Kategori: Bandarlampung

  • Operasi Patuh 2018, Kapolresta Berikan Tali Asih Pengendara Cilik Tertib

    Operasi Patuh 2018, Kapolresta Berikan Tali Asih Pengendara Cilik Tertib

    Bandarlampung (SL)-Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono memberikan apresiasi tali asih berupa alat tulis kepada pengguna jalan cilik yang tertib berlalu lintas dengan menggunakan helm. Kegiatan itu dilaksnakan saat memimpin opersai Patuh 2018, di Tugu Adipura Bandar Lampung, Jumat (27/4).

    Kombes Murbani didampingi Wakasat Lantas AKP Ridho Rafika mengatakan kegiatan ini adalah dalam rangka Ops Patuh Krakatau 2018 Polresta Bandar Lampung. “Ada tali asih berupa alat tulis, bagi pengendara, atau penumpang cilik yang menggunakan helm. Kegiatan ini guna menumbuhkan budaya tertib berlalulintas sejak usia dini. Stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk kemanusiaan, “ kata Murbani.

    Menurut Murbani, satuan Lalulintas (satlantas) Polresta Bandar Lampung menggelar kegiatan Operasi Patuh 2018, yang digelar Selama 14 Hari ini. “Operasi yang digelar ini, juga melibatkan beberapa Personel jajaran polres. Dan operasi patuh  tersebut tetap mengedepankan Reperensiv dan preemtif, preventif.

    “Operasi ini merupakan kegiatan yang juga melakukan tindakan tilang bagi para pelanggar lalulintas. Petugas akan tilang mereka tidak  dilengkapi surat-surat maupun hlem,“ katanya.

    Selain itu ia menghimbau pada masyarakat khususnya masyarakat Bandar Lampung, agar tetap mengutamakan keselamatan jika berkendara, lengkapi surat-surat kendaraan serta mematuhi aturan berlalu lintas, ”Ingat sudah banyak darah dan air mata mengalir di jalan raya, janganlah menjadi korban di jalan raya selanjutnya,” katanya.

    “Ingat, dan pahami 4P Dan 3M 7 Saran Operasi Patuh, yaitu pengendara motor yang tidak menggunakan helm standar, pengendara roda empat yang tidak menggunakan safety belt, pengendara roda empat yang melebihi batas kecepatan, mengemudi kendaraan dalam keadaan pengaruh alcohol, pengendara di bawah umur, menggunakan HP pada saat mengemudi kendaraan, melawan Arus,” katanya. (jun)

  • Indosiar Hadirkan “Demam Lida” Di Tengah Warga Lampung

    Indosiar Hadirkan “Demam Lida” Di Tengah Warga Lampung

    Bandarlampung (SL) – Ajang pencarian bakat terbaru dan terbesar persembahan Indosiar “Liga Dangdut Indonesia (LIDA)” telah memasuki babak Konser Final sejak 6 Maret 2018 lalu hingga 14 Mei 2018 mendatang. Dalam setiap episodenya akan menampilkan juara dari masing-masing provinsi dan terbagi dalam beberapa grup.

    Proses audisi sebelumnya telah berlangsung di 34 provinsi di Indonesia yang diikuti hampir mencapai 11 ribu peserta dari penjuru Indonesia. Atas pencapaiannya tersebut, pada perayaan HUT Indosiar ke-23 beberapa waktu lalu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia kepada Indosiar untuk program LIDA sebagai Program Pencarian Bakat dengan Peserta dari Provinsi Terbanyak.

    Kini Indosiar menghadirkan duta-duta dangdut tersebut ke tengah-tengah pemirsa secara langsung melalui event offair “Demam LIDA” yang akan diselenggarakan di Lampung bertempat di Ramayana Rajabasa Lampung pada hari Minggu, 29 April 2018 pukul 15.00 WIB.

    Pada kesempatan kali ini Indosiar akan menghadirkan Finalis LIDA Provinsi Lampung bersama jebolan ajang pencarian bakat Indosiar D’Academy yakni Rafly dan Ika, serta jebolan Bintang Pantura, Norman.

    Verno Nitiprodjo selaku Head of Program Communication mengungkapkan penyelenggaraan Demam LIDA ini bentuk ungkapan terima kasih Indosiar kepada masyarakat yang selama ini begitu setia dengan program-program dangdut yang ditayangkan oleh Indosiar, termasuk LIDA yang berhasil mengukuhkan diri sebagai program pencarian bakat dangdut terbesar di dunia saat ini.

    “Demam LIDA Lampung mendatang, menghadirkan lima Duta LIDA Lampung yang telah berkompetisi di panggung Liga Dangdut Indonesia. Para bintang jebolan D’Academy dan Bintang Pantura juga turut memeriahkan Demam LIDA Lampung bersama para Duta Dangdut Provinsi Lampung di panggung yang sama”, tambah Verno.

    Demam LIDA Lampung akan menyuguhkan penampilan dari Rafly dan Ika dari ajang pencarian bakat Indosiar D’Academy serta Norman dari Bintang Pantura. Mereka semua akan menghibur warga Lampung dan sekitarnya bersama Duta LIDA Provinsi Lampung. Demam LIDA Lampung berlangsung bersamaan dengan Demam LIDA Banjarmasin. Setelah sebelumnya berlangsung juga di Cirebon,  Pekalongan, Sidoarjo, Gresik, Solo dan Salatiga, lokasi berikutnya yang akan dikunjungi Indosiar adalah Makassar dan Padang (6 Mei 2018), dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

    Sementara itu, kompetisi di panggung Liga Dangdut Indonesia sendiri masih terus berlangsung. Sebanyak 34 Duta Dangdut Provinsi telah terpilih setelah melewati Konser Nominasi yang kemudian bersaing di babak Konser Final. Kini perebutan posisi menuju Top 4 masih terus berlanjut di Konser Final Liga Dangdut Indonesia yang tayang setiap hari di Indosiar pada pukul 19.00 WIB

    Datang dan saksikan langsung Demam LIDA di kotamu! Gratis! (rls/jun)

  • LBH Bandarlampung Kecam Dugaan  Asusila Dosen Unila

    LBH Bandarlampung Kecam Dugaan Asusila Dosen Unila

    Bandarlampung (SL) – Bahwa peristiwa dugaan asusila yang menimpa DC mahasiswa FKIP Universitas Lampung (UNILA) yang di lakukan oleh dosen pembimbing Skripsi dengan inisial CA sangat mencoreng dunia pendidikan Provinsi Lampung.

    Hal ini jelas mencoreng nama baik korban dan Universitas Lampung dimana  Universitas Lampung (UNILA) berada  di peringkat 16 besar universitas terbaik di Indonesia, Posisi itu juga menempatkan UNILA sebagai dua besar perguruan tinggi terbaik se-Sumatera.

    Oleh karena itu kami mengecam dugaan pelecehan seksual di dunia pendidikan karena Pelecehan seksual bagian dari kekerasan seksual yang merendahkan harkat dan martabat perempuan korban.

    Pelecehan seksual ditempat pendidikan dapat terjadi karena adanya relasi kuasa antara korban dan pelaku sehingga menempatkan dosen lebih tinggi dari pada mahasiswa. Pelecehan Seksual dapat terjadi dimanapun, baik ditempat privat maupun publik. Serta dapat menimpa siapapun, baik dari kalangan kelas ekonomi, ras,jenis kelamin apapun.

    LBH Bandar Lampung meminta Universitas Lampung dan penegak hukum melaksanakan sistem peradilan pidana terpadu bagi perempuan korban kekerasan yang cepat, transparan, adil serta berperspektif Hak Asasi Manusia (HAM) dan Gender. Artinya jangan sampai UNILA menempatkan DC sebagai musuh bersama dan membela dosen atau pelaku pelecehan tersebut.

    Bahwa UNILA harus bergerak cepat dan serius guna mencari solusi penegakan hukum pelecehan di dunia kampus dengan cara membentuk tim khusus dalam menyelesaikan kasus ini. Karena tidak menutup kemungkinan hal ini bukan terjadi di Fakultas FKIP tetapi fakultas Fakultas lain di UNILA. Selain itu pemerintah Lampung juga harus bergerak menyelamatkan dunia pendidikan Di Lampung dari Predator-predator pelaku kekerasan seksual pada perempuan di universitas lain.

    Kami menghimbau bahwa kepada korban korban pelecehan jangan takut untuk melaporkan apa yang mereka alami dan LBH Bandar Lampung siap untuk mendampingi permasalahan ini.

    Chandra Bangkit Saputra, S.H

    Kadiv. EKOSOB LBH Bandar Lampung

    CP          :082375666676

  • Dua Pengurus ALSHCI Anak Buah Direktur Rakata Minta Klarifikas KPU

    Dua Pengurus ALSHCI Anak Buah Direktur Rakata Minta Klarifikas KPU

    Bandarlampung (SL) – Direktur Rakata Institut, Eko Kuswanto diduga melakukan intervensi terhadap Dewan Etik dengan mengutus dua pengurus Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI), mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, Rabu (25/4/2018) pukul 14.00 WIB.

    Dua utusan Rakata Institut itu yakni Dewan Pengawas ALSHCI Kun Budianto dan Sekretaris Umum ALSHCI Ahmad Muhaimin. Tidak ada satupun komisioner yang menemui ALSHCI, namun kedatangannya diterima oleh Sekretaris KPU Lampung Gunawan Riadi di ruangannya.

    Kedatangan mereka ingin minta klarifikasi pernyataan ketua KPU Lampung, Nanang Trenggono, yang mengatakan lembaga survei milik ketua umum ALSHCI Eko Kuswanto illegal.

    ALSHCI sendiri diketuai oleh Direktur Eksekutif Rakata Institute Eko Kuswanto. Asosiasi ini baru terbentuk tertanggal 8 Maret 2018 dengan SK Kemenkumham RI Nomor AHU-0003214.AH.01.07.Tahun 2018.

    “Kita kumpulkan bahan-bahan di media online. Kami melihat pemberitaan sudah cukup parah dan memancing kami kesini (Lampung)  untuk mengetahui permasalahan sebenarnya. Misalnya saja survey Rakata Institute ilegal, KPU akan berikan sanksi, dinilai berpihak, Rakata Institute dilaporkan ke KPU dan Bawaslu Lampung. Atas dasar beberapa tudingan itu makanya kami langsung beraudiensi ke KPU untuk mengklarifikasi dan mendapatkan bukti dan informasi yang jelas,” ujar Ahmad Muhaimin Sekretaris Umum ALSHCI, kepada wartawan, Rabu (25/4/2018).

    Ahmad juga meminta kepada KPU apabila dari hasil kajiannya bahwa Rakata Institute tidak bersalah atas tuduhan itu, maka pihaknya meminta KPU untuk membersihkan nama baik Rakata Institute.

    “Kalaupun KPU keliru dalam membuat statement bahwa Rakata Institute adalah lembaga ilegal atau ada keberpihakan ke salah satu paslon, kami meminta KPU untuk membersihkan nama baik Rakata Institute. Karena ini bagian dari kita juga. Jika citra Rakata buruk maka akan membuat asosiasi dimata masyarakat menjadi buruk. Artinya persepsi masyarakat bahwa asosiasi ini tempatnya lembaga tidak kredibel yang tidak netral. Jadi kita menghindari itu,” tegasnya.

    Namun seandainya dari kajiannya menemukan bahwa Rakata Institute bersalah dan tidak sesuai AD/ART, maka ALSHCI  tidak segan-segan menindak bahkan mengeluarkannya dari asosiasi.

    “Kalau Rakata Institute terbukti illegal atau sesuai yang disangkakan KPUD, kami ingin meminta buktinya. Karena kami akan tegas kalau Rakata Institute terbukti bersalah akan kita tindak dan tidak segan-segan mengeluarkannya dari asosiasi,” ungkapnya. (*)

  • Pemprov Lampung Tingkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat

    Pemprov Lampung Tingkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat dengan menciptakan inovasi menu hasil olahan ikan. Dorongan Pemprov itu diwujudkan dalam penyelenggaraan Lomba Masak Serba Ikan dan Lomba Inovasi Masakan Serba Ikan di halaman Kantor Gubernur Lampung, Kamis pagi (26/4/3018).

    “Dengan sumber daya perikanan yang melimpah, diharapkan berkontribusi memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung telah menetapkan peningkatan Konsumsi ikan sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU),” ujar Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Hery Suliyanto saat mewakili Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno saat membuka acara tersebut.

    Hery menjelaskan konsumsi ikan terus meningkatnya. Dari tahun ke tahun pertumbuhan rata-rata sebesar 6,74% per tahun pada periode 2009-2016. Capaian angka konsumsi ikan tahun 2017 sebesar 28,42 kg/kapita,” tambah Hery Suliyanto. Oleh sebab itu, guna terus meningkatkan konsumsi, Pemprov mendorong inovasi menu sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan terutama untuk anak-anak sebagai generasi penerus, agar tercipta masyarakat yang sehat, kuat dan cerdas.

    Wujud perhatian Pemprov lainnya, lanjut Hery adalah Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Hal ini masih perlu dilakukan secara intensif dan proporsional demi peningkatan angka komsumsi ikan di Provinsi Lampung.

    Upaya strategis lainnya Bazaar Olahan Ikan Kabupaten/Kota Lomba serta Pemberian Makan ikan untuk Anak Sekolah Dasar. “Dengan perkembangan informasi dan perilaku kesehatan masyarakat akan manfaat ikan serta pentingnya kesehatan, menyebabkan masyarakat mulai beralih mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang berperan dalam melindungi jantung, mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadi penggumpalan darah serta untuk kecerdasan otak pada manusia khususnya anak-anak,” ujarnya.

    Sementara itu, TP PKK Provinsi Lampung yang diwakili oleh Tika Kartika Hery Suliyanto menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Lampung adalah untuk Memperkenalkan ragam pangan unggulan lokal dari berbagai hasil perikanan. Selain itu, meningkatkan keterampilan memasak, memperkenalkan keanekaragaman masakan berbahan baku ikan kepada masyarakat luas serta Menyebarluaskan informasi tentang ikan olahan masakan berbahan baku ikan, kandungan gizi serta manfaat gizi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan.

    “Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Provinsi Lampung melombakan masakan menu berbahan baku ikan yang menjadi potensi atau unggulan daerah masing-masing. Kategori menu yang dilombakan ada 3 yaitu Menu Keluarga, Menu Balita, dan Menu Kudapan. Sedangkan kegiatan Bazar Aneka Masakan Hasil Perikanan bertujuan Meningkatkan citra kuliner khas daerah dengan bahan baku ikan dan Memfasilitasi pelaku usaha kuliner masakan hasil perikanan khas daerah untuk mempromosikan produknya,” ujarnya.

    Peningkatan konsumsi ikan memegang peran penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia dan juga akan meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi pasar dalam negeri serta peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah hasil perikanan Upaya peningkatan konsumsi ikan akan lebih mudah terwujud apabila didukung oleh seluruh komponen terkait.

    “Pada Lomba Masak Ikan Tingkat Nasional tahun 2017 Provinsi Lampung berhasil mendapatkan Juara Harapan l Tingkat Nasional untuk Katagori Menu Kudapan yang diwakili TP PKK dari Kabupaten WayKanan. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri dan menambah keterampilan serta ide inovasi yang baik untuk menghadapi acara lomba masak ikan yang akan diadakan pada bulan November 2018 mendatang,” kata Tika. (Humas Prov)

  • DKL Akan Peringati Hari Tari di Elephan Park

    DKL Akan Peringati Hari Tari di Elephan Park

    Bandarlampung (SL) – Dewan Kesenian Lampung (DKL) rencananya akan mengelar perhelatan tari dalam rangka meperingati hari tari sedunia. Peringatan hari tari sedunia itu menurut sekertaris DKL Bagus S Pribadi akan di rayakan pada tanggal 29 April 2018 dipusatkan di elephan park atau Taman Gajah Saburai Bandarlampung.

    “Sebelumnya kita pernah menggelar acara tari sedunia di tugu gajah atau tugu adipura. Untuk tahun ini Kami gelar di Elephan Park atau taman gajah yang dulunya dikenal lapangan merah. Pertimbangannya di situ tidak menggaggu lalu – lintas juga sekalian memperkenalkan taman gajah,” jelas Bagus S Pribadi.

    Peringatan hari sedunia tersebut akan melibatkan hampir 500 orang penari dari 20 sangar yang ada di Lampung serta beberapa sekolah yang ada di Lampung

    Peringatan tersebut rencananya akan dibuka oleh Ketua Umum DKL Yustin Ridho Ficardo dan akan dihadiri pejabat yang terkait.

    Momen peringatan hari sedunia ini menurut Susy yanti, ketua panitia, diharapkan membawa nama Lampung ke level dunia sebab menurutnya peringatan ini dirayakan di seluruh dunia. Dampaknya diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Lampung.

    Selain itu pada kegiatan tersebut para seniman tari ingin menunjukan, menyampaikan seni tari bukan hanya sekedar tontonan.

    “Pada event ini para seniman tari ingin menyampaikan kesenian bukan hanya sekedar tontonan saja tapi bisa meneguhkan karakter bangsa,” ujar Susy yanti

  • Timsel Bawaslu Provinsi Lampung Buka Pendaftaran

    Timsel Bawaslu Provinsi Lampung Buka Pendaftaran

    Bandarlampung (SL) – Berdasarkan keputusan Bawaslu RI No. 0266/K.BAWASLU/HK.01.01/IV/2018, Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Bawaslu Provinsi Lampung, membuka kesempatan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) yang memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota Bawaslu Penambahan Provinsi Lampung masa tugas 2018-2023.

    Anggota Timsel Bawaslu Lampung, Yusdianto, mengatakan, penerimaan pendaftaran mulai tanggal 3 Mei sampai 9 Mei 2018, tanpa dipungut biaya alias gratis, dan sudah sesuai atas kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

    “Kita mengundang seluruh putera dan puteri terbaik di Lampung untuk mendaftarkan diri,” kata Yusdianto, Kamis (26/4).

    Pengumuman selengkapnya dan formulir pendaftaran dapat diperoleh di Kantor Sekretariat Timsel dengan di Jalan Griya Utama No.14 Kelurahan Way Halim Permai, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kode Pos 35135 dengan telepon 082175336070.

    Atau mendaftar di Kantor Bawaslu Provinsi Lampung, dan juga dapat diakses lewat http://www.bawaslu.go.id

  • Perawat Unjuk Rasa Tuntut Proses Kasus Dugaan Penganiaan Oleh Keluarga Pasien

    Perawat Unjuk Rasa Tuntut Proses Kasus Dugaan Penganiaan Oleh Keluarga Pasien

    Bandarlampung (SL) – Uasi berunjukrasa dan berorasi di Tugu Adipura Tanjungkaeang, para pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung menemui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto, di  Ruang Rapat Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kamis (26/4/2018). Mereka menyampaikan aspirasi dan laporan terkait penganiayaan yang dialami perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) oleh keluarga pasien beberapa waktu lalu.

    Pada kesempatan itu Hery Suliyanto menjelaskan Pemerintah Provinsi Lampung akan berupaya dalam membantu menangani kasus ini. “Kawan-kawan PPNI tidak perlu takut atas kejadian seperti ini. Terlebih apabila kawan-kawan memiliki bukti kuat berupa dokumen untuk diberikan kepada aparat penegak hukum,” kata Hery.

    Hery menegaskan, bukti-bukti itulah yang akan di perjuangkan, dan semoga terdapat langkah terbaik dari aparat penegak hukum. “Oleh karena itu, PPNI tidak perlu khawatir. Dan tolong sampaikan kepada Fery dan perawat lainnya, untuk tetap bekerja sesuai dengan tugas dan poksinya,” ujarnya.
    Hery menyampaikan pemikiran kawan PPNI akan segera disampaikan kepada Gubernur Lampung.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung Dedy Afrizal menjelaskan aksi ini dalam rangka membentuk jiwa korsa sebagai bentuk kaderisasi dalam penguatan organisasi.

    “Pelaku pada kejadian seperti ini harus diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena kejadian itu merupakan bentuk dari pengeroyokan. Terlebih korban sedang dalam masa bertugas,” kata pria yang juga menjadi Ketua DPRD Lampung itu.

    Menurut Dedi, pihaknya ingin nama baik profesi dan nasib Fery terlindungi. “Fery tidak melakukan penyerangan, tetapi melindungi diri. Namun fery justru dilaporkan dan akan terkena pasal 352 KUHP dengan hukuman 3 bulan. Tetapi predikat terpidananya akan merusak harga diri profesi dan akan merusak mental para perawat,” ujarnya.

    Dedi menyampaikan kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, hal ini harus dalam koridor hukum, dan tegak lurus dalam penegakan hukum. “Saya tidak memdukung mediasi damai, tetapi kami minta penegakan hukum kepada pelaku,” jelas Dedi.

    Sementara itu, Ketua DPD kota Balam PPNI Jupri Kartono, selaku Korlap pada aksi solidaritas perawat, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang terlah menerima dan memfasilitasi audiensi terkait penganiayaan perawat.

    “Pada tanggal 27 maret 2018 telah terjadi penganiayaan terhadap perawat di RSUAM. Perawat tersebut dikeroyok dan tidak melakukan perlawanan saat sedang bekerja sesuai prosedur, namun justru ia yang dilaporkan,” terangnya.

    Untuk itu, dia mohon dukungan untuk bisa mengawal proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami adalah satu profesi perawat. Kami ingin bekerja dengan nyaman. Jika kasus seperti ini tidak selesai dengan baik, maka kami akan khawatir karena tidak memiliki jaminan keamanan,” jelas Jupri. (trs/nt/*)

  • Proyek Pengembangan Bawang Merah Provinsi Lampung Rp7 Miliar Lebih Diduga Sarat Masalah

    Proyek Pengembangan Bawang Merah Provinsi Lampung Rp7 Miliar Lebih Diduga Sarat Masalah

    Bandarlampung (SL) – Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung didesak membatalkan tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk kabupaten/kota milik Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung tahun 2018. Sebab tender proyek itu banyak kejanggalan yang mengarah ke kedugaan tender kurung.

    Berdasarkan dokumen yang diperoleh Harian Pilar, tahun 2018 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung sedikitnya menggulirkan 8 (delapan) paket proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah masing-masing untuk Kabupaten Tulangbawang dengan nilai Rp779 juta, Tanggamus Rp799 juta, Pesisir Barat Rp1,5 Miliar, Lampung Timur Rp799 juta, Lampung Tengah Rp799 juta, Lampung Selatan Rp799 juta, Lampung Barat Rp1,5 Miliar, dan Kota Metro Rp389 Juta.

    Delapan paket proyek ini sedang dalam proses tender dan susah memasuki masa sanggah. Namun, dalam proses tender proyek-proyek ini ditemukan banyak kejanggalan. Mulai dari nilai penawaran peserta mayoritas sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS), peserta mayoritas sama, bahkan terdapat satu perusahaan yang memasukkan penawaran disemua paket proyek yang disinyalir hanya untuk pelengkap.

    Indikasi tender proyek itu dikondisikan mulai terlihat dari tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk wilayah Pesisir Barat dan Lampung Barat dengan HPS masing-masing Rp1.558.592.000. Dari penelusuran Harian Pilar, diketahui dua proyek ini tendernya di menangkan oleh satu perusahaan yakni CV. Larasati Jaya dengan peserta tender mayoritas sama dan nilai penawaran sangat mendekati HPS, penurunnya kurang dari satu persen. Bahkan, dari belasan peserta tender yang mendaftar yang memasukkan penawaran hanya CV. Larasati Jaya sekaligus menjadi pemenang.

    Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Lampung Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.507.000 hanya turun Rp1 juta atau 0,06 persen dari HPS. Yang memasukan penawaran di tender proyek ini hanya CV.Larasati Jaya sendiri yang langsung menjadi pemenang.

    Sementara, Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Pesisir Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.409.000 hanya turun Rp1,1 juta atau 0,07 persen dari HPS. Yang memasukkan penawaran pada tender proyek ini kembali perusahaan yang sama yakni CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp1.557.409.000 sekaligus sebagai pemenang, dan CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp 1.544.720.000 yang disinyalir hanya sebagai pelengkap.

    Indikasi ‘tender kurung’ proyek ini semakin terlihat dari peserta tender yang mayoritas sama diantaranya CV. Vini Vidi VIci, CV. Larasati Jaya, Lang Buana, CV.Angkasa Jaya Teknik, CV. Johan Nusantara, Wibawa Mukti, CV. Tani Jaya, CV. Bangun Karya, CV.Purna Jaya, CV. Pesanggem Mitra Abadi, CV. Mitra Tani Utama, PT. Agro Kimia Asia, CV. Teguh Wijaya, Teguh Wijaya, CV. Megawanainti, CV. Xerofit, CV. Surya Mandiri Utama, PT. Alfarindo Gemilang Jaya, CV. Adis Putra Mandiri.

    Indikasi tender kurung juga ditemukan pada tender proyek yang sama untuk Kabupaten Tulangbawang dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan oleh CV.Banyumas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000,00 hanya turun Rp2,3 juta atau 0,2 persen dari HPS. Dalam tender proyek ini terdapat dua perusahaan yang memasukkan penawaran dan sama-sama sangat mendekati HPS yakni CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp764.360.000 dan CV. Banyimas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000 sekaligus sebagai pemenang.

    Kemudian, proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Tanggamus dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp776.600.000 hanya turun Rp2,6 juta atau 0,3 persen dari HPS. Menariknya pada tender proyek ini kembali hanya CV. Vini Vidi VIci yang memasukkan penawaran Rp 764.360.000 dan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp 776.600.000 sekaligus sebagai pemenang.

    “Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 04 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa sangat jelas mengatur indikator-indikator persekongkolan dalam tender, diantaranya peserta tender mayoritas sama dan bergantian menjadi pemenang, nilai penawaran pemenang tender sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Nah jika ditemukan indikator-indikator itu maka patut diduga tender itu dikondisikan,” ujar Tim Kerja Institute on Corruption Studies (ICS), Apriza, saat dimintai tanggapannya, Selasa (24/4/2018).

    Menurutnya, jika ditemukan mayoritas nilai penawaran pemenang tender proyek-proyek itu hanya turun 0,06 persen dari HPS maka patut diduga tender itu dikondisikan. Apa lagi jika peserta yang memasukkan penawaran perusahaan itu-itu saja.”Perpres itu jelas menyebutkan salah satu indikator persekongkolan dalam tender itu penawaran mayoritas mendekati HPS, kalau penawaran pemenang tender itu kurang dari satu persen penurunnya maka wajar jika di curigai dikondisikan.Karena percuma ditender jika penurunannya cuma seperti itu,” cetusnya.

    Jika dari delapan paket proyek itu, lanjutnya, peserta yang memasukkan penawaran adalah perusahaan yang sama ditambah perusahaan pememang saja, maka hal itu sangat janggal.”Disemua paket proyek itu yang memasukkan penawaran hanya CV. Vini Vidi VIci dan perusahaan pemenang? Jika seperti itu jangan-jangan CV. Vini Vidi VIci itu hanya pelengkap saja sebagai formalitas sementara pemenang sejatinya sudah di tentukan dari awal. Parah jika seperti itu,” tandasnya.

    Sesuai perpres pengadaan barang dan jasa, lanjutnya, Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender atau menyatakan tender gagal jika ditemukan indikator-indikator persekongkolan dalam tender. Jika proses itu tetap dilanjukan maka harus dilaporkan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).”Saran saya Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender itu, itu amanat Perpres dan agar tidak ada masalah di kemudian hari. Jika masih diteruskan maka laporkan ke LKPP atau laporkan ke KPK yang saat ini sedang melakukan pengawasan di Lampung,” pungkasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Lampung, Edi Yanto, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.(hpr/nt/Mar)

  • Sarmada Nahkodai UKM IKM Nusantara Provinsi Lampung

    Sarmada Nahkodai UKM IKM Nusantara Provinsi Lampung

    Bandarlampung (SL) – Perhimpunan UKM IKM Nusantara Provinsi Lampung segera dikukuhkan, dan siap memperkuat pelaku usaha di pedesaan terutama kalangan usaha kecil menengah (UKM) maupun industri kecil menengah (IKM), yang ada di Lampung.

    Ketua UKM IKM Nusantara Provinsi Lampung Sarmada mengatakan Sebuah organisasi yang peduli terhadap pelaku usaha kecil menengah (UKM) hadir di Indonesia bernama UKM IKM Nusantara. Lampung bagian dari itu, dan sedang mempersiapkan pengukuhan. Organisasi ini fokus pada program penguatan UKM dan IKM, termasuk di pedesaan.

    “Dipedesaan bisa dilakukan bisa juga melalui dana desa yang saat ini tengah digulirkan pemerintah. Kita ingin menyukseskan program pemerintah yakni penguatan ekonomi kecil di daerah melalui UKM dan IKM yang mampu merespon perubahan zaman,” kata Sarmada, usai rapat pengurus UKM IKM Lampung, di dampingi Wakil Ketua Safuan, Sekertaris Juniardi, Bendahara Trisa Diana, di Bandarlampung, Rabu (25/4).

    Dana desa yang digulirkan pemerintah, tambahnya, jika tiga tahun pertama diarahkan kepada pembangunan infrastruktur, kali ini diarahkan pada penguatan ekonomi lokal dan peningkatan sumber daya manusia. Kebijakan tersebut, akan merespon dengan sejumlah program yang dapat mempercepat realisasi kebijakan pemerintah itu. “Momentum saat ini sangat baik untuk kemajuan dan penambahan jumlah UKM dan IKM terutama Lampung yang sedang bergeliat,” katanya.

    Sementera itu sejumlah program UKM IKM Nusantara Lampung sedang disusun, sehingga target pelaksanaan tujuan mulia organisasi dapat tercapai dengan terukur. “Dipusat telah bekerja sama dengan berbagai Kementerian, dan BUMN, serta perusahaan e-commerce, semua untuk mempertkuat UKM IKM, bagaimana UKM IKM memiliki pasar, dan meningkatkan penjualan dan pangsa pasar pelaku UKM-IKM,” katanya

    Menurut Sarmada, program terdekat adalaj pelantikan kepengurusan, yang kemudian melanjutkan agenda dimana sedikitnya akan ada 1.000 UKM IKM  dari berbagai pelosok Tanah Air akan menghadirkan produk mereka di pusat perbelanjaan Ibu Kota Jakarta, yang digagas UKM IKM Pusat. Produk-produk mereka antara lain akan dipasarkan di Thamrin City, salah satu mal terbesar di Jakarta.

    Kehadiran mereka di Lt 3A Thamrin City itu difasilitasi oleh lembaga pegiat ekonomi kecil menengah, UKM IKM Nusantara. “UKM IKM Pusat  memfasilitasi kehadiran pelaku UKM dan IKM se-Indonesia untuk memasarkan produk mereka di Thamrin City. Tujuannya agar produk mereka lebih dikenal luas masyarakat sekaligus membuka ruang interaksi antara konsumen dan pelaku UKM-IKM,” kata Sarmada.

    Produk UKM dan IKM Nusantara itu, kata Sarmada terdiri atas aneka jenis produk yang berasal dari berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian, perdagangan, manufaktur, kerajinan, jasa, dan lain-lain. “Kita di undang untuk hadir di Thamrin City secara gratis. Mereka hanya dibebani biaya perawatan kios yang sangat terjangkau. Ini merupakan peluang berharga bagi UKM dan IKM se-Indonesia untuk memasuki pasar yang lebih luas,” katanya.

    Berkaitan dengan perhimpunan UKM IKM Nusantara, lanjut Sarmada, bahwa lembaga nirlaba ini dibentuk dan didirikan secara mandiri sebagai perwujudan keinginan para pelaku UKM dan IKM di Indonesia yang membutuhkan wadah untuk kepentingan usaha mereka. Saat ini, terdapat banyak pelaku usaha kecil yang bermitra dengan UKM IKM Nusantara berlatar belakang jenis usaha beragam. “Kita punya batik, kripik, dan banyak kerajina lain, ternak, pembibitan, hingga Kopi, lada,” katanya. (nik/*)