Kategori: Headline

  • Empat Kombes Ikut Gerbong Mutasi Dengan Status Diperiksa

    Empat Kombes Ikut Gerbong Mutasi Dengan Status Diperiksa

    Jakarta (SL)-Empat perwira menengah Polri berpangkat komisaris besar (kombes) dicopot dari jabatannya. Mereka dimutasi sebagai pamen yanma Polri untuk menjalani pemeriksaan. Pencopotan jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1378/V/KEP./2020 tertanggal 1 Mei 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Surat ditandatangani Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis

    Dilangsir inews.cm, Keempat kombes tersebut yakni Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Andhi Triastanto. Dia digantikan Kombes Pol Subandi yang saat ini menjabat Dirsamapta Polda NTB. “Kombes Pol Sony Sunjaya, Dansatbrimob Polda Sulteng dimutasikan sebagai Pamen Yanma Polri (dalam rangka riksa),” bunyi telegram tersebut.

    Posisi Sony nantinya akan diisi oleh AKBP Rony Lumban Gaol yang saat ini menjabat wadanmen I paspelopor Korbrimob Polri. Ketiga, Kombes Pol Henny Henny JA Posumah. Kasepolwan Lemdiklat Polri ini juga dimutasi sebagai pamen yanma Polri dalam rangka pemeriksaan. Posisinya akan diisi oleh Kombes Pol Nurmeiningsih yang saat ini menjabat kabidkum Setukpa Lemdiklat Polri.

    Keempat, Kombes Pol Dheny Dariady, Kabidpropam Polda Sulut dimutasi sebagai pamen Yanma Polri dalam rangka pemeriksaan. Posisinya digantikan oleh AKBP Josefien Marlien Reineke Tawas, yang saat ini menjabat sebagai Irbid Itwasda Polda Sulut.

    Belum diketahui persis mengenai pencopotan tersebut. Biasanya, anggota Polri yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan terkait dengan pelanggaran disiplin menyangkut dirinya atau anak buah.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono yang dikonfirmasi belum menjelaskan mengenai pemeriksaan tersebut. Argo yang akan naik jabatan sebagai kadiv humas Polri ini hanya menegaskan mutasi dan promosi jabatan merupakan hal biasa di Polri. “Mutasi jabatan sebagai regenerasi, tour of area dan dalam rangka mengoptimalkan kinerja organisasi,” kata Argo, Jumat 1 Mei 2020. (inews/red)

  • Terkonfirmasi 50 Warga Lampung Covid-19, Ini Daftar dan Sebarannya

    Terkonfirmasi 50 Warga Lampung Covid-19, Ini Daftar dan Sebarannya

    Bandar Lampung (SL)-Dalam empat hari terakhir penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 di Lampung terlihat signifikan. Pada 22 April 2020 total positif corona di Lampung masih 27 orang. Pada 23 April bertambah 11 orang sehingga menjadi 38 orang. Beberapa hari selanjutnya penambahannya 2-4 orang. Pada hari Jumat 1 Mei 2020) bertambah 4 orang sehingga total pasien positif corona di Lampung menjadi 50 orang.

    Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lampung yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lampung, Reihana, empat pasien baru itu terdiri dari tiga orang tanpa  gejala (OTG) dan satu orang pasien dalam pengawasan (PDP). Tiga OTG adalah pasien nomor 47, 48, dan 49. Sedangkan pasien nomor 50 termasuk PDP.

    Dilangsir teraslampung.com, Berikut ini daftar lengkap riwayat perjalanan 50 pasien Covid-19 di Lampung sebelum positif Covid-19 sampai mereka dinyatakan positif Covid-19 menurut Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lampung. Data dihimpun sejak kasus positif Covid-19 ditemukan di Lampung hingga 1 Mei 2020:

    1.Pasien nomor 01 berinisial AS, seorang laki-laki berusia 64 tahun. Ia dirawat  di RSU Abdul Moeloek Bandarlampung sejak pertengahan Maret 2020. Pasien ini memiliki riwayat pernah berkunjung ke Bogor untuk ikut seminar keagamaan. Dirawat selama 26 hari di RSU Abdul Moeloek, ia akhirnya dinyatakan sembuh. Setelah sembuh dan pulang ke rumah, identitasnya dibuka ke publik. Ia diketahui bernama Amin Sutadi, warga Langkapura, Bandarlampung. Ia merupakan Penatua (tokoh agama) Gereja Protestan Indonesia Barat ( GPIB) Lampung. Ia termasuk klaster Bogor.

    2. Pasien nomor 02 (pria, 35 tahun), warga Bandarlampung. Ia memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, Yogyakarta, dan Palembang. Ia adalah seorang pegawai di Kementerian PUPR. Ia memiliki riwayat pernah melakukan perjalanan ke Yogyakarta dan transit di Jakarta selama 9 hari. Pada 4 Maret, pasien nomor 02 melakukan perjalan ke Palembang. Lalu pada 21 Maret datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Sebelum datang ke rumah sakit, pasien ini mengeluh buang air besar cair 5-6 kali sehari disertai mual. Ia memiliki penyakit penyerta, yaitu hepatitis. Selama dirawat di RSUAM kondisi pasien tidak stabil, kadang stabil, terkadang sesak napas.  Ia meninggal pada Senin, 30 Maret 2020 di RSU Abdul Moeloek Bandarlampung dan dimakamkan di TPU Kota Baru, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. Ia termasuk klaster Yogya.

    3. Pasien nomor 03 (laki-laki), 35, adalah seorang pemandu wisata yang diduga memiki kontak dengan orang asing yang baru dibawanya ke Lampung. Ia dinyatakan sudah negatif alias sembuh.

    4.Pasien 04, seorang laki-laki berusia 54 tahun, warga Bandarlampung. Ia sudah dinyatakan sembuh. Ia termasuk klaster Jakarta.

    5. Pasien nomor 05 adalah seorang perempuan, warga Bandarlampung, dalam kondisi sehat tetapi sempat berstatus positif mengidap virus corona. Ia sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumahnya. Ia termasuk klaster Jakarta.

    6. Pasien 06 laki-laki 11 tahun, warga Bandarlampung, kondisi sehat tetapi sempat dinyatakan positif corona. Ia sudah dinyatakan sembuh. Ia termasuk klaster Jakarta.

    7. Pasien nomor 07 seorang pria berusia 30 tahun, warga Bandarlampung, dalam kondisi sehat tetapi masih positif (05, 06, 07 data di Dinkes Lampung masih satu keluarga). Ia sudah dinyatakan sembuh. Ia termasuk klaster Jakarta.

    8. Pasien nomor 08 seorang perempuan berusia 53 tahun, warga Bandarlampung. Ia sudah dinyatakan sembuh. Ia termasuk klaster Jakarta.

    9. Pasien nomor 09, laki-laki berusia 54, warga Bandarlampung. Ia memiliki riwayat perjalanan baru saja ikut tabligh akbar di Malaysia. Dinyatakan sembuh. Ia termasuk klaster Malaysia.

    10. Pasien nomor 10 seorang laki-laki berusia 71 tahun, warga Sekincau, Lampung Barat. Ia memiliki riwayat perjalanan mengikuti tablig akbar atau Ijtima Muslim Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Ia meninggal pada 4 April 2020. Acara tersebut sebenarnya batal, karena dibatalkan Pemda setempat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Para peserta pertemuan dari berbagai daerah di Indonesia dan dari luar negeri diminta pulang. Pasien ini termasuk klaster Gowa.

    11. Pasien nomor 11 seorang perempuan berusia 21 tahun, warga Lampung Tengah, ia baru pindah dari Bekasi. Ia kini dirawat di RSUD Demang Sepulau Raya, Gunungsugih, Lampung Tengah. Ia termasuk klaster Jakarta.

    12. Pasien nomor 12 adalah seorang wanita berusia 53 tahun, warga Bandarlampung. Dia sebenarnya dalam kondisi sehat, tetapi hasil konfirmasi tes laboratoriumnya dinyatakan positif terjangkit virus coron. Ia dinyatakan, sembuh dan pulang dari RSUAM pada 17 April 2020. Ia merupakan hasil pelacakan atau tracing pasien lain yang sebelumnya sudah dinyatakan positif virus corona.

    13. Pasien nomor 13 adalah Ai, seorang laki-laki, 63 tahun. Pejabat tinggi sebuah perusahaan swasta terkenal di Lampung ini meninggal di RSUAM pada Rabu malam (8/4/2020) pukul 23.03 WIB. Ia masuk RSUAM 4 April 2020. Ia merupakan suami pasien nomor 19. Ia memiliki riwayat kontak dengan yang  berasal dari wilayah terjangkit corona. Berdasarkan hasil pelacakan atau tracing, pasien no 13 dan 19 diduga tertular dari luar wilayah, atau bukan transmisi lokal.

    14. Pasien nomor 14 adalah H, seorang laki-laki berusia 44 tahun, warga Jalan Karimunjawa, Sukarame Bandarlampung.Ia punya riwayat perjalanan baru pulang dari Karawaci, Tangerang pada 20 Februari 2020. Ia sempat dirawat di ruang isolasi RSU Abdul Moeloek selama 25 hari. Pada Selasa (28/4/2020) dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

    15. Pasien nomor 15 adalah seorang laki laki (65) asal Bandarlampung. Ia meninggal pada 30 Maret 2020. Anehnya, sebelumnya  pasien ini tidak terdata dalam ekspos resmi Dinas Kesehatan Lampung. Sebelumnya tanggal 26 Maret pasien nomor 15 sakit dan sempat di rawat di UGD RS swasta di Bandarlampung. Ia belum diperiksa swabnya tapi sudah meninggal pada 30 Maret 2020. Pasien nomor 15 diketahui positif terjangkit virus corona baru diketahui setelah hasil swabnya keluar beberapa hari setelah pasien meninggal.

    16. Pasien nomor 16 adalah AH, laki-laki berumur 48 tahun, warga Natar, Lampung Selatan. Ia termasuk orang tanpa gejala atau OTG. Diisolasi Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) Kotabaru, Lampung Selatan. Pada Rabu (29/4/2020) ia dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

    17. Pasien nomor 17 adalah seorang laki-laki 29 tahun, warga Kotabumi, Lampung Utara. Ia pernah melakukan perjalanan luar daerah ke Gowa, Sulawesi Selatan, untuk menghadiri Ijtima Muslim Zona Asia. Ia pulang ke Lampung pada 26 Maret 2020 menggunakan bus. Atas inisiatif sendiri ia memeriksakan diri ke Puskesmas. Pada  2 April 2020 petugas melakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian dilakukan swab. Hasilnya positif. Ia termasuk klaster Gowa.

    18. Pasien nomor 18 adalah seorang lak-laki berusia 52 tahun. Sama seperti pasien nomor 17, ia juga pernah melakukan perjalanan luar daerah  ke Gowa, Sulawesi Selatan, untuk menghadiri Ijtima Muslim Zona Asia. Ia pulang ke Lampung pada 23 Maret 2020 sudah tiba di Lampung. Atas inisiatif sendiri ia memeriksakan diri ke Puskesmas. Pada  2 April 2020 petugas melakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian dilakukan swab. Hasilnya positif. Ia termasuk klaster Gowa.

    19. Pasien nomor 19 adalah LN, seorang perempuan berusia 59 tahun. Meninggal di RSUAM pada Rabu pagi (8 April 2020). Ia merupkan istri pasien nomor 13. Berdasarkan hasil pelacakan atau tracing menyimpulkan bahwa pasien nomor 13 dan 19 diduga tertular dari luar wilayah, atau bukan transmisi lokal. Ia diketahui positif corona setelah meninggal. Yakni setelah hasil swabnya didapatkan dari laboratorium di Palembang.

    20. Pasien nomor 20, berinisial M, seorang laki-laki, warga Bandarlampung. Hasil tracing terhadapnya menunjukkan bahwa istri (pasien nomor 24) dan anaknya (pasien nomor 25) juga positif Covid-19.

    21. Pasien nomor 21, warga Bandarlampung. Ia sudah sembuh dan pulang ke rumahnya pada 17 April 2020.

    22. Pasien nomor 22, perempuan, umur 24, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal dari Pringsewu. Setelah beberapa hari dirawat di RSU Abdul Moeloek, pada Rabu (29/4/2020) ia dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

    23. Pasien nomor 23 adalah seorang laki-laki, usia 65 tahun, warga Tulangbawang Barat. Ia seorang PDP dan saat ini dirawat di rumah sakit di Tulangbawang Barat. Ia termasuk klaster Gowa.

    24. Pasien nomor 24 adalah perempuan berusia 41. Ia istri pasien nomor 20. Pasien ini termasuk orang tanpa gejala atau OTG dan merupakan hasil pelacakan atau tracing pasien nomor 20. Sekarang ia sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

    25. Pasien nomor 25 adalah laki-laki berusia 22 tahun, mahasiswa, warga Bandarlampung. Ia juga termasuk OTG. Ia merupakan anak pasien nomor 20. Saat ini melakukan isolasi mendiri di rumahnya.

    26.Pasien nomor 26 adalah seorang laki-laki berusia 44 tahun asal Kabupaten Pesawaran. Ia juga termasuk OTG. Ia diisolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada, Lampung Selatan.

    27.Pasien nomor 27 adalah seorang perempuan berusia 48 tahun, warga Sekincau, Lampung Barat. Dirawat di RSUAM sejak 6 April 2020 (rujukan dari RSUD Alimudin Umar, Lampung Barat, untuk operasi angkat rahim. Usai operasi, dilakukan swab (karena ia berasal dari daerah yang sama dengan pasien nomor 10.

    28.Pasien nomor 28, R, laki-laki, 21 tahun, warga Bandarlampung, termasuk orang tanpa gejala (OTG), saat ini melakukan isolasi mandiri.

    29.Pasien nomor 29 berinisial SS, laki-laki, 46 tahun, warga Bandarlampung. Sebelumnya ia termasuk pasien dalam pengawawasan (PDP). Saat ini ia diisolasi di RS pemerintah di Bandarlampung.

    30.Pasien nomor 30 berinisial AR,laki-laki,  65 tahun, asal Bandarlampung, termasuk orang dalam pemantauan (ODP), saat ini melakukan isolasi mandiri.

    31.Pasien nomor 31 TS, laki-laki, 30 tahun, asal Bandarlampung, OTG, sedang isolasi mandiri.

    32.Pasien nomor 31 berinisial JS, wanita, 30 tahun, OTG, warga Bandarlampung, isolasi mandiri di rumah.

    33.Pasien nomor 33 adalah ZA, laki-laki,  50 tahun, warga Lampung Selatan,ia pernah kontak langsung dengan pasien positif corona asal Lampung Selatan (jamaah tabligh akbar) yang meninggal di Bengkulu, saat ini ia sedang isolasi mandiri. Termasuk klaster Bengkulu.

    34.Pasien nomor 34 adalah SFDN, laki-laki 49 tahun, warga satu kampung dengan ZA di Lampung Selatan, pernah kontak langsung dengan pasien positif corona asal Lampung Selatan (jamaah tabligh akbar) yang meninggal di Bengkulu, saat ini sedang melakukan isolasi mandiri. Ia termasuk klaster Bengkulu.

    35.Pasien nomor 35 adalah BA, laki-laki, 42 tahun, asal Lamsel, pernah kontak langsung dengan pasien positif corona asal Lampung Selatan (jamaah tabligh akbar) yang meninggal di Bengkulu,  isolasi mandiri. Ia termasuk Klaster Bengkulu.

    36.Pasien nomor 36 adalah S, laki-laki, 48 tahun, satu kampung dengan ZA, pernah kontak langsung dengan pasien positif corona asal Lampung Selatan (jamaah tabligh akbar) yang meninggal di Bengkulu, sedang isolasi mandiri. Ia termasuk klaster Bengkulu.

    37.Pasien nomor 37 adalah HA, laki-laki,  32 tahun, warga Lampung Utara. Ia memiliki riwayat pernah ikut tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan. Ia merupakan kakak kandung pasien nomor 38. Sempat menolak diisolasi oleh Pemkab Lampung Utara, ia akhirnya diisolasi di Islamic Center Kotabumi sejak 24 April 2020. Ia termasuk Klaster Gowa.

    38.Pasien nomor 38 adalah AS, laki-laki, 39 tahun, warga Lampung Utara, punya riwayat melakukan kegiatan agama bersama 14 orang lain dari Lampung Utara di Bengkulu. Sejak Jumat sore (24 April 2020) diisolasi di Islamic Center Kotabumi. Ia termasuk klaster Bengkulu.

    39.Pasien nomor 39 seorang laki-laki berusia 42 tahun. Ia memiliki riwayat perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan, untuk mengikuti tabligh akbar atau Ijtima Ulama Zona Asia Tenggara. Saat ini (26/4/2020) ia melakukan isolasi mandiri. Ia termasuk Klaster Gowa.

    40.Pasien nomor 40 adalah seorang laki-laki berusia 65 tahun, warga Tulangbawang Barat. Status positif corona atau Covid-19 dihasilkan berdasarkan pelacakan atau tracing terhadap pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Artinya, ia memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19, yaitu pasien nomor 23. Ia termasuk klaster Gowa.

    41.Pasien nomor 41 adalah seorang laki-laki berusia 70 tahun, warga Tulangbawang Barat. Pasien ini juga merupakan hasil tracing terhadap pasien positif Covid-19, yaitu pasien nomor 23. Ia termasuk Klaster Gowa.

    42.Pasien nomor 42 adalah seorang laki-laki berusia 43 tahun, warga Tulangbawang Barat. Sama seperti pasien nomor 40 dan 41, ia juga hasil tracing terhadap pasien yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Ia termasuk klaster Gowa.

    43. Pasien nomor  43 adalah S, laki-laki berusia 54, warga Pesawaran. Ia termasuk orang tanda gejala atau OTG. Pada 17 Desember melakukan perjalanan ke Malaysia dan Thailand untuk ikut tabligh akbar bersama warga Bandarlampung. Pada 18 Maret 2020 ia pulang ke Pesawaran dalam kondisi sehat. Ia telah dilakukan rapid test dan hasilnya positif. Selanjutnya ia menjalani isolasi di RSUD Pesawaran. Hasil swabnya menunjukkan positif. Ia termasuk klaster Malaysia.

    44. Pasien nomor 44 adalah JM, seorang laki-laki berusia 65, warga Kabupaten Way Kanan. Ia memiliki riwayat perjalanan pernah ke Gowa, Sulawesi Selatan, untuk ikut Ijtima Ulama Zona Asia. Pada 22 Maret 2020 ia melakukan isolasi mandiri setelah mendapatkan edukasi dari bidan desa.

    Selama 14 melakukan karantina di rumah, kondisi JM sehat dan tidak ada gejala apa pun. Pada  16 April 2020 dilakukan rapid test untuk S. Hasilnya nonreaktif. Rapid test kedua pada 22 April hasilnya reaktif. Pada 23 April 2020 dilakukan PCR dan pengambilan swab. Pada 27 April hasil swabnya menunjukkan JM positif mengidap Covid-10. Ia termasuk klaster Gowa.

    45. Pasien nomor 45 adalah seorang laki-laki, warga Bandarlampung. Ia merupakan hasil pelacakan atau tracing pasien yang lebih dulu dinyatakan positif Covid-19. Ia termasuk OTG. Saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah.

    46. Pasien nomor 46 adalah  seorang laki-laki, warga Bandarlampung. Ia juga termasuk OTG. Saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah.

    47. Pasien nomor 47 adalah laki-laki, 55 tahun, asal Bandarlampung. Ia merupakan pasien hasil pelacakan atau tracing pasien nomor 13. Pasien nomor 13 adalah laki-laki berusia 63 tahun berinisial Ai. Pasien nomor 13 meninggal di RSUAM pada Rabu malam (8/4/2020) pukul 23.03 WIB.

    Berdasarkan hasil pelacakan atau tracing, pasien no 13 dan 19 diduga tertular dari luar wilayah, atau bukan transmisi lokal.

    Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung tidak menjelaskan apa hubungan pasien nomor 47 dengan pasien nomor 13 berinisial LN. Yang pasti, sebelumnya diketahui bahwa di keluarga pasien nomor 13 ada dua  orang yang positif corona.Yaitu pasien nomor 13 dan pasien nomor 19. Mereka pasangan suami istri. Pasien nomor 19 meninggal dunia di RSUAM pada Rabu pagi (8 April 2020). Artinya, dalam satu hari keluarga pasangan Ai dan LN kehilangan dua orang tercinta karena virus corona.

    Saat pasien nomor 47 melakukan karantina mandiri di rumah.

    48. Pasien nomor 48, laki-laki, 59, warga Bandarlampung. Ia hasil pelacakan atau tracing pasien nomor 29. Saat ini ia sehat dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

    49. Pasien nomor 49 adalah wanita, 51,warga Bandarlampung. Ia merupakan hasil pelacakan atau tracing pasien nomor 30.

    50. Pasien nomor 50 adalah PDP, laki-laki, 63 tahun, warga Jatiagung, Lampung Selatan. Pada Januari 2020 ia jatuh terduduk saat berkebun. Pasien pernah diurut tetapi tidak ada perubahan. Pada Februari ia kembali jatuh sehingga ia tidak bisa beraktivitas, bahkan BAB harus di tempat tidur.

    Pada Maret 2020 ia berobat di RS di Lampung Selatan. Diagnosis dokter: retak tulang punggung dan pengeroposan tulang. Pada 22 April 2020 pasien dirawat di RS swasta di Bandarlampung dengan keluhan batuk kering, demam, dan ada pnemunia. Pada 24 April dilakukan rapid test. Hasilnya negatif. Selanjutnya dilakukan Swab. Pada 29 April 2020 hasil swabnya positif. Saat ini ia masih dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung. (teraslampung)

  • Komjen Boy Rafly Kepala BNPT, Iqbal Kapolda NTB dan Tomsi Staf Ahli Kapolri

    Komjen Boy Rafly Kepala BNPT, Iqbal Kapolda NTB dan Tomsi Staf Ahli Kapolri

    Jakarta (SL)-Kepala Polri Jenderal Idham Azis melakukan mutasi ratusan perwira tinggi dan menengah di kepolisian melalui telegram Kapolri bernomor ST/1378/KEP/2020, Jumat (1/5). Salah satu yang dimutasi yakni Komjen Suhardi Alius yang dipindahkan menjadi Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri. Sebagai gantinya, Irjen Boy Rafli Amar yang menjabat Wakil Kepala Lemdiklat Polri ditunjuk menjadi Kepala BNPT.

    Kemudian Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dipindah dari jabatannya sebagai Kapolda Jateng menjadi Kabaintelkam Polri. Ia menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang kini dimutasi sebagai Irwasum Polri. Jabatan Kapolda Jateng kini diisi oleh Brigjen Ahmad Luthfi.

    Lalu Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono diangkat menjadi Kadiv Humas Polri. Argo sebelumnya menjabat Karopenmas Mabes Polri yang kini diemban Kombes Awi Setiyono. Jabatan Kadiv Humas sebelumnya dijabat Irjen M. Iqbal yang kini diangkat menjadi Kapolda NTB.

    Jabatan lainnya, yakni Kepala Densus 88 Antiteror Polri kini diemban Brigjen Marthinus Hukom. Lalu Kapolda Jatim dipegang oleh Irjen Mohammad Fadil Imran, dan Irjen Eko Indra Heri diangkat sebagai Kapolda Sumatera Selatan.

    Irjen Pol M Iqbal mutasi sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat menggantikan Irjen Pol Tomsi Tohir, yang kini menjabat Staf Ahli Kapolri bidang Sosial Politik. Irjen Tomsi Tohir sebelumnya adalah Kapolda Banten, dan baru hitungan bulan menjabat sebagai Kapolda NTB, yang dilantik menjadi Kapolda NTB pada Selasa 7 Janurai 2020. (Red)

  • Yusuf Kohar Ingatkan Walikota Herman HN Tidak Dompleng Nama di Beras Bantuan Covid-19

    Yusuf Kohar Ingatkan Walikota Herman HN Tidak Dompleng Nama di Beras Bantuan Covid-19

    Bandar Lampung (SL)-Wakil Wali Kota Yusuf Kohar meminta Wali Kota Herman HN stop mendompleng nama pada beras bantuan corona, Covid-19, apalagi menggendong isterinya, Eva Dwiana, yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah pada Pilkada mendatang.

    Menurut Yusuf Kohar, beras bantuan 5 kg dan 2 kg, yang disebarkan Dinas Sosial lewat kecamatan, kelurahan, dan ketua RT, dibeli dari dana Pemerintah Kota, bukan pribadi Herman HN. Rakyat jangan dibutakan karena sedang susah dan membutuhkannya.

    Wakil Wali Kota itu juga meminta seluruh jajaran Pemerintah Kota fokus menangani virus covid-19 agar tidak berkepanjangan. Ia mengharapkan seluruh pihak menyetop dulu urusan politik. Pilkada sudah diundur dan bisa mundur lagi jika masih terus zona merah.

    Yusuf Kohar menyayangkan pembagian beras juga melanggar protokol Covid-19, seperti ia saksikan di beberapa kecamatan. Kalau Pemerintahnya masih suka berkumpul, warga juga akan susah diatur, dan wabah menjadi lama selesai.

    Kepala Dinas Sposial Bandar Lampung Tole Dailami mengatakan pihaknya sudah selesai membagikan 400 ton beras kemasan 5 kg untuk 80 ribu KK, yang bersumber dari dana APBD dan 100 ton beras berukuran 2 kg dari beras cadangan ke 20 kecamatan.

    Pada bulan Juni, disiapkan lagi beras 650 ton kemasan 5 kg, dengan target 150 ribu KK, yang anggarannya juga bersumber dana APBD. Di lapangan,  seluruh bantuan beras tersebut dikemas dengan plastik putih bertuliskan Bantuan Herman HN.

    Tak Ada Sokli, Warga Mengadukan Soal Sampah Kepada Yusuf Kohar

    Warga Bandar Lampung kini mengurus sampah sendiri, tidak ada lagi petugas Sokli seperti dulu, bahkan banyak tempat pembuangan sampah ditiadakan, hingga warga bingung membuang ke mana. Hal itu dilaporkan warga kepada Walikota Bandar Lampung Yusuf Kohar

    Siti Nuryati, warga Kelurahan Korpri Jaya, menyatakan hal itu saat berdialog dengan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar, yang dihadiri ratusan kaum ibu, di halaman rumah seorang warga, Jumat 24 Januari 2020.

    Ani Yulianti, warga lain, melihat Pemkot Bandarlampung selama ini tidak memperhatikan tempat anak bermain. Setiap perumahan dibiarkan berdiri tanpa fasilitas umum, sehingga anak lebih banyak bermain game di rumah.

    Keakuratan data KK dipersoalkan Lismawati. Ia sudah dua tiga kali ke Disdukcapil meminta perubahan data keluarga, namun yang muncul tetap isian yang lama. Ia curiga hal tersebut berkaitan dengan bantuan kemiskinan yang tidak tepat.

    Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar mengatakan, dari beberapa kali dialog dengan warga di sejumlah kelurahan, ia menjumpai keluhan yang sama. Itu sebabnya ia meminta Camat dan Lurah terlibat dalam keakuratan data kependudukan. (Red)
  • Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pusat Tegaskan Zona Merah Bandar Lampung Untuk Percepat Pencegahan Penyebaran Virus Corona

    Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pusat Tegaskan Zona Merah Bandar Lampung Untuk Percepat Pencegahan Penyebaran Virus Corona

    Bandar Lampung (SL)-Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam video conference bersama gubernur se-Indonesia, mengatakan Pemerintah Pusat memiliki alasan khusus penetapan zona merah Bandar Lampung, Sabtu, 2 Mei 2020.

    Penetapan status Kota Bandar Lampung sebagai zona merah merupakan langkah-langkah pencegahan penyebaran covid-19 di Lampung. “Status Bandar Lampung ini semata-mata langkah pencegahan, karena ada keterbatasan dalam menanggulangi wabah,” kata Doni Monardo dalam video conference bersama gubernur se-Indonesia, Sabtu, 2 Mei 2020.

    Pernyataan Doni tersebut setelah Ketua Gugus Tugas Lampung Arinal Djunaidi memaparkan kondisi terkini wabah korona di Lampung dan pascapenetapan Bandar Lampung menjadi zona merah. Pada kesempatan itu, Arinal meminta kepada Gugus Tugas Nasional menjelaskan kepada Gugus Tugas Kota Bandar Lampung tentang penetapan zona merah kepada Kota Bandar Lampung.

    Menjawab itu, Doni menjelaskan bahwa wabah corona sudah menjadi bencana nasional sehingga semua potensi daerah harus dilibatkan tanpa melihat ego lokal, karena ini semua dalam rangka NKRI. “Daerah dalam pencegahan covid-19 harus terkoordinasi,” kata Doni.

    Masih menurut Doni, gubernur Lampung bisa melakukan yang terbaik untuk Bandar Lampung, dan saling berkoordinasi wali kota serta tokoh masyarakat juga tokoh agama dalam mencegah penyebaran covid-19. “Jumlah tenaga medis kita sangat terbatas. Dokter paru-paru saja harus melayani 1,2 juta pasien. Makanya semua kekuatan sosial di daerah harus dilibatkan,” kata Doni yang juga ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Arinal melaporkan peran aktif tokoh agama, forum rektor, dan tokoh masyarakat dalam upaya penanggulangan covid-19. Hadir dalam vidoe conference antara lain Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay, Wakapolda Lampung Brigjen Sudarsono, Danrem 043/Gatam Kol. Inf. Toto Jumariono. (red)

  • Bantu Halang Penyebaran Covid-19 Smartfren Gelar IES Smartfren Indonesia Championship Total Hadiah Hingga Rp500 Juta

    Bantu Halang Penyebaran Covid-19 Smartfren Gelar IES Smartfren Indonesia Championship Total Hadiah Hingga Rp500 Juta

    Bandar Lampung (SL)-Smartfren sebagai penyedia jasa layanan telekomunikasi selular berbasis 4G bersama dengan IESPA (Indonesia Esports Association) dan Ligagame berinisiatif menggelar kejuaraan game online “IES Smartfren Indonesia Championship” dengan total hadiah Rp500 juta yang akan dimulai pada bulan Mei hingga Oktober 2020.

    Pendaftaran peserta akan dimulai pada tanggal 22 April 2020 hingga 10 Mei mendatang. Bagi para gamer yang tertarik mengikuti kompetisi ini, tidak ada biaya pendaftaran. Peserta hanya diwajibkan memiliki nomor aktif Smartfren 1ON+, karena semua komunikasi pengumuman dari penyelenggara kepada peserta yang mendaftar akan disampaikan ke nomer aktif Smartfren. Jadi pastikan untuk memiliki nomer Smartfren 1ON+ supaya tidak tertinggal informasi dari penyelenggara.

    Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim, mengatakan merebaknya wabah COVID-19 ke berbagai belahan dunia, memaksa hampir seluruh masyarakat dunia saat ini untuk melakukan semua hal dari rumah. Bukan tanpa alasan, tapi ini merupakan kebijaksanaan yang paling ampuh untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.

    “Tentunya, tak selamanya aktivitas di rumah bisa menyenangkan, bahkan untuk periode yang lama akan menjadi suatu kebosanan dan menjadi tekananan mental tersendiri. Untuk mengusir kebosanan tersebut, WHO (World Health Organization) sebagai lembaga kesehatan dunia menyarankan warga dunia untuk bermain game di rumah untuk menjaga kondisi mental,” kata Djoko Tata Ibrahim.

    Selain itu,  menurut Djoko Tata Ibrahim, game online yang telah menjadi salah satu cabang olahraga yang diakui secara nasional juga menjadi aktivitas yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang selama bulan Ramadan dan masa libur tahun ajaran yang akan segera tiba. “Sehingga tak hanya tersibukkan, tetapi para pelajar dan gamers lainnya bisa berlatih dan mendapatkan banyak manfaat karena hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan,” ujarnya.

    Djoko Tata Ibrahim menjelaskan para gamer akan memulai babak kualifikasi di tingkat provinsi dan nantinya akan terbentuk team masing-masing provinsi. Setelah team tingkat provinsi terbentuk akan berlanjut ke main event nasional dan babak grand final. Event ini akan mengusung 4 jenis game Esport yang popular saat ini, yaitu PUBGM, Dota 2, Mobile Legends dan Autochess.

    “Smartfren Indonesia Championship kami hadirkan dengan tujuan agar masyarakat dapat berpartisipasi mengikuti kompetisi game ini dari rumah dan mudah-mudahan dapat menjadi pengusir kebosanan dalam kondisi seperti ini. Selain itu, peserta juga dapat mencoba keunggulan dari produk terbaru Smartfren, Kartu Perdana 1ON+ yang memberikan masa aktif 365 hari dan juga bonus mingguan setiap kali pembelian paket data min 10rb dan berbagai macam voucher data dengan kuota melimpah,” jelas Djoko Tata Ibrahim.

    Menurut Djoko Tata Ibrahim, Smartfren sudah lama memudahkan gamers untuk melakukan pembelian fitur tambahan dengan cara potong pulsa Smartfren di game-game online tersebut. Pengguna Smartfren yang gemar bermain PUBG, Mobile Legends dan DOTA 2 dapat membeli fitur tambahan dengan mengakses Codashop via aplikasi MySmartfren atau melakukan pembelian melalui http://smartvoucher.smartfren.com. Hal ini tentu saja menjadi solusi memudahkan para gamers untuk tampil optimal di dalam menguasai permainan mereka.

    Sementara Ketua IESPA, Eddy Lim mengatakan, memang butuh sinergi dan brand penggerak seperti Smartfren yang bisa memajukan industri E-Sports nasional. IESPA, LigaGame dan Smartfren ingin turut serta berpartisipasi dalam program nasional untuk melawan COVID-19.

    “Disaat yang bersamaan, Kompetisi ini juga diharapkan tidak hanya dapat memenuhi keinginan para gamers seluruh Indonesia untuk tetap bisa beraktifitas bersama dengan teman-temannya, tetapi juga mengorbitkan pemain E-Sports Indonesia ke level dunia nantinya. Itu misi kami,” katanya

    “Sudah hampir sebulan kita melaksanakan kerja, belajar dan beribadah di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah. Mari kita tetap positif, tingkatkan stamina kita dengan memacu adrenalin berkompetisi di Liga Esport yang menantang ini.” Ujar Djoko Tata Ibrahim dengan semangat. (rls/septi)

  • Dana Desa di 256 Daerah Diduga Bermasalah, Inspektorat Sengaja Tertutup Berdalih Informasi Pemeriksaan Rahasia?

    Dana Desa di 256 Daerah Diduga Bermasalah, Inspektorat Sengaja Tertutup Berdalih Informasi Pemeriksaan Rahasia?

    Lampung Selatan (SL)-Inspektorat Kabupaten Lampung Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap 256 Desa di Lampung Selatan terkain penggunanaan dan pengelolaan anggaran Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD). Pemeriksaan dilakukan bisa satu tahun satu kali hingga dua kali.

    “Bahwa semua Desa yang di laporkan sudah kami periksa. Namun, apa hasilnya tidak bisa kami sampaikan ke publik ini atau kemasyarakat pada umumnya, bahwa ini rahasia,” kata Soan,  yang mewakili Inspektorat Lampung Selatan, saat mengunjungi media kapernews.com, Jum’at 1 Mei 2020.

    Soan datang ke redaksi kepernews.com, dalam rangka melakukan klarifikasi tudingan LSM GPAN atas dugaan main mata terhadap lima Desa yang dilaporkannya karena diduga telah melakukan penyimpangan dalam pengelolaan anggaran, baik ADD maupun DD.

    “Kami kekhawatiran akan terbenturnya aturan yang menjadi pedomannya selama ini. Ada Peraturan Pemerintah No 12, yang menjadi pedoman pihak Inspektorat atau semua badan pemeriksa maupun pengawasan,” katanya.

    Menurut Soan, setiap Desa yang ada di Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 256 Desa sudah dilakukan pemeriksaan, “Kami bisa lakukan, bisa satu tahun sekali atau dua tahun sekali. Meski dengan tenaga Inspektorat terbatas dan tidak cukup melakukan pemeriksaan. Tenaga yang ada di Inspektorat tidak cukup. Ada 256 Desa sedangkan pegawai hanya 35 orang yang terbagi hanya 4 Inspektur Pembantu (Irban),” ujarnya.

    Soang datang mewakili Inspektorat Kabupaten Lampung Selatan untuk membantah tudingan DPP LSM GPAN yang menyampaikan bahwa persoalan Inspektorat Lampung Selatan akan dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga lainnya yang lebih tinggi.  “Semua Desa yang di laporkan sudah kami periksa. Namun, apa hasilnya tidak bisa kami sampaikan ke publik ini atau kemasyarakat pada umumnya, bahwa ini rahasia,” katanya.

    Dari lima yang dilaporkan LSM GPAN, salah satunya Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang yang sudah diperiksa oleh Inspektorat. “Seperti Desa Ketapang Kecamatan Ketapang itu sudah kami lakukan pemeriksaan, dan kalau hasilnya tidak bisa kami sampaikan,” katanya.

    Soang menyatakan dampak wabah Covid-19, menjadi kendala Inspektorat dalam menindak lanjuti aduan masyarakat terkait dugaan temuan penyelewengan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) dibeberapa Desa yang ada di Kabupaten Lampung selatan. (kapernews/Red)

  • Dirkrimum dan Tiga Kapolres Rolling Termasuk Dirpolair Polda Lampung Yang Baru 4 Bulan Menjabat

    Dirkrimum dan Tiga Kapolres Rolling Termasuk Dirpolair Polda Lampung Yang Baru 4 Bulan Menjabat

    Bandar Lampung (SL)-Tiga Kapolres dan tiga pejabat Utama Polda Lampung di ganti. Pergantian petinggi Polisi di Lampung itu tertuang dalam mutasi yang ditanda tangani Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis, bersama mutasi puluhan perwira menengah (Pamen) hingga perwira tinggi (Pati) di seluruh Indonesia. Rotasi tersebut berdasarkan surat telegram, nomor ST 1377 hingga 1383 V/KEP./2020 tanggal 1 mei 2020.

    Pada jajaran Pejabat Utama, Dirpolair Polda Lampung Kombes Pol Ivan Setiadi diangkat dalam jabatan baru sebagai Widya Iswara Kepolisian Madya Tingkat II Sespimen Sespik Lemdiklat Polri. Jabatan Ivan digantikan oleh Kombes Pol Sis Mulyono, yang sebelumnya menjabat sebagai KSPN Kemiling Polda Lampung.

    Kemudian jabatan Ka SPN Kemiling Polda Lampung bakal diisi AKBP Sri Winugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Kassubagrenlat Bagbinlat Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri. Selanjutnya Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol M. Barly Ramadhany diangkat dalam jabatan baru sebagai penyidik tindak pidana madya tingkat II Bareskrim Polri.

    Jabatan Barly digantikan Kombes Pol Muslimin Ahmad, yang sebelumnya menjabat sebagai  penyidik tindak pidana madya tingkat II Bareskrim Polri.

    Pada jajaran Kapolres, yaitu Lampung Tengah AKBP I Made Rasma Jemy Karang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabagbinops Roops Polda Lampung. Jabatan Made Rasma digantikan oleh AKBP Popon Ardianto Sunggor yang sebelummya menjabat Kapolres Pesawaran.

    Jabatan Kapolres Pesawaran bakal diisi oleh AKBP Vero Aria, yang sebelumnya sebagai Kasubditgakum Ditlantas Polda Lampung. Kapolres Tanggamus, AKBP Hesmu Baroto diangkat dalam jabatan baru sebagai Wadirintelkam Polda Lampung. Jabatan Hesmu bakal diisi AKBP Oni Prasetya yang sebelummya menjabat sebagai Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Lampung.

    Dirpolair Empat Bulan

    Ivan Setiadi seblumnya Wakil Direktur Ditpolairud Polda Lampung, yang resmi menjabat Direktur Polairud Polda Lampung menggantikan Kombes Pol Usman HP yang memasuki masa pensiun. Pisah sambut Dirpolair dilaksanakan di RM. Raja Kuring, Bandar Lampung pada Rabu, 18 Desember 2019 malam. Total masa tugas empat bulan sebagai Dirpolair Polda Lampung. (joe/red)

  • Warga Takut Konsumsi Beras Walikota Bandar Lampung Dididuga Tidak Layak Konsumsi?

    Warga Takut Konsumsi Beras Walikota Bandar Lampung Dididuga Tidak Layak Konsumsi?

    Bandar Lampung (SL)-Beras bantuan Pemda Kota Bandar Lampung yang bertuliskan Bantuan Waikota Bandar Lampung Herman HN, dikeluhkan warga, karena beras 5 kg tersebut dianggap tidak layak konsumsi.

    Dilangsir Duta Lampung, menyebutkan beras bantuan asal Pemkot nampak menggumpal dengan warna kekuning-kuningan. Warga di jalan Tunggul Ametung, Kecamatan Kedaton, sedikitnya sudah enam kepala keluarga yang terkonfirmasi menerima bantuan beras tak layak konsumsi.

    Tak hanya itu, menurut sejumlah warga, pembagian beras juga tidak merata. Ada yang mendapatkan 2 kg, ada yang 5 kg. “Tentunya sangat aneh jika bantuan dari pemerintah, namun pembagiannya tidak merata. Saya harap Pemkot mengevaluasi lagi penyaluran bantuan beras ke warga,” Kata salah seorang warga.

    Selain itu, Dia mengaku tidak berani mengonsumsi beras bantuan dalam rangka Bansos Covid-19 tersebut. Pasalnya penampakan beras yang kekuning-kuningan membuatnya enggan mengolahnya. “Sepertinya sudah tidak layak konsumsi, ketimbang kenapa-kenapa mending tidak usah diolah,” ujarnya.

    Warga lainnya mengaku kecewa mendapatkan beras tidak layak konsumsi dari Pemkot. “Infonya sih katanya akan diganti. Tapi tidak tau benar atau tidak. Mudah-mudahan benar-benar diganti, karena beras memang benar-benar tidak layak,” ujar dia.

    Sebelumnya menyikapi pandemi Virus Corona Pemerintah Kota Bandar Lampung akan menyalurkan bantuan sekitar 400 ton beras kepada masyarakat. Beras tersebut disalurkan kepada keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah.

    Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, bantuan ini nantinya akan diberikan untuk warga yang terdampak covid-19. Sebab, saat ini banyak masyarakat menengah ke bawah telah mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

    “Kami sudah siapkan 80 ribu karung beras, untuk masyarakat Kota Bandar Lampung. Nantinya beras tersebut didistribusikan mulai Sabtu besok, dan akan diberikan secara bertahap. Tiap kartu keluarga, akan mendapatkan 5 kilogram beras,” kata Herman HN.

    Adapun 80 ribu karung beras ini, nantinya akan dibagikan secara langsung ke 80 ribu kepala keluarga (KK) yang ada di Bandar Lampung. Rinciannya penerima bantuan tersebut, 50 ribu KK dari data penerima bantuan langsung non tunai dan 30 ribu KK lainnya, mengacu pada pengdataan yang dilakukan mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan. (DL/red/*)

  • Penumpang Wing Air Asal Kepulauan Selayar Positif Covid-19, 68 Penumpang Karantina di Hotel

    Penumpang Wing Air Asal Kepulauan Selayar Positif Covid-19, 68 Penumpang Karantina di Hotel

    Kepulauan Selayar (SL)-Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kepulauan Selayar H Muh Basli Ali yang juga Bupati mengumumkan adanya salah seorang penumpang Wings Air asal Selayar yang positif Covid–19.

    Hal ini diketahui setelah hasil pemeriksaan real time PCR dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, satu orang penumpang pesawat Wings Air dinyatakan Positif.  Penumpang Wings Air yang positif itu diumumkan di Media Center Posko Gugus Tugas, Jl. Muh Krg Bonto, Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (28/04/2020) lalu.

    Sebanyak 68 penumpang pesawat Wings Air jurusan Makassar -Kepulauan Selayar diisolasi setelah seorang warga dinyatakan positif virus corona atau Covid-19. Penumpang yang positif virus corona adalah seorang pemudik berusia 52 tahun yang terbang menggunakan pesawat Wings Air pada Jumat 24 April 2020 yang lalu.

    Bupati Selayar Basli Ali mengatakan, untuk sementara 68 penumpang Wings Air menjalani isolasi di tiga hotel di Kabupaten Kepulauan Selayar. “Setelah ada hasil tes swab keluar, kita langsung melakukan tracing. Di mana seluruh data manifes menumpang Wings Air dari Kota Makassar ke Kabupaten Kepulauan Selayar diketahui. Jadi sisa dijemput di rumahnya masing-masing,” ujar Basli Jumat 1 Mei 2020.

    Basli Ali mengungkapkan, hari ini akan dilakukan rapid test kepada 68 penumpang Wings Air. Namun, akan ada 10 penumpang yang juga akan dites swab, karena dicurigai orang tanpa gejala (OTG).

    Menurut Basli Ali pasien itu adalah laki-laki berusia 52 tahun yang beralamat di Kecamatan Bontomanai. “Ini pertama kasus pertama di Kabupaten Kepulauan Selayar dan pasien tersebut sementara dirawat di RSUD KH Hayyum Kabupaten Kepulauan Selayar. Pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari Kabupaten Gowa ke Kota Makassar,” kata Basli dalam konferensi pers, Jumat.

    Dan untuk karantina atau isolasi terhadap warga Selayar yang dinyatakan positif Covid-19 akan dilaksanakan di 3 (tiga) hotel yang telah disiapkan oleh Pemerintah, yakni Reyhan Square, Hotel Syafira dan Selayar Beach Hotel.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Selayar Dr. Ir. H. Marjani Sultan, M.Si kepada awak media Jumat 1 Mei 2020. Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Selayar ini mengatakan, sudah ada tempat isolasi atau karantina yang disiapkan Pemda buat pasien Covid-19.

    “Yang dimaksud disini adalah tempat yang sudah terindikasi terjangkit Covid-19 atau pasien terjangkit Covid-19 tempatnya adalah rumah sakit dan puskesmas yang sudah disiapkan lebih dahulu,” ujar Marjani.

    Dikatakannya bahwa tempat karantina ODP dan OTG Covid-19 yang tersebar di beberapa hotel adalah tempat yang paling layak dan sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten adalah ke 3 hotel tersebut. “Selain dari 3 hotel ini, pemerintah daerah juga menyiapkan rumah sakit dan Puskesmas Bontoharu untuk perawatan pasien positif terjangkit virus Corona, dan fasilitasnya sudah lengkap,” ucap Marjani Sulthan.

    Rumah Sakit KH. Hayyung dan Puskesmas Bontoharu digunakan untuk pasien yang sudah terjangkit. Sementara itu selebihnya, masih ada yang dilakukan karantina mandiri dirumah masing-masing, mengingat karena permintaan sendiri dan ada jaminan dan siap mengikuti penanganan protokol kesehatan. “Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona”.

    Marjani Sultan juga katakan bahwa terkhusus untuk penanganan OTG dan ODP di Hotel Reyhan adalah kepentingan kemanusiaan bukan mencari profit atau keuntungan. “Kita sebagai pemerintah sangat membutuhkan lokasi seperti itu, dan ada 3 hotel yang kita gunakan sebagai tempat isolasi, salah satunya Hotel Rayhan,” tandas Marjani Sultan. (Red)