Kategori: Kriminal

  • Terlambat Datang Bulan Pelajar SMK Swasta di Kota Metro Nekat Bunuh Diri? 

    Terlambat Datang Bulan Pelajar SMK Swasta di Kota Metro Nekat Bunuh Diri? 

    Kota Metro, sinarlampung.co-Seorang pelajar SMK Muhammadiyah 3 Kota Metro, IAR (16), warga asal Desa Gunung Terang, Kelurahan Lehan, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur, ditemukan tewas tewas tergantung, di kamar kosnya, di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Kamis 13 Maret 2025 sekitar pukul 12.30 WIB siang.

    Jasad siswi kelas XII jurusan Teknologi Laboratorium Medik (TLM) itu, kali pertama ditemukan seorang pria berinisial R (20), warga Dusun 1, Desa Sapto Mulyo, Kecamatan Kota Gajah, Lampung Tengah, yang diduga menjadi teman dekatnya alias pacar korban.

    R datang ke kontrakan itu setelah mendapat pesan WhatsApp dari korban, yang meminta R untuk segera datang ke kamar kosnya. “Buruan kesini, kasian badan aku,” bunyi pesan korban yang ditujukan kepada R sekitar pukul 12.00 WIB.

    Saat tiba disana R kaget melihat korban sudah tergantung dengan tali tambang yang diikatkan pada kusen pintu kamar mandi. R kemudian menghubungi warga terdekat, kemudian melapor ke Polsek Metro Barat, yang langsung datang ke lokasi kejadian, bersama Tim Inafis Polres Metro. Petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti di dalam kamar kost korban.

    Kapolsek Metro Barat, Iptu Wardjo, S.Sos membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bersama Tim Inafis Polres Metro sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman dekat korban. “Kami amankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif di balik peristiwa ini,” kata Wardjo. 

    Menurut Kapolsek, jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit untuk keperluan visum. Petugas telah berkoordinasi dengan keluarga korban. “Berdasarkan keterangan saksi sementara korban ini sempat cekcok dengan teman dekatnya si R. Karena korban ini mengalami keterlambatan menstruasi selama tiga bulan. Dugaan sementara, korban ketakutan jika hal ini diketahui oleh keluarganya, yang kemudian mendorongnya untuk mengakhiri hidup,” katanya.

    Kapolsek mengimbau masyarakat, khususnya remaja, untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan keluarga maupun pihak terkait apabila mengalami masalah yang berat. “Jika membutuhkan bantuan, warga dapat menghubungi layanan konseling atau tenaga profesional untuk mendapatkan pendampingan psikologis,” kata Wardjo. (Red)

  • Ini Daftar 60 Brigjen Pol Dimutasi Kapolri di Maret 2025 

    Ini Daftar 60 Brigjen Pol Dimutasi Kapolri di Maret 2025 

    Jakarta, sinarlampung.co-Sedikit terdata 60-an anggota Polri berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi yang dimutasi Kapolri di Maret 2025. Dari jumlah tersebut, ada beberapa yang mendapat kenaikan jabatan dan ada pula yang memasuki usia pensiun.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi Polri terhadap 1.255 personel. Mutasi ini didasarkan pada enam Surat Telegram yang diterbitkan pada 12 Maret 2025. Brigjen Polisi yang masuk dalam daftar ini tercantum dalam ST/488/III/KEP./2025, ST/489/III/KEP./2025, dan ST/490/III/KEP./2025.

    Berikut ini daftar nama Brigjen Pol yang terkena mutasi:

    1. Brigjen Pol. Mardiyono, dari Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri menjadi Kapolda Bengkulu
    2. Brigjen Pol. Waris Agono, dari Danpaspelopor Korbrimob Polri menjadi Kapolda Maluku.
    3. Brigjen Pol Kristiyono, dari Karopsi SSDM Polri menjadi Sahlisosek Kapolri
    4. Brigjen Pol. Aries Syarief Hidayat, dari Karofaskon Slog Polri menjadi Sahlisosbud Kapolri
    5. Brigjen Pol. Mukti Juharsa, dari Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama I Sespim Lemdiklat Polri.
    6. Brigjen Pol. Endar Priyantoro, dari Pati Bareskrim Polri menjadi Kapolda Kaltim
    7. Brigjen Pol. Ruslan Aspan, Wakapolda NTB menjadi Pati Baharkam Polri
    8. Brigjen Pol. Hero Hendrianto Bachtiar, dari Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri menjadi Wakapolda NTB
    9. Brigjen Pol. Totok Suharyanto, dari Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri menjadi Dirtindak Korlantastipidxor Porli 
    10. Brigjen Pol. Singgamata, dari Pati Korlantas Polri menjadi Waketbidkermaoianmas STIK Lemdiklat Polri
    11. Brigjen Pol. Carles Edison Nababan, dari Analis Kebijakan Utama Bidang Pideksus Bareskrim Polri menjadi Dirpa Kortastiipidkor Polri
    12. Brigjen Pol. Ahmad Subarkah, dari Dirppolsatwa Korsabhara Baharkam Polri menjadi Pati Baharkam Polri (dalam rangka pensiun)
    13. Brigjen Pol. Agus Saripul Hidayat, dari Irwil I Itwasum Polri menjadi Pati Itwasum Polri (dalam rangka pensiun)
    14. Brigjen Pol. Moffan Moeoji Kawanti, dari Widyaiswara Kepolisian Utama TK. II Sespim Lemdiklat Polri menjadi Irwil Itwasum Polri
    15. Brigjen Pol. Anom Wibowo, dari Pati Bareskrim Polri menjadi Wakapolda Kepri
    16. Brigjen Pol. Arman Achdiat, dari Kasubditdikmas Ditkamsel Korlantas Polri menjadi Pati Baintelkam Polri
    17. Brigjen Pol. Heny Sulistya Arianta, dari Pati Lemdiklat Polri menjadi Pati Mabes Polri (dalam rangka pensiun)
    18. Brigjen Pol. Andreas Kusmaedi, dari Analis Kebijakan Utama Bidang Polair Baharkam Polri menjadi Pati Baharkam Polri (dalam rangka pensiun)
    19. Brigjen Pol. Andria Martinus, dari Pati Bareskrim Polri (penugasan PD BNN) menjadi Pati Bareskrim Polri (dalam rangka pensiun)
    20. Brigjen Pol. Gagas Nugraha, dari Pati Bareskrim Polri (penugasan PD BNN) menjadi Pati Bareskrim Polri (dalam rangka berobat)
    21. Brigjen Pol. Joko Suharyadi, dari Pati Bareskrim Polri (penugasan PD Kementerian ESDM) menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pidter Bareskrim Polri
    22. Brigjen Pol. Hando Wibowo, dari Pati Densus 88 AT Polri menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pendidikan Densus 88 AT Polri
    23. Brigjen Pol. Riko Sunarko, dari Pati Divpropam Polri menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pamobvit Baharkam Polri
    24. Brigjen Pol. Moh Irhamni, dari Pamen Bareskrim Polri (Persiapan Penugasan Luar Struktur) menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD PPATK)
    25. Brigjen Pol. Sony Sonjaya, dari Pamen Bareskrim Polri (Penugasan PO Badan Gizi Nasional) menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PO Badan Gizi Nasional)
    26. Brigjen Pol. Dover Christian, dari Pamen Bareskrim Polri (Penugasan PD DPD RI) menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD DPD RI).
    27. Brigjen Pol. Yudi Yusman, dari Pamen Bareskrim Polri (Penugasan PD Kemenpenimipas) menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD Kemenimipas)
    28. Brigjen Pol. Anton Setiyawan, dari Pamen Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN) menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN)
    29. Brigjen Pol. Yusuf Hondawantri Nibaho, dari Pamen Lemdiklat Polri (Penugasan PD Lemhannas RI) menjadi Pati Lemdiklat Polri (Penugasan PD Lemhannas RI)
    30. Brigjen Pol. Muhammad Yusup, dari Pamen Lemdiklat Polri (Penugasan PD Lemhannas RI) menjadi Pati Lemdiklat Polri (Penugasan PD Lemhannas RI)
    31. Brigjen Pol. Bambang Hery Sukmajaoi, dari Pamen Baintelkam Polri (Penugasan PD BIN)) menjadi Pati Baintelkam Polri (Penugasan PO BIN)
    32. Brigjen Pol. Faizal, dari Kabagjjanjemenkam Waketbid PP PPTIK STIK Lemdiklat Polri menjadi Pati Lemdiklat Polri (dalam rangka pensiun)
    33. Brigjen Pol. Ane Kristina, dari Sespuskeu Polri menjadi Pati Puskeu Polri (dalam rangka pensiun)
    34. Brigjen Pol. Parlindungan Silitonga, dari Kalemdiklatprofpol Wakatbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri menjadi Pati Lemdiklat Polri (dalam rangka pensiun)
    35. Brigjen Pol. Tumpal Damayanus, dari Karoops Polda Sultra menjadi Pati Polda Sultra (dalam rangka pensiun)
    36. Brigjen Pol. Ruhiyat Hidayat, Karolog Polda Kaltim menjadi Pati Polda Kaltim (dalam rangka pensiun)
    37. Brigjen Pol Herry Sasongko, dari Kabagkurhanjardikbangum Rokurlum Lemoklat Polri menjadi Pati Baharkam Polri.
    38. Brigjen Pol. Hermansyah, dari Irwasda Polda Riau menjadi Pati Itwasum Polri (Penugasan PD Kompolnas)
    39. Brigjen Pol. Hermawan, dari Penyidik Tindak Pidana Madya TK.II Bareskrim Polri menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BAPANNAS)
    40. Brigjen Pol. Supiyanto, dari Pemeriksa Labfor Kepolisian Madya TK.II Bareskrim Polri menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN).
    41. Brigjen Pol. Arif Fajarudin, dari Kabaggassus Robinkar SSDM Polri menjadi Pati SSDM Polri (Penugasan PD Kementerian ESDM)
    42. Brigjen Pol Achmadi, dari Agen Intelijen Kepolisian Madya TK.II Baintelkam Polri, menjadi Pati Baintelkam Polri (Penugasan PD Kementerian Ekonomi Kreatif)
    43. Brigjen Pol. Frans Tjahyono, dari Kabidgasbin Puslitbang Polri menjadi Pati Baharkam Polr (Penugasan PD Kementerain Lingkungan Hidup)
    44. Brigjen Pol. Anggoro Sukartono, dari Karopaminal Divpropam Polri menjadi Kapolda DIY
    45. Brigjen Pol. Ego Hadi Santoso, dari Pengembang Teknologi Informasi Kepolisian Utama Tk.II Div TIK Polri menjadi Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri
    46. Brigjen Pol. Agus Salim, dari Wakapolda Bengkulu menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama TK. I Sespim Lemdiklat Polri
    47. Brigjen Pol. Solihin, dari Widyaiswara Kepolisian Utama TK. I Sespim Lemdiklat Polri menjadi Wakapolda Bengkulu
    48. Brigjen Pol. Misbahul Munauwar, dari Wakapolda Aceh menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama TK. II Sespim Lemdiklat Polri 50. Brigjen Pol. Edi Mardianto, dari Wakapolda Jambi menjadi Pati Sahli Kapolri (Penugasan PD Kemendagri)
    49. Brigjen Pol. K. Rahmadi, dari Wakapolda Jabar menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD Kemenhut)
    50. Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Wakapolda DIY menjadi Wakapolda Jabar
    51. Brigjen Pol. Eddy Djunaedi, dari Widyaiswara Kepolisian Utama TK. II Sespim Lemdiklat Polri menjadi Wakapolda DIY
    52. Brigjen Pol. Giri Purwanto, dari Karotekkom DIV TIK Polri menjadi Pati DIV TIK Polri (dalam rangka pensiun)
    53. Brigjen Pol. Indarto, dari Dirprog Pascasarjana STIK Lemdiklat Polri menjadi Karotekkom DIV TIK Polri
    54. Brigjen Pol. Djoko Setiono, dari Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN) menjadi Dirprog Pascasarjana STIK Lemdiklat Polri
    55. Brigjen Pol. Yusuf Mawadi, dari Sespusdokkes Polri menjadi Pati Pusdokkes Polri (dalam rangka pensiun)
    56. Brigjen Pol. Farid Amansyah, dari Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN) menjadi Sespusdokkes Polri.
    57. Brigjen Pol. Mashudi, dari Kapusinafis Bareskrim Polri menjadi Kapusident Bareskrim Polri.
    58. Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, dari Dirgakkum Korlantas Polri menjadi Pati Baharkam Polri (Penugasan PD Kemenpora)
    59. Brigjen Pol. Aswin Sipayung, dari Penyidik Tindak Pidana Utama Tk.II Bareskrim Polri menjadi Pati Bareskrim Polri (Penugasan PD BNN)
    60. Brigjen Pol. Buoi Hermawan, dari Widyaiswara Kepolisian Utama TK.II Lemdiklat Polri menjadi Penyidik Tindak Pidana Utama TK.II Bareskrim Polri.

    Itulah informasi terkait nama dan posisi baru 62 Brigjen Pol yang terkena mutasi Kapolri pada 12 Maret 2025 ini.  (Red)

  • Ancam Bunuh Petugas PLN Dengan Celurit Kades Rejosari Teguh Maulana Dilaporkan ke Polsek Natar

    Ancam Bunuh Petugas PLN Dengan Celurit Kades Rejosari Teguh Maulana Dilaporkan ke Polsek Natar

    Lampung Selatan, sinarlampung.co-Tidak terima mendapatkan diintimidasi dan diancam akan dibunuh dengan celurit petugas PLN Jaga Natar, bernama Fanki Snafile melaporkan Kepala Desa (Kades) Rejo Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Teguh Maulana, ke Polsek Natar, 12 Maret 2025.

    Bukti Laporan Polisi

    Kepada sinarlampung.co, Fanki, warga Desa Merak Batin Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, sehari hari bertugas di Kantor Jaga PLN Natar, dibawah PT Duma Karya Burian. Pada Sabtu tanggal 08 Maret 2025 sekira Jam 13.45 WIB, dirinya mendatangi rumah pelangga atas nama Teguh Maulana, yang sudah menunggak selama dua bulan, Januari-Februari 2025.

    Saat terlambat satu bulan, ujar Fanki, dirinya telah mengonfirmasi tunggakan listrik satu bulan kepada Kades melalui pesan WhatsApp. Namun, pesan tersebut diabaikan. Dan sesuai prosedur, jika pelanggan menunggak lebih dari dua bulan, maka PLN berhak mencabut sambungan listrik.

    Hingga pada 8 Maret 2025, Franki mendatangi rumah Kades untuk melakukan pemutusan listrik sesuai dengan surat tugas yang telah diberikan. Setelah izin dari pemilik rumah didapatkan, pencabutan dilakukan. “Saat tiba dirumah itu, saya berulang kali memanggil pemilik rumah, dan mengetuk-ngetuk pintu. Namun tidak ada satupun dari rumah itu menjawab, maka dilakukan pencabutan meteran,” kata Fanki, bersama kerabatanya.

    Namun, setelah pencabutan selesai, tiba-tiba Kades Teguh Maulana keluar dari rumah dan langsung melakukan intimidasi dengan mencekik Franki sambil mengancam akan membunuh menggunakan senjata tajam jenis celurit, dan memaksa Frnki untuk memasang kembali meteran listrik yang telah dicabut.

    “Saya sempat menolak, karena dibawah ancama saya akhirnya memasang kembali listrik tersebut demi menghindari keributan lebih lanjut. Saya tidak terima dengan tindakan kekerasan ini, dan kemudian melaporkan ke Polsek Natar,” katanya.

    Fanki menyatakan bahwa pencabutan listrik bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan berdasarkan perintah dari kantor PLN yang disertai surat tugas resmi. Saat terjadi perselisihan, Kades bahkan sempat meminta surat tugas. “Tetapi setelah saya tunjukkan, tetap tidak percaya membuang surat tugas saya, Saya merasa sangat dirugikan karena saya juga dituduh mencuri dan diancam dengan celurit,” ujarnya.

    Kasus itu tercatat dengan laporan Polisi Nomor: LP/B-120/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMPUNG SELATAN/POLDA LAMPUNG, tanggal 11 Maret 2025. Franki juga akan melaporkan kasus ini kepada Bupati Lampung Selatan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. “Tindakan ini sangat memalukan. Seharusnya seorang Kades menjadi contoh bagi warganya, bukan malah melakukan kekerasan terhadap petugas yang menjalankan tugasnya,” ujar Fanki.

    Informasi di Polsek Natar menyebutkan kasus itu kini sedang ditangani Unit Reskrim Polsek Natar. “Benar mas ada laporan. dari buku ada laporan model B-1, dengan Surat Tanda Bukti Laporan Nomor: LP/B-172/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMSEL/POLDA LAMPUNG. Dasarnya Laporan Polisi Nomor: LP/B-120/III/2025/SPKT/POLSEK NATAR/POLRES LAMPUNG SELATAN/POLDA LAMPUNG, tanggal 11 Maret 2025,” kata petugas jaga Polsek Natar.

    Sejumlah warga yang mengetahui kejadian ini menyebutkan bahwa knum Kades itu dikenal arogan dengan masyarakat. Mereka mendesak agar Kades tersebut dicopot dari jabatannya, karena dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin desa. “Memang arogan dan sombong mas. Harus dia dicopot dari jabatannya,” kata warga sekitar rumah pelaku.

    Belum ada keterangan resmi dari Kades Teguh Maulana. Dikonfirmasi wartawan melalui WhatsApp dan telepon untuk mengonfirmasi kejadian ini, Kepala Desa belum merespon. (red)

  • LSM Trinusa Soroti Dugaan Korupsi Tapping Box, Pajak Reklame dan PBB di BPPRD Kota Bandar Lampung

    LSM Trinusa Soroti Dugaan Korupsi Tapping Box, Pajak Reklame dan PBB di BPPRD Kota Bandar Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trinusa DPD Lampung menyoroti dugaan korupsi pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung. Terutama penarikan pajak melalui tapping box, pajak reklame dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

    Sekretaris LSM Trinusa Lampung, Faqih Fakhrozi, menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan sejumlah indikasi ketidakoptimalan dalam pengelolaan pajak daerah oleh BPPRD. “Kami menemukan beberapa masalah serius dalam pengelolaan pajak daerah, terutama terkait pemanfaatan tapping box, pendataan pajak reklame, dan PBB. Hal ini berpotensi merugikan keuangan daerah,” ujar Faqih dalam keterangan persnya, Jumat 14 Maret 2025.

    Faqih menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun LSM Trinusa, BPPRD Kota Bandar Lampung pada tahun 2023 menganggarkan penerimaan pajak daerah sebesar Rp620,195 miliar, namun realisasinya hanya mencapai Rp546,953 miliar atau 88,19% dari target.

    Meskipun beberapa jenis pajak seperti Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan menunjukkan realisasi di atas 100%, namun terdapat indikasi ketidakakuratan dalam pelaporan pajak. Salah satu masalah utama yang diungkap adalah pemanfaatan tapping box yang belum optimal.

    Alat ini seharusnya digunakan untuk merekam transaksi usaha secara real-time guna memverifikasi laporan pajak yang disampaikan oleh wajib pajak. Namun, berdasarkan pemeriksaan, terdapat 93 wajib pajak yang menyetorkan pajak lebih rendah dari nilai transaksi yang terekam di tapping box dengan selisih mencapai Rp3,445 miliar.

    Sebaliknya, 218 wajib pajak lainnya menyetorkan pajak lebih tinggi dari nilai transaksi yang terekam, dengan selisih mencapai Rp7,479 miliar. Artinya ketidakakuratan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kerusakan alat, kesalahan input data oleh kasir, gangguan teknis, dan ketidaklengkapan data yang dikirim oleh wajib pajak. “BPPRD seharusnya lebih ketat dalam memverifikasi data tapping box sebelum menerima laporan pajak dari wajib pajak. Namun, hal ini tidak dilakukan secara optimal,” tegasnya.

    Pendataan Pajak Reklame Tidak Lengkap

    Selain masalah tapping box, LSM Trinusa juga menemukan bahwa 58 objek pajak reklame di wilayah UPT Kecamatan Bumi Waras belum terdaftar dalam data induk wajib pajak. Padahal, objek-objek tersebut memiliki potensi penerimaan pajak sebesar Rp41,6 juta. “Ini menunjukkan ketidakoptimalan dalam pendataan dan pengawasan oleh BPPRD,” ujar Faqih.

    Kendala lain yang dihadapi adalah lokasi kantor pusat wajib pajak yang mayoritas berada di luar Bandar Lampung, sehingga proses pendaftaran objek pajak reklame membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, Faqih menegaskan bahwa hal ini tidak boleh menjadi alasan bagi BPPRD untuk mengabaikan potensi penerimaan pajak.

    Data PBB yang Tidak Valid

    Faqih juga menyebutkan ahwa terdapat 126 Nomor Objek Pajak (NOP) PBB di Kota Bandar Lampung memiliki data yang tidak valid. Sebanyak 65 NOP memiliki luas bumi lebih dari 0 meter persegi tetapi tidak dikenakan NJOP Bumi, 10 NOP memiliki luas bangunan lebih dari 0 meter persegi tetapi tidak dikenakan NJOP Bangunan, dan 51 NOP memiliki luas bumi dan bangunan 0 meter persegi. “Data yang tidak valid ini berpotensi menyebabkan penetapan PBB yang tidak akurat,” kata Faqih.

    Faqih menyatakan pihak sedang menyiapkan unjukrasa sebagai bentuk protes terhadap dugaan korupsi dan ketidakoptimalan dalam pengelolaan pajak daerah, khususnya terkait pemanfaatan tapping box, pendataan pajak reklame dan PBB.

    LSM Trinusa menuntut BPPRD Kota Bandar Lampung untuk segera melakukan perbaikan sistem pengelolaan pajak daerah, termasuk optimalisasi penggunaan tapping box, pendataan ulang objek pajak reklame, dan validasi data PBB. “Kami juga mendesak pemerintah kota untuk melakukan audit menyeluruh terhadap kinerja BPPRD dan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti lalai atau melakukan korupsi,” ujar Faqih.

    Terkait hal itu, belum ada tanggapan resmi dari BPPRD Kota Bandar Lampung . Dikonfirmasi hal itu Kepala BPPRD Kota Bandar Lampung belum merespon. (Red)

  • Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Satu oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus penembakan tiga anggota Polres Way Kanan, yaitu Kapolsek Negara Batin, dan dua Bintara Polres, di arena sabung ayam, di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin, 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.50 WIB,

    Baca: Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Baca: Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Peltu Lubis sudah diamankan di POM-AD. Foto yang diterima redaksi sinarlampung.co terlihat seorang pria berbaju hitam diduga Pelyu Lubis duduk di depan sebuah meja dengan tangan di borgol, dalam pesan WhatsApp di berbagai group tertulis narasi bahwa Peltu Lubis menyerahkan diri. “Peltu Lubis sudah menyerahkan diri, Kopka Basar belum,” tulis narasi di foto itu.

    Pangdam Perintahkan Usut Oknum TNI Yang Terlibat

    Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis telah membentuk tim Polisi Militer, Intelijen Kodam II dan juga Tim Hukum Kodam untuk mengusut kabar keterlibat oknum anggota TNI dalam kasus tersebut. “Kami sudah mendapat informasi dugaan adanya keterlibatan anggota TNI AD dalam peristiwa penembakan di lokasi judi Sabung Ayam yang menewaskan tiga anggota Polres Way Kanan Lampung, Senin 17 Maret 2025,” kata Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kol Inf Eko Syahputra Siregar.

    Pandam, ujar Kapendam mengatakan, telah membentuk tim melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut di lapangan. “Apabila ada keterlibatan oknum dipastikan akan ada sanksi. Terkait adanya isu yang berkembang, kami meminta masyarakat bersabar untuk menunggu lebih lanjut,” ujarnya.

    Eko menegaskan, bahwa Panglima Kodam II Sriwijaya akan tetap berkomitmen apabila dari dugaan oknum TNI yang terlibat maka Kodam II akan melaksanakan proses secara hukum yang berlaku. “Terkait sudah ada pelaku penembakan yang menyerahkan diri ke pihak berwajib kita masih menunggu informasi yang valid dari investigasi dari lapangan,” katanya.

    “Intinya Kodam II sudah membentuk tim dari Polisi Militer, Intelijen Kodam II dan juga Tim Hukum. Jadi mohon bersabar sedikit untuk menunggu perkembang lebih lanjut, nanti kita sampai kemudian hari,” ujarnya.

    Danrem 043/Gatam Lanjutkan Investigasi

    Sementara Komando Resor Militer (Korem) 043 Garuda Hitam (Gatam) Lampung Brigjen TNI Rikas Hidayatullah mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait hal itu. “Saat ini kami sedang melakukan investigasi ke lapangan bersama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung. Mohon doanya,” ujar Rikas dikonfirmasi wartawan melalui pesan whatsapp, Senin malam.

    Menurut Rikas, pihaknya akan terbuka kepada publik terkait kasus tersebut. Terlebih, jika benar dugaan keterlibatan anggotanya dalam kasus penembakan tersebut. “Nanti akan kami sampaikan apa pun hasil investigasinya. Sekarang saya belum bisa berkomentar banyak,” ujarnya.

    Kapolda dan POMAD Turun ke Way Kanan

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika telah melakukan pertemuan dengan POM AD di Mapolda terkait gugurnya tiga anggota Polda Lampung. Usai pertemuan Kapolda bersama rombongan bergerak menuju Way Kanan. “Iya tadi ada pertemuan tapi sudah selesai dan kapolda sudah keluar dari Mapolda,” kata anggota di Mapolda Lampung, Senin malam.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan Kapolda sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) di Way Kanan. “Saat ini Bapak Kapolda bersama POM AD sedang menuju lokasi kejadian,” kata Yuyun.

    Polda, kata Yuni, telah memberikan bantuan dan dukungan kepada Polsek Negara Batin dan tim gabungan yang  sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. “Kami berduka tiga anggota Polri gugur dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Dan saat ini jenazah tiga korban sedang dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan outopsi,” katanya. (Red) 

  • Pria Asal Kotabumi Sopir Calya Aniaya Sopir Ojol di Way Halim Jadi Tersangka

    Pria Asal Kotabumi Sopir Calya Aniaya Sopir Ojol di Way Halim Jadi Tersangka

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sopir mobil Toyota Calya, yang terlibat penganiayaan sopir ojek online di simpang Way Halim, ditetapkan sebagai tersangka di Polsek Kedaton. Pria asal Kota Bumi Tengah, Lampung Utara inisial RW (37), itu sempat diamankan warga, lalu diserahkan ke Polsek Kedaton, pada Minggu 16 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WIB,

    Sementara korban seorang driver ojek online, yang mengalami luka robek di bagian pipi bagian kiri, robek di bagian kepala bagian atas, robek dibagian kepala bagian kiri, robek di kepala bagian belakang dan luka robek di bibir atas, akibat senjata tajam jenis badik, dirawat di rumah sakit.

    Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan pelaku RW (37) diamankan petugas dibantu oleh warga sekitar sesaat peristiwa penganiayaan di lokasi kejadian. Pelaku sudah diamankan dan kini tengah diperiksa secara intensif. “Saat ini pelaku sudah kita amankan, masih kita periksa secara intensif,” Kata Budi Harto, Senin 17 Maret 2025.

    Kapolsek menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan terjadi berawal dari cekcok mulut antara pelaku dan korban setelah kendaraan milik keduanya bersenggolan di Jalan Kimaja. “Mobil pelaku bersenggolan dengan sepeda motor milik korban di jalan Kimaja, kemudian sempat terjadi kejar kejaran hingga sampai di perempatan jalan sultan Agung-kimaja, keduanya berhenti, dan terjadi cekcok mulut,” Ujar Budi.

    Pelaku yang emosi, kemudian mengambil sajam diduga badik kemudian menganiaya korban. “Sajam diambil oleh pelaku dari dalam mobilnya, untuk barang bukti sajam masih kita lakukan pencarian,” ujarnya.

    Selain pelaku, Polisi mengamankan satu unit mobil merk Toyota Calya warna abu abu milik pelaku. “Pelaku kita jerat dengan pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, dengan ancaman hukuman kurungan penjara paling lama 5 tahun,” Kata Budi. (Red/*)

  • Penyataan Polda Lampung Soal 3 Polisi Tewas Saat Grebek Sabung Ayam Way Kanan

    Penyataan Polda Lampung Soal 3 Polisi Tewas Saat Grebek Sabung Ayam Way Kanan

    Lampung Selatan,Sinarlampung.co — Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari mengonfirmasi insiden tewasnya tiga personil polisi yang sedang melakukan penggrebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.

    Berita Terkait : Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Kombes Yuni menjelaskan kepada media, bahwa insiden berawal dari 17 personel kepolisian dari Polres Way Kanan tengah melakukan penggerebekan di lokasi sabung ayam yang kemudian mereka diserang dengan tembakan dari orang yang tidak dikenal, yang mengakibatkan tiga anggota polisi tewas.

    Berita Terkait : Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    “Saat kejadian, tiga anggota kami terkena tembakan di bagian kepala, dan kami sedang melakukan evakuasi jenazah menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses autopsi,” kata Kombes Yuni, Senin 17 Maret 2025.

    Lanjutnya, Kapolda Irjen Helmi Santika saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi kejadian untuk memastikan keamanan anggota lainnya dan pihaknya juga kini tengah berfokus pada pengamanan anggota yang tersisa dan mencari pelaku penyerangan ini.

    Diketahui insiden ini menjadi perhatian serius dan sedang dalam penyelidikan lebih lanjut, adapun ketiga anggota yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib.  (*/Red)

     

  • Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Way Kanan, sinarlampung.co-Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggota Reskrim Polres Way Kanan Bripka Petrus, Bripda Ghalib, tewas saat melakukan penggerebekan lokasi sabung ayam, di Umbul Umbul Naga, Kampung Karang Manik (Kawasan Register 44,red), Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin 17 Maret 2025 sekira pukul 16.30.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, Tim Samapta Polres Mesuji, dipimpin Ipda Engga, bersama anggota Sat Samapta, dibup-up anggota Reskrim, beserta Kapolsek dan anggota Polsek Negara Batin, melakukan penggerebekan area judi sabung ayam, yang diduga dikendalikan oleh oknum anggota TNI Kopral Kepala (Kopka) Basar dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis.

    Petugas yang datang melakukan penggerebekan sempat membuang tembakan, dan membuat para pemain sabung ayam kocar-kacair. Suara tembakan terdengar begitu riuh, tidak diketahui pasti pistol mana yang mengenai Kapolsek dan dua bintara Reskrim Polres Way Kanan itu. Kabar lain menyebutkan pasca suara tembakan peringatan polisi ada suara tembakan balasan yang mengenai angota Polisi.

    Tubuh Kapolsek, dan dua anggota Polisi itu ditemukan ditempat terpisah, dengan luka tembak dibagian kepala. Sementara oknum TNI yang diduga pemilik lokasi sabung ayam hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

    “Kabatnya Samapta Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin melakukan penggerebekan area perjudian sabung ayam pada senin sore, lokasi penggerebekan di desa Karang Manik (Kawasan Registet 44), kecamatan Negara Batin,” kata sumber sinarlampung.co di Way Kanan.

    Penggerebekan pada pukul 16.30 WIB, di pimpin Ipda Engga Samapta Polres Way Kanan. “Saat penggerebekan terjadi, terdengar letusan tembakan yang tidak di ketahui arahnya, tembakan tersebut mengenai Kapolsek dan dua anggota lainnya, Kapolsek dan dua anggota meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya.

    Jasad ketiga anggota Polri itu kemudian dimasukkan kantung enazah. Kemudian diangkut dengan mobil ambulan dari Puskesmas Gisting Jaya. Situasi dilokasi masih belum kondusif, jajaran kepolisian dari Polsek dan Polres Way Kanan masih siaga.

    Anggota DPDR Kabupaten Way Kanan Dapil III Negera Batin, Aswir membenarkan kabar wafatnya tiga anggota Polres Way Kanan di lokasi sabung ayam kawasan Register 44 itu. “Ia benar ada kejadian itu, tapi itu baru kabar ya dan kejadiannya di Umbul Naga, Register 44, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan,” ujar Aswir, dikofirmasi wartawan Senin 17 Maret 2025 malam.

    Menurutnya, saat ini kondisi masih panas dan pihaknya belum bisa mendekat. Aparat kepolisian sedang menuju lokasi kejadian. “Sementara baru informasi ini yang kita terima, Kapolsek Negara Batin dan dua anggota reskrim Polres Way Kanan meninggal dunia. Apakah ini sudah A1 atau belum nanti jelasnya langsung konfirmasi dengan pihak kepolisian saja ya,” jelas Aswir.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan peristiwa tersebut. “Benar terjadi peristiwa penembakan terjadi dengan kronologis yakni 17 personel polri polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam, saat di tkp langsung ditembaki oleh orang tak dikenal sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” katanya, Senin 17 Maret 2025.

    Menurutnya, saat ini ketiga jenazah anggota tersebut dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi. “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi dan Kapolda langsung menuju TKP dan kini kita dalam fokus mengamankan anggota yang lain,” kata Yuni Iswandari.  (Red)

  • Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Way Kanan, Sinarlampung.co – Penggerebekan arena sabung ayam sekira pukul 16.50 WIB di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan berubah insiden berdarah, tiga anggota polisi dilaporkan tewas setelah ditembak dalam operasi tersebut.

    Tiga anggota kepolisian yang gugur adalah, Kapolsek Negara Batin, IPTU Lusiyanto (MD), Bripka Petrus dan Bripda Ghalib. Berdasarkan informasi, Penggerebekan ini dilakukan oleh Polres Way Kanan yang dipimpin oleh IPDA Engga, dengan dukungan anggota Sat Samapta serta Kapolsek Negara Batin dan jajarannya.

    Dengan sasaran operasinya adalah lokasi sabung ayam yang diduga dimiliki oleh anggota TNI, Kopka Basar dan PELTU Lubis. Informasi awal mengenai kejadian ini tersebar luas di grup WhatsApp, dengan laporan yang menyebutkan bahwa Kapolsek dan anggota Polres Way Kanan ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam.

    Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.

    Peristiwa ini menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat dan aparat keamanan. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kronologi detail kejadian dan pelaku penembakan. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian yang mengakibatkan gugurnya tiga personel mereka. (*/Red)

  • Polda Lampung Segel Gudang Industri Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Kalianda

    Polda Lampung Segel Gudang Industri Kemasan MinyaKita Tak Sesuai Takaran di Kalianda

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung, menyegel pabrik kemasan Minyakita, yang melakukan praktik curang dengan mengurangi takaran minyak dalam kemasannya. Gudang ilegal tersebut ditemukan di Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Senin Maret 2025,

    Tim mengamankan sekitar sato ton minyak siap edar, termasuk ribuan botol kemasan kosong siap isi, ribuan bok kardus, dua timbangan besar, termasuk mesin pres dan pengisian di pabrik yang disegel, atas nama PT SWA.

    Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Dery Agung Wijaya mengatakan Tim subdit Indaksi melakukan penggerebekan di sebuah gudang pengemadan MinyaKita, di Kalianda, yang terindikasi melakukan kejahatan ekonomi.

    “Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya minyak goreng kemasan yang tidak sesuai ukuran standar. Setelah penyelidikan dilakukan, petugas menemukan bahwa kemasan yang seharusnya berisi satu liter minyak, ternyata hanya berisi sekitar 750 hingga 900 mililiter, ” Kata Dery Agung Wijaya di dampingi Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni.

    Petugas kemudian melakukan pemeriksaan, dan menemukan lokasi gudang yang dijadikan tempat pengemasan, merek MinyaKita, milik PT Ranadipraja Niaga Nusantara, Bogor, Jawa Barat, perwakilan Lampung. ‘Hasil pemeriksaan sementara, produksi kemasan MinyaKita itu beroperasi sejak Januari 2024. Opelah Rp2 Miliar perbulan, ” Katanya saat ekspose di Polda Lampung.

    Menurut Dery, barang bukti kemasan MinyaKita siap edar ada sekitar satu ton, terhitung 198 botol berisi sekitar 750-900 militer. Isi tidak sesuai dengan kemasan. “Ketika dilakukan pengukuran minyak yang berjumlah 1 liter tanpa label literannya hanya berjumlah 500 liter saja, sedangkan merek tersebut menjual harga literan, ” Ujarnya.

    Dirkrimsus mengatakan hal ini merupakan informasi dari masyarakat bahwa minyak yang sudah beredar, tidak mencantumkan berat bersih atau label. “Barang bukti yang diamankan, berupa minyak yang sudah dikemas dan minyak belum dikemas serta timbangan dan nota penjualan. Banyak alat bukti yang tidak dibawa, berupa mesin dan alat-alat untuk membuat minyak tersebut akan tetapi sudah kami pasang garis polisi,” ujarnya.

    Menurut Dery, hingga pihaknya masih mendalami kasusnya. Pihaknya sedang memeriksa saksi saksi termasuk pemilik gudang dan penggemarnya. “Kami masih mendalami kasus ini. Perkiraan omset terhitung sejak bulan Januari sekitar Rp2 miliar dan untuk kerugian negara masih kami dalami,” katanya.

    Sementara saat pemggerebekan di gudang itu, selain petugas Ditreskrimsus Polda Lampung, terlihat juga ada pria berseragam. TNI di lokasi gudang, di Desa Kedaton, Kalianda. Hingga kini belum diketahui siapa pemilik dan pengelola kemasan MinyaKita tidak sesuai takaran di Kalianda itu.

    Di Lampung terdapat beberapa lokasi gudang yang juga mengemas MinyaKita, di antaranya ada di Bandar Lampung, Hajimena Natar, Tanjung Bintang, Bayu Pass Soekarno Hatta.(Red)