Kategori: Lampung Barat

  • Rumah Warga di Lampung Barat Ludes Terbakar 

    Rumah Warga di Lampung Barat Ludes Terbakar 

    Lampung Barat, sinarlampung.co Rumah salah seorang warga bernama Muherman Mardawi di Pemangku Tiga, Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Lampung Barat, ludes terbakar, Jumat (27/10/2023). Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.

    Peratin Pekon Kenali, Adi Praja mengatakan, saat kebakaran terjadi, korban sedang tidak di rumah. Dia sedang membantu beres-beres di rumah tetangganya.

    Menurut Adi, akibat kebakaran itu korban mengalami kerugian hingga ratusan juta. “Untuk sementara ini, perhitungan kerugian korban mencapai lebih kurang Rp250 juta,” kata Adi.

    Atas kejadian tersebut, Adi menghimbau warganya agar selalu waspada dan berhati-hati sebelum meninggalkan rumah. “Kalau mau pergi periksa keadaan seperti kompor, tungku, dan colokan listrik. Terlebih lagi saat ini masih kemarau,” pesannya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Lambar Ruspel Gultom mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

    Petugas Damkar mengerahkan satu armada dari UPT Belalau untuk memadamkan api.

    Ruspel juga mengimbau untuk tetap waspada terhadap bahaya kebakaran. Karena musibah seperti ini, setiap saat dapat terjadi di manapun tempatnya. “Hati-hatilah dan pastikan kondisi jaringan listrik harus standar PLN,” kata Ruspel. (*)

  • Anggaran Mobil Dinas Dan Pengisian BBM di Lima Dinas di Lampung Barat Diduga Fiktif

    Anggaran Mobil Dinas Dan Pengisian BBM di Lima Dinas di Lampung Barat Diduga Fiktif

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat temuan di lima Satuan Kerja Dinas di Lampung Barat yang digunakan tidak sesuai peruntukan pada penggunaan anggaran tahun 2022, pada proses audit Maret-April 2022. Total temuan mencapai ratusan juta rupiah.

    Data BPK Lampung menyebutkan, ada dua item yang menjadi temuan BPK berdasarkan hasil pemeriksaan uji petik pada lima organisasi pemerintah daerah (OPD) tersebut diantaranya yaitu pertama pada pembayaran belanja pemeliharaan kendaraan dinas pada empat dinas yang tidak sesuai dengan senyatanya Rp163.864.000, atau Rp163,8 juta.

    Kedua, pada pertanggungjawaban belanja bahan bakar minyak (BBM) tidak sesuai kondisi senyatanya di tiga dinas senilai Rp155.383.036, atau Rp155,3 juta lebih. Darai keduanya dengan indikasi kerugian negara dan daerah dari dua item tersebut mencapai Rp319,2 juta.

    Dari catatat BPK, Hal itu terjadi akibat lemahnya pengawasan dan praktek kecurangan yang dilakukan oknum oknum di lima dinas tersebut. Modusnya memarkup harga barang suku cadang kendaraan dinas dan ada juga yang membuat laporan fiktif pengisian BBM berdasarkan konfirmasi dari pihak BPK kepada dua SPBU di Liwa, Lampung barat.

    “Bukan rahasia umum, modus markup harga, laporan fiktif, apalagi diperubahan. Ada RKA tapi tak berfungsi. Pengawas malah ikut berbagi. Ini gimana mau maju Lampung Barat,” kata warga kepada wartawan.

    Menurut mahasiswi asal Lampung Barat ini, praktek kecurangan ini tidak akan berhenti sebelumnya mental mejadi baik, dan penegak hukum tidak masuk angin. “Penegaka hukum cenderung mencipatakan korupsi baru. Saya sedih daerah kampung halamanku tak sesuai dengan semboyan pemerintahanya, dan budayanya,” katanya.

    Belum ada tanggapan resmi dari pemerintahan Lampung Barat terkait temuan di lima Dinas tersebut. Humas Pemda Lampung Barat yang dikonfirmasi wartawan belum merespon. (Red)

  • Proyek Talud Tanpa Batu Split Senilai Rp 19 Miliar di Lambar, Dinas PUPR: Itukan Belum Jadi

    Proyek Talud Tanpa Batu Split Senilai Rp 19 Miliar di Lambar, Dinas PUPR: Itukan Belum Jadi

    LAMPUNGBARAT – Proyek Talud pada kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan jalan Pagar Dewa – Lumbok Seminung oleh PT Bumi Lampung Persada diduga tidak sesuai spek. Proyek Talud tersebut hanya menggunakan semen dan pasir, tanpa dikombinasikan dengan agregat atau batu split. Bahkan ketebalan pun tidak memenuhi volume 10 CM.

    Diketahui proyek ini dikerjakan oleh PT Bumi Lampung Persada (BLP) selaku pemenang tender dengan nilai kontrak sebesar Rp19 miliar lebih bersumber dana alokasi khusus (DAK) Dinas PUPR Lampung Barat tahun 2023.

    Menanggapi hal ini Kepala Dinas PUPR Lambar Ir Hi Ansari melalui Kabid Bina Marga Robert Putra S.T, M.T., menyebut pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah indikasi adanya ketidaksesuaian spesifikasi itu benar, karena proyek tersebut masih berjalan.

    “Sekarang kan kami masih bekerja, kontraknya sampai bulan Desember 2023, jadi tunggu dulu. Tentunya kami juga tidak ingin jika proyek itu tidak maksimal sehingga nanti akan kita evaluasi,” kata Robert.

    “Itu masih sementara, untuk menghindari supaya kaki dinding talud tidak rusak tergerus air, jadi bisa di bilang itu belum di lantai karena hanya menempelkan sisa mortar dari pasangan batu. Jadi pemasangan lantainya nanti menggunakan cor agregat yang diaduk oleh mobil truk mixer,” tambah dia.

    Lebih jauh disinggung soal kualitas material batu yang disinyalir menggunakan batu asalan atau bukan keseluruhan batu belah, Robert juga menilai itu tidak menjadi persoalan.

    “Standarnya memang harus menggunakan batu belah berasal dari batu sungai atau batu gunung. Tapi itu kan sangat terbatas, masa mau kita ambilkan dari wilayah bukit kemuning. Jadi menurut kami sah-sah saja pakai batu lokal yang penting batu, jangan batu bata Itu jelas tidak boleh,” tambahnya.

    Kendati demikian pihaknya mengaku terus melakukan evaluasi berkala agar pihak kontraktor menjaga kualitas pembangunan.

    ”Jadi tetap akan kami awasi dan evaluasi, kami juga tidak ingin kalau kualitas proyek itu tidak maksimal, disana sudah kami tempatkan konsultan pengawas artinya step by step pelaksanaan kegiatan itu terus kami awasi,” tandasnya.(RED)

  • Proyek PDAM di Lambar Tanpa Koordinasi dengan BPJN Wilayah II, Kok Bisa-bisanya Bekas Galian hanya Ditutup Tanah

    Proyek PDAM di Lambar Tanpa Koordinasi dengan BPJN Wilayah II, Kok Bisa-bisanya Bekas Galian hanya Ditutup Tanah

     

    LAMPUNGBARAT – Pengerjaan Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi PDAM Way Tenong di Pekon Padang Tambak, Lampung Barat menyisakan masalah. Diduga, selain tidak mengantongi izin dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II, pelaksana proyek diketahui melakukan pengrusakan rabat beton pada bahu Jalan Nasional tersebut.

    Kerusakan yang ditinggalkan terlihat jelas di bagian sisi kanan dan kiri jalan sepanjang ratusan meter. Bekas galian pada rabat beton hanya ditutup dengan tanah, bukan dengan membeton kembali.

    Diketahui proyek senilai Rp499,1 juta ini dikerjakan oleh CV Bangun Cipta Sarana. Proyek bersumber APBD Lampung Barat Tahun anggaran 2023 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR).

    Konsultan pengawasasnya CV. Garudayana Consultant, dengan nomor kontrak 600/031/AM.1/KTR/III.03/IV/2023.

    Akui Tidak Koordinasi, DPUPR Tolak Bertanggung Jawab

    Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lampung Barat Alex Wijaya mengatakan, bahwa perbaikan rabat beton yang rusak karena aktivitas penggalian untuk pemasangan pipa tersebut menjadi tanggung jawab rekanan.

    “Kalau perbaikannya itu tanggung jawab rekanan, masa kami dari Dinas PU yang diminta memperbaiki,” kata Alex mewakili Kepala DPUPR Lampung Barat Ansari.

    Alex juga mengakui bahwa koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal ini dengan BPJN Wilayah II terlewatkan, dalam pelaksanaan proyek pembangunan jaringan pipa PDAM Way Tenong tersebut.

    Namun, Alex juga menyebut bahwa pihak rekanan juga memiliki tanggung jawab, terkait dengan pemanfaatan bahu jalan nasional di sepanjang 800 meter, yang menjadi tempat pemasangan pipa yang dilakukan.

    ”Iya, ada yang terlewatkan khususnya terkait koordinasi dengan Kementerian PUPR dalam hal ini BPJN. Memang seharusnya sebelum pembangunan dilakukan koordinasi, tetapi ada beberapa hal yang juga menjadi tanggung jawab rekanan,” kata dia.

    Alex melanjutkan, koordinasi telah dilakukan dengan BPJN, dan salah satu yang dipersoalkan yakni perihal adanya rabat beton yang terpaksa dibongkar untuk melakukan proses pemasangan pipa, dan itu menjadi tanggung jawab pihak rekanan untuk melakukan perbaikan.(red)

  • Diduga Tak Kuat Wajib ‘Upeti’ Banyak Kepala Sekolah Mundur di Lampung Barat?

    Diduga Tak Kuat Wajib ‘Upeti’ Banyak Kepala Sekolah Mundur di Lampung Barat?

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Beredar kabar sejumlah kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Lampung Barat mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan sebagai Kepala Sekolah, dan memilih menjadi guru biasa. Hal itu diduga karena para kepala sekolah tidak sanggup mengelola Dana Bos dan beban kewajiban memberikan upeti kepada oknum pejabat di Lampung Barat.

    Salah seorang kepala sekolah di Lampung Barat membenarkan ada pengajuan pengunduran beberapa kepala sekolah Sekolah disana. “Iya saya juga mengajukan pengunduran diri. Pengunduran beberapa kepala sekolah dikarenakan lantaran merasa pusing tujuh keliling dalam pengelolaan Dana Operasional Sekolah (BOS),” katanya yang minta namanya dirahasiakan.

    Dia membenarkan pengunduran diri juga di ikuti oleh rekan-rekannya sesama kepala sekolah. Diantaranya SMP 1 Wai Tenong, Kepala sekolah SMP 2 Wai Tenong, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Belalau, Kepala Sekolah SMP Sekuting Terpadu. “Kalo Kepsek SMPN 1 Liwa Budiyanto SK pengunduran diri nya sudah keluar dan di gantikan oleh pak Hapzon dari SMP Negeri 3 Balik Bukit. Tetapi masih tarik ulur gitu,” katanya.

    Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat Bulki. Spd, MM, belum bemberikan konfirmasi resmi terkait kabar pengunduran diri beberapa kepala sekolah di Kabupaten Lampung Barat itu. Sinarlampung.co masih terus melakukan upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat. (Red)

  • Keburu Dilerai, Dua Anggota DPRD Lambar Tersulut Emosi Cuma Adu Mulut di Sidang Paripurna

    Keburu Dilerai, Dua Anggota DPRD Lambar Tersulut Emosi Cuma Adu Mulut di Sidang Paripurna

    LIWA – Dua Anggota DPRD Lambar Tersulut Emosi Cuma Adu Mulut di Sidang Paripurna. Aksinya lumayan menegangkan, diperankan oleh Wakil Ketua II DPRD Erwansyah dengan Suryadi, seorang anggota. Untung keduanya cepat dilerai hingga tak sampai berantam.

    Sejumlah media memberitakan kejadian memalukan itu terjadi di saat fraksi-fraksi menyampaikan pandangan umum.

    Sejumlah anggota dewan mengatakan tidak tahu persis peristiwa itu berawal. Mereka baru mengetahui kedua wakil rakyat itu tersulut emosi setelah keduanya ‘ngoceh-ngoceh’.

    “Mungkin itu masalah internal partai, yang merembet hingga ke dalam sidang paripurna,” kata seorang anggota.

    Herannya Erwansyah membantah dirinya terlibat keributan dengan anggota partainya.

    Namun ia mengakui ada masalah internal partai sehingga sempat terjadi adu mulut yang menurutnya hal tersebut merupakan cara untuk mendidik anggota partai.

    “Ya biasalah internal partai, ketua mendidik anak buah, gak ada kekerasan, gak ada ludah meludah itu, gak boleh itu, apalagi dia harus dibina sama ketua partai kan, Antara ketua dan anggota, di situ gak ada kekerasan, kita berusaha supaya di Gerindra ini enak-enak aja, ngedengerin kata pimpinan, apa kata atasan,” jelasnya.

    Dirinya menegaskan, tidak adanya kekerasan dalam mendidik anggota partai tetapi caranya mendidik anggota partai merupakan cara yang tegas.

    Erwansyah merupakan Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Lampung Barat dan Suryadi sendiri merupakan anggota dari Partai Gerindra. (*)

  • DPC Pematank Lampung Barat Dikukuhkan

    DPC Pematank Lampung Barat Dikukuhkan

    Bandar Lampung (SL) – Dewan Pimpinan Cabang Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan atau DPC Pematank Lampung Barat resmi dikukuhkan, Kamis (7/9/2023).

    Hal tersebut dibuktikan dengan berlangsungnya penyerahan Surat Keputusan oleh Dewan Pengurus Pusat Pematank di Kantor Sekretariat Jalan Pulau Bacan Jagabaya III No 42 M, Kecamatan Way Halim Bandar Lampung.

    Dalam Surat Keputusan tersebut ditetapkan pada (248/2023) dengan masa jabatan periode 2023-2025, penyerahan langsung diterima M. Ishar sebagai ketua, Rahman Hamidi sebagai Sekretaris dan Shofyan Ali sebagai Bendahara DPC Pematank Lampung Barat.

    Kegiatan berlangsung secara sederhana dan kekeluargaan ini turut disaksikan oleh Ketua Umum DPP Pematank Suadi Romli beserta jajaran.

    Ketua Umum DPP Pematank Suadi Romli berharap pengurus DPC Pematank Lampung Barat setelah menerima SK nantinya bisa menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya dengan baik dan supaya bisa mengembangkan lembaga, jangan malah merusak nama organisasi.

    “Koordinasi itu yang paling utama dan bagaimana pun caranya supaya bisa membantu masyarakat yang bener -bener membutuhkan pertolongan kita,” ujar Romli.

    Romli melanjutkan, semoga dengan adanya pembentukan DPC Pematank di Lampung Barat akan mempermudahkan kontrol sosial untuk semua instansi.

    “Saya harap bisa mendukung segala bentuk pembangunan untuk kemajuan Kabupaten Lampung Barat.

    Ditempat yang sama Ketua DPC Pematank M. Ishar mengucapkan terimakasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan Ketua Umum kepadanya untuk memimpin dan mengibarkan bendera Pematank di Kabupaten Lampung Barat.

    “Kami akan mengembangkan di setiap Kecamatan dan Desa-Desa serta akan bersinergi kepada instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Lampung Barat”, tambah Ishar.

    “Semoga Pematank menjadi Lembaga Kontrol serta dapat menunjukkan kinerja yang baik dan professional, bisa membantu masyarakat serta berkomunikasi dan koordinasi dengan baik dengan segala instansi yang ada di Kabupaten Lampung Barat,” tutup Ishar. (*)

  • Gedung Budaya Senilai Rp19,6 Miliar di Lampung Barat Diresmikan November 2022 Kini Sudah Rusak?

    Gedung Budaya Senilai Rp19,6 Miliar di Lampung Barat Diresmikan November 2022 Kini Sudah Rusak?

    Lampung Barat–Gedung Budaya atau Lamban Pancasila yang menjadi salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus-Mad Hasnurin periode 2017-2022 lalu dibanguan dengan anggaran Rp19,6 miliar. Gedung yang seyogyanya berfungsi sebagai tempat kegiatan kebudayaan, kesenian dan destinasi wisata dan mafaatn masyarakat itu kini sudah retak retak, padahal baru 24 November 2022 lalu diresmikan.

    Proyek Gedung Rp19,6 Miliar itu dikerjakan oleh CV Sarana Kontruksi. Kondisi gedung itu kini mulai retak baik pada bagian dinding maupun lantai hingga pondasi tiang, dengan puluhan titik retakan. Keretakan juga terlihat pada bagian pondasi penyangga tiang depan dari lamban Pancasila.

    Data wartawan menyebutkan, pembangunan gedung budaya tersebut dilakukan selama tiga tahap, pertama di 2019 lalu dengan anggaran Rp5,6 Miliar, kemudian dilanjutkan kembali di 2021 dengan dana sebesar Rp7,5 Miliar dan di 2022 sebesar Rp6,5 Miliar sehingga total Rp19,6 Miliar.

    Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU-PR) setempat, Alex Wijaya menyatakan bahwa keretakan yang ada bukan retak struktur karena pembangunan gedung tersebut menggunakan konstruksi baja yang menurutnya memang rawan retak.

    “Memang rawan retak kalau menggunakan baja, tapi kalau bahaya secara struktur tidak ada. Apalagi yang retaknya kebanyakan sambungan. Tapi yang jelas akan kita pelajari dulu termasuk apakah masih dalam peneliharaan atau tidak. Kita juga segera berkoordinasi dengan pengawas,” kata Alex kepada wartawan Kamis 16 Mei 2023 lalu.

    Rekanan pelaksana CV. Sarana Konstruksi, Agus Eka Wijaya mengaku bahwa pembangunan gedung yang berada di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Lampung Barat itu masih dalam masa pemeliharaan. “Iya masih dalam pemeliharaan, dalam waktu dekat segera ditangani, sekarang kami masih nunggu tukang yang akan mengerjakan,” kaya Agus kepada wartawan melalui pesan WhatsApp.

    Seremoni peresmian Gedung Budaya, Lamban Pancasila yang ada di Jalan Raden Intan, Kelurahan Way Mengaku menuju lingkungan Pemkab Lampung Barat pada Kamis 24 November 2022. Gedung khas Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu diresmikan oleh Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG.(K) dan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, SH. M.Hum.

    Hadir perwakilan dari beragam suku dan etnis yang ada di Kabupaten setempat, diantaranya paguyuban sosial marga tonghoa indonesia (PSMTI), Pemuda Batak Bersatu (PBB), Persatuan Betunggalan Semende Bersatu, Paguyuban Pasundan, Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB), paguyuban sosial jawa (Pasoja), dan adat bali darma kerti. Saibatin kerajaan Paksi Pak Sekala Bekhak, anggota Forkopimda, perwakilan dari Universitas Lampung (Unila), kepala OPD di lingkungan pemerintahan Kabupaten Lampung Barat.

    Hadir Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Wakil Bupati Mad Hasnurin dan Ketua DPRD Lambar Edi Novial, dan sejumlah pejabat yaitu Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Jambi Bengkulu Agus Widyatmoko, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mukhlis Basri, Staff ahli bidang pemerintahan bidang hukum dan politik Provinsi Lampung Syaiful Dermawan, Kemudian anggota DPRD Provinsi Lampung Lesti Putri Utami. (red/*)

  • Pendaki Gunung Seminung Disambar Petir Satu Tewas 9 Luka Bakar

    Pendaki Gunung Seminung Disambar Petir Satu Tewas 9 Luka Bakar

    Lampung Barat-Hujan deras disertai petir memakan korban. Ada 13 orang dari 58 pendaki Gunung Seminung disambas petir. Saru pendaki tewas dan dua belas pendaki luka akibat tersembar petir di Pekon Teba Pering Raya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, Sabtu 29 April 2023 sekira pukul 23.45 WIB.

    Korban tewas bernama Abdal Reka Anggara (18) warga Desa Terean, Kecamatan Mekakau Ilir Banding, Kabupaten Oku Selatan. Sedangkan dua belas pendaki lainya mengalami luka berat, luka ringan dan hipotermia.

    “Dari catatan Tim BPBD Lampung Barat, para pendaki yang yang menjadi korban adalah Korban tewas bernama Abdal Reka Anggara merupakan ” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo, Minggu 30 April 2023.

    Diketahui, selain satu orang pendaki meninggal dunia akibat tersambar petir, tujuh pendaki lainnya juga mengalami luka berat, dan dua pendaki mengalami luka ringan.

    “Sedangkan tiga pendaki lainnya juga mengalami hipotermia. Total ada 58 pendaki di Gunung Seminung saat peristiwa terjadi. 45 pendaki lainnya tidak mengalami luka-luka,” ungkapnya.

    Menurut Padang Priyo, tim SAR BPBD dan gabungan melakukan upaya evakuasi terhadap para pendaki yang berada di puncak Gunung Seminung. “Tim SAR BPBD sedang melakukan evakuasi korban. Tim SAR berangkat pukul 00.30 WIB dan sampai di lokasi pukul 04.30 WIB,” ujarnya.

    Berikut identitas pendaki yang mengalami luka berat, luka ringan dan hipotermia.

    1. Retno Leli Sapitri (20) perempuan, warga Sidomoro, Kecamatan Semaka, Tanggamus.,

    2. Aji Saputra (24) lak-laki, warga Desa Gunung Besar, Kecamatan Abung Tengah, Kotabumi.

    3. Deka Hastuti Ningrum (25) perempuan, warga Desa Teras Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.

    4. Muhammad Ismanto (16) laki-laki, warga Desa Sudimoro, Kecamatan Semaka, Tanggamus.

    5. Rifki Infantrio (25) laki-laki, warga Desa Sudimoro, Kecamatan Semaka, Tanggamus.

    6. Ade Gilang Fahendra (18) laki-laki, warga Desa Sudimoro, Kecamatan Semaka, Tanggamus.

    7. Desnal Febriansyah (17) laki-laki.

    Korban luka ringan.

    1. Candra Arya Dinata (20) laki-laki, warga Pekon Way Ngison, Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat.

    2. Purnomo Aji (20) laki-laki, warga Pekon Suka Jadi, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.

    Korban hipotermia.

    1. Zidal Alfalah (19) laki-laki, warga Sidorahayu, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

    2. Frengky Gunawan (19) laki-laki, warga Desa Misirahayu, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

    3. Muhammad Andika Pratama (18) laki-laki warga Desa Arto Mulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. (Red)

  • Mahasiswa Bunuh Keponakan di Lambar Ditangkap di Kedaton Sempat Kabur ke Natar

    Mahasiswa Bunuh Keponakan di Lambar Ditangkap di Kedaton Sempat Kabur ke Natar

    Lampung Barat– Jajaran Sat Reskrim Polres Lampung Barat bersama jajaran Satreskrim Polsek Sumber Jaya berhasil mengamankan IR (22) terduga pelaku pembunuhan anak bernama Ahsan Fadil Aditya (6), terduga pelaku berhasil di amankan sekitar pukul 04:00 WIB di wilayah Kedaton Bandar Lampung.

    Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho melalui Kasat Reskrim Iptu Juherdi Sumandi,  mengatakan setelah mendapatkan informasi keberadaan pelaku yang sempat kabur ke wilayah Bandar Lampung pihak nya langsung berkoordinasi dengan Polsek Kedaton untuk melakukan pencarian terhadap pelaku.

    “Iya benar pelaku sudah berhasil kita amankan dengan berkoordinasi dengan jajaran Polsek Kedaton Bandar Lampung, terduga pelaku di amankan di sebuah rumah di Kedaton Bandar Lampung tanpa adanya perlawanan,” kata Iptu Juherdi saat di konfirmasi, Jumat 28 April 2023.

    Saat di amankan kata Juherdi terduga pelaku tidak membawa golok seperti yang di isukan saat melarikan diri. Pelaku hanya mambawa sepeda motor yang digunakan ketika melarikan diri, golok yang di gunakan untuk membunuh korban sudah di amankan tidak jauh dari kediaman korban.

    “Saat ini tim sudah sedang perjalanan untuk membawa terduga pelaku, untuk motifnya belum bisa kita ceritakan karena terduga pelaku masih dalam perjalanan nanti setelah sampai akan kita informasikan perkembangan lebih lanjutnya seperti apa,” kata Juherdi.

    Berdasarkan informasi yang di terima pihak keluarga terduga pelaku pada pukul 22:30 WIB malam sudah berada di rumah salah satu saudara nya di Natar.

    Namun tidak di buka kan pintu karena terduga pelaku di duga kabur membawa parang yang di gunakan untuk membunuh korban. “Sehingga orang-orang pada takut enggak ada yang berani,” kata salah satu kerabatnya. (Red)