Kategori: Bandarlampung

  • Peserta Youth Sanitation Camp Ajak Peduli Sanitas Aman di Provinsi Lampung

    Peserta Youth Sanitation Camp Ajak Peduli Sanitas Aman di Provinsi Lampung

    Bandarlampung (SL) – Sebanyak 46 anak muda peserta kemah sanitasi (Youth Sanitation Camp) sepakat membuat komunitas pemuda peduli sanitasi untuk menyuarakan sanitasi aman di Provinsi Lampung.

    “Kedepan anak-anak muda ini akan kami libatkan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan sanitasi aman di Provinsi Lampung” ujar I Nyoman Suartana, Urban Sanitation Specialiat SNV Indonesia, usai menutup acara Youth Sanitatiom Camp pada Minggu (14/10).

    Youth Sanitation Camp yang diselenggarakan SNV Indonesia bersama Walhi dan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) di Bandarlampung, 12-14 Oktober 2018, merupakan kegiatan untuk meciptakan kader-kader sanitasi baru di Lampung.

    Selama tiga hari, anak-anak muda dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung ini diberi pengetahuan terkait sanitasi dan menghasilkan mini project sanitasi yang akan akan mereka implementasikan pasca kegiatan camping sanitasi.

    “Selain menyiapkan mini project, pasca camping ini, anak-anak muda akan melakukan live in di masyarakat, training komunikasi, serta pemagangan,” ujar Iffah Rachmi, Program Officer SNV Indonesia.

    Menurut Iffah, hal ini dilakukan untuk memberikan pandangan kepada anak-anak muda tersebut bagaimana kondisi sanitasi di lapangan. “Selain itu agar mereka lebih siap sebelum mengimplementasikan mini projectnya,” jelasnya. (rls)

  • Aspekindo Tuding Lelang Proyek Konstruksi Universitas Lampung Tertutup

    Aspekindo Tuding Lelang Proyek Konstruksi Universitas Lampung Tertutup

    Bandar Lampung (SL) – Proses Lelang Proyek Konstruksi di Universitas Lampung seharusnya menjadi indikator untuk memilih Perusahaan Kontraktor yang berkualitas dan dapat dipercaya, sebagai rangkaian proyek pembangunan yang diselenggarakan Pemerintah dapat dikatakan pelelangan jasa konstruksi merupakan bagian sangat penting.

    Namun sebaliknya proses lelang yang digelar oleh Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Universitas Lampung Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi terindikasi syarat kepentingan dan patut diduga tidak transparan dan terkesan tertutup, hal ini terungkap saat Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (ASPEKINDO) Kota Bandar Lampung Seno Aji, memberikan keterangan dan informasi.

    Seno menyampaikan bahwa dirinya mendapat laporan dari salah satu perusahaan anggota DPK ASPEKINDO yang turut serta dalam proses lelang pada Paket Pekerjaan Pembangunan Halte Terminal Shuttle Bus Universitas Lampung dengan nilai Pagu kegiatan Rp. 620.000.000,- dari alokasi sumber dana 2018-BLU, saat ini proses lelang memasuki tahap pembuktian kualifikasi penawaran namun anehnya saat proses pembuktian kualifikasi diduga dilakukan secara tertutup oleh pihak Pokja.

    Menurut Seno Aji, “proses lelang seyogyanya dilakukan secara terbuka dan transparan, tidak ditutupi, bahkan semua pihak boleh memantau lelang proyek yang menggunakan uang Negara”, pada waktu proses pembuktian kualifikasi Perusahaan anggota ASPEKINDO yang menjadi peserta lelang memang tidak diundang dalam pembuktian kualifikasi penawaran yang dikirimkan oleh Pokja ULP melalui email Perusahaan, namun CV Tiga Jaya tetap datang menemui panitia (12/10/2018) untuk meminta klarifikasi dan keterangan kepada panitia lelang, dasar dan indikator perusahaan tidak diundang dalam pembuktian kualifikasi, padahal jika dilihat harga penawaran rasional dibawah HPS yang ditentukan oleh ULP, sangat disayangkan saat pihak perusahaan CV. Tiga Jaya meminta alasan tidak diundang pembuktian kualifikasi, salah satu panitia yang enggan menyebutkan namanya tidak mau memberikan alasan dan keterangan kenapa CV. Tiga Jaya tidak dikirim undangan kualifikasi.

    Seno menambahkan dalam keteranganya ” Walaupun tidak ada undangan untuk perusahaan anggota ASPEKINDO yang ikut lelang untuk pembuktian kualifikasi, berikan donk alasan dan indikator kenapa peserta lelang yang sudah ikut mengajukan penawaran tidak diundang pembuktian kualifikasinya” padahal Perusahaan tersebut sampai datang dan meminta langsung keterangan alasan dari panitia Pokja.

    Selain itu, untuk menguji keterbukaan “seharusnya Pokja ULP membuat jadwal pembuktian Kualifikasi penawaran secara bersama atau kolektif tidak mengundang peserta lelang dengan jadwal yang berbeda-beda. Sehingga dengan pembuktian kualifikasi secara kolektif maka prosesnya akan terpantau oleh peserta lelang lain yang sudah mengaploud dokumen penawaran” paparnya saat memberikan penjelasan.

    Dengan demikian proses lelang akan transparan dan terbuka, lanjut Seno “berkas-berkas penawaran yang diupload dengan aslinya bisa dibuktikan benar benar sama, bisa diketahui secara terbuka apakah tenaga ahli yang dilampirkan dalam penawaran perusahaan calon pemenang benar benar ada dan ikut serta dalam perusahaan tersebut, bukan tenaga ahli sewa atau pinjam yang sifatnya hanya formalitas memenuhi syarat kelengkapan saja, jangan sampai pada saat pelaksanaan proyek tenaga ahli tersebut tidak terlibat dalam pekerjaan atau tidak ada di lapangan, sama saja pembohongan publik itu, bodong”. Prinsip lelang sudah seharusnya mengedepankan transparansi dan keterbukaan tidak terkesan ditutupi.

    Pihaknya akan terus memantau dan memfasilitasi anggota ASPEKINDO yang turut dalam proses lelang namun diduga lelang dilakukan tidak fair, “saat pengumuman Pemenang nanti Saya menyarankan kepada Perusahaan yang ikut lelang mengajukan Sanggahan” tutup Seno Aji. (rls/jun)

  • Gubernur Ridho Ficardo Resmi Buka Lampung Fair 2018

    Gubernur Ridho Ficardo Resmi Buka Lampung Fair 2018

    Bandarlampung (SL) – Perhelatan Lampung Fair 2018 secara resmi dibuka oleh Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, di PKOR Way Halim, Jum’at (12/10/2018) malam. Pada pembukaan ini, ribuan pengunjung memadati dan memeriahkan Pembukaan Lampung Fair 2018.

    Pagelaran Lampung Fair 2018 yang merupakan event tahunan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan selama 16 hari yaitu pada 12-27 Oktober 2018, serta akan dimeriahkan oleh sederet artis ternama seperti Judika, Citra Scholastika, Wali, Tipe-X dan Cozy Republik.

    Dalam pelaksanaan Lampug Fair 2018 juga akan dilaksanakan berbagai kegiatan seperti Festival Seni Budaya Lampung, Miss Lampung Fair 2018, Festival Music dan Solo Song, Food Festival, dan kegiatan lainnya, serta berbagai hiburan.

    Salah satu warga dari Way Halim, Nisa, mengungkapkan Lampung Fair 2018 kali ini sangat berbeda. Sebab, kali ini acara-acara yang disajikan makin banyak. “Saya tidak menyangka pembukaan Lampung Fair 2018 sangat berbeda dari sebelumnya. Bahkan Gubernur Ridho melakukan kunjungan ke anjungan dengan menggunakan mobil odong-odong yang telah dimodifikasi sekian rupa. Gubernur Ridho sangat ramah kepada setiap warganya,” jelas Nisa yang terlihat senang.

    Tak hanya itu, Rizal mahasiswa UIN, juga mengatakan Lampung Fair 2018 jauh berbeda dari tahun 2017. “Saya sudah pernah datang pada Lampung Fair sebelumnya, dan saya merasa Lampung Fair kali ini jauh lebih menarik dari lebih meriah. Ada banyak hiburan, serta artis-artis ibukota yang turut memeriahkan Lampung Fair kali ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Dayat, warga Kemiling, menjelaskan bahwa ia dan istrinya sangat penasaran dengan Lampung Fair 2018. “Saya sangat penasaran dan ternyata Lampung Fair 2018 memang sangat berbeda, lebih ramai dan lebih meriah. Tidak salah jika saya mengajak istri saya untuk menghadiri pembukaan Lampung Fair 2018. Terlebih istri saya sangat ingin melihat penampilan Judika secara langsung,” ujar Hidayat.
    Dayat berharap ke depannya Lampung Fair dapat semakin baik lagi. “Semoga ke depannya Lampung Fair semakin meriah, dan lebih banyak kegiatan lain yang ditampilkan. Terutama dalam mengundang artis-artis ternama ibukota lainnya. Sehingga masyarakat dapat semakin terhibur dan beramai-ramai mengunjungi Lampung Fair,” harapnya. (Humas Prov Lampung)

  • Pertamina Batasi 5 SPBU yang Jual Premium di Bandarlampung

    Pertamina Batasi 5 SPBU yang Jual Premium di Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Antrean pengguna premium di Bandarlampung bakalan tambah panjang. Pasalnya, PT Pertamina Wilayah Bandarlampung hanya menunjuk 5 SPBU yang diberikan kewenangan untuk menjual premium.

    Senior Sales Eksekutif Wilayah IV Pertamina Lampung, Edwin Shabry mengatakan, dari lima SPBU yang ditunjuk, sudah ada tiga yang fix, dan dua yang masih dalam tahap pembahasan.

    Diantaranya SPBU 24.351.73 di jalan Pramuka, Rajabasa, kemudian SPBU 24.352.44, di jalan Gatot Subroto, Garuntang, dan SPBU 34.351.113 di jalan Urip Sumoharjo, Way Halim Permai. Sedangkan dua lagi masih ditentukan, yakni di salah satu SPBU yang terletak di Jalan Soekarno Hatta By Pass, dan SPBU di Palapa atau Sukamaju.

    “Kita tentukan Berdasarkan akses di tiap kecamatan, pointnya, harus dekat dengan bandara, pelabuhan, rumah sakit, jalur angkot, perguruan tinggi, dan fasilitas publik lainnya, dimana nanti semua daerah dan para konsumen bisa tercover,” ujarnya kepada awak media, Kamis (11/10/2018).

    Dia menambahkan, pada awalnya memang kuota Premium tiap SPBU perhari mencapai 8.000 liter, dan perbulannya 6.500 kilo liter. Apakah, nantinya ada pengaman kuota di lima SPBU tersebut masih dalam tahap pembahasan.

    “Ia kuota 8.000 liter per SPBU, tapi nanti cuma 5 SPBU, akan kita pelajari lagi,” katanya.

    Nantinya, dari total 6.500 kilo liter yang akan di distribusikan ke 5 SPBU, pihaknya akan mempelajari demand dan kebutuhan di tiap SPBU,  untuk mengetahui kuota SPBU per harinya. Pihaknya juga menggandeng aparat untuk melakukan pengawasan.

    “Nanti dua pekan sejak diberlakukannya, kita bisa baca bagaikan kondisi di lapangan. Kalau enggak ada kendala minggu ke-3 Oktober sudah berjalan,” katanya.

    Terpisah, Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Bandarlampung Ipda Silvya Claudia membenarkan hal tersebut. “Ia kami sudah koordinasi dengan pihak Pertamina,” katanya.

    Pengawasan akan dilakukan dalam pendistribusian, dan penjualan, untuk mencegah oknum spekulan atau pembelian dalam jumlah besar, hingga menggunakan alat atau kebenaran yang dimodifikasi, sehingga premium yang seharusnya dinikmati masyarakat kurang mampu, malah diperjual belikan, bahkan di oplos. “Kita lakukan pengawasan, total dengan 5 SPBU nanti,” katanya. (Lampost)

  • Laporkan Praktek Korupsi, Polda Lampung Siap Lindungi Identitas Pelapor

    Laporkan Praktek Korupsi, Polda Lampung Siap Lindungi Identitas Pelapor

    Bandar Lampung (SL) – Wakapolda Lampung Brigjenpol Angesta Romano Yoyol, mengatakan pihaknya siap melakukan perlindungan dengan merahasiakan identitas pelapor, terkait  Pemerintah Republik Indonesia, menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2018 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

    Dari peraturan tersebut, masyarakat yang memberikan informasi kepada penegak hukum mengenai dugaan korupsi akan mendapatkan penghargaan dalam bentuk piagam dan premi yang besarannya maksimal Rp 200 juta. “Ya (dilindungi), bisa” ujarnya, Kamis (11/10/2018).

    Namun, terkait mekanisme tersebut Yoyol belum bisa memastikannya, karena belum ada petunjuk teknis, dan arahan dari pimpinan. Tetap, Yoyol sangat mendukung adanya PP tersebut. “Makanya kita mau pelajari dulu PP nya, dan petunjuk dari atasan,” kata alumnus Akabri 1989 itu.(lampost)

  • Penampilan Judika Siap Meriahkan Lampung Fair 2018 di PKOR Way Halim

    Penampilan Judika Siap Meriahkan Lampung Fair 2018 di PKOR Way Halim

    Bandarlampung (SL) – Penyanyi papan atas Indonesia Judika Nalon Abadi Sihotang siap memeriahkan Lampung Fair 2018, Jumat malam ini (12/10/2018) di PKOR Way Halim. Kehadiran Judika pagi ini disambut Ibu Yustin Ridho Ficardo dengan mengalungkan selendang tapis khas Provinsi Lampung.

    Tampak hadir pada kesempatan itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Theresia Sormin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung Lukmansyah, Kepala Biro Perlengkapan Fauziah dan Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Lampung, Ratna Dewi.

    Judika akan menggebrak warga masyarakat Lampung di ajang Lampung Fair 2018 yang merupakan festival kebanggaan warga Bumi Ruwa Jurai. Tahun 2017 lalu, Lampung Fair menjadi tempat kunjungan favorit masyarakat. Ini dibuktikan dengan jumlah kunjungan masyarakat yang sangat besar.

    Diharapkan kehadiran Judika dapat menambah semarak suasana. Judika merupakan anak muda yang sukses dalam ajang pencarian bakat. Dia biasa menyanyikan tembang-tembang andalan dengan suara khasnya. (Humas Prov Lampung)

  • TTI Expo Lampung Ditargetkan Meraih Transaksi Rp5 Miliar

    TTI Expo Lampung Ditargetkan Meraih Transaksi Rp5 Miliar

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo diwakili Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, membuka pameran Lampung Trade, Tourism, and Invesment (Lampung TTI Expo) 2018 di Mal Boemi Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (12/10/2018). Pameran ini ditargetkan meraih transaksi lebih dari dari Rp5 miliar.

    Pameran kerja sama Pemerintah Provinsi Lampung dan PT Aria Mitra Media berlangsung 12-15 Oktober 2018. Targetnya, mengintergrasikan promosi dan informasi produk dan jasa unggulan kepada masyarakat Lampung dan luar Lampung. “Juga untuk mendorong perekonomian daerah melalui pemasaran produk unggulan daerah terutama produk usaha mikro kecil dan menegah, investasi, dan pariwisata,” ujar Taufik.

    Produk unggulan Lampung yang dipromosikan antara lain makanan olahan seperti keripik pisang, dan kopi bubuk. Kemudian, aneka kerajinan kain tapis, sulam usus, dan kain maduaro. “Produk ini terus didorong agar dapat meningkat mutu dan desainnya sehingga dapat bersaing di pasar global,” kata Taufik.

    Dalam menghadapi persaingan global yang makin ketat, kata Taufik, pengusaha harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan perdagangan elektronik (e-commerce). “Beberapa hal yang menjadi perhatian kita, khususnya pelaku usaha adalah memantapkan jaringan usaha. Kemudian, meningkatkan kualitas SDM dan teknologi. Meningkatkan akses pasar, bahan baku, terutama penyediaan bahan baku lokal. Para pelaku usaha harus berperan lebih nyata dalam membantu pemasaran produk usaha kecil,” kata Taufik Hidayat.

    Ajang temu bisnis ini menurut Direktur Utama PT Aira Mitra Media, Nurhadi, bersamaan dengan Pameran Produk Unggulan Jawa Timur. Harapannya, mampu memperluas dan meningkatkan jaringan pemasaran produk unggulan dari berbagai daerah. “Kita ingin mmendorong peningkatan kualitas mutu produk daerah agar sesuai permintaan pasar di era perdagangan bebas saat ini,“ ujar Nurhadi.

    Peserta pameran antara lain berasal dari Dinas Perdagangan dan Dekranasda Provinsi Lampung yang menampilkan aneka produk busana dan makanan. Dari Jawa Timur, tampil Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan produk unggulan Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ngawi dengan materi pameran makanan dan kerajinan tangan. Selain itu, ada kerajinan dan aksesoris dari Kota Bandar Lampung, Dinas Perdagangan Makassar dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota Mataram dengan produk mutiara. (Humas Prov Lampung)

  • Biaya Parkir Lampung Fair Mencekik Pengunjung

    Biaya Parkir Lampung Fair Mencekik Pengunjung

    Bandarlampung (SL) – Minimnya fasilitas lahan dan tingginya ongkos parkir kendaraan di lokasi perhelatan Lampung Fair 2018, dikeluhkan pengunjung. Pihak penyelenggara dinilai kurang siap dan profesional.

    Sebab untuk mengunjungi yang katanya pameran terbesar di Lampung itu, masyarakat mesti menyiapkan uang lebih terutama untuk biaya memarkirkan kendaraan yang dinilai sangat mencekik mengingat di luar ke kelaziman.

    “Setiap mengunjungi Lampung Fair, kita mesti siapkan uang lebih. Karena khusus buat parkir kendaraan saja sudah Rp10 ribu, ditambah Rp10 ribu lagi biaya tiket. Penyelenggaranya kurang profesional sepertinya,” keluh Doni, warga asal Liwa, Lampung Barat saat ditemui di lokasi, Jumat (12/10/2018) malam.

    Selain mahalnya biaya parkir, sambungnya, setelah masuk ke dalam semua tampak biasa saja, monoton seperti tahun-tahun sebelumnya. “Jadi enggak ada gregetnya sama sekali. Kalau saya cukup sekali ini aja datang, besok-besok males mau ke sini lagi,” ungkap pria benak satu itu.

    Lebih lanjut, pria kelahiran Kotabumi Lampung Utara ini mengungkapkan, keramaian pada momen pembukaan Lampung Fair 2018 hanya berpusat di depan panggung utama. “Mungkin karena masih ada gubernur dan para pejabat, makanya kelihatan ramai. Coba aja lihat tuh para pengunjung yang datang kebanyakan berpakaian dinas, warganya sedikit, hanya kalangan muda-mudi yang sekedar iseng mungkin,” tuturnya, seraya menunjuk ke arah panggung utama. (Kiprah.co.id)

  • Hotel Sheraton Dapati Ancaman Bom

    Hotel Sheraton Dapati Ancaman Bom

    Babdarlampung (SL) – Hotel Sheraton, Bandar Lampung, mendapat ancaman bom, Kamis, 11 Oktober 2018. Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono yang mendapat laporan, segera menurunkan Tim Gegana. Ternyata, menurut Kapolresta, ancaman bom itu ulah orang iseng.

    Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini bermula saat operator hotel yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi itu menerima telepon dari orang tak dikenal, sekitar pukul 10.10 WIB.

    Orang tersebut mengatakan bahwa ada bom di kolam renang Hotel Sheraton. Khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan, pihak Sheraton langsung menghubungi kepolisian.

    Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono saat dikonfirmasi membenarkan laporan ancaman bom di Hotel Sheraton. Namun, kata Murbani, ternyata itu hanya ulah orang iseng.

    “Bukan (bom) ya. Hanya orang telepon,” tutur Murbani. Apakah perbuatan orang iseng? Kapolresta mengiyakan. “Ya, seperti itu,” sebutnya.

    Kendati demikian, Kapolresta mengaku telah menurunkan tim Gegana yang langsung dipimpinnya untuk menyisir dan mencek kebenaran informasi tersebut. “Sesuai SOP kami, sekitar 30 personel turun,” ujar dia.

    Murbani menegaskan, setelah melakukan penyisiran, tidak ada bom seperti yang dikatakan. Ia pun berharap masyarakat tidak ikut panik dan terpancing isu tersebut. Hingga berita ini diturunkan, pihak Hotel Sheraton belum dapat dikonfirmasi. (tl/net)

  • Pemprov Lampung Dukung Perencanaan Khusus untuk Menghubungkan Pelabuhan Panjang dengan JTTS

    Pemprov Lampung Dukung Perencanaan Khusus untuk Menghubungkan Pelabuhan Panjang dengan JTTS

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung mendukung penuh perencanaan khusus untuk menguhubungkan Pelabuhan Panjang dengan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Rencana Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Panjang Provinsi Lampung yang diselenggarakan di Hotel Swiss-Bell Bandar Lampung, Kamis (11/10/18).

    Dalam rapat tersebut, Taufik menjelaskan pembangunan jalan akses untuk menghubungkan Pelabuhan Panjang dengan jalan tol demi mendukung peningkatan jumlah pengguna jalan Tol Sumatera. “Dari prediksi, pengguna jalan tol di Lampung masih tergolong rendah. Namun kita perlu melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan pengguna jalan tol. Untuk itu kita harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di daerah dengan memanfaatkan konektivitas exit-exit tol,” ujar Taufik.

    Konektivitas yang dibangun tersebut cukup banyak, baik untuk kawasan industri maupun aktivitas-aktivitas bisnis lainnya. “Dan dari itu, hari ini kita memanfaatkan salah satu potensi yang menjadi unggulan Nasional dan unggulan Lampung tentunya adalah pengembangan Pelabuhan Panjang yang demikian terintegrasinya baik dengan jalan kereta api maupun potensi dengan jalan tol,” ujar Taufik.

    Seperti diketahui, Pelabuhan Panjang mempunyai kapasitas yang besar dalam mengkoordinir seluruh kegiatan ekonomi di Provinsi Lampung. Untuk itu, dibutuhkan integrasi dengan pembangunan proyek strategis nasional seperti JTTS.

    Dengan adanya akses tersebut maka optimalisasi potensi Provinsi Lampung dan Pulau Sumatera pada umumnya akan lebih meningkat dimasa yang akan datang. “Kita harapkan ada jalan khusus antara jalan tol dan Pelabuhan Panjang,” ujar Taufik.  Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa sejauh ini perencanaan untuk menghubungkan jalan tol dengan Pelabuhan Panjang masih dalam tahap perundingan. “Sejauh ini ada tiga opsi pembangunannya, opsi yang pertama itu prakarsanya Pelindo itu sendiri yang membiayai, opsi kedua pengelola jalan tol yang membangunnya, opsi yang ketiga nata yang ada aja bikin jalan alternatif dengan material yang ada aja dibenerin,” ujarnya.

    Sementara itu, Asisten Deputi Sistem Transportasi Multimedia Kemenko Perekonomian Tulus Hutagalung menjelaskan bahwa semua pihak akan melakukan upaya untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan jalan akses penghubung tersebut. “Kami semua akan berupaya untuk mewujudkan, karena lebih optimal kalo jalan tol nya itu selain ke Bakauheni juga bisa nyambung ke Pelabuhan Panjang dan ini akan dibahas lebih lanjut di Kementerian PUPR dan juga menggabungkan antara Pelindo II sebagai pengelola Pelabuhan Panjang dan juga PT. Hutama Karya sebagai pengelola jalan tol. Jadi nanti ada beberapa alternatif yang akan ditindak lanjuti segera,” ujar Tulus.

    Sedangkan Drajat Sulistyo selaku General Manager Pelindo II mengharapkan adanya titik terang jalan akses menuju Pelabuhan Panjang dari jalan tol. “Kami berharap ini bisa dijembatani, bahwa kami memang kalau dari perhitungan building capacity kami, pelabuhan ini butuh akses sendiri,” ujarnya.(Humas Prov Lampung)