Kategori: Bandarlampung

  • Krimsus Polda Lampung Dalami Kasus Pungli Pejabat Dinas Pendidikan Pesawaran Dua Ditahan

    Krimsus Polda Lampung Dalami Kasus Pungli Pejabat Dinas Pendidikan Pesawaran Dua Ditahan

    Bandarlampung (SL)-Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Pesawaran Khairul Anwar, dan Kepala SMP Zikri Kepala SMPN 4 Pesawaran, di tahan di Polda Lampung. Sementara Tiga kepala sekolah lainnya, masih diperiksa sebagai saksi. Polda Lampung pastikan proses hukum kasus tersebut.

    Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol membenarkan bahwa adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pesawaran, Selasa (28/8/2018) lalu. “Penyidik masih terus mendalami kasus itu, khususnya, berapa uang yang diamankan, dari siapa, ke siapa dan dalam hal apa perkara ini sehingga menjadi masuk ke dalam ranah pidana. Prosesnya masih diperiksa di Direktorat Krimsus. Nanti kita sampaikan setelah semuanya jelas,” katanya.

    Dalam OTT tersebut, dia menyebut masih mengamankan dua orang dan kedua orang itu masih menjadi saksi.“Ada dua, mereka masih jadi saksi,” ungkapnya tanpa merincikan siapa yang diperiksa. OTT itu lanjutnya, merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat dan ditindaklanjuti oleh Tim Saber Pungli Mapolda Lampung.

    Informasi yang dihimpun di Mapolda Lampung, sampai saat ini penyelidikan masih dilakukan terhadap sejumlah orang di ruangan Subdit III Tindak Pidanan Korupsi (Tipikor) Direktorat Kriminal Khusus Polda Lampung.

    Kepaa SMP Negeri 4 Pesawaran, Saat mengeluarkan uang Rp100 juta dari lemari kerjanya.

    Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Umum dan Kepegawaian Disdikbud Pesawaran, Nasrul, mengakui adanya 3 kepala sekolah dan satu pejabat di Disdikbud Pesawaran yang dibawa jajaran Dirkrimsus Polda Lampung berkaitan dengan dugaan Pungli Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 untuk pengadaan komputer sekolah.

    Bahkan, saat kejadian Nasrul berada di lokasi dan menyaksikan langsung polisi membawa Kepala Sekolah SMPN 4 Pesawaran Dzikri, Kepala Sekolah SMPN 19 Pesawaran Bambang, Kepala Sekolah SMPN 22 Pesawaran Uli (Basataruli Simanjuntak) serta Khairul alias Ilung selaku Kabid Sarpras Disdikbud Pesawaran.

    Saat penangkapan, para kepala sekolah sedang berada di SMPN 2 Pesawaran untuk menerima bantuan komputer yang bersumber dari DAK 2018. “Ada 7 sekolah SMP yang menerima bantuan komputer. Yaitu SMPN 1 Pesawaran, SMPN 19, SMPN 2, SMPN 22, SMPN 4 dan yang dua sekolah lagi tapi saya tidak ingat, karena datanya saya tidak punya,” kata Nasrul.

    Setiap sekolah dapat bantuan 20 unit komputer yang sumber dananya dari DAK tahun 2018 dengan nilai mencapai Rp2 miliar. “Penangkapan itu kemarin (Selasa) sekitar pukul 16.00 WIB. Kami sedang berkumpul untuk penyerahan bantuan, tiba-tiba polisi datang dan langsung menanyakan keberadaan Pak Ilung yang saat itu sedang bersama Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kalianda,” katanya.

    Di situlah sempat ada penggeledahan di mobil tapi tidak ditemukan apa-apa, “Selanjutnya saya tidak tahu lagi apa yang dibawa polisi bersama dengan empat orang tersebut,” paparnya.

    Chairul Anwar, Abid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Pesawaran

    Sementara itu, Kadisdikbud Pesawaran Fauzan Suaidi mengaku dirinya tidak mengetahui secara detail saat OTT terjadi. Sebab, sedang berada di luar kota. Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut justru dari teman-teman media massa.

    Ia mengaku, menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada pihak berwenang. Meski begitu, ia mengaku kecewa dan sedih atas perilaku oknum kepala sekolah dan disdikbud Pesawaran.

    Menurutnya, ia telah sering mengingatkan kepada semua pihak agar tidak melanggar hukum. “Saya tidak tahu ada pungli-pungli seperti itu. Sebab saya berulang-ulang, setiap kali ada pertemuan saya sampaikan jangan sampai melanggar hukum.

    Karena saya tidak menginginkan siapapun melanggar hukum. Saya mengingatkan itu sudah berkali-kali. Baik di dinas maupun di rapat koordinasi guru-guru,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari polisi pasca operasi tangan tangan (OTT) yang dilakukan jajaran Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung terhadap Kepala SMPN 4 Dzikri dan Kabid Sarpras Disdikbud Pesawaran Khairul .

    Fauzan juga menegaskan, siap jika nantinya diperlukan untuk membantu proses hukum. Ia pun mendukung apa yang dilakukan aparat penegak hukum. “Saya siap berpartisipasi aktif jika dibutuhkan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus ini,” ungkapnya.

    Seperi diketahui, Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung melakukan OTT terhadap dua pejabat di Kabupaten Pesawaran. OTT terkait dugaan tindak pidana pungutan liar (pungli) bantuan pengadaan laptop di tujuh SMP Kabupaten Pesawaran.

    Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Eko Sudaryanto menuturkan, kedua pejabat yang diamankan tersebut yakni Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran inisial CA dan Kepala Sekolah SMPN 4 Padang Cermin, Pesawaran inisial ZK. “Saat ini keduanya masih diperiksa sebagai saksi atas dugaan pungli terkait dengan pengadaan laptop di tujuh SMP,” sebutnya.

    Ia meneruskan, pengadaan laptop tersebut menggunakan anggaran APBD tahun 2018. “Namun sebelum Laptop tersebut disalurkan, satu kepala sekolah harus membayar uang Rp 6 juta,” bebernya.

    Eko menyebutkan, dari tujuh kepala sekolah SMPN yang diminta baru lima yang menyetor. “Jadi jumlah yang diterima oleh mereka baru Rp 30 juta (bukan Rp 100 juta sebagaimana informasi yang berkembang) dan itu jumlah uang yang kami amankan sebagai bukti,” tukasnya.

    Selain memeriksa kedua pejabat tersebut, pihaknya juga memeriksa lima saksi lain yakni, kepala sekolah yang telah menyetor uang. “Sementara, saksi dari kepala sekolah SMPN 4 perannya sebatas pengkoordinir pemungutan uang, rencananya uang tersebut akan diserahkan kepada salah seorang pejabat yang saat ini masih kami dalami,” tandasnya.

    Hal senada diungkapkan Sekretaris Kabupaten Pesawaran Kusuma Dewangsa. Menurutnya pelaku pungutan liar itu adalah oknum. Ia memastikan bahwa pungli tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda Pesawaran.

    Sebab, kepala daerah sudah berulangkali mengingatkan agar tidak melakukan pungli ataupun korupsi. “Kepala daerah selalu berpesan agar dapat mewujudkan pemerintahan yang good goverment, bertanggungjawab dan melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Makanya ini, adalah oknum yang memanfaatkan kesempatan,” ujar Sekda.

    Ia pun menyerahkan penyelesaian kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Meski begitu, ia berharap dalam prosesnya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. (nt/jun)

  • Warga Perum Wanalestari Keluhkan Program Herman HN

    Warga Perum Wanalestari Keluhkan Program Herman HN

    Bandar Lampung (SL) – Warga Perumahan Wanalestari RT 04 LK II Kelurahan Langkapura keluhkan program Walikota Bandarlampung, pasalnya sudah hampir puluhan tahun jalan menuju arah ke perumahan tersebut, hingga kini belum ada tanda-tanda untuk di perbaiki.

    Hal tersebut dikatakan Hanafi, salah satu warga yang juga tokoh masyarakat sekitar perumahan, yang merasa kecewa terhadap kebijakan pemkot Bandarlampung, tembang pilih dalam memperbaiki jalan. “Puluhan tahun kami tinggal di kota Bandarlampung tetapi kami seperti bukan tinggal di Kota Bandarlampung, Karena Jalan Darfa 3 tembus gang arah ke Mussola diperumahan hingga kini, belum tersentuh aspal, ” ujar Hanafi kepada wartawan , Jumat, (31/08/2018, dilangsir media-merdeka.com.

    Menurutnya mereka sudah menyampaikan keluaha itu ke Walikota Bandarlampung. “Kami telah menyampaikan keluhan ini ke Walikota Bandarlampung, yaitu Herman HN, Namun sampai saat ini belum ada realisasinya, sementara akses jalan ini merupakan satu-satunya akses jalan umum, “ ujar

    Hal senada dikatakan Yosa Marendra RT 04 LK II langkapura kecamatan langkapura, yah kami selaku warga mengharapkan jalan ditempatkan segera teralisasi, karena akses jalan di tempat kami hingga kini masih tanah dan bebatuan, Ungkap Yosa. mrd/nt)

  • Pencuri Motor Beraksi di SMK 5 Bandar Lampung

    Pencuri Motor Beraksi di SMK 5 Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Pencurian motor kembali terjadi di Bandar lampung. Kali ini tindak pidana pencurian ini terjadi di SMK N 5 Bandar lampung, aksi ini dilakukan 2 pelaku terekam cctv.  Aksi pencurian ini sempat terekam kamera pengawas atau cctv milik sekolah, dalam rekaman yang berdurasi hampir 2 menit ini, pelaku yang berjumlah 2 orang merusak kunci pengaman motor dengan kunci leter T.

    Para pelaku yang diduga menyamar sebagai pelamar yang akan mengikuti acara job mathcing yang diadakan oleh SMKN 5 Bandar lampung. Tidak butuh waktu lama untuk menjalankan aksinya, di dalam rekaman ini pencuri motor seolah mengenali lokasi sekolah dengan baik.

    Tidak ada yang bersedia memberikan keterangan pada awak media, baik dari pihak korban yang selaku peserta acara maupun pihak sekolah SMK N 5 Bandar lampung. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih waspada memarkirkan kendaraannya, mengingat pencurian motor kembali marak terjadi di kota ini. (net)

  • Senam Bersama Semarakkan Hut Polwan ke 70 Polda Lampung

    Senam Bersama Semarakkan Hut Polwan ke 70 Polda Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Meriahkan HUT Polwan yang ke- 70 tahun 2018, Polda Lampung menggelar olahraga bersama, jalan sehat dan berbagai perlombaan hiburan, di SPN Kemiling Bandarlampung, Jumat (31/8/2018).

    Senam bersama dipimpin Brigjen Pol. Angesta Romano Yoyol didampingi pejabat utama Polda Lampung. Hadir para Polda Lampung, Polres dan Polresta, dan wartawan dan PWI. Wakapolda Lampung melepas jalan sehat, dan ikut jalan sehat dengan anggota dan ibu-ibu Bhayangkara.

    Brigjen Pol. Angesta Romano Yoyol mengatakan Polwan Polda Lampung harus mempu menunjukkan, bahwa Polwan Polda Lampung adalah benar benar wanita pilihan. “Kalian harus mampu tunjuukan bahwa kalian adalah benar benar wanita pilihan,” katanya.

    Beberapa tangkai lomba yang digelar dalam rangkaian hari jadi Polwan ke-70 ini antara lain, tarik tambang, bakiak, rally air dan spon, tank baja, Rally sarung, Volly ball. Bermacam tangkai perlombaan yang digelar diantaranya tarik tambang, bakiak, relly air dan spon, tank baja, Relly sarung, Volly ball.

     

    (Jun)

  • Siapkan Lilin, Lampung Mati Listrik Giliran Sebulan Penuh

    Siapkan Lilin, Lampung Mati Listrik Giliran Sebulan Penuh

    Bandar Lampung (SL) – Pelanggan PT PLN Distribusi Lampung harus banyak menyiapkan lilin dan menyiagakan generator set (genset). Sebab, provinsi ini akan mengalami pemadaman bergilir selama satu bulan penuh, terhitung 31 Agustus-30 September 2018.

    Mati listrik itu terjadi pada beban puncak antara pukul 17.00-23.00 WIB dengan durasi dua sampai tiga jam per hari.Perusahaan plat merah tersebut menuding penyebabnya adalah kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang, Tarahan, Lampung Selatan, Kamis (23/8/2018).

    Akibat amukan jago merah, beberapa peralatan PLTU Sebalang rusak parah. Salah satunya boiler, komponen utama untuk memanaskan air dalam pipa sehingga menghasilkan steam yang memutar poros turbin.

    “Jadi kalau (boiler) itu rusak, bagaimana ada pasokan listrik,” tegas salah satu teknisi PLTU Sebalang, Agung, saat dikonfirmasi  Selasa (28/8/2018).Menurutnya, pihak PLN akan berupaya secepatnya melakukan pemulihan sehingga pemenuhan energi listrik di Lampung kembali normal.Terpisah, Plh. Deputi Manajer Hukum dan Humas Supervisor PLN Distribusi Lampung, Bernadus Hernawan Rahanto, enggan merincikan kerusakan.Wawan –sapaan akrabnya, menerangkan tugasnya hanya memberikan informasi pemadaman bergilir untuk wilayah PLN Area Tanjungkarang, Metro, dan Kotabumi.”Itu bisa dilihat melalui Instagram @plndislampung. Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul,” tuturnya.Meski demikian, dia mengakui kebakaran PLTU Sebalang menyebabkan berkurangnya pasokan listrik untuk Lampung. Sehingga, opsi pengurangan beban di beberapa lokasi dilakukan.

    (net)

  • Dinas Pariwisata Lampung “Gagal Paham” Soal GAK

    Dinas Pariwisata Lampung “Gagal Paham” Soal GAK

    Bandar Lampung (SL) – Dinas Pariwisata Lampung gagal paham soal regulasi  Gunung Anak Krakatau (GAK). Dinas seharusanya mendorong Kemen LHK mengeluarkan regulasi penurunan sedikit fungsi GAK.”Melalui Dirjen KSDAE Kemen LHK, Dinas Pariwisata semestinya mendorong untuk mempercepat regulasi penurunan sedikit fungsi, bukan penurunan status cagar alam GAK,” kata Edy Karizal.

    ”Jangan salah kaprah,” ujar ketua Keluarga Pecinta Alam Watala Lampung itu kepada RMOL Lampung, Senin (27/8).

    Menurut alumni Faperta Unila itu, keinginan Pemprov Lampung terkait pemanfaatan sedikit bagian GAK untuk pariwisata telah direspon positif oleh Kemen LKH.

    Semestinya, kata Edy Karizal, yang diseminarkan atau yang dibahas bagaimana mendesak Kemen LHK dan apa-apa yang harus dipersiapan perangkat pendukungnya.

    Dicontohkannya, misalnya, fasilitas pendukung, masyarakat sekitar, pelaku/pengusaha jasa wisata, NGO sebagai kontrol, dan pers ya f ikut memantau.

    GAK sebagai cagar alam merupakan kewenangan pemerintah pusat sehingga Pemprov Lampung sama sekali tidak memiliki kewenangan dalam upaya pengambangan wisata di GAK sebelum ada perubahan regulasi baru tentang usulan BKSDA.

    Soal Gunung Anak Krakatau (GAK), belum ada titik temu antara BKSDA dan Dinas Pariwisata Lampung pada Seminar Vulkanologi Krakatau dan Pemanfaatannya di Masa Depan.”

    Jumat lalu (24/8), Pemprov Lampung menggelar seminar tentang pemanfaatan GAK untuk pariwisata dalam rangkaian Lampung Krakatau Festival (LKF) XXVIII Tahun 2018 di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung.

    BKSDA Wilayah Lampung-Bengkulu tetap memegang tugasnya menjaga GAK sebagai cagar alam, tak boleh dikunjungi siapapun selain untuk kepentingan ilmiah, penelitian dan ilmu pengetahuan.

    Sedangkan Dinas Pariwisata Lampung berkeinginan menjadikannya kawasan wisata alam. Lampung telah lama menjadikan GAK sebagai ikon wisata Provinsi Lampung.

    (net)

  • Andi Surya : Bandara Raden Intan Sebaiknya Dikelola Angkasa Pura II

    Andi Surya : Bandara Raden Intan Sebaiknya Dikelola Angkasa Pura II

    Bandar Lampung (SL) – Bandara Radin Intan merupakan titik sentral dari pembangunan Lampung. Dari Bandara ini mengalir berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain sebagainya. Oleh karenanya otoritas pengelola Bandara mau tidak mau harus lebih profesional, pendapat ini disebutkan oleh Andi Surya, Anggota DPD RI.

    “Saya memiliki andil untuk menyatakan bahwa Bandara ini bisa seperti ini, karena di awal pengembangan bandara saya pernah beberapa kali mendatangkan rombongan pimpinan parlemen DPD RI meninjau bandara ini. Lalu saya meminta agar DPD RI mendukung secara penuh pembangunan bandara saat itu. Kemudian setelahnya dari Jakarta kami bekerja untuk itu dengan melakukan koordinasi dan RDP kementerian terkait. Alhamdulillah bisa terealisasi”. Ujar Andi Surya.

    Dalam perspektif manajemen bandara kita harus mendukung masuknya Angkasa Pura II ke Bandara Radin Intan, karena di republik ini tiada satu pun badan atau lembaga yang lebih profesional di bidang kebandaraan selain Angkasa Pura. Oleh karenanya baik pemerintah pun masyarakat Lampung wajib mendukung Bandara dikola secara baik, termasuk Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, ujar Andi Surya.

    “Baiknya isu pengelolaan bandara ini ditanggapi secara proporsional dengan melepas kepentingan tertentu. Kita tidak usah terlalu mempermasalahkan hubungan kerjasama antara Kemenhub dengan Angkasa Pura II. Mau kerjasama terbatas pengelolaan aset atau sepenuhnya ‘take over’ itu adalah urusan pemerintah pusat. Yang rakyat inginkan adalah peningkatan pelayanan bandara. Dengan ramainya penerbangan disertai pertumbuhan jumlah penumpang dan frekuensi penerbangan berbagai maskapai, mulai disadari Bandara Raden Intan ini perlu pembenahan lebih lanjut”. Ucap Andi Surya.

    Dirinya menyatakan, hal yang sangat urgen adalah bagaimana Pemerintah Provinsi menyerahkan saja lahan yang saat ini menjadi bangunan VIP milik Pemprov yang mulai kelihatan ‘jadul’ kepada pengelola Bandara nantinya disertai juga lahan-lahan lainnya seperti lokasi masjid dan seluruh badan halaman bandara. Kami di parlemen akan mendorong Kemenhub maupun Angkasa Pura II memprogram pengembangan fisik bandara dari mulai bangunan di VIP hingga ke arah masjid bandara plus garbarata, pelayanan parkir, ruang tunggu, lalu lintas keluar masuk penumbang dan barang, kantin, ruang sholat dan lain sebagainya, agar Bandara Raden Intan lebih nyaman, tuntas Andi Surya. (rls)

  • Raden Adipati : Masyarakat Harus Teliti Membeli Produk Makanan

    Raden Adipati : Masyarakat Harus Teliti Membeli Produk Makanan

    Bandar Lampung (SL) – Bupati Way Kanan H. Raden Adipati Surya, S.H.,M.M Menandatangani Nota Kesepahaman antara Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan dengan Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandarlampung di Balai Besar BPOM Bandar Lampung, Senin (27/08/2018).

    Dalam kesempatan tersebut Bupati Adipati mengatakan, peredaran obat dan makanan illegal kini semakin marak seiring dengan perkembangan perdagangan dunia yang didukung kemudahan akses informasi dan pemasaran.Kondisi ini menuntut kita untuk selalu waspada terhadap adanya peredaran obat dan makanan illegal yang berbahaya bagi kesehatan.

    Menurut Bupati, masyarakat harus lebih teliti saat membeli produk makanan jangan terkecoh oleh harga yang lebih murah serta lihat tanggal kadaluwarsanya agar masyarakat tidak keracunan.Oleh karenanya, Balai BPOM dan Pemerintah perlu mengawasi peredaran obat dan makanan yang berbahaya, karena dari makanan yang sehat diperoleh gizi yang baik, ujar Bupati Raden Adipati.

    Selanjutnya, kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman ini, masih lanjut Bupati Alumni IPDN Djatinangor Jawa Barat itu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengawasan obat dan makanan, meningkatkan kapasitas fasilitas kefarmasian berupa fasilitas produksi, fasilitas distribusi dan fasilitas pelayanan agar dapat memenuhi ketentuan cara produksi, cara distribusi dan pelayanan kefarmasian yang baik.

    “Selain itu juga untuk meningkatkan keamanan, mutu dan gizi pangan industry hasil industry rumah tangga pangan dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan yang aman, berkhasiat atau bermanfaat dan bermutu sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat”, lanjut Bupati muda kelahiran Bumi Baru itu.

    Bupati juga berharap setelah Penandatanganan Nota Kesepahaman akan senantiasa bersinergi untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Way Kanan yang kritis akan mengkonsumsi obat dan makanan sehingga mampu melindungi kesehatan dirinya sendiri.

    “Kita juga harus melakukan pemantauan terhadap jajanan di sekolah-sekolah, toko-toko, swalayan, industri rumah tangga dan UMKM yang memproduksi makanan dan obat, agar produk-produk yang dihasilkan dapat bersaing dan layak untuk dikonsumsi. Dan sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Pengawasan Obat dan makanan yang akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Way Kanan untuk mewujudkan perlindungan kesehatan dan keselamatan konsumen yang berada di wilayah Kabupaten Way Kanan”, tutup Bupati Adipati.

    (media-merdeka)

  • PT KAI Tak Ada Data Asli Groundkaart, Selama Ini Usik Masyarakat

    PT KAI Tak Ada Data Asli Groundkaart, Selama Ini Usik Masyarakat

    Bandar Lampung (SL) – Warga bantaran rel KA se-Provinsi Lampung terusik dengan PT. Kereta Api Indinesia yang selalu mengklaim lahan Groundkaart Belanda yang dibuat pada 1913. Padahal sasar Grounkaart petugas PT. KAI tidak memiliki bukti fisik groundkaart yang asli, hanya memiliki salinan saja.

    Hal ini disebutkan oleh Guru Besar Hukum (Gubes) Agraria Universitas Indonesia, Prof. DR. Ny. Arie S. Hutagalung SH, MLI, dalam Fokus Grup Diskusi yang diselenggarakan oleh Badan Akuntabilitas Publik DPD RI pada Maret 2018 yang lalu, di ruang rapat BAP DPD RI Senayan, dengan tegas Ia menyatakan bahwa GrondKaart yang menjadi pegangan PT. Kereta Api Indonesia dalam mengklaim asset lahannya bukan merupakan alas hak.

    “Groundkaart hanya berupa gambar situasi atau semacam surat ukur, jadi tidak bisa dikatakan sebagai alat menegaskan fomal yuridis kepemilikan lahan.”Katanya, Senin (27/08/2018).

    Aspek kepastian dan perlindungan hukum berkenaan dengan legalitas tanah-tanah aset kereta api adalah ditentukan dengan mengikuti ketentuan pendaftaran konversi eks Hak Barat.

    Secara kronologis berkenaan dengan perubahan status badan hukum pada perusahaan yang kemudian menjalankan perkereta apian di Indonesia, yaitu bahkan sejak sebelum era DKA (Djawatan Kereta Api) yang berlanjut hingga sebagaimana ditemukan dalam situs resmi PT.KAI (persero).

    “Hingga saat ini tidak ada proses sertifikasi Groundkaart menjadi kepemilikan sesuai konversi hak2 Barat yaitu eigendom, opstal maupun erpacht. Apalagi, secara bukti fisik Grondkaart tidak ditemukan aslinya. Yang ada hanyalah salinan. Dengan demikian grondkaart bukan merupakan alas hak formil yuridis kepemilikan PT. KAI,”Jelas guru besar UI ini.

    Menanggapi hal ini Anggota DPD RI, Andi Surya, menegaskan dengan demikian semakin terungkap jika PT. KAI cuma punya salinan Groundkaart, tidak ada yang asli. ahkan anggota DPR-RI ini menduga Grounkaart cuma mimpi masa lalu orang-orang PT. KAI saja. Selain itu Groundkaart tidak tercatat di SIMAK (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) Kementerian Keuangan.

    “Fakta lain mengungkapkan, Kementerian ATR/BPN secara formal tidak bisa melakukan sertifikasi Groundkaart karena telah lewat waktu pendaftaran konversi hak-hak barat sebagaimana amanat Undang-Unsang Pokok Agraria (UUPA) no. 5/1960,”Tutupnya. (ltd/nt)

  • Warga Heran, Kontingen Bandarlampung Tidak Ada Dalam Parade Karnaval Krakatau 2018

    Warga Heran, Kontingen Bandarlampung Tidak Ada Dalam Parade Karnaval Krakatau 2018

    Bandarlampung (SL) – Aneh disaat ribuan warga Bandarlampung tumpah ruah ke jalan untuk menyaksikan parade Karnaval Krakatau 2018, Minggu (26/8/2018). Justru Kota Bandarlampung tidak mengirimkan peserta carnaval budaya. Kota Bandarlampung yang dipimpin Herman HN ini, cukup menjadi tuan rumah. Masyarakat yang sudah menonton di pinggir-pinggir jalan tidak melihat kontingen Bandarlampung.

    Selain Bandarlampung Lampung Tengah juga tidak mengirimkan kontongen parade budaya. Bupatinya Mustafa yang dipenjara KPK, Plt Bupatinya Lukman Djoyosoemarto tampaknya kurang peduli dengan budaya.

    Parade budaya Lampung Culture & Tapis Carnival Lampung Festival Krakatau, dibuka langsung oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, di Lapangan Saburai Enggal Bandarlampung, Minggu (26/8/2018).

    Ada 13 peserta dari kabupaten dan kota yang ikut dalam parade budaya. Ridho Ficardo dan anggota Forkopimda dan pejabat Provinsi Lampung ikut jalan kaki dari lokasi pembukaan Lapangan Enggal ke Jalan A. Yani Tanjungkarang tepatnya panggung utama depan Hotel Whiz(Warta9.com)