Kategori: Kriminal

  • Dua Guru Ditemukan Tewas di Kamar Hotel di Sleman

    Dua Guru Ditemukan Tewas di Kamar Hotel di Sleman

    Sleman (SL) – Dua orang dalam kondisi meninggal dunia ditemukan di sebuah hotel, Jalan Godean, Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Gamping pada Senin (24/12/2018). Keduanya diketahui berprofesi sebagai guru. Sampai saat ini, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan dan belum mengetahui penyebab meninggalnya kedua orang tersebut.

    Kapolsek Gamping Kompol Hendri Multi mengatakan, pada pukul 12.00 WIB di sebuah hotel ditemukan dua orang laki-laki dan perempuan meninggal dunia. Berdasarkan identifikasi, keduanya berprofesi sebagai guru.

    Ia mengatakan keduanya bukan warga Sleman melainkan warga Jawa Timur. Keduanya, SJ (52) laki-laki merupakan warga Ponorogo, dan US (51) perempuan, merupakan warga Blitar. “Saat ini masih di RS Bhayangkara, kami masih melakukan penyelidikan dan belum tahu penyebab keduanya meninggal,” kata Hendri pada Selasa (25/12/2018).

    Hendri mengatakan, pihaknya juga saat ini masih menunggu pemeriksaan dari pihak RS Bhayangkara. “Sampai saat ini, dari pihak RS belum memberikan hasil pemeriksaannya,” ujarnya.

    Sementara terkait status hubungan keduanya, pihak kepolisian masih menyelidikinya. Hendri mengatakan, pemeriksaan sebelum dibawa ke RS Bhayangkara, di keduanya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. “Kami menerima laporan itu jam 12.00 WIB, lalu kami olah TKP (tempat kejadian perkara),” ujar Hendri. Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi, korban SJ terlihat pada Minggu (23/12/2018) sekitar pukul 20.00 WIB untuk melaksanakan salat di musala hotel.

    Karena curiga tidak adanya aktivitas setelah melihatnya terakhir kali, saksi mencoba masuk ke kamar yang digunakan korban. Saksi mengetuk pintu namun tidak ada tanggapan. Setelah tidak ada tanggapan dan pintu dalam kondisi tidak terkunci, saksi masuk ke kamar dan melihat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 12.00 WIB. (jogjapolitan)

  • Kapendam Jaya Tanggapi Kasus Penembakan Perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto oleh Oknum TNI

    Kapendam Jaya Tanggapi Kasus Penembakan Perwira TNI Letkol Dono Kuspriyanto oleh Oknum TNI

    Jakarta (SL) – Sersan Dua JR, anggota TNI AU, yang menembak Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Letkol Dono Kuspriyanto ditembak oknum anggota TNI AU, Serda JR, Selasa (25/12/2018) sekitar pukul 23:30.

    Serda JR ditahan di Pusat Polisi Militer TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kepala Dinas Penerangan Kodam Jaya atau Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi menjelaskan motif penembakan Seda JR kepada Letkol TNI Dono Kuspriyanto.

    Menurut Kristomei Sianturi, penembakan terhadap Letkol Dono Kuspriyanto adalah murni tindak kriminal. “Terjadi serempetan antara kendaraan yang dinaiki korban dan terduga pelaku di Jalan Jatinegara Barat,” ujar Kristomei Sianturi dalam keterangan pers, Rabu (26/12/2018) siang.

    Tetapi, Letkol Dono Kuspriyanto tidak berhenti dan dikejar oleh pelaku. “Lalu lintas cukup padat, kendaraan tidak bisa melaju dengan cepat, sehingga bisa dikejar oleh pelaku,” ujar Kristomei Sianturi. Karena mobil Letkol Dono Kuspriyanto tidak berhenti, pelaku kemudian mengeluarkan tembakan.

    Tembakan dua kali tidak digubris oleh korban sehingga kendaraan korban masih melaju. “Pelaku kemudian kembali lepas tembakan,” ujar Kapendam.

    Letkol Dono Kuspriyanto akhirnya menghentikan mobil setelah tekena tembakan di bagian pelipis dan punggung tembus ke depan. “Pelaku saat melakukan tindakannya dalam keadaan mabuk atau terpengaruh oleh minuman keras,” ujar Sianturi.

    Letkol Dono Kuspriyanto Tewas di Belakang Sopir

    Anggota TNI ditembak di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam. Dalam peristiwa tersebut satu orang anggota TNI ditembak di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, meninggal dunia.

    Anggota TNI ditembak diketahui seorang perwira menengah TNI AD berpangkat Letnal Kolonel (Letkol). Korban meninggal dengan posisi duduk di bangku kemudi mobil dinasnya.

    Anggota TNI ditembak diketahui bernama lengkap Letkol CPM Dono Kuspriyanto. Letkol Dono Kuspriyanto terkahir bertugas di Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD (Puspomad). Mobil dinas yang dikendari Letkol Dono ditembak oleh orang terlatih dari bagian belakang dan samping. Pelaku penembakan diketahui mengendarai sepeda motor Yamaha NMax berwarna hitam.

    Dari foto-foto yang beredar di media sosial, termasuk di akun resmi Infokomando, nomor polisi Yamaha NMax pelaku adalah B 4619 TSA. Dalam kasus penembakan ini, Letkol Dono Kuspriyanto diduga ditembak saat berada di dalam mobil. Pantauan  di lokasi setelah petugas kepolisian terjun di lokasi, terdapat 8 butir peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Informasi yang beredar, pelaku penembakan adalah oknum anggota TNI AU berinisial JR. Penjelasan Kapendam Jaya Terkait Pelaku Penembakan Letkol Dono Kuspriyanto Kepala Dinas Penerangan Kodam Jaya atau Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi saat dihubungi, membenarkan bahwa pelaku penembakan Letkol CPM Dono Kusoriyanto adalah JR.

    Serda JR Anggota TNI AU Mabuk Saat Tembak Letkol Dono Kuspriyanto

    o
    Penembakan anggota TNI berpangkat letkol di kawasan Jatinegara. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

    “Ya benar. Nama pelaku seperti itu,” ujar Kolonel  Kristomei Sianturi ditanya apakah benar pelaku penembakan adalah oknum TNI AU berinisial JR.

    Kristomei Sianturi mengatakan, Kodam Jaya bersama Polda Metro Jaya siang ini akan memberikan keterangan secara resmi terkait penembakan anggota TNI AD. Kristomei Sianturi menambahkan, polisi dan polisi militer masih mendalami apa motif oknum TNI AU berinisial JR menembak Lelkol Dono.

    Ketika ditanya apakah penembakan itu terkait masalah pribadi atau urusan kedinasan, Kolonel Sianturi mengatakan, “Tidak mungkinlah kalau terkait kedinasan.”

    Kolonel Kristomei Sianturi menambahkan, oknum TNI AU berinisial JR saat menembak Letkol Dono Kuspriyanto dalam keadaan mabuk. “Ya, yang bersangkutan juga dalam keadaan mabuk saat menembak korban. Tetapi, informasi lebih jelas nanti siang ada jumpa pers,” ujar Kristomei Sianturi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono belum mau menjelaskan secara rinsi peristiwa penembakan terhadap Letkol Dono Kuspriyanto. “Siang ini akan ada jumpa pers bersama. Nanti dijelaskan secara lengkap di sana,” ujar Argo Yuwono saat dihubungi Wartakotalive.com.

    Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga saat dihubungi juga menjelaskan akan ada konferensi pers bersama. “Tentang kasus penembakan di Jatinegara, akan dilaksanakan Press Con gabungan di media center Kodam Jaya jam 11.00. Bersama Kabid Humas PMJ dan Dispen AU,” Kadispen TNI AU, Marsma Novyan Samyoga

    Keterangan Saksi: Dengar Tembakan

    Sementara itu, informasi yang didapat bahwa mobil yang dikendarai oleh Letkol CPM Dono Kuspriyanto, saat ini berada di jalur busway, saksi mata yang enggan menyebutkan namanya hanya mendengar letusan tembakan berkali-kali. “Saya cuma denger suara tembakan berkali-kali cuma saya ngak tahu, cuma denger aja. Selebihnya saya nggak tahu,” kata seorang pedagang di lokasi, Rabu (26/12/2018).

    Di TKP, petugas menemukan sebuah motor Yamaha NMax yang diduga milik pelaku.

    o
    Motor Yamaha NMax B 4619 TSA yang diduga dikendarai pelaku penembakan Letkol CPM Dono Kuspriyanto (infokomando)

    Kondisi motor tersebut juga terlihat sedikit rusak karena diduga terjatuh. Kini mobil maupun motor tersebut dibawapetugas ke Polres Metro Jakarta Timur. Hingga kini, polisi dan Polisi Militer TNI AD terlihat berada di lokasi kejadian.

    Sementara itu, dilaporkan petugas telah menangkap pelaku penembakan Letkol Dono. Berdasarkan informasi yang diterima pelaku berinisial Jon R. Pelaku juga merupakan seorang oknum anggota TNI. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait informasi penangkapan pelaku dan motif penambakan tersebut. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi terkait peristiwa penembakan di Jatinegara tersebut.

    Pertemuan Kedua Belah Pihak 

    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalukan pertemuan pasca-peristiwa penembakan terhadap anggota TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto pada Selasa (25/12/2018) malam.

    Berdasarkan pantauan Antara, pertemuan itu berlangsung di Mapolres Jakarta Timur. Namun, sampai pertemuan itu selesai pada Rabu (26/12/2018) dini hari, tidak ada pihak baik dari Polri maupun TNI yang memberikan keterangan terkait kasus penembakan anggota TNI Letkol Dono Kuspriyanto.

    Awak media yang sudah menunggu di depan Mapolres Jakarta Timur hanya bisa mengambil gambar saat mobil-mobil dinas TNI keluar dari Mapolres Jakarta Timur. Diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    Untuk diketahui, anggota TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto yang mengendarai mobil ditembak orang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor di depan Sekolah Santa Maria Fatima, Jatinegara, Jakarta Timur. Di lokasi kejadian ditemukan proyektil dan motor Yamaha Nmax milik pelaku yang ditinggal di TKP. Selain itu, bercak darah juga masih terlihat dilokasi kejadian tersebut.

    Saat ini, polisi tengah mengejar pelaku penembakan tersebut. (tribunnews)

  • 8 Orang Bersaksi Sidang Korupsi Bupati Lamsel Nonaktif Zainudin Hasan

    8 Orang Bersaksi Sidang Korupsi Bupati Lamsel Nonaktif Zainudin Hasan

    Bandarlampung (SL) – Dalam sidang lanjutan atas kasus suap Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nonaktif Zainuddin Hasan, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) hadirkan 8 orang saksi pada Rabu (26/12/ 2018).

    Persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang, Bandar Lampung, JPU KPK Subari Kurniawan dan tim memanggil para saksi yang sebagian besar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Selatan.

    Kedelapan saksi itu yakni, Yudi Iswanto PNS di PUPR Lamsel, Basuki Purnomo PNS di PUPR Lamsel, Rudi Rojali PNS di PUPR Lamsel, Taufik Hidayat PNS di Dinas Perumahan dan Pemukiman Lamsel, Lares Cahyadi PNS di PUPR Lamsel, Agung Hanatio PNS di Dinas Perumahan dan Pemukiman Lamsel, Ketut Dirgahayu PNS di PUPR Lamsel, Wayan Susana PNS di Dinas PU Lamsel.

    Pantauan di lokasi, pada pesidangan yang diketuai oleh Mien Trisnawati, kedepan saksi tersebut ditanyakan seputar kasus suap kasus di lingkungan Dinas PUPR Lamsel. Sampai saat ini, jalannya sidang terpantau masih berlangsung tertib dan dijaga oleh beberapa anggota dari brimob Polda Lampung. (nt)

  • Letkol Pom TNI-AD Tewas Ditembak OTD di Jatinegara

    Letkol Pom TNI-AD Tewas Ditembak OTD di Jatinegara

    Jakarta (SL) -Dikabarkan seorang anggota TNI AD ditembak oleh orang tak dikenal di Jalan. Jatinegara Barat di depan toko karpet Victoria Jakarta Timur. Kejadian tersebut terjadi hari Selasa (25/12/2018) pukul 23.20 wib.

    Kondisi korban tewas di tempat

    Anggota TNI AD ditembak saat posisinya berada di dalam mobil dengan plat Nomer Puspomad 2334-34. Awal Kejadian dikabarkan oleh saksi, bermula dari depan IGD RS Hermina Jatinegara mobil TNI di tembak belakang mobilnya, lalu masih jalan terus dan di kejar oleh orang tak dikenal, kemudian pelaku menembak pintu samping sebelah kiri pas depan toko karpet viktori kampung Pulo.

    Inseden tewasnya seorang anggota TNI AD yang diketahui bernama Letkol Dono Puspomad Leting Kasad 87 ini belum diketahui motif atas pembunuhannya. Polisi masih melakukan pembatasan police line di TKP. (tdy/nt)

  • Money Changer PT Bali Top Disantroni oleh Sekawanan Perampok

    Money Changer PT Bali Top Disantroni oleh Sekawanan Perampok

    Bali (SL) – Money changer PT Bali Top di Jalan Nakula, Legian, Kuta, disatroni perampkok, Jumat (21/12) sekitar pukul 02.30 dini hari. Pelaku yang diperkirakan lebih dari tiga orang menganiaya dan mengikat satpam I Putu Juliarta (37) hingga luka-luka. Setelah melumpuhkan satpam, kawanan bandit membawa kabur uang Rp 1 miliar lebih.

    Informasi yang dihimpun, awalnya Juliarta yang jaga seorang diri sedang berada di dalam ruangan lantai satu. Ia pun dikagetkan dengan kemunculan tiga orang mengenakan penutup wajah datang dari lantai dua dan mulut korban langsung dibekap. “Juliarta sempat berontak tapi dipukul kemudian diseret. Pelaku juga mengancamnya dengan pisau belati. Korban mengalami luka memar dan sempat tak sadarkan diri,” ujar sumber petugas.

    Sekitar pukul 03.30 wita, korban tersadar dan berhasil melepaskan ikatan lakban di tangannya lalu keluar meminta pertolongan. Warga sekitar lantas menolong korban seraya melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kuta. Hasil olah TKP, pelaku diduga masuk dengan cara memanjat ke lantai dua menggunakan kayu kemudian turun ke lantai satu melumpuhkan satpam mengambil brankas yang ada di dalam ruangan berisi uang Rp 1 milisr lebih. “Ada warga melihat mobil minibus melaju cepat di TKP sebelum satpam minta tolong,” ungkap sumber.

    Polisi mengamankan sejumlah barang di TKP seperti linggis dan pahat. Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Putu Ika Prabawa belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian tersebut. (BLC)

  • Anggota TNI Dikeroyok Sekelompok Orang

    Anggota TNI Dikeroyok Sekelompok Orang

    Jakarta (SL) – Pengeroyokan terhadap anggota TNI kembali terulang, setelah insiden di parkiran pertokoan Arundina Cibubur Ciracas Jakarta Timur, kini anggota TNI Kodim 0505/JT dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di Cafe Falatehan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu (22/12/2018) pukul 04.00 wib.

    Korban pengeroyokan yang diketahui sebagai anggota TNI berpangkat Koptu Ta.Kodim 0505/JT atas nama Agus Suryanto warga Rt 01 Rw 08 Kel Kalisari Kec. Ps Rebo Jaktim harus dilarikan ke RS Pertamina untuk jalani perawatan serius.

    “Kami sedang dalami motif para pekaku dan kronologis insiden pengeroyokan tersebut. “Kata Intel Kodim pada media ini.

    Korban saat ini masih berada di IGD RS Pertamina Kebayoran Baru Jaksel yang ditemani oleh istrinya. “Saya shock mendengar suami saya dikeroyok orang, dan akibat pengeroyokan itu, suami saya mengalami pendarahan di otak dan tidak sadarkan diri. “ucap istri korban.

    Sementara, korban rencana akan dirujuk ke RSPAD Jakpus. (KBT)

  • Seorang Ayah Aniaya Anak Kandung Secara Brutal

    Seorang Ayah Aniaya Anak Kandung Secara Brutal

    Malang (SL) – Seorang pria bernama Tajab (34), hanya bisa menunduk saat digelandang oleh salah seorang petugas dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Jumat (21/12). Mengenakan baju warna oranye bertuliskan ‘tahanan’, kini dia resmi menjadi penghuni hotel prodeo Polres Malang.

    Buruh tani itu ditahan karena diduga melanggar UU Nomor 23 tahun 2004, mengenai kekerasan dalam rumah tangga. Dia menganiaya anak kandungnya, PW, 16, selama enam tahun.

    Soelah tidak ada penyesalan, Tajab tampak cengengesan saat dimintai keterangan oleh penyidik UPPA. Keterangan yang diberikan juga kerap berubah. Bahkan, dia juga mengaku tak menyesal dan merasa berbuat jahat dengan menganiaya korban. Jawaban acuh tak acuh dan polos tersangka ini membuat penyidik pun geram. Mereka harus mengeluarkan suara tinggi hingga tersangka mau tak mau mengaku menyesal. “Ojo bohong loh ya pak. Katakan yang jujur,” desak salah satu penyidik.

    Dari mulut tersangka, dia mengaku telah menganiaya anaknya selama enam tahun. Hal ini dilakukan sejak si anak tinggal bersama dia dan istrinya.

    Sebelumnya, remaja tanggung tak sekolah itu tinggal bersama neneknya. Karena si nenek meninggal, akhirnya tinggal di rumah ayahnya, Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

    Tajab kerap marah saat mendapati anak gadisnya tak berada di rumah. Padahal, menurutnya sudah pergi sejak pukul 06.00 WIB dan baru pulang menjelang Maghrib.

    Jika sudah begini, Tajab naik darah. Dia seolah kalap dan memukuli anaknya dengan membabi buta. Mulai dari menampar, memukul dengan tangan kosong bagian tengkuk, hingga memukul dengan sapu atau gagang kayu.

    Bukan hanya itu, Tajab bahkan menyundut wajah korban dengan rokok. Lutut dan betis juga menjadi sasarannya.

    Parahnya lagi, beberapa waktu lalu, Tajab marah besar kepada PW. Saat itu, PW diminta ibunya untuk membeli beras. Namun, ditunggu lama anaknya itu tak pulang-pulang, dan baru pulang saat petang. Hal ini membuat Tajab emosi.

    Dia menyundut korban dengan rokok. Bahkan meminta anak sulungnya itu untuk menjulurkan lidah. Setelah lidah terjulur, tanpa ampun ditusukkan jarum jahit ke lidah PW, beberapa kali. Hingga PW menangis dan meraung kesakitan.

    “Gitu itu, apa anaknya nggak kesakitan? Nggak berlumuran darah lidahnya,” tanya salah satu penyidik, Palupi.

    “Ya nangis, ya bilang sakit, ya berlumuran darah,” jawab Tajab enteng.

    “Kemudian, sampeyan nggak kasihan? Nggak sampeyan obati?” lanjut Palupi.

    “Nggak,” jawab Tajab.

    Tajab mengaku, dia kesal karena si anak kerap keluar rumah. Begitu juga ketika diminta untuk mencari kayu. PW akan pulang menjelang sore. Bukan hanya itu, Tajab juga merasa malu ketika PW sering menunggu di tempat orang hajatan. Seolah tengah menantikan bingkisan hajatan.

    “Pulang kerja, tani, capek lihat anak begitu. Saya marah. Dia juga sering, orang punya gawe ditungguin. Kan saya malu sebagai orang tua,” katanya. Selama ini, Tajab mengaku tidak pernah menasehati anaknya dengan lembut, dengan duduk manis sambil saling bertukar cerita. Hanya cara kekerasan yang dia lakukan. “Kalau dia mulai nggak pulang, ya saya pukuli,” katanya.

    Ternyata, kebrutalan Tajab ini sudah menjadi rahasia umum di kampungnya. Warga kampung hingga perangkat desa dibuat gerah. Pernah hal ini dilaporkan ke perangkat desa. Kemudian diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

    “Tapi ternyata nggak berhenti. Akhirnya kerabat korban ini marah. Karena sudah ada kesepakatan kok si anak tetap dipukuli. Akhirnya mereka lapor kepada polisi,” kata Kanit PPA Polres Malang Ipda Yulistiana Sri Iriana.

  • Polisi Tanjung Balai Amankan Shabu 15 Kg Dari Oknum Polisi, Ketua PK Golkar dan WN Malaysia

    Polisi Tanjung Balai Amankan Shabu 15 Kg Dari Oknum Polisi, Ketua PK Golkar dan WN Malaysia

    Tanjungbalai (SL) – Satuan Narkoba Polres Tanjungbalai berhasil menggagalkan peredaran gelap narkoba jenis sabu-sabu seberat 15 kilogram jaringan internasional yang akan dibawa ke wilayah Kota Medan, Kamis (20/12/2018). Pelaku peredaran narkoba ini melibatkan oknum anggota Polres Tanjung Balai, oknum Ketua Partai Golkar, dan warga Negara Malaysia.

    Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai didampingi Wakapolres Kompol Edi Bona Sinaga dan Kasat Narkoba Polres Tanjungbalai AKP Adi Haryono SH serta sejumlah petinggi di Mapolres Tanjungbalai kepada awak media mengatakan tiga tersangka Brigadir DP (30) merupakan Anggota Kepolisian dan Agusyanto alias Agus (35) yang merupakan salah satu Ketua Partai Golkar di Kecamatan Tanjungbalai Selatan warga Jalan Mayor Umar Damanik dan Nur Famizal Bin Ramdan (23) warga Selanggor Malaysia warga Jalan Teratai Sungai Kajang Baru 45500 Tanjung Karang Selanggor.

    “Penangkapan berawal saat petugas mendapat informasi adanya akan transaksi narkoba dengan dua unit mobil membawa narkoba menuju Medan. Selanjutnya petugas kita berhasil menghentikan satu Mobil Suzuki Vitara BK-1686-SA yang berisi ketiga tersangka yang kurir untuk mengawal narkoba jenis sabu sabu 15 kilogram asal Malaysia,” katanya.

    Kemudian, satu unit mobil Toyota Kijang Inova  BK-1565-TW, yang diduga membawa tas yang berisi narkoba terparkir ditinggal pemiliknya yang saat ini masih dikejar (DPO).

    Nur Famizal, menyatakan dirinya ke Tanjungbalai, ini menggunakan jalur laut dan langsung menjumpai Agus Yanto alis Agus (35) di Tanjungbalai. Warga Negara Malaysia ini mengaku, saat ini belum mendapatkan upah jika barang ini belum sampai ditangan pemilik dan ia mengakui barang  didapatnya  dari Malaysia kepemilikan abang angkatnya atas nama Toni.

    “Saat ini, kita sudah mengantongi nama tersangka yang kabur AL- dan R (DPO) yang berhasil kabur saat pengejaran, kini ketiga tersangka akan dikenakan Undang-Undang Narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun penjara, maksimal seumur hidup atau Hukuman Mati”, cetus Irfan Rifai saat konferensi pers. (Poskota)

  • Edarkan Narkoba Caleg Cantik DPRD Kuningan Ditangkap Polisi

    Edarkan Narkoba Caleg Cantik DPRD Kuningan Ditangkap Polisi

    Cirebon (SL) — Seorang caleg Perempuan DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat yang berasal dari salah satu partai politik ditangkap polisi karena tersandung kasus penyalahgunaan narkoba, apalagi yang bersangkutan juga telah menjadi target Operasi (TO) jajaran Polres Cirebon.

    Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto, mengatakan pengungkapan yang dilakukan dalam operasi Khusus”Antik Lodaya 2018′ memang menyasar sejumlah orang yang diduga menyalahgunakan narkotika baik sebagai pengguna maupun pengedar. Menutunya tersangka berinsial RK (31) merupakan warga Desa Bendungan, Kecamatan Lebak wangi Kabupaten Kuningan, saat diamankan ditemukan barang bukti berupa satu paket sabu-sabu dibungkus plastik warna putih, dengan berat brutto 0.93 gram. “RK merupakan salah satu target operasi, dan RK juga seorang bandar narkotika yang selalu melakukam bertransaksi di sekitar wilayah Cirebon -Kuningan,” ujar AKBP Suhermanto.

    Lanjutnya tersangka diamankan atas informasi warga yang mebantai Bhima adanya transaksi narkoba didepan salah satu minimarket Ciperna Jalan Raya Cirebon-Kuningan termasuk Desa Ciperna Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. ”Berawal dari informasi masyarakat bahwa akan ada transaksi narkotika di Cirebon, sehingga tim melakukan penyelidikan dan benar pada hari kamis tanggal 22 November 2018 sekira pukul 14.10 WIB,” Kata Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto.

    Selain mengamankan RK Tim sat narkoba Polres Cirebon juga mengamankan YY yang juga ikut ditemukan barang bukti berupa satu paket sabu-sabu

    YY mengaku jika barang haram tersebut merupaka milik RK yang diselipkan para pelaku dijok mobil sebelah yang dikemudikan YY bersama temannya Dan RK. “Kemudian tersangka dan berikut barang bukti di bawa ke kantor Satuan Reserse Narkoba Polres Cirebon untuk dilakukan pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut. Tersangka terjerat Pasal 112 ayat (1), Undang – Undang RI Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika,” pungkasnya. (trotoar.id)

  • Polisi Amankan Dua Pelaku LGBT Kondisi Bugil dalam Mobil

    Polisi Amankan Dua Pelaku LGBT Kondisi Bugil dalam Mobil

    Jakarta (SL) – Berawal dari sebuah mobil berplat nomor B 2254 KFB dengan dua (2) penumpang laki–laki yang parkir di depan teras Mandiri depan pasar Trangkil, sekira pukul 11:45, kedua orang tersebut turun dan bercakap awalnya nampak biasa dan normal–normal saja.

    Tetapi setelah masuk jam 12:30 kembali ke mobil mulai ada kejanggalan. Semua pakaian yang ada di dalam di buka dan di buang keluar dari mobil semua. Melihat kejadian yang tidak wajar dan mencurigakan, Soleh satpam mandiri segera bertindak mendekati mobil dan menyuruh keluar penumpangnya, tetapi menurut ceritanya mereka tidak mau dan menendang kaca depan mobil dari dalam hingga retak dan mereka membawa senjata tajam.

    Disaksikan Satpam dan warga keduanya sudah tidak mengenakan pakaian sama sekali, bahkan tercium bau yang menyengat dari dalam mobil tersebut. Dengan segera Soleh menghubungi pihak kepolisian. Kapolsek Wedarijaksa Ajun Komisaris Polisi Teguh Heri Rustianto, S.H., beserta jajarannya segera datang ke TKP, dan dalam waktu tidak lebih dari 15 menit keduanya bisa dipaksa keluar dari mobil tersebut dan diamankan.

    Kejadian tersebut sempat mengundang perhatian penduduk sekitar dan sedikit menyebabkan kemacetan sementara, lalu keduanya diamankan Polisi.

    Mobil Pelaku LGBT

     

     

     

     

     

     

     

     

    Kapolsek belum memberikan keterangan lebih lanjut identitas dan motif LGBT siang bolong ditengah jalan itu. (Kabartoday)