Kategori: Kriminal

  • Baru Tiga Jenazah teridentifikasi dari 12 Korban Kebakaran Glodok

    Baru Tiga Jenazah teridentifikasi dari 12 Korban Kebakaran Glodok

    Jakarta, sinarlampung.co – Polisi memastikan identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza akan terus berjalan. Sebab, identifikasi jenazah ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan Polri.

    “Misi kemanusiaan ini kami lakukan agar dapat segera mengidentifikasi orang hilang berdasarkan barang bukti, berdasarkan jejak jenazah yang ditemukan dari 12 kantong jenazah,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Sabtu, 25 Januari 2025.

    Sejauh ini, tim disaster victim identification (DVI) Polri masih mengidentifikasi 9 dari total 12 jenazah yang ditemukan. Terakhir, tiga jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, telah teridentifikasi.

    Menurut Kabid Humas, tujuan utama proses identifikasi ini adalah untuk memastikan identitas para korban. Sehingga, jenazah dapat segera dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak.

    “Sehingga, hasil proses identifikasi yang dilakukan Tim DVI ini tujuan utamanya agar jenazah dapat diidentifikasi dan dapat segera dikembalikan kepada keluarganya untuk dapat dimakamkan secara layak,” jelasnya.

    Ditambahkan Kombes. Pol. Ade Ary, misi kemanusiaan Polri ini dilaksanakan mulai dari proses pencarian jenazah, penyisiran di TKP dan evakuasi korban ke RS Polri untuk dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI.

    “Identifikasi dilakukan berdasarkan data dari antemortem yang diserahkan oleh keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya, kemudian dilakukan proses identifikasi dan akhirnya didapatkan data postmortem,” ujarnya.

    Kemudian, dilakukan rekonsiliasi hingga akhirnya disimpulkan bahwa jenazah atau body part sudah teridentifikasi atau tidak. Sehingga, selanjutnya dapat segera dikembalikan atau diserahkan ke keluarga untuk dilakukan pemakaman secara wajar.

    Kombes. Pol. Ade Ary pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kebakaran tersebut. Ia menyatakan, Polri berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus kebakaran maut ini.

    “Tentunya kami menghaturkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan komitmen kami untuk mengusut tuntas kasus ini secara prosedural, proporsional dan profesional,” ujarnya. (*)

  • Rohmad Tri Hartanto Mutilasi Uswatun Khasanah Karena Cemburu dan Sakit Hati Putrinya Disumpahi Jadi PSK?

    Rohmad Tri Hartanto Mutilasi Uswatun Khasanah Karena Cemburu dan Sakit Hati Putrinya Disumpahi Jadi PSK?

    Surabaya, sinarlampung.co-Motif Rohmat Tri Hartanto (32) pelaku mutilasi istri sirinya, Uswatun Khasanah (29), janda cantik Lady Companion (LC) freelancer di Tulungagung, diduga karena terbakar cemburu dan menuding korban telah berselingkuh dengan pria lain. Selain itu, pelaku mengaku sakit hati karena ucapan korban yang mendoakan hal buruk kepada putri pelaku.

    Baca: LC Freelancer Uswatun Khasanah Dimutilasi Pacar Jasadnya Dibuang Dalam Koper Merah

    “Hasil pemeriksaan terhadap tersangka motifnya adalah pertama korban ini sakit hati dan cemburu. Cemburu karena diketahui korban memasukkan laki-laki lain dalam kos korban. Padahal di luar tersangka di sekitar kos mengakui sebagai suami siri korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Farman, Senin 27 Januari 2025.

    Selain cemburu, kata Farman, tersangka juga sakit hati atas ucapan dari mulut korban. Yaitu korban dituduh telah menyumpahi anak perempuan tersangka dari istri sahnya. Korban pernah mendoakan anak kandungnya biar menjadi pekerja seks komersial (PSK). “Korban pernah berucap bahwa dia mendoakan kalau anaknya sudah besar akan menjadi PSK. Itu membuat tersangka sakit hati,” ujarnya.

    Tersangka juga menyebut bahwa korban tidak terima karena tersangka punya anak kedua, sehingga korban pernah mengatakan supaya tersangka menghilangkan anak keduanya.

    Dirreskrimum menjelaskan bahwa berdasarkan CCTV ada dua orang yang diduga berperan terkait peristiwa pembunuhan itu. Satu tersangka berinisial RTH alias A, sedangkan satu lagi sudah diamankan dan diperiksa untuk mendalami peran.

    “Hasil pemeriksaan, satu orang lainnya itu masih kerabat dari tersangka. Dia dimintai tolong untuk mengantar tersangka ke rumah neneknya di Daerah Tulungagung yang merupakan rumah kosong,” ujarnya.

    Tersangka bercerita bahwa korban juga sering meminta uang kepada tersangka. Bahkan, saat melakukan pertemuan di hotel di Kediri, Jawa Timur itu, tersangka sudah menyiapkan uang Rp1 juta untuk diberikan pada korban. “Korban sering meminta uang terhadap pelaku. Saat pertemuan di hotel Kediri, Tersangka sudah menyiapkan uang satu juta untuk diberikan kepada korban,” katanya.

    Kepala Di buang Sempat Terpental Balik Lagi ke Mobil

    Kejadian pembunuhan dan mutilasi dilakukan tersangka pada tanggal 19 Januari 2025 di sebuah hotel di Kediri. Selanjutnya tersangka membuang beberapa potongan tubuh korban di beberapa daerah hingga tanggal 23 Januari 2025.

    “Mayat sempat menginap di beberapa tempat, antara lain rumah kosong di Tulungagung, tanggal 21 Januari pembuangan tahap pertama. Tanggal 22 Januari pembuangan tahap kedua terhadap kepala yang sempat terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang,” katanya.

    Farman mengemukakan tersangka tidak langsung membuang kepala korban saat itu juga karena di belakang mobil ada sepeda motor, sehingga dikhawatirkan dicurigai.

    Tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider pasal 351 KUHP ayat 3 dan Pasal 365 ayat 3 KUHP. “Ancaman hukumannya maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup,” kata Farman. (Red)

  • LC Freelancer Uswatun Khasanah Dimutilasi Pacar Jasadnya Dibuang Dalam Koper Merah

    LC Freelancer Uswatun Khasanah Dimutilasi Pacar Jasadnya Dibuang Dalam Koper Merah

    Surabaya, sinarlampung.co-Uswatun Khasanah (29), janda cantik warga Blitar yang berkerja sebagai Lady Companion (LC) freelancer di Tulungagung, ditemukan tewas dimutilasi. Jasad tubuhnya ditemukan dalam koper merah, di kawasan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis 23 Januari 2025 sekira pukul pada pukul 09.00 WIB.

    Pelaku

    Kondisi tubuh korban tanpa kepala dan kaki, terbungkus seprai. Koper itu pertama kali ditemukan warga di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dan bagian kaki korban ditemukan di Ponorogo, Minggu 26 Januari 2025.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” Kata warga di lokasi penemuan koper.

    Dari penyelidikan Tim gabungan Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum dan Satreskrim jajaran Polda Jatim menangkap pelaku pembunuhan. Pelaku adalah pria asal Tulungagung, yang bekerja sebagai tukang jual mobil bodong, pacar korban.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta. “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” Kata Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu 25 Januari 2025.

    Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan. Dari lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, sprei, hingga sendal.

    Pelaku Ditangkap

    Polisi menangkap Rohmad Tri Hartanto atau RTH (32), terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, pada Minggu 26 Januari 2025 sekitar pukul 00.00 WIB, “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman saat dikonfirmasi, Minggu, 26 Januari 2025.

    Rohmad Tri Hartanto merupakan pacar dari korban. Menurut Heru, ada dua dugaan motif pelaku tega memutilasi korban. Pengakuan sementara katanya suami siri.

    “Mungkin awalnya tidak berniat mutilasi, tapi kemudian ingin menghilangkan jejak lalu dimutilasi. Atau karena sudah ada perencanaan sejak awal, sudah kenal cukup lama, ada semacam emosi, ingin menghilangkan korban dengan cara cukup sulit tapi dianggap ini efektif karena tidak mudah mengidentifikasinya,” ungkap Heru Susetya.

    Heru menyebut ada alasan tersendiri pelaku nekat memutilasi korban. Salah satunya adalah agar jejaknya lama terendus kepolisian. “Ini pelakunya punya keinginan untuk menghilangkan jejak atau membuat cukup lama bisa diidentifikasi walaupun akhirnya bisa dilacak pihak kepolisian. Bisa spontan atau direncanakan,” ujar Heru.

    Heru juga menyinggung perangai terduga pelaku yang merupakan psikopat. Sebab seseorang yang berani melakukan tindak mutilasi ada indikasi berdarah dingin layaknya Psikopat.

    “Bisa dikatakan pelaku ini mungkin berdarah mungkin, agak psikopat. Karena kalau sekadar membunuh orang dibunuh saja enggak usah dimutilasi. Kalau sampai dimutilasi, tentunya ada kehendak yang lain, itu termasuk berdarah dingin,” imbuh Heru.

    Dieksekusi di Hotel

    Pelaku diduga membunuh dan memutilasi Uswatun di sebuah kamar hotel bernama Hotel Adisurya di Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jatim. Kamar 301 hotel itu kini telah dipasang Police Line yang diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang. Sementara, korban ditemukan meninggal di koper di Kabupaten Ngawi.

    Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” ungkapnya.

    Korban Bekerja Sebagai LC

    Informasi media di Tulung Agung, menyebutkan Uswatun Hasanah selama ini dikenal dengan panggilan Ana. Sejumlah sumber menyebutkan, Ana menjadi pekerja lepas sebagai pemandu lagu atau Lady Companion alias LC lepas.

    Dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien. “Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke, Sabtu 25 Januari 2025.

    Selama ini, Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman, kawasan Kelurahan Kenayan, Tulungagung. Menurut penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu 19 Januari 2025.Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya. “Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi,” ujar penjaga kos bernama Aan itu.

    Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp1, 2 juta per bulan. Selama ini, ujar Aan tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana. “Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya,” ujarnya. (Red)

  • Sering Rusuh dan Nyabu di Kampung Sendiri, 2 Sekawan di Natar Disikat Polisi

    Sering Rusuh dan Nyabu di Kampung Sendiri, 2 Sekawan di Natar Disikat Polisi

    Lampung Selatan, sinarlampung.co – Dua sekawan berinisial Pi dan NY (29), warga Natar, Lampung Selatan, diamankan polisi lantaran kedapatan mengonsumsi narkotika jenis sabu. Keduanya juga dilaporkan sering membuat onar di kampungnya sendiri.

    Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Irfan Nurmansyah mengatakan penangkapan berawal dari informasi dan keresahan masyarakat atas perbuatan kedua pelaku di kampungnya. Selain hobi berbuat onar, keduanya juga kerap menyalahgunakan narkoba.

    “Mereka berdua ini memang sudah target operasi kami, karena menurut laporan masyarakat keduanya ini sudah sangat meresahkan. Dan sesuai program bapak Presiden Prabowo, mau besar atau kecil. Yang melanggar pasti kita sikat. Apalagi ini terkait tindak pidana penyalahgunaan narkotika,” ujarnya, Minggu, 26 Januari 2025.

    Mendapatkan laporan dari masyarakat, lanjut Irfan, pihaknya langsung melakukan pengembangan dan berhasil menangkap para pelaku pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Dari hasil ungkap kasus tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti, berupa dua paket sedang narkotika jenis shabu, dengan ukuran berat bruto 9,58 dan satu paket kecil dengan bruto 0.31. Selain itu petugas juga mengamankan 4 unit Handphone jenis android, 1 unit Handphone merk Nokia dan 1 unit kendaraan roda dua.

    Ketika disinggung apakah keduanya merupakan sebuah jaringan narkotika yang ada di wilayah hukum Polda Lampung, secara terpisah Direktur Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Irfan Nurmansyah, menjelaskan bahwa saat ini anggotanya tersebut sedang melakukan pendalaman terkait hal itu. (*)

  • Waduh! Oknum Kakam di Lampung Tengah Gelapkan Uang Petani Buat Bayar Gaji Pamong

    Waduh! Oknum Kakam di Lampung Tengah Gelapkan Uang Petani Buat Bayar Gaji Pamong

    Lampung Tengah, sinarlampung.co – SBR (60), oknum Kepala Kampung di Kecamatan Way Pengubuan, Kabupaten Lampung Tengah, terpaksa ditangkap polisi setelah nekat menggelapkan uang petani senilai Rp10 juta. Uang tersebut ia gunakan untuk menggaji para pamong kampung setempat.

    Kasus ini bermula saat pelaku meminjam uang kepada Pendri (49) warga Kampung Endang Rejo, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah, pada 30 April 2024. Pelaku beralasan uang tersebut nantinya digunakan untuk membayar gaji atau Tunjangan Hari Raya (THR) para perangkat Kampung.

    “Korban berjanji mengembalikan uang selama 1 bulan, korban pun setuju dan membuat perjanjian tertulis berupa titipan yang akan dikembalikan pada tanggal 25 Mei 2024. Namun uang itu malah tak kunjung dikembalikan,” kata Kapolsek Terbanggi Besar Kompol Yusvin Argunan, Minggu, 26 Januari 2024.

    Selain tidak mengembalikan uang sesuai perjanjian, pelaku juga sulit dihubungi dan berupaya menghindar ketika dicari korban. Merasa dirugikan, korban melaporkan pelaku ke Polsek Terbanggi Besar dan berhasil ditangkap pada Sabtu, 25 Januari 2024.

    “Saat ini SBR telah ditahan di Mapolsek Terbanggi Besar untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. SBR dijerat kasus tindak pidana penipuan dan atau penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 dan atau 372 KUHPidana, ancaman kurungan penjara selama 4 tahun,” tutup Yusvin. (*)

  • Gunakan Deepfake Prabowo-Gibran di Medsos Warga Asal Lampung Tengah Perdaya Belasan Orang Raup Uang Puluhan Juta

    Gunakan Deepfake Prabowo-Gibran di Medsos Warga Asal Lampung Tengah Perdaya Belasan Orang Raup Uang Puluhan Juta

    Jakarta, sinarlampung.co- Bareskrim Polri menangkap seorang warga asal Lampung yang mengunggah dan menyebarkan video deepfake menggunakan wajah dan suara Presiden Prabowo Subianto. Video deepfake ini digunakan untuk menipu orang agar mengirimkan sejumlah uang dengan modus pemberian bantuan oleh pemerintah.

    “Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus deepfake yang mengatasnamakan pejabat negara, high profile dalam bentuk video dengan isi konten menawarkan bantuan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Direktur Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dirtipidsiber Bareskrim) Brigjen Himawan Bayu Aji saat konferensi pers di Lobi Utama Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis 23 Januari 2025.

    Satu orang yang di tangkap dan ditetapkan tersangka yaitu berinisial AMA (29), warga Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada 16 Januari 2025. Modusnya AMA mengunggah sejumlah video deepfake menggunakan foto dan suara sejumlah petinggi negara, seperti Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menipu korban.

    Dalam video itu, para pejabat ini seakan-akan menyatakan akan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Padahal, program bantuan ini tidak pernah ada. Korban yang tertipu narasi dari AMA pun menghubungi nomor yang tertera di dalam video.

    Setelah terhubung dengan AMA, korban diminta mengirimkan sejumlah uang dengan dalih biaya administrasi agar bantuan ini bisa dicairkan. “Dengan alasan biaya administrasi, korban atau masyarakat yang telah membayar biaya administrasi dijanjikan pencairan dana oleh tersangka sehingga korban percaya untuk kembali mentransfer sejumlah uang yang sebenarnya dana bantuan tersebut tidak pernah ada,” Ujar Himawan.

    Dari hasil penyidikan awal ini tercatat sudah ada 11 korban yang telah teridentifikasi. Total kerugian yang terungkap senilai Rp 30 juta. Namun, angka ini baru dari akumulasi operasional AMA selama empat bulan terakhir.

    Terhadap tersangka, dijerat dengan menerapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Penipuan, Pasal 51, Ayat 1, Juncto 35, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Dengan ancaman pidana penjara maksimal 13 tahun dan denda paling banyak Rp 12 miliar. (Red)

  • Kabag Ops, Kasat Reskrim Hingga Kapolsek TBS Berganti

    Kabag Ops, Kasat Reskrim Hingga Kapolsek TBS Berganti

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Sejumlah pejabat Polresta Bandar Lampung serah terima jabatan. Mereka Kabag Ops, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, Kasat Samapta, Kasat Intelkam, Kapolsek Telukbetung Selatan dan Kapolsek Tanjung Senang.

    Serah Terima lima pejabat Polresta Bandar Lampung, dipimpin Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, S.I.K., M.Si di lapangan apel Mapolresta setempat, Sabtu 25 Januari 2025 pagi.

    Mereka yang dilantik Sesuai dengan Telegram Kapolda Lampung Nomor : ST/10/I/KEP/2025 tanggal 8 Januari 2025, tentang pemberhentian dan dari pengangkatan dalam jabatan dilingkungan Polda Lampung.

    Adapun pejabat yang mutasi diantaranya

    1. Kompol David Jeckson Sianipar, S.I.K Kabag Ops Polresta Bandar Lampung dimutasikan sebagai Wakapolres Tulang Bawang digantikan oleh Kompol Talen Hapis, S.H.,M.H.

    2. Kompol Sugeng Sumanto, S.E., M.H. Kasat Samapta Polresta Bandar Lampung dimutasikan sebagai Kabag Ops Polres Pringsewu digantikan oleh Kompol Abdul Rasyid , S.H., M.H.

    3. Kompol Gigih Andri Putranto, S.H., S.I.K Kasat Resnarkoba Polresta Bandar Lampung dimutasikan sebagai Wakapolres Lampung Barat digantikan oleh AKP I Made Indra Wijaya, S.H.

    4. Kompol Edi Kurniawan, S.H., M.H Kasat Intelkam Polresta Bandar Lampung dimutasikan sebagai Kabag Ops Polres Lampung Timur digantikan oleh AKP Ricky Neygersan Lado, S.I.K., M.Si.

    5. Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto, S.I.K Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Pertama RO SDM Polda Lampung (Dalam rangka DIK SESPIMMEN TA 2025) digantikan oleh Kompol Enrico Donald Sidauruk, S.E., S.I.K.

    6. Kompol Enrico Donald Sidauruk, S.E., S.I.K Kapolsek Teluk Betung Selatan dimutasikan sebagai Kasatreskrim dan digantikan oleh AKP Dhedi Ardi Putra, S.I.K., M.A.

    7. Iptu Alan Ridwan, S.H., M.M Kapolsek Tanjung Senang dimutasikan sebagai Pama Polresta Bandar Lampung digantikan oleh Iptu Chaidir Jamin.

    Upacara penyerahan jabatan ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan, berita acara pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas.

    Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, mengatakan bahwa, mutasi ini merupakan hal yang biasa di lingkungan Polri sebagai wujud promosi jabatan dan penyegaran di lingkungan Polri.

    “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian serta kinerja rekan rekan dalam hal ini pejabat lama yang telah diberikan selama bertugas di Polresta Bandar Lampung” Ucap Alfret Jacob Tilukay.

    Alumni Akpol tahun 2003 ini juga berpesan kepada pejabat lama untuk dapat memberikan masukan kepada pejabat yang baru sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas sehari hari.

    “Bagi para pejabat baru, saya ucapkan selamat datang dan bergabung, tentunya saya harapkan bisa membawa perubahan dan peningkatan dalam menjalankan tugas di Polresta Bandar Lampung,” ujar Alfret Tilukay.

    Mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam setiap organisasi, dengan tujuan untuk pembinaan karier anggota Polri sesuai dengan kebutuhan organisasi maupun sebagai sarana untuk pengembangan karier, pengalaman dan wawasan anggota Polri itu sendiri. (Red/*)

  • Akar Desak KPK Panggil Anggota DPRI RI Asal Lampung yang Diduga Terlibat Korupsi CSR BI

    Akar Desak KPK Panggil Anggota DPRI RI Asal Lampung yang Diduga Terlibat Korupsi CSR BI

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Aliansi Komando Aksi Rakyat (AKAR) Lampung mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas dugaan aliran dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) period 2019 – 2024. Desakan ini menyusul adanya penyelidikan oleh KPK RI mengenai penggunaan dana CSR yang diduga tidak sesuai dengan peruntukannya.

    AKAR Lampung menilai bahwa penggunaan dana CSR yang tidak transparan dan akuntabel dapat berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, KPK didesak profesional dan tidak setengah hati dalam mengusut persoalan yang diduga merugikan negara hingga triliunan rupiah tersebut.

    “Kami berharap KPK dapat segera bertindak tegas dan mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam dugaan penyelewengan dana CSR ini,” ujar Indra ketua AKAR Lampung.

    Atas dugaan aliran dana CSR ke Komisi XI DPR RI yang terus bergulir, AKAR melontarkan tantangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa seluruh anggota Komisi XI DPR RI tanpa terkecuali.

    Indra menegaskan “Ini bukan hanya soal beberapa orang, tetapi tentang sistem yang gagal. KPK harus berani mengungkap semua kebenaran”.

    Dalam persoalan yang tengah bergulir ini ada tiga orang anggota DPR RI komisi XI periode 2019 – 2024 yang berasal dari Provinsi Lampung yakni Ela Siti Nuryamah yang saat ini terpilih sebagai Bupati Lampung Timur, kemudian Marwan Cik asan, dan Ahmad Junaidi Auly yang kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024 – 2028 masih di komisi yang sama.

    “Kita berharap KPK memanggil dan memeriksa ketiganya, karena sebagai masyarakat Lampung kami perlu bukti konkret atas hasil pemeriksaan dari KPK apakah ketiganya terlibat atau tidak dalam dugaan korupsi dana CSR ini. karena jika ketiganya terlibat tentu telah mencederai pilihan rakyat Lampung yang sudah kembali mempercayakan suaranya kepada mereka” pungkas Indra. (Red/*)

  • Habiskan Rp352 Juta Gedung Arsip Tulang Bawang Barat Mirip Bedah Rumah?

    Habiskan Rp352 Juta Gedung Arsip Tulang Bawang Barat Mirip Bedah Rumah?

    Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co-Pembangunan gedung arsip milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), yang menghabiskan anggaran Rp352,6 juta, ternyata jadinya mirip rumah bantuan bedah rumah.

    Proyek dikerjakan oleh CV. Global Konstruksi, dengan Konsultan pengawas CV. Devara Consultant, nilai pagu senilai Rp352.644.000. Bangunan itu sekitar Panjang 6 meter dan lebar 9 meter. Bangunan itu tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang dihabiskan, bahkan dengan kualitas material yang jauh di bawah standar.

    Pengamatan dilokasi bangunan bahan material bangunan beratap baja ringan, semen, pasir, batu, keramik, plafon gypsum, dan gerbang baja ringan ukuran 2X3 meter, dinilai tidak sesuai dengan pagu anggaran pembangunannya. Bahkan aliaran listrinya justru menumoang di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

    “Tidak masuk akal anggaran sebesar itu tetapi KWH listrik masih menumpang di kantor garasi kami, bahkan biaya listriknya kami yang bayar,” ujar petugas Damkar di lokasi, pada Selasa 21 Januari 2025.

    “Sepertinya ada aroma kecurangan dalam pengelolaan anggaran pembangunan ini. Kita meminta pihak berwenang untuk memeriksa proyek ini secara menyeluruh. Jika ada penyimpangan, pelaku harus bertanggung jawab,” kata warga. (Red)

  • Pelaku Utama Pembunuhan Imam Pamer Foto di Medsos, Ketua LSM Gerbang Lampung Pertanyakan Kinerja Polres Metro

    Pelaku Utama Pembunuhan Imam Pamer Foto di Medsos, Ketua LSM Gerbang Lampung Pertanyakan Kinerja Polres Metro

    Kota Metro, sinarlampung.co – Hermansyah TR bersama LSM Gerbang Lampung dalam waktu dekat akan mendatangi Polres Metro. kedatangannya tersebut untuk mempertanyakan kinerja aparat kepolisian sekaligus meminta segera menangkap pelaku utama pembunuh putranya Imam Ardiansyah yang hingga kini masih berkeliaran, bahkan Tersangka sempat memamerkan foto selfienya di media sosial.

    “Dalam waktu dekat, Saya bersama Anggota LSM Gerbang Lampung sebanyak 50 orang akan mendatangi Mapolres Metro” tegas Hermansyah.

    Baca: Keluarga Harap Semua Pelaku Terlibat Pengeroyokan Almarhum Imam Ardiansyah Dapat Hukuman Setimpal

    Rencananya bersama 50 orang rekan di LSM yang ia pimpin akan mendatangi Polres, terutama Kapolres Metro AKBP Herry Sulistiyo Nugroho, ingin mempertanyakan sejauh mana upaya Polres Metro dalam melakukan pengejaran kepada pelaku pembunuhan terhadap putranya Almarhum Imam Ardiansyah.

    “Yang bikin saya heran, kok pelakunya belum tertangkap hingga kini, namun yang paling menyayat hati Saya, pelaku ini sempat memamerkan foto selfinya di medsos,” pungkasnya. (*)