Kategori: Kota Metro

  • Kadinkes Kota Metro Terkesan Tak Terbuka Soal Anggaran, Staf Ikutan-Ikutan Larang Merekam dan Rampas HP Wartawan

    Kadinkes Kota Metro Terkesan Tak Terbuka Soal Anggaran, Staf Ikutan-Ikutan Larang Merekam dan Rampas HP Wartawan

    Kota Metro (SL)-Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, dr. Erla Andrianti tak indahkan UU keterbukaan Informasi Publik, kesan sikap etika seorang pejabat publik, bidang pelayanan sudah semestinya membuka ruang luas terhadap informasi yang dibutuhkan masyakat, utamanya dalam pengelolaan dan penyerapan anggaran negara.

    Terkait ini, Senin (21/12/2020), tim media ini hendak konfirmasi Kepala Dinkes dr. Erla enggan memberikan keterangan prihal Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA 2020, baik anggaran murni dan perubahan yang dikelola Dinkes Kota Metro, utamanya anggaran pelayanan penanggulangan penyakit menular serta pencegahan covid-19 selama tahun 2020.

    Saat ditanya tentang anggaran terkait, Kadinkes dr. Erla Andrianti enggan memberikan penjelasan dengan alasan lupa dan harus melihat data terlebih dahulu. “Saya lupa, karena saya harus melihat datanya terlebih dahulu,” elaknya.

    Disaat itu, dr. Erla Andrianti didampingi para staf di ruang lobi Dinas setempat, dengan lantang melarang tim media ini mengambil gambar ataupun video situasi kantor dinas dan merekam wawancara. “Jangan ambil gambar atau video dan merekam ya, tidak boleh,” tegas dr.Erla.

    Di waktu yang sama, salah satu staf Dinas merampas kamera handphone tim media ini, sembari mengatakan, “Jangan foto-foto atau merekam,” ujar staf dinas sembari merampas handphone tim media ini.

    Dari ini, patut di duga bahwa APBD yang dikelola Dinas Kesehatan yang di pimpin dr.Erla Andrianti, tidak sesuai penyerapan atau Mark’Up anggaran kegiatan. Diantaranya anggaran peruntukan program pelayanan kesehatan masyarakat, terfokus pada pelayanan penyakit menular dan peningkatan gizi masyarakat.

    Anggaran yang dimaksudkan adalah anggaran pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, sebelum perubahan anggaran sebesar Rp. 1.896. 276.300.00 dan setelah anggaran perubahan sebesar Rp. 7.485.352.540.00.

    Dari anggaran ini, item kegiatan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa. Termasuk didalamnya item kegiatan pengamatan dan ivestigasi.

    Terbesar dalam program ini adalah anggaran untuk Operasional dan Penyediaan Bahan medis pencegahan dan penanggulangan Covid-19 sepanjang tahun 2020, Rp.5.720.583.790.00 dan anggaran pelayanan peningkatan gizi masyarakat lebih kurang sebesar Rp.340.909.300.00, termasuk anggaran operasional tingkat Puskesmas dan Pustu. (Red)

     

  • Pemkot Metro Bahas Aplikasi Samber Bersama Wartawan

    Pemkot Metro Bahas Aplikasi Samber Bersama Wartawan

    Kota Metro (SL)-Pemerintah Kota Metro menggelar rapat pembahasan standar kerjasama dan verifikasi Media Online menggunakan Sistem Berbasis Elektronik (Samber), berlangsung di OR Setda setempat, Selasa (22/12/2020).

    Rapat tersebut dihadiri Asisten Sekda Kota Metro, Sekretariat DPRD Kota Metro, BPKAD Kota Metro, Bappeda Kota Metro, DPMPTSP Kota Metro, Diskominfo Kota Metro Bagian Hukum Setda Kota Metro, dan perwakilan organisasi wartawan yang ada di Kota Metro.

    Rapat disamping sebagai wahana sosialisasi juga merupakan diskusi bersama antara Pemerintah dengan perwakilan organisasi wartawan guna membahas rencana penerapan aplikasi penunjang kemitraan media yang akan diterapkan di Tahun Anggaran 2021. Dalam diskusi tersebut juga dibahas aturan pendukungnya, yaitu draft Surat Keputusan Walikota Metro tentang pedoman kerja sama dan verifikasi media online/siber dengan Pemerintah Kota Metro menggunakan sistem berbasis elektronik.

    Yeri menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota Metro ingin meningkatkan kemitraan dengan media siber terkait publikasi pemerintah daerah, dan sebaliknya pemerintah akan memberikan yang terbaik untuk media. Namun dengan adanya keterbatasan anggaran, sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Pemkot meluncurkan aplikasi Samber sebagai salah satu instrumen pendaftaran media online dan verifikasinya.

    “Adanya media yang jumlahnya cukup banyak, kita perlu menyepakati bagaimana caranya kerjasama kemitraan ini tetap berjalan, akan tetapi didampingi dengan aturan yang nantinya ada persyaratan-persyaratan didalamnya. Dengan perbaikan kondisi tersebut kita akan usahakan memberikan keadilan dengan profesional”, ujarnya.

    “Yang kita rancang ini merupakan payung hukum, dan sistem ini nantinya diharapkan akan menjadi rujukan, terkait jumlah media dan jumlah anggaran yang ada di Kominfo Metro maupun di DPRD Kota Metro,” terang Yeri.

    Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Metro, Subehi, menyampaikan bahwa tahun 2021 akan ada perbedaan yakni kerjasama dan verifikasi melalui sistem aplikasi bernama samber yang dapat diakses di website samber.metrokota.go.id. Hal ini disamping sebagai upaya penyempurnaan administrasi, juga merujuk kepada Perpres No 95 Tahun 2018, serta Perda Kota Metro No 8 Tahun 2019, dimana kedua peraturan tersebut memuat tentang SPBE.

    Disambung Kabid Komunikasi, Informasi dan Statistik Diskominfo Metro, Yudha Yunianto, menyampaikan sistem ini untuk sementara masih diterapkan untuk media online, dan tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya akan diterapkan seluruh media, baik cetak maupun elektronik. Ia juga menambahkan bahwa dengan sistem ini, media online/siber yang melakukan kerjasama harus memenuhi berbagai persyaratan, yakni persyaratan umum, persyaratan wajib, dan persyaratan penunjang.

    “Dengan adanya persyaratan dalam sistem itu, nantinya menjadi dasar penentuan kelengkapan administrasi dan verifikasinya, serta l menjadi penilaian penentuan grade, apakah itu masuk kedalam grade A, grade B, atau grade C,” tambahnya.

    Ketua PWI Kota Metro Abdul Wahab mengapresiasi Pemkot Metro untuk mendorong upaya penerapan Good Governance. Menurutnya sistem tersebut bukan hal yang asing, karena di beberapa daerah lainnya juga sudah menerapkan aplikasi semacam ini. Pemkot Metro sudah menunjukan langkah maju, dan sistem ini menurut saya masih langkah awal yang tentunya masih ada progress dan tidak mungkin langsung diterapkan begitu saja.

    “Kami berharap agar sistem ini dapat diterapkan secara konsekuen dan transparan”, imbuhnya.

    Di akhir pertemuan, para peserta rapat menyepakati bahwa aplikasi ini akan diterapkan dalam proses pendaftaran dan verifikasi media online di tahun 2021, dengan berbagai masukan yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat. (Red)

  • Yulianto Janji Teruskan Aspirasi Masyarakat

    Yulianto Janji Teruskan Aspirasi Masyarakat

    Kota Metro (SL)-Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Metro Yulianto berjanji akan meneruskan aspirasi warga yang diterimanya dalam reses akhir Tahun 2020 kepada pemerintah.

    Dia mengatakan, salah satu dari kewajiban dan fungsi DPRD adalah menyerap aspirasi, seperti yang tertuang dalam sumpah. Sehingga apa yang disampaikan masyarakat menjadi suatu amanah yang harua diperjuangkan.

    “Setelah mendengar aspirasi reses tadi malam di jalan AR Prawiranegara Kelurahan Metro, bahwa kita siap menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat yang dibebankan kepada saya,” bebernya, Selasa (22/12).

    Yulianto menambahkan, beberapa usulan warga yang diungkapkan saat reses terkait peningkatan PAD melalui sektor parkir. Dimana masih banyak parkir yang belum terkelola oleh Pemkot Metro, padahal berpeluang menambah pendapatan daerah.

    “Kemudian ada juga yang mempertanyakan LPM dan Karang Taruna di keluarahan pendanaannya masih sangat minim. Nah, ini yang tentunya nanti akan kita teruskan ke pemerintah,” imbuhnya.

    Namun demikian, Yulianto menambahkan, reses akhir Tahun 2020 merupakan ancang-ancang untuk perencanaan yang akan datang pada tahun 2022. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk tetap bersabar terkait usulan yang telah disampaikan.

    “Nanti setelah melalui proses seperti musren, pandangan fraksi, dan pembahasan APBD, barulah bisa dilaksanakan atau eksekusi dari rencana tersebut,”ungkapnya. (Roby/Tama)

  • Penetapan UMK Tahun 2021 Masih Dibahas, Naik atau Tetap?

    Penetapan UMK Tahun 2021 Masih Dibahas, Naik atau Tetap?

    Kota Metro (SL)-Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) di tahun 2021 masih dalam tahap pembahasan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro. Namun, dinas terkait memastikan UMK tahun 2021 nanti, sama seperti sebelumnya tahun 2020.

    Seperti yang disampaikan Kepala Disnakertrans Kota Metro, Rakhmat Zainudin bahwa, penentuan penetapan UMK tersebut dengan menyesuaikan kondisi saat yaitu pandemi Covid-19 yang telah dibahas dalam rapat dengan Dewan pengupahan, Pemkot, serikat pekerja dan pengusaha.

    “Tentunya ada pertimbangan, melihat pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga saat ini. Karena beberapa pengusaha mengeluhkan keadaan ini, mereka mengaku sejak terjadinya pandemi covid-19 perekonomian sangat susah. Namun kita beruntung, di Kota Metro tidak terjadi PHK,” ujarnya, Kamis (17/12/2020).

    Ditambahkan Kabid Ketenagakerjaan Disnakertrans Metro Aprizal, bahwa penetapan UMK juga mengacu pada himbauan dari Kemenakertrans RI yang menentukan naik atau tetap sama serta mengacu pada besaran tahun sebelumnya.

    “Dan hasil dari rapat kita kemarin dengan dewan pengupahan kita sepakat, karena juga melihat kondisi saat ini sedang bangkit dari keterpurukan akibat pandemi, maka disimpulkan untuk UMK Metro tetap mengacu pada tahun sebelumnya,”katanya lagi. Adapun UMK tahun 2021 sebesar Rp2.433.381. Dan dalam waktu dekat, Disnakertrans Kota Metro akan segera menyampaikan kepada pihak-pihak terkait, perihal ketetapan besaran UMK.

    “Dari awal kita sudah memikirkan dampak pandemi ini pada sektor tenaga kerja. Alhamdulillah di Kota Metro sampai saat ini tidak ada yang di PHK . Hanya penyesuaian jam kerja. Tentu harapan kita, sektor usaha ini tahun depan bangkit kembali,” tutupnya (Roby/Tama)

  • Pasien Covid-19 Bertambah Total 194 Orang

    Pasien Covid-19 Bertambah Total 194 Orang

    Kota Metro (SL)-Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Metro bertambah delapan orang. Jika ditotal, maka jumlah pasien Covid-19 di Kota Metro kini menjadi 194 orang.

    Hal ini dibenarkan Pj Sekda, Misnan yang juga juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Kota Metro. “Hari ini kita mencatat ada delapan pasien baru di Kota Metro, dengan ini pasien yang terkonfirmasi mencapai 194 kasus yang terjadi,” ungkap dia dikonfirmasi media ini di ruang Kerjanya, Kamis (17/12/2020).

    Disebutkan Misnan, dari delapan pasien tersebut antara lain, pasien 187 seorang perempuan berinisial RJ 34 tahun serta pasien 188 FAS berusia 4 tahun. Keduanya didapat dari hasil tracking pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif dari pasien 155 inisial AS, keduanya merupakan istri dan anak dari AS.

    Selanjutnya, pasien 189 seorang perempuan berinisial K usia 42 tahun. Pasien beralamat di Kelurahan Tejoagung, Kec. Metro Timur. Pasien ini merupakan hasil tracking, pasien bekerja di rumah AS (Pasien 155) yang Positif. Pasien diswab 7 Desember dan 15 Desember hasil swab positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di wisma Alvaro.

    Pasien 190 seorang laki-laki berinisial HK 35 tahun. Pasien positif berdasarkan hasil tracking dari teman sekantornya yang terkonfirmasi Covid-19. Pasien beralamat di Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur. Awalnya pada 7 Desember pasien ke Rumah Sakit dengan keluhan demam. Pasien di swab dan pada 15 Desember hasilnya dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.

    Pasien 191 seorang perempuan berinisial CS 20 tahun. Pasien beralamat di Kel. Yosodadi, Kec. Metro Timur. Kronologisnya pada 25 November pasien pulang dari Bogor. Pada 28 November mengeluh hilang rasa di lidah dan penciuman. Kemudian pada 1 Desember melakukan rapid hasilnya reaktif. Pada 7 Desember pasien diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di wisma Alvaro.

    Pasien 192 seorang perempuan berinisial RPT 24 tahun. Pasien beralamat di Kel. Iringmulyo, Kec. Metro Timur, pasien merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Kota Metro. Pada 5 Desember rapid hasilnya reaktif. Kemudian pada 7 Desember diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandir di rumah orang tua di Lamteng.

    Pasien 193 seorang laki-laki berinisial JS , 50 tahun, pasien beralamat di Kel. Yosomulyo, Kec. Metro Pusat. Sejak pertengahan November sering lembur. Pada 25 November mengikuti kegiatan di Bandarlampung. 27 November pasien mengeluh kurang sehat lalu berobat ke klinik. Pada 3 Desember kontrol ulang ke klinik, dirapid hasilnya reaktif lalu dirujuk ke rumah sakit. Pada 7 Desember diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.

    Pasien 194 seorang perempuan berinisial WP (almarhumah) 51 tahun. Pasien beralamat di Kel. Mulyojati, Kec. Metro Barat. Awalnya pada 4 Desember ke Rumah Sakit dengan keluhan demam dan sesak, sat dirapid hasilnya reaktif. Kemudian pada 5 Desember diswab dan 8 Desember sekitar pukul 09.46 WIB pasien meninggal dunia. Kemudian pada 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. (Roby/Tama)

  • Curanmor di Kota Metro Semakin Marak

    Curanmor di Kota Metro Semakin Marak

    Kota Metro (SL)-Aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Kota Metro semakin marak. Para pelaku pencurian mengincar motor yang terparkir khusus di pusat-pusat perbelanjaan seperti swalayan, mini market bahkan pasar pagi.

    Modus aksi pencuri spesialis motor belakangan ini semakin berani dengan berbagai teknik untuk melancarkan aksinya.

    Belum lama ini, di Komplek perparkiran pasar Kopindo kota Metro telah terjadi dua kali aksi pencurian dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Aksi pencurian kendaraan bermotor tersebut terekam CCTV yang terpasang di area pasar setempat. Dalam rekaman CCTV tersebut, pelaku mengganti nomor polisi dengan sticker berhuruf.

    Pengakuan salah satu Korban, takut menceritakan kejadian aksi pencurian tersebut. Lantaran takut ada intimidasi dari pihak keamanan dan juru parkir setempat. Dia menceritakan, kejadian aksi pencurian yang dia alami terjadi pada jumat 11 Desember 2020 lalu.

    “Saya datang ke pasar sekitar jam 06.30 dan parkir di area komplek parkir Kopindo, setelah saya kunci motornya saya ke warung untuk masak kemudian saya turun keliling mengantar nasi. Saat saya naik ke area perparkiran ngelihat motor, itu sekitar 07.30 ternyata motor sudah enggak ada, saya telpon satpam jawabannya tidak tau,” ungkap salah satu korban pencurian yang merupakan pedagang di pasar Cendrawasih Kota Metro, Rabu 16 Desember 2020.

    Dia melanjutkan, saat kejadian dirinya segera berkoordinasi dengan satpam yang kebetulan sedang bertugas minta didampingi melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Namun, satpam tersebut menyarankan untuk melihat rekaman CCTV terlebih dahulu.

    Sementara menurut keterangan Pebri selaku ketua keamanan setempat, terjadinya kehilangan tersebut sudah di luar tanggung jawab pihak keamanan. Dijelaskannya, operasional keamanan di area setempat di mulai dari pukul 07.30 pagi.

    “Jam operasional beliau (pedagang) dia datang sekitar jam 06.00, jam operasional Kami petugas parkir jam 07.30. Dari situ saja sudah di luar jam operasional. Di Manapun juga yang namanya parkir selalu ada aturan, segala macam barang yang ada di area parkir itu tanggung jawab petugas, kami pengelola Kopindo ada jam operasional,” jelasnya.

    Dalam hal ini, pihak dinas perhubungan setempat harus mengevaluasi dan melakukan penegasan terhadap juru parkir agar dapat bertanggungjawab terhadap kendaraan yang terparkir dia area parkir yang dijaganya. Begitu juga security atau satpam supaya bisa melaksanakan tugas sebagaimana mestinya serta dapat berkoordinasi dengan Kepolisian setempat, guna mencegah aksi pencurian kendaraan bermotor maupun tindak kriminal lainnya. (Red)

     

     

     

  • Calon Independent Kota Metro Wahdi-Qomaru Tumbangkan Tiga Calon Dukungan Partai

    Calon Independent Kota Metro Wahdi-Qomaru Tumbangkan Tiga Calon Dukungan Partai

    Kota Metro (SL)-Pasangan Independen Wahdi-Qomaru unggul di Pilkada Kota Metro. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro telah menggelar rapat pleno rekapitulasi tingkat kota. Pada pleno ini hasil yang diperoleh tidak berubah dari hasil pleno tingkat kecamatan yang telah dilakukan kemarin.

    Pasangan Wahdi-Qomaru mendapatkan 28.294 suara. Pasangan Mufti-Saleh mendapatkan 19.158 suara. Pasangan Ampian-Rudy mendapatkan 22.819 suara. Sementara pasangan Anna-Frizt mendapatkan 27.022 suara. Untuk jumlah suara sah 97.293 suara, dengan jumlah suara tidak sah 1.564 suara. “Untuk perolehan rekapitulasi ini, hasil pasangan tidak ada yang berubah baik dari TPS hingga tingkat kecamatan,” kata Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama, Senin, 14 Desember 2020.

    Nurris Septa mengatakan tingkat partisipasi masyarakat Kota Metro untuk menyalurkan hak pilihnya mencapai 84 persen dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 115.844 “Secara persentasenya partisipasi kita mencapai 84 persen, untuk jumlah suara sah 97.293 suara, dan jumlah suara tidak sah 1.564 suara, sementara untuk jumlah suara sah dan tidak sah 98.857 suara,” ujarnya.

    Menurut Septa, setelah ini pihaknya akan memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk melakukan gugatan pada hasil pleno yang kiranya tidak puas. “Kalaupun tidak ada gugatan dari pasangan calon kita akan menunggu buku register perkara konstitusi (BRPK), ketika sudah turun maka kami paling lama lima hari setelah BRPK turun kami akan menetapkan pasangan calon terpilih, kemudian kita akan melaksanakan pelantikan,” katanya.

    KPU berharap, pada proses selanjutnya dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sehat. “Semoga pelaksanaannya berjalan aman, lancar, dan sehat. Karena dari beberapa yang kita laksanakan, kita telah melakukan protokol kesehatan yang benar dan ketat di tingkat TPS, kecamatan dan kota. Kami mohon maaf atas nama KPU Kota Metro jika terjadi kesalahpahaman,” ujarnya.

    Sebelumnya dari hasil perhitungan suara di 5 (lima) Kecamatan. Wahdi-Qomaru 28.294 (29.08%), Mufti-saleh 19.158 (19.69%), Ampian-Rudi 22.819 (23.45%) dan Anna-Fritz 27.022 (27.77%). Hasil rekapitulasi yang digelar di lima kecamatan se-Kota Metro sejak Kamis 10 Desember 2020 hingga Sabtu dini hari 12 Desember 2020.

    Wahdi-Qomaru unggul dari tiga pasangan calon lainya, yakni: Anna-Fritz 28 persen, Muft-Saleh 20 persen dan Ampian&Rudi 23 persen. Posisi WaRu berada diatas pasangan calon walikota Anna-Fritz terpaut kurang lebih 1, 31% suara. Pasangan Wahdi-Qomaru unggul sebanyak 1.272 suara dari pasangan Anna-Fritz.

    Keunggulan Wahdi-Qomaru diakui dua calon walikota lainnya Ampian-Rudi dan Mufti-Saleh, melalui ucapan selamat dari dua kandidat tersebut. Selain itu ucapan yang sama juga datang dari Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang akrab dipanggil Nunik, menurut Nunik satu-satunya calon melalui independen yang berhasil di Lampung.

    Dari seluruh rekapitulasi penghitungan suara di 5 Kecamatan di Kota Metro .

    Metro Pusat: 01=8.484. 02=6.303. 03=6.714. 04=8.448 suara.

    Metro Timur: 01=5.598. 02=5.182. 03=5.779. 04=6.059 suara.

    Metro Selatan: 01=3.361. 02=1.676. 03=2.317. 04=3.256 suara.

    Metro Barat: 01=4.977. 02=2.271. 03=3.962. 04=5.050 suara.

    Metro Utara: 01=5.874. 02=3.726. 03=4.047. 04=4.209 suara.

    Total Keseluruhan Kecamatan, 01=28.294. 02=19.158. 03=22.819 dan 04=27.022.

    Selisih 01 dan 04. 28.294 – 27.022 = 1.272 Suara (1.31%).

    Jumlah keseluruhan suara masuk 97.293 Suara. (tama/robi)

  • KPU Kota Metro Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Kota

    KPU Kota Metro Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Kota

    Kota Metro (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro menggelar Rapat Pleno Rekapitulasi tingkat Kota. Ketua KPU Nuriss Septa Pratama menyebutkan bahwa hasil yang diperoleh tidak berubah dari hasil pleno tingkat kecamatan yang telah dilakukan kemarin.

    “Perolehan rekapitulasi sampai saat ini, hasil perolehan suara dari empat paslon baik TPS maupun Kecamatan tidak ada perubahan,” ujar Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama, Senin (14/12/2020).

    Dia menjelaskan, tingkat partisipasi masyarakat Kota Metro untuk menyalurkan hak pilihnya mencapai 84 persen dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 15.844. “Secara persentase nya partisipasi kita mencapai 84 persen, untuk jumlah suara sah 97.293 suara, dan Jumlah suara tidak sah 1.564 suara, sementara untuk jumlah suara sah dan tidak sah 98.857 suara,” ujarnya.

    Dilanjutkan Septa, setelah ini pihaknya akan memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk melakukan gugatan pada hasil pleno yang kiranya tidak puas. “Kalaupun tidak ada gugatan dari pasangan calon kita akan menunggu buku register perkara konstitusi (BRPK) , ketika sudah turun maka kami paling lama lima hari setelah BRPK turun kami akan menetapkan pasangan calon terpilih, kemudian kita akan melaksanakan pelantikan,” tambahnya.

    Dia berharap, pada proses selanjutnya dapat berjalan dengan lancar, aman dan sehat.

    “Semoga pelaksanaannya berjalan aman, lancar dan sehat. Karena dari beberapa yang kita laksanakan, kita telah melakukan protokol kesehatan yang benar dan ketat di tingkat TPS, Kecamatan dan kota, kami mohon maaf atas nama KPU Kota Metro jika terjadi kesalahpahaman,” tutupnya (Roby/Tama)

  • Anna-Fritz Terima Hasil Rekapitulasi KPU Metro dan Ucapkan Selamat Kepada Wahdi-Qomaru

    Anna-Fritz Terima Hasil Rekapitulasi KPU Metro dan Ucapkan Selamat Kepada Wahdi-Qomaru

    Kota Metro (SL)-Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 04 (empat), Anna Morinda-Fritz Akhmad Nuzir (Anna-Fritz) memberikan ucapan selamat kepada Wahdi-Qomaru (Waru) sebagai Paslon dengan perolehan suara tertinggi pada Pilkada kota Metro tahun 2020.

    “Kami Paslon nomor empat Anna-Fritz menerima apapun keputusan dan hasil rekapitulasi dari KPU Kota Metro. Kami ucapkan selamat kepada pasangan calon nomor 01 Wahdi-Qomaru mendapat suara terbanyak pada Pilkada tahun 2020,” ucap Paslon Anna-Fritz pada konferensi Pers di Metro Barat, Senin (14/12/2020).

    Dilanjutkan Anna, ke depan, dirinya bersama Fritz Akhmad Nuzir akan mendukung dan siap berkolaborasi dengan pemerintahan yang baru untuk mewujudkan Kota Metro yang unggul dan lebih baik. “Kami siap bekerjasama dan berkolaborasi untuk mewujudkan Kota Metro yang lebih baik. Kita juga akan berikan kontribusi yang terbaik untuk pemerintahan yang baru dan mudah-mudahan diterima,” kata dia.

    Dikesempatan itu pula, Anna juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada partai pengusung yakni PDIP, Demokrat serta partai pengusung Gerindra, PPP, Hanura, Gelora dan PSI serta para relawan, sahabat muda Anna (SMA), jaringan Anna yang telah bekerja keras mendukung dirinya.

    “Terimakasih sudah bekerja keras dan berjuang bersama kami, terimakasih seluruh jaringan dan relawan serta partai yang telah solid bergerak selama ini. Dan kami meminta maaf kepada masyarakat Kota Metro mungkin selama kami berdua kampanye, kami menimbulkan kerepotan kepada masyarakat,” imbuhnya.

    Ia juga mengajak masyarakat Kota Metro untuk kembali bersatu. Sebab, saat ini pilkada sudah usai dan saatnya menjaga kerukunan dan persatuan yang sudah terjalin dengan baik selama ini. “Pilkada sudah usai untuk para pendukung dan masyarakat jangan lagi terkotak-kotak. Mari kita kembali untuk bersatu,” ucap Anna.

    Senada dikatakan calon Wakil Wali Kota, Fritz Ahmad Nuzir. Dirinya siap memberikan kontribusi terbaik kepada pemerintahan yang baru untuk pembangunan Kota Metro yang lebih baik lagi kedepan. “Selamat kepada Pak Wahdi dan pak Qomaru yang mendapat suara terbanyak pada Pilkada Kota Metro ini. Kami tentu akan siap mendukung dan memberikan kontribusi yang terbaik untuk pembangunan Kota Metro,” tandasnya.

    Pantauan media ini di lokasi, dalam Konferensi Pers yang dihadiri puluhan jurnalis se-Kota Metro tersebut juga diikuti oleh Ketua Tim Pemenangan Yahya Wilis dan Ketua tim kampanye Anna-Fritz Basuki serta seluruh pengurus Partai pengusung dan pendukung serta sejumlah ketua Jaringan dan relawan Anna-Fritz. (Rls)

  • Proses Penanganan Dugaan Korupsi Rehab Gedung Pasar Cendrawasih Oleh Tim Penyidik Jalan Ditempat

    Proses Penanganan Dugaan Korupsi Rehab Gedung Pasar Cendrawasih Oleh Tim Penyidik Jalan Ditempat

    Kota Metro (SL)-Sejak 2019 hingga penghujung tahun 2020, perkara dugaan korupsi kegiatan rehab gedung Pasar Cendrawasih Kota Metro, sebesar Rp3,7 Milliar TA 2018, yang ditangani tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Metro “Jalan ditempat” tetap menunggu hasil audit BPKP Provinsi Lampung yang digandeng Kejaksaan setempat sejak sekitar Juli 2020 lalu untuk menyimpulkan kerugian keuangan negara.

    Dalam prosesnya, sekitar 21 orang saksi telah diperiksa. Diketahui turut terperiksa Kepala BPBD Kota Metro, Pansuri saat menjabat Sekretaris Dinas Perdagangan dan Kepala Dinas Perdagangan LM. Hutabarat. Termasuk pihak rekanan inisial YO dan CA alias An serta konsultan pengawas kegiatan proyek tersebut.

    Hingga Desember 2020, belum diketahui informasi perkembangan penanganan perkaranya. Sebelumnya, Kepala BPBD Pansuri, saat dikonfirmasi tidak dapat memberikan keterangan apapun. Dirinya mengaku semua kewenangan ada pada Kepala Dinas Perdagangan LM. Hutabarat. “Saya kira, semua kewenangan ada pada Kadis Perdagangan Leo M Hutabarat. Saya hanya pelaksana saja,” katanya.

    Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Leo M Hutabarat belum bisa di temui untuk di konfirmasikan. Bersangkutan beralasan sedang padat agenda kerja Dinas serta beralasan sedang berada di luar Kota.

    Untuk diketahui bahwa, kegiatan rehab gedung Pasar Cendrawasih tersebut menelan anggaran sebesar Rp3,7 M, yang dilaksanakan terhadap beberapa item kegiatan, diantaranya pembenahan kios-kios lantai II gedung pasar tersebut, yang kondisinya masih banyak menggunakan dinding papan, rehab atap gedung dengan atap rangka baja serta pengadaan 1 unit eskalator dengan nilai lebih kurang Rp500 juta yang menggunakan produk Cina bukan Jerman.

    Proyek Rehab tersebut diduga bermasalah di setiap item kegiatannya, termasuk rangka baja dan eskalator, yang diketahui sejak diserah terimakan kegiatan proyek tersebut, eskalator tidak berfungsi.

    Pada 26 November 2020 lalu, tim penyidik Kejari Kota Metro bersama pihak Dinas Perdagangan setempat turun ke gedung pasar cendrawasih. Tim penyidik Kejari di lokasi terfokus pada item eskalator saja. Informasi yang diterima media ini, eskalator tersebut sedang dilakukan pembenahan oleh pihak terkait, padahal proses penyidikan perkara sedang berjalan. Terkait ini, tim penyidik Kejari belum dapat memberikan informasi lanjut, meski sudah dihubungi via WhatsApp.

    Untuk diketahui juga bahwa, sebelumnya penanganan perkara ini di era tim penyidik berencana menggandeng tim audit independent guna menyimpulkan nilai kerugian keuangan negara. Saat itu telah memeriksa lebih kurang 10 orang saksi dan terhenti karena pandemi Covid-19.

    Berganti tim penyidik, Kasi Pidsus Subhan dan Kasi Intel Rio Irawan P Halim, proses perkara berlangsung dengan menggandeng tim audit internal yakni BPKP Lampung yang hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan akan rampung.

    Pada Selasa 06 Oktober 2020 lalu, melalui Kasi intel Rio Irawan P Halim, mengatakan, progres perkara terus berjalan dan saat ini masih menuggu hasi audit BPKP untuk mengetahui kerugian negera. “Tahapan, sudah dilaksanakan termasuk memanggil saksi-saksi termasuk saksi ahlinya. Tinggal nanti, dilihat hasil audit BPKP saja. Selanjutnya, apakah nanti diperlukan atau tidak untuk memanggil kembali saksi-saksi dan saksi ahli, tentu menunggu hasil audit,” katanya.

    Keterangan Kasi intel tersebut, berbeda dengan komentar Kasi Pidsus Subhan mengenai saksi ahli. Rabu, 18 November 2020 lalu, saat dikonfirmasikan tim media ini, Kasi Pidsus Subhan mengaku, perkaranya masih menunggu hasil audit BPKP Lampung. Kemudian dari pihak BPKP Lampung yang nantinya diminta sebagai saksi ahli.

    “Proses terus berjalan dan tidak ada kendala. Hanya saja tinggal menunggu hasil audit BPKP Lampung. Selanjutnya untuk saksi ahli, kita minta pihak BPKP Lampung,” ungkap Subhan. (Red)