Kategori: Kriminal

  • Mabes Polri : 12 Dari 14 Pelaku Penyebar Berita Hoaks Bencana Ditangkap

    Mabes Polri : 12 Dari 14 Pelaku Penyebar Berita Hoaks Bencana Ditangkap

    Jakarta (SL) – Polisi menegaskan tak main-main dalam memproses kasus terkait penyebaran hoaks. Polisi tak ingin hoaks menjadi bagian dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Dan melawan hoaks serta mencegah, jangan sampai hoaks jadi satu bagian dari kehidupan kita.

    Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan polisi tak ingin hoaks menjadi bagian dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. “Kita ingin mengajak mereka bersama untuk mari kita lawan hoaks, kita cegah jangan sampai hoaks jadi satu bagian dari kehidupan kita. Karena kalau hoaks sudah jadi bagian kehidupan kita, kita akan menjadi kacau. Tatanan kehidupan akan rusak dengan hoaks,” kata Setyo di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Senin (15/10).

    Setyo juga mencatat sampai saat ini pihaknya sudah mendapat laporan ribuan hoaks. Tidak hanya jelang Pilpres, saat peristiwa bencana di Palu juga pihaknya menemukan 14 konten hoaks yang beredar. “Setiap hari ribuan hoaks. Yang masalah hoaks dengan bencana saja kemarin 14 hoaks yang beredar kita pantau yang parah, 12 sudah kita tangkap. Itu masalah bencana saja belum nanti jelang pilpres dan pileg nanti,” ungkap Setyo.

    “Saya yakin makin banyak (re: hoaks yang ada),” tegas dia.

    Tetapi dia yakin pihaknya akan meredam isu hoaks tersebut dengan literasi digital. Serta kata dia pendekatan dengan seluruh masyarakat. (ds/net)

  • Komplotan Pemeras “Menyaru” Anggota BNN Ditangkap Polres Tangerang Selatan

    Komplotan Pemeras “Menyaru” Anggota BNN Ditangkap Polres Tangerang Selatan

    Tangerang Selatan (SL) – Empat dari enam pelaku pencurian dengan kekerasan dan pemerasan berhasil diamankan Tim Vipers Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan yang didampingi Kasat Reskrim Polres Tangsel Alexander Yurikho, Kasi Pemberantasan BNNK Tangsel Kompol MP Sidabutar dan Humas Polres Tangsel dalam Konferensi Persnya di Halaman Mapolres Tangsel. Senin (15/10/18).

    Dalam Konferensi Pers tersebut Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, Keempat orang pelaku yaitu MR als Rezi (37 Tahun), AY als Anwar (21 Tahun), TA als Temi (32 Tahun) dan AE als Agus als Pala (41 Tahun) ditangkap oleh Tim Vipers berdasarkan tiga (3) laporan polisi yang diterima oleh Sat Reskrim Polres Tangsel.

    Bahwa para pelaku ini melakukan pemerasan dan atau pencurian dengan kekerasan dengan mengaku sebagai anggota BNN dimana salah satu pelaku yaitu MR als Rezi (37 ) mengaku berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (Akbp) dan dilengkapi Surat Perintah Penggeledahan dan Penangkapan yang setelah ditelusuri ternyata kuat adalah Palsu. “Para pelaku ini melakukan aksinya berpura pura sebagai pembeli Kosmetik, memastikan bahwa yang ditemui di toko adalah pemilik toko dan memiliki uang, kemudian mereka memberi kode kepada Tersangka lain untuk se gera menjalankan peran aksi nya masing-masing,” jelasnya.

    Lanjut Kapolres, Kemudian para pelaku ini melakukan kekerasan terhadap Korban dan meminta uang sejumlah Rp 20 Juta kepada keluarga Korban agar dibantu untuk dilepaskan. “Keempat pelaku ini dijerat dengan  Pasal 368 KUHPidana dan atau Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 12 Tahun Penjara, sedangkan untuk dua orang pelaku masih DPO yaitu S dan R ” pungkas AKBP Ferdy Irawan, S.IK., M.Si.

     

    Adapun barang bukti yang digunakan oleh para pelaku untuk melakukan aksinya yaitu satu buah kartu pengenal anggota BNN, satu tanda kewenangan penyidik BNN dan satu lembar Surat Perintah Penangkapan dan Penggeledahan (yang diduga kuat Palsu semua) serta satu buah borgol.

    Sementara Kompol MP Sidabutar Kasie Pemberantasan BNNK Tangsel menegaskan bahwa Kartu Pengenal Anggota BNN dan lainnya jelas-jelas “Palsu“.

    “Tidak semudah itu mendapatkan lencana BNN dan jelas sekali berbeda dengan yang asli, mulai bentuk lencana dan bahannya. Kita mendapatkan ini harus sekolah dulu, bukan asal dapat begitu aja.”ungkapnya. “Lencana ini memiliki kode yang bila diakses akan ketahuan siapa pemiliknya. Seperti milik saya ini, bila dicek ketahuan milik Kompol MP Sidabutar dan tidak bisa dibohongi ,”tegas Sidabutar sambil menunjukkan lencana yang dimilikinya. (oi/net)

  • Tak Hadir ke PN Pekanbaru, Salah satu Pengacara terdakwa Toro kena OTT

    Tak Hadir ke PN Pekanbaru, Salah satu Pengacara terdakwa Toro kena OTT

    Tak datang ke PN Pekanbaru, Salah satu Pengacara terdakwa Toro kena OTT

    Rohil (SL) – Seorang oknum pengacara bernama Yunaldi Zega SH, kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Sat Reskrim Polres Rohil. Oknum ini diduga melakukan pemerasan dan pengancaman terhadap seorang warga.

    “Ya, benar ada penangkapan tersebut. Saat ini pelaku sudah diamankan,” kata Kapolres Rohil AKBP Sigit Adi Wuriyanto melalui Kasat Reskrim AKP Faizal Ramzani SH SIK, Senin (15/10).

    Keduanya diduga melakukan pemerasan dan pengancaman terhadap seorang warga pada hari Rabu (10/10/2018) sekitar pukul 20.00 WIB. Lokasi tepatnya berada di mie Aceh, samping BRI, Jalan Lintas Riau – Sumut, Kepenghuluan Ujung tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Rohil.

    “Sampai saat ini kita masih terus melakukan penyidikan kasus ini,” jelas Kasat Reskrim.

    Berdasarkan informasi di lapangan, oknum pengacara ini seharusnya datang ke Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Senin (15/10) untuk membela kliennya bernama Toro, karena tersangkut kasus ITE, yang dilaporkan Bupati Bengkalis Amril Mukminin. Karena ada kejadian penangkapan tersebut, terdakwa tanpa didampingi pengacaranya pada persidangan. (pr/net)

  • Mabes Polri Sebut Teror Penembakan Ruang Kerja DPR RI Fraksi Gerindra dan Golkar Adalah Peluru Nyasar?

    Mabes Polri Sebut Teror Penembakan Ruang Kerja DPR RI Fraksi Gerindra dan Golkar Adalah Peluru Nyasar?

    Jakarta (SL) – Peristiwa penembakan kembali terjadi, Senin, (16/10/18) sekitar pukul 14.45 WIB, terjadi dua kali penembakan oleh orang tak dikenal ke arah Gedung Nusantara 1, Komplek DPR RI Senayan, Jakarta. Peluru mengenai ruang kerja Anggota DPR RI Komisi III Irjen Pol (Purn) Drs Weni Waraouw dari Fraksi Gerindra di lantai 16, kamar No 1601 dan ruang kerja Anggota DPR RI Komisi III Bambang Heri Purnomo dari Fraksi Golkar di lantai 13 Kamar No 1313.

    Peluru sempat menembus hijab yang dikenakan Tenaga Ahli dari Bambang Heri Purnomo, namun peluru tidak menembus kepalanya. Bambang diketahui saat ini sedang menjalankan ibadah umroh.

    Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Susatyo mengatakan, dirinya baru dilaporkan tepat pukul 15.30 WIB, ketika selesai Rapim. “Ada ruangan anggota DPR di lantai 16 dan 13, tembus peluru. Awalnya, pertanyaannya penembakan atau peluru nyasar. Ternyata ruangan di lantai 16 adalah ruangan Wenny Warrouw dan lantai 13 ruangan Bambang Heri Purnomo dan dua duanya kebetulan Komisi III. Kalau yang satu mantan Jenderal dan yang satu anggota perbakin. Kami langsung melakukan kontak dengan Kapolda dan diutuslah beberapa petugas untuk melakukan pengecekan lapangan,” ujar Bambang Susatyo.

    Jadi intinya, kata Bambang, adalah ada yang latihan menembak di lapangan tembak Perbakin, yang kemudian pelurunya menyasar ke Gedung DPR dan dalam hitungan menit, orang yang melakukan salah tembak itu sudah ditemukan. “Kami serahkan untuk diproses oleh yang berwajib. Pelaku adalah anggota Perbakin Tangerang selatan. Jadi bukan terorisme, bukan penembakan yang disengaja. Ini murni latihan dan terjadi peluru nyasar,” terangnya.

    Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengatakan, patut diduga peristiwa ini berasal dari peluru nyasar. Menurutnya, di lapangan tembak Senayan ada bermacam-macam jenis latihan tembakan, ada tembak sasaran, ada tembak reaksi atau tembak bergerak.

    “Intinya patut diduga ini adalah peluru nyasar yang dilakukan oleh anggota Perbakin Tangerang Selatan. Persoalan hukumnya kami serahkan kepada Polda Metro Jaya dan urusan organisasi akan kami sampaikan kepada rekan-rekan di Pemprov Banten,” ujar Setyo yang juga Ketua Perbakin DKI Jakarta

    Menurut Irjen Pol (Purn) Wenny Warouw, dilihat dari serpihannya, peluru yang ditembakkan memiliki kaliber besar. Dirinya juga sudah mengecek ke Perbakin bahwa tidak ada senjata kaliber besar yang dimiliki Perbakin. “Semestinya dicari dulu proyektilnya. Kok cepat-cepat sudah diputuskan bahwa ini peluru nyasar. Saya ini kan mantan investigator, saya tau prosesnya,” kata mantan Direktur Ekonomi di Bareskrim Polri itu dalam wawancara dengan stasiun TV Swasta.(to/net)

  • KPK Benarkan Grebek Kantor Dinas PUPR Bekasi Terkait Gratifikasi Perijinan

    KPK Benarkan Grebek Kantor Dinas PUPR Bekasi Terkait Gratifikasi Perijinan

    Bekasi (SL) – Beredarnya berita soal penyegelan ruangan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) Kabupaten Bekasi.
    Informasi yang masuk ke redaksi inijabar.com membenarkan penyegelan tersebut. Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan di Bekasi. Minggu sore(14/10/2018).

    “Ya benar (soal penyegelan di PUPR).”ujar Basaria singkat melalu WhatsApp Messenger miliknya, namun demikian dia enggan menjelaskan lebih detail.

    Sampai berita ini dimuat, beberapa pejabat tinggi di Pemkab Bekasi belum bisa dihubungi. Namun berdasarkan informasi yang di dapat media, bahwa penggerebekan dan penyegelan oleh pihak KPK ini terkait gratifikasi Perijinan.

    “Ya ada yang beberapa orang pegawai dibawa ke kantor KPK. Salah satunya wanita berinisial N yang sehari-hari merupakan tokoh penting di Dinas PUPR.”ujar sumber INIJABAR.com yang bisa dipercaya. (ij/net)

  • Petugas Puskesman Tewas Ditikam OTK Saat Hadiri Pesta Pernikahan

    Petugas Puskesman Tewas Ditikam OTK Saat Hadiri Pesta Pernikahan

    Bone (SL) – Angga Renaldi, seorang perawat muda yang bertugas di Puskesmas Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tewas ditikam oleh orang tak dikenal (OTK), Minggu, 14 Oktober 2018 dini hari tadi.

    Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Dharma Negara yang dikonfirmasi mengatakan, pria berumur 23 tahun ini ditikam saat menghadiri sebuah pesta pernikahan salah seorang warga di Desa Letta Tanah, Sibulue. “Kejadiannya sekira pukul 00.30 WITA. Dimana pada saat itu hiburan musik elektone selesai digelar. Namun tiba-tiba terjadi keributan dan seketika ada yang menikam korban,” ungkap AKP Dharma, Minggu siang.

    Dijelaskannya, sejumlah warga yang melihat kejadian itu, langsung membawa korban ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan, namun nahas, nyawa korban tidak dapat diselamatkan lagi. Korban tewas akibat luka tikaman pada bagian perutnya.

    Hingga saat itu, lanjut Dharma, pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna megungkap siapa pelaku dari penikaman tersebut. Sementara itu jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan. (bp/net)

  • 10 Pejabat dan Rekanan Terjaring OTT KPK di PUPR Bekasi

    10 Pejabat dan Rekanan Terjaring OTT KPK di PUPR Bekasi

    Bekasi (SL) – Operasi Tangkap Tangan (OTT) dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi (14/10). Tak tanggung-tanggung, 10 orang pejabat dan rekanan diboyong ke markas besar KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.

    Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan membenarkan OTT pada Minggu kemarin di Pemkab Bekasi, Jawa Barat. “Benar, sejak Minggu siang kemarin KPK melakukan kegiatan tangkap tangan terhadap sejumlah orang di Bekasi dan sekitarnya. Sampai dini hari ini sekitar 10 orang dibawa ke kantor KPK untuk proses klarifikasi lebih lanjut. Ada dari unsur Pejabat dan PNS Pemkab Bekasi dan swasta,” ungkap dia, Senin (15/10).

    Menurur Dia, saat ini tim penyidik masih dilapangan dan proses klarifikasi masih berjalan.”Jadi kami belum bisa menyampaikan informasi. Hasil kegiatan ini akan kami sampaikan melalui konferensi pers sore atau malam ini,” pungkasnya. (kn/net)

  • Oknum Anggota Polda Lampung Terlibat Jaringan Narkoba Rutan Kotabumi?

    Oknum Anggota Polda Lampung Terlibat Jaringan Narkoba Rutan Kotabumi?

    Bandarlampung (SL) – Oknum anggota Polda Lampung Brigadir AS, ditangkap Tim Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Lampung, karena diduga ikut terlibat dalam jaringan peredaran narkoba, jaringan Lembaga Pemsyarakatan (Lapas), di Lampung Utara.

    Penangkapan AS, berkat pengembangan penangkapn kasus narkoba yang dilakukan oleh Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Lampung Utara, yang menangkap seorang kurir narkoba berinisial RI, yang akan mengantar narkoba kedalam Rutan Kotabumi.

    Dihadapan petugas, tersangka RI mengaku mengantarkan narkoba dalam Rutan Kelas II B Kotabumi, Lampung Utaraatas perintah Brigadir AS, yang sehari hari bertugas di Mapolda Lampung.

    Kepala Bidang (Kabid) Propam polda setempat, Kombes Pol. Hendra Supriyatna membenarkannya penangkapan tersebut. “Ya benar, ada anggota yang kita amankan lantaran diduga terlibat narkoba. Dia kita tangkap pada Jumat (12/10),” kata Hendra, Minggu (14/10/18).

    Menurut Hendra, saat ini pihaknya sedang mengembangkan kasus tersebut. “Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan,” jelasnya.

    Saat ditanya terkait peran AS dalam kasus tersebut, Hendra belum dapat menjelaskannya. “Nanti kita lihat dari hasil pemeriksaannya ya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Satres Narkoba Polres Lampung Utara menangkap tersangka kurir sabu-sabu berinisial RI di dekat Rutan Kelas II B Kotabumi, Lampung Utara. Selain menangkap tersangka RI, warga jalan Raden Intan Kelurahan Kotaalam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, petugas turut mengamankan barang bukti berupa satu paket sabu sebarat 4,57 gram.

    Kapolres Lampung Utara melalui Kasat Narkoba Iptu Andri Gustami mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Pegawai Rutan Kelas II B Kotabumi. “Katanya ada seseorang yang hendak menyelundupkan sabu-sabu. Lantas kami segera melakukan penyelidikan,” jelasnya.

    Dalam penyelidikan tersebut, sambung dia, terlihat ada seorang pegendara sepeda motor dengan gelagat mencurigakan yang saat itu berada tidak jauh dari Rutan setempat. “Lalu anggota melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Ternyata benar, dia adalah kurir sabu. Dia membawa paket sabu-sabu seberat 4,57 Gram seharga Rp6 juta,” ungkapnya.

    Dari hasil pemeriksaan petugas, lanjut dia, tersangka RI mengaku disuruh oleh seorang polisi yang berdinas di Polda Lampung untuk menghantarkan sabu kedalam Rutan tersebut. “Ada dua orang tahanan Rutan yang memesan sabu-sabu kepada oknum polisi berinisal AS. Kini oknum tersebut sedang diperiksa oleh pihak Polda Lampung,” terangnya. (hmt/net)

  • Kapolda Sumsel instruksikan Anak Buah, Kejar Pelaku Penembakan Sadis

    Kapolda Sumsel instruksikan Anak Buah, Kejar Pelaku Penembakan Sadis

    Sumatera Selatan (SL) – Mendapat laporan adanya remaja 15 tahun di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu tewas ditembak kawanan pelaku curanmor, membuat geram Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara. Mantan Kapolda Riau ini menginstruksikan Polres OKU untuk secepatnya mengejar pelaku nya untuk diberikan tindakan tegas.

    “Saya imbau kepada pelaku untuk menyerahkan diri, kalau tidak tindakan tegas akan kami berikan. Jadi jangan macam-macam, sebelum peluru kami akan bertindak,”tegas Zulkarnain, ketika dihubungi, Jumat (12/10). Untuk memback up, Polres OKU dirinya juga mengerahkan petugas dari Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel untuk menangkap pelaku.

    “Pelakunya cukup sadis, korban nya anak kecil tapi mereka tembak. Anggota akan saya turunkan, dan tidak boleh pulang sebelum pelakunya tertangkap. Kasubdit III Jatanras dan Polres OKU juga sudah saya perintahkan. Sekali lagi saya ingatkan kepada pelaku lebih baik menyerahkan diri atau terpental kena peluru,” ujar Zulkarnain.

    Untuk kepada keluarga korban dirinya juga mengucapkan turut berduka cita dan untuk bersabar karena petugas terus bekerja keras untuk menangkap pelakunya. Karena apa yang dilakukan oleh kawanan pencuri itu hanyalah untuk menguasai harta korban nya saja, namun dalam aksinya ini terbilang sadis.(busernusantara)

  • Oknum Kadus Diduga Cabuli Gadis Piatu, Perdamaian Terkesan ‘Dipaksa’

    Oknum Kadus Diduga Cabuli Gadis Piatu, Perdamaian Terkesan ‘Dipaksa’

    Sergai (SL) – Malang benar nasib sebut saja “Bunga” (16) Gadis yang tidak lagi mempunyai sosok seorang ibu (Piatu) yang tinggal di Desa Nagur Pane Kecamatan Sipispis Kabupaten Sergai, yang masih duduk dikelas 10 disalah satu Sekolah Swasta.

    Disaat niatnya menimba ilmu (Les Komputer) di Balai Desa sambil menggunakan wifi diduga gadis di bawah umur ini dibujuk oleh BN seorang Kepala Dusun (Kadus) Desa Nagurpane untuk menonton film tidak senonoh (Porno) melalui HP sambil diajak melakukan adegan yang sama seperti di film tersebut.

    “Waktu itu (14/9) Sore, saat udah pulang (selesai Les) Saat itu hujan, Aku tinggal sendiri sambil main wifi, dan aku diajak masuk saat main ayunan, di dalam disuruh lihat video seks, sambil dibilang kalau mau kayak gitu (berhubungan intim) dikasih uang Rp 100 Ribu, kalau Pegang – pegang Rp 20 Ribu, aku kemudian dibawa kekamar mandi, ini sudah terjadi beberapa kali,” ujar Bunga sambil menangis.

    Sementara istri Kadus yang dikonfirmasi wartawan langsung membantah mencabuli gadis tersebut. “Kami sudah berdamai bang. Sebenarnya kami merasa difitnah, kami minta nama kami dibersihkan dipondok ini,” Jawab Istrinya.

    Merasa suaminya difitnah lantas istri kadus ini hendak menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi. “Dan saya ke Polsek pada saat itu mau buat pengaduan. Rupanya jumpa Kades disana (Polsek) sama mereka (Bunga dan Orang Tuanya) jadi ya sudahlah gak jadi saya buat pengaduan, lagian kami udah damai kok pak,” ujarnya.

    Menanggapi hal ini, Situmorang Ketua IPK Sipispis merasa ada yang janggal dengan perdamaian tersebut. “Saya merasa ada yang aneh, Daripada membuat semua bingung harusnya biar proses hukum saja yang berjalan, agar dapat dibuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah, Kenapa damainya seperti dipaksakan, Ada apa ?,” terangnya.

    Ketua IPK juga meminta Kades agar mengkroscek ulang perdamain tersebut agar tidak menjadi gejolak di masyarakat. “Saya minta Kades memanggil ulang kedua belah pihak, karena saya menilai perdamaian tersebut seperti ada sesuatu, dan terkesan dipaksakan, Saya menilai korban merasa tertekan dan ketakutan pada waktu itu,” papar ketua IPK.

    Ditempat yang sama, beberapa orang tua warga Desa Nagur Pane merasa keberatan kepada terduga pelaku. “Terus terang kami Ibu – Ibu di pondok ini merasa keberatan jika pelaku masih di pondok ini, Takut nanti kejadian ini ada lagi. Takut anak kami jadi korbannya, maunya diproses sesuai hukum aja,” ucap salah seorang Ibu.

    Terpisah, Sabtu (13/10) Parulian Damanik Kepala Desa Nagur pane memberikan keterangan kepada wartawan bahwa kedua belah pihak telah berdamai dan sepakat tidak melanjutkan kasusnya ke ranah hukum. “Mereka sudah berdamai ketua dan sudah membuat surat perdamaian,” jelasnya.(topkota)