Kota Metro, sinarlampung.co-Orang tua korban, Hermansyah TR SH meminta penyidik menerapkan pasal 340 KUHP, tentang pembunuhan berencana. Pasalnya, pelaku penusukan terhadap Putranya Imam Ardiansyah (Alm), terang benderang para pelaku telah mempersiapkan senjata tajam untuk menghabisi korban. Senjata tajam sudah disiapkan di dalam mobil sebelum peristiwa itu terjadi.
Baca: Kasus Pembunuhan Imam Ardiansah di Kota Metro Satu Pelaku Menyerahkan Diri
“Kami menduga perbuatan para pelaku di dasari unsur dendam, karena sebelumnya pernah terjadi perselisihan antara pelaku dengan dirinya sebelumnya. Kami minta penyidik menjerat para pelaku dengan pasal 340 yang ancamannya seumur hidup atau hukuman mati. Karena nyata dan jelas jika para Pelaku telah merencanakan pembunuhan dengan embawa senjata yajam untuk menghabisi anak saya. Kami juga mencurigai ada unsur dendam terhadap keluarga kami,” kata Hermansyah, kepada sinarlampung.co, Kamis, 17 Oktober 2024 sore di kediamannya di wilayah Rawasari, Kelurahan Hadimulyo Barat, Metro Pusat, Kota Metro.
Hermansyah menjelaskan ada saksi kunci di lokasi kejadian, yang merupakan adik kandung korban bernama Putri dan Sepupu korban, bernama Anwar. Mereka menjelaskan sebelum kejadian, Putri bersama teman pasangan mereka masing masing berjumlah enam orang (tiga laki-laki, tiga perempuan) sedang duduk dan ngobrol di lapangan Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur. Tiba-tiba datang sepasang muda mudi bernama Rio dan pacarnya bernama Tania dan cekcok mulut.
“Kami sedang ngobrol bersama, ada tiga cowoknya tiga ceweknya. Kami sedang ngobrol-ngobrol. Tiba-tiba temannya si Rizki dan Angga datang. Terus enggak selang berapa lama lalu keduanya pergi. Tidak lama kemudian datang lagi membawa perempuan yang bernama Tania dan dia membawa minuman kera. Saat itu Kami tetap nongkrong di situ dan Kamipun tidak ikut campur urusan Mereka. Saat kami ngobrol tiba-tiba ada salah satu wanita datang dan marah-marah. Wanita itu mengakui kalau dia itu pacarnya si Angga. Lalu datang lagi temannya yang lain juga marah-marah. Usai marah marah cewek tadipun pulang,” ujar Putri.
Tak lama kemudian, Angga dan Ayu datang lagi. Bersamaa tiba-tiba udah datang cewek tadi itu bersama Angga yang sebelumnya tadi sudah pergi sama Angga. “Ya kami tetap di situ dan kami tidak mau ada urusan,” ungkap Putri didampingi Anwar.
Sekitar pukul 21.30, mereka bersiap-siap untuk pulang. Tapi sama perempuan perempuan ceweknya si Rio memberitahu kalau si perempuan ini yang bernama Ocha yang katanya pacarnya si Angga itu, pengen datang. Tiba-tiba Ocha dan temannya datang menggunakan mobil berdua datang, terus tiba-tiba marah-marah sama temen Putri. “Saya sudah bilang ketemen-temen, gak usah ikut campur urusan mereka,” ujar Putri
Dan tiba-tiba wanita bernama Elsa menyiram tubuh Putri dengan minuman es raja susu. “Spontan saya bilang, maju kalau emang kamu berani. Lalu majulah Dia, dari situ terjadi keributan, saat itu memang posisi Si Ocha sudah mau kalah, tiba-tiba yang laki-lakinya juga turut memukul Saya dengan alasan ingin memisah, karena saya enggak mau ngelepasin perempuan itu, dari situ Si Rio ini nunjuk-nunjuk saya kayak ngata-ngatain saya terus marah-marahin Saya setan, kemudian Saya bilang, Kamu nggak usah nunjuk perempuan,” kata Putri.
Kemudian si Rio itu mengeluarkan kata kata menyuruh panggil orang tua kamu. “Panggil Bapak Kamu, Saya tunggu Bapak kamu di sini. Lalu Saya telepon Kakak saya Imam Ardiansyah dengan maksud supaya Kami bisa pulang dan tidak dicegah oleh Mereka, soalnya di ujung sana tuh udah banyak orang mereka, di kanan kiri sudah ada yang nunggu,” katanya.
Karena mendengar Putri menghubungi kakaknya, si perempuan itu ikut juga nelpon Kakaknya, sambil bilang ke kakaknya dia berkelahi. “Cewek itu ikut nelpon kakaknya, dan dia ngadu ke kakaknya kalau dia berantem,” ucap Putri.
Tidak lama kemudian datanglah Imam Ardiansyah, kakak Kandung Putri. Menyusul Kakak di cewek itu juga datang, kemudian kakak sicewek dan Rio sempat ribut dengan Imam Ardiansyah’ “Karena para pelaku mencabut badik, Saya suruh Kakak saya pergi, Pelaku mengejar kakak saya, bahkan badik Pelaku jatuh. Kakak saya lari naik motor pinjem dari temen. Tahunya kakaknya jatuh di depan sebelah kanan di kampus itu. Kemudian saya minta tolong sama orang orang disitu. Namun tidak ada satupun orang mau menolongi,” katanya. (Red)