Kategori: Bandarlampung

  • Pasar Griya Sukarame Tergusur Pemkot Bandar Lampung Tuai Kecaman

    Pasar Griya Sukarame Tergusur Pemkot Bandar Lampung Tuai Kecaman

    Bandarlampung (SL) – Kebijakan Pemerintah Kota Bandarlampung menggusur Pasar Griya Sukarame terus menuai kecaman. Pasalnya puluhan kepala keluarga yang telah menempati lokasi itu bertahun-tahun kehilangan tempat tinggal.

    Ketua Front Muda Nahdliyin Een Riansyah menyatakan, pada Sabtu 21 Juli 2018 tepat di belakang kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Pemerintahan Kota Bandarlampung mengerahkan satuan polisi pamong praja untuk menggusur Pasar Griya pun sempat terjadi bentrokan antar petugas dan warga yang dibantu para aktivis.

    Menurut Een, Pasar Griya telah ada sejak tahun 1999, ini menjadi tempat warga Pasar Griya untuk mencari rezeki dan bertempat tinggal. Namun, semenjak penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Bandarlampung sekitar 100 kepala keluarga terancam kehilangan tempat tinggal.

    “Padahal, tempat tinggal adalah kebutuhan mendasar bagi manusia, dan hal ini diamanatkan oleh konstitusi bahwa negara/pemerintah berkewajiban mewujudkan kehidupan yang layak bagi masyarakat. Seperti janji-janji yang acap kali mereka lontarkan dalam kampanye, Mensejahterakan Masyarakat,” ungkap Een, Senin 23 Juli.

    Aktivis muda ini menyatakan, sudah sepatutnya para pemangku kebijakan mengetahui, memahami dan menghayati kehidupan masyarakat sebagai aspek pokok dalam memutuskan suatu kebijakan. Agar masyarakat benar-benar merasakan dampak positif dari kebijakan yang diambil. “Alih-alih melakukan perubahan yang mengatasnamakan pembangunan, pemerintah seringkali mengesampingkan aspek yang lebih penting, yakni kemanusiaan,” ungkapnya.

    Peristiwa penggusuran Pasar Griya Sukarame lanjut dia, merupakan contoh nyata bahwa program pembangunan yang diwacanakan Pemerintah Kota Bandarlampung telah mengesampingkan rasa kemanusiaan. Belasan korban luka-luka dari warga dan aktivis yang mencoba mempertahankan pasar griya untuk meminta solusi yang terbaik bagi masyarakat. “Tindakan kekerasan yang dilakukan Satpol-PP PP atas nama apapun tidak dapat dibenarkan,” imbuhnya.

    Menurutnya, tentunya hal ini tidak akan terjadi jika para pemangku kebijakan memegang teguh kaidah politik para ulama nusantara. “Bahwa setiap kebijakan yang diambil semata-mata untuk kemaslahatan masyarakat, tidak lebih,” ungkapnya.

    “Terlebih lagi sudah terlalu banyak dari kita yang latah mengatakan bela rakyat, hidup rakyat dan lain sebagainya yang mengatasnamakan rakyat,” tambahnya.

    Namun lanjut Een, ketika dihadapkan dengan persoalan yang nyata dari persoalan yang dihadapi rakyat, mereka bungkam. Untuk itu Front Muda Nahdliyin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tanggap dalam merespon setiap masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

    “Di tahun ini penggusuran Pasar Griya merupakan peristiwa kelam yang terjadi di Kota Bandarlampung, dan jika hal ini dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin terjadi diberbagai daerah lainnya di Kota Bandarlampung,” paparnya. (rls)

  • Lukis Tembok Awali Pameran Akultutasi

    Lukis Tembok Awali Pameran Akultutasi

    Bandarlampung (SL) – Melukis di tembok (mural) mengawali Pameran Lukis Akulturasi diikuti para perupa Lampung berlangsung di Taman Budaya Lampung, Senin (23/7).

    Pelukis mural diikuti 7 perupa Lampung. Mereka adalah Ari Susiwa Manangisi, Liya Ayu Arini, Diki Ardianto, Pandi, dan lain-lain.

    Dikatakan David, kurator pameran dan mural Akulturasi, kegiatan mural adalah mengawali pameran yang akan berlangsung 26 Juli sd 4 Agustus 2018 di Ruang Pameran.

    “Kalau mural, para perupa melukis dinding Teater Terbuka Taman Budaya Lampung, Senin (23/7) sore ini,” ujar David.

    Pameran Lukis Akulturasi direncanakan akan dibuka Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan didampingi Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan.

    Tubagus Andre, mantan Kepala Galeri Nasional yang kini menjabat Subdit Senimedia Kemendikbud juga dijadwalkan hadir.

    “Pak Andre sudah meyatakan siap hadir,” imbuh David.

    Sementara Kepala Taman Budaya Lampung Suslina Sari mengapresiasi kegiatan senirupa ini. “Saya menyambut dan mendukung pameran Akulturadi ini,” ujar dia.

    Pameran Akulturasi terbuka untuk umum dan pelajar untuk mengapresiasi dan mengoleksi karya-karya perupa.

    Sebanhak 33 perupa se Lampung yang memamerlan karya-karyanya, di antaranya Helmy Azeari, Pulung Swandaru, Sutanto, Suyitno, Yulius Bernardi, Yuni Hartono, Nurbaito, Koliman, dan lain-lain.

    Pameran ini juga digelar diskusi akulturasi rupa di Lampung. (rls)

  • Gubernur Ridho dan Forkopimda Hadiri Hari Bhakti Adhyaksa Ke-58

    Gubernur Ridho dan Forkopimda Hadiri Hari Bhakti Adhyaksa Ke-58

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan jajaran Forkopimda menghadiri upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-58, di Halaman Kantor Kejaksaan Tinggi Lampung, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (23/7/2018).
    Tena Hari Adhyaksa tahun ini adalah “Berkarya dan Berbakti Sepenuh Hati Menjaga Negeri.” Dalam acara tersebut hadir Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedy Afrizal, dan Jajaran Forkopimda Provinsi Lampung lainnya.
    Dalam amanat Jaksa Agung Republik Indonesia H.M. Prasetyo, yang dibacakan Kepala Kejaksaan Agung Tinggi Lampung, Susilo Yustinus, diungkapkan bahwa di usia lebih dari setengah abad ini, Kejaksaan harus memiliki rasa bangga, sukacita dan bersyukur bersama karena ditengah kesadaran masih adanya kekurangan, keterbatasan dalam bekerja dan berkarya, telah banyak hal yang telah kita perbuat dan dihasilkan untuk didedikasikan bagi masyarakat, bangsa dan negara.
    “Kita harus terus semangat, bertekad dan berupaya untuk menegakkan hukum dengan baik dan benar sehingga supremasi hukum dapat tegak terwujud mewarnai segenap nafas kehidupan bangsa diseluruh tanah air,” jelas Susilo.
    Ia menjelaskan acara peringatan hari bhakti Adhyaksa akan selalu mengingatkan dan menumbuhkan kembali kesadaran segenap insan Adhyaksa tentang masih banyaknya kekurangan yang harus diperbaiki, ditata, dibenahi dan disempurnakan, bersamaan dengan upaya menyelaraskan pemikiran dan cara kerja untuk melakukan pembaharuan sesuai dengan ekspektasi, harapan dan tuntutan masyarakat.
    “Kewajiban dan tanggung jawab selaku institusi penegak hukum harus terus berperan aktif dalam mendukung, menj aga, mengawal keberhasilan semua program kerja pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
    Kegiatan ini, lanjut Susilo, juga harus dimaknai sebagai saat yang tepat untuk memperbaharui semangat keinginan tentang perlunya gerakan menuju kearah dan tujuan yang lebih baik. “Momen ini harus dijadikan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dan introspeksi diri untuk memperbaiki dan merubah cara kerja yang kurang relevan, kurang selaras dan tidak produktif. Sehingga mampu menghasilan rumusan cara baru, kebijakan baru dan keputusan baru sebagai bagian dari upaya penyesuaian agar setiap tugas terlaksana dengan baik,” jelasnya.
    Susilo juga menjelaskan sebagai penegak hukum perlu memahami sepenuhnya bahwa apa yang dilakukan semata-mata ditujukan untuk menciptakan perlindungan, rasa nyaman dan aman yang mampu menjamin berlangsungnya segenap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik dan paripurna.
    “Untuk mewujudkannya, seluruh insan Adhyaksa harus memaksimalkan pengabdian, mencegah berbagai bentuk kecurangan dan penyimpangan serta memastikan agar program pembangunan yang diarahkan menjangkau segenap pelosok, daerah pinggiran yang ada diseluruh tanah air Indonesia,” harap Susilo.
    Susilo juga menyampaikan perintah harian Jaksa Agung, yaitu pertama, meningkatkan sensitifitas dan intensitas kepekaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab penegakan hukum dengan cerdas, lugas dan berintegritas. Kedu, memposisikan diri sebagai personel, fungsional dan instansional yang kukuh menggenggam serta menjunjung tinggi harkat dan kehormatan profesi selaku insan adhyaksa agar pantas dipuji dan dihargai.
    Ketiga menyadari dan menjaga diri sebagai pendamping, akselerator, pengawal dan pengaman jalannya pemerintahan dan pembangunan yang dapat dipercaya dan diandalkan. Keempat, bekerja dan berkarya tanpa pamrih dengan baik sepenuh hati, meniadakan perbedaan perlakuan dan pelayanan agar memberi manfaat, memenuhi harapan kuat dari masyarakat; dan kelima memupuk dan menumbuhkembangkan semangat bekerja bersama semua pihak, dalam bingkai hubungan yang solid dan sinergis demi upaya merawat keberagaman dan kebhinekaan bagi kebesaran bangsa dan keutuhan negara kesatuan RI yang harmonis. (Humas Prov)
  • Sekdaprov Hamartoni Terima Audiensi Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat

    Sekdaprov Hamartoni Terima Audiensi Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat

    Bandarlampung (SL) – Pj Sekda Provinsi Lampung Hamartoni Ahadist menerima audiensi Tim Lomba Sekolah Sehat (LSS-UKS) Pusat di Ruang Sakai Sambayan, Kantor Gubenrur Lampung pada Senin (23/7/2018). Tim terdiri dari para penilai LSS Tingkat Nasional yang berasal dari 4 kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
    Lomba ini diikuti 25 Provinsi se-Indonesia yang telah masuk nominasi penilaian. Penilaian dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli-10 Agustus 2018 yang terbagi menjadi 4 Tahap. Provinsi Lampung masuk dalam tahap 2 yaitu tanggal 23-27 Juli 2018.
    Adapun Sekolah yang menjadi wakil Provinsi Lampung dalam ajang LSS/UKS tingkat nasional tahun 2018 adalahTK Ekadyasa Branti Natar Lampung Selatan, SDN 02 Makarititama Gedung Baru Tulang Bawang, SMP N 4 Metro, dan SMK Muhammadiyah Gisting Tanggamus.
    “Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berharap sekolah yang mewakili Provinsi Lampung di tingkat nasional ini mampu meraih juara untuk dapat membawa nama baik Lampung dan bisa menjadi contoh bagi sekolah sekolah lain untuk lebih memerhatikan kesehatan anak didiknya,” ujar Hamartoni. (Humas Prov)
  • Gubernur Lampung Lepas 3.762 Mahasiswa KKN UIN Raden Intan 2018

    Gubernur Lampung Lepas 3.762 Mahasiswa KKN UIN Raden Intan 2018

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Lampung, Hery Suliyanto melepas 3.762 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Tahun 2018, di Lapangan Sepak Bola UIN Raden Intan Lampung, Senin (23/7/2018).
    Menurut Gubernur, seperti dituturkan Hery, KKN merupakan salah satu bentuk kegiatan akademik sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat. “Selain itu, kegiatan KKN juga merupakan wadah candradimuka untuk berkarya dan berperan nyata untuk masyarakat Provinsi Lampung,” ujar Hery.
    KKN ini sendiri akan berlangsung selama 40 hari. Selama 30 hari, terhitung mulai tanggal 24 Juli-24 Agustus adalah masa pelaksanaan. Sedangkan 10 hari berikutnya adalah pembekalan dan laporan.
    Hery mengatakan KKN akan berjalan efektif, manakala pelaksanaanya disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi rill dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat.
    “KKN juga akan berjalan efektif, manakala mahasiswa yang terlibat di dalamnya bersikap proaktif dan tidak tinggal diam dalam menghadapi berbagai kondisi yang mungkin terjadi di Iapangan. Saya berharap KKN ini nantinya dapat menjadi ajang mempererat persaudaraan dan membina kebersamaan diantara sesama mahasiswa peserta KKN maupun dengan masyarakat di tempat pelaksanaannya,” katanya.
    Hery menyebutkan saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedang fokus dalam percepatan pembangunan yang pro terhadap kepentingan masyarakat yaitu dalam bidang pembangunan infrastruktur dan pelayanan kepada masyarakat.  Hal ini diharapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini sekaligus mengurangi kesenjangan yang ada baik antar individu ataupun antar wilayah.
    “Kerja keras segenap jajaran Pemprov Lampung bersama Kabupaten/Kota dan Stakeholder lainnya untuk mewujudkan Lampung yang Iebih maju dan sejahtera telah menunjukan perkembangan yang sangat signifikan. Dengan berbagai keunggulan tersebut maka Lampung telah menjadi salah satu daerah unggulan investor, pariwisata dan pendidikan,” ujarnya.
    Hery menekankan kepada peserta KKN, untuk mengikuti program KKN dengan tertib dan ikuti petujuk koordinator KKN. Selain itu, jadikan Program KKN sebagai sarana menjalin silaturahmi dan kebersamaan dengan sesama peserta KKN maupun dengan masyarakat sekitar.  “Jaga nama baik Universitas dan keluarga ketika berada di daerah tujuan KKN, dengan menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” katanya.
    Sementara itu, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Mohammad Mukri M.Ag mengatakan setiap mahasiswa peserta KKN agar terus menjaga kekompakan antar teman.
    “Empat puluh hari akan terasa sangat pendek jika bisa dibangun suasana yang menyenangkan, tetapi sebaliknya waktu akan terasa panjang dan melelahkan ketika tidak ada kekompakkan, tidak terbangun kebersamaan. Saya berpesan mulai dari hari ini mari bangun kebersamaan dan selama di kampung orang,” ujarnya.
    Selain kepada sesama teman KKN, Mukri juga berpesan untuk membangun sifat saling menghargai dan sopan santun serta mampu menempatkan diri kepada masyarakat sekitar. “Saya minta peserta KKN selaku calon sarjana yang merupakan orang-orang terpelajar, sebagai tamu harus bisa menempatkan diri sebagai orang yang bermartabat dan terhormat. Orang terpelajar pastinya bisa memberikan pandangan dan wawasan. Saya berpesan untuk baik-baik selama disana dan baik-baik kembali ke kampus untuk menyelesaikan studinya,” pungkasnya.
    KKN UIN Raden Intan Lampung Tahun 2018 sendiri, akan disebar di dua Kabupaten, yakni Pringsewu sebanyak 1.014 mahasiswa dan Lampung Selatan sebanyak 2.748 mahasiswa. KKN ini dikelompokkan dalam 185 kelompok, dan dibimbing oleh 123 dosen pembimbing lapangan. Dari sejumlah tersebut, dikelompokkan didalam 11 kecamatan yakni Pringsewu sebanyak 3 kecamatan dan Lampung Selatan sebanyak 8 kecamatan atau dengan total keseluruhan yakni 171 desa. (Humas Prov)
  • Gubernur Lampung Sambut Mahasiswa KKN Kebangsaan dari 55 PTN Se-Indonesia

    Gubernur Lampung Sambut Mahasiswa KKN Kebangsaan dari 55 PTN Se-Indonesia

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyambut mahasiswa dari 55 Perguruan Tinggi Negeri yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan, dalam acara Welcome Party Balai Keratun, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Minggu (22/7/2018) malam. Pada kesempatan itu, Gubernur menilai Provinsi Lampung sangat tepat bagi 55 PTN dari seluruh Indonesia tersebut untuk dijadikan sebagai tempat KKN Kebangsaan dan KKN bersama Badan Kerjasama (BKS) PTN Wilayah Barat tahun 2018.
    “Lampung merupakan suatu tempat yang cukup tepat untuk dilaksanakan pembelajaran termasuk KKN, dimana begitu banyak potensi yang dimiliki Provinsi Lampung. Provinsi Lampung sebagai bahan kajian, materi pembelajaran, tidak akan pernah habis dengan dinamika sosial kemasyarakatannya,” ujar Ridho.
    Gubernur Ridho mengatakan pembangunan Lampung yang terus bergerak dengan sangat cepat, membuat pendidikan harus diutamakan demi menghasilkan para Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
    “Karena dengan kecepatan pembangunan yang ada, saya tidak ingin Provinsi Lampung tertinggal dari SDM nya, untuk itu saya berharap Perguruan Tinggi khususnya yang ada di Lampung untuk benar-benar mempersiapkan diri pada persaingan kedepannya. Pemerintah tidak mungkin memberhentikan pembangunan tetapi dengan pembangunan kita terus percepat, maka konsekuensi logisnya adalah persaingan SDM kedepan akan semakin berat,” katanya.
    Ridho menekankan Perguruan Tinggi telebih pada PTN sebagai lokomotif  harus benar-benar mempersiapkan anak-anak Indonesia ke depannya.
    “Sebab itulah yang menjamin bahwa kemerdekaan Indonesia itu bisa tetap dinikmati oleh warga negara Indonesia khususnya Provinsi Lampung, apabila SDM kita dalam kondisi yang baik, harus memastikan masyarakat Lampung tetap menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri,” ujarnya.
    Ia menjelaskan bahwa KKN di Lampung bisa dipelajari dan dilihat bagaimana kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di Lampung dengan dinamika yang bergerak cepat dan perubahan-perubahan kedepannya.
    “Lampung mempunyai tiga kebijakan strategis pembangunan yakni pertanian, industri dan pariwisata selain itu, pembangunan di Lampung juga sangat cukup cepat, Jadi para PTN yang KKN di Lampung mungkin kembali lagi ke Lampung dalam waktu dua atau tiga tahun lagi juga akan sangat banyak perubahannya,” katanya.
    Menurut Ridho, Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga terus memberikan perhatian terhadap sarana dan prasarana pada dunia pendidikan, seperti hibah lahan untuk Universitas Lampung (Unila) seluas 150 Ha dan UIN Raden Intan seluas 60 Ha, hal tersebut menujukkan bahwa keinginan menjadikan PTN di Lampung yang terbaik.
    “Pemprov Lampung menghibahkan lahan itu disertai dengan misi besar, bahwa Lampung harus menjadi Provinsi yang terdepan dan termaju di Pulau Sumatera. Saya berharap PTN khususnya di wilayah Sumatera mampu mempunyai visi dan kemampuan untuk mempersiapkan mengambil tongkat estafet pertumbuhan di Indonesia,” ujarnya.
    Sementara itu, Rektor Unila, Hasriadi Mat Akin mengatakan sebanyak 641 mahasiswa yang mengikuti KKN Kebangsaan ini merupakan yang terbaik di masing-masing PTN.
    “KKN ini akan berlangsung selama tiga puluh hari, dimana selain mencapai tujuan KKN pada umumnya, melalui KKN Kebangsaan ini akan memperkokoh semangat nasionalisme, rasa kebangsaan, dan menjadi ajang persaudaraan antar mahasiswa dari berbagai PTN,” katanya.
    Selain itu, KKN Kebangsaan dan KKN bersama BKS-PTN itu juga guna meningkatkan interaksi pemahaman dan kepeduliaan mahasiswa dari berbagai PTN di Indonesia terhadap nilai-nilai kebanggan bangsa untuk merajut persatuan dan kesatuan NKRI.
    “Melalui KKN Kebangsaan ini juga kita akan menanamkan jiwa dan nilai-nilai kebersamaan, kemandirian dan etos kerja serta tanggung jawab bagi calon pemimpin dimasa yang akan datang,” tandasnya. (Humas Prov)
  • Padam Total Mendadak PLN Sebut Sebagian Wilayah Lampung Alami “Blackout” Listrik

    Padam Total Mendadak PLN Sebut Sebagian Wilayah Lampung Alami “Blackout” Listrik

    Bandarlampung (SL) – Sejumlah wilayah di Provinsi Lampung alami padam total (meluas) atau “black out” yang mengakibatkan aliran listrik mengalami ganguan berjam-jam.

    Dari indikasi yang ada, diduga ganguan berada pada transmisi 150 Kilo Volt (KV) pada Gardu Induk 150 KV Kotabumi-Adijaya yang berdampak gangguan pada sebagian besar GI di Lampung.

    Dilansir kejadian blackout tersebut terjadi pada pukul 18.40 WIB. Saat terjadi gangguan, petugas berupaya untuk menormalkan kembali sistem interkoneksi Lampung pada pukul 19.40 WIB, dengan melakukan penyalaan bertahap.

    Pihak PLN Lampung pun meminta maaf atas terjadinya mati lampu di sejumlah tempat di Provinsi Lampung pada Senin (23/07/2018) malam.

    Dalam akun Facebook PLN Distribusi Lampung, PLN menyatakan permintaan maafnya. Berikut pernyataannya:

    Dear Pelanggan

    Saat ini terjadi Black Out aliran listrik di sebagian provinsi Lampung
    Hal ini diakibatkan adanya gangguan penghantar 150 KV Gardu induk 150 KV kotabumi – adijaya yg berdampak gangguan pada sebagian besar GI di Lampung.

    Saat ini kami sdg berupaya melakukan penyalaan bertahap
    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yg terjadi

    PLN Distribusi Lampung

    Black Out atau padam total adalah keadaan di mana hilangnya seluruh sumber tenaga pada suatu sistem tenaga listrik. Karena proses bisnis PLN yang kompleks dari hulu ke hilir, antara lain dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi. (Ismadiah)

  • Pemkot Bandarlampung Raih Penghargaan Yokkata Wonderful Indonesia Tourism Award 2018

    Pemkot Bandarlampung Raih Penghargaan Yokkata Wonderful Indonesia Tourism Award 2018

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Kota Bandarlampung meraih penghargaan Yokkata Wonderful Indonesia Tourism Award 2018 atas komitmen peformasi, inovasi, dan komitmen membangun pariwisata di daerahnya.

    Penghargaan itu diserahkan oleh staf Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pariwisata RI kepada Pemkot Bandar Lampung yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Bandar Lampung, Dirmansyah bersamaan dengan 30 kabupaten/kota se Indonesia di Gedung Sapta Pesona Kementrian Pariwisata RI, Jumat (20/7/2018) lalu.

    Kabag Humas Pemkot Bandar Lampung Paryanto menjelaskan penghargaan yang diberikan Yokkata News ini berdasarkan penilaian 4 kriteria.

    Adapun tim penilai adalah Asosiasi Usaha Pariwisata, Biro Pusat Statistik, Kementerian dalam Negeri, dan Kementerian Pariwisata.

    Kriteria pertama adalah pertumbuhan fasilitas akomodasi (kamar hotel). Kemudian kriteria kedua yakni pendapatan daerah dari sektor pariwisata. “Ketiga, Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)  yang meningkat, serta keempat IPM indeks pembangunan manusia yang terus baik,” kata Paryanto, Minggu (22/7/2018). (net)

  • Produk Kecantikan Asal Korea Banyak Tak Miliki Izin Edar

    Produk Kecantikan Asal Korea Banyak Tak Miliki Izin Edar

    Bandarlampung (SL) – Produk kosmetik menjadi salah satu jenis barang yang banyak diburu oleh masyarakat, terutama wanita, remaja. Tidak hanya produk dalam negeri tetapi juga produk luar negeri. Sayangnya, beberapa jenis produk tersebut rupanya belum mengantongi izin edar dari BPOM.

    Kepala BPOM Lampung Syamsuliani mengatakan, keluhan serta pertanyaan masyarakat didominasi oleh pertanyaan terkait kelegalan produk-produk kosmetik yang beredar di pasaran.

    “Umumnya produk pemutih-pemutih ini (pemutih wajah) yang di tanyakan oleh masyarakat, dan menanyakan kelegalan dari produk-produk tersebut,” ujarnya, Senin, 23 Juli 2018.

    Ia menambahkan, aksi pengawasan telah dilakukan oleh BPOM dengan menyasar pedagang eceran yang berada di stand kecil dalam gedung mall di seluruh Bandar Lampung, Metro dan Bandar Jaya.

    “Aksi yang dilakukan oleh pihak kami pada sembilan-sepuluh Juli, lalu tanggal 16-17 Juli, memang diarahkan di Mall-mall. Bukan berarti di mall tersebut bukan tempat yang baik, lepas dari pengaswasan BPOM,” jelasnya, di Kantor BPOM.

    Beberapa produk kecantikan yang sedang diminati salah satunya berasal dari negeri ginseng tetapi belum memiliki izin edar antara lain, etude house, innisfree, dan nature republic. Lalu ada beberapa masker wajah antara lain, animal soothing mask SNP, Rorec Mask, Nature go Mask, dan lainnya. Selanjutnya, produk eyeshadow naked 2 Urban Declay, Naked 3 urban Declay, N.Y.X lip cream, Vaseline lip Therapy, Etude House Dear Darling Tint, dan lainnya.

    “Ya produk luar juga memang sedang banyak diminati masyarakat. Pengaruh era globalisasi ini cepat, namun apabila tidak ada izin edarnya ya, jelas tidak ada perilndungan hukum,” tegasnya (*)

     

  • Polda Lampung Bekuk 7 Pelaku Komplotan Pencurian Sapi

    Polda Lampung Bekuk 7 Pelaku Komplotan Pencurian Sapi

    Bandarlampung SL) – Tim Tekab 308 Jatanras Polda Lampung dan Resmob Polres Jajaran berhasil menangkap 7 pelaku pencurian sapi yang bergerak di wilayah Lampung.

    Hal itu dibenarkan oleh Kepala Subdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto. Pada penangkapan tersebut tim berhasil mengamankan beberapa pelaku yang sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Lampung.

    “Pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 sekira pukul 15.00 WIB, Tim Tekab 308 Jatanras Polda Lampung dan Resmob Polres Jajaran telah mengamankan pelaku yang sudah menjadi DPO Curat Sapi,” ungkapnya pada Senin, 23 Juli 2018.

    Pada TKP pertama berhasil diamankan 1 orang tersangka yang menjadi otak dari tindak pencurian sapi di Lampung Utara, tersangka merupakan warga Tulang Bawang Barat.

    “Dari penangkapan tersebut, pelaku yang diamankan berinisial SN (53) yang merupakan warga Desa Marga Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Tulang Bawang Barat,” lanjutnya.

    Dari tersangka SN, Polda Lampung mengembangkan kasus tersebut dan akhirnya menangkap 3 pelaku lain yang menjadi komplotan pencurian sapi wilayah Lampung Utara.

    “Hasil pengembangan dari keterangan tersangka SN, Tim juga menangkap 3 orang pelaku lainnya atas nama JM yang ditangkap di Sungkai Utara Lampung Utara, MM diitangkap di Mesuji dan BR ditangkap di Tulang Bawang,” jelas dia.

    Pada TKP lain, Polda Lampung juga berhasil mengamankan pelaku pencurian sapi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Dari penangkapan tersebut berhasil diamankan 2 orang pelaku yang merupakan warga Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah.

    “Pada hari Kamis, 12 Juli 2018 sekira jam 21.00 WIB, Polda Lampung juga menangkap tersangka SP (42) dan SN (34) merupakan warga Kampung Aji Tua Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah. Barang bukti yang kita amankan yaitu 1 ekor Sapi dan 1  Unit Mobil Pick Up yang digunakan untuk mengangkut sapi,” kata dia.

    Hal yang sama juga menangkap 1 pelaku pencurian hewan di Lampung Timur dengan barang bukti linggis untuk melancarkan aksinya.

    “Selanjutnya hari Jumat, 16 Januari 2015 sekira pukul 01.00 WIB Polda Lampung mengamankan pelaku pencurian hewan bernama AS (42) merupakan warga Dusun Gunung Raya Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Dengan barang bukti 1 buah linggis untuk mencuri tersebut,” pungkas dia.

    Dari hasil penangkapan tersebut, ketujuh tersangka dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.(net)