Kategori: Kota Metro

  • Ketua Asosiasi Pengawas Indonesia Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pungli

    Ketua Asosiasi Pengawas Indonesia Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Pungli

    Metro (SL) – Ketua Asosiasi Pengawas Indonesia (APSI) telah di laporkan oleh Komite Wartawan Republik Indonesia (KWRI) ke Polresta Metro terkait dugaan Pungutan Liar kepada ratusan pengawas Se- Provinsi Lampung.

    Ketua KWRI Metro, Hanafi mengatakan, “BR kita laporkan terkait dugaan pungli terhadap ratusan pengawas pendidikan se provinsi Lampung, yang mengadakan pelatihan diklat pengawas, masing-masing pengawas dia pungut biaya sebesar tiga juta rupiah,” ungkapnya, Selasa (30/10/2018)

    Kegiatan pelatihan diklat pengawas yang berlangsung di LEC kartika 16 C Mulyojati di ikuti sebanyak 101 pengawas.

    Masih di katakannya, ”modus yang dia lakukan dengan cara menjual nama Dirjen Pusat akan menghapus sertifikasi pengawas tahun 2019, maka dari itu semua pengawas harus ikut pelatihan diklat tersebut supaya sertifikasinya di ganti dengan tunjangan kerja (Tukin),” tutupnya

    Salah satu pengawas yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, ”itu program seolah-olah dari pusat, di takut-takuti bahwa dari kementrian pusat pendidikan akan menghapus sertifikasi pengawas dan di ganti dengan tukin, pengawas yang tidak memiliki kinerja akan di ganti atau di berhentikan, kemudian pada tanggal 9 Mei sampai 14 mei 2018 mengumpulkan lagi pengawas dari lampung Selatan 60 orang, pesawaran 32 orang, Lampung Barat 32 orang dan Way Kanan 39 orang dengan total 200 orang,” jelasnya

    ”Kemudian diklat tersebut dilanjutkan di pringsewu dengan jumlah pengawas yang mengikuti sebanyak 140 orang, kemudian Kegiatan itu distop oleh Dirjen karena belum mempunyai payung hukum yang tetap, jadi uang untuk kegiatan tahap ke tiga di kembalikan semua, tapi kegiatan yang tahap 1 dan 2 tidak,” bebernya

    Saat di hubungi melalui telepon pribadinya, Selasa (30/10/2018) bendahara kegiatan pelatihan diklat pengawas yang di selenggarakan di Metro, KI menyangkal dan tidak ada Pungutan Liar sama sekali.

    KI mengatakan, ”Kami tidak ada pungli sama sekali sekecil apa pun, dana tiga juta itu untuk kegiatan dari anda untuk anda (untuk diri dia sendiri, red), contohnya mereka melakukan kegiatan pengawas itu keperluan untuk diri pengawas itu sendiri, bukan untuk siapa-siapa kaitannya dengan tugas yang bersangkutan, tupoksi dan sertifikasi yang mereka terima,” bantahnya

    Saat di tanyakan dana tiga juta tersebut di pergunakan untuk apa saja, KI tidak bisa menyebutkan nya, dengan alasan tidak melihat buku rincian kegiatan, dan saat ini buku rincian kegiatan itu sudah di pegang pihak kepolisian dan KI tidak memegang arsip nya. KI mengaku dirinya dan BR sudah di periksa oleh polisi terkait kegiatan tersebut.

    ”kalau saya jawab sekarang gak pas, karena harus baca buku, itu ada tertera tertulis, gak bisa harus lengkap dan sempurna, dan data itupun sudah diambil pihak kepolisian semua saya gak punya arsip lagi, saya juga sudah di panggil, dan segala sesuatunya sudah di serahkan dengan kepolisian dan pak ketua,” tutupnya. (penalampungnews.com)

  • Ketua KWRI Kota Metro Polisikan Ketua APSI Atas Dugaan Pungli Biaya Pelatihan

    Ketua KWRI Kota Metro Polisikan Ketua APSI Atas Dugaan Pungli Biaya Pelatihan

    Kota Metro (SL)-Ketua Asosiasi Pengawas Indonesia (APSI) di laporkan ke polisi oleh Komite Wartawan Republik Indonesia (KWRI) terkait dugaan pungutan liar (pungli) kepada ratusan pengawas Se- Provinsi Lampung.

    Ketua KWRI Metro, Hanafi mengatakan, “BR kita laporkan terkait dugaan pungli terhadap ratusan pengawas pendidikan se Provinsi Lampung, saat mengadakan pelatihan diklat pengawas. Masing-masing pengawas dia pungut biaya sebesar tiga juta rupiah,” ungkapnya, Selasa (30/10/2018)

    Kegiatan pelatihan diklat pengawas yang berlangsung di LEC Kartika 16 C Mulyojati di ikuti sebanyak 101 pengawas, “Modus yang dia lakukan dengan cara menjual nama Dirjen Pusat akan menghapus sertifikasi pengawas tahun 2019. Maka dari itu semua pengawas harus ikut pelatihan diklat tersebut supaya sertifikasinya di ganti dengan tunjangan kerja (Tukin),” katanya.

    Salah satu pengawas yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwa merek percaya karena itu adalah program pusat,  dn merek diancam pusat akan mengapus sertifikasi, “Katanya itu program seolah-olah dari pusat, ditakut-takuti bahwa dari kementrian pusat pendidikan akan menghapus sertifikasi pengawas dan di ganti dengan tukin. Pengawas yang tidak memiliki kinerja akan di ganti atau di berhentikan,” katanya.

    Kemudian pada tanggal 9 Mei sampai 14 Mei 2018, APSI mengumpulkan lagi pengawas dari Kampung Selatan 60 orang, pesawaran 32 orang, Lampung Barat 32 orang dan Way Kanan 39 orang dengan total 200 orang.

    “Kemudian diklat tersebut dilanjutkan di Pringsewu dengan jumlah pengawas yang mengikuti sebanyak 140 orang. Kemudian Kegiatan itu distop oleh Dirjen karena belum mempunyai payung hukum yang tetap. Jadi uang untuk kegiatan tahap ke tiga di kembalikan semua, tapi kegiatan yang tahap 1 dan 2 tidak,” ucapnya.

    Saat di hubungi melalui Handphone pribadinya, Selasa (30/10/2018) bendahara kegiatan pelatihan diklat pengawas yang di selenggarakan di Metro, KI menyangkal dan tidak ada Pungutan Liar sama sekali.

    “Kami tidak ada pungli sama sekali sekecil apa pun, dana tiga juta itu untuk kegiatan dari anda untuk anda (untuk diri dia sendiri, red), contohnya mereka melakukan kegiatan pengawas itu keperluan untuk diri pengawas itu sendiri, bukan untuk siapa – siapa kaitannya dengan tugas yang bersangkutan, tupoksi dan sertifikasi yang mereka terima,” bantah KI

    Saat di tanyakan dana tiga juta tersebut di pergunakan untuk apa saja, KI tidak bisa menyebutkan nya, dengan alasan tidak melihat buku rincian kegiatan, dan saat ini buku rincian kegiatan itu sudah di pegang pihak kepolisian dan KI tidak memegang arsip nya. KI mengaku dirinya dan BR sudah di periksa oleh polisi terkait kegiatan tersebut.

    “Kalau saya jawab sekarang gak pas, karena harus baca buku, itu ada tertera tertulis, gak bisa harus lengkap dan sempurna, dan data itupun sudah diambil pihak kepolisian semua saya gak punya arsip lagi, saya juga sudah di panggil, dan segala sesuatunya sudah di serahkan dengan kepolisian dan pak ketua (BR, red),” tutupnya. (Roby)

  • Kota Metro Rakor Ketahanan Pangan

    Kota Metro Rakor Ketahanan Pangan

    Metro (SL)-Pemerintah Kabupaten Kota Metro melakukan Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan tahun 2018. Rapat yang di pimpin oleh Sekda Kota Metro A. Nasir berlangsung di OR Setda Kota Metro, Senin (29/10/2018).

    Pada kegiatan ini juga dihadiri Pokja ahli, Kepala OPD se-Kota Metro. Satgas Pangan Kota Metro, anggota dewan ketahanan pangan Kota Metro, ketua perkumpulan pemakai air se-Kota Metro Gapoktan 72 orang.

    Acara di isi oleh tiga Narasumber dari Dinas Pertahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro, Maman Hartaman Fungsional BPTPH Provinsi Lampung dan Zeni sulistiani.

    Dalam amanatnya Sekda Kota Metro A. Nasir mengatakan kegiatan yang bertemakan Membangun Ketahanan Pangan Melalui Gerakan Pengelola Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dalam Pendukung Kedaulatan Pangan seperti ini, minimal di adakan 1 tahun 4 kali. Dimana Pemerintah Kota untuk mengevaluasi, menganalisis dan mengambil tindakan.

    “Dan kadaulatan pangan memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan baik dalam menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian, dan pengawasan bagi keseluruhan sub sistem pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan konsumsi pangan dan gizi,” ujar A. Nasir.

    Berdasarkan laporan ketua pelaksana mengatakan tujuan dari pelaksanaan rapat ini adalah, untuk menjalin koordinasi dan komunikasi secara intensif, sehingga diharapkan menghasilkan rumus yang sinergi dalam menyelesaikan masalah-masalah pembangunan ketahanan pangan. Serta mewujudkan ketahanan pangan yang berasaskan dengan kemandirian dan kedaulatan pangan di Kota Metro sebagai terdapat pada Visi Kota Metro.

    “Sehingga diharapkan dari kegiatan ini, untuk tersusunnya sebuah rumusan kebijakan dan langkah strategis, melalui gerakan pengendalian organisme penggangu tanaman. Serta kedepannya sebagai bahan pemasukan bagi pemerintah kota metro untuk mendukung kedaulatan Kota Metro,” ucapnya. (roby)

  • Hari Sumpah Pemuda Walikota Metro Serahkan Hadiah Juara Lomba Kesra PKK-KB

    Hari Sumpah Pemuda Walikota Metro Serahkan Hadiah Juara Lomba Kesra PKK-KB

    Metro (SL)-Pemerintah Kota Metro melakukan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun yang mengusung tema, Bangun Pemuda Satukan Indonesia, di Lapangan Samber Kota Metro, Senin (29/10/18).

    Para juara lomba PKK-KB Kota Metro 2018

    Upacara ini dihadiri oleh Walikota Metro, Wakil Walikota Metro, Sekda Kota Metro, Para Staf Ahli, Kepala OPD se-Kota Metro, Forkopimda Metro, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua GOW, Kapolres Metro, Camat dan Lurah se-Kota Metro, dan Undangan Serta Peserta Upacara.

    Pada upacara ini sekaligus dilakukannya penyerahan Piala kepada para pemenang Lomba Kesrak PKK-KB Kesehatan Tahun 2018 yakni Juara l dari Kelurahan Purwoasri Kecamatan Metro Utara, Juara ll dari Kelurahan Tejo Agung Kecamatan Metro Timur, Juara lll dari Kelurahan Margodadi Kecamatan Metro Selatan dan SMP N 4 Metro yang mendapatkan Juara l Lomba Sekolah Sehat Usaha Kesehatan Sekolah (LSS-UKS) Tingkat Nasional Tahun 2018

    Berdasarkan pidato Walikota Metro Achmad Pairin mengatakan marilah kita mensyukuri nikmat dan karunia-Nya, termasuk mensyukuri penerbitan buku pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-90 “ini.

    “Ada tiga karakter dan kapasitas yang perlu di kapitalisasi setiap generasi muda untuk memenangi pertarungan masa depan sekaligus dalam mewujudkan mimpi Indonesia. Pertama, diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas integritas yang yang tinggi, kedua, kapasitas keahlian dan intelektual yang cukup mumpuni, ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional,”kata Pairin.

    Masih menurutny,”Pairin yang membacakan pidato dari Kementrian Kepemudaan dan Olahraga RI, untuk  mengimplementasikan komitmen ini berpedoman pada nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan, melalui sebuah manifestasi sikap pemuda Indonesia, untuk mengisi serta menjawab berbagai peluang dan tantangan bangsa Indonesia saat ini dan yang akan datang.

    “Pada perspektif yang sama, Undang-Undang juga menggaris bawahi peran pemerintah/masyarakat dalam pelayanan kepemudaan untuk menciptakan Pemuda yang  maju, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing,” tambahnya.

    “Demikian, mudah-mudahan buku pedoman ini minimal dapat menjadi instrumen untuk mengkoordinasikan teknis pelaksaan kegiatan peringatan HSP ke-90 tahun 2018, yang dilakukan para stakeholders terkait, mendesiminasikan tema besar peringatan dengan tematik dalam konteks gerakan revolusi mental,” tutupnya. (roby)

  • Konflik Asuransi Primajaga dan Bank Danamon Cabang Metro Berbuntut Panjang

    Konflik Asuransi Primajaga dan Bank Danamon Cabang Metro Berbuntut Panjang

    Metro (SL) – Permasalahan penyelesaian Asuransi Primajaga  yang diputuskan sepihak oleh Bank Danamon Cabang Metro Lampung sepertinya berbuntut panjang. Ibu Siti Baiduri sebagai pemilik ansuransi primajaga sekaligus korban ini memberikan kuasa penuh kepada Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI), Senin (22/10).

    Ibu Siti menjelaskan mengenai akar permasalahan bahwa ibu Siti selama ini diduga telah dibohongi dengan iming–iming asuransi, ini dibuktikan dengan putusnya kontrak sepihak yang dilakukan pihak Bank Danamon tanpa ada surat peringatan.

    “Pada saat saya ingin melanjutkan serta akan membayar bunganya, ditolak pihak Bank Danamon dengan alasan telah diputus dari kantor pusat tanpa melalui tahapan surat peringatan”,jelas Ibu Siti.

    Siti mengakui bahwa ia pernah ditelpon dari kantor pusat di Jakarta menanyakan kenapa tidak membayar dan Siti menjawab telah diputus Bank Danamon Metro. Rasa bingung timbul harus mengadu kemana masalah ini.

    Siti menduga ia telah ditipu dan dibohongi oleh pihak Bank Danamon Cabang Metro.

    Sebelumnya ibu Siti Baiduri, PNS Lampung Timur ini mengikuti Asuransi Primajaga yang ditawarkan oleh Bank Danamon dengan kontrak 8 tahun sejak tahun 2012 hingga 2020, namun tahun 2016 Siti menunggak 3 bulan.

    Pada saat awak media ingin menemui direktur Bank tidak ada ditempat, dan awak media ditemui  ibu Vera Manager Cabang Metro  ini menjelaskan bahwa,“Kewajiban kami menelpon nasabah, memberitahukan tunggakan itu adalah servis tambahan dari kami,” ujar Vera.

    Artinya jika seorang nasabah lupa membayar dikarenakan masing-masing kesibukan maka akan mengakibatkan putus kontrak dan ini menguntungkan sepihak. Akibat kejadian itu  ibu Siti harus mengalami kerugian sekitar Rp10 juta lebih yang telah disetorkan selama 4 tahun.(rob)

  • Kalapas Metro Bantah Petugas Aniaya Napi

    Kalapas Metro Bantah Petugas Aniaya Napi

    Metro (SL)-Diduga salah satu penghuni Lapas Kelas II Kota Metro, Edi mengalami kekerasan akibat dianiaya oknum lapas setempat. Sementara Kalapas membantah peristiwa pemukulan tersebut. Kalapas menyebutkan yang ada adalah peristiwa keributan antar napi. Lapas akan mencari tahu kebenaran, dan akan memberi sangsi kepada petugas Lapas jika itu benar.

    Dari pengakuan salah satu kerabat Edi, CH mengaku, informasi yang di dapat dari korban bahwa dugaan penganiayaan tersebut dilakukan oknum pegawai Lapas, karena Edi ketangkap tangan memiliki Handphone dalam Lapas.

    “Kalo pengakuan dari Edi, oknum pegawai lapas yang menganiaya. Ya seharusnya pihak lapas itu memberikan perlindungan bukan seperti ini. Jika saudara kami melakukan kesalahan di dalam Lapas, ya beri sanksi sesuai kesalahannya. Jangan asal main hakim sendiri. Kami harap supaya hal ini tidak kembali terjadi menimpa Edi,” pintanya.

    Keluarga berharap, pihak Lapas memberikan pembinaan yang baik kepada penghuni Lapas setempat tanpa adanya kekerasan. “Kami datang kesini minta tolong supaya di Lapas tempat saudara kami menjalani hukuman tidak lagi berbuat arogan. Kami orang susah tidak ada pembelaan hukum, ya mudah-mudahan setelah ramai diberitakan media massa atas hal semacam ini tidak terjadi lagi dilapas, tidak ada lagi kekerasan di dalam lapas metro,” harapnya saat menginformasikan peristiwa tersebut ke sejumlah awak media.

    Saat dikonfirmasi, Kalapas Kelas II Kota Metro, Ismono, mengklarifikasi bahwa tidak ada kejadian pemukulan terhadap Edi yang di lakukan oleh pegawai Lapas, “Itu tidak benar, akan tetapi memang benar ada keributan antar sesama narapidana. Itu perkelahian yang melibatkan narapidana atas nama Edi dan temannya, kejadiannya di blok atas, petugas kita mengamankan yang berkelahi agar tidak terjadi keribuan massa,” kata Ismono diruang kerjanya,Senin (22/10),

    Namun, kata Ismono, atas kejadian tersebut pihaknya akan menelusuri dan akan memberikan sanksi terhadap pelaku keributan tersebut. “Kalau menurut informasi pegawai disini, Edi yang merupakan napi pindahan/operan dari Lapas Kota Bumi, berkelahi dan melawan pegawai lapas, tetapi kita tetap menyelidiki peristiwa ini, dan sanksi yang sudah ditetapkan akan di lakukan, sanksinya macam-macam, bisa tidak dapat remisi, kurungan sel merah atau kita oper ke Lapas yang lain,” katanya. (Robi)

  • PUPR Bersama Datun Kejati Sidak Proyek Rp3,2 Miliar Rehap Rusunawa Kota Metro

    PUPR Bersama Datun Kejati Sidak Proyek Rp3,2 Miliar Rehap Rusunawa Kota Metro

    Metro (SL)-Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Lampung dengan didampingi Kejaksaan Tinggi Lampung, melakukan sidak terhadap proses peningkatan kualitas bangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Iring Mulyo, Kota Metro, Selasa (23/10).

    Perbaikan bangunan yang digarap oleh PT. Parosai ini, menghabiskan dana Rp3,2 Milyar dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu 120 hari yang dimulai sejak pertengahan Agustus.

    Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Kasatker PKP) Provinsi Lampung, Maria Doeni Isa mengatakan bahwa saat ini, perkembangan perbaikannya sudah mencapai 39 persen. “Ini hanya memperbaiki beberapa kebocoran aja, pengecatan juga. Ini barang bukan membangun baru. Ini hanya kebocoran di kamar mandi dan pengecatan,” tutur Doeni.

    Menurutnya, beberapa kerusakan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya perawatan dari pihak pemerintah daerah. Pihaknya juga menyayangkan hal tersebut, pasalnya biaya yang dibayarkan oleh para penghuni rusunawa ini, diambil alih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Metro, tapi menurutnya tidak ada perhatian dari Pemkot Metro.

    “Kalo soal serah terima memang belum, tapi kenapa duitnya (retribusi) sudah diambil? Harusnya membuat Perda itu harus terima dong barang kita. Udah diambil kok duitnya. Masa barangnya gak mau diterima. Memang ini kita yang bangun. Nanti kita serahkan ke Pemda. Tapi logikanya, yang merawat itu Pemda karena retribusinya masuk ke Pemda,” tegas Doeni.

    Pihaknya juga menginstruksikan bahwa perlu ada penambahan petugas keamanan dan petugas kebersihan. Selain itu, UPT selaku pengelola rusunawa juga harus diberikan dana operasional perawatan yang tujuannya untuk menjaga kualitas sarana dan prasarana rusunawa ini.

    Sementara Kepala UPT Rusunawa Iring Mulyo, Santi menyebutkan, terdapat sekitar 192 ruang di rusunawa ini, namun hanya 98 ruang yang sudah berpenghuni. “Kemudian memastikan bahwa mereka itu kita fasilitasi, air mereka lancar, listrik juga bermasalah atau tidak. Cuma itu. Iya uang sewa ini masuk ke kas daerah. Jadi kita terima langsung kita setorkan ke daerah. Kalo untuk pemeliharaan dan biaya operasional kita dibiayai oleh Dinas Perumahan dan Permukiman. Kan kita nginduk ke sana. Kita gak mengelola anggaran,” jelas Santi (roby)

  • Semarak Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Metro

    Semarak Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Metro

    Metro (SL) – Peringati Hari Santri Nasional di Kota Metro berlangsung semarak digelar di  Taman Mulyojati 16 C, Metro Barat, Senin(22/10).

    Diawali dengan pawai yang berjalan sepanjang 4 Km menuju Taman Mulyojati dimulai dari halaman Masjid Taqwa Kota Metro, lalu kegiatan dilanjutkan dengan perkemahan SAKO gerakan Pramuka Nahdatul Ulama (NU) Kota Metro dan diikuti oleh 32 sangga yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif se-Kota Metro.

    Koordinator acara Ali M. Wafa saat diwawancarai menjelaskan bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama PCNU Kota Metro dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif Kota Metro.

    “Peserta pawai merupakan satuan Lembaga Ma’arif, baik TK, SD/MI, SMP/MTS, SLTA sederajat, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren serta badan otonom Kota Metro dan sekitarnya,” ujarnya

    Selain itu, beberapa oraganisasi NU lain juga ikut berpartisipasi dalam pawai yakni Ibu Muslimat, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ansor, Fatayat dan Banser Kota Metro. Selain Kota Metro ada beberapa LP dari Lampung Tengah dan Lampung Timur.

    “Mereka yang ikut itu, masih berada disekitar atau tidak jauh dari Metro”, tambahnya.

    Aksi pawai dimulai dari Masjid Taqwa Kota Metro melewati tugu Pena, kemudian belok kiri menuju jalan Yos Sudarso Metro Pusat dan berakhir di Taman Mulyojati Metro Barat.

    Pukul 9.00 WIB, peserta pawai sudah memadati Taman Mulyojati untuk beristirahat. Acara dilanjutkan dengan beberapa pementasan dari SMK Maarif 1 Kota Metro kemudian pembukaan perkemahan SAKO gerakan Pramuka LP Maarif NU Kota Metro.

    Sementara, KH. Ali Qomarudin Al Hafis,  PCNU Kota Metro mengatakan,  santri adalah seorang yang memiliki mental, jiwa dan keteguhan yang kuat.

    “Kegiatan ini bisa membentuk dan membangun jiwa-jiwa nasionalisme yang ada pada diri generasi muda. Karena pada saat ini, kita tahu bahwa generasi muda kita, jiwa nasionalismenya sudah berkurang. Untuk itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan dan meningkatkan rasa nasionalisme tersebut”, pungkasnya. (rob)

  • Walikota Metro dan wakil Walikota Tinjau Pembangunan GSG Kota Metro

    Walikota Metro dan wakil Walikota Tinjau Pembangunan GSG Kota Metro

    Metro (SL) – Walikota Metro, Achmad Pairin, Senin (22/10/18) mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) Bumi Sai Waway berjalan sesuai schadule atau jadwal yang ditentukan.

    Saat meninjau pembangunan GSG Bumi Sai Waway Achmad Pairin beserta Wakil Walikota Metro Djohan, didampingi Kadis PUTR Irianto, Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Metro Edwin Soni, beserta PPK dan PPTK kegiatan Pembangunan GSG Bumi Sai Waway.

    “Untuk tahun ini tepatnya pertengahan bulan Desember 2018 tidak ada lagi aktivitas, yang artinya pekerjaan telah mencapai 100 persen sesuai anggaran dana yang telah ditetapkan pada tahun ini”, ujar Walikota Metro ini.

    Menurut  Achmad Pairin bahwa GSG Bumi Sai Waway menurut planningnya pada akhir tahun 2019 yang akan datang, gedung ini dapat beroperasional. (rob)

  • Penghuni Lapas Kelas II Kota Metro Diduga Mengalami Kekerasan

    Penghuni Lapas Kelas II Kota Metro Diduga Mengalami Kekerasan

    Metro (SL) – Penghuni Lapas Kelas II Kota Metro, Edi Bin Tajudin, mengalami kekerasan hingga pemukulan yang di duga dilakukan oknum Lapas setempat. Menurut pengakuan salah satu sanak keluarga Edi, CH mengaku, informasi yang di dapat dari korban bahwa dugaan penganiayaan tersebut dilakukan oknum pegawai Lapas lantaran Edi ketangkap tangan memiliki Handphone di dalam Lapas.

    “Kalo pengakuan dari Edi, oknum pegawai lapas yang menganiaya. Ya seharusnya pihak lapas itu memberikan perlindungan bukan seperti ini. Jika saudara kami melakukan kesalahan di dalam Lapas, ya beri sanksi sesuai kesalahannya. Jangan asal main hakim sendiri. Kami harap supaya hal ini tidak kembali terjadi menimpa Edi,” pintanya. Ia berharap, pihak Lapas memberikan pembinaan yang baik kepada penghuni Lapas setempat tanpa adanya kekerasan.

    “Kami datang kesini minta tolong supaya di Lapas tempat saudara kami menjalani hukuman tidak lagi berbuat arogan. Kami orang susah tidak ada pembelaan hukum, ya mudah-mudahan setelah ramai diberitakan media massa atas hal semacam ini tidak terjadi lagi dilapas, tidak ada lagi kekerasan di dalam lapas metro,” harapnya saat menginformasikan peristiwa tersebut ke sejumlah awak media.

    Saat dikonfirmasi, Febriyanto, Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II Kota Metro, membantah informasi tersebut. Menurut Febriyanto, informasi dugaan penganiayaan terhadap Narapidana bernama Edi Bin Tajudin yang dilakukan oknum pegawai Lapas tersebut tidaklah benar.

    Namun, pihaknya membenarkan jika memang benar ada keributan yang terjadi di Lapas setempat dan melibatkan Edi Bin Tajudin.

    “Ini perkelahian bukan penganiayaan. Dia kan berkelahi nantang pegawai, dia bilang kalo di sel merah dia goyang tralis, ternyata kejadian benar-benar dia goyang tralis dan dampaknya bikin heboh. Pada saat saya konfirmasi ke anggota saya, memang benar ada perkelahian sampai dengan pengeroyokan tapi bukan dilakukan oleh petugas,” ujarnya saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jum’at (19/10). Akibat kejadian tersebut, pihak Lapas Kelas II Kota Metro mengaku kecolongan.

    “Kejadian itu setelah jam besukan, sekira pukul setengah sebelas pagi. Napi ini terima putusan Tujuh tahun. Dia baru seminggu di lapas Metro sudah buat ulah, dan ini baru pertama kali terjadi selama saya menjadi KPLP disini. Kita juga sudah konfirmasi ke lapas Kota Bumi memang mereka mengaku memang trakrecord narapidana ini suka bikin ulah. Kita kecolongan, karena selama ini Metro kondusif dan tenang. Dan kali ini kita benar-benar kecolongan dan dengan ini kita harus meningkatkan keamanan,” katanya.

    Namun sayang, saat sejumlah awak media meminta untuk melihat kondisi terkini Edi Bin Tajudin, Febriyanto tidak memberikan izin dengan alasan jika Edi saat ini tengah dalam perawatan dan pengamanan. “Kondisi Edi saat ini sehat. Tetapi belum bisa ditemui karena masih kami amankan dan dilakukan perawatan. Keadaannya sehat, makan, minum dan tertawa seperti biasa,” kilahnya.(rob/*)