Kategori: Kota Metro

  • Komisioner KPU Kota Metro Dilantik

    Komisioner KPU Kota Metro Dilantik

    Metro (SL)-Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Arief Budiman melantik 15 komisioner KPU Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung periode 2019-2024  di hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat,  Kamis (21/11/2019).

    Dari ke 15 orang komisioner tersebut, 5 diantaranya adalah komisoner KPU dari  Kota Metro. Mereka adalah  Ahmad Fatoni, S.Sos, Nova Hadiyanto, S.I.P., M.Si, Nurris Septa Pratama, M.Pd, Tony Wijaya, S.Pd.I. dan Yunita Dewi Nurbaya, S.Pd.

    Dalam arahannya, Arief Budiman menyampaikan ada 4 (empat)  hal yang harus dijaga oleh anggota KPU Kab/kota Propinsi Lampung periode 2019-2024, yakni  bekerja secara kolektif kolegial, transparansi dalam bekerja, team work dalam bekerja dan menjaga profesional dan integritas.

    Pelantikan dihadiri anggota KPU RI, komisioner KPU Propinsi Lampung, Sekretaris Propinsi Lampung dan Sekretariat Kab./ Kota se-Propinsi Lampung.

    Usai acara pelantikan, dilanjutkan pleno pemilihan ketua KPU Kota metro. Dari hasil pleno tersebut disepakati Nurris Septa Pratama, M.Pd yang akan mempimpin KPU Kota Metro periode 2019-2024.

    Harapan kedepannya, dengan telah terbentuknya KPU Kota Metro dapat melaksanakan dan melanjutkan tahapan pemilu 2020 yang sudah berjalan, dapat menjadi team work yang solid dalam melaksanakan tugas 5 tahun kedepan. (wagiman)

  • Pasal Nasi Kotak, Oknum PPTK Dinas Pariwisata Kota Metro Umpat Wartawan Yang Diundang Liputan

    Pasal Nasi Kotak, Oknum PPTK Dinas Pariwisata Kota Metro Umpat Wartawan Yang Diundang Liputan

    Kota Metro (SL)-Diduga pasal nasi kotak, oknum PPTK kegiatan pelatihan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kota Metro, yang juga Kasi Perizinan dan Pengendalian Bidang Pariwisata (Dispirapar) Kota Metro, R mengumpat dan tantang wartawan, saat kegiatan peliputan, di Balroom Idea Indonesia kota Metro, Kamis (21/11/2019).

    Ironisnya, kelima wartawan yang datang kelokasi itu adalah berdasrkan undangan Kabid Pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Metro, untuk meliput acara tersebut. Informasi dilokasi menyebutkan lima wartawan media online, diundang meliput kegiatan pelatihan Pokdarwis oleh Kabid Pariwisata.

    Disela sela acara, Kabid Pariwisata menawarkan kepada salah satu rekan media untuk mengambil makan siang yang sudah disediakan oleh panitia. Karena dipersilahkan oleh Kabid Pariwisata, maka rekan media mengambil tiga nasi kotak. Namun belum sempat disantap tiga nasi kotak tersebut, R sang PPTK kegiatan (Kasi Perizinan dan Pengendalian,red) tiba tiba marah kepada rekan media.

    Akhirnya, wartawan mengembalikan tiga nasi kotak itu kembali ke meja tempat semula. Lalu paraa wartawan meninggalkan lokasi kegiatan itu. “Kami lima wartawan meninggalkan ruangan Balroom dan duduk diteras Idea Indonesia,” kata Nia salah satu Wartawati Kota Metro.

    Tak lama berselang, Sekertaris Dinas dan Kabid yang mengundang mereka datang menghampiri, dan meminta maaf atas hal itu. “Kami sedang berbincang atas kejadian tersebut, datang Kabid Pariwisata dan sekretaris Dispora menghampiri guna meminta maaf atas kejadian itu. Kami berlima sebenarnya sudah bisa legowo atas permintaan maafnya,” kata Nia.

    Namun, belum sempat Kabid dan Sekretaris meninggalkan mereka, tiba tiba oknum PPTK kembali datang menghampiri, dan mengamuk menunjuk nunjuk wajah wartawan. “Tiba-tiba datang PPTK kegiatan itu langsung mengamuk dengan menunjuk-nunjuk wajah rekan kami sambil berkata. Rekam, saya gak takut, beritain dan viralkan saya gak takut, biar kalian tau hebatnya saya,” ungkap oknum PPTK dengan nada marah.

    Atas insiden itu, para wartawan merasa di lecehkan profesianya dan meminta walikota Metro mengevaluasi oknum pejabat itu. Dan inspektorat melakukan proses atas hal itu. “PNS kok kelakukannya kaya preman. Kami datang diundang, tapi kok begitu. Tidak adanya etika oknum pejabat itu. Dan itu dilakukan di depan Kabid dan Sekretarisnya. Kami datang atas undangan Kabid Pariwisata sangat dilecehkan dengan sikap arogan PPTK tersebut,” katanya. (red)

  • Kokam Siap Mengamankan Prosesi Wisuda UM Metro

    Kokam Siap Mengamankan Prosesi Wisuda UM Metro

    Metro (SL)-Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Kota Metro siap mengamankan Prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Metro, yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, (20/112019), bertempat kampus 1 UM Metro.

    Acara akan dihadiri Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro, senat universitas dan fakultas. Untuk membantu pengamanan, ratusan anggota Kokam Pemuda Muhammadiyah akan suport pengamanan.

    Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Metro Suwarno mengatakan Untuk membantu tim keamanan, kita akan turunkan 150 anggota Kokam yang di laksanakan untuk wisuda Rabu besok. Kami sudah koordinasi dengan rektor dan alhamdulilah beliau berterima kasih.” Terangnya.

    Untuk itu kami berharap prosesi sidang senat dan wisuda besok akan berjalan dengan lancar dan khidmat, kata Suwarno. Tujuannya tidak lain menegaskan bahwa KOKAM Daerah Metro siap mengawal kegiatan amal usaha Muhammadiyah agar berjalan dengan damai. (wagiman)

  • Mahasiswa UM Metro Tolak Penetapan Dekan, Rektor Sebut Sudah Sesuai Prosedur

    Mahasiswa UM Metro Tolak Penetapan Dekan, Rektor Sebut Sudah Sesuai Prosedur

    Kota Metro (SL)-Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (UM) Kota Metro, Lampung menggelar unjuk rasa di kampus, mendesak Rektor mencabut SK penunjukan dekan fakultas hukum. Selain dianggap melanggar permendiknas, dekan juga masih tugas belajar, Senin 11 November 2019.

    “Dekan Fakultas Hukum ini masih dalam tugas belajar. Dan dalam Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 pasal 20 disebutkan bahwa pegawai pelajar tidak boleh dibebankan dalam jabatan struktural atau diberikan tugas tambahan” kata Koordinator Aksi, Rama Muda.

    Kemudian, lanjut dia, tugas belajar tidak boleh lebih dari 60 KM dari tempat mengajar, sedangkan Dekan FH UM sedang melanjutkan kuliah S3 yang melebihi jarak yang ditentukan dalam Permendiknas.  “Dan rektor tahu, dan melakukan pembiaran akan hal itu,” jelas dia.

    Oleh sebab itu, mahasiswa menuntut agar Rektor UM Metro untuk mencabut surat keputusan pengangkatan dekan FH universitas tersebut. “Kami juga minta agar dekan yang bersangkutan untuk memahami bahwa dirinya sedang dalam tugas belajar,” katanya lagi.

    Mahasiswa  mengancam akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak agar tuntutan  dilaksanakan. “Kalau aspirasi kami tidak segera ditindak lanjuti maka kami akan kembali melakukan aksi. Nanti tanggal 20 November pada saat wisuda kami akan bawa lebih banyak mahasiswa,” tambahnya.

    Sementara Rektor UM Metro, Jazim Ahmad membanatah tudingan mahasiswa. Menurutnya penetapan Dekan FH UM Metro sudah sesuai aturan. “Penetapan Dekan Fakultas Hukum sudah sesuai prosedur, tidak melanggar aturan hukum. Sesuai dengan pasal 20 ayat 1, Permendikti Nomor 48 tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil,” kata Jazim Ahmad.
    Menurut Jazim Ahmad keputusan pemberian tugas belajar dapat dibatalkan oleh pejabat yang berwenang baik sebelum keberangkatan pelaksanaan tugas belajar maupun selama dalam mengikuti tugas belajar. “Dan untuk itu kami sudah mengirimkan surat kepada LLDIKTI II Palembang untuk dilakukan pembatalan tugas belajar saudara M. Sofwan Taufik, karena yang bersangkutan sudah menyatakan mengundurkan diri dari tugas belajar.” Tambahnya.
    Sementara Koordinator Komisariat IMM UM Metro, Hafis Kaunang Ataji menyampaikan dukungan kepada Rektor UM Metro terkait prosedur pentapan dekan Fakultas Hukum. “Penetapan Dekan FH UM Metro sudah tepat dan sesuai prosedur, tidak ada yang salah. Kami menduga adanya pihak-pihak yang menumpangi temen-temen mahasiswa. Dan kader IMM UM Metro tidak ada yang melakukan penolakan terkait hal itu,’ katanya.
    “Jika ada yang mencatut nama IMM itu adalah fitnah dan akan kami somasi, jika tidak ada iktikad baik akan kami laporkan secara hukum,” Tutupnya. (tama/wagiman)
  • Tondi MG Nasution Resmi Ketua DPRD Kota Metro

    Tondi MG Nasution Resmi Ketua DPRD Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Politisi Partai Golkar Tondi MG Nasution resmi memegang tampuk Ketua DPRD Kota Metro. Penetapan peraih suara terbanyak dari Partai Golkar dalam pemilu legislatif lalu itu,  menyusul terbitnya SK Gubernur Lampung, yang menetapkan Tondi Muammar Gaddafi Nasution, sebagai Ketua DPRD Kota Metro masa jabatan 2019-2024.

    Wakil Ketua II DPRD Kota Metro, Ahmad Khusaeni saat memimpin Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah/Janji Ketua DPRD Kota Metro masa jabatan 2019-2024 menyebutkan, penetapan Tondi MG Nasution sebagai Ketua DPRD berdasarkan SK Gubernur Lampung nomor G/791/B.01/HK/2019, tertanggal 12 November 2019.  “Berdasarkan SK yang ditandatangani Gubernur Lampung, DPRD  langsung menggelar Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah/Janji Ketua DPRD Kota Metro, masa jabatan 2019-2024,” kata Ahmad Khusaeni, Selasa (12/11).

    Usai pengucapan  sumpah janji, Ketua DPRD Kota Metro, Tondi Muammar Gaddafi mengatakan,  sesuai dengan kedudukan dan fungsi DPRD yang telah diamanahkan oleh konstitusi, pihaknya berharap jajaran DPRD Kota Metro dapat menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan sebaik-baiknya.

    “Sesuai dengan amanat undang-undang, saya berharap jajaran DPRD Kota Metro, dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya di bidang legislatif secara umum,” kata Tondi.

    Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah/Janji Ketua DPRD Kota Metro yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kota Metro, Ahmad Khusaeni, berlangsung di Ruang Rapat Utama, dengan dihadiri oleh Walikota setempat Achmad Pairin, jajaran Forkopimda, kepala OPD, dan anggota DPRD setempat.

    Dengan pengambilan sumpah/janji Tondi MG Nasution sebagai Ketua DPRD Kota Metro, maka unsur pimpinan DPRD Kota Metro telah lengkap. Karena sebelumnya, pengambilan sumpah/janji dua wakil ketua sudah terlebih dahulu dilaksanakan, yakni Wakil Ketua I Anna Morinda dan Wakil Ketua II Ahmad Khusaeni. (Tama/red)

  • Peneliti IGES Jepang Saran Kan Metro Adopsi Kemajuan Pembangunan Kota Rendah Karbon

    Peneliti IGES Jepang Saran Kan Metro Adopsi Kemajuan Pembangunan Kota Rendah Karbon

    Kota Metro (SL)-Peneliti IGES Jepang, Shiko Hayashi dan Dr. Fritz Akhmad Nuzir, menyarankan agar Kota Metro dapat mengadopsi dan mengadaptasi kemajuan-kemajuan pembangunan di kota-kota, bahkan dapat melakukan akselerasi. Hal itu disampaikan IGES setelah pemaparan dari Tokoh Kota Metro, Lukman Hakim, mantan Wali Kota Metro dua periode, mengenai hal yang dibutuh sebuah Kota untuk pengembangan dan memajukan Kota, dalam pertemuan jarak jauh (Tele Conference), Selasa, 06 November 2019 lalu.

    Pertemuan itu antara Tokoh Masyarakat Kota Metro Hi. Lukman Hakim,dengan dua orang peneliti IGES, Shiko Hayashi dan Dr. Fritz Akhmad Nuzir serta pejabat Dinas Lingkungan Hidup Pemko Kitakyushu, Emiko Murakami dan stafnya, Mifuhu Ooyama. Dalam diskusi ini membahas pengalaman para peneliti IGES dan Pemerintah Kota Kitakyushu Jepang dalam membina dan bekerjasama dengan beberapa Kota di Indonesia dalam membangun Kota yang rendah Karbon, seperti Surabaya, Medan dan Balikpapan.

    Lukman Hakim menyampaikan beberapa hal yang mungkin sebagai area kolaborasi di masa mendatang, yaitu manajemen sampah dan limbah, sanitasi, energi serta manajemen atau rekayasa transportasi yang ramah bagi lingkungan, juga ramah bagi semuanya. “Seluruh lapisan masyarakat, apapun situasi dan kondisinya juga makhluk hidup lainnya secara berkelanjutan. Optimis untuk memajukan Kota Metro menjadi kota yang berkelanjutan, layak dijadikan tempat hidup oleh siapapun termasuk oleh generasi-generasi mendatang dan seterusnya,”ungkap Lukman.

    Diketahui, pertemuan diskusi tersebut menggunakan aplikasi komputasi awan Zoom dengan memanfaatkan layanan jaringan internet, turut serta hadir dalam pertemuan Anna Morinda yang juga di anggap tokoh Kota Metro. Anna Morinda juga berkesempatan menyampaikan tentang pemberdayaan kaum perempuan dalam pembangunan kota yang ramah lingkungan. Sekaligus dapat menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga, misalnya dengan urban farming.

    Selain itu, pembangunan yang diarahkan pada kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah, yang dapat dimanfaatkan untuk beraneka fungsi atau utilitas perkotaan. Untuk lebih jauh, dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan diskusi lebih lanjut dalam rangka mempertajam area-area yang dapat dilakukan secara bersama-sama.
    Harapannya adalah Kota Metro menjadi Kota yang berkelanjutan. (red)

  • Desember PWI Metro Gelar UKW ke XXI 16 Anggota Siap Tingkatkan Kompetensi

    Desember PWI Metro Gelar UKW ke XXI 16 Anggota Siap Tingkatkan Kompetensi

    Kota Metro (SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro siap menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke XXI pada Desember 2019. Pendataan sementara 16 Anggota PWI Metro siap meningkatkan kompetensi.

    Rencana tersebut telah dipastikan dalam rapat persiapan UKW di Kantor PWI Kota Metro, Jalan A.R Prawiranegara, Metro Pusat, Rabu (30/10/2019). Ketua PWI Metro Abdul Wahab menerangkan, rapat persiapan ini bertujuan untuk memantapkan persiapan UKW yang rencananya digelar pada pertengahan Desember 2019.

    “Hasil rapat malam ini, data sementara 16 Anggota PWI Metro siap meningkatkan kompetensi. Ada yang mengambil jenjang Muda, Madya, dan Utama. Karena target saya seluruh anggota PWI yang berjumlah 50 orang harus sudah berkompeten semua,” paparnya usai rapat.

    Selain memastikan peserta internal PWI, dalam rapat juga telah membentuk struktur ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi panitia pelaksanaan UKW XXI. Dimana kuota peserta UKW kali ini berjumlah 30 orang.

    “Artinya setelah dikurangi 16 peserta sementara dari internal PWI Metro, ada 14 kuota lagi bagi Anggota PWI kabupaten/kota di Lampung. Nah, setelah ini panitia akan mengirimkan undangan ke seluruh PWI kabupaten/kota di Lampung,” jelasnya.

    Setelah penitia terbentuk, lanjut dia, kemudian akan dibuatkan SK kepanitiaan. “Selanjutnya dikirimkan ke PWI Provinsi Lampung, dan akan dikirim kembali ke PWI Pusat kemudian dilaporkan ke Dewan Pers,” urainya.

    Ia berharap, penyelenggaraan UKW XXI yang diselenggarakan PWI Metro dapat berjalan sukses tanpa kendala. Serta meminta seluruh panitia dapat saling bekerjasama melaksanakan tugas yang telah disepakati.

    “Kami ingin memberikan contoh bahwa jurnalis adalah profesi mulia yang harus diimbangi dengan profesionalitas. Itu mengapa seluruh anggota PWI Metro harus berkompeten. Terlebih Kota Metro ini Kota Pendidikan, artinya program yang kami laksanakan ini selaras dengan program Pemerintah Kota Metro,” tukasnya. (Rls)

  • Fran Sampaikan Visi Misi Untuk Kota Metro

    Fran Sampaikan Visi Misi Untuk Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro, Dr. Eng. H Fritz Akhmad Nuzir, S.T,.M.A. sang putra dari salah satu tokoh Kota Metro yang juga mantan Wali Kota Metro 2 Periode, H. Lukman Hakim, Bulat maju nafkahkan diri untuk masyarakat Kota Metro.

    Fritz dengan sapaan akrab Mas Fran membawa visi misi untuk Kota Metro kedepan, termasuk juga mengembangkan program pembangunan yang lebih baik dengan konsep Smart City salah satu hal yang dibutuhkan oleh sebuah Kota dengan masyarakatnya yang sejahtera dan mandiri.

    Mas Fran, pada kesempatan ini, memaparkan Visi Misinya untuk Kota Metro 2025

    Visinya adalah Terwujudnya Kota Metro dengan masyarakat yang edukatif, ekonomi kreatif yang mandiri, transportasi umum yang inklusif, ruang terbuka publik ysng hijau, dan obyek wisata yang terpadu melalui pembangunan berkelanjutan yang menjunjung nilai – nilai kerjasama, inovasi, teknologi, dan adab tahun 2025.

    Kemudian adapun Misinya yakni
    yang pertama, Membangun dan mengelola ruang – ruang terbuka publik untuk dapat digunakan sebagai media kreativitas komunitas, sarana rekreasi keluarga, wadak aktivitas sosial, kawasan hijau kota dan mitigasi bencana.

    Kedua, Membangun sistem transportasi umum yanh ramah anak dan difabel  dimulai dari area pejalan kaki sampai dengan jalur kendaraan dan angkutan umum yang terpadu dengan berbasis Transir Oriented Development (Pembangunan Berorientasi Transit).

    Ketiga, Menerapkan prinsip Cicular (Ekonomi Lingkaran) yang mengedepankan potensi SDM setempat, pelestarian lingkungan, aktivitas pendidikan dan usaha kreatif serta pariwisata yang berbasis kegiatan pertemuan, atraksi seni dan budaya.

    Keempat, Mengembangkan jejaring dan kerjasama dengan pelbagai pemangku kepentingan dalam skala nasional, regional dan internasional guna memperluas wacan dan metode pembangunan kota serta mempercepat tercapainya visi dan misi.

    Dan terakhir, Meningkatkan sarana dan prasarana perkotaan serta pelayanan publik yang berkualitas, berdaya saing, profesional, sesuai perkembangan teknologi dan sistem informasi mulai dari administrasi kependudukan sampai dengan penglolaan sampah perkotaan.

    Tentunya, semua yang terkait dalam visi misi tersebut, bertahap dapat dilaksanakan dengan baik, kerjasama yang solid dan berkomitmen memajukan pembangunan daerah, Kota Metro yang tentunya sudah cukup waktunya maju lebih baik lagi. “Sudah saatnya Kota Metro maju dengan masyarakat yang sejahtera dan teredukatif mandiri,”ungkap Bang Fran. (Tim)

  • Ibu Guru dan Kepala SD Tertangkap Konsumsi Sabu?

    Ibu Guru dan Kepala SD Tertangkap Konsumsi Sabu?

    Metro (SL)-Satu dari dua orang wanita yang dibekuk jajaran Sat Res Narkoba Polres Metro beberapa hari lalu akhirnya buka suara. Rekan oknum Kepala Sekolah berinisial LS (44) tersebut mengaku terpaksa mengkonsumsi sabu untuk menambah stamina.

    “Ya merasa lebih sehat aja di badan kalau pakai itu,” kata LS saat diinterogasi Polisi dihadapan awak media, Jum’at (18/10/2019). Dia berdalih bila sabu yang di dapat untuk dijual kembali. LS mengaku narkoba tersebut sebagai vitamin pendamping dalam menemaninya menyelesaikan pekerjaan. “Ya cuma untuk doping kerja aja,” katanya.

    Sementara sang oknum Kepala Sekolah salah satu SD di Kelurahan Margototo Kec. Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur berinisial VR (58) belum sedia dikonfirmasi. Diberitakan sebelumnya, Aparat Kepolisian Resor Metro berhasil mengungkap sindikat peredaran narkoba dikalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melibatkan nama seorang oknum Kepala Sekolah (Kepsek).

    Kasat Narkoba Polres Metro AKP Fredy Aprisa Putra mengungkapkan bahwa oknum Kepsek SD Negeri yang diamankan Polisi tersebut adalah berinisial VR (58) warga Kel. Margodadi Kec. Metro Selatan. “Pada hari Jum’at tanggal 11 Oktober 2019 sekira pukul 13.30 WIB, team opsnal Satresnarkoba Polres Metro mengamankan 2 orang yang diduga menguasai, menyimpan, memiliki, dan mengedarkan Narkotika Jenis Sabu di Jl. Soekarno Hatta Kel. Mulyojati Kec. Metro Barat,” ucapnya, Kamis (17/10/2019).

    VR ditangkap bersama rekannya berinisial LS (44) yang merupakan wiraswasta asal Kecamatan Metro Timur. Mereka ditangkap saat akan mengkonsumsi sabu bersama. “Identitas tersangka yaitu LS Binti Y seorang wiraswasta warga Kec. Metro Timur dan VR Binti S seorang PNS oknum kepala sekolah, warga Kel. Margodadi Kec. Metro Selatan,” ungkapnya.

    AKP Fredy menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan, Polisi melakukan penangkapan terhadap 1 tersangka di Jl. Soekarno Hatta Kel. Mulyojati Kec. Metro Barat. Ketika dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa 1 paket kecil sabu-sabu.

    “Barang bukti ditemukan dalam satu 1 buah dompet warna biru dongker yang berisi 1 buah lipatan tisu warna putih yang didalamnya berisi 1 buah plastik klip bening ukuran kecil berisi butiran kristal bening yang di duga narkotika jenis sabu,” ujarnya.

    Ketika dilakukan introgasi terhadap pelaku berinisial LS, ia mendapatkan barang haram tersebut atas suruhan VR untuk di konsumsi bersama. “LS mengaku uang untuk membeli barang tersebut didapati dari seorang perempuan yang bernama VR, dan rencananya mereka berdua akan bertemu kembali sesaat ketika narkotika tersebut telah didapat. VR diamankan di daerah Jl. Budi Utomo Kel. Rejomulyo Kec. Metro Selatan,” katanya.

    Guna pengembangan dan penyidikan lebih lanjut VR dan LS beserta sepaket narkoba jenis sabu diamankan di Mapolres Metro. Mereka juga terancam pasal 114 jo 112 tentang penyalahgunaan narkoba dengan hukuman penjara paling lama 10 tahun. (tama/red)

  • Wakpolda Lampung Dialog Cegah Tangkal Konflik Horizontal di Kota Metro

    Wakpolda Lampung Dialog Cegah Tangkal Konflik Horizontal di Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Kota Metro adalah daerah sebagai ikon Kota Pendidikan di Provinsi Lampung. Karena itu sebagai daerah dengan memiliki karakter masyarakat berintelektual, dapat diwujudkan dengan kondisi situasi Kamtibmas yang selalu kondusif tanpa terpecah belah. Demikian harapan Wakapolda Lampung Brigjen Pol Sudarsono saat menggelar tatap muka dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus perguruan tinggi di Kota Metro, waktu waktu lalu.

    Menurut Wakapolda, pasca penetapan hasil Pemilu 2019 hingga nanti pelantikan presiden yang direncanakan pada 20 oktober 2019 mendatang. Masyarakat metro mampu menyumbangkan buah pikiran yang positif untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Tidak mudah terprovokatif dan saling menghargai suatu perbedaan.

    Serta mampu menyelesaikan permasalahan dengan berkomunikasi bersama tanpa harus saling adu kekuatan hingga berdampak yang tidak baik di tengah-tengah masyarakat yang kini berkembang dan maju. “Kita ketahui bersama, telah terjadi beberapa konflik seperti Papua dan kini berkembang di wilayah kalimantan yang tentunya memberikan pengaruh bagi Bangsa kita Indonesia, kejadian tersebut harus bisa kita antisipasi di wilayah kita dalam hal ini di Kota Metro,” kata Wakapolda.

    Sementara itu walikota metro A.Pairin yang juga turut berinteraksi bersama masyarakat, menyebutkan mayoritas di Kota Metro adalah berpenduduk suku Jawa dengan jumlah 67 persen telah berkomitmen terjalin kerjasama dan interakasi yang baik antara Polri dan Forkompinda, penyelenggara pemilu, peserta pemilu, ormas dan potensi masyarakat lainnya pasca Pemilu 2019.

    Meningkatnya peran serta dalam forum diskusi ini guna menumbuhkembangkan daya cegah dan daya tangkal terhadap perkembangan hal-hal negatif yang akan mengancam pasca Pemilu. (tama/red)