Bandar Lampung (SL)-Pertemuan delapan tokoh partai Kota bandar Lampung mengarah kepada perubahan kuat konstelasi politik kota Bandar Lampung menjelang pilkada serentak Desember 2020. Sinyal sejumlah parpol yang dikabarkan akan mendukung Eva Dwiana, bisa jadi berpaling meninggalkan istri walikota Herman HN itu.
Partai Amanat Nasional (PAN) misalnya merebak kabar partai berlambang matahari terbit yang awalnya mendukung Eva Dwiana menggeser dukungannya ke Rycko Menoza. Menurut sumber di di DPP PAN, pergeseran dukungan itu bukan tanpa alasan. Dikatakannya, hal itu merupakan hasil komunikasi antar parpol yang ada di Kota Tapis Berseri untuk mendukung Rycko Menoza.
Selain itu, Rycko juga telah berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan belum lama ini. Dari pertemuan itu, diketahui PAN memberi sinyal bakal mendukung Rycko Menoza. “Ini juga karena Ketum, Bang Zulhas (sapaan akrab Zulkifli Hasan) yang melihat pergerakan Rycko Menoza yang sering turun ke masyarakat. Ini yang membuat Ketum empati dan memutuskan untuk mendukung Rycko,” ujar sumber itu.
Selain PAN, Partai Gerindra juga sepertinya bakal mengalihkan dukungannya Rycko Menoza. Setelah ssebelumnya beredar kabar partai besutan Prabowo Subianto ini mendukung Eva Dwiana yang juga Politisi PDI Perjuangan ini.
Hal itu terlihat pertemuan delapan pimpinan parpol di Bandar Lampung yang dikabarkan bakal membentuk koalisi besar untuk mengusung Rycko Menoza, kemarin. Delapannya adalah Ketua PDIP Wiyadi, Ketua Golkar Yuhadi, Ketua PKS Aep Saripudin, Ketua PAN Wahyu Lesmono, Ketua Demokrat Budiman AS, Ketua Gerindra Andika Wibawa, Ketua PPP Busyairi, dan ketua PKB yang diwakili sekretarisnya.
Hanya dua parpol yang tidak menghadiri pertemuan. Yakni Nasdem dan Perindo. Diketahui, Nasdem telah memberikan surat tugas kepada Eva Dwiana untuk maju sebagai calon wali kota dalam pilkada Desember mendatang.
Ketua DPC Gerindra Bandarlampung, Andika Wibawa mengatakan Bandar Lampung membutuhkan sosok pemimpin yang mengayomi dan berkerjasama yang baik dengan partai politik. Dari Gerindra pun, kata dia, saat ini masih belum menerima surat tugas dari DPP untuk salah satu bakal calon di Bandarlampung.
Dia menuturkan, bahwa bakal calon dipersilahkan melobi ke DPP, dan pihaknya akan menerima selama berkomunikasi dengan DPC Gerindra Bandarlampung dan merangkul elemen-elemen partai karena yang lebih tahu kondisi masyarakat. “Jangan hanya mau mendapat rekomendasi tetapi tidak ada komunikasi,” kata dia.
Ketua DPD II Golkar Kota Bandarlampung, Yuhadi, secara mengatakan pertemuan tersebut merupakan silaturahmi yang masih dalam suasana Idul Fitri sekaligus menyamakan pandangan terkait pemimpin Kota Bandarlampung ke depan.
Selain itu, untuk menyamakan persepsi bersama untuk menciptakan iklim politik yang sejuk dan menjalin komunikasi untuk mendapatkan pemimpin yang bisa membawa kemajuan Bandar Lampung. “Dengan ada atau tidak kita bersatu mudah-mudahan bisa bersama, tetapi harapannya dapat bersatu dan bersama,” ujar Yuhadi.
Pertemuan ini, kata dia, diinisiasi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan, Wiyadi, menindaklanjuti pertemuan pertemuan sebelumnya lalu mengundang semua pimpinan partai politik di Bandar Lampung. “Jika ada partai politik yang tidak hadir mungkin lupa diundang,” kata Yuhadi.
Ketua DPC PDI-Perjuangan Bandarlampung, Wiyadi, mengatakan, pertemuan ini untuk menyamakan persepsi dengan harapan dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar sesuai harapan masyarakat. “Intinya silaturahmi, jika ada partai politik yang tidak hadir karena sulit dihubungi,” kata Wiyadi.
Ketua DPC Demokrat Bandar Lampung, Budiman AS, mengatakan pertemuan ini selain silaturahmi politik juga untuk menyamakan persepsi guna mencari pemimpin yang bisa membawa Bandarlampung lebih baik lagi. “Bandar Lampung butuh pemimpin yang kuat visi misinya untuk membawa Bandarlampung lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, pertemuan tersebut berlangsung sekitar pukul 15.30 hingga 17.00 WIB itu para pimpinan partai politik sepakat bahwa bahwa pertemuan tersebut selain silaturahmi politik untuk menyamakan persepsi terkait pemimpin Bandar Lampung ke depan.
Sebelumnya, Bakal calon walikota Bandar Lampung Rycko Menoza SZP menyambangi untuk bersilaturahmi dengan mantan bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan, di Lapas Kelas I Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Jumat (19/06).
Rycko Menoza mengatakan, kunjungannya sekaligus halal-bihalal memanfaatkan momentum hari raya Idul Fitri, karena selama ini ada pembatasan aktifitas masyarakat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda negeri. “Niatnya ibadah menjaga silaturahmi, kebetulan hari Jumat yang membawa keberkahan,” kata dia.
Ia menjelaskan, meskipun pernah bersaing secara politik pada pilkada 2015 lalu, namun dirinya tetap ingin menjaga tali silaturahmi dengan semua pihak termasuk dengan Zainudin Hasan.
Pada pilkada 2010, lanjut Rycko, dirinya juga bersaing secara politik dengan mantan Bupati Lamsel Wendy Melfa, namun hal tersebut juga tidak pernah menjadi pemutus tali silaturahmi, bahkan bersahabat baik sampai saat ini. “Selalu menjaga tali silaturahmi merupakan salah satu hal penting yang sudah ditanamkan oleh orang tua kami, karena silaturahmi memperpanjang usia dan menambah rezeki” ujar Rycko.
Dalam pertemuan itu, sebagai orang yang lebih muda, Rycko juga meminta doa restu dan dukungannya untuk mewujudkan ‘Bandar Lampung Baru’ demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Zainudin Hasan menyambut baik kunjungan Rycko Menoza, dan ikut mendoakan dan mendukung terwujudnya ‘Bandar Lampung Baru’ serta akan menghubungi jaringan-jaringan yang ada selama ini. Selain mengunjungi Zainudin Hasan, pada, Senin (15/06/20) Rycko Menoza juga sudah silaturahmi juga dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kakak kandung Zainudin Hasan) di Jakarta. Zulkifli menyambut baik dirinya dan berbincang-bincang penuh kekeluargaan. (red)