Penulis: Wisnu Pramono

  • BHP Pekon Gedung Agung Terkesan Arogan Dan Tidak Mencerminkan Sebagai Wakil Rakyat

    BHP Pekon Gedung Agung Terkesan Arogan Dan Tidak Mencerminkan Sebagai Wakil Rakyat

    TANGGAMUS (SL) – Masyarakat pekon Gedung Agung, kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus menjerit sampai berita ini di turunkan belum mendapatkan bantuan BLT-DD Konflik hal itu disebab APBDES pekon tersebut belum di tandatangani ketua BHP nya.

    Menurut Iswandi ketua BHP pihaknya tidak mau menandatangani APBDes karena merasa BHP selama ini tidak di manfaatkan.

    “Selama ini kami merasa tidak pernah di hargai dan di manfaatkan pihak pekon, pasalnya kami tidak pernah di ajak musyawarah dalam penyusunan APBDes tersebut, kami merasa terhina dan di remehkan,” tegasnya.

    Dikatakan dalam dari penyusunan APBDes tersebut sudah menyalahi aturan yang berlaku. Hal ini di katakan pada saat diadakan rembuk pekon oleh pihak PMD yang dipimpin langsung oleh Arpin kadis PMD didampingi camat dan stafnya yang di hadiri Almuntasir kepala pekon beserta staf dan 5 orang BHP di aula kecamatan pulau panggung. (Minggu 5 Juni 2022).

    ” Kami mengadakan musyawarah ini bertujuan untuk adanya kesepakatan antara BHP dan Kepala Pekon sehingga APBdes dapat di tandatangani dan adapun anggapan telah terjadi kesalahan pada kepala itu sudah ada yang menangani sendiri.” jelas Arpin.

    Pihak PMD dan kecamatan berharap semua dapat memahami keadaan tidak saling menyalakan satu samalain.

    ” Mari kita lepaskan ego semua ini untuk kepentingan kita semua, terutama masyarakat Gunung Agung, yang selama ini tinggal menunggu tandatangan ketua BHP dan semua ini untuk kepentingan kita bersama,” tegas Arpin.

    Dalam musyawarah tersebut pihak BHP menjelaskan sebab dan alasan tidak mau tanda tangan dan sebaliknya kepala pekon juga menjelaskan semua bahkan minta maaf. Oleh pihak PMD dan camat untuk memkirkan kepentingan umum bukan lagi individu.

    Rembuk berjalan damai namun sangat disayangkan hasilnya tidak seperti di harapkan BHP tetap tidak mau menandatangani APBDes tersebut.

    Pihak PMD dan kecamatan merasa kecewa dari hasil musyawarah tersebut.

    ” Ini bukan salah siapa siapa ini salah kita semua terutama saya sebagai kadis tidak mampu membina pekon saya sendiri, untuk itu cukup sampai disini rebuk ini kedepan mungkin tidak adalagi acara seperti ini dan kedepan kita akan berkoordinasi dengan pimpinan langkah apa yang akan di ambil,” tutup Arpin.

    Disamaping itu Tahlut camat Pulau Panggung sudah mohon dengan kerendahan hati untuk para BHP agar dapat menandatangani APBdes namun tidak juga ada respon positif dari pihak BHP.

    Rini warga setempat merasa kecewa mendengar hasil musyawarah itu

    ” Kami kecewa dengan BHP adapun dia punya masalah denga kepala jangan kami warga jadi korban, kita tahu semua pekon sudah bagi BLT kita belum sama sekali, tolong BHP jangan mikirin diri sendiri lihatlah kami,” celetuknya.

    Bahkan menurut keterangan warga yang tidak mau disebut namanya bukan kali ini saja mediasi yang sudah di laksanakan tapi hasilnya sama.

    ” Kemarin saja dari pihak Polsek juga berupaya mencarikan jalan keluar tapi BHP malah ngomong ini urusan BHP tidak ada urusannya dengan polisi,” terangnya.

    Pantauan awak media setelah masyarakat mengetahui BHP tidak juga mau menandatangani APBDes, mereka berkumpul di balai pekon untuk mendatangi rumah ketua BHP untuk mempertanyakan alasannya.(Wisnu)

     

  • Pasangan Lansia Di Wonosobo Tanggamus Butuh Uluran Tangan Para Dermawan

    Pasangan Lansia Di Wonosobo Tanggamus Butuh Uluran Tangan Para Dermawan

    Tanggamus (SL) – Sarbani (66) dan partinem (62), sepasang lansia warga pekon Dadirejo, kecamatan Wonosobo, Tanggamus dengan kondisinya memprihatinkan. Kegiatan dan aktifitas kakek Sarbani sebagai kepala keluarga kini terhenti karena mengalami kelumpuhan, hanya bisa duduk ditikar saja dan untu memenuhi kebutuan pribadinya drinya hanya bisa ngesot, Sementara Partinem sang nenek memiliki penyakit katarak dengan pengelihatan yang kabur setiap hari membantu kakek dalam kesehariannya.

    Kepada awak media Sarbani mengatakan belum pernah berobat secara medis hanya pengobatan secara tradisional karena keadaan ekonomi yang pas-pasan.
    ” Sejak 5 bulan yang lalu saya sudah tidak bisa apa-apa, hanya duduk beralaskan tikar ini, karena keadaan saya belum ke dokter atau rumah sakit, karena mamaknya (Partinem) juga masih sakit matanya dan jaga butuh biaya,” terangnya.

    Partinem yang duduk disampingnya hanya meng iyakan ucapan suaminya.
    ” Iya bapaknya lumpuh gak bisa apa-apa lagi dan saya kena katarak mau operasi tapi kadar gula masih tinggi, kata dokter nunggu turun baru akan di operasi,” selanya.

    Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sepasang lansia tersebut mengandalkan kiriman dari anak-anak nya yang bekerja menjadi penjahit permak di berbagai daerah demi mencukupi kebutuhan hidup merka, sesekali mereka mengirimkan uang untuk kedua orang tuanya.

    Dilain pihak kepala pekon Dadirejo Rujito mengatakan pihak pekon sudah berupaya memberikan bantuan semampunya.
    ” Melihat kondisi warga kami yang memprihatinkan ini kami sudah memberikan bantuan berupa program BPNT berupa sembako, kami masukkan juga ke program lansia dan hampir semua program kami prioritaskan untuk warga yang benar-benar membutuhkan tanpa terkecuali,”tegasnya.

    Menurutnya karena keterbatasan anggaran pihaknya berharap kepada pemerintah daerah khususnya Bupati Tanggamus bunda Dewi dapat memberikan bantuan dan perhatian terhadap kedua pasangan lansia di pekonnya.
    “Karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pekon kami tidak bisa membantu sepenuhnya hanya dapat membantu melalui program-program yang ada di Tanggamus, dengan itu saya secara pribadi mohon kepada ibu bupati Sudi kiranya memberi bantuan terhadap warga kami dan untuk para dermawan kamipun siap menerima bantuan untuk meringankan beban warga kami,”tutupnya.

    Hal senada di katakan Sarbani sambil memperlihatkan kedua kakinya yang mengecil.
    ” Saya berharap ada dermawan yang bisa membarikan kursi roda, agar saya bisa melihat udara di luar rumah, ini kian hari kaki saya mengecil dan saat ini terasa gatal-gatal, pinggang terasa nyeri, saya juga berharap ada dermawan yang bisa meringankan beban kami demi kesembuhan kami berdua,” tutupnya sedih.(Wisnu)

  • Polres Tanggamus Tangkap Dua Tersangka Pengedar Uang Palsu, Empat Lainnya DPO

    Polres Tanggamus Tangkap Dua Tersangka Pengedar Uang Palsu, Empat Lainnya DPO

    Tanggamus (SL) – Berdasarkan laporan Ahmad Afid (42) warga Dusun Sinar Nabang Pekon Pematang Nebak Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus dengan dugaan tindak pidana dengan sengaja mengedarkan atau membelanjakan uang palsu. TKP di rumah korban. (9 Maret 2022).

    Tim gabungan Polres Tanggamus, Polsek Pugung dibackup Polsek Kedaton Bandar Lampung akhirnya menangkap dua tersangka pengedar uang palsu.

    Kedua tersangka yang berhasil ditangkap berinisial Kms alias Dodi (36) warga Jl. Sinar Mulya Gg. Kesuma II No. 36 LK. II Rt 02 Rw 00 Kel. Keteguhan Kec. Tulang Betung Timur, Kota Bandarlampung dan AL alias Ham warga Dusun I.B, Desa Purwodadi Dalam Rt. 03 Rw. 01, Kec. Tanjungsari Kab. Lampung Selatan.

    Penangkapan kedua tersangka bersama Polsek Kedaton Bandar Lampung, lantaran keduanya juga terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curat) mobil di wilayah Kecamatan Kedaton.

    “Hasil koordinasi, tersangka berhasil ditangkap bersama Polsek Kedaton, pada Sabtu tanggal 28 Mei 2022 pukul 14.00 WIB,” ungkap AKP Hendra Sapuan, S.H., M.H., Kasatreskrim polres Tanggamus (Rabu, 1 Juni 2022).

    Kronologis dugaan tindak pidana dan dengan sengaja mengedarkan atau membelanjakan uang palsu terjadi pada Senin tanggal 07 maret 2022 sekitar pukul 19.00 WIB di Dusun Sinar Nabang Pekon Pematang Nebak Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus.

    Bermula saat korban hendak menjual mobil Avanza tahun 2012 warna hitam metalik Nopol BE 1474 AE kepada pelaku sebesar Rp103.000.000,-, saat terjadi kesepakatan jual beli mobil tersebut dan pelaku menyerahkan uang tersebut kepada korban.

    Setelah pelaku, bersama teman-temannya, kembali ke Bandar lampung dengan membawa mobil yang telah dibeli dari korban, kemudian pada Rabu 09 Maret 2022 sekitar pukul 09.00 WIB, korban hendak menyimpan uang penjualan mobil tersebut ke bank BRI.

    Ketika uang tersebut diserahkan kepada pegawai bank dan hendak dihitung pegawai bank BRI tersebut berkata kepada pelapor bahwa uangnya tersebut uang palsu, setelah dilakukan pengecekan ternyata uang palsu tersebut berjumlah Rp50.000.000,-. pecahan 100 ribuan.

    “Merasa menjadi korban penipuan tersebut dan merugi senilai Rp50 juta, sehingga korban melaporkan ke Polsek Pugung untuk ditindak lanjuti,” jelas Hendra Sapuan.

    Sambungnya, modus operandi yang dilakukan para pelaku uang palsu tersebut, dengan meletakan uang palsu di tengah-tengah uang asli saat transaksi jual beli mobil bersama korban.

    “Menurut korban, para pelaku berjumlah 5 orang yang datang ke rumahnya, peran pentingnya 2 orang pelaku yang telah ditangkap. Sementara terhadap 3 rekannya masih dalam pengejaran,” ujarnya.

    Kasat Reskrim mengungkapkan, berdasarkan keterangan  tersangka AL alias Ham yang telah ditangkap bahwa uang palsu tersebut didapatkan oleh mereka dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

    “Uang palsu tersebut didapatkan AL alis Ham di Bogor dengan cara membeli. Dimana uang palsu Rp50 juta dihargai Rp25 juta. Sebab uang palsu tersebut mendekati sempurna asli jika tidak teliti,” ungkapnya.

    Atas hal itu juga, Kasat mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati saat bertransaksi dengan orang yang tidak dikenal, dan apabila menemukan uang palsu agar segera melaporkan kepada petugas, sehingga dapat segera diungkap.

    Saat ini keduanya telah dilakukan pemeriksaan, namun sementara proses hukum di Polsek Kedaton untuk perkara Curat. Setelah selesai, maka terhadap mereka kembali dilakukan penyidikan oleh Polres Tanggamus. (Wisnu/rls)

  • Diduga Ada Calon Gunakan Ijazah Aspal Untuk Pemilihan Kepala Pekon di Tanggamus

    Diduga Ada Calon Gunakan Ijazah Aspal Untuk Pemilihan Kepala Pekon di Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Pesta demokrasi tingkat pekon (desa) di kabupaten Tanggamus tahun 2022 sudah memasuki tahapan penetapan calon. Berdasarkan peraturan daerah kabupaten Tanggamus no 1 tahun 2022, salah satu syarat menjadi calon kepala pekon mempunyai ijazah terakhir minimal SMP atau sederajat.

    Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ke awak media telah terjadi dugaan pemalsuan berkas calon kepala Pekon di Pekon Ulu Semong, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus. Pasalnya panitia pemilihan kepala pekon meloloskan salah satu calon yang hanya menyerahkan ijazah terakhir paket B, yang berligalisir dan menunjukan ijazah paket B asli yang di dapat dari PKBM Prima tanpa menunjukkan ijasah seekolah dasar ataupun paket A.

    Saat ditemui awak media di sela-sela kunjungan Bupati, Suwarno, S.Ag camat Ulubelu mengatakan pihaknya hanya menjalankan tahapan sesuai dengan Peraturan Bupati dan Peraturan Daerah. “Kami sudah menjalankan tahapan sesuai dengan peraturan dan petunjuk, dan kewenangan terkait verifikasi itu ada di tingkat panitia pekon dan kabupaten,” terangnya.(Senin, 30 Mei 2022)

    Dikatakan pihak Kecamatan sudah berkoordinasi dengan pihak PMD hanya ijazah terakhir yang digunakan tanpa melampirkan ijazah sebelumnya. “Awalnya kami seperti pikakon kemaren ijazah terakhir yang digunakan dengan melampirkan ijazah sebelumya, tapi pilkakon kali ini hanya ijazah terakhir saja dan menurut PMD itu sesuai dengan Perbub dan perda,” katanya

    “Dengan adanya dugaan pemalsuan berkas itu bukan wewenang kami, biar nanti yang bersangkutan yang menanggungnya, kewenangan kami hanya sebagai tempat transit dari pekon ke kabupaten dan sebaliknya, untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi ke PMD dan panitia di pekon,” tutupnya.

    Sementara Arinda PJ kepala Pekon Ulu semong saat di hubungi awak media membenarkan dugaan tersebut. “Saya pernah menegur panitia untuk mengecek keberadaan dan keabsahan berkas yang di ajukan para calon kepala pekon, jika memang itu hilang ijazah pendukungnya ya sebaiknya ada surat keterangan resmi dari pihak yang berwenang baik kepolisian maupun dinas pendidikan,” ungkapnya.

    Menurutnya keterangan Arinda panitia bersikukuh sebagai syarat berkas hanya ijazah terakhir tanpa harus memperlihatkan ijazah sebelumnya.

    Ditempat berbeda saat di hubungi awak media Rudi Hartono Ketua Panitia pemilihan kepala Pekon Ulu Semong menyatakan pihaknya sudah memverifikasi semua berkas dan telah menetapkan dua calon Kepala Pekon.

    “Sesuai peraturan yang berlaku kami sudah melakukan tahapan-tahapan dan semua berkas sudah lengkap dan kami sudah menetapkan dua calon Sarmanto dengan ijazah SMP paket dan Asiri dgn ijazah sarjana, Kami panitia hanya mengikuti peraturan dari panitia kabupaten. Menerima ijazah terakhir foto copy ligalisir dan menunjukan ijazah asli Cuma itu,” tegasnya.

    Sampai berita ini di turunkan belum ada tanggapan dari kadis PMD di karenakan yang bersangkutan belum dapat ditemui.

    Diketahui dalam Perda no 1 tahun 2022 pada paragraf 2 pasal 29 ayat 1 dan 2 di sebutkan

    1. Panitia pemilihan tinggkat pekon melakukan penelitian terhadap persyaratan bakal calon meliputi kelengkapan dan keabsahan administrasi pencalonan.

    2. Bilamana terjadi keragu-raguan atas keabsahan administrasi calon sebagaimana di maksud pada ayat 1 (satu) panitia pemilihan tingkat pekon dapat melakukan klarifikasi pada instansi yang berwenang. (Wisnu)

  • Tekab 308 Polres Tanggamus Ringkus Pembobol ATM Dan Kepemilikan Senpi Rakitan

    Tekab 308 Polres Tanggamus Ringkus Pembobol ATM Dan Kepemilikan Senpi Rakitan

    Tanggamus (SL) – Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polres Tanggamus bersama tim gabungan Polres Metro Polda Lampung berhasil meringkus pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di wilayah Kodya Metro dan mengungkap kepemilikan serta penggunaan senjata api illegal dari Doni Kausar (34), warga Pekon Raja Basa Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS) Kabupaten Tanggamus dan telah melakukan bersama sejumlah rekannya.

    Dalam penangkapan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tanggamus Iptu Hendra Safuan, S.H., M.H tersebut, tim gabungan mengamankan 1 pucuk senjata api rakitan (Senpira) jenis revolver berikut 1 amunisi aktif jenis revolver, 1 amunisi aktif jenis FN dan 1 amunisi aktif jenis SS1 serta sebilah senjata tajam jenis badik.

    Kasi Humas Iptu M. Yusuf mengatakan, pengungkapan Senpira tersebut pada hari Jum,at tanggal 27 Mei 2022 sekitar pukul 02.30 WIB di Pekon Raja Basa, Bandar Negri Semoung, Tanggamus.
    “Penangkapan tersangka dan pengungkapan Senpira tersebut di rumah tersangka di Pekon Rajabasa,” kata Iptu M. Yusuf, (Sabtu 28 Mei 2022).

    Kronologis pengungkapan bermula tim gabungan Tekab 308 Polres Tanggamus yang membackup Polres Metro dalam penangkapan tersangka dugaan pembobol ATM di wilayah Metro yang diduga dilakukan oleh tersangka Doni.

    Dalam penangkapan tersebut, turut diamankan sebuah tas tas warna hitam lis hijau milik tersangka di dalamnya berisi 1 pucuk senpi rakitan, 3 butir amunisi caliber 38 dan 5 butir selongsong amunisi caliber 38.

    Berdasarkan pengakuan tersangka bahwa Senpira tersebut merupakan warisan kakaknya (Matlui) yang telah meninggal pada tahun 2013. Senpi itu juga dipergunakan ketika ia melakukan aksi pembobolan ATM.
    “Senpi sama amunisi, peninggalan kakak saya yang sudah meninggal tahun 2013  yang lalu, karena diamuk masyarakat akibat mencuri sepeda motor,” kata Doni sebelum dbawa ke Polres Metro.

    Tindak lanjut, atas ditemukanya Senpira tersebut, Polres Tanggamus akan melakukan penyidikan dan proses lebih lanjut, sementara tersangka disidik di Polres Metro terlebih dahulu. (Wisnu/rls)

  • Rumah Qur’an Balita DAP Wisuda Kenaikan Tingkat

    Rumah Qur’an Balita DAP Wisuda Kenaikan Tingkat

    Pringsewu (SL)-Sejumlah 35 Santri Rumah Quran Balita DAP di Wisuda kenaikan tingkat. Kegiatan Wisuda ini di selenggarakan di Mushola An Nur, Pringsewu Timur, Senin 23 Mei 2022. Wisuda kenaikan tingkat ini secara seremonial di buka Direktur RQB DAP Ustadzah Lidya Maryana

    Dzah Lidya panggilan akrabnya tampak memberikan mendali kepada para santri sebagai tanda atas capaian mereka. Selain itu santri juga diberikan semacam raport yang di sebut dengan “buku prestasi”. Dalam sambutannya, Sarjana bidang Bimbingan dan Konseling ini menyampaikan, apresiasi atas komitmen bersama para wali santri untuk membentuk generasi profetik.

    ” Generasi yang Cinta Allah Swt., Cinta Rosul dan Cinta Orang Tua. Generasi yang Insyaallah akan menjadi pribadi yang taat dan bermanfaat sebagaimana tagline Yayasan DAP yang di deklarasikan oleh Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Bapak Dr. Hardi Santosa, M.Pd.”, tegasnya.

    ” Sekali lagi kami sampaikan terima kasih atas ikhtiar yang luar biasa dari para wali santri semuanya. Usia balita memang sangat membutuhkan pendampingan. Tidak mungkin anak balita dapat berangkat sendiri, kadang hujan bahkan dari tempat yang cukup jauh tetapi semua dilalui dengan langkah ringan. semoga investasi dunia-akhirat ini dapat kita rasakan manfaatnya kelak,” imbuhnya.

    Selain itu dzah Lidya juga menegaskan bahwa acara kenaikan tingkat ini bukan sebagai ajang kompetisi antara satu anak dengan yang lainnya. “Semua anak di RQB DAP VVIP., kami dampingi semua anak sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya, tidak ada yang kami beda-bedakan. Sebab semua anak memiliki potensi baik dan cerdas, tinggal bagaimana kita membantu mengasah potensi dan kecerdasannya itu.” Pungkasnya.

    Disisi lain takmir Masjid Musholla An Nur, Agus Wahyudi, S.Pd. yang juga merupakan pendidik di SMPN 2 Pringsewu ini menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan wisuda ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih karena telah berkenan menjalin kerjasama dengan takmir Mushola An Nur, sehingga semakin bermanfaat untuk orang banyak.

    “Secara pribadi saya bangga sekaligus terharu menyaksikan anak-anak balita, usia 2 tahun 3 tahun dan 4 tahun sudah dapat mengaji, berani tampil, memiliki kepercayaan diri dan melafalkan ayat-ayat al quran meskipun masih banyak yang cadel. ini sungguh luar biasa,” imbuhnya.

    Untuk diketahui acara wisuda kenaikan tingkat ini merupakan pertama kali setelah 4 bulan santri RQB DAP mengaji dan nantinya akan ada 3 pemeringkatan. Jadi program di desain selama 4 bulan untuk setiap tingkatannya, dengan capaian materi yang berkelanjutan.

    Di atas panggung tampak para santri RQB DAP menampilkan beberapa materi yang telah di kuasai, diantaranya: (1) Surah Al-fatihah; (2) Surah An-naba 1-13; (3) Do’a kedua orang tua; (4) Do’a keluar rumah; (5) Hadits Larangan Marah; (6) Gerakan wudhu dengan tepuk wudhu; (7) Gerakan sholat dengan lagu; (8) Asmaul Husna 1-33 dan (9) lagu-lagu islami.

    Ketika para santri tampil, rasa haru dan bangga tampak dari ekspresi para wali santri. Banyak wali santri yang tidak menyangka bahwa anaknya di usia sekecil itu, usia balita tetapi telah menguasai banyak hal dan tidak merasa terbebani. Beberapa wali santri memberikan testimoni secara langsung.

    Sebagaimana yang disampaikan bunda Maharani, bunda Tri Purwaningsih, bunda Puput, dan bunda Retno yang mengungkapkan kebersyukurannya bertemu dengan Rumah Qur’an Balita DAP.

    “Semua anak diterima dengan baik, tidak dibeda-bedakan, anak balita yang masih senang bermain, susah di kendalikan tetapi dengan penuh kesabaran ustadzah nya membimbing anak-anak kami, anak-anak tidak merasa terbebani, bahkan tidak mau libur sampai-sampai terkadang gak percaya jika bundanya yang bilang libur, harus ustadzahnya yang menyampaikan libur secara langsung.”terangnya.

    “Kami hanya bisa berterima kasih dan mendoakan semoga RQB DAP dan para ustadzahnya senantiasa diberikan balasan oleh Allah Swt., diberikan keberkahan hidup dan kesehatan karena telah ikut mendidik anak-anak kami dengan penuh kesabaran.” imbuhnya seraya sambil menahan air mata haru.

    Acara kenaikan tingkat ini di orientasikan kepada pemetaan kemampuan sekaligus evaluasi pembelajaran selama mengaji dan belajar di RQB DAP. Hal ini merupakan sarana untuk meningkatkan semangat anak-anak dalam mengaji. Medali merupakan bagian dari cara menghargai anak-anak yang telah berproses luar biasa, bagian dari bentuk pengakuan dan semoga akan menjadi bagiaan kenangan indah mereka sampai usia dewasa kelak.

    Secara terpisah, Ketua Yayasan DAP, Dr. Hardi Santosa, M.Pd. ketika di hubungi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya momentum Wisuda Kenaikan Tingkat ini. RQB DAP sangat istimewa, tim asatidznya mengajar penuh cinta, santri nya bergembira capaian pembelajarannya penuh makna.

    ” Semoga RQB DAP dapat memberikan pengalaman yang kuat, tertanam dari usia dini hingga kelak dewasa nanti bahwa Islam itu Indah dan mengaji itu menggembirakan. Dan semoga Allah SWT., memberikan kemudahan dalam ikhtiar mencetak generasi Islam yang In syaa Allah Taat terhadap Perintah Allah SWT, dan Bermanfaat bagi semesta,” tutup dosen UAD Yogyakarta ini. (Wagiman)

  • Gitar Tunggal Sebagai Budaya Asli Lampung.

    Gitar Tunggal Sebagai Budaya Asli Lampung.

    Tanggamus (SL) – Dalam melestarikan adat budaya lampung, khususnya pertunjukan gitar tunggal nampak meriah dalam acara hajat khitanan Muhammad Dzikri putra Anton dan Elizabet warga Pekon Banjar agung udik Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. (Minggu, 2 Mei 2022)

    Gitar Tunggal yang dilaksanakan sebelum Hari H acara hitanan yang disambut sangat antusias segenap warga Pugung, dimeriahkan oleh artis lampung Erwinardo dan kawan-kawan, serta khusus artis pugung Heri, memeriahkan khitanan putra pertama dari bapak Anton dan Elizabet Muhammad Dzikri warga gang Pelita Pekon Banjar agung udik.

    H.Yuhendri kepala Pekon Banjar Agung,  di sela-sela acara mengatakan

    ” gitar tunggal ini sangat bagus mendidik generasi muda agar cinta budaya daerah sendiri, juga lebih mengenal adat budaya khas lampung khususnya adat lampung pepadun yaitu lampung pubian, artinya acara ini dapat melestarikan budaya asli lampung.” Ujarnya

    Selain H.Yuhendri juga sangat menyambut positif acara gitar tunggal seperti ini, selain hiburan warga pugung juga sebagai pendidikan bagi generasi muda sebagai langkah awal agar cinta adat dan budaya yang tentunya diharapkan acara adat asli lampung senantiasa bisa lestari, karena generasi muda senantiasa tertanam cinta budaya sendiri, disaat adat dan budaya kita mulai pudar diera zaman semakin maju tentunya budaya asing juga sudah dikenal generasi muda kita.

    Salah satu tokoh pemuda Pekon Banjar Agung Udik, Irawan,SE saat diacara  juga menanggapi acara adat dan budaya lokal asli lampung harus terus dipertahankan agar lestari, juga ditanamkan pada anak-anak kita sebagai generasi penerus senantiasa mencintai adat dan budaya asli kita lampung.

    “Cinta akan adat dan budaya agar senentiasa lestari generasi muda harus senantiasa tertanam agar cinta budaya lokal,” terangnya.(Wisnu/rls)

  • M Syafi’i Tinjau Posko Bantuan Banjir di Kota Agung

    M Syafi’i Tinjau Posko Bantuan Banjir di Kota Agung

    Tanggamus (SL)-Wakil Bupati Tanggamus Hi. A.M Syafi’i. S. Ag meninjau Posko Kesehatan nelayan di Dusun Kapuran Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kotagagung yang terdampak banjir rob, Jum’at malam 20 Mei 2022.

    Turut hadir Kabid pencegahan kesiapsiagaan BPBD Rusdi, Camat Kotaagung Erlan Deni Saputra, Lurah Pasarmadang Dede Chandra, Korpos Basarnas Hendra Wahyu, Anggota Tagana, Anggota PMI, Anggota dan RAPI lokal II Kotaagung Tanggamus Selain meninjau Posko Kesehatan rob Wabup juga memberikan bantuan kepada rekan-rekan yang piket .

    Hi. A.M. Syafi’i. S. Ag mengatakan, Kepada masyarakat RT. 16 Kapuran harus selalu Waspada karena takut hal-hal yang tidak di inginkan maka harus di antisipasi. “Banjir rob terparah di Kapuran Kelurahan Pasarmadang, ada empat rukun tetangga terdampak yaitu RT 16, RT 10 ,14 dan 9, total ada 210 kepala keluarga (KK) yang terdampak maka dari itu warga harus siap dan selalu waspada,”kata Wabup.

    Upaya yang sudah dilakukan Pemkab Tanggamus terhadap banjir rob yakni dengan mendirikan posko darurat bencana didalamnya terdapat petugas kesehatan yang stanby untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. “Terimakasih kepada rekan-rekan relawan dari RAPI, Tagana dan PMI yang melaksanakan tugas piket malam ini, jangan lupa jaga kesehatan.

    Untuk Sekolahan SDN 3 Kapuran Kelurahan pasar Madang Kotaagung pemerintah Kabupaten Tanggamus akan mengambil langkah-langkah supaya tidak membahayakan Anak-anak dalam kegiatan belajar mengajar,” tutup Wabup. (Wisnu)