Kategori: Bandarlampung

  • Banyak Usaha Salon di Bandarlampung Untuk “Esek Esek”

    Banyak Usaha Salon di Bandarlampung Untuk “Esek Esek”

    Bandarlampung (SL) – Ketum Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) Fauzi Malanda mengaku, berdasarkan hasil investigasi timnya selama dua bulan ini, telah banyak mendata adanya dugaan salon-salon kecantikan di Kota Bandar Lampung yang berfungsi ganda, yaitu adanya ruangan karaoke, dan kamar kamar. “Namun berdasarkan pantauan langsung ruangan karaoke ini dengan dalih tempat menunggu tamu jika jenuh menunggu,” kata Fauzi, Selasa 1 Mei 2018.

    Pemerintah Kota Bandarlamping kata dia, dalam hal ini Dinas Pariwisata perlu tingkatkan pengawasannya, karena ruangan ruangan karoke ini juga dihiasi pemandu lagu (PL), serta dalam ruangan koroke ini menyiapkan minuman beralkohol. “Selain daripada itu, dapat diduga karaoke semacam ini merupakan sarana perbuatan maksiat,” ucapnya.

    Fauzi mengaku merasa risih dengan keberadaan tempat-tempat semacam itu, selain itu juga, BNM RI melakukan investigasi di wilayah pinggiran pantai yang terletak di pinggir komplek Perumahan Puri gading, ada tempat yang dipungut tiket masuk, berdasarkan pantauan, banyak sekali kendaraan parkir di pinggiran pantai.

    “Namun pengemudinyat tidak turun dari kendaraan, dan mobil dalam keadaan hidup. Inipun kami curigai apa yang dilakukan. Untuk mengurangi perbuatan maksiat, kami berharap pada Kepolisian Sektor Teluk Betung Timur (TBT) untuk melakukan operasi di wilayah ini. Apalagi sebentar lagi kita akan menyongsong bulan suci Ramadhan,” paparnya.

    BNM RI mengajak komponen pemerintah, masyarakat untuk bersama-sama berbuat kebaikan, Fauzi pun berharap kepada masyarakat Indonesia umumnya untuk bersama-sama perang terhadap narkoba dan perbuatan maksiat.

    Fauzi meyakini ketika para orang tua dapat menasehati putra-putrinya, maka akan dapat mengurangi dan melindungi anak dari penyalahgunaan narkoba. “BNM RI, tidak akan berhenti untuk berbuat menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba dan perbuatan tersebut (maksiat). Menghadapi Ramadhan BNM RI, akan bentuk satuan tugas anti narkoba dan maksiat. Ini dibentuk untuk melakukan pemantauan daerah yang dianggap rawan, dan kami akan menggandeng Kepolisian Lampung,” imbuhnya. (Red)

  • Tanggamus Raih Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46

    Tanggamus Raih Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46

    Bandar Lampung (SL) – Kabupaten Tanggamus kembali berhasil meraih dan mempertahankan gelar Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Lampung pada MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46, yang digelar di Islamic Center, Bandar Lampung, yang dilaksanakan sejak 26 April s/d 1 Mei 2018.

    Keputusan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Dewan Hakim MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46 thn 2018 yang ditandatangani Ketua Dewan Hakim, Wasril Gunawan.

    Atas prestasi tersebut Kabupaten Tanggamus berhak menerima Piala Bergilir, yang menjadi Piala Tetap karena telah diperoleh selama tiga kali berturut-turut, semenjak MTQ ke 44 di Tanggamus Tahun 2016 dan MTQ ke 45 di Pesawaran Tahun 2017.

    Piala diserahkan oleh Pj. Gubernur Lampung yang diwakili Asisten IV Bidang Pemerintahan dan Kesmas Drs. Hery Sulistyo, MM, pada acara Penutupan MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46, yang dilaksanakan di Islamic Center, Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa malam (1/5/18).

    Dalam laporan Ketua Panitia MTQ ke 46 Provinsi Lampung, yang disampaikan Wakil Ketua I, Hi. Suhaili, M.Ag., dikatakan bahwa MTQ ke 46 ini diikuti oleh 15 Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung dan 627 org peserta. Suhaili juga menyampaikan bahwa untuk MTQ ke 47 tahun depan akan dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Selain itu imbuhnya, para pemenang MTQ ke 46 ini nantinya akan mewakili Provinsi Lampung pada MTQ Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara, pada bulan September mendatang.

    Sementara Pj. Gubenur Lampung dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Herry Sulistyo, MM., disampaikan bahwa MTQ ke 46 telah selesai dilaksanakan, namun lantunan kalam ilahi dalam kehidupan sehari-hari, jangan sampai tumbuh dan layu dalam semusim. “Kegiatan religius ini jangan sampai sia-sia dan berhenti sampai disini,” kata Hery.

    Tak lupa Hery juga mengucapkan selamat kepada pemenang dan pesan kepada peserta yang belum meraih prestasi.

    “Kepada Qori dan Qoriah, Hafiz dan Hafizoh, saya ucapkan selamat dan semoga prestasi yang diraih dapat dipertahankan dimasa yang akan datang, dan kepada yang belum menang, agar terus berlatih,” ucap Hery.

    Semangat bermusabaqah lanjut Hery, jangan sampai menggeser niat ikhlas untuk mensyiarkan agama Islam dan membudayakan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Hery juga berharap agar hasil  MTQ kali ini dapat menjadi modal dalam mengukir prestasi di ajang yang lain. “Kita berharap dari objektifitas penilaian pada MTQ ke 46 ini, dapat mengukir prestasi di even nasional dan internasional,” pungkasnya.

    Sementara Pj. Bupati Tanggamus Zainal Abidin menyampaikan selamat kepada para Kafilah Tanggamus dan masyarakat Kabupaten Tanggamus. Zainal juga mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing, pelatih dan semua pihak yang telah membantu para Kafilah, sehingga dapat memperoleh prestasi yang membanggakan ini. Terlebih prestasi ini merupakan yang ketiga kalinya diraih oleh Kabupaten Tanggamus. “Mudah-mudahan dengan prestasi ini akan meningkatkan kecintaan kita terjadap Al-Quran. Juga memicu prestasi lainnya di Kabupaten Tanggamus,” harap Zainal.

    Acara Penutupan MTQ ini dihadiri juga oleh Forkopimda Provinsi Lampung, para Bupati/Walikota se Provinsi Lampung, para Pimpinan Instansi Vertikal, serta para Pimpinan Tinggi Pratama dilingkup Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung.

    Berikut peringkat juara MTQ Tingkat Provinsi Lampung ke 46 tahun 2018. Peringkat kedua diraih oleh Kabupaten Waykanan, ketiga Kabupaten Lampung Barat, disusul Pringsewu, Lampung Utara, Pesawaran, Bandar Lampung, Metro, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lanpung Timur, Tulang Bawang, Tuba Barat, Mesuji dan Pesisir Barat. (hardi/rls)

  • KPK Diminta Usut Kasus Proyek Distan Holtikultura Lampung

    Bandarlampung (SL) – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) didesak mengusut dugaan ‘persekongkolan’ dalam tender sejumlah proyek milik Dinas Tanaman Pangan dan Holitikulkura (Dinas TPH) Provinsi Lampung tahun 2018.

    LKPP dinilai sebagai pihak yang berwenang dalam menangani persoalan tender proyek pemerintah. Sementara KPK yang saat ini masih terus melakukan pemantauan di Lampung harus juga melakukan pemantauan terhadap proses tender proyek pemerintah.

    “Jika saya baca beritanya wajar muncul dugaan tender itu dikondisikan. Karena memang banyak kejanggalan, indikasi tender itu dikondisikan terlihat dari penawaran peserta yang semua mendekati HPS dan peserta yang memasukkan penawaran itu-itu saja,” ujar Ketua Solidaritas Lembaga Independen Daerah (Solid), Suadi Romli, saat diminta tanggapannya, Minggu (29/4/2018).

    Selain itu, lanjutnya, adanya satu perusahaan yang memenangkan tender dua proyek sekaligus dengan peserta mayoritas sama dan yang memasukkan penawaran hanya perusahaan itu-itu saja juga patut diduga peserta dalam satu kendali.”Satu perusahaan memenangkan dua paket yang di Lambar dan Pesisir Barat, peserta tendernya mayoritas sama dan yang memasukkan penawaran  perusahaan itu-itu saja, sangat patut diduga dikondisilan, patut dicurigai dalam satu kendali. Terkecuali jika ULP membatalkan tender itu,”cetusnya.

    Pihaknya mendesak LKPP dan KPK bisa mengusut masalah itu.”Ini LKPP yang harus mengusutnya, apa lagi KPK memang lagi melakukan pemantauan di Lampung harus juga mengusutnya. Akan kami susun laporan untuk ke LKPP dan KPK,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas tanaman Pangan dan Holtikulkura Provinsi Lampung, Edy Yanto, terkesan buang badan dengan meminta wartawan konfirmasi ke PPK kegiatan.” Maksudnya kejanggalan gimana, kan masih proses pengadaannya jadi kejanggalan dimana, kalau tidak konfirmasi dengan PPK aja ya, karena saya di luar kota,” kata Edi melalui pesan singkatnya.

    Diberitakan sebelumnya, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung didesak membatalkan tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk kabupaten/kota milik Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung tahun 2018. Sebab tender proyek itu banyak kejanggalan yang mengarah ke kedugaan tender kurung.

    Berdasarkan dokumen yang diperoleh Harian Pilar, tahun 2018 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung sedikitnya menggulirkan 8 (delapan) paket proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah masing-masing untuk Kabupaten Tulangbawang dengan nilai Rp779 juta, Tanggamus Rp799 juta, Pesisir Barat Rp1,5 Miliar, Lampung Timur Rp799 juta, Lampung Tengah Rp799 juta, Lampung Selatan Rp799 juta, Lampung Barat Rp1,5 Miliar, dan Kota Metro Rp389 Juta.

    Delapan paket proyek ini sedang dalam proses tender dan susah memasuki masa sanggah. Namun, dalam proses tender proyek-proyek ini ditemukan banyak kejanggalan. Mulai dari nilai penawaran peserta mayoritas sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS), peserta mayoritas sama, bahkan terdapat satu perusahaan yang memasukkan penawaran disemua paket proyek yang disinyalir hanya untuk pelengkap.

    Indikasi tender proyek itu dikondisikan mulai terlihat dari tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk wilayah Pesisir Barat dan Lampung Barat dengan HPS masing-masing Rp1.558.592.000. Dari penelusuran Harian Pilar, diketahui dua proyek ini tendernya di menangkan oleh satu perusahaan yakni CV. Larasati Jaya dengan peserta tender mayoritas sama dan nilai penawaran sangat mendekati HPS, penurunnya kurang dari satu persen. Bahkan, dari belasan peserta tender yang mendaftar yang memasukkan penawaran hanya CV. Larasati Jaya sekaligus menjadi pemenang.

    Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Lampung Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.507.000 hanya turun Rp1 juta atau 0,06 persen dari HPS. Yang memasukan penawaran di tender proyek ini hanya CV.Larasati Jaya sendiri yang langsung menjadi pemenang.

    Sementara, Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Pesisir Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.409.000 hanya turun Rp1,1 juta atau 0,07 persen dari HPS. Yang memasukkan penawaran pada tender proyek ini kembali perusahaan yang sama yakni CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp1.557.409.000 sekaligus sebagai pemenang, dan CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp 1.544.720.000 yang disinyalir hanya sebagai pelengkap.

    Indikasi ‘tender kurung’ proyek ini semakin terlihat dari peserta tender yang mayoritas sama diantaranya CV. Vini Vidi VIci, CV. Larasati Jaya, Lang Buana, CV.Angkasa Jaya Teknik, CV. Johan Nusantara, Wibawa Mukti, CV. Tani Jaya, CV. Bangun Karya, CV.Purna Jaya, CV. Pesanggem Mitra Abadi, CV. Mitra Tani Utama, PT. Agro Kimia Asia, CV. Teguh Wijaya, Teguh Wijaya, CV. Megawanainti, CV. Xerofit, CV. Surya Mandiri Utama, PT. Alfarindo Gemilang Jaya, CV. Adis Putra Mandiri.

    Indikasi tender kurung juga ditemukan pada tender proyek yang sama untuk Kabupaten Tulangbawang dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan oleh CV.Banyumas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000,00 hanya turun Rp2,3 juta atau 0,2 persen dari HPS. Dalam tender proyek ini terdapat dua perusahaan yang memasukkan penawaran dan sama-sama sangat mendekati HPS yakni CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp764.360.000 dan CV. Banyimas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000 sekaligus sebagai pemenang.

    Kemudian, proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Tanggamus dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp776.600.000 hanya turun Rp2,6 juta atau 0,3 persen dari HPS. Menariknya pada tender proyek ini kembali hanya CV. Vini Vidi VIci yang memasukkan penawaran Rp 764.360.000 dan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp 776.600.000 sekaligus sebagai pemenang.

    “Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 04 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa sangat jelas mengatur indikator-indikator persekongkolan dalam tender, diantaranya peserta tender mayoritas sama dan bergantian menjadi pemenang, nilai penawaran pemenang tender sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Nah jika ditemukan indikator-indikator itu maka patut diduga tender itu dikondisikan,” ujat Tim Kerja Institute on Corruption Studies (ICS), Apriza, saat dimintai tanggapannya, Selasa (24/4/2018).

    Menurutnya, jika ditemukan mayoritas nilai penawaran pemenang tender proyek-proyek itu hanya turun 0,06 persen dari HPS maka patut diduga tender itu dikondisikan. Apa lagi jika peserta yang memasukkan penawaran perusahaan itu-itu saja.”Perpres itu jelas menyebutkan salah satu indikator persekongkolan dalam tender itu penawaran mayoritas mendekati HPS, kalau penawaran pemenang tender itu kurang dari satu persen penurunnya maka wajar jika di curigai dikondisikan.Karena percuma ditender jika penurunannya cuma seperti itu,” cetusnya.

    Jika dari delapan paket proyek itu, lanjutnya, peserta yang memasukkan penawaran adalah perusahaan yang sama ditambah perusahaan pememang saja, maka hal itu sangat janggal.”Disemua paket proyek itu yang memasukkan penawaran hanya CV. Vini Vidi VIci dan perusahaan pemenang? Jika seperti itu jangan-jangan CV. Vini Vidi VIci itu hanya pelengkap saja sebagai formalitas sementara pemenang sejatinya sudah di tentukan dari awal. Parah jika seperti itu,” tandasnya.

    Sesuai perpres pengadaan barang dan jasa, lanjutnya, Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender atau menyatakan tender gagal jika ditemukan indikator-indikator persekongkolan dalam tender. Jika proses itu tetap dilanjukan maka harus dilaporkan  ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).”Saran saya Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender itu, itu amanat Perpres dan agar tidak ada masalah di kemudian hari. Jika masih diteruskan maka laporkan ke LKPP atau laporkan ke KPK yang saat ini sedang melakukan pengawasan di Lampung,” pungkasnya.(hpr/Fit/nt/*)

  • Ketua DKL Yustin Ficardo Buka Festival Babai Betabuh 2018

    Ketua DKL Yustin Ficardo Buka Festival Babai Betabuh 2018

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintah Hukum dan Politik Theresia Sormin dan Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung (DKL) Yustin Ridho Ficardo secara resmi membuka Festival Babai Betabuh 2018 yang dipusatkan di Taman Budaya Lampung, Senin, (30/04/2018). Festival tersebut diikuti 22 grup dari seluruh Lampung dan mengusung tema “Merawat Budaya Daerah Wujud Emansipasi Estetis, Apresiatif, dan Bermartabat”.

    Festival ini diharapkan mampu menjadikan kesenian Lampung deperhitungkan bukan hanya di daerah, tapi juga nasional bahkan Internasional. “Perhelatan Bebai Betabuh 2018 ini adalah kali pertama diadakan di Provinsi Lampung yang merupakan insiatif dan tugas fungsi dari DKL, khususnya komite tradisi, untuk terus menggiatkan masyarakat, agar menjaga dan melestarikan budaya daerah Lampung, melalui seni musik khusunya cetik/gamolan pekhing, alat musik tradisional kebanggaan masyarakat Lampung yang telah mendunia,” ujar Yustin Ridho Ficardo saat membuka acara itu.

    Yustin menjelaskan kebudayaan daerah Lampung khususnya alat musik tradisional cetik/gamolan pekhing telah mendapat perhatian khusus dari profesor Margaret Kartomi dan Dr Karen dari Universitas Monash, Melbourne-Australia yang telah bertahun-tahun mengadakan penelitian mengenai budaya daerah Lampung.

    “Setiap tahunnya Universitas Monash Melbourne Australia mengirimkan mahasiswanya untuk mempelajari gamolan pekhing. Tahub 2018 ini akan diadakan Konferensi Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Lampung di Melbourne Australia dimana Bapak Muhammad Ridho Ficardo diundang sebagai Pembuka sekaligus Pembicara utama Konferensi tersebut. DKL pun diundang untuk turut mementaskan seni budaya Lampung di Australia,” ujarnya.

    Melihat betapa besar ketertarikan dunia luar akan alat musik tradisional Lampung ini, menandakan betapa kayanya budaya yang dimiliki Provinsi Lampung. Oleh karena itu masyarakat Lampung patut berbangga dan antusias untuk menjaga dan melestarikannya. “Saya berharap agar acara Bebai Betabuh ini, akan menjadi event tahunan, yang tidak hanya menjaga kelestarian budaya daerah saja, namun juga akan mampu menjadi daya tarik pariwisata Lampung. Musik adalah bahasa universal, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. da masa, dimana musik menjadi dominasi aktifitas laki-laki. Dari mulai sebagai pemain, komposer serta arranger. Kalaupun boleh, wanita hanya dieksploitasi sebagai penyanyi dan penari. Namun, berkat perjuangan RA kartini pejuang emansipasi.

    Wanita mendapat tempat sejajar sebagaimana layaknya kaum laki-laki. Hampir di semua kedudukan sosial, tidak ada lagi yang membatasi kemungkinan wanita untuk berkembang dan maju. Musik, adalah salah satu aspek yang memberi tempat bagi kaum wanita untuk mengeksplorasi kemampuannya,” jelas Yustin.

    Sementara itu, Ketua umum BKOW Provinsi Lampung Kingkin Sutoto menyampaikan acara ini dalam rangka mempringati Hari Kartini tahun 2018. Tujuannya untuk memberikan informasi tentang kekayaan alat musik tradisional Lampung beserta cara menabuh atau memainkannya sehingga mampu menanamkan rasa kecintaan pada budaya daerah, khususnya seni musik tradisional sebagai wujud emansipasi kaum perempuan dalam merawat budaya daerah yang estetis, apresiatif, dan bermartabat.

    “Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama BKOW Provinsi Lampung yang didukung oleh Ketua Umum DKL. Ini merupakan bentuk kecintaan beliau kepada budaya dan musik tradisional daerah lampung dengan harapan mampu menjdi daerah yang kesenian daerahnya bisa deperhitungkan bukan hanya di daerah, tapi juga nasional bahkan internasional,” ujar Kingkin. (Humas Prov)

  • Ketua SMSI Lampung Ajak Media Online Kembali Ke Kiblatnya

    Ketua SMSI Lampung Ajak Media Online Kembali Ke Kiblatnya

    Bandarlampung (SL) – Ketua Serikat Media Siber (SMSI) Lampung, Donny Irawan mengajak kepada seluruh pemilik media online di Lampung, terutama yang tergabung dalam SMSI untuk kembali ke jati diri sebagai media yang memiliki kiblat sdebagai kontrol sosial, dan mata masyarakat.

    Pasalnya menjelang masuk masa Kampaye PILKADA 2018 di Lampung peran media online, surat kabar mulai dirasa kendor dan terkesan ada saling serang sesama media, sehingga mulai melupakan Tugas dan tanggung jawabnya, sebagai alat kontrol kebijakan Publik.

    “Saya berharap mulailah kembali ke Jati diri kita bahwa peran media adalah Pembawa aspirasi masyarakat sebagai alat kontrol yang kuat , agar Pemerintah bekerja di jalur yg benar, dan itu harus diawasi dan dipantau dengan baik,” kata Donny melalui rilisnya, Selasa (1/5)

    Untuk itu selaku ketua SMSI Lampung yang saat ini memiliki keanggotaan kurang lebih 71 Media Online di lampung menghimbau kepada semua anggota SMSI Lampung khususnya dan Perusahaan Media lainnya untuk terus memaksimalkan tugas pokok dan Peran Media dengan baik dan benar.

    Donny Irawan menghimbau agar medai terus mengritisi kebijakan Publik yang tidak Pro Rakyat yang dilakukan oleh Pemerintah, yang terkesan menghamburkan uang rakyat . “Pemantauan dilapangan terkait Perizinan masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat, mengurus perizinan terkesan lama dan bertele dengan dalih aturan UU/ PP/ Permen/Pergub/ Perda dll sehingga ada kesan kesengajaan, yang akhirnya pugli terus terjadi sampai dengan saat ini,” katanya.

    Lalu, soal infrastruktur jalan di kabupaten kota masih banyak jalan yang hancur, karena pengawasan yang lemah dan tidak ada kontrol dari semua pihak. Termasuk Aparat penegak hukum. “Layanan Publik dirasakan masih banyak yang dikeluhkan oleh masyarakat, baik itu soal Pendidikan, kesehatan, dll,” katanya

    Doni menegaskan hal ini perlu di sampaikan karena melihat kritikan oleh media semakin kendor, sementara itu Media, dan SMSI harus ikut bertanggung jawab dalam hal ini, (rls)

  • Persiapan Mudik Kapolda Tinjau Pembangunan Proyek JTTS

    Persiapan Mudik Kapolda Tinjau Pembangunan Proyek JTTS

    Bandarlampung (SL) – Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana melakukan peninjauan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bakauheni – Terbanggi Besar, Selasa (01/05). Kunjungan Kapolda menyisir dari STA KM 0 Pelabuhan Bakauheni hingga STA KM 8 Jatiagung, Lampung Selatan.

    Kapolda yang didampingi Dirlantas Polda Lampung, Kapolres Lamsel, Dandim 0421 Lamsel, Humas PT PP Lampung, menyempatkan untuk berhenti dan turun di beberapa titik jalan tol, “Sampai dengan saat ini pihak pengembang masih optimis, bahwa nanti bisa digunakan sampai dengan KM 80. Tadi kita baru mengecek sampai KM 80. Tapi kita lihat situasinya, apakah nanti pembangunan jalannya akan terganggu oleh suasana cuaca atau tidak,” kata Suntana.

    Suntana melanjutkan, dirinya sangat optimis bahwa nantinya di KM 1 sampai KM 9 Kecamatan Sidomulyo, bisa dipercepat di beberapa bidang dan kegiatan yang akan dievaluasi setiap harinya, “Apabila memungkinkan, sampai dengan KM beberapun, secara keamanan, kenyamanan pengguna jalan memang bisa kita lewati tol, tapi itu berdasarkan kesepakatan dan keputusan beberapa stakeholder yang ada,” lanjutnya.

     Dengan menggunakan jalan tol tersebut, waktu yang biasanya ditempuh dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung ditempuh dengan waktu 2 jam, dapat menghemat waktu sampai 1 setengah jam. “Untuk rambu-rambu, kita berkerjasama dengan pihak pengembang dan Dishub itu akan membuat rambu-rambu jalan yang memang akan digunakan sebagai penunjuk jalan, tadi kita berfikir juga bagaimana kesiapan dengan pom bensin karena belum ada rest area, alhamdulillah dari pihak pengembang akan menyiapkan rest area,” tuturnya.

    Untuk alternatif kesiapan mudik lebaran nanti, melalui Polres Lampung Selatan sudah melakukan penelitian yang akan dijadikan alternatif jalan kalau memang kendaraan harus dikeluarkan di KM 38,9 Sidomulyo. “Diimbau untuk para pemudik nanti, tetap berhati-hati pastikan kendaraan dalam keadaan sehat, dicek sebelum berangkat, bensin harus diisi, cek kesehatan fisik harus dilakukan,” pungkasnya

  • Mobil Yaris Anggota Brimob Hantam Box Beton Pembangunan Underpass

    Mobil Yaris Anggota Brimob Hantam Box Beton Pembangunan Underpass

    Bandarlampung (SL) – Diduga mengantuk, mobil Toyota Yaris anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menabrak culvert box atau beton gorong-gorong di areal pembangunan Underpass Universitas Lampung (Unila), Selasa (1/5/18) sekira pukul 06.00 WIB.

     Diketahui korban yang mengendarai mobil Toyota Yaris silver metalik, BE-2367-AQ tersebut bernama Pagan Nuari (24), salah satu anggota Brimob Polda Lampung, warga Jalan Pramuka, Gang H. Maherat, (Nunyai), nomor 24 , LK 01, RT 03, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung.

     Saksi mata di lokasi kejadian, Muslim menjelaskan peristiwa itu berawal ketika pengemudi tersebut melaju kencang dari arah Rajabasa menuju Tanjungkarang. “Mobilnya menyerempet pembatas proyek, kemudian menabrak beton gorong-gorong yang ada di dalam kawasan pembangunan proyek,” kata Muslim.

    Setelah itu, pengemudi yang mengenakan seragam Brimob tersebut keluar dari dalam mobil. “Dia keluar lalu melepaskan seragamnya,” ujarnya.

     Muslim melihat, pengemudi itu dalam kondisi sehat. “Saya lihat dia baik-baik saja. Tidak ada luka. Cuma mobilnya saja yang hancur,” jelasnya.

     Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polresta Bandarlampung, Kompol Souzarnanda Mega membenarkannya. “Kalau kendaraannya sudah diangkut ke bengkel oleh pemiliknya. Pengendaranya baik-baik saja dan sudah pulang ke rumahnya,” kata pria yang akrab disapa Nanda itu.

     Dia mengatakan, bahwa pengemudi diduga mengantuk, sehingga terjadilah kecelakaan tersebut. “Sepertinya pengemudi mengantuk. Karena kejadiannya juga masih pagi sekali. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,” terangnya.

     Saat petugas lalu lintas melakukan pemeriksaan korban. Diketahuilah bahwa pengemudi itu berprofesi sebagai anggota Brimob. “Kita juga sudah melakukan pengecekan surat-menyurat kendaraannya. Semuanya lengkap,” jelasnya. (mmt/acw)

  • Aksi Damai Para Buruh Mengenang Perjuangan May Day

    Aksi Damai Para Buruh Mengenang Perjuangan May Day

    Bandarlampung (SL) – Tugu Adipura menjadi merah dipenuhi oleh ratusan massa buruh yang menggunakan atribut serba merah. Ratusan massa buruh yang tergabung dalam Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) menggelar aksi damai untuk memperingati hari buruh sedunia (MayDay), 1 Mei 2018.

    Pantauan di lokasi aksi damai, sebelum berkumpul di Bundaran Adipura, massa aksi buruh melakukan longmarct dari jalan Raden Intan depan Ramayana menuju ke Bundaran Adipura.Sembari berjalan, ratusan massa aksi buruh ini terus meneriakkan yel-yel “hidup buruh” sembari mengangkat sepanduk.

    Aksi ratusan buruh ini pun mendapat pengawalan ketat dari ratusan anggota kepolisian.Massa yang mengatasnamakan PPRL ini tergabung dari FSBKU-KSN, FSP2KI-KPBI, FSBMM, KPR, LMND, FMN, SERUNI, SP SEBAY, SPRI, SBMI, LBH Bandar Lampung, KPOP, Persatuan Masyarakat Kampung Pasar Griya, SPI, AGRA, BEM U-KBM Unila.

    May Day atau peringatan hari buruh internasional diperingati setiap tanggal 1 Mei. Di Indonesia peringatan hari buruh sempat dilarang di era Presiden Soeharto. Hari Buruh kembali menjadi hari libur nasional saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkannya tahun 2014. Bagaimana awal mula tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh?

    May Day punya sejarah panjang. Lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja setelah revolusi industri. Para buruh dipaksa untuk bekerja hingga 16 jam sehari. Di beberapa tempat ada yang dipaksa bekerja hingga 19 jam sehari di pabrik-pabrik.

    Tanggal 1 Mei 1886, sejumlah Serikat Pekerja di Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut diberlakukannya 8 jam kerja setiap hari serta kenaikan upah yang layak. Aksi ini terjadi serentak di seluruh negeri. Tak kurang dari 100.000 orang buruh mengikuti mogok massal tersebut.

    Aksi ini berlangsung berhari-hari. Tanggal 4 Mei malam, di alun-alun Haymarket di Chicago, sejumlah aktivis masih melakukan orasi bergantian. Awalnya ada 3.000 orang di sana. Namun seiring hujan deras, pada pukul 22.00 hanya tinggal ratusan buruh yang bertahan.

    Kemudian sekitar 180 polisi datang ke lokasi para buruh berkumpul. Suasana memanas. Para aktivis berusaha menjelaskan kalau mereka menjalankan aksi damai. Namun polisi bersikeras membubarkan mereka. “Atas nama hukum, saya meminta kalian membubarkan diri,” kata Inspektur Polisi John Bonfield sambil menunjuk massa. “Saat itulah sebuah bom tiba-tiba meledak di dekat barisan polisi. 67 aparat terluka dalam serangan itu. Sementara tujuh polisi tewas. Petugas mulai menembaki para demonstran. Melukai 200 orang dan menewaskan beberapa orang,” tulis majalah TIME menggambarkan peristiwa itu.

    Bom tersebut kemudian diketahui merupakan bom rakitan yang dibuat dari dinamit dan diisi dengan kepingan tajam logam. Begitu meledak, potongan metal langsung berterbangan membunuh beberapa orang polisi. Hal ini dibalas oleh berondongan tembakan ke arah massa.

    Kemudian tercatat empat orang tewas dari barisan para buruh. Tak kurang dari 100 orang ditahan. Tak diketahui secara jelas siapa yang melemparkan granat ke arah polisi. Peristiwa di Chicago itu kemudian dikenal dengan nama Insiden Haymarket atau Kerusuhan Haymarket.

    Konferensi Internasional Sosialis tahun 1889 kemudian menetapkan demonstrasi besar-besaran di AS dan Kanada serta insiden Haymarket sebagai momentum untuk perjuangan para buruh. Awal mula aksi tanggal 1 Mei 1886, ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional.

    Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.

    Disela-sela demo ditugu Adipura terlihat Polwan-polwan cantik dari Polresta Bandar Lampung terlihat membagikan air mineral kepada para buruh yang menggelar aksi demonstrasi.Polwan tersebut mengelilingi para buruh untuk memberikan air mineral tanda kepedulian polisi kepada masyarakat yang menuntut haknya kepada pemerintah.Para buruh dengan sontak menerima air mineral yang dibagikan sang polwan dan langsung meminumnya.

    Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono memilih untuk ngantor di luar. Hal ini dilakukannya akibat banyaknya kegiatan di lapangan. Tidak seperti biasanya, Alumnus Akabri 1995 ini memilih mengerjakan berkas kantor di Pos Lalu Lintas di Bundaran Adipura, Selasa 1 Mei 2018.Nampak berkas yang ditata didua sudut meja dengan panjang 1×2 meter.

    Sembari memantau aksi damai hari buruh sedunia (May Day), Murbani mencek satu persatu berkas yang ada di meja. Saat ditanya, Murbani menjawab jika ngantor diluar itu adalah hal biasa. “Ini biasa kalau ngantor diluar, dimana saja harus siap standbay bertugas,” ungkapnya.

    Masih kata dia, ngantor di luar ini lebih pada efektifitas kegiatan mana kalau ada kegiatan di lapangan. “Saya harus memantau langsung bahwa kegiatan yang berlangsung di lapangan itu berjalan baik dan aman,” katanya.

    Murbani menambahkan, sebagai Kapolres harus bisa melakuakan dua pekerjaan langsung. Yakni pengendalian lapangan operasional dan administrasi perkantoran. “Keduanya harus berjalan beriringan jadi saat saya di lapangan, gak ada alasan kegiatan penyidikan dan administrasi terbengkalai. Sehingga saat di lapangan bisa melakukan kegiatan administrasi dan kegiatan penyidikan,” tutupnya (jun)

  • BNM RI Apresiasi Polres Bandarlampung Amankan 23 Orang Pesta Narkoba

    BNM RI Apresiasi Polres Bandarlampung Amankan 23 Orang Pesta Narkoba

    Bandarlampung (SL) – Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika dan Maksiat (DPP BNM RI) mengapresiasi jajaran Polresta Bandar Lampung yang telah mengamankan 23 orang terduga penyalahgunaan narkoba di Kelurahan Lebak Budi Bandar Lampung.

    “Kami berharap kepada jajaran Kepolisian untuk tidak ada nilai tawar terhadap pengguna barang haram di pesta itu. Nah ini suatu langkah positip Polresta Bandar Lampung dengan sigap melakukan penangkapan. Kami meyakini dari penangkapan itu tentunya aparat berwajib dapat melakukan pengembangan dan mencari tahu asal usul barang yang mereka dapat,” ucap Ketum BNM RI, Fauzi Malanda, Minggu 29 April 2018.

    Fauzi berharap kepada aparat Kepolisian di Polres Polres untuk mengawasi pesta rakyat di wilayah hukumnya, alaaamnua kata dia, jika di Bandar Lampung saja sudah seperti ini, dapat dibayangkan di kabupaten/kota lainnya.

    “BNM RI akan selalu mengawal penegakan hukumnya. Kami minta Kepolisian tidak memberi izin keramaian di malam hari. Bila terjadi pelanggaran, bubarkan kegiatan dimaksud. Kami BNM RI mendukung aparat penegak hukum di nusantara ini,” ucapnya.

    BNM RI juga sangat menyayangkan masih rapuhnya mental pejabat ASN, contohnya kata dia, telah diamankannya oknum Kabid SDM Pol PPLampung Timur, yang diamankan aparat Kepolisian di daerah Sekampung Udik, Lampung Timur yang diduga menggunakan dan membawa barang haram jenis sabu, yang diamankan pasa Sabtu lalu.

    “Nah jika sudah seperti ini, yang kita kasihani adalah keluarganya, istri dan anaknya. Ini contoh masih rendahnya moral para pejabat sipil di daerah ini pada khususnya di nusantara pada umumnya,” imbuhnya.

    Diketahui, jajaran Polres Lampung Timur
    pada Sabtu 28 April 2018, mengamankan oknum Kabid SDM Pol PP Lampung Timur, berinisial IP di Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur.

    IP diduga memiliki dan sedang menggunakan narkoba jenis sabu. (Red)

  • TK IT Baitul Janah Kembali Pertahankan Juara Drum Band se-Sumbagsel

    TK IT Baitul Janah Kembali Pertahankan Juara Drum Band se-Sumbagsel

    Bandarlampung (SL) – TK IT Baitul Jannah sukses mempertahankan Tropi Bergilir Gubernur Lampung atas kejuaran drum band TK pramandiri se-Sumbagsel di GOR Saburai, Kota Bandarlampung, Minggu (29/4/2018).

    Senin pagi (30/4/2018), Kepala Sekolah TK IT Baitul Janah Ani Sahanah, S.E., M.Pd.menyerahkan penghargaan tersebut kepada Ketua Yayasan Baitul Janah Ir. Sugirianto disaksikan para siswa dan wali murid.

    Selain berhasil mempertahankan kembali Tropi Bergilir Gubernur Lampung, Drum Band Gita Bahana Yunior TK IT Baitul Janah juga berhasil meraih enam kategori juara lainnya.

    Keenam kategori juara tambahan tersebut adalah Juara Harapan Pertama Favorit, Juara Kedua Colour Guard, Juara Pertama Visual Effect, Juara Pertama Analisa Musik, Juara Pertama General Effect, dan Juara Pertama Konser.

    Abi Giri, panggilan Ir. Sugirianto, mengucapkan selamat kepada para siswa, guru, dan wali murid yang telah mendukung kegiatan sehingga bisa menjuarai berbagai ketegori perlombaan drum band.

    Dia juga berharap prestasi dapat dipertahankan lagi tahun depan agar Tropi Bergilir Gubernur Lampung bisa jadi tropi tetap bagi TK IT Baitul Janah. “Kita selalu ersyukut agar ditamba nikmatnya,” ujar Abi Giri.

    Dua pekan lalu, di Pasar Seni Ancol (11-12/4/2018), TK IT Baitul Jannah meraih juara umum Konser Drum Band se-Jabotabek Plus. Empat piala dibawa pulang Gita Bahana Yunior ke sekolahan yang berada di Kemiling, Bandarlampung.

    Keempat piala yang berhasil diraih kategori “Colour Guard Terbaik”, “Mayoret Terbaik”, “Field Commander Terbaik”, dan Juara Pertama Konser Drum Band se-Jabotabek.

    Ketua Yayasan Ir. H. Sugirianto membagikan piagam kepada anak-anak yang ikut drum band di TK Baitul Jannah, Selasa (17/4/2018). Perlombaannya di Pasar Seni Ancol (11-12/4/2018).

    Pada tahun sebelumnya, 2017, TK IT Baitul Jannah juga meraih juara umum pada perlombaan yang sama. Di Bandarlampung, Gita Bahana Yunior juga kerap meraih juara.

    Kepala Sekolah TK IT Baitul Jannah Ani Sahanah, S.E., M.Pd.I. yang mendampingi para siswa yang ikut drum band berharap para siswa dapat terus berprestasi. Masih ada perlombaan-perlombaan tingkat lokal. (pakho)