Kategori: Bandarlampung

  • Festival Krakatau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Ajak Wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing

    Festival Krakatau 2025 Resmi Ditutup, Gubernur Ajak Wujudkan Lampung Maju dan Berdaya Saing

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menutup Festival Krakatau ke-34 melalui gelaran Malam Pesona Kemilau K-Fest Tahun 2025, di Lapangan Korpri, Minggu Malam (6/7/2025). 

     

    Festival Krakatau 2025 yang digelar dari tanggal 1-6 Juli diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya Festival Kuliner Kanikan, Pameran Ekonomi Kreatif yang menampilkan inovasi terbaik anak bangsa, Lomba Kreasi Uleg Seruit yang mengangkat warisan kuliner Lampung, Karnaval Budaya yang memukau dengan tema Topeng Lampung dan Krakatau Run. 

     

    Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyebutkan bahwa berbagai kegiatan tersebut merupakan bukti nyata dari kerja keras, kreativitas, dan kolaborasi luar biasa dari seluruh pihak yang terlibat serta masyarakat. 

     

    “Ini bukan sekadar rangkaian acara. Ini adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, kita mampu menciptakan sesuatu yang lebih besar, lebih indah, dan lebih berarti,” ujar Gubernur. 

     

    Gubernur mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Festival Krakatau ini bukan sekadar pesta budaya saja, tetapi sebagai jembatan penghubung yang memperkuat tekad dan kerja sama untuk mewujudkan Provinsi Lampung yang maju, berdaya saing, dan cinta budaya. 

     

    “Lampung ini kaya akan budaya, kaya akan keanekaragaman. Dengan masyarakat yang dari berbagai macam etnis, tapi kita damai, kita toleran, dan saya yakin kita saling bergotong-royong dan bahu membahu. Insya Allah dengan semangat ini, Lampung akan semakin baik untuk tahun-tahun kedepan,” ucap Gubernur. 

     

    Gubernur juga berharap, Festival Krakatau dapat terus berjalan di tahun-tahun mendatang serta menjadi pemantik semangat untuk memunculkan festival-festival lainnya. 

     

    Secara khusus, Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan sinergi yang telah diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 

     

    Gubernur juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak serta masyarakat bila masih terdapat hal-hal dalam kegiatan K-Fest yang kurang berkenan, baik dalam pelayanan maupun keterlibatan.

     

    “Kami mohon maaf dan sangat menghargai jika diberikan masukan, kritik atau saran yang membangun untuk perbaikan Krakatau Festival di masa depan,” pungkas Gubernur. 

     

    Malam Pesona Kemilau K-Fest Tahun 2025 kemudian ditutup dengan penampilan Masitoh serta Mr. Jono & Joni, menghibur ribuan masyarakat yang memadati Lapangan Korpri. (***)

  • Tari Tuping Pring Raih Juara Dua pada K-Fest 2025

    Tari Tuping Pring Raih Juara Dua pada K-Fest 2025

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Tari Tuping Pring dari Sanggar Seni Sasanabudaya meraih Juara Dua dengan perolehan nilai 765. Tari Tuping Pring merupakan perwakilan Seni dan Budaya dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu pada acara Karnaval Budaya dan Hiburan Malam Krakatau Festival 2025 di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur Lampung. 

     

    Ahmad Afandi selaku Koreografer menceritakan proses terciptanya Tari Tuping Pring dan latar belakangnya. Tak lupa pula, ia menceritakan awal perjalanan menekuni dunia tari hingga mencapai prestasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Serta sampai memiliki Sanggar Seni Sasanabudaya.

     

    Ahmad Afandi menyatakan, proses Tari Tuping Pring serta kostum hingga siap tampil kemarin hanya 4 hari, ujarnya pada sinarlampung.co. Senin, 7 Juli 2025.

     

    Umumnya aksesoris Tari Tuping Pring terbuat dari bambu, seperti tuping, penutup dada, dan lidah yang dipasang dari pinggang tengah bagian depan hingga memanjang kebawah sampai lutut. Aksesoris lainnya terbuat dari tapis Lampung diantaranya peneken yang dipakai di kepala, deker tangan dan kaki, sabuk, dan kain tapis.

     

    “Latar belakang sehingga tercipta kostum Tuping Pring dikarenakan Sanggar Seni Sasanabudaya mewakili dari Kabupaten Pringsewu yang artinya 1000 (seribu) bambu”, kata Andi Peraih Juara Umum Tingkat Nasional Tari Kreasi Baru Anak-Anak di Surabaya Jawa Timur.

     

    Tak hanya sampai disitu, Andi menceritakan awal menjadi Koreografer dan memiliki Sanggar Seni Sasanabudaya. “Perjalanan saya menekuni dunia tari sejak tahun 1993 dan telah mengikuti event-event lokal, nasional, hingga internasional”, paparnya.

     

    Memiliki sanggar Seni Sasanabudaya menurut Andi, dikarenakan ketidak sengajaan ketika wali murid ingin melanjutkan belajarnya dari TK dan ingin masuk sanggar maka terbentuklah sanggar di tahun 2006 dan di resmikan tahun 2007 hingga sekarang.

    Andi menuturkan bahwa darah seni dari orang tuanya. “Darah seni dari orang tua khususnya ibu”, tutur pegisi acara Festival Zapin Nusantara 2 di Zohor Bahru Malaysia.

     

    Masih menurut Andi, pertemuan dengan pasangan hidupnya Indah Afriyani Widyastuti saat ini selaku Manajer Sanggar Seni Sasanabudaya sehingga menjadi tim yangg solid. Menurutnya, bertemu di sanggar kawan ketika membantu untuk event juga satu hobi yaitu menari.

     

    Pada kesempatan ini Andi menyampaikan harapannya terkait seni dan budaya Lampung untuk penggiat seni di Lampung menuju nasional dan lnternasional. Serta pesannya bagi generasi muda agar menjadi Koreografer.

     

    “Harapannya seni di Lampung khususnya tari agar bisa di perhatikan dan di hargai lagi dalam sebuah proses”, imbuh pengisi acara Festival Legian Beach di Bali.

     

    Pesannya bagi generasi muda, terus berproses dan konsisten dalam mempelajari apa yang telah kita jalani, pungkas Andi.

     

    Diketahui, pada acara Karnaval Budaya dan Hiburan Malam Krakatau Festival 2025, Juara favorit diraih oleh Kabupaten Tanggamus. Juara ke-3 diraih oleh Kota Bandar Lampung dengan perolehan nilai 730. Juara ke-2 diraih oleh Kabupaten Pringsewu dengan perolehan nilai 765. Lalu, Juara ke-1 diraih oleh Kabupaten Tulang Bawang dengan perolehan nilai 796. 

     

    Dalam rangka pelestarian seni dan budaya Lampung maka generasi muda, Gen Z sampai kepada anak-anak sudah dikenalkan. Hal ini dilakukan Andi dan Indah dengan empat putrinya yang juga penari. 

     

    Nadzwa Syawaly Widyandini siswi SMKN 10 Bandung kelas XI, Naira Mauly Widyandini siswi SMPN 1 Bandar Lampung, Naladhipa Shafarly Widyandini siswi SD Muhammadiyah 1 Labuhan Ratu kelas 2, dan Nadine Deololinda Widyandini siswi TK Bayangkari TKB. (Heny)

  • Agus Nompitu Kembali Jabat Kadisnaker Lampung, Ini Harapan Marindo

    Agus Nompitu Kembali Jabat Kadisnaker Lampung, Ini Harapan Marindo

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi mengaktifkan kembali Dr. Agus Nompitu, S.E., M.T.P. dalam jabatannya sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Senin (07/07/2025).

     

    Pengaktifan tersebut ditandai dengan penyerahan Keputusan Gubernur Lampung Nomor: 800.1.10.2/3340/VI.04/2025 tentang Pencabutan Keputusan Gubernur Lampung Nomor: 800.1.10.2/01/VI.04/2024 tentang Pembebasan Sementara dari Jabatan Kepala Dinas Tenaga Kerja.

     

    Penyerahan keputusan dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung di Ruang Kerjanya. Langkah ini menyusul Putusan Praperadilan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor: 9/Pid.Pra/2025/PN Tjk tertanggal 18 Juni 2025, yang menyatakan bahwa penetapan tersangka terhadap Dr. Agus Nompitu tidak sah dan mengabulkan permohonan praperadilan yang diajukan.

     

    Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, menyampaikan harapan agar pengaktifan kembali Dr. Agus Nompitu dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja Dinas Tenaga Kerja.

     

    “Kami berharap Dr. Agus Nompitu segera berkoordinasi dengan jajaran dan langsung bergegas untuk menjalankan program-program strategis Dinas Tenaga Kerja demi mendukung terwujudnya visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung,” ujar Sekda.

     

    Penyerahan keputusan tersebut turut disaksikan oleh para pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya optimalisasi kinerja dan penguatan sinergi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan.

     

    Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi prinsip keadilan, profesionalisme, serta menjamin hak-hak Aparatur Sipil Negara dalam koridor hukum dan peraturan yang berlaku. (***)

  • Pertumbuhan Ekonomi Lampung Lampaui Nasional, Sekdaprov Ikuti Arahan Mendagri dan Bappenas

    Pertumbuhan Ekonomi Lampung Lampaui Nasional, Sekdaprov Ikuti Arahan Mendagri dan Bappenas

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di ruang Command Center Lt. 2, Senin (7/7/2025). 

     

    Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Dalam kesempatan tersebut Mendagri Tito Karnavian membagi topik rapat menjadi tiga, yaitu : 1. Pertumbuhan ekonomi, 2. Inflasi dan 3. Percepatan pembangunan tiga juta rumah. 

     

    Tito menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kwartal I tahun 2025 (y-on-y) berada pada angka 4.87 persen, angka ini menjadikan Indonesia berada pada posisi 45 dari 185 negara di dunia. Jika dibandingkan dengan negara maju yang tergabung dalam 24 negara G-20 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada urutan ke-4. Sementara itu di wilayah ASEAN, Indonesia berada pada urutan ke-4 diatas Singapura, Malaysia dan negara ASEAN lainnya. 

     

    “Kita bangga pertumbuhan ekonomi kita di angka 4.87 persen, ditengah situasi geopolitik saat ini,” ungkap Tito. 

     

    Lebih lanjut, Tito mengatakan bahwa jika suatu negara memiliki tingkat perumbuhan ekonomi yang baik maka negara tersebut dikatakan sedang berada pada trend kemajuan, dan secara otomatis tingkat pendidikan, kesehatan masyarakatnya akan lebih baik bahkan tingkat kemiskinan akan berkurang. 

     

    Angka pertumbuhan ekonomi nasional ini sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi daerah mulai dari kabupaten/kota sampai dengan Provinsi. Berdasarkan data BPS angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung sebesar 5,47 persen (y-on-y) berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional dan menempati urutan ke-9 dari 38 Provinsi, namun jika dibandingkan wilayah Sumatera, Provinsi Lampung berada pada urutan pertama angka pertumbuhan ekonomi terbesar. 

     

    Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Rahmat Pambudi, memaparkan 9 langkah konkret percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu :

    1. Konsumsi Rumah Tangga : pengendalian bahan pokok dan perluasan kesempatan kerja. 

    2. Belanja Pemerintah : percepatan realisasi APBD, Percepatan realisasi proyek infrastruktur daerah

    3. Investasi : Percepatan realisasi PMA dan PMDN, peningkatan produktivitas pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan sesuai potensi lokal, peningkatan output industri manufaktur sesuai potensi lokal, kemudahan izin berusaha. 

    4. Net Ekspor : pencegahan ekspor dan impor ilegal. 

     

    Sejalan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kepala BPS 

    Amalia A. Widyasanti menjelaskan tentang optimalisasi potensi daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui 9 langkah konkret yang sebelumnya dijelaskan oleh Bappenas. Amalia mengatakan bahwa BPS akan hadir untuk mencatat semua aktivitas ekonomi di daerah yang dapat menggambarkan ukuran ekonomi daerah yang sebenarnya. 

     

    “Sembilan langkah konkret percepatan pertumbuhan ekonomi perlu diterjemahkan sesuai dengan karakteristik ekonomi daerah masing-masing, melalui dukungan pemerintah daerah, BPS siap mendukung Kemendagri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Pemerintah Daerah dengan menyediakan data yang berkualitas untuk percepatan pertumbuhan ekonomi ” ungkap Amalia. 

     

    Menutup rangkaian Rapat, Dirjen Perumahan Pedesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Imran melaporkan perkembangan realisasi percepatan pembangunan 3 juta rumah. (***)

  • Tari Tuping Pring Meriahkan K-Fest 2025

    Tari Tuping Pring Meriahkan K-Fest 2025

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Tari Tuping Pring dari Sanggar Seni Sasanabudaya tampil memukau sebagai wakil seni budaya Kabupaten Pringsewu dalam Karnaval Budaya dan Hiburan Malam Krakatau Festival 2025 yang digelar di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Sabtu malam, 5 Juli 2025.

     

    Koreografer Ahmad Afandi menjelaskan bahwa Tuping Pring adalah penutup wajah yang terbuat dari bambu atau daun-daunan, digunakan sebagai media penyamaran dalam pertunjukan. Pada penampilan kali ini, tari tersebut dibawakan oleh 31 penari.

     

    “Dalam acara budaya di Lampung, khususnya di Pringsewu, Tuping Pring biasa tampil dalam pesta adat sebagai simbol penyamaran dan perayaan,” ujar Andi, sapaan akrabnya.

     

    Ia menambahkan, tari ini mencerminkan semangat masyarakat Pringsewu dengan motto Jejama Secancanan atau kebersamaan. “Budaya ini sudah ada sejak lama di Pringsewu. Ia merepresentasikan nilai-nilai gotong royong dan kekuatan masyarakat,” papar pria asal Palembang tersebut.

     

    Andi juga menyoroti antusiasme generasi muda terhadap budaya Lampung. “Mereka sangat semangat mempelajari tradisi yang sedang berkembang di Lampung,” kata koreografer yang sudah aktif sejak 2007 itu.

     

    Ia pun menyampaikan pesannya kepada generasi muda, “Terus majukan tradisi dan budaya Nusantara, khususnya Lampung.”

     

    Dunia Seni Gerak yang Menyenangkan

     

    Generasi muda, Gen Z, dan anak-anak turut berperan penting dalam upaya pelestarian budaya. Keterlibatan mereka dalam acara seperti K-Fest menjadi salah satu cara menjaga tradisi tetap hidup.

     

    Maura Melodia Ibanezty dan Nadzwa Syawaly Widyandini, dua dari 31 penari yang tampil membawakan Tari Tuping Pring, berbagi pengalaman mereka.

     

    “Saya menyukai seni tari karena dunia seni gerak itu menyenangkan. Jadi bisa dapat dua manfaat: hiburan dan olahraga,” kata Maura, siswi kelas XII SMKN 10 Bandung, Jurusan Seni Tari.

     

    Maura mengaku tidak mengalami kesulitan saat latihan. Ia juga membagikan tips untuk mencintai budaya Lampung. “Aktif mencari informasi tentang tarian adat Lampung, mempelajari dan mempraktikkannya. Tujuannya agar tarian tetap lestari,” ucapnya.

     

    Setelah tampil di K-Fest, Maura mengungkapkan rasa bahagianya. “Senang sekali. Perjuangan dengan waktu yang singkat akhirnya terbayar dengan penampilan maksimal,” ujarnya bangga.

     

    Sementara itu, Nadzwa, yang akrab disapa Wawa, mengaku kecintaannya terhadap tari berawal dari orang tuanya. “Dari kecil saya sudah suka menari. Lalu memutuskan untuk belajar lebih dalam soal seni tari,” ujar siswi kelas XI SMKN 10 Bandung itu.

     

    Wawa menilai tarian adat adalah bagian dari identitas budaya yang harus dijaga. “Generasi muda harus punya rasa cinta dan bangga terhadap budaya Lampung, termasuk tarian dan adat istiadatnya,” pesannya.

     

    Meski merasa lelah usai pertunjukan, Wawa tetap bahagia. “Capek banget, tapi happy karena sudah tampil maksimal,” tutupnya.

     

    Perlu Dukungan Pemerintah untuk Pelestarian Budaya

     

    Manajer Sanggar Seni Sasanabudaya, Indah Afriyani Widyastuti, menegaskan pentingnya dukungan pemerintah bagi para pelaku seni. Sanggar ini sendiri berdiri sejak 5 April 2007.

     

    “Pemerintah perlu lebih mendukung penggiat seni, baik dalam bentuk dana maupun partisipasi dalam berbagai kegiatan seni, agar budaya Lampung bisa berkembang, bahkan sampai tingkat nasional dan internasional,” ujar Indah.

     

    Ia menjelaskan, sanggar yang dipimpinnya bertujuan mengkader anak-anak, membentuk karakter, serta menumbuhkan kreativitas di bidang seni.

     

    “Tantangan yang sering kami hadapi adalah menjaga semangat anak-anak. Kadang mereka mulai jenuh, jadi kita harus terus menyemangati mereka agar tetap berkarya,” tambahnya.

     

    Namun demikian, Indah optimistis karena masih banyak anak muda yang tertarik belajar tari Lampung. “Anak-anak kecil bahkan sangat antusias.”

     

    Ia pun berpesan, “Jangan pernah bosan belajar tarian dan budaya, khususnya Lampung. Karena tradisi itu tidak akan pernah habis dimakan waktu,” pungkasnya. (Heny)

  • Lari dan Berwisata, Paduan Inovatif Krakatau Run 2025

    Lari dan Berwisata, Paduan Inovatif Krakatau Run 2025

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Dengan semangat kebersamaan dan optimisme, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Krakatau Run 5K dan 10K Tahun 2025 sebagai rangkaian Krakatau Festival (K-Fest) ke-34 Tahun 2025 yang dipusatkan di Lapangan Korpri Kantor Gubernur, Minggu (06/07/2025). 

     

    Ribuan pelari dari berbagai daerah antusias memadati Lapangan Korpri sejak dini hari, siap untuk berpartisipasi dalam ajang lari yang mengusung tagline “Lari dan Berwisata” ini. 

     

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, didampingi Ketua TP. PKK Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari secara resmi melepas peserta Krakatau Run dan turut serta berlari bersama jajaran Forkopimda. 

     

    Krakatau Run 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi lari semata, melainkan juga kesempatan bagi para peserta untuk secara langsung menikmati keindahan dan potensi pariwisata Lampung. 

     

    Krakatau Run 2025 menjadi penutup rangkaian panjang Krakatau Festival ke-34 yang telah berlangsung sejak tanggal 1 Juli 2025. Selama enam hari penuh, festival ini telah menjadi panggung bagi kekayaan budaya dan potensi ekonomi kreatif Lampung. 

     

    Salah satu agenda utama yang paling menarik perhatian adalah Festival Kanik’an, yang digelar setiap hari mulai pukul 13.00 hingga 22.00 WIB di Lapangan Korpri. Festival kuliner ini berhasil menyajikan perpaduan harmonis antara cita rasa otentik makanan khas Lampung dengan sentuhan kuliner kekinian, menarik ribuan pengunjung untuk menjelajahi kelezatan daerah. 

     

    Kolaborasi erat dengan berbagai komunitas dan blogger kuliner turut menyemarakkan suasana, menjadikan Festival Kanik’an sebagai magnet bagi para pecinta kuliner. 

     

    Selain itu, Festival Krakatau ke-34 juga dimeriahkan dengan Pameran Pasar Pariwisata dan Produk UMKM Ekonomi Kreatif. Pameran ini menjadi wadah strategis bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Lampung untuk menampilkan dan mempromosikan produk-produk unggulan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkenalkan potensi unik Lampung kepada khalayak yang lebih luas. 

     

    Melalui penyelenggaraan Krakatau Festival ke-34 dan khususnya Krakatau Run 2025, Pemerintah Provinsi Lampung berharap dapat memberikan manfaat yang berlipat ganda. Tidak hanya sekadar meningkatkan angka kunjungan pariwisata, tetapi juga melestarikan seni dan budaya lokal, mengasah kreativitas generasi muda, serta pada akhirnya memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Lampung secara keseluruhan. (***)

  • Krakatau Festival Kembali Hadir, Wujud Cinta Budaya dan Ekonomi Kreatif Lampung

    Krakatau Festival Kembali Hadir, Wujud Cinta Budaya dan Ekonomi Kreatif Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Krakatau Festival (K-Fest) ke-34 Tahun 2025 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela di Lapangan Korpri, Komplek Kantor Gubernur Lampung, Sabtu (5/7/2025).

     

    Gelaran budaya tahunan ini diawali dengan Karnaval Budaya bertema “Nemui Nyimah Mask Street Carnaval” yang diikuti ribuan peserta dari berbagai komunitas seni dan budaya.

     

    Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jihan menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan wujud nyata dari semangat kolektif masyarakat Lampung dalam membangun pariwisata dan ekonomi kreatif.

     

    “Kegiatan hari ini lebih dari sekadar festival. Hari ini adalah momen untuk merayakan kebanggaan kita bersama. Tentang harapan, semangat, dan kekuatan pariwisata dalam pembangunan.” ucap Wagub

     

    Wagub juga menyoroti filosofi ‘Nemui Nyimah” yang menjadi tema tahun ini sebagai cerminan sikap masyarakat Lampung: ramah, terbuka, dan menjunjung tinggi keragaman.

     

    “Falsafah ini adalah semangat yang menghidupkan Festival Krakatau,” ujarnya.

     

    Festival Krakatau disebutnya telah menjadi simbol konsistensi Lampung dalam merawat budaya. Tahun sebelumnya, K-Fest 2024 berhasil menarik lebih dari 30.000 pengunjung dan menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi pelaku usaha lokal.

     

    “Setiap tamu bukan hanya disambut, tetapi dihormati, dikenalkan dengan budaya kita, dan diajak merasakan keindahan yang kita miliki bersama,” tambah Wagub.

     

    Wagub juga menegaskan kesiapan Lampung menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia melalui penguatan sektor pariwisata. Sejumlah infrastruktur pendukung seperti Bandara Radin Inten II, Jalan Tol Trans Sumatera, dan kawasan strategis Bakauheni Harbour City dinilai menjadi modal penting dalam pengembangan destinasi unggulan.

     

    Wakil Gubernur Jihan menutup sambutannya dengan menyampaikan lima arah utama pembangunan pariwisata Lampung, antara lain : pengembangan desa wisata berbasis lokal, peningkatan investasi melalui BHC, penguatan ekosistem event pariwisata, transformasi digital pelaku parekraf, serta kolaborasi inklusif lintas sektor.

     

    Sementara itu, mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Nova Arisne, turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung atas keberhasilan penyelenggaraan Krakatau Festival yang kembali terpilih sebagai salah satu dari 110 event unggulan nasional dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.

     

    “Lampung sangat dikenal dengan potensi wisatanya yang beragam. Penyelenggaraan event seperti ini menjadi instrumen efektif dalam promosi dan peningkatan citra pariwisata daerah,” ujar Nova Arisne.

     

    Nova Arisne juga menyebutkan dukungan kementerian terhadap penguatan event berbasis Intellectual Property (IP) agar mampu bersaing di tingkat internasional.

     

    Pada kesempatan tersebut, Nova Arisne secara simbolis menyerahkan piagam penghargaan Kharisma Event Nusantara kepada Wakil Gubernur Jihan Nurlela sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Lampung dalam mengangkat potensi daerahnya melalui festival budaya.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, dalam laporannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan Festival Krakatau 2025 merupakan bagian dari percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui sektor kepariwisataan. Rangkaian acara berlangsung mulai 1 hingga 6 Juli 2025 di Lapangan Korpri, Gubernuran.

     

    Bobby menyampaikan, tahun ini festival mengangkat tema “Nemui Nyimah” sebagai simbol keramahan dan sikap menyambut tamu dalam budaya Lampung.

     

    “Masyarakat Lampung selalu siap menyambut kedatangan wisatawan dengan sopan santun dan penuh kehangatan,” katanya.

     

    Festival Kanian menjadi salah satu pembuka acara, menampilkan 60 UMKM terkurasi, pertunjukan musik, fashion, tari, grafiti, serta perlombaan yang melibatkan komunitas urban. Pameran Parekraf yang berlangsung 4–6 Juli menghadirkan 20 stan dari Dinas Pariwisata kabupaten/kota, sponsor, dan mitra kolaborator.

     

    Lomba kreasi sambal ulek yang digelar dengan dukungan DPD Ikaboga Lampung diikuti lebih dari 100 peserta. Selain itu, hiburan artis lokal telah berlangsung sejak 4 Juli dan terus menyemarakkan suasana festival.

     

    Karnaval budaya yang dilangsungkan pada pembukaan sore hari ini mengangkat inspirasi dari tradisi penutup wajah khas Lampung seperti sekura dari Lampung Barat dan tupping dari Lampung Selatan. Sebanyak 51 kelompok dengan total sekitar 2.500 peserta ikut meramaikan karnaval tersebut.

     

    Rangkaian K-Fest akan ditutup dengan Krakatau Run yang digelar pada Minggu (6/7/2025) dengan rute 5 dan 10 km mengelilingi Kota Bandarlampung, dan acara Malam Pesona Kemilau Krakatau pada malam harinya, yang akan mengumumkan pemenang berbagai lomba selama festival berlangsung. acara ini juga akan diisi dengan hiburan artis lokal dan nasional seperti Mr Jono dan Joni, sebagai hiburan terbuka bagi masyarakat umum. (*)

  • Resmob Polda Lampung Tangkap Pelaku Pembunuh Sopir Travel Yang Jasad Dibuang di Jembatan Kota Baru

    Resmob Polda Lampung Tangkap Pelaku Pembunuh Sopir Travel Yang Jasad Dibuang di Jembatan Kota Baru

    Bandar Lampung,sinarlampung.co-Tim Gabungan Resmob Tekab 208 Polda Lampung menangkap satu pelaku pembunuh sadis driver travel Kotabumi-Bandar Lampung. Satu pelaku bernama Ujang Syafrudin alis Uje, warga Kedaton, Kota Bandar Lampung, ditangkap di sebuah rumah di Desa Wayhui, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat 4 Juli 2025), sekira pukul 16.30 WIB.

     

    Direktur Reserse Krimum Polda Lampung Kombes Pol Andi Rizal membenarkan penangkapan satu pelaku tersebut. “Satu berhasil diamankan Tim Gabungan. Untuk dugaan keterlibatan pelaku lainnya, masih dalam pengembangan,” ujarnya Andi Rizal yang baru menjabat menggantikan Kombes Pahala. 

     

    Letusan senjata api saat proses penangkapan dan penggerebekan itu sempat mengagetkan warga RT 18, Desa Way Huwi, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. Warga keluar rumah dan menyaksikan adegan penangkapan tersangka pelaku pembunuhan sopir travel di Kota Baru itu.

    Terlihat puluhan orang anggota polisi berpakaian preman membawa senjata laras panjang dan pistol. Warga menyaksikan seorang pria gempal berkumis berpakaian putih dan celana pendek terduga pelaku pembunuhan sopir trevel dimasukkan ke dalam mobil dengan tangan diborgol.

     

    Seorang anggota polisi yang berada dalam rombongan itu mengatakan benar bahwa aksi itu adalah penangkapan tersangka pembunuhan sopir travel yang ditemukan, Minggu 29 Juni 2025 kemarin. “Iya Bang ini pengakapan terduga pelaku pembubugan sopir trevel di Kota Baru, baru satu pelaku dan masih dikembangkan,” katanya. 

     

    Sebelumnya warga Desa Gedung Agung, digegerkan dengan penemuan jasad pria tanpa identitas di bawah Jembatan Jalan Terusan Ryacudu Kotabaru. Korban diduga sopir travel diduga dibunuh lalu dibuang di lokasi korban ditemukan oleh warga sekitar.

     

    Korban ditemukan dalam posisi telungkup, bagian dahi terdapat luka robek dan darah keluar dari hidung dan belakangan korban diketahui bernama Arika Arwin, warga Desa Sindang Marga, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara

     

    Korban sopir travel bernama Arika Erwin asal Desa Sindang Marga, Kecamatan Tanjungraja, Kabupaten Lampung Utara tak terpantau keluarga dan teman-temannya sesama travel pada Sabtu 28 Juni 2026, pukul 10.00 WIB.

     

    Jenazah korban ditemukan dengan wajah babak belur dan leher bekas jeratan di bawah Jembatan Kota Baru, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu 29 Juni 2025, pukul 09.00 WIB. Kemudian pada Senin 30 Juni 2025, pukul 08.00 WIB, Hermanto Satpam Perumahan Bukit Kencana, Jalan Antasari mengatakan pihaknya menemukan mobil Agya warna silver di rumah kosong bekas TK di perumahan tersebut pada pukul 08.00 WIB. (Red

  • Bareskrim Tangkap Pria Bawa Sabu Tiga Kilo di Kamar Hotel di Jalan Kartini Bandar Lampung

    Bareskrim Tangkap Pria Bawa Sabu Tiga Kilo di Kamar Hotel di Jalan Kartini Bandar Lampung

    Jakarta, sinarlampung.co- Tim Subdit I Dittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar peredaran narkoba jaringan internasional Malaysia-Pekanbaru-Sukabumi. Dua orang ditangkap, satunya diamankan di sebuah hotel di Jalan Kartini Bandar Lampung dengan barang bukti tiga kilo gram sabu-sabu dan satu orang di sebuah restoran di Jakarta Barat. 

     

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan kasus ini terbongkar berawal dari informasi masyarakat terkait adanya rencana pengiriman sabu dari Pekanbaru, Riau, menuju Sukabumi, Jawa Barat.

     

    “Tim Subdit 1 melakukan pemantauan selama beberapa hari dan akhirnya pada hari Rabu 25 Juni 2025 pukul 14.00 WIB terpantau target sedang berada di salah satu hotel di Jalan Kartini, Bandar Lampung dan langsung dilakukan penangkapan terhadap seorang pria dengan inisial GS,” ujar Eko dalam keterangannya, Minggu 29 Juni 2025.

     

    Menurut Eko, dari dalam kamar hotel tersebut ditemukan barang bukti 3 Kg sabu dalam kemasan teh China. Kemasan teh China itu berada di dalam tas milik GS. Dari hasil interogasi GS, sabu tersebut diambil dari Pekanbaru dan rencana akan dibawa ke Jakarta. Sudah ada seseorang yang menunggu di sebuah restoran di Jakarta Barat yang akan mengambil narkoba tersebut.

     

    “Tim kemudian menangkap tersangka lainnya, seorang pria dengan inisial RK yang akan mengambil sabu tersebut dari saudara GS. Diketahui bahwa RK berasal dari Sukabumi dan diperintahkan oleh seseorang dengan inisial JG ke Jakarta untuk mengambil sabu dan dibawa ke Sukabumi,” tutur Eko.

     

    Eko menyatakan saat ini Tim masih terus melakukan pengembangan dan mengejar pelaku lainnya. “Tim masih melakukan pendalaman dan pengembangan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan internasional Malaysia-Pekanbaru-Sukabumi ini,” Ujarnya. (Red)

  • Ibarat Investasi Bodong, Tenaga Ahli Pemprov Lampung Sedot Miliaran APBD

    Ibarat Investasi Bodong, Tenaga Ahli Pemprov Lampung Sedot Miliaran APBD

    Penulis: Hanif (Sekjen DPD PWRI)

     

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Jika dibiarkan, normalisasi aliran anggaran untuk tenaga ahli yang menyedot APBD Pemerintah Provinsi Lampung Tahun Anggaran (TA) 2025 yang merupakan sisa Rencana Kerja (Renja) dari era kepemimpinan sebelumnya dapat diibaratkan seperti bentuk investasi bodong.

     

    Kerugiannya nyata. Salah satu ciri utama investasi bodong adalah janji keuntungan yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal, seperti imbal hasil besar dalam waktu singkat bahkan per bulan.

     

    Dalam berinvestasi, rekam jejak dan asal usul penyedia layanan wajib diperhatikan untuk memastikan kredibilitas. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam laman resmi DJKN Kemenkeu.

     

    Sudah sepatutnya prinsip tersebut menjadi rujukan untuk menghindari jebakan investasi bodong. Sebab, keputusan investasi yang bijak bukan soal seberapa cepat keuntungan diperoleh, melainkan seberapa aman dan transparan prosesnya agar hasilnya maksimal.

     

    Kembali ke soal tenaga ahli Pemprov Lampung, penting untuk mengingat urgensi pengangkatan mereka yang seharusnya merujuk pada Inpres dan Ingub Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja daerah.

     

    Muncul pertanyaan, apakah pengangkatan para tenaga ahli ini tidak menambah beban belanja pegawai yang telah dibatasi maksimal 30 persen dari total APBD? Sebab, pos anggaran untuk tenaga ahli Pemprov Lampung dikabarkan menyedot hingga Rp18 miliar.

     

    Karena itu, jika Pemprov tak segera melakukan efisiensi anggaran secara cepat dan tepat, hal ini akan dinilai hanya menambah beban keuangan daerah dan berpotensi melayani kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

     

    Pemerintah daerah diharapkan dapat mengoptimalkan pegawai yang sudah ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai alternatif pengganti tenaga ahli. Ini sejalan dengan visi Gubernur Rahmat Mirzani Djausal: “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.” (###)