Kategori: Kota Metro

  • Pemuda dan Warga Kota Metro Timbun Jalan Pemprov Yang Sudah Lama Rusak

    Pemuda dan Warga Kota Metro Timbun Jalan Pemprov Yang Sudah Lama Rusak

    Kota Metro (SL)-Melihat Kondisi jalan berlubang dan tergenang air pada saat musim penghujan, menjadi perhatian publik, terlebih Warga sekitar yang merasakan ketidak nyamanan atas kondisi tersebut. Atas hal itulah sekelompok pemuda dibantu dengan warga Gajar Agung, Kecamatan Metro Barat sekitar Jalan Soekarno-Hatta bergotong royong memperbaiki jalan dengan peralatan dan bahan seadanya yang bersumber dari dana partisipasi pemuda dan warga sekitar, Rabu, 22 Juni 2022

    Jalan milik Provinsi Lampung itu dapat dikatakan merupakan akses dan aktivitas yang cukup padat lalu lintas, lebih lagi merupakan jalan utama untuk rujukan ke Rumah Sakit dari berbagai luar Kota Metro. Namun sangat disayangkan jalan tersebut kini berlubang dan tergenang oleh air saat musim hujan tiba.

    Hal itu dikatakan salah satu pemuda Ali Nurdin selaku Kordinator yang juga merupakan warga sekitar yang tengah bergotong royong menimbun jalan Soekarno-Hatta. “Melihat akhir-akhir ini, santer dibicarakan masyarakat, terkait jalan berlubang,” kata Ali, saat menimbun jalan.

    “Jalan ini merupakan jalan protokol, tujuan dari kegiatan ini tidak lebih membantu mempermudah pengendara, atas lalu lintas kendaraan, terlebih lagi ada kendaraan kegawat daruratan seperti Ambulance menuju Rumah sakit. Oleh karena itu, Pemuda dan warga berinisiatif untuk menimbun jalan berlubang ini, karena jalan ini begitu memprihatinkan,” tambahnya.

    Ali menceritakan jika dana yang pihaknya dapatkan dari sebagian uang yang disisihkan oleh para pemuda, dengan cara iuran. Semua kegiatan itu menurutnya atas inisiatif, partisipasi pemuda dan warga sekitar, dengan kegiatan tersebut kedepan dapat menjadi perhatian pemerintah untuk segera memperbaiki infrastruktur yang rusak.

    “Kemampuan kami baru segini, kalau se-Kota Metro kami lakukan, ya kami perlu donatur tentunya, tapi hal itu tidak menutup kemungkinan, jika ada restu dari masyarakat, kami akan bergerak, akan ada penggalangan dana terkait infrastruktur yang perlu ditimbun, intinya restu dari rakyat atau masyarakat sekitar,” ungkap Ali.

    Harapan besar dari kelompok pemuda dan masyarakat kegiatan ini dapat  menjadi atensi besar Pemerintah Kota Metro, untuk menindak lanjuti dan diteruskan ke pemerintah provinsi.

    “Tentu kami sangat berharap pada  pemerintah Kota Metro, meskipun ini jalan provinsi, namun berharap agar segera mengambil tindakan, dan langkah strategis, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, Pemkot segera melakukan pendataan, guna sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Lampung,”ucapnya. (Wagiman/Red)

  • Monumen Instalasi Sakai Sambayan Dibangun Dari Hasil Jual Kaos Hut Kota Metro

    Monumen Instalasi Sakai Sambayan Dibangun Dari Hasil Jual Kaos Hut Kota Metro

    Metro (SL)-Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Ke 85 Kota Metro, Ada salah satu rangkaian kegiatan yang menarik dalam kegiatan tersebut. Kegitan tersebut merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk membangun monumen instalasi yang dipersembahkan sebagai kado pada HUT Kota Metro.

    Monumen yang diresmikan pada Jumat 10 Juni 2022 diberi nama monumen Instalasi Sakai Sambayan yang diharapkan pembuatnya mampu mengangkat nilai-nilai sosial adat Lampung, terutama nilai gotong-royong dan kebersamaan.

    Salah satu pegiat komunitas, Oki Hajiansah Wahab yang juga ikut menggagas pembuatan monumen tersebut mengatakan, pembuatan monumen Sakai Sambayan ini merupakan inisiasi dari beberapa perkumpulan komunitas di Kota Metro yang ingin menyumbangkan sesuatu pada Hari Jadi Kota Metro ke-85.

    Awalnya, anggota komunitas ingin memberikan bangku untuk ditempatkan di Taman Merdeka Kota Metro. Namun, setelah dipertimbangkan akhirnya diputuskan untuk membuat patung tersebut.

    “Perencanaan pembuatan itu ketika bulan April waktu puasa. Awalnya bukan monumen tapi bangku, tetapi kalau bangku nanti ketika ada besi yang patah akan diambil orang. Karena itu akhirnya buat monumen itu,”ujarnya pada Selasa 14 Juni 2022.

    Ia menjelaskan, dana untuk pembuatan monumen Sakai Sambayan berasal dari keuntungan penjualan kaos HUT Kota Metro yang dibuat oleh anggota komunitas tersebut. “Nah dari penjualan kaos tersebut kita mendapat keuntungan Rp30 ribu perkaos. Waktu itukan ada Wisnu juga, kita minta dia membuat sesuatu kita ingin memberikan hadiah pada HUT Kota Metro,” ucapnya.

    “Dan pembuatan monumen inipun tidak mahal. Saat itu Wisnu berfikirnya bukan soal nilai uang, tetapi dia ingin memberikan sesuatu untuk Kota Metro ini. Kemudian dibuatlah monumen Sakai Sambayan ini sama Wisnu,”imbuhnya.

    Oki mengaku pihaknya yang meminta agar monumen tersebut diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Kita manfaatkan momen saja waktu itu. Karena yang datang ya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ya kita minta buat resmikan monumen itu. Kita jugakan tidak tahu siapa yang diundang oleh Pemkot Metro pada perayaan HUT ini. Kalau waktu itu yang datang Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atau Presiden Jokowi ya pasti kita minta juga buat resmiin monumen ini,” terangnya.

    “Kapan lagi yakan hasil karya seniman Metro dikenal secara nasional. Tentu monumen ini akan terkenal sampai nasional karena diberitakan media-media nasional juga,” paparnya.

    Ia menegaskan, tidak ada rencana khusus agar monumen tersebut diresmikan oleh Anies Baswedan. Oki menambahkan, monumen tersebut memang sengaja ditempatkan di Taman Merdeka Kota Metro karena ia ingin mengajak masyarakat atau komunitas lainya untuk ikut menyumbangkan sesuatu untuk Bumi Sai Wawai.

    “Kenapa milih di Taman Merdeka ya karena itu ditengah kota. Karena monumen ini baru pertama kali ada ya, kita ingin mengajak masyarakat lainya jika ingin memberikan sesuatu untuk Kota Metro. Kalau soal izin kita sudah komunikasikan dengan Kadis Perumahan. Kalaupun banyak yang buat kan bisa ditaruh di Mulyojati misalnya, Metro Utara atau lainya,” tambahnya. (Red)

  • Peresmian Monumen Sakai Sambayan Tuai Kritik Ketua DPRD, Indra Jaya Buka suara

    Peresmian Monumen Sakai Sambayan Tuai Kritik Ketua DPRD, Indra Jaya Buka suara

    Kota Metro (SL)-Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Indra Jaya tanggapi soal kritik Tondi MG Nasution terhadap peresmian Monumen Sakai Sambayan beberapa waktu lalu. Kritik Ketua DPRD tersebut muncul ditenggarai peresmian monumen yang seharusnya dilakukan Gubernur Lampung, diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didampingi Walikota Metro.

    Indra Jaya mengaku akan mendiskusikan persoalan ini untuk tindaklanjut. Menurutnya, kritik Ketua DPRD itu sudah tepat. “Apa yang disampaikan oleh ketua DPRD saya anggap itu sdh tepat. Selama ini kami anggap sikap beliau sangat pengertian dengan pemerintahan yang sekarang, kalaupun pernyataan sikap beliau yg keras saat ini dikarenakan akumulasi dari langkah yg diambil pemerintah yang kurang tepat,” ucapnya, Senin (13/06/2022).

    Dia melanjutkan, sudah seharusnya Wali Kota dapat memahami dan membaca situasi, alih-alih karena persoalan ini, dapat menimbulkan Polemik di tengah masyarakat. “Kita kan ada Gubernur Lampung kenapa Peresmian Monumen Sakai Sambayan yang meresmikan justru Gubernur DKI Jakarta. Apa karna pak Anis sudah digadang-gadang bakal Capres sehingga harus ditempatkan di atas Gubernur Lampung,” tegasnya.

    Dia juga berpesan agar Pemkot Metro harus dievaluasi tentang kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan termasuk kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan Wali Kota. (Red)

     

  • Ketua DPRD Kota Metro Kecam Pemkot Peresmian Monumen Sakai Sambayan Dilakukan Gubernur Lain

    Ketua DPRD Kota Metro Kecam Pemkot Peresmian Monumen Sakai Sambayan Dilakukan Gubernur Lain

    Kota Metro (SL)-Peresmian Monumen Sakai Sambayan yang digelar di taman merdeka pada jum’at 10 juni menuai kecaman dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Tondi MG Nasution, Sabtu (11/06/2022).

    Pasalnya dalam peresmian Monumen tersebut bukan Gubernur Lampung yang hadir dalam peresmian, tapi melainkan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan di dampingi oleh Walikota Metro, Wahdi Sirajudin dan Wakil Walikota Qomaru Zaman. Kita inikan punya Gubernur juga, seharusnya yang meresmikan dan hadir dalam acara tersebut itu Gubernur Lampung bukan Gubernur dari wilayah lain. Kata Tondi.

    Lebih lanjut dikatakan Tondi, menurut saya pejabat yang meresmikan monumen tersebut dinilai tidak sesuai dengan birokrasi yang seharusnya.

    “Enggak nyambung dan nggak pas kalau Peresmian Monumen dilakukan oleh Gubernur provinsi lain. Sistem pemerintahan seperti apa kalau seperti itu. Sedangkan monumen itu terletak di aset Pemkot Metro. Kecuali monumen terletak di tanah pribadi, ya monggo mawon,” ujar Tondi.

    Dalam tatanan pemerintahan yang tertib dan teratur sudah seharusnya menjalankan roda birokrasi yang mumpuni yang harus dilakukan sesuai undang-undang dan peraturan yang ada.

    “Kalau Pak Anies hanya menghadiri Peringatan HUT Kota Metro dan Penandatangan MOU antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Metro, ya okelah. Tapi kalau sampai turut andil meresmikan monumen, ya kayaknya enggak nyambung. Dia itu Gubernur provinsi mana? kok bisanya, bersama Walikota Metro meresmikan Monumen Sakai Sambayan. Ini Provinsi Lampung ada gubernurnya lo, apa dianggap nggak ada? Kalau Gubernur Provinsi Lampung yang meresmikan, itu baru nyambung,” ujar Tondi, yang juga anggota fraksi Golkar.

    ” Harusnya lebih bijak dalam melakukan suatu kegiatan jangan hanya ingin mencari pencitraan saja sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Lakukan saja sesuai prosedurnya, sesuai tatanannya. Dan Kepala daerah harus faham, bukan nambah membuat masyarakat bèrtanya-tanya,” pungkas Tondi. (Red)

  • Kunjungan Kerja di Kota Metro Anies Baswedan Kuliah Umum Hingga Hadiri Peresmian Monumen Instalasi Sakai Sambayan

    Kunjungan Kerja di Kota Metro Anies Baswedan Kuliah Umum Hingga Hadiri Peresmian Monumen Instalasi Sakai Sambayan

    Bandar Lampung (SL)-Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin, bersana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan monumen instalasi Sakai Sambayan di Taman Merdeka Kota Metro, Jumat, 10 Juni 2022. Monumen seni instalasi tersebut sebagai kado pegiat seni untuk hari jadi Kota Metro ke-85 tahun, Jumat, 10 Juni 2022.

    Monumen itu dikerjakan perupa asli Bumi Sai Wawai, PG Wisnu Wijaya, yang dalam prosesnya bersumber dari donasi publik hasil penjualan kaos. “Monumen ini mengingatkan kepada karya ruang dan seni di Metro. Dimana masyarakat harus memiliki ruang untuk meluangkan waktunya dalam pengembangan seni,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat perayaan HUT Metro ke-85.

    Pegiat komunitas Kota Metro, Andika, mengatakan monumen instalasi hadir sebagai salah satu tradisi baru. Selain itu, pembuatan monumen ini juga hasil dari partisipasi warga dari berbagai kalangan. “Hal yang patut disyukuri bersama dalam situasi yang sulit, warga bersama-sama berkontribusi memeriahkan HUT Kota Metro. Semangat ini tentunya berakar dari semangat para pendahulu yang merintis Kota Metro,” kata dia.

    Perupa PG Wisnu Wijaya, menjelaskan makna instalasi patung karyanya ini berasal dari partisipasi dan donasi warga kota Metro yang merupakan representasi dari pengalaman-pengalaman warga dalam melihat kemajemukan dan keheterogenan.

    “Simbol 9 balok pada karya ini bentuk ruang-ruang kota yang selayaknya menjadi pergerakan komunitas. Simbol 9 balok itu representasi dari hari jadi kota Metro, yaitu 9 Juni 1937. Angka 9 dalam istilahnya “qiu” sebuah penyebutan dalam bahasa mandarin yang berarti kekal. Ini juga diyakini membawa kebaikan yang dikenal pada 9 jurai pada mahkota siger,” kata pria yang juga Dosen DKV Itera itu.

    Sementara kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke KOta Metro menghadiri peringatan HUT ke-85 Kota Metro, di Stadion Tejosari, Jumat 10 Juni 2022. Kehadiran Anies yang sekaligus melakukan kunjungan Kerja itu disambut Sekretaris Darah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo.

    Dalam kunjungannya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan beberapa agenda, diantaranya melakukan Kuliah Umum di Kampus Universitas Muhammadiyah Metro dengan tema “Menyiapkan Generasi Profetik Profesional Yang Memiliki Daya Saing Unggul di Era 5,0”.

    Di hadapan mahasiswa, Anies Baswedan, menyampaikan pesan terkait dengan perluasan jangkauan dan target pencapaian. Menurut Anies, untuk lokasi pembelajaran boleh saja hanya dilakukan di Kota Metro, namun mahasiswa juga harus tetap memperluas jangkauan pengetahuan.

    “Kepada Universitas Muhammadiyah, saya minta untuk dapat terus tingkatkan standar kepada para mahasiswa. Untuk para mahasiswa gunakan kesempatan teknologi dengan baik, untuk melakukan lompatan target yang tinggi,” kata Anies Baswedan.

    Anies Baswedan juga meminta kepada para mahasiswa untuk terus berperan aktif, baik mengikuti kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas. “Manfaatkanlah sebaik-baiknya peluang untuk terus berperan aktif di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini untuk mencapai target soal kompetensi global dan bekal kepemimpinan,” ajaknya. (Red)

  • DPRD Kota Metro Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Metro Ke-85

    DPRD Kota Metro Gelar Paripurna Istimewa HUT Kota Metro Ke-85

    Kota Metro (SL)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, melaksanakan rapat paripurna istimewa dalam rangka menyambut peringatan Hari Jadi Kota Metro yang ke-85, berlangsung di gedung rapat DPRD setempat, Kamis (09/06/2021).

    Rapat dipimpin ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution didampingi wakil Ahmad Khuseini, tampak hadir Wali Kota Metro Wahdi Sirajudhin beserta Wakil Qomaru Zaman, di ikuti Sekda, kepala OPD, unsur Forkopimda, Satker Pemda dan anggota DPRD Kota Metro.

    Pada kesempatan itu, Tondi menyampaikan bahwa, peringatan HUT Kota Metro ke-85 tentu banyak tantangan yang perlu dihadapi. “”Terutama dalam meningkatkan kinerja dan pembangunan di Bumi Sai Wawai ini. Maka dalam keterbatasan tersebut, jangan kita jadikan sebagai penurunan performa, Kita harus bersama dan bersatu,” ucap Tondi.

    Dirinya menambahkan, untuk menghadapi keterbatas tersebut, dirinya mengajak seluruh elemen untuk tetap semangat dan berpikir positif.
    Dengan begitu diharapkan Kota Metro menjadi lebih baik kedepannya.

    “Kepada masyarakat Metro khususnya, kami segenap DPRD Kota Metro tentunya mohon maaf jika di masa kepemimpinan masih banyak kekurangan,” tambahnya lagi.

    Diakhir sambutannya, Tondi berharap agar masyarakat selalu mengingatkan jika ada aspirasi-aspirasi yang perlu disampaikan, pihaknya akan siap menampung. (Red)

  • Polres Kota Metro Minta Warga Tidak Panik Dengan Isu Penculikan Anak

    Polres Kota Metro Minta Warga Tidak Panik Dengan Isu Penculikan Anak

    Bandar Lampung (SL)-Polres Kota Metro meminta warga Kota Metro tidak panik terkait beredarnya kabar dugaan percobaan penculikan di Kota Metro, yang beberapa hari terakhir ramai diberitakan media. Aparat kepolisian di Kota Metro masih melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut, dan mencari pelaku. Dar hasil penyelidikan tidak ditemukan indikasi penculikan yang meresahkan, akan hanya ada insiden yang kemudian dianggap percobaan penculikan.

    “Kita terus menggiatkan patroli, dan tidak ada itu penculikan. Kamtibmas di Kota Metro tetap kondusip. Sehingga kita berharap tidak menjadikan ketakutan yang berlebihan. Karena kasus perkasus kita selidiki, dan bukan kasus penculikan seperti yang marak di media sosial. Indikasi indikasi lain banyak, sehingga kita berharap tidak langsung mudah terprovokasi dengan isu-isu yang cenderung merugikan masyarakat,” kata Kapolres Metro, AKBP Yuni Iswandari Yuyun, didampingi Kasat Reskrim AKP Firmsayah, Senin 6 Juni 2022.

    AKP Firmasyah mengatakan anggotanya terus tengah menyelidiki keberadaan pelaku dan menjaga sejumlah sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan aksi meresahkan tersebut. “Upaya untuk melacak itu terus dilakukan. Tim bergerak termasuk unit PPA sudah mengambil langkah-langkah. Dan hingga kini pihak belum menerima laporan, ancaman penculikan, termasuk korban yang sempat ramai menjadi objek percobaan penculikan,” katanya.

    Kasat berjani akan menindaklanjuti aksi dugaan percobaan penculikan yang menghantui masyarakat. Terlebih, dengan terbitnya surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) yang meminta tiap kepala sekolah negeri dan swasta menjaga anak-anak di sekolah masing-masing. “Kewaspadaan kita semua, termasuk masyarakat lebih berhati-hati dalam menjaga putra-putrinya. Termasuk kita curigai pola pola yang sengaja membuat gaduh, dan menimbulakan ketakutan ditengah masyarakat,” katanya.

    Menurut Firmansyah, Kepolisian juga mendukung upaya pemeritahan Kota Metro, yang sedang berupaya meraih gelar predikat kota layak anak (KLA). “Jadi, mari kita sama sama, menjada Kamtibmas, juga mendukung program pemerintah. Karena kebijakan Polres Metro siap menjamin keamanan dan sahabat Kamtibmas masyarakat. Kota aman, nyaman, sehingga Kota Pendidikan tidak cepat terpengarih hoax, dan provokatif yang menyesatkan,” katanya.

    Polresta Kota Metro juga mengimbau masyarakat terus berkoordinasi dengan kepolisian, melaporkan jika terjadi gangguan Kamtibmas, dan melaporkan orang-orang yang dicurigai. “Kita juga mengajak media untuk bijak dan profesional, sehingga tidak menjadi pemicu keresahan di masyarakat. Segera laporkan kepada kepolisian terdekat, jika ada ganguan Kamtibmas, dan orang orang yang mencurigakan,” katanya. (Red)

  • Ketua  DPRD Minta Finalis Muli Mekhanai Paham Potensi Kota Metro

    Ketua DPRD Minta Finalis Muli Mekhanai Paham Potensi Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Tondi MG Nasution meminta agar kontestan pemenang ajang pemilihan Muli Mekhanai menjadi promotor dan harus lebih paham Kota Metro dan potensi yang dimilikinya.

    “Yang pasti kalau masalah penilaian kita serahkan kepada juri. Kita tinggal tekankan para peserta baik yang menang maupun yang kalah itu diharap dapat menjadi duta Kota Metro,” ucap Tondi saat menghadiri Grand Final Pemilihan Muli Mekhanai di Gedung Sesat Agung Sai Wawai Kota Metro, Selasa (31/05/2022).

    Menurutnya, seluruh peserta Muli Mekhanai dapat menjadi duta Kota Metro, dan selanjutnya peserta dapat menyampaikannya kepada masyarakat.

    “Paling tidak apa isi Kota Metro ini mereka paham. Mana destinasi wisata, mana yang bisa mendukung perkembangan Kota Metro ini, mereka bisa menyampaikan kepada masyarakat yang lain,” katanya.

    Tondi juga memberikan apresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemkot Metro itu. Diakui Tondi, dengan kegiatan tersebut banyak manfaatnya untuk generasi-generasi muda. Karenanya ia berharap agar pihak eksekutif melibatkan banyak masyarakat Kota Metro.

    “Kalau hari ini kita libatkan generasi muda. Nanti kedepan akan ada lagi kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat kita, terkhusus di acara ulang tahun kita kedepan ini,” ungkapnya. (Red)

     

  • Sengketa  Keluarga Pasien dan Managemen RS Muhammadiyah Kota Metro Terus Berlanjut

    Sengketa Keluarga Pasien dan Managemen RS Muhammadiyah Kota Metro Terus Berlanjut

    Kota Metro (SL)-Dugaan Mall Praktek, terhadap pasien Sunarsih (Alm), dengan kode MR185959, oleh pihak medis RSU Muhammadiyah Kota Metro, berlanjut hingga gugatan keluarga pasien melalui pihak LPK dan telah berlangsung masa persidangan di Pengadilan Negeri Kota Metro. Minggu, 29 Mei 2022.

    Pihak Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Kesehatan hingga kini belum melakukan tindakan apapun, terhadap pihak RSU Muhammadiyah. Sebagaimana di atur dalam UU No.44/2009 Tentang Rumah Sakit, merujuk pada Perpres No.47/2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan. Dimana dalam aturan terkait jelas mengenai Hak dan Kewajiban serta Hak Pasien.

    Termasuk didalam aturan terkait, sebagaimana dalam Perpres tersebut mengatur tugas pihak yang berkewenangan memberikan sanksi administratif, hingga sanksi pencabutan oprasional sementara, sebagaimana tercantum dalam Bab V Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit, Bab IV Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bab Kesatu Laporan Dugaan Pelanggaran.

    Disebutkan dalam Pasal 71 yakni sanksi administratif yang dimaksud pada pasal 54 dan Pasal 65 ayat 3, dilakukan berdasarkan dari Pengaduan, Pemberitaan Media Elektronik/Cetak, dan atau hasil evaluasi monitorig, yang kemudian disampaikan ke Pemerintah Pusat atau Daerah selaku pemberi Perizinan Berusaha.

    Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Metro, dengan Kepala Dinas dr.Erla Andriani, sampai saat ini menutup diri, sulit ditemui untuk di konfirmasi dan diklarifikasikan.

    Sidang Dugaan Mal Praktek RSU Muhammadiyah

    Diketahui, sidang agenda mediasi, pada 11 Mei 2022, dipimpin oleh Raden Anggara Kurniawan, antara penggugat (Keluarga Pasien), tergugat (Pihak RSU Muhammadiyan), tidak berhasil. Sidang berlanjut, tertanggal 18 Mei 2022, pihak tergugat yakni tim medis atau dokter RSU Muhammadiyah, tidak hadir dan dilanjutkan sidang pembacaan gugatan.

    Pada gugatan yang didaftarkan team advokasi Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kota Metro dengan Nomor : 18/Pdt.G/2022/PN Metro, tercatat lima orang sebagai pihak Penggugat, yang diantaranya adalah Dedi Setiawan, Deni Suhendar, Diana, Dian Mayang Sari dan Dwiyah.

    Sementara itu, pihak Tergugat yakni RSU Muhammadiyah yakni tergugat dr. Hanif, dr. Slamet Widodo, dr. Dhian Mega Kartika. Pihak RSU Muhammadiyah diduga juga melanggar UU dan Perpres yang di maksudkan mengenai Hak dan Kewajiban serta Hak Pasien.

    Serta melanggar daripada standar pelayanan kerumah sakit yang dilakukan oleh tim medis RSU setempat, di nilai idak bekerja sesuai Standard Operating Procedure (SOP), atau tidak sesuai dengan acuan untuk melaksanakan tugas, pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja bagi instansi non-Pemerintah, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja prosedure kerja, pada unit kerja rumah sakit umumnya.

    Kasus itu bergulir setelah ada pengaduan salah satu keluarga pasien rumah sakit Muhammadiyah Kota Metro, kepada pihak Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kota Metro, karena telah menjadi korban dugaan tindakan pelayanan yang tidak sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) rumah sakit.

    Maka pihak Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kota Metro, mendampingi keluarga pasien tersebut ke rumah sakit Muhammadiyah Kota Metro Selasa , 04 Januari 2022.

    Pihak dari korban memberikan keterangan Agenda sidang tgl 18 Mei 2022 pembacaan gugatan dikarenakan mediasi dinyatakan gagal kami pihak keluarga melanjutkan ke persidangan untuk pembuktian dari hasil mediasi jelas pihak rumah sakit tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan selama tiga kali mediasi prinsipal dalam hal ini rumah sakit tidak pernah hadir.

    Pihak penggugat tetap pada gugatan yaitu tidak mendapatkan hak-hak kami sebagai pasien seperti yg di atur di dalam UU rumah sakit. “Kami tidak mendapatkan hasil ronsen, hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil CT SCAN yang merupakan hak kami. Karena kami sudah melaksanakan kewajiban kami sebagai pasien yaitu membayar,” katanya.

    Mengapa mediasi sampai dilaksanakan tiga kali karena, karena menginginkan penyelesaian masalah ini dengan mediasi seperti isi ketentuan dari UU rumah sakit yang menyatakan setiap sengketa medis wajib di selesaikan melalui mediasi jika rumah sakit tidak mau berdamai melalui mediasi dan merasa benar silahkan saja pembuktian di persidangan. “Buktikan yang jelas semua tindakan medis yang menyebabkan ibu kami meninggal mereka yang melaksanakan kami sudah melakukan kewajiban kami membayar,” katanya.

    “Jika memang semua prosedur medis yang mereka lakukan terhadap almarhum ibu kami meninggal itu sudah sesuai dengan prosedur rumah sakit. Seharusnya pihak Rumah Sakit dari dari awal menemui kami duduk bersama, jelaskan kepada kami sehingga persoalan ini tidak harus sampai pengadilan,” lanjutnya.

    Penggugat hanya meminta penjelasan saja itu sangat sulit sekali.” Rumah sakit memberikan keterangan tersebut kepada kami itu hak kami sebagai konsumen untuk mendapatkan keterangan sejelas-jelasnya tentang pelayanan medis yang kami dapat dan di undang-undang rumah sakit pun di jelaskan tentang hak dan kewajiban pasien,” ujarnya.

    “Hasil ronsen, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil CT scan, sejak ibu kami masuk rumah sakit di IGD sampai detik ini kami tidak mendapatkan hasilnya berupa hard coppy. Hasil CT Scan pun di beritahukan oleh dokter pada saat ibu kami kritis setengah jam sebelum ibu kami meninggal dunia,” lanjut penggugat.

    Sedangkan hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil ronsen sampai saat ini belum pernah ada pemberitahuan. “Seperti kita ketahui bersama hasil laboratorium dari pada saat pasien di IGD adakah dasar dari tindakan medis lanjutan di rumah sakit jika itu tidak pernah di ketahui hasilnya lalu atas dasar apa dokter melakukan tindakan medis di ruang perawatan,” katanya.

    Denny Ma’ruf Syuhada, selaku Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Kota Metro. mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah sakit Muhamadiyah terkait dengan ada nya pengaduan dari keluarga pasien yang kurang puas dengan pelayanan rumah sakit Muhamadiyah.

    “Disana kita bersama kawan-kawan media, kita belum bisa menemui pihak rumah sakit dengan alasan rapat dan sampai saat ini belum ada kabar lagi dari mereka. Untuk sekarang kita masih menduga adanya mall praktek, dan proses persidangan masih berlanjut sampai saat ini. Semoga segala upaya mendapatkan kepastian hukum yang berkeadilan dapat tercapai ”. ujarnya. (Red)

  • Kenaikan PBB P2 Jadi Persoalan, DPRD Berikan Pemkot Metro Dua Solusi

    Kenaikan PBB P2 Jadi Persoalan, DPRD Berikan Pemkot Metro Dua Solusi

    Kota Metro (SL)-Dinilai memberatkan masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro memberikan dua usulan sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk mensiasati persoalan kenaikan PBB P2.

    Sekretaris Komisi I DPRD Kota Metro, Amrullah, mengatakan, dua opsi yang disampaikan pihaknya kepada Pemkot merupakan solusi dalam menanggapi persoalan PBB P2 yang menjadi keluhan masyarakat Kota Metro tersebut.

    “Jadi, tadi hasil keputusan hearing ada dua opsi, dimana opsi pertama yang tidak berkeberatan itu silahkan, dan yang berkeberatan itu dikembalikan kepada pajak tahun 2021,” katanya saat ditemui usai Hearing (dengar pendapat) di ruang rapat DPRD setempat, Rabu (25/05/2022).

    Amrullah melanjutkan, dengan adanya beberapa indikator yang menjadi bahan dalam penilaian untuk menetapkan stimulus pajak tersebut, terdapat beberapa kasus berbeda. “Ada yang mengalami penurunan, ada yang juga naik. Yang naik ini yang berkeberatan akan dikembalikan ke biaya pajak tahun 2021. Yang memang sudah diringankan itu tetap karena otomatis gak masalah ya kan, karena pajak dia lebih murah dari tahun sebelumnya,” ucapnya.

    Kemudian usulan kedua, pihaknya meminta penambahan pada pemberian stimulus. Seperti Diskon pajak yang sebelumnya 20 sampai 60 persen, diusulkan penambahan maksimal 30 sampai 80 persen. “Tinggal nanti opsi mana dari dua pilihan itu yang difikir sudah memang winwin solution, karena memang banyak juga yang untuk kelas usaha itukan memang pantas, wajar dan masuk akal apabila tidak diberikan diskon pajak atau stimulus pajak, atau diakonnya dikurangi,” tambahnya

    Menurutnya, ditiap lokasi perkecamatan di Kota Metro memiliki kendala yang berbeda. Maka diperlukan penyesuaian. “Dan itu kita coba sama ratakan. Artinya berlaku untuk satu Metro. Nah persesuaian-persesuaian itu yang tadi kami cari,” paparnya.

    Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution, Ia membenarkan hal tersebut, dimana masyarakat sudah banyak mengeluhkan perihal kenaikan PBB-P2 yang dianggap tidak wajar.
    Kemudian, pihaknya usulkan untuk menambahkan stimulus yang diberikan agar masyarakat tidak lagi diberatkan dengan hal tersebut. “Kita menyikapinya dengan berbagai metode, tetapi yang intinya kita akan usulkan tetap menambahkan stimulus,” kata Tondi. (Red)