Bandarlampung, sinarlampung.co – Dalam beberapa tahun terakhir, opini publik di Amerika Serikat telah mengalami pergeseran terkait konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Eskalasi konflik pada Oktober 2023 telah menjadi pemicu bagi perubahan sikap yang terlihat semakin jelas di kalangan masyarakat Amerika Serikat.
Gambar-gambar dan video tragis dari kehidupan sehari-hari di Gaza dan Tepi Barat yang diakses melalui social media berpengaruh besar terhadap perubahan opini public di Amerika Serikat khususnya untuk kalangan mahasiswa Amerika Serikat, Pada 17 April 2024, para mahasiswa dari Columbia University, New York, menginisiasi aksi demonstrasi di lingkungan kampus.
Tuntutan utama yang ditujukan dari aksi tersebut yaitu agar pihak universitas memutus hubungan dengan institusi akademik Israel dan melakukan divestasi penuh atas penyokong dana yang terafiliasi dengan Israel. Mereka mendirikan perkemahan dan bersikeras tidak akan meninggalkan tenda sebelum tuntutannya dipenuhi namun aksi tersebut justru mendapat perlakuan represif dari aparat yang akhirnya telah membangkitkan empati dan solidaritas dunia kepada Gerakan Pro Kemerdekaan Palestina khususnya solidaritas mahasiswa sedunia.
Senada dengan hal tersebut, aksi Bela Palestina yang diselenggarakan atas inisiatif UKM-U Birohmah Universitas Lampung pada hari Jumat, 3 Mei 2024 merupakan bentuk solidaritas yang sama untuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina kegiatan ini difokuskan di bunderan Universitas lampung.
Aksi Bela Palestina yang diikuti ratusan massa aksi tersebut disambut dengan hangat oleh sejumlah civitas akademik Universitas Lampung dan masyarakat sekitar. Kegiatan Aksi Bela Palestina ini juga didukung oleh sejumlah Organisasi Mahasiswa Unila.
Isu Palestina bukan lagi kaitannya dengan isu agama ataupun isu kewilayahan, melainkan meliputi isu kemanusiaan dan juga isu keadilan.
“Isu Palestina semakin meredup bahkan hampir tenggelam berita-beritanya di laman media sosial. Aksi Bela Palestina ini bertujuan untuk membangkitkan semangat juang menyuarakan isu Palestina dan Gerakan ini merupakan Gerakan Global yang akan terus berlanjut seperti bola salju,” ujar Nyimas selaku Sekretaris Departemen KIIK (Kajian Ilmiah Islam dan Keumatan) Birohmah Unila 2024 dalam keterangan persnya.
Selain orasi, Aksi Bela Palestina ini juga diramaikan dengan kegiatan penggalangan dana untuk Palestina. (Red/*)
Macau, sinarlampung.co – Prestasi tingkat Asia berhasil diraih oleh atlet-atlet Indoor Skydiving Indonesia pada rangkaian 5th Fédération Aéronautique Internationale (FAI) World Cup of Indoor Skydiving (WCIS) & 1st FAI Asian Indoor Skydiving Championship di Macau, China, yang diselenggarakan pada 17-20 April 2024.
Kejuaraan di bawah naungan FAI, selaku Induk Olahraga Aerosport Dunia, merupakan kejuaraan paling bergengsi untuk Olahraga Dirgantara khususnya Terjun Payung.
Pada Kejuaraan Dunia yang diikuti 29 negara ini, Delegasi Tim Nasional Indoor Skydiving Indonesia dari Komite Terjun Payung – Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) mengikuti 3 nomor yaitu 4-Way Formation Skydiving (kerja sama di udara), 4-Way Formation SkydivingFemale dan Dynamic 2-Way.
Tim Nasional Indonesia Putri pada nomor 4-Way FS Female yang diwakili Polwan Brimob POLRI berhasil meraih medali perak atau juara 2 pada Kejuaraan Asia dan menduduki peringkat ke 5 pada Kejuaraan Dunia. Juara 1 Asia diraih oleh Tim China, yang juga merupakan Juara Dunia.
Atlet-atlet Putri juga mencatatkan Rekor Nasional dengan nilai tertinggi pada satu babak’ yaitu 30 poin. Prestasi ini juga merupakan Kado Istimewa yang bertepatan dengan momentum Hari Kartini.
Kompol Reynando Hutapea yang merupakan Danyon A pelopor Sat Brimob Polda lampung dan menjadi bagian Kontingen indonesia menyebutkan bahwa Putri-putri terbaik Indonesia mampu memberikan prestasi yang membanggakan dalam kompetisi ini.
“Betul mas, Alhamdullilah kita mampu meraih prestasi meski hanya menjadi urutan ke 2 dan 3”,.Ungkap Kompol Reynaldo saat di konfirmasi melalui pesan Whatsapp, Minggu 21 april 2024.
Sementara Tim Nasional Indonesia Putra pada nomor 4-Way FS Open berhasil meraih medali perunggu (Juara 3) pada Kejuaraan Asia yang diwakili oleh atlet-atlet Brimob POLRI.
Diketahui dalam Kejuaraan Dunia ini, Indonesia Mengirimkan 2 tim yang diwakili Brimob POLRI dan KOPASGAT TNI AU dengan menduduki peringkat 12 dan 18 dunia.
Selain itu Tim Nasional Indonesia juga pertama kali dalam sejarah nasional ikut serta pada nomor Dynamic 2-Way yang diwakili atlet-atlet Brimob POLRI dengan hasil peringkat 21 Dunia dan peringkat 4 Asia.
Turut hadir pada perlombaan Presiden International Skydiving Committe (ISC) FAI Alberto Martin, Ketua Harian PB. FASI Marsda Andi Wijaya, Pejabat KONI Pusat Effendi Soen, Ketua Komite Terjun Payung FASI Irvan Zuladry, Perwakilan POLRI Kombes Pol Christiyanto Goetomo dan Ketua Delegasi / Ketua Tim Kopasgat Kol Pas. Helmi A. Nange.
Prestasi membanggakan yang diraih atlet-atlet Indonesia ini tidak terlepas dari dukungan fasilitas latihan indoor skydiving (windtunnel) termodern yang saat ini dimiliki Brimob POLRI.
Komitmen Komite Terjun Payung FASI dalam mengembangkan dan memajukan Olahraga Indoor Skydiving diwujudkan dengan terselenggaranya Kejuaraan Nasional berkualitas pada tahun 2022 dan 2023, serta rencana penyelenggaraan Kejuaraan Indoor Skydiving Internasional KAPOLRI Cup pada bulan Juli 2024 yang diinisiasi oleh Persatuan Terjun Payung POLRI dan didukung penuh Pimpinan-pimpinan POLRI. (Red)
Jakarta, sinarlampung.co – Duta Besar (Dubes) Pakistan untuk Indonesia, Ameer Khurram Rathore, menerima kunjungan Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di kantor Kedutaan Besar Pakistan di Kuningan, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2024.
Dalam kunjungan tersebut, perwakilan JMSI Pusat yang hadir dipimpin Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Rifa Berliana Arifin, Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Yophiandi Kurniawan, dan Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri Rana Setiawan.
Pertemuan berlangsung dengan hangat dan penuh keakraban. Kedua belah pihak membahas perkembangan industri media dalam dinamika demokrasi di masing-masing negara.
Menurut Rifa Berliana Arifin, audiensi yang dilakukan oleh JMSI Pusat menjadi kegiatan reguler dari Bidang Luar Negeri untuk memperluas koneksi dan menjajaki kerja sama pengembangan industri media.
“Kegiatan ini diharapkan dilakukan secara rutin, bukan hanya dengan perwakilan negara asing, namun juga organisasi dan lembaga internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Khurram Rathore, mengatakan perkembangan industri media tumbuh sangat pesat, ditandai dengan banyaknya media berita yang memotret perkembangan politik dan demokrasi di negaranya itu.
“Lebih dari 98 media berita satelit yang hadir di negara kami, menampilkan berbagai program berita dan talkshow soal isu politik dan perkembangannya. Kami juga memiliki bonus demografi dengan banyaknya masyarakat berusia produktif yang melek perkembangan politik,” ujarnya.
Di akhir pertemuan, Dubes Khurram Rathore menyatakan keterbukaannya untuk membuka kerja sama industri media Pakistan dengan Indonesia. (Rls/Red)
Jakarta, sinarlampung.co – Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima kunjungan Pengurus Pusat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang dipimpin Ketua Umum Teguh Santosa di kantor Kedutaan Besar Iran di Menteng, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Teguh didampingi oleh Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Rifa Berliana Arifin, Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Yophiandi Kurniawan, dan Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri Rana Setiawan.
Sementara Dubes Mohammad Boroujerdi didampingi Sekretaris Kedua Mehdi Mozaffari dan Staf Diplomasi Publik Ali Pahlevani.
Berlangsung hangat dan penuh keakraban, kunjungan tersebut diharapkan Teguh dapat menjadi langkah awal dalam menjajaki kerja sama sejumlah program pengembangan industri media.
Menurutnya, audiensi yang dilakukan oleh JMSI Pusat menjadi kegiatan reguler dari Bidang Luar Negeri untuk memperluas koneksi.
“Kegiatan ini diharapkan dilakukan secara rutin, bukan hanya dengan perwakilan negara asing, namun juga organisasi dan lembaga internasional,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Dubes Boroujerdi, media sebagai pilar keempat demokrasi memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah masyarakat dalam kaitannya sebagai alat pembentuk opini di masyarakat.
“Terkait hal tersebut, media juga berarti memiliki hubungan dengan pemerintahan, tidak terkecuali terkait hubungan media dengan diplomasi suatu negara,” ujarnya.
Pertemuan pimpinan JMSI dengan Dubes Iran kali ini merupakan pertemuan yang pertama kali bagi Mohammad Boroujerdi, sejak dirinya menjabat sebagai Dubes Iran untuk Indonesia, pada Oktober 2023.
Sebelum menjabat sebagai Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi pernah bertugas di Indonesia pada rentang tahun 1998–2002, saat itu dirinya bertugas sebagai diplomat muda Iran. Menurutnya, Indonesia mengalami kemajuan yang luar biasa.
“Saya senang sekali berkesempatan untuk bisa bertugas kembali ke Indonesia, dan gembira betapa Indonesia telah mengalami kemajuan yang luar biasa,” paparnya.
Di akhir pertemuan, Dubes Boroujerdi menyatakan keinginannya untuk dapat berkunjung ke Kantor JMSI untuk bersilaturahmi dan berdiskusi soal media dan diplomasi.
Dia juga menyatakan keterbukaannya untuk menjajaki kerja sama media di antara kedua negara. (Red/*)
Jakarta, sinarlampung.co – Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Lee Sang-deok menyambut baik seminar internasional yang diselenggarakan KoreaKini.id yang mengambil tema “Fly Together for Another 50 Years” di Roemah Djan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).
Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati hubungan diplomatik negeri ginseng dengan Indonesia yang telah berlangsung selama 50 tahun lamanya.
KoreaKini.id adalah sister media dari Farah.id yang fokus pada isu wanita dan keluarga. Farah.id yang diterbitkan anggota JMSI PT. Farah Media Utama telah terverifikasi dalam pendataan Dewan Pers.
“Saya berharap seminar hari ini menghasilkan berbagai saran yang membangun dan kreatif bagi kedua negara untuk dapat “terbang bersama” sebagai kemitraan strategis khusus untuk 50 tahun ke depan secara nyata, tidak sekadar kata-kata saja,” katanya pada akhir sambutannya di hadapan lebih dari 150 peserta yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa.
Dubes Lee mengatakan, selama 50 tahun terakhir, Korea Selatan dan Indonesia telah mengembangkan hubungan kerja sama di berbagai bidang termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Hasilnya, pada tahun 2017, Indonesia menjadi satu- satunya negara ASEAN yang menjalin “kemitraan strategis khusus” dengan Republik Korea. Selain itu, Indonesia menjadi negara mitra inti bagi Korea Selatan dalam mengimplementasikan “Strategi Indo-Pasifik” dan “Inisiatif Solidaritas Korea-ASEAN” yang dideklarasikan Presiden Yoon Suk-yeol tahun lalu.
Sementara itu, “Korea Selatan-Indonesia CEPA” yang menjadi dasar kerja sama ekonomi di tingkat yang lebih tinggi antara kedua negara mulai berlaku tahun ini.
Selain itu, pada KTT Korea Selatan-Indonesia di bulan September lalu, kedua negara juga menandatangani nota kesepahaman kerja sama mekanisasi pertanian, E-mobilitas, dan industri halal.
“Dengan demikian, kedua negara memperluas kerja sama di berbagai bidang untuk jangka panjang,” ujar Dubes Lee.
Selain Dubes Lee, seminar internasional yang dibuka Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa ini juga dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Djan Faridz.
“Jika hubungan kerja sama ini berkembang dengan baik, saya yakin bahwa dalam 50 tahun ke depan, kedua negara akan menjadi mitra secara nyata, tidak sekadar kata-kata saja yang akan membuat iri negara mana pun di dunia,” katanya lagi.
Dubes Lee menyampaikan komitmen Korea Selatan mendorong tujuan nasional Indonesia sehingga dapat menjadi salah satu dari lima perekonomian terbesar dunia pada tahun 2045.
“Dari perspektif ini, saya percaya bahwa pertama-tama kedua negara perlu bersama-sama mencari langkah yang lebih spesifik dan praktis untuk bekerja sama dalam industri berteknologi tinggi masa depan, termasuk kendaraan listrik, baterai, Smart City, energi terbarukan, dan fintech,” kata Dubes Lee yang sebelumnya bertugas sebagai Dubes Korea Selatan di Singapura.
“Selain itu, untuk memperluas cakupan dan memperdalam kerja sama ekonomi kedua negara, menurut saya perlu diciptakan lingkungan yang ramah bisnis supaya perusahaan-perusahaan yang akan menjadi pelaku kerja sama tersebut dapat beroperasi dengan lebih lancar,” sambungnya.
Dari sudut pandang perusahaan-perusahaan Korea Selatan, diharapkan kondisi tersebut dapat dibentuk sesegera mungkin di mana komitmen yang dibuat di awal investasi dapat ditepati dengan baik, dan terbentuk situasi yang dapat diprediksi, maka akan dapat terus berinvestasi tanpa kekhawatiran.
Ketidakstabilan Geopolitik
Dalam sambutannya, Dubes Lee juga menggarisbawahi ketidakstabilan geopolitik dan geoekonomi yang terus berlanjut di arena global, yang dipicu antara lain oleh kompetisi dua raksasa Amerika Serikat dan China, pergeseran rantai pasokan global, perang Rusia-Ukraina, dan krisis Israel-Palestina.
Oleh karena itu, kedua negara harus bekerja sama tidak hanya dalam bidang keamanan ekonomi, tetapi juga demi stabilitas dan perdamaian di kawasan.
“Secara khusus, kami berharap dapat berhasil menyelesaikan proyek pengembangan bersama jet tempur KF/21-IF/X, yang merupakan simbol kerja sama keamanan antara Korea dan Indonesia, serta berkontribusi dalam memperkuat postur pertahanan negara Indonesia sekaligus memperkuat kerja sama strategis demi keamanan kawasan,” kata Dubes Lee.
Selain itu, dengan berorientasi untuk menjadi “Negara Poros Dunia” atau “Global Pivotal State”, Korea Selatan berupaya memperkuat kemitraan dengan Indonesia untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, Asia Timur, dan kawasan Indo-Pasifik.
“Pada “Forum Kerja Sama dan Seminar Akademik Peringatan 50 Tahun Korea Selatan-Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea pada hari Kamis 30 November, kerja sama keamanan regional dan kerja sama di bidang ekonomi termasuk energi hijau serta energi terbarukan ditekankan secara khusus sebagai bidang kerja sama antara kedua negara yang akan diperluas di masa depan,” demikian Dubes Lee.
Peluang di Masa Depan
Anggota Wantimpres Djan faridz dalam sambutannya mengatakan bahwa persahabatan Indonesia dan Korea Selatan yang sudah berjalan selama 50 tahun harus semakin berkembang di berbagai bidang, termasuk sosial budaya, ekonomi, dan politik
“Geliat ekonomi alternatif, termasuk ekonomi hijau dan ekonomi syariah merupakan peluang yang bisa dikembangkan untuk kerja sama Indonesia dan Korea Selatan di masa depan,” ujar Djan Faridz yang juga Ketua Dewan Pembina organisasi perusahaan pers JMSI.
Mantan anggota DPD RI dan Menteri Perumahan ini berharap persahabatan yang makin erat antara kedua negara akan membuat tidak hanya kawasan Indo Pasifik yang aman dan sejahtera tapi juga masing-masing negara menjadi lebih kuat dari segi politik sosial budaya ekonomi.
Bukan Sekadar K-pop
Sementara itu Ketua Umum JMSI Teguh Santosa ketika membuka seminar internasional ini mengatakan bahwa Korea Selatan bukan sekadar K-pop, K-drama, K-food dan berbagai komoditas Korean Wave lainnya.
Teguh yang juga dosen hubungan internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, menggarisbawahi pondasi kuat pembangunan ekonomi berkelanjutan di Korea Selatan merupakan buah dari perkembangan teknologi di segala bidang .
“Bila kita melihat kembali catatan sejarah, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Korea Selatan, seperti juga Indonesia, adalah bangsa pejuang yang memiliki tekad baja untuk bangkit, dan menjadi pemenang,” ujar Teguh lagi.
Karena itu pula, sambungnya, kedua bangsa besar ini perlu dan harus terus menjalin kerjasama, memadukan semua potensi yang ada, green economy, blue economy, dan ekonomi alternatif lainnya, termasuk ekonomi syariah. “Juga ikut aktif menjaga ketertiban dan perdamaian dunia,” demikian Teguh.
Seminar internasional ini juga dimeriahkan eksibisi taekwondo yanga ditampilkan taekwondoin cilik dari Revolution Taekwondo Club (RTC) dan peragaan busana dari mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Seminar dibagi ke dalam dua topik. Pertama “Nurturing Alternative Economy: Green Economy and Syariah Economy” dengan pembicara CEO KB Bukopin Lee Wu-yeol dan anggota Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Amy Atmanto, serta dipandu Pemimpin Umum BUMN Track Ahmed Kurnia.
Adapun sesi kedua bertema “Guarding the Free and Open Indo Pacific” dengan pembicara Curie Maharani Savitri dari Bina Nusantara University dan Pimred Jakarta Post Taufiqurrahman dan dimoderatori editor dari Kantor Berita Politik RMOL Sarah Gunawan. (***)
Jakarta, sinarlampung.co-Dua kakak adik Aisha Kintan Katiluna dan Neby Raihana Zahra, meraih 11 medali Final Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia, World Scholar’s Cup (WSC) Tournament of Champions (TOC), di Yale University, USA 8 November 2023.
Aisha dan Neby usai menerima mendali
Kedua putri dari pasangan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol H. Hengki Haryadi dan Ny Hj. Duma Intan Karenina itu menjadi duta Indonesia, dari Sekolah di BINUS SCHOOL SIMPRUG Jakarta, berlaga di Amerika sejak 2-8 November 2023.
Aisha Kintan Katiluna, kelahiran Bandung, 18 Juli 2010 adalah siswi kelas 8 SMP BINUS SCHOOL Simprug, meraih Mendali Gold untuk writing essay, dan mendali Gold untuk team bowl.
Ditambah Mendali silver untuk Science, Silver : Literature, silver untuk Special subject, silver untuk team countdown, dan silver untuk scholars challenge.
Sementara Neby Raihana Zahra, kelahiran, Jakarta,14 Desember 2011, pelajar kelas 6 SD, meraih empat mendali silver untuk Cria Award, silver untuk Team Debate, silver untuk writing essay, dan silver untuk scholars bowl.
Aisha dan Neby mengaku sangat terharu dan bangga bisa ada di salah satu Universitas bergengsi didunia, dan bisa bersaing dengan pelajar di seluruh dunia dalam babak final. “Kami terharu campur bangga, bisa gabung di kancah international,” kata Aisya, didampingi Neby, dan ibunya Hj Intan, via phone Rabu 8 November 2023.
Aisha berharap ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat ini, nantinya bisa ditularkan dengan teman-teman di tanah air. “Semoga nanti pulang ke tanah air dan bisa menginspirasi temen-temen Indonesia. Kita bangga menjadi bagian anak bangsa yang siap menuju Indonesia emas,” kata Aisha.
Indonesia patut bangga memiliki banyak generasi muda penerus bangsa yang tak kenal lelah untuk terus mengembangkan minat, bakat serta kompetensinya di berbagai bidang dan meraih banyak prestasi, termasuk Aisya dan Neby.
Aisya dan Neby merupakan delegasi yang mewakili Indonesia dari SMP dan SD Binus Scholl, dengan perolehan 11 mendali, dua mendali emas dan 9 mendali perak di Final Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia, World Scholar’s Cup (WSC) Tournament of Champions (TOC) yang diikuti lebih dari 45 Negara dan lebih dari 1600 pelajar SMP/SMA seluruh dunia di Yale University, USA pada 2-8 November 2023.
Selamat untuk Aisha dan Neby yang telah berhasil meraih prestasi membanggakan untuk orang tua, Binus School, dan juga Indonesia. “Semuanya ini banyak dipengaruhi oleh motivasi anak-anak karena keikutsertaan dalam kompetisi pelajar dunia ini merupakan inisiatif dari anak-anak,” kata Ny Hj Intan.
“Bagi kami orang tua di bimbing sekolah sebagai pendidik adalah hal yang paling berpengaruh terhadap prestasi yang mereka raih. Anak anak juga semangat banget,” tambahnya.
Sebelum ke Yale University USA, Aisya dan Neby, mengikuti lomba di Korea Selatan. Dari ajang di Korea, Aisha dan Naby mengikuti final di USA.
“Perjalanan Aisha dan Neby sampai tahap akhir dan meraih medali World Scholar’s Cup Tournament of Champions merupakan sebuah proses yang penuh dengan cerita, Aisha dan Neby berhasil sampai di titik ini setelah melalui Regional Round di Jakarta, dan Global Round di Korea Selatan,” ujar Intan.
Secara total terdapat lebih dari 1600 pelajar dari 45 negara dengan bentuk kompetisi yang sama yakni team debate, collaborative writing, challenge, dan scholar’s bowl. Ada team debate, collaborative writing, challenge, dan scholar’s bowl. Selain itu juga ada kegiatan non-akademik seperti scavenger hunt, lalu ada juga culture fair. (Juniardi)
INDONESIA Corruption Watch (ICW) beserta sejumlah organisasi masyarakat sipil mendesak Polri untuk membuka informasi mengenai pengadaan alat sadap dengan metode “zero-click”, yang menurut mereka dapat mengancam demokrasi.
Alat tersebut berupa perangkat lunak yang dapat dipasang di ponsel target secara diam-diam dan si target tidak perlu mengeklik apapun. Para pegiat kebebasan sipil khawatir alat ini berpotensi digunakan untuk membungkam demonstran dan jurnalis.
Permohonan keterbukaan informasi ini merupakan lanjutan dari laporan investigasi Konsorsium IndonesiaLeaks Juni lalu, yang menemukan indikasi pengiriman alat sadap Pegasus ke Indonesia.
Polri belum menanggapi permohonan informasi ini. Namun, merespons laporan IndonesiaLeaks, seorang pejabat Polri telah mengatakan pernah menggunakan alat sadap zero-click tapi bukan Pegasus.
Seorang pakar keamanan siber mengatakan alat-alat sadap dengan metode zero-click “dijual bebas” di Indonesia — tidak hanya kepada penegak hukum.
Permohonan itu berasal dari sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Reformasi Kepolisan – antara lain ICW, KontraS, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers.
Mereka meminta detail mengenai pengadaan alat sadap zero-click intrusion system di Mabes Polri pada tahun 2018 senilai Rp149 miliar, yang tendernya dimenangkan oleh PT Radika Karya Utama.
Informasi mengenai tender tersebut dipajang di Opentender.net, platform yang dikembangkan ICW berdasarkan data dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Pada Juni lalu, laporan investigasi Konsorsium IndonesiaLeaks yang terdiri dari Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo.co, Jaring.id, Suara.com, Independen.id, dan Bisnis Indonesia menemukan indikasi bahwa Pegasus, alat sadap milik perusahaan NSO group asal Israel, telah masuk ke Indonesia dan diduga pernah digunakan oleh Polri dan BIN. Alat sadap ini terkenal dengan metode zero click.
Peneliti ICW, Diky Anandya, mengatakan kepada BBC bahwa organisasi masyarakat sipil berharap bisa mendapatkan setidaknya rencana umum pengadaan alat sadap zero-click di Polri serta kerangka acuan kegiatan.
“Dari situ setidaknya kita bisa lihat spesifikasi teknis yang mereka pesan pada tahun 2018 itu apa saja, dan itu mungkin bisa kita gunakan sebagai basis apakah Polri menggunakan alat sadap berjenis Pegasus atau bukan,” ujarnya.
Apa itu Pegasus?
Pegasus adalah perangkat berbasis software yang dirancang untuk diam-diam mengumpulkan informasi dari ponsel sasaran. Spyware ini dapat membaca teks dan email, memantau penggunaan aplikasi, melacak lokasi data, dan mengakses mikrofon dan kamera gawai.
Pegasus dapat dipasang di ponsel Android atau IOS dari jarak jauh.
Salah satu caranya adalah melalui missed call WhatsApp, dan kemudian segera menghapus riwayatnya, sehingga si pengguna ponsel tidak merasa ada yang salah.
Cara ini lebih tersembunyi daripada kebanyakan spyware, yang biasanya mengharuskan sasaran mengklik tautan atau membuka pesan tertentu. Karena itu, Pegasus disebut menggunakan metode zero-click.
Pegasus dilisensikan oleh pembuatnya, NSO Group, kepada pemerintahan di seluruh dunia. Perangkat ini dimaksudkan agar digunakan sebagai alat surveilans untuk upaya-upaya penegakan hukum.
Namun, dalam praktiknya, alat ini pernah digunakan untuk menyasar demonstran, aktivis, dan jurnalis.
Pada Juli 2022, Pegasus ditemukan di ponsel puluhan anak muda di Thailand yang terlibat dalam unjuk rasa pro-demokrasi yang menuntut reformasi politik dan monarki.
Perangkat ini juga dilaporkan pernah digunakan untuk menyasar ponsel orang-orang terdekat Jamal Khashoggi, jurnalis asal Arab Saudi yang dibunuh di kantor konsulat di Istanbul, Turki.
Apa kekhawatiran para aktivis?
Diky Anandya dari ICW mengatakan banyak organisasi masyarakat sipil khawatir bahwa alat sadap seperti Pegasus dapat disalahgunakan oleh penguasa menjadi alat untuk membungkam atau bahkan mengkriminalisasi demonstran dan jurnalis.
Hal seperti ini, imbuhnya, dapat membahayakan demokrasi.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Organisasi pemantau keamanan digital SAFENet telah mencatat bahwa peretasan akun media sosial dan WhatsApp kerap terjadi pada kelompok kritis di Indonesia.
Pada 2018, surat kabar Israel bahkan melaporkan bahwa Pegasus digunakan di Indonesia untuk membuat basis data kelompok LGBT dan kelompok agama minoritas.
“Tentu kami tidak menginginkan hal seperti itu terjadi di Indonesia. Tentu kami menginginkan Polri bisa secara transparan dan akuntabel bahwa mereka tidak menggunakan alat-alat yang bisa digunakan untuk operasi pembungkaman,” Diky menjelaskan.
Sampai berita ini diterbitkan, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, belum menjawab permintaan komentar dari BBC. “Saya tanyakan dulu,” katanya dalam pesan singkat.
Namun, Kepala Divisi Teknologi, Informatika, dan Komunikasi Polri, Inspektur Jenderal Slamet Uliandi, telah mengatakan kepada tim IndonesiaLeaks Juni lalu bahwa lembaganya memang pernah menggunakan alat sadap dengan metode zero click, namun tidak pernah menggunakan Pegasus.
Dalam wawancara yang dimuat di Majalah Tempo, Slamet mengatakan alat sadap yang didatangkan Polri pada 2017 dan 2018 merupakan intrusion system.
Slamet juga membantah bahwa Polri menggunakan spyware atau malware, menyebut perangkat tersebut hanya digunakan oleh peretas atau hacker.
Bagaimanapun, Diky Anandya dari ICW berkeras bahwa meskipun kepolisian sudah pernah membantah bahwa alat sadap yang mereka gunakan adalah Pegasus, ada kemiripan terkait dengan instrumen yang digunakan.
Dia menegaskan bahwa permohonan keterbukaan informasi sudah sejalan dengan undang-undang, yaitu Pasal 11 Ayat 1 UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta Pasal 15 Ayat 9 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Informasi Publik.
Perlukah polisi membuka informasi?
Chairman Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja, berpendapat bahwa Polri tidak punya kewajiban untuk menjelaskan tentang alat sadap yang mereka gunakan karena itu dapat mengganggu proses penyidikan yang mungkin sedang berjalan.
Namun, dia yakin bahwa polisi hanya menggunakan alat sadap pada pelaku kejahatan, dan mereka tidak melakukannya tanpa perintah hukum.
“Harus ada surat perintahnya dari pengadilan atau kejaksaan bahwa diizinkan melakukan itu. Dan mereka pegang sekali etika itu setahu saya,” kata Ardi.
Ardi menjelaskan pembuat alat sadap sekelas Pegasus biasanya hanya mau menjual secara government-to-government dan hanya untuk kepentingan penegakan hukum.
Tapi celakanya, sekarang banyak broker yang menawarkan teknologi penyadapan seperti ini ke berbagai tempat di dunia — dan teknologi itu tidak hanya ditawarkan pada penegak hukum.
“Semua punya, semua pernah. Ada yang enggak bermerek, ada yang bermerek ya, bahkan ada juga yang buatan peretas itu dijual ditawarkan ke kita. Saya enggak tahu siapa lagi yang pakai, tapi di luar aparat penegak hukum alat-alat ini memang ada. Ada dijual bebas,” ujarnya.
Spesialis keamanan siber dan pendiri Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan tidak semua alat sadap yang menggunakan metode zero-click adalah Pegasus.
Pada prinsipnya, kata Alfons, zero-click adalah aplikasi untuk mengeksploitasi celah keamanan pada suatu perangkat lunak.
Setiap software memiliki celah keamanan. Ketika celah itu ketahuan, pembuatnya biasanya membuat perbaikan yang disebut patch untuk menambal celah itu. Namun bila belum ketahuan, celah itu bisa dieksploitasi.
Menurut Alfons, istilah zero-click tidak hanya mengacu pada cara pemasangan spyware di mana sasaran tidak perlu mengeklik, tapi juga zero-day vulnerability yaitu hari nol ketika ditemukan celah keamanan dan belum ada tambalannya.
“Contohnya begini: ada perusahaan di Indonesia menemukan ada celah keamanan di WhatsApp dan banyak orang belum tahu. Nah dengan kode yang dia buat secara khusus WhatsApp siapapun bisa ditembus dengan program itu begitu, maka dia bisa buat software dan software itu namanya zero-click juga,” ujarnya.
Maka dari itu, Alfons menegaskan bahwa kita tidak bisa berasumsi bahwa Polri menggunakan Pegasus hanya berdasarkan informasi pengadaan alat sadap zero-click.
Senada dengan Ardi, Alfons merasa penegak hukum tidak perlu mengungkap secara detail alat sadap yang mereka gunakan serta siapa sasarannya. Namun seandainya ada penyalahgunaan, maka itu harus dibuktikan.
“Yang merasa dipersekusi atau dieksploitasi itu harus mencari buktinya. Misalnya, ada handphone atau apa yang mencurigakan. mereka harus cepat-cepat diforensik. Nah berdasarkan bukti itu baru kita bisa ngomong (bahwa kita disadap),” ujarnya.
Jika informasi itu tidak kunjung didapatkan, ICW akan mengajukan keberatan dan sengketa informasi kepada Komisi Informasi Pusat (KIP).
“Ya kami tentu akan menggunakan mekanisme yang ada yaitu mengajukan keberatan. Bahkan jika ternyata juga masih belum mendapatkan respons ya bukan tidak mungkin kami bisa mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat,” ujarnya.(SUMBER: https://www.bbc.com/indonesia/articles/ce9lzn5p4v7o)
Kuala Lumpur – Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan telah menyebabkan kabut asap hingga ke Malaysia. Kualitas udara di negara itu dilaporkan memburuk akibat kebakaran hutan di Indonesia.
Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengatakan bahwa kebakaran hutan itu memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia, dan di wilayah Sarawak yang terletak di Borneo bagian Malaysia.
“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” sebut Wan Abdul dalam pernyataan yang dirilis Jumat (29/9) waktu setempat.
“Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, dan wilayah Kalimantan bagian tengah dan selatan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap melintasi perbatasan negara,” ujarnya.
Wan Abdul dalam pernyataannya menyebut citra satelit dalam laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) menunjukkan 52 hotspots kebakaran hutan di Sumatra dan 264 hotspots kebakaran hutan di Kalimantan. ASMC yang berbasis di Singapura bertugas melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.
Menteri LHK Membantah
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, memberikan bantahan atas laporan Malaysia soal adanya kabut asap lintas perbatasan.
“Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas perbatasan,” tegas Siti saat berbicara kepada AFP pada Sabtu (30/9) waktu setempat, sembari membagikan gambar ASMC, yang menurutnya, hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.
“Mereka (Malaysia-red) mengacu pada data titik panas (hotspots)? Apakah mereka tidak mengetahui bedanya antara titik panas (hotspots) dan titik api (firespots)? Jika tidak tahu persisnya, jangan sembarangan bicara,” ucapnya.
Lebih lanjut, Siti mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan meninjau dan menghukum perusahaan-perusahaan jika pemerintah mendapati kebakaran hutan di wilayah konsesi mereka.
Laporan AFP menyebut bahwa kebakaran hutan di Indonesia terjadi setiap tahun selama musim kemarau, namun tahun ini menjadi yang terburuk sejak tahun 2019 lalu ketika kebakaran hutan memaksa hampir 2.500 sekolah diliburkan di berbagai wilayah Malaysia.
Kebakaran hutan tahun 2015 lalu, menurut AFP, menjadi salah satu kebakaran hutan paling mematikan yang pernah tercatat. Situasi saat itu membuat kawasan Asia Tenggara diselimuti asap beracun selama berminggu-minggu dan menyebabkan banyak orang jatuh sakit, sekolah diliburkan dan penerbangan dibatalkan.
Sebagian besar kebakaran hutan di Indonesia terjadi di pulau Sumatra dan Kalimantan, yang terbagi antara wilayah Indonesia, Malaysia dan Brunei.
Sebelumnya, Indonesia dan Malaysia bersama-sama melakukan ‘penyemaian awan’ yang menggunakan bahan kimia dalam upaya memicu hujan untuk memadamkan api.
(red)
Pelacur adalah gambaran yang buruk bagi masyarakat luas, terutama di tempat yang sangat menjunjung nilai-nilai adab perilaku dan ketuhanan. Istilah Pelacur kini di Indonesia disebut PSK memang selalu punya image yang tak baik di mata semua orang. Tapi tidak sedikit dari jutaan kisah pelacur yang mampu merenyuhkan hati.
Mary (dok)
Salah satunya kisah wanita bernama Mary, di Yokohama Jepang, yang menjadi pelacur hingga usai 80 tahun. Perjalanan hidupnya kini menjadi perbincangan dunia. Kisah nyatanya dijadikan filem “Yakohama Mary”. Wafat diusia 83 tahun dan dia sudah menjajakan dirinya selama lebih dari 60 tahun.
Dia biasa dipanggil Mary, dalam foto-foto dirinya, bisa ditemukan kalau ia selalu merias dirinya dengan wajah yang putih, mata yang hitam tebal, rambut berwarna perak dan selalu memakai rok panjang berwarna coklat putih. Walaupun riasannya cukup mengagetkan banyak orang, tapi dia selalu dengan penuh kharismanya berdiri setiap harinya.
Di saat semua orang tua kebanyakan berada di rumah menikmati hari-hari tuanya menjaga cucu, tapi Mary harus menarik koper yang besar dan berjalan sendiri. Tak banyak orang yang mau mendekati dirinya, tapi sebenarnya dia punya kisah memilukan.
Dan seorang sutradara yang tahu kisah Mary yang sebenarnya, langsung membuat sebuah film dokumenter berjudul “Yokohama Mary” dan diatas covernya tertulis “50 tahun terakhir ini, dia adalah seorang PSK, tapi sekarang dia menuliskan sejarah di Yokohama”
======
Cerita apa sebenarnya tentang Mary hingga bisa membuat banyak orang berempati jika sudah mendengar kisahnya. Semua dimulai dari sebuah iklan, waktu itu dia yang baru berusia 20 tahun dan berparas sangat cantik, bisa berbahasa inggris dan bermain musik, bahkan tulisan tangannya pun sangat bagus.
Pada tahun 1945, waktu Jepang kalah dalam perang dunia kedua, ayahnya meninggal dalam peperangan, adiknya menerima seluruh kekayaan keluarganya. Mary dengan sedih menerima kenyataan itu lalu memutuskan kabur dari rumah.
Di usianya yang ke-24 tahun, dia mencari pekerjaan di luar, tapi saat itu memang sangat sulit mencari pekerjaan, apalagi untuk seorang perempuan. Suatu hari Mary melihat sebuah iklan di koran yang bertuliskan “Untuk wanita, Klub asing mencari pegawai wanita, diberi tempat tinggal, makanan dan pakaian, serta gaji tinggi sebagai wanita umur 18-25 tahun”
Mary di Lorong Yokohama
Mary pun langsung tertarik dan bergegas pergi untuk mendaftarkan dirinya, dan ia pun berhasil mengalahkan 60.000 pesaing lainnya dengan kecantikan dan kemampuan bahasanya. Tapi dia tidak tahu kalau iklan itu sebenarnya didesain oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo RRA yang merupakan “Asosiasi fasilitas kenyamanan spesial”.
Dengan begini, dia akan menjadi “pemuas nafsu” para tentara Amerika, setiap malamnya banyak pria yang mengantri, dan dia dimasukkan ke dalam kamar, dalam satu hari dia bisa menerima sampai 55 orang.
Saat Mary mengingat pahitnya kenangan ini, ia merasa tidak tahan dengan situasi yang seperti ini. “Ini adalah perasaan yang tak bisa diucapkan, sekali masuk tidak ada jalan keluar”
Waktu itu pemerintah Jepang mengira hanya dengan mengorbankan sebagian kecil perempuan muda, dapat menggantikan keselamatan banyak orang. Namun yang terjadi justru masa muda kaum perempuan tersebut akan hilang begitu saja. Mereka layaknya seperti binatang bahkan tidak lebih baik dari binatang.
Apalagi tentara Amerika sebagian besar tidak bersedia menggunakan kondom, dan dengan cepat bisa menularkan berbagai penyakit. Namun tahun 1946 asosiasi ini diketahui oleh dunia luar hingga akirnya dibubarkan.
Mary tanpa menerima sedikitpun bayaran langsung dibuang ke jalanan. Dia bukan hanya tak punya pekerjaan, bahkan kehormatannya sebagai seorang wanita terasa tidak ada, ia bahkan harus terus menjajakan dirinya untuk bertahan hidup.
Mary tidak seperti perempuan-perempuan lain yang memiliki profesi sepertinya, ia adalah perempuan yang lebih spesial, ia bisa menggambar, bermain musik dan pandai berbahasa Inggris. Atas kelebihannya itu, bukan lagi tamu yang memilihnya, tapi Mary lah yang memilih tamu.
Kedudukannya di jalanan Yokohama sama seperti seorang ratu yang menarik perhatian banyak orang, dia bahkan sempat dijuluki sebagai “Ratu yang mulia”. Hingga suatu hari dia jatuh cinta pada seorang tentara Amerika, bahkan tentara ini menghadiahkan cincin jamrud yang sangat mahal kepada Mary.
Tak lama kemudian terjadilah perang Korea, dan kekasihnya ini harus dikirim ke tempat lain, padahal saat itu untuk pertama kalinya Mary berapi-api mencintai seseorang. Tentara itu berjanji akan menjemput Mary, Mary juga berjanji akan menunggunya, tapi ternyata sekali menunggu, harus 40 tahun lamanya, ia sudah menjadi “Pelacur tua” di Yokohama.
Bahkan belum tahu kapan janji itu akan ditepati. Mary pun memutuskan untuk tetap berada di Yokohama dan mengatakan “Ini adalah satu-satunya tempat di Jepang dimana kami bisa bertemu lagi”, Walaupun kecantikan di masa mudanya sudah hilang, tapi dia tetap merias wajahnya dengan bedak yang tebal setiap harinya yang sesuai dengan panggilannya.
“Ratu yang mulia”, hal itu dilakukannya karena ia taku lelaki yang dicintainya tidak lagi mengenalinya. Jika ia melakukan hal ini (memakai bedak tebal), dia merasa bebas dan hidup dengan kebanggannya selama ini.
Selama ini dia selalu memuaskan setiap tamu apapun keinginan mereka, hanya 1 yang ia minta, yiatu tidak boleh menciumnya. Dia berkata “Aku boleh menjual diri, tapi tidak menjual hati”.
Kini dia jadi suatu pemandangan biasa di Yokohama. Perlahan-lahan, masyarakat setempat mulai takut dan mengucilkannya, mereka merasa dia sangat memalukan, bahkan ada banyak toko-toko yang tidak mengijinkannya masuk.
Dia bahkan pernah 22 kali ditangkap oleh polisi, alasannya hanya karena “mengganggu pemandangan di kota”. Tapi setelah meninggalkan kantor polisi, walaupun ia sudah bekerja dan mendapat uang, ia tetap merasa dirinya adalah seorang PSK.
Suatu kali dia pergi ke sebuah salon, sebelum masuk dia mendengar seorang berambut keriting berteriak, “Kalau aku sekali-kali melihat wanita bangsat satu ini datang kesini, aku nggak akan pernah datang lagi.”
Begitu pemilik salon melihat Mary, dia langsung berkata, “Mohon maaf, tapi selanjutnya kamu tidak bisa datang lagi.”
Mary tidak marah, hanya dengan penuh rasa sopan bertanya, “Apa benar tidak boleh lagi?”
Bos salon dengan tegas mengiakan, Mary menjawab dengan tenang, “Begitu ya, kalau begitu ya sudahlah.”
Dia membawa tas besarnya pergi dari sana. Jika merasa lelah, Mari akan pergi ke sebuah gedung dan istirahat.
Seorang bos memberikan sebuah kursi untuknya, Mary mengukir huruf China dan Jepang “Aku cinta kamu” di kursi tersebut. Malam hari, Mary selalu meringkuk di kursi tersebut untuk istirahat, karena ia merasa itulah satu-satunya tempat ia beristirahat dan tidak diusir.
Walaupun nggak sedikit juga orang yang mau membantu Mary, tapi ia selalu menolak, setiap tahunnya dia selalu menuliskan kartu ucapan terima kasih bagi orang-orang yang telah menolongnya, ia bahkan memberikan bos yang mengijinkannya tidur di gedung itu sebuah handuk.
Walau hanya sebuah handuk, tapi mereka sudah bisa merasakan ketulusan yang diberikan Mary pada mereka. Suatu hari ada seorang perempuan yang mentraktirnya minum tek, Mary malah berkata “Kamu siapa? Aku nggak kenal!”.
Perempuan tersebut marah dan mengadukan hal tersebut kepada suaminya. “Kamu ngapain, kalau orang lain lihat kamu sama dia, kamu bakal dikira juga seorang PSK” demikian kata suaminya. Sejak saat itulah perempuan itu tahu kalau Mary sengaja melakukan hal tersebut untuk melindungi dirinya. Dia takut mencelakakan orang lain, untuk itulah Mary dengan terpaksa mengusirnya.
Beberapa tahun kemudian ia mengenal seorang gay yang juga bekerja sebagai pelacur lelaki dan penyanyi yang membuka sebuah bar bernama “Blackcat”. Karena ibu dari pria ini juga adalah pelacur, seluruh keluarga mereka dulu cuman hidup dari penghasilan sang ibu, maka ia memperhatikan Mary.
Melihat Mary, ia selalu teringat akan ibunya, ia merasa harus menolong Mary supaya bisa membalas jasa ibunya. Pria ini mengundang Mary seminggu sekali datang ke tempatnya untuk makan dan mengobrol, bahkan naik pentas, ia juga selalu menyiapkan tempat khusus untuk Mary.
Tahun 1995 lalu, Mary mendadak hilang, sebelumnya ia menuliskan sebuah surat bagi pria ini, “Kalau masih memberikan aku 30 tahun lagi, aku pasti akan berusaha menjadi seorang tua yang baik, aku masih punya banyak mimpi…”
Belakangan pria ini terkena kanker, ia juga takut kucing kesayangannya tidak ada yang merawat, saat inilah ia menerima surat kalau Mary mau kembali ke Yokohama. Ternyata selama ini Mary tinggal di sebuah panti jompo yang ada di kampungnya.
Pria ini langsung pergi untuk menemuinya, kini Mary sudah menghapus semua riasannya yang telah menemaninya selama puluhan tahun. Pria ini bahkan sempat menyanyikan lagu di rumah jompi tersebut, tapi Mary sudah sama seperti nenek biasa yang duduk di bawah pentas menonton pertunjukkan.
Setelah pria ini selesai pertunjukan, Mary menyalaminya dan berkata akan bersama terus sampai 100 tahun. Tidak lama kemudian, pria ini meninggal. Tahun 2005, Mary yang berusia 83 tahun juga meninggal dunia, bahkan sampai nafas terakhirnya, ia juga tidak bertemu dengan tentara Amerika itu.
Kini Mary selamanya pergi dari Yokohama, barulah orang-orang mulai mengenalinya dan menjadikannya sebagai bagian dari sejarah Yokohama. Mereka mulai menyesali mengapa dulu begitu mengucilkannya dan menjadikannya sampah masyarakat.
Keberadaan Mary sebenarnya adalah cerminan dari kota Yokohama, ia adalah setiap kelemahan dari orang-orang di kota tersebut, yang selalu ditolak oleh semua orang, sama seperti menolak ibu kandung sendiri yang bekerja sebagai pelacur.
Cerita Mary kini sudah didokumentasikan menjadi sebuah film dokumenter, bahkan sudah ditulis sebagai puisi dan dipentaskan menjadi sebuah drama. Kini seluruh dunia mengenalnya, Mary yang tidak pernah menyerah akan kehormatan dan cintanya.
Sumber: Film Yokohama Mary diambil dari kisah nyata. Cerita ini bukan karangan sutradara atau pun penulis, melainkan benar-benar terjadi.
Bandar Lampung (SL) – Banyak pengguna media daring Twitter merasa kaget ketika logo burung biru di perangkat android tiba-tiba berubah tampilan menjadi “X” putih dengan background hitam.
Bahkan, mungkin sebagian pengguna mengira media layanan jejaring sosial itu terhapus (uninstal) dari ponsel pintarnya. Padahal faktanya, salah satu media sosial termasuk terbesar itu hanya berganti logo.
Dilansir dari Republika, pergantian logo salah satu media sosial terbesar itu, rupanya bagian dari upaya rebranding perusahaan media sosial yang dipimpin Elon Mask. Logo burung biru ikonik resmi digantikan X putih dengan latar belakang hitam, pada Senin, 31 Juli 2023.
Perubahan ini juga mengubah terminologi yang khas dari Twitter. Istilah tweet untuk utas yang diunggah diganti dengan post. Selain itu, fitur yang sebelumnya dikenal sebagai retweet diubah namanya menjadi ‘repost‘.
“Pembaruan Beta terbaru dari X untuk Android, menghapus sejumlah referensi ke Twitter dan tweet. Tweet sekarang hanya disebut Posts, dan halaman pengaturan menyebut platform itu X, bukan Twitter. Retweet sekarang menjadi Repost,” kata pihak X.
Perubahan ini dilakukan setelah Musk mengumumkan rencananya, untuk mengubah citra Twitter dalam serangkaian unggahan pada akhir pekan lalu.
Musk menyatakan akan mengucapkan selamat tinggal pada brand Twitter, dan secara bertahap menghapus semua elemen yang berhubungan dengan burung biru.
Menanggapi pengumuman Musk, perusahaan dengan cepat mengalihkan http://x.com ke https://twitter.com dalam beberapa jam.
Jika langsung mencoba mengakses laman X.com baik itu lewat Safari maupun Google, pengguna akan langsung diarahkan langsung ke laman Twitter.com. Tampilan Twitter pun juga masih bernuansa biru, hanya saja ada logo X di atasnya.
Sementara untuk di aplikasi Twitter yang diakses lewat iPhone, masih menggunakan lambang burung biru hingga berita ini diturunkan.
Halaman utama diberi nama For You, dengan format mirip Threads, di mana yang muncul bukan hanya utas dari following tetapi juga dari berbagai utas yang random. Namun disediakan pula halaman khusus utas following.
Belakangan, Musk secara resmi mengungkapkan logo Twitter yang diubah, yang sekarang menampilkan X putih tebal dan minimalis dengan latar belakang hitam, meninggalkan burung biru yang sudah lama dikenal.
Musk telah memperbarui foto profilnya di platform dengan logo baru, dan X juga dipasang di kantor pusat media sosial itu di San Francisco.
Langkah ini sejalan dengan visi Musk untuk mengubah Twitter menjadi aplikasi super, mirip dengan WeChat Cina.
CEO baru X Linda Yaccarino menegaskan bahwa perubahan logo hanyalah salah satu dari banyak langkah yang direncanakan dalam proses rebranding yang lebih luas. (*/Red)