Kategori: Bandarlampung

  • Hari Sumpah Pemuda, Anak Muda PKS Gebrak dengan Flashmob

    Hari Sumpah Pemuda, Anak Muda PKS Gebrak dengan Flashmob

    Bandalampung (SL) – 90 tahun sudah sumpah pemuda diikrarkan oleh para pemuda dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Sumpah pemuda menjadi ikrar kebulatan tekad untuk merasa senasib dan sepenanggungan sebagai sebuah bangsa, yakni Bangsa Indonesia dengan berbagai atribut yang melekat, diantaranya adalah bahasa persatuan dan tanah air. Sumpah Pemuda-pun bukan sekedar kata-kata tanpa makna, namun sumpah pemuda adalah satu bentuk ikrar komitmen para pemuda Indonesia guna berkontribusi nyata dan berdarmabakti kepada bangsa dan tanah airnya.

    Untuk memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, dimulai pukul 8 pagi 88 orang anak muda berkolaborasi bersama PKS Muda melaksanakan kampanye kreatif selama 8 menit di sekitar jalan Sriwijaya dan Elephant park, Bandarlampung, Ahad pagi (28/10). Kampanye kreatif tersebut berbentuk flash mob atau bergerak secara bersamaan dengan koreografi tertentu dan di iringi dengan musik.

    Aktivitas flash mob ini mendapatkan perhatian dari sejumlah orang yang melintasi area tersebut, bahkan tampak terlihat beberapa orang yang berada di taman gajah atau elephant park memvideokan bahkan melakukan live streaming di akun media sosialnya.

    Menurut Rofii Chaniago, koordinator PKS Muda, bahwa PKS memposisikan sebagai partainya kaum muda. “Oleh karenanya PKS konsisten mengembangkan kampanye kreatif seperti flash mob yang dilakukan pada ahad kemarin,” tutur Rofii di Bandarlampung, Senin (29/10)

    Kecenderungan anak muda hari ini melakukan hal-hal yang kreatif diluar kebiasaan orang-orang dan disukai pula oleh rekan-rekan sebayanya. Sehingga, kampanye kreatif ini menjadi penegasan bahwa PKS tidak kekurangan stok anak-anak muda yang kreatif dan mampu melakukan hal-hal diluar kebiasaan kampanye yang selama ini dilakukan. Artinya PKSpun layak menjadi pilihan anak-anak muda sebagai wadah aspirasi dan menyalurkan bakat-bakat kreatif mereka.

    “Jika kampanye kreatif ini terus menerus dilakukan, tidak saja akan meningkatkan partisipasi anak muda dalam politik ditengah skeptisme publik, khususnya anak muda tentang politik, namun diyakini mampu melawan money politic ditengah pragmatisme yang mulai menggejala disetiap momentum demokrasi,” tutur Rofii lagi.

    Sementara itu, Yusuf Effendi Koordinator Eksekutif Pemenangan PKS Lampung mengungkapkan bahwa anak-anak muda patut diberikan ruang berekspresi terlebih saat-saat kampanye sekarang ini. “Tidak sekedar didengar aspirasi, saran dan gagasannya, namun juga diberikan ruang berekspresi untuk mengimplementasikan ide dan gagasan tersebut, seperti berkampanye dengan model-model kreatif.

    “Anak muda harus diberikan ruang berekspresi termasuk juga dalam berkampanye dan bersosialisasi. Untuk menyasar kelompok milenial, tentunya harus melibatkan milenial juga dalam proses kreatifnya” ungka Yusuf Effendi.

    Sebelumnya, masih dalam rangkaian peringatan 90 Tahun Sumpah Pemuda, PKS Muda Lampung juga melakukan aktivitas kreatif dengan Ngopi (Ngobrol Hepi) Bareng Milenial, di GSG DPW PKS Lampung, Sabtu (27/10).

    Ngopi Bareng Milenial bertajuk “Milenial Bisa Apa?” ini di hadiri oleh aktivis lintas gerakan, lintas komunitas dan profesi.

    Yoso Mulyawan seorang jurnalis milenial memaparkan bahwa ketika salah satu hal yang penting bagi anak muda hari ini adalah bekerja dan berkarya.

    “Yang paling penting dalam bekerja dan berkarya adalah bukan dari hasil berupa materi atau uang saja, namun nilai atau makna dari berkerja dan berkarya tersebut. Itu jauh lebih penting,” tutur jurnalis yang juga pegiat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung.

    Dalam sambutannya pada Ngopi Bareng Milenial, Sekretaris Umum PKS Lampung, Ade Utami Ibnu bahwa agenda ngopi-ngopi yang dilakukan harus berlanjut agar sama-sama saling tahu isi hati, sama-sama saling belajar dan yang terpenting bisa saling berkolaborasi. “Bisa ganti tempat, kalau sekarang di GSG PKS Lampung yang sering jadi tempat kegiatan semua kalangan, mungkin bisa di Kafe kopinya Mas Ivan dari Komunitas Pecinta Kopi,” kata Ade yang juga Caleg DPRD Lampung Dapil Bandarlampung.

    Sedangkan Ivan dari Komunitas Pecinta Kopi menuturkan semua bisa dikolaborasikan, bisa dilakukan bersama. “Semua aktivitas jadi enak kalau dibawa ngopi,” tutur Ivan yang juga seorang Barista. (red)

  • Kapolda Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra di Polresta Bandarlampung

    Kapolda Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra di Polresta Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Kepolisian Daerah (Pollda) Lampung melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Krakatau 2018 yang dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si, di lapangan apel Mapolresta Bandarlampung. Selasa (30/10/2018).

    Apel Gelar pasukan ini diikuti oleh seluruh personil di jajaran Polda Lampung dan dihadiri oleh Gubernur Lampung, Ketuda DPRD Prov. Lampung beserta Forkopimda Prov. Lampung, Irwasda Polda Lampung, Kacab PT. Jasa Raharja Lampung dan Kapolresta Bandarlampung.

    Sebagai sasaran dari Operasi Zebra 2018 ini adalah yakni pengemudi menggunakan handphone, pengemudi melawan arus, pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu, pengemudi dibawah umur, pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI, pengemudi kendaraan bermotor menggunakan narkoba/ mabuk dan pengemdui berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

    Kapolda Irjen Pol Purwadi Arianto mengatakan, dengan dilakukan penegakkan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut diharapkan dapat mendorong tercapainya tujuan operasi yaitu meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya.

    “Operasi juga diharapkan fapat meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas,” katanya.

    Selain itu,  lanjut Kapolda,  yang terpenting adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas dan terwujudnya situasi kamseltibcar lantas menjelang perayaan Natal tahun 2018 dan Tahun Baru 1 Januari 2019. (Wrt/jun)

  • PPK Proyek Pelabuhan Laut Sebalang Kembalikan Mobil

    PPK Proyek Pelabuhan Laut Sebalang Kembalikan Mobil

    Bandarlampung (SL) – Terkuaknya dugaan Konspirasi Proyek Pelabuhan Perhubungan Laut Sebalang yang hingga saat ini masih dalam tahap pekerjaan, membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengembalikan bantuan kendaraan dari PT Cemerlang Samudra Kontrindo (CSK).

    Pengembalian mobil jenis Avanca BK1847QW pada Jumat 26 Oktober 2018 yang sebelumnya diberikan PT. CSK ke Napoleon selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek, setelah dugaan konspirasi mencuat ke publik hingga pihak Kejaksaan selaku TP4D menegur PPK (Napoleon-red).

    Sebelumnya, terkait pelaksanan proyek yang menelan anggaran Rp.49 Miliar lebih, pihak PT. CSK telah memberikan alat transportasi berupa mobil Avanza ke PPK.

     

    Pemberian mobil Toyota Avanca BK1847QW dari PT.CSK tersebut, diduga terkait kesepakatan pemasangan besi tiang pancang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan alasan mempermudah pemantaun proyek dilapangan.

    Hal ini dibenarkan Amin selaku Kuasa pelaksanan PT. CSK yang mengatakan jika pemberian mobil guna memperlancar alat transportasi bagi Napoleon (PPK-red) ke lapangan (proyek-red).

    “Pemakaian mobil untuk transportasi tapi sudah dikembalikan kemarin. Itu mobilnya dan langsung mau dibawa dan bos telah mengirim supir untuk bawa tu mobil. Paling besok sudah tidak ada disini,” aku Amin, Sabtu (27/10/2018), saat ditemui dilapangan.

    Diberitakan sebelumnya, Proyek Pekerjaan lanjutan Penyelesaian Fasilitas Pelabuhan Laut Sebalang, yang terletak di Desa Tarahan Kecamatan Ketibung Lampung Selatan (Lamsel), Diduga tidak mengacu pada mekanisme yang ditentukan dan diduga telah terjadi konspirasi guna penyelesaiaannya.

    Proyek yang dikerjakan PT. Cemerlang Samudra Kontrindo (CSK) dengan pagu Rp.49 Miliar lebih sejak 8 Maret 2018 selama 270 hari ini, dari hasil penyelusuran dilapangan telah menyelesaikan pemasangan tiang pancang dan selasar jalan dermaga. terlihat pihak pelaksana masih dalam tahap pekerjaan infrastruktur bangunan dan pagar pembatas lahan.

    Uniknya, walau tidak mengacu pada ketentuan, proses pekerjaan pemasangan tiang pancang tetap dilaksanakan dengan alasan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Dirjen Perhubungan termasuk Kejaksaan Tinggi Lampung (TP4D).

    Pengakuan tersebut diungkapkan PPK Proyek, Selasa (23/10/1018), saat diminta penjelasan terkait pemasangan tiang pancang di pelabuhan tersebut.

    Dikatakan Napoleon, PPK kegiatan, bahwa pasangan tiang pancang sudah melalui koordinasi dan sudah melalui adendum dengan alasan spek yang dimaksud sedang kosong.

    “Pemasangan tersebut sudah melalui rapat di Dirjen Perhubungan Laut dan kebetulan stok barang dipabrikan habis, sedangkan kita diburu dengan batas waktu pekerjaan. Itu juga hanya beberapa tiang, hanya saja jumlahnya saya lupa,” aku Napoleon.

    PPK ini juga mengaku jika TP4D dari Kejati Lampung turut hadir dalam rapat bersama Biro Perencanaan Prov Lampung.

    “Rapat itu juga dihadiri Kasi TP4D Rustandi bersama Hasan dari Kejati. Jadi sudah dirapatkan dan dicek ke lapangan lalu muncul surat dengan beberapa catatan,” Terang Napoleon.

    Sementara, Gunung Hutapea, Ka.KSOP Kelas I Panjang selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), ketika hendak dimintai klarifikasi terkait dugaan yang dimaksud, belum bisa ditemui dengan alasan sedang rapat. (Aan/Red).

  • BPS: Angka Kemiskinan Lampung Meningkat

    BPS: Angka Kemiskinan Lampung Meningkat

    Bandar Lampung (SL) – Angka kemiskinan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, ini disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya pengangguran, khususnya di Provinsi Lampung.

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Lampung angka kemiskinan meningkat 0,10% dari tahun 2017 sampai dengan 2018 dan menjadi wilayah termiskin nomor 4 di pulau Sumatera.

    Melihat hal tersebut, Pemuda Pemudi Pemerhati Umat (P3U) mengadakan diskusi terbuka di pondok pesantren Mahmudah, Kemiling, Bandar Lampung (28/10/18) mengenai presentasi kemiskinan yang terjadi di Lampung. Dengan mengusung tema “Optimisme Pada Presentasi Penurunan Angka Kemiskinan Nasional”.

    Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh para tamu undangan dan santriwan serta santriwati yang ada di Ponpes Mahmudah. Selain itu, kegiatan ini juga dinarasumberi oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni, Perwakilan Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Mas’ud Rifa’i, dan Sekretaris PCNU sekaligus Pimpinan yayasan Mahmudah, Khobibul.

    Dalam diskusi tersebut, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni mengatakan bahwa kemiskinan bisa diatasi oleh sikap pemuda yang berada diwilayah tersebut, “Pemuda-pemudi seperti P3U ini bisa mengajak masyarakat untuk membuat karya yang bisa menghasilkan, itu juga bisa memperbaiki ekonomi mereka,” ujarnya

    Dari segi Agama Sekretaris PCNU Provinsi Lampung sekaligus Pimpinan Yayasan Mahmudah mengatakan hal yang berbeda, ia berkata kemiskinan bisa diringankan melalui ibadah dan usaha.

     “Jika masyarakat ini rajin beribadah, berdoa dan terus berusaha, mudah – mudahan itu juga bisa menjadi salah satu jalan untuk mengurangi angka kemiskinan dan memperbaiki perekonomian, karena jika kita tidak sholat apakah rejeki itu akan datang. Maka ibadahnya juga harus diperhatikan yang disertai dengan usaha,” ungkapnya

    Ketua Bidang dan Pelatihan P3U, Suhelmi berharap juga kepada pemerintah untuk ikut serta berpartisipasi dalam meminimalisir angka kemiskinan.

    “Saya juga mengharapkan pemerintah untuk dapat memperhatikan kalangan pemuda agar dapat melanjutkan pendidikannya khususnya pemuda yang kurang mampu, sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarganya,” tuturnya. (suryaandalas.com)

  • BMKG : Gempa Pesbar Tak Berpotensi Tsunami

    BMKG : Gempa Pesbar Tak Berpotensi Tsunami

    Bandarlampung (SL) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Minggu (28/10), pukul 22.18.24 WIB tidak berpotensi menimbulkan ancaman tsunami.

    Dalam rilis diterima di Bandarlampung, Joko Ssiswanto SSos, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan menyebutkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu terjadi pada pukul 22.18,24 WIB dengan kekuatan Magnitudo 4,4 dengan koordinat episenter 6,10 derajat Lintang Selatan (LS) dan 103,76 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 102 km barat daya Kabupaten Pesisir Barat, Lampung pada kedalaman 10 km.

    Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di daerah Liwa, Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat Lampung I-II MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan.

    BMKG menyatakana, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi pergerakan Lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah Lempeng Eurasia.

    Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa bumi susulan, sehingga kepada masyarakat di daerah Lampung diimbau agar tetap tenang karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. (Antaranewslpg)

  • Polisi Minta Masyarakat Tak Termakan Hoax Kasus Penculikan Anak

    Polisi Minta Masyarakat Tak Termakan Hoax Kasus Penculikan Anak

    Bandarlampung (SL) – Belakangan masyarakat dihebohkan dengan isu penculikan anak yang terjadi di berbagai daerah melalui media sosial. Polri menyatakan, isu penculikan anak tersebut sebagai kabar bohong alias hoaks.

    “Itu hoaks, udah diklarifikasi oleh tim Siber Polri. Sejauh ini polisi belum menerima laporan dari masyarakat terkait masalah penculikan itu,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (28/10).

    Polri mengimbau masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi isu-isu yang beredar melalui media sosial. Pun demikian, masyarakat diimbau tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

    “Kalau ragu-ragu silakan untuk diklarifikasi dan dikonfirmasi ke kepolisian terdekat. Jadi info-info yang tersebar itu mohon maaf sebagian besar hoaks,” katanya.

    Jenderal bintang satu itu juga meminta agar masyarakat tidak mudah main hakim sendiri ketika menemukan orang mencurigakan. Apalagi isu yang beredar menyebutkan, rata-rata pelaku penculikan berpura-pura sebagai orang gila.

    “Kalau melihat orang yang mencurigakan, sebaiknya lapor kepada petugas terdekat, kepolisian atau Ketua RT/RW. Jangan melakukan tindakan-tindakan main hakim sendiri, karena itu akan merugikan semua pihak,” ucap Dedi. (Merdeka.com)

  • Lama Tak Dibesuk Keluarga, 9 Napi di Lapas Rajabasa Alami Gangguan Jiwa

    Lama Tak Dibesuk Keluarga, 9 Napi di Lapas Rajabasa Alami Gangguan Jiwa

    Bandarlampung (SL) – Sebanyak 9 orang penghuni Lapas Kelas IA Bandarlampung atau dikenal Lapas Rajabasa mengalami gangguan jiwa. Mereka belum mendapat perawatan secara intensif karena tidak punya kartu identitas.

    Any Setiawati, perawat Lapas Kelas IA Bandarlampung menjelaskan, para narapidana mengalami gangguan jiwa karena lama tidak dijenguk keluarganya. “Ada yang melamun, diajak bicara di awal masih nyambung tapi selanjutnya dia akan ngelantur.

    Ada juga yang sudah bersikap melepas semua pakaiannya,” kata Any Setiawati, Jumat (26/10/2018). Para narapidana tersebut merupakan pelaku tindak pidana umum dengan kasus pelecehan seksual dan pembunuhan.

    Lebih lanjut Any mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setempat.

    Namun penanganannya terkendala dengan administrasi identitas kependudukan. “Peralihan Jamkesmas ke BPJS cukup menyulitkan bagi kami. Karena setiap pasien yang akan dirawat harus memiliki indentitas seperti KTP. Kendalanya, narapidana di sini tidak memiliki KTP”, katanya lagi.

    Dari sembilan narapidana yang mengalami gangguan kejiwaan, hanya satu yang memiliki KTP dan dibantu oleh pihak keluarga.

    Dia adalah Sahrudin (26) bin Sulaiman, warga Mataram, Kabupaten Lampung Timur. “Sisanya, kami mengalami kesulitan mendapatkan KTP-nya dan pihak keluarga tidak ada yang bisa kami hubungi,” ujarnya lagi.

    Untuk penanganannya, terpaksa pihaknya hanya memberi penanganan simtomatis (menangani berdasarkan gejalanya saja) pada narapidana yang mengalami gangguan kejiwaan.

    Jumlah napi di Lapas Rajabasa

    Berdasarkan data Ditjenpas Kemenkum HAM, jumlah napi dan tahanan yang saat ini mendekam di Lapas Rajabasa mencapai 1.132 orang.

    Dari jumlah tersebut, dua diantaranya memiliki status tahanan. Jumlah tersebut ternyata jauh melebihi kapasitas Lapas Rajabasa yang harusnya hanya menampung sebanyak 620 orang.

    Dengan kata lain, Lapas Rajabasa saat ini mengalami over kapasitas mencapai 183 persen.

    Pada 2016 silam, dengan jumlah napi sebanyak 770 orang, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Rajabasa Bandarlampung mengalokasikan anggaran Rp 4 miliar untuk makan para narapidana (napi) yang ditahan di lapas tersebut.

    Dibanding 2016 silam, jumlah napi yang menghuni Lapas Rajabasa saat ini melonjak drastis nyaris 100 persen. (Tribunlpg)

  • Lampung Sukses Jadi Tuan Rumah Program Pelatihan Internasional Penggunaan Buku KIA

    Lampung Sukses Jadi Tuan Rumah Program Pelatihan Internasional Penggunaan Buku KIA

    Bandarlampung (SL) – Provinsi Lampung sukses menjadi tuan rumah Program Pelatihan Internasional penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau International Training Program (ITP) tahun 2018. Pelatihan tersebut dihadiri sejumlah pejabat penting Kementerian Kesehatan, Kementerian Sekretariat Negara, Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Perwakilan JICA Afganistan, Tajikistan, Kamboja dan Laos. Lalu, peserta ITP dari Provinsi Sulawesi Utara dan Jawa Tengah.

    Acara dibuka Gubernur Lampung diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto saat membuka acara tersebut, di Hotel Novotel, Minggu (28/10/2018) Malam.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi karena Provinsi Lampung dijadikan tuan rumah penyelenggaraan ITP 2018. Semoga kegiatan ini dapat kita jadikan sebagai momentum untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik,” ujar Hery Suliyanto.

    Hery menyebutkan penggunaan Buku KIA diujicobakan pada tahun 2002 di Tanggamus, hasil kerja sama Pemprov Lampung dengan Kementerian Kesehatan dan JICA.

    Seiring dengan peningkatan anggaran, sambung Hery, kegiatan tersebut dikembangkan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung. “Secara berkala Pemprov telah mengadakan buku KIA sebanyak jumlah sasaran ibu hamil dan melatih seluruh Puskesmas,” ujar Hery.
    Hery menyampaikan penggunaan buku KIA melalui kegiatan Kelas Ibu dan Pemantauan Tumbuh Kembang di Puskesmas, memberikan dampak yang signifikan terutama dalam peningkatan akses cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Provinsi Lampung.

    Data capaian Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Kunjungan Neonatal menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dimana tahun 2004 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 73.86 % menjadi 93.45 % di tahun 2017 dan Kunjungan Neonatal dan 81.72 % menjadi 94.94 %.

    “Pemprov Lampung terus mendorong kepada petugas kesehatan baik dl tingkat pelayanan dasar dan rujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku KIA dan menjadikan buku KIA sebagal satu-satunya alat pencatatan kesehatan lbu dan Balita di Provinsi Lampung,” katanya.
    Hery berharap dengan adanya kegiatan tersebut para peserta dapat mengikuti dengan baik sebagai bagian dari bentuk keseriusan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. “Sehingga materi yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam menunjang kinerja pelayanan kesehatan di masyarakat;” tandasnya.

    Seperti diketahui, JICA atau merupakan lembaga untuk menolong pengembangan pemerintah dengan memberikan bantuan teknis dan dana yang tidak mengikat. Tujuan JICA membangun daya manusia di negara berkembang atau memperkuat organisasi-organisasi.

    JICA juga fokus pada jaminan kesehatan semesta yang bertujuan membantu menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Hery mengatakan Pemprov Lampung terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan mengembangkan fasilitas kesehatan baru.

    Fasilitas tersebut dilengkapi tenaga kesehatan dan alat yang memadai, meningkatkan anggaran di bidang kesehatan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pola hidup yang sehat. (Humas Prov Lampung)

  • Ratusan Buruh TKBM Pelabuhan Panjang Sampaikan Aspirasi ke DPD RI

    Ratusan Buruh TKBM Pelabuhan Panjang Sampaikan Aspirasi ke DPD RI

    Bandarlampung (SL) – Kembali sekitar 500-an buruh pelabuhan Panjang berkumpul di Kantor Perwakilan DPD RI, Minggu (28/10/2018) malam.

    Kedatangan ratusan buruh yang tergabung di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) mensoal kebijakan pengurus TKBM.

    Para buruh diterima oleh Senator Lampung, Andi Surya, pengacara Wahrul Fauzi Silalahi (WFS), pengurus Forum Bersatu Provinsi Lampung Tengku Amanda dan Ubaidillah di pelataran halaman kantor DPD RI.

    Sektetaris Forum Bersatu Buruh Panjang, Nurdin, menyatakan kedatangan ke kantor perwakilan DPD RI dalam rangka menindaklanjuti pertemuan terdahulu.

     “Untuk kedua kali kami datang ke kantor DPD RI, menyampaikan pengaduan atas tindak tanduk pengurus TKBM Pelabuhan Panjang yang telah membuat derita buruh. Kami juga mensoalkan status tersangka Ketua Koperasi Sainin Nurjaya yang sembilan tahun tidak diproses Polda Lampung. Akibat ini semua, hak-hak buruh terabaikan sekian puluh tahun karena pengurus koperasi mengingkari aturan pemerintah dan AD/ART,” ujarnya.

    Berkenaan dengan itu, Andi Surya menyatakan, DPD RI telah mendengar dan mencatat semua aspirasi para buruh Panjang. Khusus masalah status tersangka oknum Ketua Koperasi.

    “Ini luar biasa seorang oknum Ketua Koperasi bisa memacetkan prosedur hukum di tubuh kepolisian dalam jangka waktu begitu lama,” kata Andi Surya.

    Selanjutnya Mantan Anggota DPRD Lampung ini menjelaskan, salah satu mitra kerja Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI adalah Polri, berdasar laporan buruh ini BAP DPD RI akan membentuk Tim Analisis dalam masa sidang berikut.

    “Kami akan mengundang Kapolri untuk mempertanyakan sengkarut ini. Untuk masalah dugaan pelanggaran aturan koperasi TKBM yang mengabai hak-hak buruh Tim Analisis akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Pelindo Pusat dan Kementerian Koperasi. Sedangkan persoalan teknis hukum di lapangan akan ditangani advokad WFS,” ujar Andi Surya.

    Sementara itu, dalam pertemuan tersebut pengacara rakyat WFS, Wahrul Fauzi Silalahi membakar semangat buruh agar tetap solid dan bersatu dalam menghadapi kasus ini. Wahrul menyebutkan, pihaknya siap sebagai kuasa hukum para buruh, termasuk menelusuri permasalahan mandeknya status tersangka selama 9 tahun di Polda Lampung dan juga akan menelaah pengelolaan koperasi yang berindikasi tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan wewenang perkoperasian.

    “Sehingga menyebabkan hak-hak buruh panjang terabaikan,” ucap mantan Direktur LBH Bandarlampung ini.

    Di sisi lain, Ketua Forum Bersatu Lampung, Tengku Amanda menyatakan, buruh telah membentuk Forum Bersatu Masyarakat Buruh Pelabuhan Panjang.

    “Saya bersama saudara Ubaidillah membina forum Panjang ini agar buruh paham hak-hak, harkat dan martabat kehidupan. Tujuannya agar berani menyuarakan aspirasi kepada lembaga parlemen dan pemerintah,” pungkas Tengku Amanda. (suryaandalas.com)

  • Polisi Apresiasi Musda Tribal untuk Menyelamatkan Anak Bangsa

    Polisi Apresiasi Musda Tribal untuk Menyelamatkan Anak Bangsa

    Bandarlampung (SL) – Trail Bikers Adventure Lampung (Tribal) menggelar musyawarah daerah (musda) ketiga kalinya dan secara aklamasi M Efendi (Vijay) sebagai ketua terpilih.

    Pada musda Tribal yang digelar di Hotel Syariah di Jalan Urip Sumoharjo, Sabtu (27/10) dihadiri oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Polisi Sulistyaningsih.

    Serta narasumber lainnya, Kasubdit Bintibluh Ditbinmas Polda Lampung AKBP Nazarudin dan juga dokter RS Bhayangkara dr Hamid dan dr Rizki Wulandari.

    Dalam sambutannya Kabid Humas Polda Lampung Kombes Polisi Sulistyaningsih menerangkan bahwa dengan adanya wadah sebagai penyalur hobi yang positif.

    Dengan adanya kegiatan dibalut bentuk komunitas ini akan berkesan positif. Sehingga bisa menyelamatkan anak bangsa dengan adanya komunitas Tribal ini.

    Selama acara berlangsung tertib dan lancar. (SL)