Kategori: Headline

  • Ngaku Kerabat Jenderal Bintang Dua Oknum LSM Coba Peras Kades Tanjung Agung

    Ngaku Kerabat Jenderal Bintang Dua Oknum LSM Coba Peras Kades Tanjung Agung

    Pesawaran (SL)-Mengaku kerabat jenderal bintang dua, dua oknum anggota LSM Porkap Lampung coba peras kepala desa di Desa Tanjung Agung, Kecamatan way Lima, Kabupaten Pesawaran. Kedua orang itu sempat nyaris dihakimi warga, karena dianggap meresahkan. Ironisnya peristiwa itu tak lama setelah kunjungan Ibu Bupati Pesawaran di Balai Desa Tanjung Agung. Senin 20 April 2020.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan kedua oknum LSM itu bertemu Kepada Desa usai acara kunjungan Ketua PKK Kabupaten Pesawaran. Entah apa yang di bahas, mereka meminta sejumlah uang. Kepala Desa sempat bermurah hati memberi mereka uang transfort Rp200 ribu. Namun, kedua orang itu menolak dan memaksa meminta uang Rp2 juta.

    Kepala desa dan dua oknum LSM itu sempat terlibat adu mulut, sehingga terdengar oleh aparat Desa, dan warga yang memang masih ramai. Lalu mereka mendatangi kantor Kepala Desa, yang tak jauh dari Balai desa. Warga marah dan sempat akan menghakimi kedua oknum LSM yang mengendarai mobil merah itu, namun di halangi oleh Kepala Desan, dan di serahkan ke pada Polres Pesawaran.

    Mereka kemudian di jemput Tim Polres Pesawaran, hingga Senin malam, masih menjalani pemeriksaan di Polres Pesawaran.  “Dua orang pelaku itu mengaku kerabat Jendral Ike Edwin saat melakukan pemerasan. Tadi setelah ada acara kunjungan Ibu bupati di Balai Desa Tanjung Agung, ada dua oknum mengaku LSM coba memeras kepala Desa,” kata warga kepada sinarlampung.co

    “Mereka kemudian di angkut Polres, dan masih di BAP. Meminta sejumlah uang, dikasih 200rb untuk sekedar beli rokok maksa minta uang Rp2 juta. Jadi diamankan,” tambahnya.

    Informasi di Polres Pesawaran, kedua oknum LSM itu diperiksa di Sat Reskrim Polres Pesawaran. “Ya ada dua oknum LSM diamankan, dugaan pemerasan. Masih di Reskrim, lebih lanjut tanya pimpinan saja,” kata sumber di Polres Pesawaran. (Jun/Red)

  • Dua Bulan Lift Gedung Satu Atap Yang Tewaskan Satu Pekerja Itu Tak Juga Berfungsi

    Dua Bulan Lift Gedung Satu Atap Yang Tewaskan Satu Pekerja Itu Tak Juga Berfungsi

    Bandar Lampung (SL)-Sejak kasus pekerja tewas dari lift rusak di gedung satu atap Pemerintah Kota (Pemkot) hingga kini lift belum juga berfungsi. Padahal lift itu terhidung baru, karena satu paket dengan proyek gedung satu atap, yang baru dipasang Desember 2019 lalu. Hingga Senin 20 April 2020, lift itu tidak juga berfungsi. Bahkan hingga kini kasus penyelidikan tewasnya seorang pekerja lift itu tidak jelas kelanjutannya.

    Ketua LSM Gerakan Pembaharuan Lampung (GPL) Fariza Novita Icha mempertanyakan komitmen Dinas PU dalam mempertanggungjawabkan anggaran pembangunan. Termasuk anggaran pengadaan lift yang satu paket dengan pembangunan gedung satu atap. Menurut dia, sejak awal hingga selesai dibangun anggaran yang sudah dihabiskan mencapai Rp132,7 miliar. “Percuma beli lift miliaran rupiah kalau nggak bisa dipakai,” kata Icha.

    Menurit Icha, pengadaan lift itu, satu paket dalam proyek pembangunan gedung lanjutan tahap III tahun anggaran 2018 senilai Rp40,2 miliar. Tapi hingga akhir Desember tak kunjung terpasang. Rangkaian lift baru sampai di Pemkot sekira  bulan Juni 2019 dan baru terpasang di akhir tahun. “Beberapa bulan setelah beroperasi sudah rusak kan aneh tuh. Masa lift baru sudah rusak? Ngapain beli barang rusak,” tegasnya.

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek gedung tersebut, Supardi, yang juga Kabid Cipta Karya Dinas PU Bandarlampung belum berhasil dikonfirmasi. Berulangkali dihubungi ke nomor teleponnya tidak direspon, begitupun pesan singkat yang dikirim tidak dijawab. Sama dengan Ardi Wiranagara, Direktur PT Asmi Hidayat. Dikonfirmasi terkait belum diperbaikinya lift tersebut tidak direspon.

    Sebelumnya Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung mendesak lembaga penegak hukum mengusut tuntas proyek pengadaan lift gedung satu atap milik Pemkot Bandarlampung. Sebab, sejak awal proses pengadaan hingga realisasi lift sarat dengan permasalahan. Hingga mengakibatkan adanya korban jiwa.

    Koordinator Presidium KPKAD Lampung Ginda Anshori kepada wartawan mengatakan adanya pekerja yang tewas saat memperbaiki lift di gedung satu atap dapat dijadikan pintu masuk oleh kejaksaan dan kepolisian. “Sejak awal proyek pengadaan lift itu diduga bermasalah. Kejaksaan dan polisi harus mengusutnya hingga tuntas,” tegas Ginda.

    Terlebih, adanya dugaan kuat pengondisian tender terhadap satu rekanan secara massif setiap tahunnya. “Kuat dugaan adanya persekongkolan jahat antara Unit Layanan Pengadaan, dinas terkait dan rekanan,” katanya.

    Hal itu dapat dilihat dari sejumlah proyek pekerjaan di lingkungan pemkot yang dikuasai oleh PT Asmi Hidayat. “Memang kontraktor spesialis pembangunan gedung di Lampung ini cuma satu doang? Nggak juga kan,” kata dia.

    Bisa dicermati dalam beberapa tahun terakhir, hampir seluruh paket proyek pembangunan gedung di Dinas PU dikuasai oleh satu rekanan. “Silahkan cek di LPSE, hampir semua proyek gedung di pemkot dikerjakan oleh PT Asmi Hidayat,” katanya. (mmt/Red)

  • Masyarakat Dukung Polda Lampung Usut Bantuan Non Tunai Bermasalah di Lampung Selatan

    Masyarakat Dukung Polda Lampung Usut Bantuan Non Tunai Bermasalah di Lampung Selatan

    Bandar Lampung (SL)-Masyarakat mendukung Polda Lampung mengusut dugaan penyimpangan bantuan program sembako pengganti BPNT melalui E-Warung, yang tidak layak konsumsi di Wilayah Lampung Selatan. Pasalnya selain merugikan keuangan negara juga terindikasi kongkalikong dan melibatkan pejabat Kabupaten hingga Provinsi Lampung.

    Baca: Lapor Pak Nanang Ermanto, Bantuan Non Tunai Lampung Selatan Sarat Masalah Lauk Buah dan Sayur Tak Layak Konsumsi

    Baca : Lapor Pak Kapolda, Bantuan Pangan Non Tunai di Lampung Langganan Korupsi, Rp14,5 Miliar Lebih Raib Perbulan

    Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Peduli Lampung (GPL) Fariza Novita Icha, mengatakan penegak hukum terutama Polda  Lampung harus respon cepat, karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Presiden Jokowi, kepada masyarakat. “Apalagi ditengah wabah covid-19, kebutuhan sembako bisa membantu mereka yang menerima karena mayoritas masyarakat tidak mampu,” kata Fariza Novita, kepada sinarlampung, menanggapi carut marut bantuan tersebut di Lampung Selatan.

    Menurut Icha, sapaan akrabnya, pihaknya senang mendengar Tim Polda Lampung sudah turun ke Lapangan, melakukan full buket atas temuan kasus tersebut. “Kita dukung aparat penegak hukum mengusut kasus itu. Karena bisa menjadi pelajaran, agar tidak lagi main main dengan uang rakyat. Kita akan pantau progresnya di penegak hukum,” kata Icha.

    Icha menjelaskan, carut-marut pelaksanaan Bansos pangan dalam Program Sembako di Kabupaten Lampung Selatan itu sudah seperti kebal hukum, tidak malu-malu dan terang terangan. Padahal dalam Pedoman Umum (PEDUM) penyaluran program sembako (dulu BPNT,Red) jelas tidak boleh melibatkan ASN. “Tapi temuan kami menyebutkan ada ASN Pemprov Lampung yang terlibat,” katanya.

    Dikedalikan ASN Pemprov Lampung

    Informasi lain menyebutkan CV. Dwi Perkasa, sebagai salah satu manajer supplier di sejumlah kecamatan dikendalikan oleh Syahril, oknum ASN aktif di Pemprov Lampung. CV Dwi Perkasa hanya tameng, sementara pengendali atau pemilik usaha suplier adalah Syahril, salah seorang kepala bagian si salah satu Biro di Pemda Provinsi Lampung.

    “Silahkan dicek saja, semua juga tahu. Apalagi dia pernah membuat pernyataan di banyak media daring, mengatasnamakan pihak CV Dwi Perkasa terkait pergantian atau rektur komoditi yang dikomplain masyarakat karena tidak layak pangan,” kata salah seorang aktivis di Bandar Lampung, dilangsir lampungraya.id.

    Syahril diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pengawasan Barang Beredar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Kabupaten Lampung Tengah. Sekarang jadi Kabag di Pemprov Lampung. Sementara, Syahril saat dikonfirmasi menolak menjawab. Dia mempersilahkan untuk menghubungi direktur CV Dwi Karya, Nahwan. “Tidak ada itu, langsung ke bang Wan (Nahwan,red) dia yang punya CV kalau saya hanya membantu dia aja,” kata Syahril.

    Pernyataan Syahri di Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan

    Sebelumnya Syahril, atas nama suplier, CV Dwi Karya, yang menangani lebih dari 20 ribu KPM di enam kecamatan yakni Tanjungbintang, Way Sulan, Jati Asih, Jati Agung, Merbau Mataram, dan Katibung menanggapi keluhan komoditi Program Bantuan Sembako

    Atas nama pihak CV Dwi Karya, Sahril menyatakan, kualitas komoditi Program Bantuan Sembako di Kabupaten Lampung Selatan yang tidak sesuai bisa ditukar atau diretur. Dia menyatakan keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa menukar ke agen e-warong jika menerima beras, ayam, telur atau komoditi lainnya dengan kualitas tidak sesuai atau rusak.

    “Suplier akan bertanggungjawab jika memang ada barang-barang yang kurang layak. Langsung konsultasi saja ke kita, dan langsung kita ganti saat itu juga,” ujar Sahril kepada tim Diskominfo Lampung Selatan, Minggu 12 April 2020, di rumah dinas Bupati Lampung Selatan.

    Sahril mengatakan, masih banyak KPM yang belum sepenuhnya paham terkait proses retur komoditi bantuan sembako yang dirasa kurang memuaskan. “Jika ada KPM yang kurang paham, kita jelaskan. Kepada e-warong pun begitu. Jadi kalau ada KPM yang baru tahu, lalu dia komplain, langsung kita kasih kompensasi kita tambah dengan telur. Pokoknya ada komplain langsung kita ganti,” ucapnya.

    Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada e-warong sebagai penanggungjawab di lapangan, langsung segera konsultasi ke manajer suplier apabila ada barang-barang yang kurang layak atau tidak sesuai.

    Hal itu dilakukan untuk memastikan KPM penerima Program Bantuan Sembako di Kabupaten Lampung Selatan menerima komoditi yang layak dengan kualitas baik. “Tolong e-warong segera komplain ke suplier. Pada saat itu langsung kita ganti,” kata Sahril.

    Sementara, terkait keluhan yang terjadi disejumlah kecamatan, dirinya tak menampik jika ada beberapa KPM menerima komoditi yang tidak sesuai. Pihaknya menyatakan, sudah mengganti komoditi yang sempat dikeluhkan KPM. “Memang ada kendala sayur dan buah-buahan. Wajar jika dalam satu peti itu ada beberapa yang busuk. Tapi yang busuk itu langsung kita ganti semua, dan sudah diterima KPM dengan baik,” tutur dia.

    Disamping itu, dirinya juga tak menampik ada beberapa komoditi ayam yang kurang dari standar. Ia menjelaskan, saat menerima laporan ada komoditi ayam yang bobotnya tidak sesuai, langsung berkomunikasi dengan e-warong untuk penggantian.

    “Memang beratnya ada yang 1,2 kilogram, ada yang 9 ons. Standarnya itu mulai dari 9 ons keatas sudah layak untuk di konsumsi. Yang biasa untuk orang hajatan juga seperti itu. Kalau ada yang komplain dibawah itu, langsung kita ganti atau kompensasi dengan telur. Begitupun kalau ayamnya mati, langsung kita ganti,” katanya.

    Lebih lanjut dia menjelaskan, merujuk aturan Kementerian Sosial, komoditi Program Bantuan Sembako terdiri dari beras telur dan karbohidrat. Termasuk protein hewani seperti daging ayam, daging, dan ikan. Ada juga protein nabati yakni tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Sayuran serta buah-buahan juga menjadi komoditi dalam program tersebut.

    Untuk pemenuhan kebutuhan komoditi tersebut, pihaknya juga melibatkan petani maupun peternak lokal. “Misalnya buah-buahan, kita berdayakan komoditi lokal. Seperti di Kecamatan Katibung kan musim duku, itu kita manfaatkan. Atau kecamatan lain, misal musim jeruk bisa kita manfaatkan. Ayam dan telur kita juga ambil dari lokal. Kita gak ambil dari luar. Jadi perputaran ekonomi masyarakat setempat bisa ikut tumbuh,” katanya. (joe/red)

  • Unila Liburkan Kegiatan Fakultas Teknik Dan Kirim Bantuan Untuk Mahasiswa Covid-19

    Unila Liburkan Kegiatan Fakultas Teknik Dan Kirim Bantuan Untuk Mahasiswa Covid-19

    Bandar Lampung (SL)-Rektorat Unila melakukan upaya bantuan maksimal kepada Mahasiswa FT Unila yang dinyatakan positif Covid-19 dengan katagori orang tanpa gejala (OTG), dan menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. Kegiatan FT Unila di liburkan selama 14 hari, dan melakukan tracking terhadap para dosen kampus tersebut.

    Ketua Satgas Pencegahan Pendemi Covid-19 Unila Asep Sukohar mengatakan, pihaknya melakukan penelusuran Pasca Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengumumkan satu mahasiswa Fakultas Teknik Unila positif Covid-19 dan termasuk dalam OTG. “Ya ada masiswa FT yang dinyatakan positif covid-19 dan sudah mendapat perawatan intensif di rumah sakit,” kata Asep.

    Menurut Asep, Rektor Unila Prof. Karomani meminta pimpinan FT Unila untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi penyembuhannya. “Dekan dan Wakil Dekan sudah memberikan bantuan dalam Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. Berupa asupan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan perlengkapan standar yang dibutuhkan,” katanya, Senin 20 April 2020.

    Asep menjelaskan, sebelumnya karena kepentingan mendesak, mahasiswa tersebut harus datang ke FT Unila pada tanggal 2 April 2020 bertemu dengan satu dosen dan tiga mahasiswa. Namun, selama di kampus mahasiswa tersebut menjalankan Protokol Pencegahan Covid-19.

    “Satuan Tugas Pencegahan Pendemi Covid-19 mengeluarkan rekomendasi keputusan yang diusulkan kepada Rektor, yaitu meliburkan FT Unila selama 14 hari sejak hari Senin, 20 April 2020.

    Dosen dan mahasiswa lain yang bertemu dengan mahasiswa bersangkutan wajib melakukan karantina atau isolasi mandiri dan menjalankan pemeriksaan rapid test dan swab, sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya. (Red)

  • Butuh Perhatian, Pelatihan UMKM Jangan Sampai Suburkan KKN

    Butuh Perhatian, Pelatihan UMKM Jangan Sampai Suburkan KKN

    Jakarta (SL)-Wabah Virus Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat. Namun turut melumpuhkan perekonomian masyarakat. Lesunya dunia usaha termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat masyarakat semakin terpuruk secara ekonomi. Namun solusi atas permasalahan ini jangan sampai malahan menyuburkan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

    “Masyarakat membutuhkan peningkatan skill dengan pelatihan kerja. UMKM butuh pendampingan bagaimana strategi dalam melewati krisis dan lesu-nya dunia usaha. Namun jangan sampai peluang ini malahan menyuburkan KKN,” kata Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah, di Jakarta, Senin 20 April 2020.

    Melalui siaran persnya kepada sinarlampung, poliisi wanita yang akrab di sapa Erma ini menjelaskan, bahwa dengan kebijakan work from home atau dirumah aja justru biaya-biaya operasional pelatihan dapat ditekan. Sehingga yang paling penting bagaimana pelatihan ini justru malah bisa diikuti oleh lebih banyak orang.

    Kemudian, UMKM terdampak tidak hanya UMKM yang fokus pada bisnis kuliner. Toko-toko kecil selain sembako, pengrajin, warung-warung di lokasi pariwisata, dan lain-lain juga membutuhkan pendampingan. “Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian terkait seharusnya memiliki roadmap yang jelas terhadap penanganan dampak Covid-19 terhadap perekonomian khususnya UMKM. Bagaimana agar tidak hanya UMKM Kuliner tapi juga UMKM lain bisa survive,” tegas Erma.

    Erma yang juga Ketua Perempuan Bangsa meminta adanya perhatian terhadap semua UMKM khususnya di daerah-daerah. Permodalan tidak hanya fokus pada UMKM Kuliner tapi UMKM-UMKM lain yang juga terdampak. “Perhatian kepada semua UMKM terutama di daerah,” katanya. (trm/rls)

  • Sempat Tiga Hari Ditangkap Polisi Kasus Narkoba Oknum PNS PUPR Pesawaran Dikabarkan Sudah Bebas?

    Sempat Tiga Hari Ditangkap Polisi Kasus Narkoba Oknum PNS PUPR Pesawaran Dikabarkan Sudah Bebas?

    Bandar Lampung (SL)-Direktorat Reserse Narkoba dikabarkan menangkap oknum PNS Dinas Pekerjaan Umum (PUPR) Kabupaten Pesawaran berinisial Daf, dan dua rekannya Fer dan Gan. Mereka ditangkap karena kepemilikan Narkoba. Bahkan proses penangkapan di Negeri Sakti, Gedung Tataan, Pesawaran itu sempat menghebohkan warga, Selasa 14 April 2020 malam.

    Masyarakat sekitar penangkapan mengaku terkejut mendengar letusan senjata api malam itu, sehingga beberapa warga keluar rumah untuk memastikan sumber letusan . ”Saya masih nonton TV, tiba-tiba ada suara letusan, saya langsung keluar dan warga yang lain. Dan ternyata ada Polisi dari Polda nangkep pelaku narkoba,” katanya.

    Penangkapan ketiga orang itu sempat menjadi buah bibir, sebagian warga mengaku senang dengan penangkapan itu, karena satu diantaranya dikenal sebagai pengedar narkoba yang meresahkan warga di sana. Namun, Sabtu 18 April 2020, warga kaget, Daf sudah dibebaskan oleh Polda Lampung. warga mengetahui dari unggahan di halaman facebook milik warga.

    Salah seorang warga Tataan R memberikan komentar atas peristiwa dan jangka waktu pembebasan tersebut pihaknya mengatakan sangat aneh jika langsung dibebaskan padahal pihak keluarga dan beberapa sumber mengatakan bahwa ada BB saat penangkapan Daf.

    ”Enak bener narkoba bisa langsung bebas dan baru tiga hari ketangkep, pas masih proses penyidikan dan penyelidikan juga bisa pegang hp, sedangkan si Daf itu ngetop banget tempat ambil bahan,” katanya kepada wartawan, dilangsir Medinaslampungnews.

    R mengatakan agar pihak penegak hukum bisa memberikan kejelasan terkait masalah ini, jangan sampai memudarkan kepercayaan masyarakat terhadap Polda Lampung. ”Penangkapannyakan heboh sampe ada ledakan pistol, terus baru tiga hari udah pulang orangnya. Jadi wajar kalo ini jadi menimbulkan pertanyaan dan jangan sampai cerita ini memudarkan kepercayaan masyarakat pada Polisi terutama Polda Lampung,” katanya.

    Informasi sinarlampung, menyebutkan penangkapan oleh Direktorat Narkoba Polda Lampung. Belum ada keterangan resmi dari Direktorat Narkoba Polda Lampung terkait kabar penangkapan tersebut. (mds/Red)

  • Waspada Tak Pandang Covid-19 Aksi Pencurian Marak di Bandar Lampung

    Waspada Tak Pandang Covid-19 Aksi Pencurian Marak di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Kawanan pencuri beraksi sebuah rumah sekaligus warung milik Nova Firmansyah (40), di Jalan Pagar Alam, Gang Putra LK II, RT/RW 002 Kelurahan Langkapura, Kecamatan Langkapura. Pelaku menggasak satu unit sepeda motor, berikut STNK, uang tunai Rp1,3 juta, Hanphone, rokok 40 bungkus, Sabtu 18 April 2020, dini hari.

    Aksi pencurian baru dikethaui pemilik rumah, saat dia akan menunaikan shalat subuh. Nova Firmansyah mengaku saat  bangun tidur dan akan sholat subuh melihat motornya sudah ada tidak ada di dalam rumah. “Lalu saya periksa bagian dalam rumah. Selain motor, banyak barang lain yang digondol, seperti tas, dompet beserta uang senilai 1,3 juta, rokok sekitar 40 bungkus, handphone, STNK mobil dan kuncinya. Sehingga kerugian mencapai sekitar 15 juta rupiah,” kata Nova, di Polres Bandar Lampung.

    Nova mengaku sangat dirugikan atas kasus pencurian yang menimpanya. Apalagi saat ini kondisi warung sedang sepi karena wabah corona. “Saya sudah melaporkan kejadian ke Polisi. Saya merasa kerugian, ditengah wabah Covid-19 yang membuat perkonomian anjlok ditambah lagi dengan musibah ini,” katanya Nova yang berharap pelaku dapat segera di tangkap.

    Pencuri Santroni Rumah Karyawan Lampost

    Aksi pencurian juga terjadi di kediaman Winarko (36), warga Jalan Pangeran Antasari, Gang Waru, Kelurahan Kalibalau Kencana, Sabtu, 18 April 2020. Pelaku menggasak tiga unit ponsel editor lampungpost, bernilai sekitar Rp8 juta. Saat korban tidur, dan istrinya pergi ke warung sekitar pukul 06.30 WIB.

    Pulang dari warung, sang istri membangunkan Winarko dan menanyakaan dimana ponsel. “Pas istri datang ngebangunin dan minta ke mana ponsel. Pas saya cek memang sudah enggak ada. Saya langsung berpikir ada masuk rumah dan mengambil HP pas saya tidur dan istri ke warung,” ujar Winarko, Minggu, 19 April 2020. “Saya juga sudah melihat CCTV, terlihat ada orang yang masuk ke rumah,” katanya.

    Ewin, sapaan akrab korban, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanjungkarang Timur dengan nomor laporan TBL / B / 171 / IV / 2020 / LPG / Resta Balam / Sek Tkt. “Usai laporan, polisi mengecek TKP. Saya harap sih bisa ketangkap pelakunya. Saat ini di tengah-tengah suasana korona ini, masyarakat lagi susah,” katanya.

    Curi Motor di Halaman Masjid

    Sementara aksi pencurian di kota Bandar Lampung dengan modus ojek online kerap terjadi. pelaku menggunakn helm ojek online. pelaku beraksi di Parkiran Masjid Jami Al Ansor, Perum Bukit Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Senin 13 April 2020 malam. Aksi kejahatan kedua pelaku terekam CCTV. Awalnya keduanya hendak mencuri motor jenis Kawasaki KLX namun gagal.

    Setelah gagal mencuri motor Kawasaki KLX, dua pelaku lantas menggasak Honda Beat biru dengan nomor polisi BE 2965 ACH. Ekekustor di masjid tersebut dibonceng kawannya menggunakan baju biru, celana jeans, dan helm Gojek berwarna hitam dan dominan hijau.

    Pecah Kaca Nasabah Bank BRI

    Aksi pencurian pecah kaca menimpa Suhaili, warga Umbulkunci, Telukbetung Timur. Uangnya Rp70 juta raib di jalan RE Ikan Kerapu, Pesawahan, Telukbetung Selatan, pada Rabu 8 April 2020 pagi. Terekaman cctv korban memarkirkan mobilnya di perempatan jalan hendak membeli pakan burung. Kemudian muncul dua orang mengendarai sepeda motor, pria yang dibonceng menggunakan kaos putih dan helm Gojek berwarna hijau putih.

    Pria yang menggunakan helm tersebut turun dari sepeda motor dan beberapa meter dari mobil korban berjalan kaki menyambangi mobil memecahkan kaca dan membawa kabur plastik dari dalam mobil yang isinya uang Rp.70 juta.

    Kapolresta Bandar Lampung Kombespol Yan Budi Jaya mengakui pencurian motor kembali muncul kendati dalam dua pekan ini ada beberapa kasus terungkap. Kapolres memerintahkan jajaran fungsi intel, melakukan deteksi dini, kemudian fungsi reskrim jika menemukan pelaku.

    Dan ketika beraksi jangan ragu untuk “menembak” pelaku, apalagi sampai membahayakan petugas dan masyarakat. “Saya sudah perintahkan, jangan segan ambil tindakan tegas, terukur dan terarah, kalau membahayakan, fungsi represif kita perkuat lagi,” katanya.

    Yan Budi juga meminta masyarakat mempersempit ruang gerak pelaku. Caranya, yakni semua sepeda motor yang diparkir agar ditambahkan kunci pengamanan, atau ganda. “Kita harap masyarkatat juga, pasang kunci pengaman ganda, motor jangan sembarang parkir, kalau ada kejadian segera melapor, semakin cepat melapor semakin mempermudah aparat mengejar pelaku,” katanya. (red)

  • Kapolres dan Wakil Bupati Padang Pariaman Siap Laksanakan PSBB, Lakukan Patroli

    Kapolres dan Wakil Bupati Padang Pariaman Siap Laksanakan PSBB, Lakukan Patroli

    Padang Pariaman (SL)-Jajaran polres Padang Pariaman dan Satpol-PP Padang Pariaman dilepas secara resmi oleh wakil Bupati Suhatri Bur dan Kapolres Padang Pariaman AKBP Zamroni Wibowo melakukan patroli pengawasan aktivitas masyarakat yang mengundang keramaian serta mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di Lapau Lapau seperti mainan koa, domino dan sejenisnya, 18 April 2020.

    Pada malam Minggu tersebut wilayah yang di patroli adalah kecamatan Lubuk Alung dan kecamatan Batang Anai. Wakil Bupati Padang Pariaman yang didampingi Kapolres Padang Pariaman di malam minggu sebelum pelepasan untuk Patroli itu, mengatakan ,bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan oleh seluruh Polsek dan Pemerintah kecamatan se-kabupaten Padang Pariaman.

    Mulai Minggu malam sampai PSBB benar’ diterapkan di kabupaten Padang Pariaman. Ini adalah bentuk sosialisasi bagi masyarakat agar tidak terkejut dengan diberlakukannya PSBB yang kemungkinan efektif mulai tanggal 22 April 2020.

    AKBP Zamroni Wibowo mengatakan jika PSBB diberlakukan maka sanksinya jelas dan akan ditindak. Kegiatan tersebut berakhir dengan jamuan makan malam di kediaman pribadi Wabup Suhatri Bur bersama jajaran polres dan Satpol-PP Padang Pariaman. (Rul)

  • Terpapar Ayahnya, Satu Mahasiswa Unila Positif Covid-19

    Terpapar Ayahnya, Satu Mahasiswa Unila Positif Covid-19

    Bandar Lampung (SL)-Seorang mahasiswa Universitas Lampung (Unila) dari Fakultas Teknik positif Covid-19. Dia masuk katagori orang tanpa gejala (OTG) tertular orang tuanya, yang kini dirawat isolasi di RS Abdoel Moeloek. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung membenarkan terkait mahasiswa yang dinyatakan positif itu.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan, mahasiswa Unila ini merupakan orang yang terkonfirmasi tanpa gejala, atau disebut dengan orang tanpa gejala (OTG). “Info itu benar adanya, dimana dia ini statusnya OTG. Untuk diketahui, bahwasanya mahasiswa tersebut memang belum pernah berkunjung ke tempat fakultasnya di Unila. Dia ini terkonfirmasi oleh ayahnya, yang menjadi pasien nomor 20,” kata Reihana dalam keterangan resminya, Minggu 19 April 2020 sore.

    Dinas Kesehatan Provinsi Lampung bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sudah melakukan tracing terhadap semua anggota keluarga, dari pasien nomor 20 yang OTG positif. “Kemarin sudah dilakukan swab pertama, dan hasilnya itu positif. Semua konfirmasi positif dengan swab. Saat ini, kita masih harus ulang hasil tes tersebut, sampai hasilnya negatif dua kali dan sembuh. Saat ini, mahasiswa tersebut dilakukan isolasi mandiri,” ujar Reihana.

    Pasien nomor 20 itu adalah seorang laki-laki dengan usia 48 tahun dari Bandar Lampung. Saat ini, sudah dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung. Pasien nomor 20 ini, juga mempunyai hubungan dari luar kota, dengan jejang perjalanan hingga keluar negeri. (Joe/red).

  • Baru Sekali Bantu, Beras Pembagian Eva Dwiana Tak Merata Pengurus Ranting Protes ke DPC PDIP Bandar Lampung

    Baru Sekali Bantu, Beras Pembagian Eva Dwiana Tak Merata Pengurus Ranting Protes ke DPC PDIP Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Tidak kebagian beras dampak covid-19, belasan pengurus ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berunjukrasa di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Bandarlampung, Minggu 19 April 2020. Mereka protes kepada istri Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana yang tidak adil dan pilih pilih dalam memberikan bantuan beras, selama dampak Corona.

    Wakil Ketua I PAC PDIP Tanjungkarang Timur (TkT) Sukasyadi mengatakan, aksi protes itu mereka lakukan karena Eva Dwiana dianggap pilih kasih. “Selama dua periode Herman HN jadi walikota baru kali ini ngasi bantuan melalui istrinya Eva Dwiana kepada PDIP. Itu juga pilih kasih,” kata Sukasyadi, Minggu 19 April 2020.

    Menurut Sukasyadi, pembagian beras dari Eva Dwiana tidak merata. Banyak pengurus ranting yang tidak mendapatkannya. “Pembagiannya tebang pilih. Kenapa sih tidak semua struktur di Bandarlampung ini dibagi semua. Kenapa harus dipilih-pilih. Karena itu lah kami menggelar aksi ini untuk meminta keadilan,” ungkapnya.

    Apalagi di tengah wabah covid-19 seperti saat ini bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh mereka. “Contoh di PAC itu ada enam ranting. Paling yang dibagi hanya dua ranting saja. Bahkan ada yang hanya satu ranting saja. Itu pun hanya KSB (ketua, sekretaris, bendahara),” katanya.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua PAC Telukbetung Selatan (TbS), Aisyah. Wanita berhijab itu menuturkan, aksi protes tersebut digelar lantaran kekecewaan para pengurus ranting terhadap Eva Dwiana. “Kami ini merasa kecewa atas pembagian beras dari Bunda Eva. Sebab tidak merata. Yang dibagi hanya ketua, sekretaris dan bendahara. Padahal pengurus PAC itu kan ada 11 orang dan pengurus ranting ada tujuh orang,” keluhnya.

    Menurut dia, hal itu menimbulkan kecemburuan bagi pengurus yang lainnya. Sebab ada yang dapat, namun banyak juga yang tidak mendapat bantuan beras tersebut. “Yang lain kan jadi penonton, begitu juga ranting. Maka seharunya Bunda Eva itu adil. Itulah mau kami, itu yang kami tuntut,” ungkapnya.

    Sebelumnya dia menuturkan, pada Jumat (17-4), tim pememanganan Eva Dwiana membagikan beras 10 kilogram kepada para ketua, sekretaris dan bendahara (KSB) PAC. Selain kepada KSB PAC, ada beberapa ranting (pengurus tingkat kelurahan) yang juga menerima. Tapi pembagian beras tersebut tidak merata ke semua pengurus PAC maupun ranting.

    “Dengan aksi yang telah kami lakukan ini, kami berharap Pak Herman maupun Eva Dwiana bisa lebih adil. Jangan pilih kasih agar tidak belunder kami yang di bawah ini. Sebab untuk di TbS saja selama ini saya yang bekerja mati-matian untuk beliau itu. Tapi giliran ada pembagian seperti ini saya sendiri tidak kebagian,” tuturnya.

    Belum ada keterangan Eva Dwiana terkait protes pengurus ranting PDIP Kota Bandar Lampung itu. Beberapa kali dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak merespon. Pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp (WA) juga tidak dijawab.

    Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Bandarlampung Dedi Yuginta membenarkan terkait adanya aksi menuntut keadilan di Kantor DPC setempat. “Kita ini di DPC hanya menerima dan menampung aspirasi mereka (PAC dan Ranting),” ujar Dedi melalui sambungan telepon.

    Dedi mengatakan, para pengurus PAC dan Ranting mempertanyakan kenapa ada yang mendapat pembagian beras, namun banyak juga yang tidak kebagian. “Mereka mengadu ke DPC kita terima, kita tampung dan aspirasinya akan kita sampaikan ke Ketua DPC, Wiyadi. Langkah selanjutnya dari DPC kita belum ketahui, mungkin nanti setelah kita laporkan ke ketua,” jelas Ketua Fraksi PDIP DPRD Bandarlampung itu. (**)