui komunitas RANI dan sampai sekarang cukup berhasil dalam membantu perekonomian masyarakat kita disini” terang Winarno (motivator RANI setempat).

    Dikatakan setelah berhasil menjadi juara tingkat Provinsi Lampung komunitas RANI Wayilahan sepakat memberi nama “Alpukat WayLean”.

    “Nama awal adalah Ersadi karena ini merupakan produk lokal dari Pekon Wayilahan kami sepakat memberi nama Alpukat Way Lean sesuai dengan nama pekonnya, hal ini kami kukuhkan setelah menang juara 3 dan harapan 1 pada kontes alpukat tingkat Provinsi Lampung di tahun 2018.” Katanya

    “Alpukat WayLean” kini menjadi aset pekon dan primadona pekon Wayilahan, dengan 15 anggota komunitas RANI sebagai pembudidaya bibit mampu menjangkau seluruh kabupaten kota di Lampung dalam pemasaran bibit.

    “Alhamdulillah sampai saat ini Alpukat WayLean ini sudah mencapai kurang lebih 15 ribu pohon bibit yang kami distibusikan keseluruh kabupaten/kota di Lampung ini sesuai dengan pesanan dan insyaallah kedepan bertambah lagi”. Imbuhnya.

    Dalam upaya membatu meningkatkan perekonomian masyarakat, warga Pekon Wayilahan wajib menanam 2 sampai 5 pohon di halaman rumah.

    “Menurut data kami, warga Pekon disini sudah menanam sekitar 3.500 pohon, Baik di halaman rumah maupun di kebun mereka. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat ekonomi kerakyatan, perlu di ketahui hasil panen buah alpukat sifatnya berkala dan kontinyu, maka dalam pemasaran buah alpukat kami baru mampu memenuhi kebutuhan lokal belum bisa memenuhi kebutuhan luar daerah,” pungkasnya.

    Di sisi lain Yadi warga setempat mengatakan warga Wayilahan meresa terbantu dengan adanya Alpukat WayLean.

    “Bibit Alpukat WayLean di tanam kurang lebih umur 18 bulan maksimal Tiga Tahun sudah mulai belajar berbuah dengan bobot buah bisa mencapai hingga 1,5kg/buah dan perkilo mencapai Rp 30.000 kilogram untuk pasaran lokal, setelah menanam Alpukat WayLean secara tidak langsung sudah membunyai pohon uang karena tidak ada musiman mereka juga mendapatkan penghasilan secara berkala juga dari menjual buahnya,” Terang Yadi.

    Komunitas RANI pekon Wayilahan berharap kepada pemerintah daerah inovasi Alpukat WayLean dapat di kembangkan di Tanggamus.

    “Alpukat WayLean merupakan salah satu komoditi unggulan dan tidak memerlukan proses panjang hanya butuh buah, petik dan jual, Kami berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dalam inovasi ini karena dapat membatu meningkatkan perekonomian masyarakat dan kami juga akan berupaya mewujudkan Pekon Wayilahan menjadi salah satu destinasi wisata kebun alpukat hasil karya warganya sendiri,”harap Winarno.

    Saat ini komunitas RANI Wayilahan sedang mempersiapkan Program Berbagi 1000 bibit pohon alpukat WayLean kepada pondok pesantren, TPA, TPQ, guru ngaji bahkan untuk tempat-tempat Ibadah.(Wisnu)

  • Kelompok UEP Alamanda Penyandang Disabilitas Siap Terima Order

    Kelompok UEP Alamanda Penyandang Disabilitas Siap Terima Order

    Tanggamus (SL)-Berkat bantuan kementerian tenaga kerja RI dengan program Tenaga Kerja Mikro Mandiri yang diterima LKS Alamanda berupa modal dan alat usaha kini telah terbentuk kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk penyandang disabilitas.

    “Melalui bantuan itu kami membentuk kelompok UEP dan terus berupaya meningkatkan kemandirian dan ekonomi produktif bagi 20 orang penyandang disabilitas binaan kami,” kata Roswati ketua LKS Alamanda (Jum’at, 24 Juni 2022).

    Menurut Roswati, kemandirian penyandang disabilitas patut didorong supaya mereka tidak menghadapi masalah diskriminasi, persoalan identitas, relasi sosial dan aksesibilitas serta aspek lainya. “Siapa lagi kalau bukan kita warga Tanggamus yang memperhatikan dan memberdayakan mereka,” katanya.

    “Untuk itu kami berharap pemerintah daerah dapat mendukung dan memberdayakan mereka kami juga berharap kepada pemerintah daerah adanya bantuan alat usaha berupa tambahan mesin jahit,,” imbuhnya.

    Diketahui sebelum adanya bantuan mereka melakukan pekerjaannya di rumah masing-masing, adapun bantuan yang diterima dari kementerian hanya 3 buah mesin jahit, 1 buah mesin obras, 1 buah mesin bordir serta alat jahit lainnya. Sementara selama ini keberadaan dan kemampuan penyandang disabilitas yang tergabung dalam kelompok UEP Alamanda belum banyak di ketahui Kalayak ramai.

    “Dengan kemampuan dan keterampilan yang di miliki kelompok UEP Alamanda penyandang disabilitas dalam menjahit, kami pun berharap instansi-instansi lainnya yang mempunyai pesanan baju seragam dapat menggunakan jasa mereka, untuk kualitas tidak diragukan lagi, untuk bukti silahkan datang ke kantor kami,” tutup Roswati.

    Sementara hasil karya kelompok UEP Alamanda berupa tas hasil keranjinan tangan mereka dan ketrampilan menjahit tidak diragukan lagi. “Alhamdulillah kami dapat order jahitan baju seragam sekolah dasar dan SMP di Tanggamus,” ujar Sarohman salah satu penyandang disabilitas.

    Menurutnya kelompok UEP Alamanda siap menerima pesanan jahitan baik untuk perorangan dan partai besar (konveksi). “Kami siap menerima orderan dari perorangan maupun dari instansi-instasi dalam parti besar, baik itu baju seragam, celana, kaos, jaket maupun kemeja,” katanya,

    Lks Alamanda beralamat di Pekon Gisting atas, blok 13, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. (Wisnu).