Kategori: Kriminal

  • Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Ilustrasi Terkena Serangan Jantung (Foto/Dok/Net)

    Mojokerto (SL) – Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58) tewas karena serangan jantung saat berkencan dengan seorang waria. Waria berinisial F alias V itu mengaku belum sempat menerima bayaran dari korban.

    Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 5 saksi terkait tewasnya Syafii. Antara lain warga Desa Mlirip, yang pertama kali menemukan mayat korban, pemilik warung kopi tempat mangkal waria, teman kencan korban waria berinisial V, serta A alias AG dan S alias R rekan sesama waria V.

    Berdasarkan keterangan V, lanjut Puji, kedatangan Syafii ke tempat prostitusi waria di Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB yang pertama kalinya. Sementara waria R dan AG juga menyebut korban baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.

    “Keterangan dari V, mereka sempat berhubungan oral seks. Korban baru pertama kali ke situ dan bertemu V itu,” kata Puji saat dihubungi detikcom, Senin (19/3/2018).

    Saat berhubungan dengan waria tersebut, nyawa Syafii melayang. Menurut Puji, politisi PPP Jombang ini tiba-tiba kejang-kejang setelah ejakulasi. Melihat tamunya tak sadarkan diri, V pun memilih kabur.

    “Usia V ini baru 18-19 tahun, dia mengaku ketakutan dan bingung karena baru pertama kali melihat kejadian seperti itu. Dia ngasih tahu kawan waria yang lain dan pemilik warung, pemilik warung lapor ke Polsek Jetis,” ungkapnya.

    Rasa takut tersebut membuat V tak lagi memikirkan bayaran atas layanan yang dia berikan ke korban. “V mengaku belum dibayar,” terang Puji.

    Mantan Kapolres Situbondo ini menambahkan, hingga saat ini V masih berstatus saksi. Waria asal Jombang ini belum terbukti melakukan tindak pidana terkait tewasnya Syafii. Selain tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, barang-barang berharga milik korban juga tak ada yang hilang.

    “Penyidik akan menggelar kasusnya setelah hasil autopsi keluar. Apakah dia (V) membiarkan korban tanpa memberikan pertolongan, apakah dia melakukan kekerasan,” tandasnya.

    Syafii ditemukan tewas dengan posisi terlentang dan telanjang di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban.

    Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluan politisi asal Desa Jombok, Kesamben, Jombang tersebut.

    Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat.

    Berdasarkan keterangan saksi dan hasil reka ulang, korban tewas saat berkencan dengan waria berinisial F alias V.

  • Sopir Pribadi ‘Tokoh Wahid’ di Lampura Diduga Tewas Akibat Penganiayaan

    Sopir Pribadi ‘Tokoh Wahid’ di Lampura Diduga Tewas Akibat Penganiayaan

    Almarhum Yogi Andhika Supir Pribadi “Tokoh Wahid” (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Utara (SL) – Kematian Yogi Andhika bin Rosyid pada 15 Juli 2017 silam, menyimpan sebuah misteri besar. Semasa hidupnya, almarhum merupakan sopir pribadi ‘Tokoh Wahid’ yang saat ini sedang dalam masa cuti diluar tanggungan negara.

    Ibunda kandung almarhum Yogi Andhika, FH (53), warga Kecamatan Tanjung Seneng Bandarlampung, didampingi keluarga dan Kuasa Hukumnya, Riza Hamim, SH & Rekan, mendatangi Mapolrest Lampung Utara, pada Selasa, (20/03/2018), sekira pukul 13.00 WIB, guna memberikan aduan.

    “Peristiwa nahas itu terjadi sekitar 7 (tujuh) bulan yang lampau. Ketika itu, anak saya Yogi Andhika pulang ke rumah dengan sekujur tubuh penuh luka dan memar. Kepala bagian belakangnya pecah. Di punggungnya penuh dengan luka semacam sundutan api rokok. Bahkan ketika itu, anak saya sempat mengeluarkan muntah dengan darah yang mengental,” tutur FH, kepada Sinar Lampung, usai memberikan laporan.

    Dikatakannya lebih lanjut, dengan perasaan yang hancur lebur dan penuh tanda tanya, dirinya bersama dengan keluarga dengan serta-merta mengantarkan almarhum Yogi Andhika ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek guna memberikan pertolongan pada anaknya tersebut.

    “Almarhum Yogi hanya mampu dirawat selama 5 (lima) hari. Karena kami tidak memiliki biaya untuk pengobatan, maka diputuskan untuk merawat almarhum di rumah. Meskipun pihak rumah sakit melarang karena kondisi almarhum Yogi saat itu sangat parah dan masih membutuhkan perawatan intensif,” ujar ibunda almarhum.

    Menurut keterangan keluarga almarhum yang disampaikan saat almarhum Yogi Andhika dirawat di rumah bahwa dirinya sempat mengalami penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum dekat dalam lingkaran ‘Tokoh Wahid’ dimaksud.

    Sementara itu, Kuasa Hukum keluarga korban, Riza Hamim, masih enggan berkomentar.

    “Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan. Biarkan pihak yang berwajib menjalankan tugasnya terlebih dulu. Untuk maksud kedatangan kami kemari, silakan rekan-rekan media tanyakan langsung dengan Kapolres,” ujar Riza Hamim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. (juniardi/tim)

  • Setubuhi Anak Majikan Buruh Masuk Penjara

    Setubuhi Anak Majikan Buruh Masuk Penjara

    Ilustrasi Setubuhi Korban (Foto/Dok/Net)

    Lampung Timur (SL) – Buruh rumah tangga Ka (52), warga Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, harus berurusan dengan Polisi, karena kerap kencan dan menyetubuhi anak majikannya sendiri, Bunga (17).

    Ka ditangkap Pilisi Polsek Sekampung Udik, Senin (19/3), berdasarkan laporan orang tua korban, yaitu majikannya sendiri, dan kini Ka mendekam di sel Polsek Sekampung Udik.

    “Sehari hari pelaku bekerja dirumah korban, jadi sering ketemu sehingga pelaku menaruh hati kepada anak majikannya,” kata Kapolres Lampung Timur AKBP Yudy Chandra Erlianto melalui Kapolsek Sekampung Udik, Iptu Sudarli, Senin (19/3).

    Menurut Sudarli, pelaku melakukan perbuatan itu dengan cara merayu korban agar mau dinikahi. Kemudian pelaku mengajak korban mandi di Taman Purbakala, Pugung Saharjo, dan melakukan perbuatan itu di samping pemandian.

    “Sejak kejadian itu, pelaku terus mencabuli korban hingga puluhan kali. Pelaku melakukannya dilokasi dan waktu yang berbeda,” kata Kapolsek.

    Diduga tak tahan dengan perlakuan pelaku, kemudian korban melaporkan perbuatan pelaku kepada orang tuanya. Dari situ orangtua korban melaporkan pelaku ke Kantor Polisi. “Akhirnya kami menangkap pelaku tanpa perlawanan. Kami juga mengamankan barang bukti pakaian korban yang dikenakan saat kejadian,” katanya. (rdr/nt/*)

  • Wanita Yang Ditemukan Terikat Tepi Jalan Diduga Mengalami Kekerasan

    Wanita Yang Ditemukan Terikat Tepi Jalan Diduga Mengalami Kekerasan

    Lampung Barat (SL) – Wanita yang ditemukan dalam kondisi lemas, terikat tangan dan kakinya, dengan mulut disumpal kain tersandar di besi pembatas pinggir (Guardrill) jalan raya Liwa – Krui KM 16, Sabtu 17 Maret 2018, adalah warga Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, yang naik travel dalam perjalanan untuk bertemu suaminya.

    YF (26), Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kali pertama ditemukan oleh seorang warga bernama Hikman Ridho yang berprofesi sebagai Satpam Rumah Sakit Liwa yang kebetulan lewat sekitar pukul 16.30 wib.

    Hikman kemudian membawa korban ke RSUD Alimudin Umar Liwa, dengan menumpang bus Damri, sampai di Pekon Kubu Perahu, dan kemudian diteruskan dengan menggunakan mobil L-300 tebengan.

    Korban sempat ditangani dokter Agung Laksono. Hasil medis menyebutkan korban merasakan nyeri pada tenggorokan dan perut, kemudian didaerah kemaluan luar ditemukan bercak darah yang sudah berwarna kecoklatan, dan mulut mengeluarkan darah. Dokter merekomendasikan korban mengalami trahuna dan harus dilakukan observasi untuk mengetahui akibat lainnya.

    Penemuan Yf, kemudian dikabarkan kepada orang tuanya. Lasmi (56), ibu sempat shok mendengar kabar anaknata. Lasmi mengatakan, bahwa anaknya pada Rabu 14 Maret 2018 meminta izin akan mengunjungi suaminya di Pekon Serungkuk, Kecamatan Belalau, Lampung Barat.

    Lasmi sempat mengantar korban dari rumah hingga perempatan jalan Simpang Pekon Air Hitam. Informasi lain menyebutkan dari simpanf Jalan itu, korban menggunakan mobil travel sejenis Avanza warna hitam, “Kalau tidak salah sepertinya anak saya menyetop travel sejenis Avanza warna hitam,” katanya.

    Korban kemudian dirujuk ke RSUAD Abdoel Moeloek. Sementara pihak Kepolisian Polres Lambar masih melakukan pemeriksaan saksi dan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Polisi menduga korban juga mengalami pemerkosaan. (dtk/nt/*)

  • BNN Lampung Tembak Jaringan Narkoba Gedung Air-Sukaraja Satu Tewas

    BNN Lampung Tembak Jaringan Narkoba Gedung Air-Sukaraja Satu Tewas

    Ilustrasi Penangkapan Narkoba (Foto/Dok/Net)

    Bandarlampung (SL) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menangkap komplotan jaringan narkoba di wilayah Bandarlampung, pukul 13.45 WIB, Jumat (16/3/2018). Lima orang ditangkap tiga diantaranya ditembak, dan satu tewas. BNN menyebut mengamankan satu kilo gram sabu Sabu.

    Kepala BNN Lampung Brigjen Tagam Sinaga dalam ekspose penangkapan, di Kantor BBN Lampung, mengatakan dari empat pelaku, satu diantaranya harus ditindak tegas lantaran melawan petugas saat dilakukan penangkapan. Tiga pelaku lainnya yang ditangkap, satu diantaranya perempuan, istri salah satu tersangka.

    Mereka adalah Julian Prandiko (27) alias Popo warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Andhika (56) alias Bung warga Yos Sudarso bersama Mentari Triranti (20) alias Tari, warga Jalan Sisingamaraja, Bandarlampung. “Sementara yang tewas adalah Chandra Kesuma (28) alias Sempak, juga warga Gedong Air, Tanjungkarang Barat,” kata Tagam Sinaga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (19/3/2018).

    Menurut Tagam pelaku yang bertugas sebagai kurir sekaligus pengedar itu ditangkap di rumah kontrakannya. “Pelaku kita tangkap di rumah kontrakannya di Kurungan Nyawa, Gedong Tataan. Darinya kami mengamankan sabu-sabu sebanyak 1 kilogram yang disimpan didalam speaker,” ujarnya.

    Sementara, lanjut Tagam, Julian dan Mentari merupakan suami isteri dengan cara nikah siri. Peran Julian merupakan sebagai kurir sekaligus penghubung ke bos yang diatasnya. Peran Mentari adalah yang sering mengambil gaji Julian dari bosnya. “Keduanya kita tangkap di sebuah kontrakan di Jalan Sejahtera, Gedong Air. Darinya kami mengamankan beberapa handphone dan kami juga menembak Julian dibagian kakinya karena akan melarikan diri saat akan ditangkap,” jelasnya.

    Kemudian lanjutnya, dari pengembangan kembali menangkap Andhika alias Bung. Andhika ditangkap saat sedang transaksi bersama Chandra. “Pelaku sempat mengelabuhi kami, karena saat kami minta tunjukan KTP dan rumahnya tersangka mencoba melarikan diri sehingga kami terpaksa menembaknya dibagian kakinya. Dari empat pelakunya yang ditangkap, ketiganya ditembak, satu pelaku meninggal dunia Chandra Kusuma,” katanya. (nik)

  • Tim Gabungan Polda Lampung Amankan Jabung

    Tim Gabungan Polda Lampung Amankan Jabung

    Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana (Foto/Dok/Net)

    Bandarlampung (SL) – Pasca warga kepung Polsek Jabung, Kapolda Lampung Irjenpol Suntana memerintahkan jajaran Polres Lampung Timur dan Polda Lampung untuk menjaga keamanan Polsek Jabung, dan kantor PT Austasia agar tidak terjadi konflik susulan.

    “Masalah sudah selesai, hanya salah paham warga. Saya sudah peritahkan jajaran untuk segera amankan lokasi,” kata Suntana, dilangsir lampost.co, Minggu (18/3/2018).

    Sementara Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Bobby Marpaung mengatakan setidaknya ada 200 personel gabungan dari Satbrimob dan Sashabara Polda Lampung, Subdit Jatanras, dan personil polres Lampung Timur, berjaga untuk menciptakan suasana yang kondusif. “Sudah selesai, warga sudah pulang. Ini hanya miss komunikasi dengan warga,” katanya.

    Bobby menjelaskan, belum ada satu orang pun dari pihak warga yang diamankan yang diduga sebagai provokator. “Selain itu, pemanggilan kades Negarabatin, hanyalah prosedur pemeriksaan dan pemanggilan untuk keterangan saksi,” katanya

    Sebelumnya sekitar 500an warga desa Negara Batin Kecamatan Jabung, Lampung Timur mengepung PT Austasia Stookfed Jabung lantaran menerima adanya kabar kepala Desa mereka ditangkap oleh aparat polisi. Bahkan ribuan warga mempersenjatai diri dengan berbagai macam senjata tajam. (17/03/2018).

    Kelompok massa terbagi menjadi dua, satu kelompok mengepung Mapolsek Jabung sedangkan kelompok lain merangsek ke PT Austasia stookped.

    Ratusan massa marah di picu karena mendengar isu Kades setempat ditangkap Pihak Polres Lamtim dan Polda terkait dugaan pemalsuan SKT di Desa Negara Batin. SKT yang di buat merupakan lahan milik PT Austasia yang di klaim milik warga.

    Mendengar isue kepala desa setempat ditangkap polisi. Warga meminta polisi membebaskan kepala Desanya yang ditangkap. Akibat kerusuhan itu 1 pos scurity dibakar massa, 2 unit motor dibakar dan kantor PT Austasia stookfed di lempari dengan batu.

    Dilokasi anggota kepolisian dari Polres Lampung Timur sudah mulai berdatangan dan menenangkan massa. Sampai dengan saat ini belum ada pihak pihak yang dapat memberikan keterangan terkait peristiwa kerusuhan tersebut. (nlt/nt/jun)

  • Sebelum Tewas Wakil Ketua PPP Jombang Bersama Waria?

    Sebelum Tewas Wakil Ketua PPP Jombang Bersama Waria?

    Jombang (SL) – Wakil Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Muhammad Syafii Has (58) yang ditemukan tewas tanpa busana di ladang tebu, Desa Miirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, masih menjadi teka-teki.  Hingga Sabtu (17/3/2018), penyebab kematian korban masih misterius. Petunjuk awal polisi menyebutkan, sebelum tewas, korban sempat bersama seorang waria di sekitar lokasi kejadian, Kamis malam (15/3/2018) lalu.

    Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang waria berinisial V, yang diduga kuat terkait dengan kematian korban. “Dia (Waria) adalah orang yang terakhir terlihat bersama korban. Paling tidak, yang bersangkutan tahu apa yang terjadi terhadap korban di malam itu,” kata Kapolres, dilangsir Tribunnews Network.

    Menurut Puji, berdasarkan keterangan warga setempat melihat korban berbincang bersama waria V di sebuah warung tidak jauh dari lokasi kejadian. Dari informasi itulah anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Mojokerto berhasil menangkap waria berinisial V di kediamannya di Jombang. “Saat ini terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim penyidik,” ujarnya.

    Apakah ada indikasi kejahatan pembunuhan terhadap korban?, Pastinya, kata Puji, penyidikan kasus ini bakal mengarah ke tindakan kriminal pembunuhan. Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan korban dibunuh atau tidak. Karena itulah, Tim INAFIS bersama petugas medis melakukan identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab Has meninggal. “Jenazah korban dilakukan otopsi dan menunggu hasilnya. Kami telah menghubungi keluarga korban,” jelasnya. Perlu diketahui, warga digegerkan sesosok mayat pria misterius di lahan tebu, Jumat (16/3/2018).

    Ketika ditemukan korban dalam kondisi tanpa busana. Polisi menemukan harta benda korban berupa ponsel dan dompet beserta satu unit sepeda motor milik korban. Jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. (trb/nt/*)

  • Lagi, Dua Oknum Wartawan Ditangkap OTT Polres Lampung Barat

    Lagi, Dua Oknum Wartawan Ditangkap OTT Polres Lampung Barat

    foto: ilustrasi/Dok/Net

    Lampung Barat (SL)- Dua orang oknum wartawan SKH Mingguan, diringkus Tim Saber Pungli Polres Lampung Barat, karena diduga terlibat pemerasan kepada Kepala Sekolah. Mereka ditangkap sejak Kamis (15/3), sekitar Pukul 14.30 Wib, di Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

    Kedua oknum mengaku wartawan itu adalah Zaenal Abidin, (43), Warga Pekon Mon, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, dan Syahroni ( 41), warga Perum BKP Blok R No 107, Kelurahan Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Mereka kini ditahan di Polres Lampung Barat.

    Polisi mengamankan barang bukti uang tunai Rp4,6 juta, mobil, 8 unit tenda, kartu identitas ID Card Pets Media Tipikor News atas nama Zainal Abidin, Kartu ID Media Faktual atas nama Syahroni.

    Dilangsir laman tribratanews.lampung.polri.go.id, Sabtu (17/03/2018) menyebutkan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polres Lampung Barat, di pimpin Waka Polres Lampung Barat Kompol Sukandar, Kasat Intel AKP Tora Egen Sitompul, Kasubsektor Suoh, Ipda Abu Bakar, dan anggota Bhabinkamtibamas Wilayah Kecamatan Suoh, bersama gabungan Tim Saber Pungli, menangkap dua orang yang mengaku oknum wartawan mingguan, di wilayah Suoh, Lampung Barat.

    Kapolres Lampung Barat melalui Waka Polres Kompol Sukandar mengatakan kedua orang yang mengaku oknum wartawan cetak Minguan di amankan Tim Saber Pungli Polres Lampung Barat berdasarkan Laporan Para Korban, dengan bukti LP/149/III/2018/POLDA LPG/RES LAMBAR/SPKT, tanggal 15 Maret 2018.

    “Menindak lanjuti laporan tersebut kita langsung turun ke TKP dan berhasil mengamankan 2 orang oknum wartawan yang mengaku dari media mingguan yang telah melakukan pemerasan terhadap beberapa Kepala sekolah Yang Ada di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeti Suoh, Kabupaten Lampung Barat,” kata Wakapolres.

    Modus kedua oknum wartawan itu, kata Waka, dengan cara mendatangi rumah dan sekolah para korban, yang mayoritas korban menjabat sebagai kepala sekolah (Mi, Mts di Wilayah Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) dan Kecamatan Suoh. “Mereka mendatangin rumah, sekolah, para kepala sekolah, dab mengaku sebagai wartawan dari media cetak anti korupsi,” katanya.

    Kemudian kedua pelaku menyampaikan kepada para korban bahwa di setiap sekolah mereka banyak penyimpangan dana bos dan dana KIP/BSM. Permasalahan dugaan penyimpangan tersebut oleh para pelaku tidak akan dimasukan dalam berita koran korupsi apabila para korban membeli tenda kemah dengan harga dipatok sebesar Rp2-Rp2,5 juta.

    “Sedangkan menurut korban, mereka tidak pernah memesan dan tidak membutuhkan tenda tersebut. Dan menurut para korban harga tenda tersebut dipasaran sebesar Rl500 ribu rupiah,” katanya.

    Karena para korban merasa takut dan terancam dimasukkan koran, mereka terpaksa membeli tenda tersebut dengan harga Rp2 juta rupiah per unit. Lalu para korban yang merasa keberatan melapor ke kepolisian.

    “Sehingga pelaku dapat diamankan berikut Barang Bukti berupa Uang Tunai sebesar rp4.650.000 Rupiah, 1 unit mobil Avanza warna putih dengan nomor Polisi BE-2719-YP berikut STNK, Kartu ID Card Media Tipikor News atas nama Zainal Abidin, Kartu ID Media Faktual atas nama Syahroni, 8 unit tenda kemah, 2 unit Handphone merk samsung warna putih. Kedua pelaku dan barang bukti di amankan di Mapolres Lampung Barat guna prosen penyidikan lebih lanjut,” katanya. (rtb/nt/jun)

  • Dua Motor Raib Dihari Libur Di Gunung Pelindung

    Dua Motor Raib Dihari Libur Di Gunung Pelindung

    Ilustrasi Maling Motor (Foto/Dok/Net)

    Lampung Timur (SL) – Kawanan Pencuri, menggasak 2 unit sepeda motor, di wilayah hukum Polsek Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (18/3/18).

    Menurut warga masyarakat di sekitar lokasi kejadian, aksi pencurian sepeda motor tersebut menimpa Sangada (45) warga Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur.

    Diduga aksi pencurian dilakukan para tersangka pada Minggu (18/3) pagi, dengan cara mengeluarkan 2 unit sepeda motor, masing-masing merk Yamaha Vixion B 3461 CFX, dan Honda Supra BE 8834 PF, melalui pintu belakang dapur rumah korban.

    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian mencapai lebih dari 20 juta rupiah lebih, dan hingga kini, petugas Kepolisian, masih terus melakukan upaya penyelidikan untuk memburu para tersangka pencurian kendaraan bermotor tersebut. (lp1/nt/*)

  • Seorang Wanita Ditemukan Terikat di Balikbukit

    Seorang Wanita Ditemukan Terikat di Balikbukit

    Korban Berinisial Y (26) Warga Ber-KTP Lampung Barat (Lambar), Sabtu (17/3)

    Lampung Barat (SL) – Seorang wanita Y (26) warga ber-KTP Lampung Barat (Lambar) ditemukan dalam kondisi terikat di Desa Kubuperahu, Balikbukit Lampung Barat, Sabtu (17/3). Dugaan sementara wanita itu menjadi korban perkosaan. Kasus itu kini ditangani Polres Lampung Barat.

    Diberitakan medinasnews.com, sejak Sabtu (17/3), pukul 20.00 Wib  korban menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Alimudin Umar (RSAU) dan dijaga pihak Polres Lampung Barat.

    Kasat Reskrim AKP Rizal Effendi mendampingi Kapolres AKBP Tri Suhartanto mengatakan pihaknya telah mememrintahkan anggotanya untuk menghubungi keluarga korban. “Tim Tekab 308 Sat Reskrim Polres Lampung Barat sudah menghububgi keluarga korban,” ujar Rizal, Sabtu (17/3).

    Satuan Reskrim Polres Lampung Barat tengah menyelidiki motif pemerkosaan yang menimpa wanita berusia (26)thn, Tekab 308 saat ini sedang melaksanakan penyelidikan dan mencari info siapa yang pergi bersama dengan korban tersebut. (mds/nt)