Bandar Lampung (SL) – LBH Bandarlampung menggugat Walikota Herman HN atas perlakuan Pemkot Bandarlampung terhadap warga yang digusur dari Pasar Griya Sukarame. “Kami telah mendaftarkan gugatan ke PN Kelas IA Tanjungkarang, kemarin,” kata PJ Perkara LBH Bandarlampung SH, Rabu (29/9).
Selain menggugat Herman HN, LBH Bandarlampung juga menggugat DPRD, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas PU, Dinas Perdagangan, dan Satpol PP.
Kodri Ubaidilah mengatakan Pemkot dan DPRD Bandarlampung sudah lalai dan mengabaikan hak-hak warganya. Menurutnya, LBH Bandalampung sudah melakukan berulang kali langkah nonligitasi, namun tidak sedikitpun membuka mata hati stakeholders yang bersangkutan.
”Oleh sebab itu, kami menggugat pemerintahan yang sewenang-wenang yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip kemanusiaan dan demokrasi dalam menjalankan wewenangnya, ujar Kodri.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bandarlampung beserta jajarannya dan DPRD Kota Bandarlampung telah lalai dan mengabaikan hak-hak warganya. LBH Bandarlampung telah mendaftarkab gugatannya yang teregristasi dengan No Perkara 168/Pdt.G/2018/PN.Tjk. Bahwa LBH Bandarlampung.
Bandarlampung (SL)- Perhelatan Lampung Fair menyisakan beberapa hari lagi dalam pelaksanaannya. Tidak sampai satu bulan, event tahunan Propinsi Lampung, berskala internasional ini akan digelar, 12 sampai 27 Okotber 2018.
Berbagai persiapan sarana dan prasarana dikebut pihak panitia dibawah komando perusahaan JJ Wijaya, perusahaan yang berasal dari Bumi Lampung. Nampak pagar pembatas sudah mengelilingi area PKOR Way Halim, Bandarlampung.
Bersekretariatan didua gedung yang berada disamping gedung Sumpah Pemuda, nampak Projec Manager, kegiatan Lampung Fair, Rico Tambose, dengan kepiawaian kepemimpinannya, terus berbenah dan mempersiapkan segala sesuatu demi sukses event kebanggaan masyarakat Lampung ini.
Beberapa kegiatan yang digelar adalah Solo Song, Festival Budaya, Miss Lampung Fair (Putri Lampung Fair), Marching Band, Festival Band, Kicau Burung Mania, Festival Kuda Lumping. Semua cabang kegiatan dikoordinatori oleh masing-masing, orang profesional di bidangnya.
Menurut Eka Yuni Harti, koordinator Miss/Putri Lampung Fair, yang juga Putri Indonesia dari Lampung era tahun 95, pada kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-20 Oktober, pihaknya merekrut tenaga ahli dan dewan juri yang memiliki kredibilitas dan ber-integritas tinggi demi suksesnya acara.
“Saya tidak main-main dalam mengemban kepercayaan yang diberikan kepada saya. Dalan penjurian Miss/Putri Lampung Fair, juga kami menempatkan pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidangnya. Unsur penilaia itu sendiri menyangkut etika, kemampuan intelegensia, kemampuan catwolk, kemampuan speaking, dan beberapa kriteria penilaian lainnya,” paparnya.
Gunawan Pharrikesit, koordinator Bidang Festival Budaya
Selain Miss/Putri Lampung Fair, kegiatan Festival Budaya, yang akan diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota se-Propinsi Lampung, juga akan mengangkat nuansa berbeda dari tahun sebelumnya.
Gunawan Pharrikesit, koordinator Bidang Festival Budaya, menegaskan bahwa budaya merupakan khasanah dari representatif masyarakat yang berada di suatu daerah atau tempat tinggalnya. Karenanya, lanjutnya, pada Festival Budaya Lampung Fair, yang akan digelar 13-26 Oktober 2018, selain aspek budaya yang selama ini sudah mengakar di Tanah Lado, juga akan mengusung nuansa heterogen masyarakat pada daerah masing-masing penampil.
“Untuk itulah dalam penilaian nanti, kami juga akan memasukkan unsur sastra. Selain juga penampilan dan harmonisasi penampil yang akan menjadi kriteria penilaiannya,” ungkap Gunawan Pharrikesit, yang juga seorang sastrawan ini.
Gunawan juga menyatakan, juri yang akan menjadi penilai diambil dari unsur sastrawan, budayawan, dan praktisi seni. Para juri ini, lanjutnya, merupakan dewan juri yang tidak diragukan lagi kredibiltasnya.
Sedangkan Fetival Solo Song, juga telah bersiap dengan empat lagu wajib daerah: Tanah Lado, Eghamku Di Lampung, Sai Ku Egham, dan Teluk Lampung. Serta lagu pop bebas yang akan dibawakan oleh setiap pesertanya.
Semar Jaya, sebagai pihak yang berhubungan dengan Festival Solo Song, mengatakan, setiap peserta akan membawakan satu lagu wajib daerah, yang dipilih dari empat lagu daerah yang sudah ditentukan pihak panitia. Dilaksanakan selama sepuluh malam mulai dari tanghal 13-22 Oktober 2018, pemenang Solo Song, akan ditampilkan di malam artis saat penutupan Lampung Fair.
“Sedangkan untuk lagu bebasnya, peserta dipersilahkan membawakan lagu yang disukainya dengan genre pop. Para peserta membawa sendiri musik lagu yang akan dinyanyikan dengan aransemen musik yang juga ditentukan oleh peserta itu sendiri. Ini bermaksud agar akan keluar para pemenang yang betul-betul terbaik dengan tidak mengekang kebebasan berkreasi para peserta itu sendiri”, ungkap jay panggilan akrabnya, yang juga seorang pencipta lagu dan penyanyi ini.
Untuk hadiah, ujarnya, akan memperebutkan piala gubernur dan jutaan rupiah. Untuk kategori pemenang putra dan putri akan dipisah.
Menyinggung juri yang akan menjadi penilai pada Festival Solo Song, Jay, menegaskan kalau pihaknya tidak sembarangan dalam menetapkan dewan juri. Para dewan juri merupakan pihak yang cukup punya nama dibidang menyanyi. Selain mereka adalah pencipta lagu dan penyanyi yang sudah dikenal luas masyarakat Lampung. Bahkan ada yang pernah mengikuti event internasional.
Sementara itu, Festival Marching Band, yang dikoordinatori Heri, mengatakan bahwa kagiatan ini untuk men-spirit kelompol-kelompok marching band, yang sejak diketuai oleh Ibu Yustin Rido Ficardo, begitu pesat perkembangannya.
“Sejak kepemimpinan Ibu Yustin Ridho Ficardo marching band, yang sempat fakum dan seakan-akan mati suri, kini bergeliat bahkan mencapai prestasi ditingkat nasional. Karenaya dalam perhelatan Lampung Fair kali ini, diadakan juga Fetival Marching Band,” ujar Heri, yang juga pelatih Marching Band. (Jun).
Bandar Lampung (SL)-Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung, mewarning sejumlah media siber yang mendiskreditkan Ketua PWI Mesuji Alzoni, dengan pemberitaan terkait pengerjaan proyek di Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Way Sedang. PWI memberi kesempatan untuk klarifikasi dan pemuatan hak jawab sekaligus permohonan maaf dengan batas waktu 3×24 jam.
Demikian hasil rapat klarifikasi PWI Lampung dan Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Lampung kepada ketua PWI Mesuji Alzoni di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Sekretariat PWI Lampung, Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, Sabtu (22/9). “Apabila hal tersebut tidak dilakukan, PWI Lampung akan menempuh jalur hukum. Selain melaporkan media yang bersangkutan ke Dewan Pers juga Kepolisian,” kata Plt Ketua PWI Lampung, Hi. Nizwar didampingi Ketua DKD PWI Lampung DR. Hi. Iskandar Zulkarnain.
Hadir Sekretaris PWI Lampung Hi. Adi Kurniawan, Bendahara Hi. Elkana Rio Adil, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Ratna Minang Sari, Wakil Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Adolf Hayatullah, Wakil Sekretaris Zahdi Basran, Kepala Sekolah Jurnalistik Andi Panjaitan, dan Wakil Bendahara Vera A.
Dewan Kehormatan PWI Lampung melakukan Klarifikasi Ketua PWI Mesuji di Kantor PWI Lampung.
Untuk diketahui, sejumlah media siber memberitakan dan menuding bahwa ada proyek pekerjaan diduga milik oknum ketua PWI Mesuji, yang terkesan asal jadi dan tidak sesuai ketentuan. Proyek dimaksud adalah pengerjaan talud/drainasedi Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji. Proyek senilai Rp273 juta dikerjakan oleh CV. Iman Jaya.
Hasil klarifikasi PWI Lampung dan DKD PWI Lampung, kepada Ketua PWI Mesuji Alzoni, diketahui bahwa apa yang diberitakan sejumlah media siber tersebut adalah tidak benar. Alzoni memastikan tidak terkait apapun dalam pengerjaan proyek tersebut atau sejumlah proyek di Kabupaten Mesuji. Alzoni juga menyatakan tidak menutup kemungkinan ada oknum-oknum yang mengaku-ngaku atau berlindung dengan mengait-ngaitkan lembaga PWI.
Sementara keterkaitan kehadirannya di lokasi proyek tersebut beberapa waktu lalu adalah semata-mata upaya melakukan sosial kontrol. Atas klarifikasi Alzoni tersebut, Plt. Ketua PWI Lampung Nizwar menyatakan bahwa sejumlah media siber telah menyebarluaskan berita bohong alias hoax. Disayangkan pula, berita tersebut kemudian diolupload di media sosial dengan menyudutkan lembaga PWI.
Nizwar menegaskan, PWI adalah lembaga profesi, bukan perusahaan jasa konstruksi. Karena itu, pemberitaan sejumlah media siber telah mendiskreditkan lembaga profesi kewartawanan yang terbesar dan tertua di Indoensia. “Karena ini menyangkut nama baik organisasi PWI, kami secara tegas mendesak untuk sesegera mungkin membuat hak jawab serta klarifikasi serta permohonan maaf,” ucapnya.
Media yang telah menyudutkan organisasi PWI itu adalah indonesiaexpres.com, www.policeline.co.id, www.oborkeadilan.com, penaberlian.com, analisapublik.com, wartahukum.net, dan dutalampung.com. “Dari hasil klarifikasi kami kepada saudara Alzoni hari ini, bahwa dalam membuat pemberitaan itu, media-media tersebut tidak ada upaya klarifikasi atau melakukan konfirmasi sama sekali terhadap yang bersangkutan,” tambahnya.
Untuk itu, lanjut Nizwar, apabila dalam kurun waktu 3×24 jam, media-media itu tidak mengindahkan apa yang menjadi harapan PWI Lampung, maka dengan sangat terpaksa PWI akan melaporkan kepada Dewan Pers dan mengambil langkah-langkah hukum..
Ditempat yang sama, Ketua DKD PWI Lampung DR. Hi. Iskandar Zulkarnain menghimbau kepada seluruh wartawan, khususnya yang tergabung dalam kepengurusan maupun keanggotaan PWI kabupaten/kota, untuk menjunjung tinggi etika jurnalistik.
“Menyikapi permasalahan ini, saya mengimbau kepada seluruh kawan-kawan wartawan, khususnya yang tergabung di PWI untuk menjunjung tinggi kode etik pers. Sebab, itulah pedoman wartawan dalam menjalankan tugas profesinya sebagai seorang pemburu berita dalam menggali informasi yang akan disampaikan kepada halayak publik agar tidak menjadi berita atau informasi hoax yang dapat merugikan kelompok, golongan, atau individu seseorang,” harapnya. (rls/jun)
Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Brantas Natkotika dan Maksiat (BNM RI), Fauzi Malanda mengucapkan selamat dan mengapresiasi terselenggaranya Rakerda II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung.
Fauzi berujar, saat ini media siber (online) cukup diperhitungkan dalam pemberitaan, alasannya kata Fauzi,, media siber cepat dan luas jangkauannya.
“Sebagaimana kita ketahui media online sangat sangat diperhitungkan. Mengapa, jawabnya bahwa media online menggunakan alat komunikasi cepat dapat dilihat dari HP dan lainnya,” ucap Fauzi di sela Rakerda II SMSI Lampung, Kamis (20/09/2018).
Fauzi menambahkan, kecepatan media online dalam pemberitaan dipastikan semua kejadian atau kabar untuk khalayak ramai dapat di-update setiap detik pemberitaannya.
“Sehingga masyarakat segera mendapatkan pemberitaan tentang kejadian. Terutama masalah penanganan narkoba,” imbuhnya.
Fauzi berharap, kehadiran media siber mampu memberikan informasi yang akurat, mencerdaskan dan tidak menyebarkan berita bohong.
“Mohon kiranya jangan menayangkan berita bila belum dapat kepastian tentang kejadian. Harus Tabayyun (mencari kebenaran). Sehingga tidak membuat masyarakat bingung. Sekali lagi sebagai lembaga pemberitaan kami sangat butuh akan kehadiran media online,” papar Fauzi.
Rakerda II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung, bertema Profesionalisme Media Siber Menuju Verifikasi Dewan Pers, di kantor Saibumi.com, Jalan SA Tirtayasa 12, Sukabumi, Bandar Lampung, Kamis (20/9/2018) ini,
Kegiatan ini dibuka Gubernur Lampung diwakili Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Telematika (Kominfotik) Lampung, Achmad Crisna Putera.
“Atas nama Pemprov Lampung kami ucapkan selamat atas Rakerda II SMSI,” kata Kepala Dinas Kominfo Lampung, saat memberikan sambutan.
Mantan Pj Wali Kota Metro ini berujar, di Indonesia industri media siber saat ini sangat pesat, ada sekitar 47.000 media, sekitar 43.000 media online, saat ini masyarakat lebih percaya dengan media online.
“Dewan Pers pun kesulitan memberikan media online. Kami harap media online di Lampung memenuhi standar seperti yang dianjurkan Dewan Pers, di antaranya ada badan hukum, penanggung jawab, struktur media, visi-misi media online dan lainnya,” ujarnya.
Saat ini kata Crisna, biasanya media online yang kurang bermutu dengan sendirinya akan ditinggalkan pembacanya. Kominfo Provinsi Lampung tidak mempunyai kewenangan memblokir situs media online yang dianggap penyebar hoax atau membahayakan seperti terorisme dan lainnya.
“Namun itu kewenangan Kementerian Kominfo. Kami hanya melaporkan saja,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini bisa memberikan kontribusi yang positif tentang informasi edukasi dan keamanan di Lampung khususnya.
“Kita juga berharap agar media online yang baru tumbuh dilakukan pembinaan,” ucapnya. (Rls)
Bandar Lampung (SL) – Marinir bersama Komponen Masyarakat tanam Mangrove di Lampung. Korps Marinir TNI AL dari Satuan Brigif 4 Mar/ BS Yonif 7 Marinir bersama Spotmar Kormar melaksanakan penanaman mangrove sebanyak 2000 pohon di Pantai Marines Eco Park( MEP), Piabung Kec Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung, Rabu (19/ 9/2018).
Acara penanaman pohon Mangrove diikuti oleh Prajurit Yonif 7 Marinir, Kima Brigif 4 Marinir/ BS, Perwakilan Pelajar SD, SMP, SMA Padang Cermin dan Masyarakat Nelayan dusun Piabung wilayah pesisir.
Aspotmar Kormar diwakili Paban Bintahwil dan Wiltas Staf Potmar Kormar , Letkol Mar Gugun SR , mengatakan tujuan dari penanaman pohon mangrove di wilayah tersebut untuk merestorasi rusaknya kawasan pesisir Pantai Marines Eco Park Piabung yang diakibatkan abrasi.
Semoga melalui aksi tanam 2000 bibit mangrove atau bakau ini bisa mengurangi resiko bencana akibat abrasi di pesisir pantai dan berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem dan upaya pelestarian hutan mangrove.
Mengingat manfaatnya begitu besar jika menanam mangrove, maka Prajurit bersama masyarakat sekitar dan para pelajar bahu-membahu memberikan kontribusi dalam merehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove tersebut.
Hadir di acara penanaman mangrove ini, Koordinator lapangan, Pasiops Yonif 7 Mar Myr Mar Siswanto, Kasi Pamgal Brigif 4 Mar/ BS Myr Mar Utama, Pabandya Spotmar Kormar, Mayor Mar Andi Kurniawan, Danramil Padang Cermin Kpt Inf Rofii, Kapolsek Padang Cermin diwakili Aiptu Senen.segenap Masyarakat Dusun Piabung dan segenap Pelajar SD,SMP,SMA, Padang Cermin.
Bandar Lampung (SL) – Armen Yasir, dekan Fakultas Hukum, Universitas Lampung meninggal dunia karena sakit, Kamis (20/9), pukul 05.00 WIB. Jenazah pengamat hukum yang kritis tersebut disemayamkan di rumah duka, Perumahan Griya Sejahtera Blok D Gunungterang, Bandarlampung. Almarhum meninggal karena sakit dan punya riwayat penyakit jantung. Dia terpilih jadi dekan Fakultas Hukum pada tanggal 21 Juli 2016.
Kasubag Humas Unila M Badrol membenarkan Kabar duka tersebut. Civitas akademika banyak yang ke rumah beliau, katanya.
Presiden BEM Unila M Fauzul yang turut berduka Beliau adalah inspirator saya dan bapak yang sangat baik, bahkan beliau pembimbing skripsi saya,” katanya.Ia pun tidak lupa dengan salah satu nasihat beliau saat dirinya mau mencalonkan sebagai presiden BEM Unila. Beliau, tidak melarang, hanya minta saya membaca Surat Al Imron ayat 26-27,” ungkapnya.
Bandar Lampung (SL) – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo melantik Loekman Djoyosoemarto sebagai bupati Lampung Tengah dan Dewi Handajani sebagai bupati Tanggamus di Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur Lampung,Kamis pagi (20/9). Bersamaan dengan kedua bupati, Gubernur Ridho juga melantik wakil bupati Tanggamus M AM Syafi’i.
Loekman Djoyosoemarto dilantik sebagai bupati menggantikan Mustafa yang telah divonis menyuap anggota DPRD Lampung Tengah. Sedangkan Dewi Handajani dan M AM Syafi’i dilantik karena memenangkan Pilbup Tanggamus 2018.
Gubernur Ridho mengucapkan selamat kepada kedua bupati. Semoga dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah dan di Tanggamus,” ujarnya.
Menurut Ridho, Kabupaten Tanggamus memiliki PR pembangunan yang harus segera diselesaikan, yakni Kawasan Industri Maritim. Gubernur berharap kawasan tersebut dapat membuka lapangan kerja.
Sedangkan Kabupaten Lampung Tengah, katanya, merupakan kabupaten terluas dengan penduduk terbanyak di Provinsi Lampung. Oleh karenanya, kemajuan kabupaten ini berdampak pada kemajuan Lampung.
Kabupaten Lampung Tengah berpotensi sebagai pusat agro industri dan basis ketahanan pangan bagi Provinsi Lampung. Apalagi daerah ini salah satu kabupaten yang dilalui Jalan Tol Trans Sumatera, ujar Ridho. Dia berharap para bupati dapat melakukan optimalisasi pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hadir pada pelantikan tersebut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, serta bupati/walikota se-Provinsi Lampung dan jajaran Forkopimda Provinsi Lampung.
Bandar Lampung (SL) – Perlombaan Polisi Cilik (pocil) memperebutkan piala Kapolda Lampung dalam rangka hari lalu lintas bhayangkara ke-63 dilaksanakan di gedung Graha Bhakti Pramuka Bandar Lampung, Kamis (20/9/2018).
Kegiatan ini mengusung tema “Dengan semangat promoter, polantas mengimplementasikan road safety melalui e-policing menuju zero accident”.
Pembukaan perlombaan diawali dengan pelaksanaan upacara yang dilaksanakan oleh seluruh peserta lomba pocil dari seluruh Polres Jajaran di wilayah Polda Lampung, sebagai Pembina upacara Karo Ops Polda Lampung, Kombespol Yosi Hariyoso.
Yosi Hariyoso mewakili Kapolda Lampung menyampaikan, bahwa dalam rangka hari lalu lintas bhayangkara yang ke-63 ini kita mampu memberikan kenyamanan dalam berkendara serta menciptakan keamanan dijalan dan menjadikan peraturan lalulintas sebagai pedoman dalam berkendara, dengan menekan kecelakaan lalu lintas untuk mewujudkan situasi berlalu lintas yang lancar demi terwujudnya kelancaran, keamanan, dan ketertiban dalam berlalulintas.
Sebanyak 398 orang peserta dari 12 Polres sebagai peserta perlombaan pocil, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya dan diikuti oleh seluruh perwakilan pocil dari tiap-tiap Polres untuk memperebutkan Piala Kapolda Lampung dimana tahun kemarin piala tersebut diraih oleh Pocil Polres Lampung Selatan.
Bandarlampung (SL)-Sejumlah advokad muda, Kantor Hukum Wahrul Fauzi Silalahi (WFS) dan Rekan mengikuti pelatihan jurnalistik di kantor hukum WFS. Jumat (21/9). Kegiatan internal dalam rangka peningkatan kapasitas SDM itu, mengundang pemateri Wakil Ketua Bidang Pembelaan wartawan PWI Lampung, yang Pimpinan Redaksi Sinarlampung.com
Selain mendapatkan teori, seperti penulisan rilis, berita (straight news), dan penulisan artikel/opini dari pembicara, para advokad muda itu juga praktik langsung menulis berita untuk mengaktualisasikan teori yang didapat.
Ketua Kelompok Kerja Kantor WFS, Supriyano mengatakan Kantor Hukum WFS, adalah banyak dari kalangan Advokad muda, dan banyak butuh pengembangan dan pemahaman, termasuk dunia jurnalistik. “Selain materi teori penulisan juga peraktek. Hasil penulisan berita para peserta pelatihan langsung dikoreksi, sehingga bisa diketahui kesalahan dan kekurangannya, untuk perbaikan, seru juga,” kata Supriyanto, yang juga Manager Rumah Tangga Kantor WFS.
Tujuan lain, kata Supriyanto, adalah penguatan kapasitas SDM, internal Advokad, terkait jurnalistik adalah agara nantinya, ketika berhadapan dengan pers, advokad juga paham dunia pers dan jurnalistik. “Sengaja kita undang praktisi pers, yang menurut kami mumpuni. Agar nantinya, ketika nanti ada perkara perkara yang membutuhkan pers, kita bisa membantu membuatkan rilis untuk temen temen wartawan,” katanya.
Para advokad Muda kantor hukum Wahrul Fauzi Silalahi (WFS) dan Rekan mengikuti pelatihan jurnalistik, yang disi Pimred Sinarlampung.com.
Juniardi, mengatakan dalam pelatihan Jurnalistik, memberikan teori dan pratik, agar para advokad bisa langsung memahami penulisan jurnalistik, terutama penulisan straight news yang berpegang pada kaidah 5W+1H, serta mengedepankan data dan fakta.
“Secara harfiyah, jurnalistik artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal, artinya laporan atau catatan, atau jourdalam bahasa Prancis yang berarti hari. Bahasa Yunani kuno, du jour, yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak,” kata mantan ketua Komisi Informasi Provisnsi Lampung pertama ini.
Dalam konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. “Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan,” katanya.
Sebagai teknik, lanjut Juniardi, jurnalistik adalah keahlian atau keterampilan menulis karya jurnalistik, baik berita, artikel, feature, termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa atau reportase. Dan jurnalistik sebagai ilmu, adalah bidang kajian, mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi, baik peristiwa, opini, pemikiran, ide, melalui media massa,” jelas alumni Magister Hukum Unila ini.
Mantan wartawan Lampungpost itu menambhakan bahwa jurnalistik termasuk ilmu terapan yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. “Bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu,” ujarnya.
Dalam Jurnalistik juga dikenal sikap yang harus dilakukan, misalnya skeptis yaitu sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. “Skeptis adalah keraguan, media tidaklah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat,”
Karena, Lanjut Juniardi, wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif, dengan bertindak. Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.
“Termasuk perubahan, karena perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi. Jurnalistik juga ada seni dan profesi, karena Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik, dan sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka,” katanya. (ismadiah)
Bandarlampung (SL) – Berhadapan dengan Pelabuhan Kota yang ramai kapal pesiar, yacht, dan perahu-perahu mancing, Kantor Walikota Merseille berdiri anggun dengan arsitektur klasik Eropa abad pertengahan. Gerbang masuk telah terpancang dua bendera yaitu Perancis dan Indonesia, sejajar. Di ruang kerja Walikota Marseille, Mr. Jean Claude Goudin telah menunggu. Pria tinggi besar berusia sekitar 70-an tahun itu telah memimpin Kota Marseille selama 23 tahun. Mr. Goudin adalah politisi senior yang pernah menjadi Senator Perancis dan Gubernur Region Provence Alfes Cute D’azur yang membawahi Kita Marseille sebelumnya.
Andi Surya dan beberapa anggota DPD RI dipersilakan masuk dan langsung beramah tamah dengan Walikota dan seluruh pejabat kota Marseille termasuk Wakil Walikota bidang kerjasama Internasional Mr. Jean Roatta. Pertemuan ini adalah dalam rangka formulasi RUU Percepatan Pembangunan di Daerah dan membuka peluang bisnis bagi pengusaha Marseille untuk menanam investasi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Andi Surya menyampaikan berbagai potensi Lampung. Salah satu potensi tersebut adalah sektor wisata yang sedang berkembang di beberapa titik Lampung seperti Pesawaran dan Krui, serta potensi keunikan budaya yang memiliki cita rasa seni lokal, termasuk kopi, lada, dan tambang Lampung. Hal ini disampaikan Andi Surya dengan gamblang ketika berdialog.
“Kami berterimakasih kepada Walikota Mr. Goudin atas penerimaan yang hangat. Kami datang kemari untuk bersahabat sekaligus mengundang Walikota bersama seluruh pengusaha dan pejabat Kota Marseille ke Indonesia untuk melihat negara kami, dan kami membuka lebar pintu untuk investasi baik government to government maupun bisnis to bisnis khususnya ke Provinsi Lampung”. Ujar Andi Surya.
Selanjutnya Walikota Marseille, menjelaskan: “Marseille adalah kota industri pelabuhan, penerbangan dan wisata dengan rata-rata 5 juta wisatawan per tahun datang ke kota ini. Kami membangun kota ini dengan penuh perjuangan baik secara demokrasi maupun dengan kemampuan anggaran yang terbatas. Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat di Paris agar dapat memenuhi aspirasi yang berkembang dari masyarakat Marseille. Kami juga telah membentuk pusat-pusat kegiatan UMKM guna meluaskan kesempatan kerja”.
Dilanjutkannya, Kami senang dengan kehadiran para Senator Indonesia, ini menunjukkan bahwa hubungan kita baik secara kenegaraan dan mikro pemerintah daerah serta terus berlangsung konsisten dengan akrab saling menguntungkan. Kami akan mencatat tawaran dari para Senator Indonesia untuk berbisnis di masing-masing daerah pemilihan khususnya di Lampung. Kami berjanji akan mengatur waktu untuk datang ke Indonesia secepatnya, tutup Walikota yang juga mantan menteri dalam pemerintahan negara Perancis ini.
Di akhir pertemuan tersebut, masing-masing anggota DPD RI saling bertukar cenderamata dengan Walikota Mr. Jean Claude Goudin dan Wakil Walikota Marseille, Mr. Jean Roatta, selanjutnya ditutup siang hari itu dengan saling bersulang dan toast minuman khas Marseille, Perancis. (AS)