Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan Lampung sebagai pengekspor udang terbesar di Asia Tenggara. Dalam acara Halal Bihalal bersama pelaku usaha perikanan di Swiss-Belhotel Bandar Lampung, Kamis (24/4/2025), ia menyerukan kolaborasi nyata antara pemerintah dan pelaku usaha.
“Dunia mengenal Lampung karena udangnya. 30 tahun lalu, kita adalah pengekspor udang terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Meski produksi perikanan Lampung mencapai 369 ribu ton dan nilai ekspor mencapai Rp2,1 triliun, tantangan seperti keterbatasan benih, serangan penyakit, dan fluktuasi harga masih menghantui sektor ini.
“Kita harus membangun konsep bersama agar nelayan bisa berlayar sejauh mungkin, artinya bisa lebih sejahtera,” kata Mirza. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara semangat lokal dan teknologi global.
“Pertemuan ini harus jadi momen memperkuat komitmen, bukan sekadar seremonial,” pungkasnya. (***)
Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kaca besar jatuh dari atas Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) runtuh dan menimpa sebuah mobil sedan yang terparkir di bawahnya. Akibatnya mobil sedan silver BE-1123-AQ ruak pada bagian kaca depan dan kap mesin rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa karena kondisi lokasi sedang tidak ada orang melintas, Selasa 23 April 2025 siang.
“Beruntung saat kejadian tidak ada orang yang berada di sekitar lokasi. Tapi kalau ada yang sedang lewat, saya tidak bisa bayangkan seperti apa jadinya. Kaca besar itu jatuh dari ketinggian, dan pecahannya berhamburan,” ujar warga yang melihat kejadian itu.
Dia mengaku kaget mendengar suara benturan keras dengan suara pecahan aca yang sangat kuat. Dia lalu bergegas melihat pecahan kaca jatuh dan menimpa mobil. Mereka menduga kaca tersebut jatuh akibat hembusan angin kencang.
“Ini bahaya sekali. Kaca mobil aja sampai iku hancur dihantam kaca dari atas. Tempat itu kan tempat orang lalu-lalang. Melihat pemasangan kaca di bagian atas bangunan itu sepertinya asal. Saya lihat baut-baut tanam di kaca itu nggak rata, pemasangannya juga nggak rapi,” ujarnya, diamini warga lainya.
Para pengunjung rumah sakit menyebut hal itu juga terjadi akibat lalainya pekerjaan konstruksi. “Harus untuk fasilitas publik, ada jaminan keselamatannya. Kalau kualitas bangunannya seperti ini, ya jelas sangat merugikan masyarakat,” katanya.
Ketua Gepak Lampung, Wahyudi, mencurigai pihak kontraktor pembangunan yang mengerjakan proyek pembangunan gedung dengan kualitas tidak baik. Bangunan itu dikerjakan oleh vendor PT. MKB. “Ini adalah bentuk nyata dari kelalaian dan abainya tanggung jawab pihak RSUDAM dan kontraktor pelaksana pembangunan gedung. Bagaimana mungkin sebuah fasilitas publik sebesar rumah sakit, yang seharusnya menjamin keselamatan pasien dan pengunjung, justru menjadi ancaman nyawa karena kaca dari lantai atas bisa runtuh begitu saja,” kata Wahyudi.
Wahyudi menyebut laporan dari masyarakat menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa pemasangan kaca dilakukan tanpa memperhatikan standar keselamatan konstruksi. “Kami menerima informasi bahwa baut-baut tidak rata, finishing tidak rapi, dan pekerjaan tampak asal-asalan. Ini bukan sekadar soal kerusakan mobil, ini soal potensi kehilangan nyawa manusia,” ujarnya.
Karena itu, Gepak Lampung mendesak audit terbuka atas proyek-proyek yang pernah dikerjakan perusahaan tersebut, khususnya fasilitas publik, termasuk PT MKB. “Kalau benar PT. MKB yang menangani proyek ini, maka harus ada audit menyeluruh. Bangunan yang rapuh adalah bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat pengguna layanan publik,” kata Wahyudi.
Wahyudi juga mendesak pemerintah provinsi dan aparat penegak hukum untuk tidak tinggal diam. “Jangan tunggu ada korban jiwa dulu baru bergerak. Ini sudah cukup bukti bahwa ada yang salah dalam proses pengerjaan. RSUDAM harus bertanggung jawab, kontraktor harus diusut, dan keselamatan masyarakat tidak boleh dikorbankan karena kelalaian,” ujarnya.
Wahyudi menambahkan bahwa pihaknya akan menurunkan tim investigasi untuk menelusuri kebenaran kasus ini.“Kami akan menurunkan tim investigasi untuk mencari tahu kejelasan proyek tersebut. Jika perlu, kami akan laporkan ke aparat penegak hukum agar ditindaklanjuti secara serius. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali,” katanya. (Red)
Bandar Lampung, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal membuka Kejuaraan Panahan Antar Pelajar dan Umum Piala Gubernur Lampung 2025 di Stadion Pahoman, Kamis, 24 April 2025. Ajang ini diikuti 243 atlet dari berbagai provinsi, termasuk TNI-Polri dan perwakilan Kemenpora.
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya kejuaraan sebagai ajang membentuk karakter dan mental juara. Ia menyebut panahan bukan hanya olahraga, tapi juga bagian dari pembentukan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Saya yakin juara masa depan panahan dari Provinsi Lampung sedang berdiri di sini,” ujarnya penuh semangat.
Gubernur juga mengingatkan bahwa panahan adalah olahraga yang disunnahkan Nabi Muhammad SAW dan mendidik nilai-nilai seperti fokus dan disiplin. Ia mengajak peserta menjunjung sportivitas dan terus berlatih tanpa cepat puas.
“Karakter dan disiplin yang terbentuk dari olahraga lebih penting dari sekadar menang atau kalah,” pungkasnya.
Kejuaraan berlangsung hingga 27 April 2025, mempertandingkan empat kategori recurve, compound, standar bow, dan barebow. (***)
Bandar Lampung, sinarlampung.co – Dua pemuda berinisial YP (29) dan AS (19) ditangkap polisi setelah gagal mencuri sepeda motor di sebuah indekos di Jalan Ridwan Rais, Gang Perwates, Kedamaian, Bandar Lampung, pada 19 April 2025. Aksi keduanya digagalkan saat hendak membawa kabur motor milik UA (27), penghuni kost.
Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Kurmen Rubiyanto, membenarkan penangkapan tersebut. Kedua pelaku saat ini diamankan di Mapolsek Tanjung Karang Timur.
Menurut Kompol Kurmen, penangkapan bermula dari kecurigaan Tim Resmob Polda Lampung yang kemudian membuntuti dan memantau gerak-gerik pelaku di sekitar rumah kos.
“Modus mereka adalah dengan merusak kunci stang menggunakan kunci letter T, serta menghancurkan gembok cakram motor memakai palu,” jelas Kurmen.
Keduanya berhasil ditangkap oleh Tim Resmob dengan bantuan penghuni kos saat hendak melarikan motor curian. Pelaku YP diketahui merupakan residivis dalam kasus serupa.
“Dari pengakuan sementara, mereka telah beraksi delapan kali. Lima kali berhasil dan tiga kali gagal. Target mereka kebanyakan adalah rumah kos. Namun, ini masih kami dalami,” lanjutnya.
Barang bukti yang diamankan antara lain satu buah kunci letter T, tiga mata kunci, satu palu, satu unit sepeda motor Honda Beat hitam milik pelaku, serta satu unit sepeda motor Honda Beat merah milik korban.
“Kedua pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun,” pungkas Kurmen. (***)
Bandar Lampung, sinarlampung.co-Korban tewas akibat banjir di wilayah Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, ternyata menewaskan tiga orang. Mereka Piyan (15) dan Diding (45), dan Kunawati (59). Piyan dan Diding ditemukan tewas di bawah kolong mobil, sementara Kurniati tewas tertimpa lemari di dalam rumahnya, Senin 21 April 2025 dini hari.
Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang turun sejak pukul 03.00 WIB, diperparah oleh fenomena pasang air laut (rob), dan kondisi drainase yang tidak mampu menahan volume air. “Korban ditemukan berada di bawah mobil. Identitasnya Piyan (15) dan Diding (45). Korban ketiga atas nama Kunawati (59) ditemukan meninggal tertimpa lemari di dalam rumah saat banjir menggenangi kawasan Kampung Selirit, Panjang Utara,” kata Humas BPBD Lampung, Wahyu Hidayat, Senin, 21 April 2025 siang.
Tambang Ilegal
Pemerintah Provinsi Lampung akan menindak tegas sumber-sumber penyebab banjir di wilayah Kota Bandar Lampung, termasuk aktivitas tambang ilegal yang mempercepat kerusakan lingkungan dan sedimentasi saluran air. “Banjir berulang ini adalah peringatan serius terhadap lemahnya infrastruktur pengendalian banjir di wilayah perkotaan, serta dampak buruk eksploitasi lingkungan yang tak terkendali. Tambang-tambang ilegal yang membuang limbah pasir ke aliran air mempercepat sedimentasi dan penyumbatan. Beberapa titik yang terindikasi sudah kami tutup. Ini harus dihentikan permanen,” ujar Wakil Gubernur Lampung, dr Jihan Nurlela, saat meninjau lokasi banjir.
Pemprov Lampung saat ini mempercepat program normalisasi saluran air dan drainase di kawasan rawan banjir. Pendekatan yang digunakan tidak lagi bersifat reaktif dan sektoral, tetapi berbasis lintas OPD dan kolaboratif dengan pemerintah kabupaten/kota. “Kami perintahkan seluruh OPD teknis untuk membuat pemetaan sistem drainase dan penanganan permanen. Tidak bisa lagi hanya tanggap darurat. Harus tanggap penyebab,” ujarnya.
Pemprov Lampung menyoroti pentingnya edukasi kebencanaan dan peringatan dini kepada masyarakat. Banjir terjadi saat sebagian besar warga masih tertidur. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem informasi publik dan kesiapsiagaan komunitas.
Jihan mengingatkan pentingnya pemulihan yang inklusif, termasuk penyesuaian layanan pendidikan di kawasan terdampak. Jihan juga meminta Dinas Pendidikan menyiapkan skenario pembelajaran dari rumah sementara waktu. “Kita fokus pada keselamatan warga. Kalau perlu, sekolah diliburkan 2–3 hari sambil menunggu kondisi benar-benar aman. Tapi anak-anak tetap belajar dari rumah,” katanya.
Penanganan pasca-banjir kini berjalan serempak dengan pengerahan alat berat, personel teknis, relawan, serta unsur TNI dan Polri di lapangan. Pemprov juga membuka kanal aduan cepat bagi warga yang terdampak, khususnya untuk pelaporan titik-titik genangan dan hambatan aliran air.
Penanganan banjir tidak akan berhenti pada tanggap darurat. Pemprov Lampung akan menyusun kebijakan jangka menengah soal pemulihan lingkungan, audit drainase, dan revisi tata ruang di wilayah rawan bencana.
Walikota Salahkan Pelindo
Pernyataan Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana yang secara terang-terangan menyalahkan PT Pelindo II Regional Panjang sebagai salah satu penyebab utama banjir, khususnya di wilayah Panjang, dinilai aneh.
Sementara tidak ada program yang jelas dari Pemkot Bandar Lampung untuk menanggulangi banjir, tapi Walikota Eva malah menyalahkan instansi lain. “Ini menunjukkan bahwa Walikota Eva Dwiana tidak becus ngurus banjir. Sekarang ada gak program yang jelas dari Walikota soal penanganan banjir?,” ujar Sahri salah seorang warga Panjang. (Red)
Bandar Lampung, sinarlampung.co-Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Lusmeilia Afriani mengatakan Program studi di luar kampus utama Universitas Lampung (PSDKU) Unila menjadi jembatan bagi generasi muda di daerah menuju perguruan tinggi berkualitas. Namun ironisnya PSDKU Unila sepi peminat, dan Kampus yang di Way Kanan kini terbengkalai.
Menurut REktor, PSDKU Unila dapat menjadi solusi inovatif dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi di Provinsi Lampung, khususnya di Way Kanan, Kota Metro, Lampung Tengah, dan Tulangbawang Barat. “PSDKU terbaru ada di Way Kanan dan Lampung Tengah. PKSDKU Way Kanan untuk mahasiswa program studi D3 Ekonomi Akuntansi dan S1 Ilmu Komputer. Untuk di Lampung tengah jurusan D3 Keuangan dan Perbankkan. Kita berharap masyarakat di daerah dapat memanfaatkan peluang kuliah itu,” ujar Prof Lusmeilia Afriani, di ruang kerjanya, Selasa 22 April 2025 sore.
Karena itu, Lusmeilia berharap generasi muda di sekitar wilayah Kabupaten Way Kanan dan Lampung Tengah, Kota Metro, dapat memanfaatkan peluang tersebut. “Program studi tersebut sudah dapat menerima mahasiswa baru lewat jalur prestasi dan jalur tertulis, selain jalur mandiri. Dosennya juga dosen-dosen dari Universitas Lampung, yang ditugaskan.” katanya.
Selain Way Kanan dan Lampung Tengah, yang sudah lebih ada dan sudah berjalan lama adalah di Kota Metro untuk PGSD dan Tulang Bawang Barat dalam persiapan. “PSDKU hadir di daerah-daerah frontier atau terdepan Provinsi Lampung. PSDKU Way Kanan memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Selatan,” kata Wakil Rektor IV Universitas Lampung Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr Ayi Ahadiat.
Dan masyarakat di sekitar daerah Way Kanan yang disebut Rajawali Muda, Baturaja-Way Kanan-Liwa dan OKI (Ogan Komering Ilir) bisa berkolaborasi memanfaatkan potensi Unila di Way Kanan. “Way Kanan ini perlu kita dorong bersama sebagai frontier, daerah terdepannya Lampung, yang punya potensi ekonomi dari pariwisata dan agrobisnis,” ujar Ayi.
Dia mengatakan PSDKU Lampung Tengah sangat menjanjikan bagi generasi muda dengan program studi D3 Keuangan untuk membina UMKM dan BUMDes setempat. “Yang menarik, Lampung Tengah ini juga punya kebutuhan untuk didorong memakai S1 THP (Teknologi Hasil Pertanian),” kata dia.
Program studi S1 THP ini, lanjut Ayi, akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Lampung Tengah lewat hilirisasi sektor pertanian. “Kampus transisinya ada di Kota Gajah. Mudah-mudahan akan ada kampus seluas 5 Ha di Terminal Betan Subing,” ujar dia.
Sedangkan di PSDKU Tulangbawang Barat, Unila berencana membuka program studi D3 Pemasaran dan S1 Budidaya Perairan. Areal kampus PSDKU Tulangbawang Barat memiliki luas dua kali lipat dari PSDKU Lampung Tengah yakni 10 Ha. “Permintaan program studi peternakan juga menguat. Hanya belum kita mulai. Inisiasinya sudah ada rekomendasi dari LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) dan sedang diproses,” jelas dia.
Saat ini, PSDKU Unila yang telah berjalan di Jalan Panglima Polim, Segala Mider, Kota Bandar Lampung untuk program studi Seni dan Tari. Dan di Jalan Budi Utomo Margorejo, Kelurahan Margorejo, Metro Selatan, Kota Metro, untuk program studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
Ayi menyampaikan pada tahun 2024 Unila juga berencana membangun kampus kedua di Kotabaru, Jati Agung, Lampung Selatan. “Kampus dua ini akan menjadi pusat sciencetech-nya Universitas Lampung. Desainnya sedang dalam proses masterplan,” kata dia.
Melalui kolaborasi dan sinergisitas antara Unila dan Pemerintah Provinsi Lampung, Unila mendapatkan hibah lahan seluas 150 Ha di Kotabaru untuk pengembangan sarana pendidikan di daerah tersebut. Penandatanganan prasasti hibah lahan dilakukan Rektor Unila Lusmeilia Afriani dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pada 21 September 2023 lalu.
Untuk diketahui Program D3 Keuangan dan Perbankan di PSDKU Lampung Tengah telah diresmikan oleh Unila dan Bupati Lampung Tengah pada 22 Desember 2023. Sementara untuk kuliah perdana PSDKU D3 Akuntansi di Way Kanan, dibuka oleh Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM, Senin 21 Agustus 2023. Dihadiri 40 mahasiswa baru prodi D3 Akuntansi yang terdaftar menjadi mahasiswa pada program PSDKU Way Kanan.
Kampus PSDKU Way Kanan Jadi Rumah Hantu
Kampus PSDKU Unila di Way Kanan, terbengkalai. Gedung kampus nampak tak terawat dan dipenuhi rumput liar. Gedung yang terlihat masih kokoh itu sepi tanpa aktifitas, dan mirim rumah hantu. Rumput liar tumbuh subur di sekitar gedung.
Tim PSDKU Unila Kabupaten Way Kanan, Falahudin mengatakan bahwa pada saat penerimaan mahasiswa tahun 2024, hasilnya tidak sesuai dengan harapan, Sebab hanya mendapatkan sebanyak 10 orang mahasiswa. Sehingga perkuliahan nya dilaksanakan secara zoom dan ada juga yang bergabung dengan Unila di Bandar Lampung.
”Jadi pada saat penerimaan mahasiswa kemarin hasilnya, tidak sesuai dengan ekspektasi yang hanya dapat 10 orang. Maka proses perkuliahan nya dilaksanakan secara zoom dan ada juga yang bergabung di Unila Bandar Lampung,” kata Falahudin, kepada wartawan Selasa 22 April 2025. .
Karena jumlah mahasiswa yang sedikit, maka pelaksanaan perkuliahan tidak dilaksanakan di gedung PSDKU Unila Way Kanan. Tapi proses kuliahnya berjalan setiap hari Senin hingga Kamis. Terkait penjaga gedung dan kebersihan, PSDKU Unila Way Kanan masih berkerja sama dengan bagian umum sekretariat Pemkab Way Kanan. “Jadi petugas kebersihan dan jaga malam di Gedung PSDKU Unila Way Kanan saat ini masih bekerja sama dengan bagian Umum Pemkab Way Kanan,” ujar Falahudin. (Red)
Kini setiap hujan, warga Kota Bandar Lampung, selalu waspada dan was was, terutama daerah Pesisir, bantaran anak sungai, hingga pemukiman padat dan perumahan. Karena belajar dari pengalaman musim hujan Januari-April 2025. Tidak hanya harta benda, bahkan merengut nyawa, terbaru tiga warga tewas saat banjir bandang di wilayah Kecamatan Panjang.
Sejak banjir 19 Januari 2025 menerjang wilayah Kota Bandar Lampung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat sebanyak 11.223 jiwa terdampak. Banjir terjadi Jumat 17-19 Januari 2025 melanda 16 kecamatan dari total 20 kecamatan dan 79 kelurahan dari total 124 kelurahan.
Kota Bandar Lampung yang notabene dataran tinggi perbukitan terdapat kecamatan yang wilayah pesisir, yaitu Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat. Tapi faktanya wilayah Kedaton, Tanjung Seneng, Rajabasa, Sukarame, Sukabumi, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Barat, dan Kemiling, Way Halim justru jadi genangan air hingga badan jalan.
Selain persoalan resapan air, drainase buruk, sampah penumpuk, bangunan melanggar DAS, warga melihat pemberian izin teradap berbagai pembangunan yang ugal-ugalan juga menjadi pemicu kerusakan lingkungan di Kota Bandar Lampung. Bukit habis dikeruk, pembangunan perumahan, dan objek wisata. Zona resapan air yang guntul, pokoknya terasa mual jika di kumpulkan salahnya.
So, kita lihat data, Kota Bandar Lampung, adalah ibukota Provinsi Lampung, memiliki profil yang beragam di tahun 2024. Kota ini memiliki 20 kecamatan dan 126 kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 1.073.451 jiwa. Secara umum, Kota Bandar Lampung memiliki gambaran tentang geografi, sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian daerah.
Dengan kepadatan 5.400/km², Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota terpadat di Pulau Sumatra. Secara geografis, kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra maupun sebaliknya. Kalo padat maka limbah manusia dan sampah harus ditertibkan.
Kota Bandar Lampung juga dialiri Anak sungai di Kota Bandar Lampung, yang umumnya adalah bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melintasi pemukiman warga. Beberapa contoh anak sungai yang ada di Bandar Lampung adalah Sub DAS Way Awi, Way Lunik, dan Way Belau. DAS itu dulu jernih, dan sekarang berbau. Dan hanya dihuni ikan cenang dan biawak
Sub DAS Way Awi, Anak sungai ini memiliki aliran yang melintasi pemukiman warga dan dianggap menjadi salah satu penyebab banjir di beberapa wilayah Bandar Lampung. Ada DAS Way Lunik berada di Kecamatan Panjang, DAS ini memiliki luas sekitar 875 hektar. Lalu DAS Way Belau yang ada di Kecamatan Telukbetung, DAS ini berfungsi sebagai bioindikator kualitas air sungai, khususnya makrobentos (organisme yang hidup di dasar perairan dan memiliki ukuran tubuh relatif besar (lebih dari 1 mm). Mereka sering digunakan sebagai indikator kualitas perairan karena pergerakan mereka yang terbatas dan sensitivitas mereka terhadap perubahan kualitas air). .
Ada DAS Way Bulok salah satu anak sungai dari Way Sekampung, DAS ini mengalami fluktuasi debit air yang signifikan. Selain anak sungai-anak sungai tersebut, Kota Bandar Lampung juga dilalui oleh 23 sungai kecil yang bermuara di Teluk Lampung, dan dua sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala.
Kondisi Bukit
Kota Bandar Lampung juga memiliki 33 bukit (tahun 2008), dan kini sebagian besar sudah mengalami kerusakan akibat penggerusan. Tersisa 11 bukit, artinya dalam waktu selama ini ada 22 bukit di Bandar Lampung habis oleh pembangunan dan penambangan. Beberapa bukit yang teridentifikasi antara lain Gunung Kunyit, Gunung Mastur, Gunung Bakung, dan Gunung Sulah, Gunung Kucing, Bukit Randu, Bukit Camang, Bukit Suka Menanti, Bukit Cermai, dan bukit-bukit diwilayah Sukarame, Way Dadi.
Dan ada 11 bukit yang telah ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 1/1996. Bukit tersebut adalah Bukit Sulah Sukarame, Bukit Kunyit Telukbetung Selatan, Bukit Sari Tanjungkarang Pusat, Bukit Kucing Tanjungkarang Barat, Bukit Banten Kedaton, Bukit Perahu Kedaton, Bukit Sukamenanti Kedaton, Bukit Klutum Tanjungkarang Timur, Bukit Randu Tanjungkarang Timur, Bukit Kapuk Tanjungkarang Timur, dan Bukit Camang Tanjungkarang Timur.
Bukit dan DAS tentunya menjadi satu kesatuan. Ketika hujan datang diserap oleh bukit, lalu mengalir ke DAS. Persoalannya daerah resapan kota Bandar Lampung hanya tersisa tidak sampai lima persen. Melihat kondisi Tanjung Karang yang berada di ketinggian, seharusnya tidak akan terjadi banjir. Teluk Betung, Panjang, adalah daerah yang dengan kondisi rendah maka dipastikan menjadi tumpukan air.
Jika kita telusuri Daerah Aliran Sungai dan Anak Sungai mulai dari hulu ke hilir termasuk mulai diperbatasan dengan Kabupaten Pesawaran, dan Lampung Selatan, maka akan terlihat dimana saja yang terjadi penyumpabatan, baik akibat penyempitan karena bangunan dan sumbatan sampah. Belum lagi rawa-rawa yang dulu menjadi penyangga air kini sudah tidak ada lagi.
Di Rajabasa misalnya, dulu di Depan Kantor Kehutanan itu adalah rawa-rawa cukup dalam dan jadi daerah resapan. Kemudian depan Cucian Mobil Rajabasa, samping SD hingga Jalan Nunyai itu rawa-rawa, dan jadi tempat resapan air. Setelah jadi bangunan, maka air kemudian meluap ke jalan dan ke pemukiman. Sepanjang Jalan By Pass Soekarno Hatta, kanan dan kiri jalan masih terdapat drainase juga dilalui anak sungai yang masih longgar kini hampir tak terlihat.
Bahkan jika mengintif isi trotoar-trotoar di Kota Bandar Lampung itu tidak lagi jadi drainase karena berisi sampah dan material batu dan tanah. Buktinya air justru menggenang ke jalan utama yang memang kontruksi jalannya tidak sesuai dengan kontruksi jalan aspal yang ideal.
Melihat Bukit Kunyit yang kini tinggal seperempat, Bukit Sukamenanti di Kecamatan Kedaton yang dulu tingginya bukit mencapai 800 meter ini mengalami kerusakan hingga 50 persen. Ditambang dan dibangun perumahan. Bukit Randu kini habis jadi hotel. Bukit Camang jadi perumahan dan tambang batu, dan lihat Bukit Bukit di Campang, juga mulai gundul, termasuk daerah Kemiling dan sekitarnya.
Soal DAS yang alirannya melintasi pemukiman warga di Kota Bandar Lampung, menjadi salah satu penyebab banjir apalagi tanggul jebol. Peneliti menyebut limpasan banjir bergantung pada intensitas curah hujan, semakin besar curah hujan yang terjadi, maka semakin besar pula debit yang mengalir pada suatu penampang melintang sungai.
Lalu bagaimana mengatasi? mengapa sudah masuk priode ke dua Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana belum terlihat aksi nyata mengatasi banjir? Sepertinya tidak cukup hanya mengirim sembako, melakukan bersih-bersih sampah dan lumpur, dan doa prihatin atas korban-korban banjir.
Kota Bandar Lampung saat ini butuh pengembalian fungsi sungai dan selokan agar dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan menjadi tersumbat.
Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat di Bandar Lampung. Jika lahan tidak ada maka bisa penghijauan di sepanjang jalan dan anak sungai, bukit, atau mewajikan setiap rumah menanam pohon.
Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau untuk penyerapan air. Kebijakan ini bisa dengan mengajak masyarakat untuk membangun rumah dengan memperhatikan zona hijau. Dan menghentikan membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai. Dan menghindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir.
Melihat Kondisi saat ini, mungkin cocok untuk Bandar Lampung membuat sumur resapan air bila memungkinkan. Membangun sistem peringatan dini banjir. Melakukan pembersihan saluran air secara berkala. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir dan tidak membangun hunian di bantaran anak sungai. Rutin membersihkan saluran air dan drainase untuk memastikan kelancaran aliran air.
Atau menggunakan sistem drainase modern yaitu menggunakan sistem drainase yang canggih untuk mengontrol debit air hujan dan mencegah penumpukan air. Kemudian menggunakan teknologi penampungan dan resapan air bawah tanah yaitu menggunakan teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas jaringan drainase dan mempercepat penyerapan air ke dalam tanah.
Pengelolaan Lahan dan Lingkungan dengan Reboisasi, menanam pohon, terutama yang dapat menyerap air dengan cepat, untuk meningkatkan penyerapan air. Perbanyak lahan terbuka hijau untuk membantu penyerapan air. Memperbanyak sumur resapan dan lubang biopori untuk meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, dan mengubah halaman dengan paving blok yang dapat meresap air untuk mengurangi genangan di jalan.
Terpenting juga adalah perubahan perilaku masyarakat dengan tidak buang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai atau selokan. Menghindari pembangunan rumah atau bangunan di pinggir sungai yang rentan banjir. Dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah banjir. ****
Bandar Lampung, sinarlampung.co-Jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Bandar Lampung ditinggalkan dr. Edwin Rusli sejak Desember 2021. Kemudian digantikan Desti Mega Putri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas. Ironisnya, jabatan Plt itu hingga April 2025 belum juga tergantikan.
Padahal, Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) memiliki batasan masa tugas. Secara umum, masa tugas Plt adalah 3 bulan dan dapat diperpanjang 1 kali, sehingga maksimal 6 bulan. Plt juga tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan strategis atau jangka panjang. “Durasi jabatan Plt yang telah berlangsung lebih dari empat tahun ini melanggar aturan kepegawaian.” kata Direktur Eksekutif Elemen Pemerhati Kebijakan (ELPK), Husni Mubarok, Selasa 22 April 2025.
Menurut Husni, ketentuan soal masa jabatan Plt telah diatur dalam Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara (SE BKN) Nomor 2/SE/VII/2019 tentang Kewenangan Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) dalam Aspek Kepegawaian. Dalam surat edaran tersebut, pada poin 11 disebutkan bahwa:
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) paling lama menjabat selama 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang satu kali untuk paling lama 3 (tiga) bulan berikutnya. Dengan demikian, total maksimal masa jabatan Plt adalah 6 (enam) bulan, bukan bertahun-tahun.
“Potensi pelanggaran aturan ini cukup beralasan, mengingat durasi jabatan yang terlalu lama, keterbatasan SDM, serta adanya rangkap jabatan yang bisa memengaruhi kinerja. Dampaknya dapat merugikan pelayanan publik,” ujar Husni
Husni mendesak Wali Kota Bandar Lampung agar lebih peka terhadap kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengisi jabatan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta lebih patuh terhadap aturan yang berlaku. “Masih banyak SDM di lingkungan Pemkot Balam yang lebih kompeten untuk menduduki jabatan secara definitif,” ujarnya. (Red)
Metro, sinarlampung.co – Pemerintah Provinsi Lampung tak main-main menghadapi musim tanam kedua tahun ini. Dengan strategi matang dan kolaborasi lintas daerah, Pemprov menargetkan produksi padi menembus angka ambisius: 3,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) di 2025 lompatan besar dari capaian tahun-tahun sebelumnya.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan pentingnya sinergi antara petani dan pemerintah kabupaten/kota untuk menyukseskan musim tanam ini. Seluruh persiapan mulai dari irigasi, ketersediaan bibit dan pupuk, hingga jaminan harga gabah telah dimatangkan.
“Mari kita semangat di musim tanam kedua ini. Pastikan petani bisa menanam tepat waktu, air tercukupi, bibit dan pupuk tersedia, dan gabah diserap dengan harga Rp6.500 per kilogram secara merata,” ujar Gubernur Mirza saat memberi arahan secara daring dalam acara Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), Rabu (23/4/2025), di Metro Timur.
Acara nasional tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dari Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dan diikuti serentak oleh 14 provinsi termasuk Lampung.
Gubernur juga memberi penekanan khusus pada perlindungan harga gabah petani. Ia meminta agar Bulog, BUMD pangan, dan mitra swasta bergerak cepat menyerap hasil panen dengan harga minimal yang layak.
“Kita ingin petani merasakan manfaat nyata. Jangan sampai panen bagus tapi harga jatuh. Kita harus hadir dan lindungi mereka,” tegasnya.
Sejak 2023, tren produksi padi di Lampung menunjukkan grafik naik: dari 2,76 juta ton GKG pada 2023 menjadi 2,79 juta ton pada 2024. Tahun ini, target 3,5 juta ton menjadi simbol keseriusan Lampung dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Tak hanya bicara dari podium, Gubernur Mirza juga mendorong aksi nyata di lapangan. Ia mengajak para kepala daerah untuk terjun langsung mendampingi para petani.
“Kalau kita ingin target tercapai, semua harus turun langsung. Tak bisa hanya dari balik meja. Kita hadir untuk petani dan untuk ketahanan pangan negeri ini,” pungkasnya. (***)
Bandar Lampung, sinarlampung.co – DPRD Provinsi Lampung menyetujui usulan pembentukan Kabupaten Sungkai Bunga Mayang sebagai pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Persetujuan tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan dalam rapat paripurna bertajuk “Usulan Pembentukan Daerah Persiapan Kabupaten Sungkai Bunga Mayang Pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara”, yang digelar di ruang rapat DPRD Lampung pada Rabu, 23 April 2025.
Juru bicara Komisi I DPRD Lampung, Rahmat Visa Ridi Arifin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan serangkaian proses pengkajian, klarifikasi, dan evaluasi terhadap usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan, serta memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Visi menerangkan, Kabupaten Lampung Utara saat ini memiliki luas wilayah sekitar 2.725,63 km² dengan jumlah penduduk mencapai 633.099 jiwa (data tahun 2020), dengan kepadatan rata-rata 232,3 jiwa/km². Beberapa wilayah, khususnya Kecamatan Bunga Mayang dan Sungkai Utara, memiliki kepadatan yang lebih tinggi dan lokasi yang jauh dari pusat pemerintahan di Kotabumi, sehingga menghambat akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti administrasi kependudukan, kesehatan, dan pendidikan.
Kecamatan Bunga Mayang memiliki luas wilayah sekitar 125,76 km², dengan jumlah penduduk sekitar 33.839 jiwa (kepadatan 269,1 jiwa/km²). Sedangkan, Kecamatan Sungkai Utara memiliki luas wilayah sekitar 127,59 km², dan jumlah penduduk sebanyak 35.732 jiwa (kepadatan 280,1 jiwa/km²)
“Dengan pemekaran wilayah, diharapkan pelayanan publik menjadi lebih dekat dan efisien, serta tata kelola birokrasi dapat ditingkatkan,” ujar Visa.
Dia melanjutkan, wilayah Sungkai Utara dan Bunga Mayang juga memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Pembentukan DOB ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, wilayah ini telah memiliki infrastruktur dasar yang cukup memadai, seperti jalan penghubung antar kecamatan, fasilitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan.
Dasar Hukum dan Rekomendasi Teknis
Berdasarkan dokumen rekomendasi dari Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Lampung, wilayah Sungkai Bunga Mayang dinilai telah memenuhi sejumlah persyaratan sebagai daerah persiapan DOB, antara lain:
1. Memenuhi syarat kewilayahan berdasarkan jumlah kecamatan, penduduk, dan luas wilayah.
2. Memiliki sarana dan prasarana pemerintahan yang memadai.
3. Mempunyai potensi ekonomi lokal untuk menopang pendapatan asli daerah.
4. Mendapat dukungan kuat dari masyarakat dan pemerintahan kabupaten induk.
Selain itu, usulan DOB ini didukung dengan data luas wilayah dan kepadatan penduduk yang mencakup delapan kecamatan:
1. Bunga Mayang: 125,76 km² | 33.839 jiwa
2. Sungkai Utara: 127,59 km² | 35.732 jiwa
3. Sungkai Tengah: 111,60 km² | 17.062 jiwa
4. Sungkai Selatan: 89,65 km² | 22.721 jiwa
5. Sungai Jaya: 52,20 km² | 9.539 jiwa
6. Sungkai Barat: 68,96 km² | 11.809 jiwa
7. Ulu Sungkai: 92,62 km² | 40.383 jiwa
8. Muara Sungkai: 118,68 km² | 37.876 jiwa
“Total wilayah dari delapan wilayah tersebut adalah 575,76 KM persegi dengan total penduduk sekitar 130.702 jiwa,” ujar Visa.
Dukungan Luas
Usulan ini juga telah mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan, yang menjadi modal sosial dan politik penting dalam proses pembentukan DOB.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, turut menyampaikan harapannya atas realisasi pemekaran ini. Menurutnya, usulan pembentukan DOB Kabupaten Sungkai Bunga Mayang ini sudah dilakukan tim 9 yang dipimpin Ansori Djausal sejak 2004 lalu. “Artinya ini sudah 21 tahun diperjuangkan, kita harapkan bisa segera terealisasi,” ujar Gubernur Mirza. (Red)