Kategori: Kota Metro

  • Harga Cabai Di Kota Metro Berangsur Normal

    Harga Cabai Di Kota Metro Berangsur Normal

    Metro (SL)-Sempat melambung di angka 90 ribu Rupiah kini harga Cabai rawit sudah berangsur normal dalam pantauan media sinarlampung.co.

    Intan (23) salah seorang pedagang Cabai di pasar Kopindo Kota Metro mengatakan, kini harga jual Cabai sudah mulai turun dari yang sebelumnya mencapai Rp 90 ribu.

    “Sekarang ini cabai rawit di lapak saya 45 ribu Rupiah, kemarin waktu natal dan menjelang tahun baru sempat Rp90 ribu perkilo nya,” kata dia, Kamis 07 Januari 2021.

    Sementara Musnaini (45) salah seorang pedagang cabai di pasar Cindrawasih mengatakan, saat ini harga cabai di lapaknya mulai turun.

    “Kalau di lapak saya, cabai rawit kalau yang bagus Rp50ribu sampai Rp55 ribu tergantung kualitas cabainya. Terus kalau cabai merah nya ada yang 35 ribu Rupiah keatas tergantung kualitas. Yang masih mahal ini cabai japlak yang pedes banget itu, itu sekilonya ada yang 70 ribu Rupiah sampai 80 ribu Rupiah,” kata dia.

    Ditempat terpisah, Fauzi (56) salah seorang agen Cabai di Metro mengatakan, harga cabai memang turun. Namun ini belum bisa dikatakan normal, menurut nya harga cabai memang tidak stabil. Hari ini tinggi bahkan besok bisa turun harganya.

    “Sekarang ini yang terjadi hukum ekonomi, kemarin waktu harganya tinggi kebutuhan dan permintaan dari konsumen meningkat dan barang nya juga jarang. Kemarin juga kondisinya sering hujan jadi yang datang kesini (Pasar Metro) juga sedikit,” kata dia. (Roby/Tama)

  • Pingsan Selama 1 Hari dan Sempat dirawat, Pasien 290 Covid-19 Meninggal

    Pingsan Selama 1 Hari dan Sempat dirawat, Pasien 290 Covid-19 Meninggal

    Kota Metro (SL)-Pasien 290 Covid-19 berinisial SR (68) warga Kelurahan Mulyojati, Metro Pusat, Kota Metro, meninggal dunia sekitar pukul 16.55 WIB pada selasa 05 Januari 2021, yang sebelumnya sempat mendapat perawatan di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro.

    Hal itu dibenarkan oleh jubir Satgas Covid-19 Kota Metro, Misnan. “Iya ada penambahan pasien meninggal. Sehingga pasien Covid-19 meninggal menjadi 14 orang. Pasien meninggal kemarin sekitar pukul 16.55 WIB di RSUD Jenderal Ahmad Yani. Pasien tersebut berinisial SR (68) yang juga tercatat sebagai pasien nomor 290 warga Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat,” ujarnya kepada media ini, Rabu (06/01/2021).

    Dia mengungkapkan, awalnya pasien masuk UGD RSUD Ahmad Yani pada tanggal 05 Januari 2021 dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri selama satu hari. Sebelumnya, yang bersangkutan juga mengalami demam, batuk dan sesak kurang lebih selama tujuh hari. “Pasien masuk ke UGD pukul 11.45 WIB dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri dan dari hasil rontgent terdapat sup pneumonia,” katanya lagi.

    Setelah dilakukan perawatan, lanjut Misnan, pukul 16.00 WIB kondisi yang bersangkutan semakin menurun dan pasien mengalami koma kesadaran dengan glasgow dengan glasgow coma scale (GCS) tingkat tiga. “Pada pukul 16.55 WIB pasien berhenti nafas dan dinyatakan meninggal dunia dan berdasarkan hasil tes usap dan TCM RSUD Ahmad Yani pasien dinyatakan positif Covid-19,” pungkasnya

    Berdasarkan informasi, pasien segera dikebumikan dengan protokol Covid-19 di TPU Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat sekitar pukul 22.45 WIB. (Robi/Tama)

  • Satu Karyawan Terpapar Covid-19, Chandra Swalayan Akan Ditutup Sementara

    Satu Karyawan Terpapar Covid-19, Chandra Swalayan Akan Ditutup Sementara

    Kota Metro (SL)-Tim Satgas Covid-19 Kota Metro meminta pusat pembelanjaan Chandra Swalayan Departemen Store segera ditutup. Penutupan tersebut dilakukan karena salah satu karyawan setempat terpapar Covid-19.

    Mediasi tersebut dipimpin Kabid Penegak perda Yoseph Nanotaek bersama tim kesehatan Kota Metro. “Hari ini tim gugus tugas Covid-19 Kota Metro melakukan mediasi terhadap pihak Chandra Swalayan, agar menutup sementara, dikarenakan salah satu pegawai yang berisinial Y (22) terpapar Covid-19,” Kata Yoseph saat dikonfirmasi sinarlampung.co, Rabu (06/01/2021).

    Dijelaskan Yosef, penutupan dilakukan sementara yaitu selama tiga hari, agar tingkat pemaparan virus Corona Virus Disaese 19 dapat dicegah, “Kita lihat nanti hasil tracking seperti apa, untuk sementara akan kita tutup selama tiga hari, dan akan dimulai besok, dikarenakan pihak swalayan meminta surat penutupan resmi dari Pemkot Metro atau ketua gugus tugas Kota Metro,” jelasnya.

    Yosef mengungkapkan, pasien Y diketahui terakhir bekerja pada tanggal 21 Desember 2020. “Waktu itu Y sudah mengalami keluhan, demam serta hilang rasa penciuman setelah diswab pada tanggal 4 Januari 2021 kemarin, pasien dinyatakan Positif Covid-19,” ungkapnya.

    Dia menghimbau terutama kepada pihak Chandra agar segera melapor jika ada karyawan lain yang pernah kontak dengan Y untuk mempermudah proses tracking. (Roby/Tama)

     

  • Program Vaksinisasi Nasional, Pemkot Metro Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat

    Program Vaksinisasi Nasional, Pemkot Metro Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat

    Kota Metro (SL)-Penjabat (Pj) Sekda Kota Metro Misnan menyebut jika penerimaan dan realisasi vaksin Covid-19 di wilayah setempat masih menunggu instruksi pemerintah pusat.

    “Soal vaksin Covid-19, belum ada. Kami daerah ikut aturan dari pusat. Untuk jumlah dan kapan, kita juga masih menunggu. Jadi belum ada yang diusulkan,” ujar Misnan kepada media ini, Selasa (05/01/2021).

    Sementara itu, Wali Kota Achmad Pairin mengikuti rapat Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Protokol Kesehatan bersama Menteri Kesehatan dan Mendagri via Zoom Meeting di OR Setda Kota Metro.

    Dalam keterangan rilis Pemkot Metro, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan bahwa vaksinasi akan diedarkan secara bertahap pada setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di setiap daerah. Diketahui, jumlah kebutuhan vaksin sebanyak 181,5 juta jiwa. Dimana vaksin tersebut diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang berhubungan dan berkontak fisik langsung dengan pasien Covid-19.

    Vaksinasi juga akan diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia 18 tahun sampai dengan 59 tahun. Serta akan difokuskan kepada manula. Hal ini terkait masih banyaknya manula yang terpapar Covid-19. (Red)

  • Awal Tahun Pasien Korona bertambah satu di Kota Metro

    Awal Tahun Pasien Korona bertambah satu di Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Metro bertambah satu orang, sehingga total 280 pasien. Juru bicara satgas covid-19 di Kota Metro, Misnan membenarkan adanya penambahan pasien tersebut. Pasien kali ini didapati dari hasil tracing pasien positif sebelumnya.

    “Bertambah satu pasien, pasien 280 perempuan INS (21) warga Metro Pusat. Pasien merupakan hasil tracking dari pasien 231 MJ yang positif yang bekerja di rumah sakit di Metro pada bagian administrasi dengan keluhan demam,” ujarnya, Selasa, (05/01/2021).

    Misnan menerangkan, memasuki awal Januari 2021, ada belasan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Hal ini berdasarkan pemeriksaan ulang dengan hasil negatif. “Saya himbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan pasian lagi,” kata dia.

    “Penyebaran virus Covid-19 bisa diputus bila warga patuh memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, dan tidak berkerumun. Kita juga memastikan seseorang sembuh dari COVID-19 berdasarkan persyaratan yang ada. Jika gejala sudah tidak tampak, mereka harus menjalani dua kali tes dengan rentang waktu tertentu. Apabila dua tes tersebut menyatakan negatif, maka diizinkan untuk pulang ke rumahnya dan melakukan isolasi mandiri,” tambah dia.

    Dirinya mengingatkan, bagi pasien yang sembuh atau sudah melakukan isolasi mandiri harus menerapkan pola hidup sehat. Kemudian orang-orang yang tinggal bersamanya juga tetap menerapkan protokol kesehatan. (Roby/Tama)

  • Lagi Pasien Covid-19 di Kota Metro Meninggal Dunia

    Lagi Pasien Covid-19 di Kota Metro Meninggal Dunia

    Kota Metro (SL)-Satu pasien positif Covid-19 Kota Metro meninggal dunia setelah tiga hari menjalani perawatan di RDUD Ahmad Yani. Sementara satu pasien kembali terkonfirmasi dan delapan pasien yang telah selesai melakukan isolasi mandiri.

    Penjabat (Pj) Sekda Kota Metro, Misnan yang juga juru bicara satgas Covid-19 di Kota Metro mengatakan, korban meninggal dunia pasien nomor 254, inisial SS laki-laki, usia 64 tahun warga Metro Pusat. Pasien dimakamkan di TPU Rejomulyo, Metro Selatan.

    Dia menjelaskan, kronologis pasien 254 memiliki riwayat sakit Diabetes Melitus (DM). Pada 29 Desember 2020 dirujuk ke RSUD Ahmad Yani karena mengalami muntah darah. Kemudian dilakukan rapid tes dengan hasil reaktif.

    “Pada 31 Desember 2020 lalu, dilakukan tes swab dengan hasil TCM positif. Kemudian 1 Januari mulai dirawat dan melakukan isolasi di RSUD Ahmad Yani. Pada Minggu 3 Januari 2021 sekira pukul 18.35 WIB korban dinyatakan meninggal dunia,” kata dia, Senin, 04 Januari 2020.

    Pada proses pemakaman pasien tersebut telah dilakukan sesuai dengan prosedur pemakaman Covid-19 baik terbuka maupun tertutup oleh personil Polri, TNI, Petugas Kesehatan, BNPB, Damkar, dan Satpol PP. Kemudian untuk delapan pasien positif Covid-19 Kota Metro dinyatakan sembuh, sementara satu warga kembali menambah daftar kasus terkonfirmasi. Pasien yang dinyatakan sembuh setelah melalui proses isolasi dan uji swab yang hasilnya negatif.

    “Delapan sembuh itu pasien inisal AS, YAAP, H, STKS, AG, HK, SAP, dan TK. Mereka semua telah melalui uji swab yang hasilnya negatif dan diperbolehkan kembali beraktivitas normal tapi tetap meningkuti protokol kesehatan,” kata dia.

    Sementara untuk penambahan satu pasien yaitu pasien 279 inisial W, laki-laki usia 53 Tahun asal Banjarsari, Metro Utara. Dengan kronologis, pada awal Desember sempat dirawat di RS karena sakit. “Kemudian pulang karena kondisi membaik. Tanggal 3 Januari sekitar pukul 17.00 WIB, pasien dibawa ke UGD RS lagi dengan keluhan muntah darah. Kemudian dirapid dengan hasil reaktif. Lalu diswab hasilnya positif,” imbuhnya.

    Diketahui, saat ini pasien menjalani perawatan di RS. Gugus Tugas mengimbau dengan terus bertambahnya kasus positif, masyarakat selalu menaati protokol kesehatan dan imbauan pemerintah terkait tidak mengadakan acara yang berpotensi mengumpulkan orang hingga 11 Januari. (Roby/Tama)

  • Banyak Pasangan Mesum Terjaring Razia Petugas Di Malam Pergantian Tahun Baru 2021

    Banyak Pasangan Mesum Terjaring Razia Petugas Di Malam Pergantian Tahun Baru 2021

    Kota Metro (SL)-Pada pergantian malam tahun baru 2021, Polres Metro melakukan razia di beberapa indekos di seputaran Kota Metro. Alhasil, Petugas patroli mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tidak pidana.

    “Kami melakukan razia di indekos di seputar Kota Metro. Kami gunakan momen malam tahun baru ini untuk meminimalisir angka kriminalitas yang terjadi,” ujar Kanit Reskrim Polres Metro, IPTU Arif Budi usai melakukan razia, Jumat (01/01/2021).

    Dia menerangkan, sekitar lima indekos yang dilakukan penggeledahan. Razia ini, menjaring sepasang kekasih yang di duga berselingkuh, kemudian menemukan barang bukti yang diduga bekas alat hisap sabu di lain lokasi. “Kami menemukan pasangan yang diduga bukan suami isteri, pelaku mengaku telah nikah sirih, namun kami tetap proses itu. Sementara di tempat lain kami juga menemukan alat diduga bekas isap sabu,” ungkap Arif.

    Diketahui, razia dimulai pukul 20.30 hingga 23.30 WIB menerjunkan sebanyak 15 personil gabungan, 8 orang unit Satuan Reskrim dan 7 orang unit Satuan Narkoba. Target razia dilakukan di dua indekos yang berada di Hadimulyo Barat, Metro Pusat, dua indekos yang berada di Mulyojati, Metro Barat, dan satu indekos yang berada di Imopuro, Metro Pusat.

    Pada razia tersebut Polres Metro juga mengamankan satu unit mobil dan empat unit sepeda motor. Sementara untuk pasangan yang terjaring tadi akan di proses lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana hasil selanjutnya. “Razia tadi berlangsung aman, kondusif dan terkendali. Tidak terjadi gangguan maupun perlawanan pada saat pemeriksaan berlanjut, sehingga proses sterilisasi tersebut aman dan kondusif,” tutup Aiptu Arif. (Roby/Tama)

  • Amankan Malam Pergantian Tahun Baru 2021 di Metro, Ratusan Personil Gabungan TNI-Polri Diterjunkan

    Amankan Malam Pergantian Tahun Baru 2021 di Metro, Ratusan Personil Gabungan TNI-Polri Diterjunkan

    Kota Metro (SL)-Polres Kota Metro bersama Tim Gugus tugas Covid-19 Kota Metro membentuk tim patroli gabungan TNI-Polri guna mengamankan pergantian tahun baru 2021 nanti malam.

    “Personil secara keseluruhan kita laksanakan 400 orang, tetapi malam ini sekitar 204 orang. Jadi kita bagi, Kodim 0411/LT di wilayah kota metro, saya Kerahkan 3 Koramil. Kalau untuk personil sekitar 75 orang dan di input ke dalam pos-pos pengamanan yang dibentuk oleh polisi,” ujar Kapolres Metro AKBP Retno Prihawati, Kamis (31/12/2020).

    Ratusan personil tersebut, sambung Kapolres, diterjunkan untuk membantu pengamanan tahun baru malam ini. Selain TNI-Polri, dikerahkan pula Personil gabungan dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD kemudian Pramuka, dan terkait.

    “Mereka ditempatkan di lokasi padat zona, yaitu di sekitar lapangan samber, lapangan merdeka dan alun-alun disekitar kampus. Kemudian titik lalu lalang kendaraan yang diperkirakan terjadinya penumpukan arus, sehingga sudah disiapkan perwira-perwira di masing-masing bit sebagai antisipasi,” ujarnya.

    Kapolres melanjutkan, di ruas tertentu akan dilakukan buka tutup. Hal itu bertujuan agar peningkatan jumlah masyarakat di beberapa ruas dapat dikurangi. “Kalau diperkirakan dalam satu ruas itu sudah overload, maka kita akan alihkan arusnya jadi itu sifatnya tidak statis, tetapi buka tutup tergantung situasi dan kondisi,” tambahnya.

    Kapolres menegaskan bagi pengusaha Cafe, restoran dan tempat pemicu keramaian lainnya agar mematuhi aturan pemerintah dalam menjaga kapasitas dan waktu operasional malam yang telah ditentukan pemerintah.

    “Kita akan konsisten dengan apa yang disampaikan oleh Wali Kota, itu adalah rekomendasi dari gugus tugas, jam 22.00 apabila masih ada yang buka dan beroperasi maka akan kita lakukan penutupan. Artinya tetap kita persuasif, kalau memang tidak bisa berkoordinasi dengan kita, TNI-Polri, Gugus Tugas, sudah siap untuk melaksanakan penutupan,” tegasnya. (Red)

  • Juniardi: Perampasan Alat Kerja Jurnalis di Dinkes Kota Metro Itu Pidana

    Juniardi: Perampasan Alat Kerja Jurnalis di Dinkes Kota Metro Itu Pidana

    Kota Metro (SL)-Tindakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro dan Staf merampas fasilitas jurnalis saat menjalankan tugas terhadap empat orang jurnalis pada Senin 21 Desember 2020 kemarin, kembali mendapat sorotan tegas dari para kalangan praktisi jurnalis.

    Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Provinsi Lampung, Juniardi, kembali menegaskan, tindakan pihak Dinas Kesehatan Kota Metro, secara langsung kepada tim media ini. Juniardi menyampaikan, perampasan alat kerja Jurnalis saat melakukan tugas jurnalistik merupakan bentuk penyensoran dan pengontrolan tugas atau kerja jurnalis.

    “Kekerasan yang dialami empat orang jurnalis itu berupa tindakan menghalang – halangi hingga perampasan alat kerja dan jelas tindakan itu pidana, sebab kerja jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Pers,” katanya kepada media ini, Sabtu (26/12/2020).

    Juniardi menjelaskan dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 4 ayat (3) disebutkan bahwa Untuk menjamin kemerdekaan pers pers nasional mempunyai hak mencari memperoleh dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. “Poinnya kepada siapa saja yang sengaja melawan hukum, menghambat atau menghalangi ketentuan Pasal 4 ayat (3), maka dapat dipenjara maksimal 2 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta,” tegas dia.

    Adapun ketentuan sanksi terlampir pada UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers BAB VII Ketentuan Pidana. Pasal 18 ayat (1) disebutkan, setiap orang yang secara sengaja melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) di pidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

    Menurut Juniardi, Dewan Pers bersama dengan organisasi konstituennya dan LBH Pers juga terus melihat perkembangan setiap kejadian dan peristiwa yang menyangkut kemerdekaan pers. Sesama Praktisi Pers wajib untuk saling support dan mendukung dalam hal ini mendorong pihak Pemerintah dan pihak manapun untuk tidak lagi mendiskriminatif atau melakukan tindakan pelanggaran terhadap tugas jurnalis.

    “Maka itu disarankan kepada rekan – rekan media yang terlibat yang jadi korban dalam hal ini dengan segera melaporkan ke penegak hukum, sebab hal yang dilakukan pihak dinas kesehatan terlebih seorang pejabat adalah bentuk tindak pidana sebagaimana yang dipaparkan dalam UU pokok pers,” imbuhnya.

    Disisi Lain, mengetahui ada kejadian yang menimpa 4 orang jurnalis oleh kepala dinas kesehatan kota metro dan staf-nya, juga mendapat sorotan dari LSM GMBI Distrik Kota Metro. Pihak LSM GMBI setempat akan mengawal dalam hal ini sebab jurnalis juga bagian dari praktisi kontrol sosial.

    Mengenai informasi penyerapan dan pengelolaan anggaran negara yang di kelola dinas kesehatan kota metro Pihak LSM GMBI Distrik Kota Metro akan dengan segera melakukan investigasi ulang dan melakukan cek ricek. Pihak LSM GMBI juga menilai ada hal yang patut di buka atas pengelolaan anggaran negara yang di kelola pihak dinas kesehatan kota metro selama tahun 202. (Red)

  • Jelang Peresmian Sekretariat, SMSI Kota Metro Gelar Rakor

    Jelang Peresmian Sekretariat, SMSI Kota Metro Gelar Rakor

    Kota Metro (SL)-Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Metro menggelar rapat koordinasi (rakor) di sekretariat jalan Tongkol, Yosorejo, Metro Timur, (23/12/20). Rakor Perdana ini membahas beberapa agenda penting diantaranya persiapan kegiatan peresmian kantor dan program inti SMSI.

    Ketua SMSI Kota Metro, Ali Imron Muslim menyampaikan, kegiatan peresmian yang dilaksanakan pada 27 Desember 2020 mendatang, nantinya akan dilakukan secara sederhana diisi dengan kegiatan sosial berupa memberi santunan kepada anak yatim piatu.

    “Peresmian Sekretariat akan kita laksanakan sederhana dikhususkan untuk berdoa dan berbagi, untuk program SMSI Metro juga akan melaksanakan program-program yang bermanfaat untuk publik di tahun 2021. Turut kita undang bapak Wali Kota Metro atau Wakil Wali Kota serta ketua DPRD Metro, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Desember 2020 pukul 09.00,” katanya.

    Menurut Ali, dalam kegiatan nantinya pelaksanaan peresmian tersebut tetla mematuhi prokes Covid-19. Selain itu di dalam rakor tersebut dibahas pula terkait agenda kerja SMSI Kota Metro. Terkait media, tahun depan juga difokuskan kepada administrasi media siber yang tegabung di SMSI Metro ke Dewan Pers.

    “Tahun depan kita fokuskan kepada verifikasi di Dewan Pers, agar media online yang tergabung di SMSI Kota Metro, lebih profesional balik secara administrasi sampai produk jurnalistik,” (Red)