Kategori: Lampung Barat

  • Jatah Kopi Tiga Pimpinan DPRD Lampung Barat Habiskan Rp300 Juta Setara Setengah Ton Kopi Setahun

    Jatah Kopi Tiga Pimpinan DPRD Lampung Barat Habiskan Rp300 Juta Setara Setengah Ton Kopi Setahun

    Lampung Barat (SL)-Tiga pimpinan DPRD Lampung Barat menghabiskan Rp300 juta anggaran tahum 2022 hanya untuk kebutuhan Kopi. Anggaran melalui Sekretariat Dewan itu untuk pengadaan kopi bubuk luwak robusta. Dan tahun 2023 di Sekwan juga sudah disiapkan Rp296 juta lebih, setara dengan 500 kg atau setengah ton kopi.

    Dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun 2023 untuk pengadaan kopi tiga pimpinan dewan itu disiapkan sebesar Rp296,6 juta,- untuk pengadaan kopi Luwak Robusta kemasan 250 gram. Jatah kopi itu dengan rincian untuk Ketua DPRD sebesar Rp109,3 juta- dan untuk wakil Ketua I dan Wakil Ketua II masing-masing sebesar Rp93,6 juta.

    Informasi wartawan menyebutkan harga kopi di pasaran, untuk harga jual kopi bubuk luwak robusta dengan kemasan 250 Gram saat ini di harga Rp125 ribu. Artinya dengan alokasi Rp296,6 juta itu bisa untuk membeli kopi bubuk luwak robusta dengan sekitar 2.370 paket, atau sekitar 500 kg, setara setengah ton kopi.

    Terkait hal itu, Sekretaris DPRD Lampung Barat Pirwan Bachtiar, SE, MM., membenarkan adanya anggaran untuk kebutuhan rumah tangga tiga pimpinan DPRD Lampung Barat itu, termasuk untuk kebutuhan kopi. Namun Pirwan membantah jika anggaran yang disiapkan untuk pengadaan kopi bubuk luwak robusta tahun ini mencapai Rp296,6 juta.

    Pirwan mengaku pihaknya telah melakukan update RUP, dimana untuk pengadaan kopi bubuk luwak robusta terjadi pengurangan anggqaran, yaitu tahun ini untuk ketua dianggarkan Rp56,3 juta Wakil ketua I dan Wakil Ketua II Rp48,1 juta. Dengan total Rp152,6 juta. Terjadi penurunan hingga 50%. dibandingkan tahun anggaran 2022 lalu.

    “Untuk update terbaru itu hanya Rp152.600.000 untuk kebutuhan kopi bubuk luwak robusta tiga pimpinan, jadi angka Rp296.625.000,- RUP sebelumnya itu belum update, kalau tahun lalu masih di angka Rp300 juta,” ujarnya.

    Menurut Pirwan, untuk kebutuhan rumah tangga pimpinan DPRD dianggarkan sebesar Rp850 juta, rinciannya untuk ketua Rp25 juta per bulan, kemudian wakil ketua I dan II sebesar Rp20 juta. Kebutuhan rumah tangga pimpinan itu mencakup semuanya, baik untuk kopi, daging, hingga micin (vetsin).

    Dasar penganggaran kebutuhan rumah tangga pimpinan DPRD itu diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No.3/2017 tentang kedudukan keuangan DPRD. Bahwa tiga pimpinan DPRD mendapatkan fasilitas rumah dinas dan disertai kebutuhan rumah tangga. (Red)

  • Sepekan Dua Kakek Sebatang Kara Tewas di Balik Bukit, Satu Membusuk di Rumahnya Satu Lagi Hangus Terbakar

    Sepekan Dua Kakek Sebatang Kara Tewas di Balik Bukit, Satu Membusuk di Rumahnya Satu Lagi Hangus Terbakar

    Lampung Barat (SL)-Dalam sepekan dua kakek yang tinggal dirumah seorang diri alias sebatang kara ditemukan tewas di Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat. Satu orang ditemukan tewas hangus saat rumahnya terbakar, disusul seorang lagi membusuk dalam rumah, setelah lima hari tak terlihat oleh warga.

    Kakek Rasiman (63), yang hidup sebatang kara ditemukan warga tewas dan sudah membusuk di dalam rumahnya, Pekon (Desa) Kubu Perahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, Sabtu 31 Desember 2022, sekira pukul 11:40 WIB.

    Jasad Rasiman ditemukan seorang warga yang curiga saat melintasi rumah sang kakek dengan mencium aroma busuk. Warga itu kemudian berinisiatif untuk mendatangi rumah dan memanggil korban tetapi tidak mendapat respon. Kemudian warga berusaha mendobrak pintu rumah korban dan mendapati korban sudah meninggal dunia dalam kondisi membusuk.

    “Korban ditemukan warga sekitar pukul 11:40 WIB dan langsung melapor kepada petugas. Kemudian kami Unit Reskrim Polsek Balik Bukit bersama Bhabinkambtibmas langsung bergerak ke TKP berkoordinasi dengan tim inafis Polres Lampung Barat untuk evakuasi korban, yang diketahui tinggal seorang diri ” Kata Kapolsek Balik Bukit Iptu Arnis Daely.

    Kemudian jenazah langsung di bawa menuju fasilitas kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan dan hasilnya tidak ditemukan hal-hal yang mengarah kepada tindakan mencurigakan dan di duga korban meninggal karena sakit yang di derita selama ini.

    Sebelum ditemukan meninggal dunia korban terakhir sempat dilihat pada hari Minggu lalu dan masih terlihat mengikuti kegiatan warga setempat. Dan semenjak hari Senin, hingga hari ditemukan ini korban tidak pernah lagi terlihat oleh warga.

    “Karena tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan jenazah korban langsung di bawa ke kediamannya dan diserahkan ke pihak keluarga korban untuk selanjutnya makamkan di TPU setempat,” katanya.

    Kakek Hangus Terbakar

    Sebelum seorang kakek yang juga tinggal sebatang kara ditemukan tewas hangus terbakar pada musibah kebakaran rumahnya di Pemangku 6, Talang Payang, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat, sekitar pukul 01.30 WIB, Rabu 28 Desember 2022.

    Nyawa Ruhiatna (59), warga asal Dusun 1 Maribaya, Kecamatan Kedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) itu tak tertolong dalam kebakaran yang terjadi, Rabu 28 Desember 2022.

    Sebelum kejadian, Selasa sore, 27 Desember, Ruhiatna masih bertemu anaknya. Sang anak sempat memasak untuk kebutuhan lelaki itu. Selesai memasak, anaknya kembali ke rumah yang tidak jauh dari kediaman Ruhiatna.

    Kapolsek Balik Bukit Iptu Arnis Daely, mengatakan sekitar pukul 01.30 WIB, salah seorang tetangga mendengar suara seperti ledakan di belakang rumah.

    Bersama warga lainnya, memerksa asal suara. Dan ternyata ada kebakaran dikediaman Ruhiatna. Rumah tersebut sudah dipenuhi kepulan asap dan kobaran api.

    Dengan peralatan seadanya, warga berusaha memadamkan api. Lainnya ada yang menghubungi peratin dan Polsek Balik Bukit.  “Setelah mendapat informasi, anggota langsung ke TKP. Ternyata diketahui pemilik rumah berada di dalam. Saat ditemukan sudah kondisi meninggal dunia, hangus terbakar,” kata Arnis. (Red)

  • Suami di Lampung Barat Tombak Pria Yang Kepergok Sedang Nombak Istrinya di Kebun

    Suami di Lampung Barat Tombak Pria Yang Kepergok Sedang Nombak Istrinya di Kebun

    Lampung Barat (SL)-Pergoki istrinya asik kuda-kudaan dikebun tak jauh dari rumah, Warga Pekon Sidomulyo, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat, Kd ngamuk dan tombak pria warga tetangga desa, yang sedang asik menombak istrinya, Kamis 29 Desember 2022 dinihari sekira pukul 00.00.

    Kd, warga Pekon Sidomulyo, Kecamatan Pagardewa, malam itu tiba tiba terbangun sekira pukul 00.00. Dia heran istrinya tidak di tempat tidur. Pelaku mengambil tombak, lalu mengendap mencari keberadaan istrinya. Betapa kagenya dia mendapati istrinya sedang berbuat mesum dengan Ak, warga Pekon Sukamulya, di dalam kebun yang tak jauh dari rumahnya.

    Melihat itu, Kd kalap dan langsung menombak Ak, pria yang sedang mencumbu istrinya itu. “Kd itu memergoki istrinya sedang berbuat mesum dengan pria lain, Ak, di dalam kebun dekat rumahnya, Kamis 29 Desember 2022 tengah malam sekitar pukul 00.00 WIB. Ya langsung ditombak,” kara warga dekat rumah Kd.

    Infonya, kata warga malam itu Kd terbangun dari tidur dan melihat istrinya tidak ada. Lalu Kd mencari dengan membawa tombak. Dan menemukan istrinya sedang bersama Ak di kebun. “Kd diamankan di Polsek Sekincau. Dan pria lain itu diberikan pengobatan ke Rumah Sakit Medika Insani Bukit Kemuning, Lampung Utara,” katanya.

    Kapolsek Sekincau Kompol Sukimanto, melalui Panit l Polsek Sekincau Ipda Andriyadi Eka Saputra, membenarkan peristiwa tersebut. “Ya ada laporan itu. Dan saat ini kasus masih kita selidiki. Masih dalam proses penyelidikan,” kata Andriyadi. (Red)

  • Provinsi Lampung Siram Rp16 Miliar untuk Ruas Jalan Liwa-Batas Sumsel

    Provinsi Lampung Siram Rp16 Miliar untuk Ruas Jalan Liwa-Batas Sumsel

    Lampung Barat (SL)-Tahun 2023 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengucurkan anggaran Rp16 Miliar untuk ruas jalan Liwa-Batas Sumatera Selatan (Sumsel) di Kabupaten Lampung Barat, melalui Dinas BMBK Provinsi Lampung. Bahkan sejak tahun 2022, melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung dan UPT BMBK Wilayah V Lampung Barat telah melakukan penanganan ruas jalan Liwa-Batas Sumsel

    “Rencananya tahun 2023 mendatang, Pemerintah Provinsi akan mengalokasikan dana sebesar Rp16 miliar untuk penanganan ruas jalan Liwa-Batas Sumatera Selatan. Dan untuk tahun ini, Pemprov melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung dan UPT BMBK Wilayah V Lampung Barat juga telah melakukan penanganan ruas jalan Liwa-Batas Sumsel,” kata Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Barat Robert Putra, mendampingi Kepala Dinas Ir. Ansari, Kamis 15 Desember 2022.

    Menurut Robert, ada dua kegiatan tahun ini untuk penanganan ruas jalan Liwa-Batas Sumsel yaitu Patching (menambal) yang dilaksanakan oleh UPT BMBK Wilayah Lampung Barat sepanjang empat kilometer di Kecamatan Sukau dan overlay (pelapisan ulang) mulai dari Kodim 0422 LB hingga jembatan di Pekon Padangcahya sepanjang satu kilometer yang dilaksanakan oleh Dinas BMBK Provinsi Lampung.

    Sebelumnya, lanjut Robert ruas jalan Liwa-Batas Sumatera Selatan khususnya jalan di daerah Bedeng Pekon Padangcahya serta sejumlah titik lainnya tersebut mengalami kerusakan sehingga memang layak mendapatkan perhatian dari Pemprov dan saat ini telah ditangani.

    “Kalau tahun depan, kegiatannya rekonstruksi jalan termasuk di dalamnya pemeliharaan jalan, peningkatan jalan serta pembangunan drainase di sejumlah titik,” kata Robert yang berharap dengan adanya perbaikan ruas jalan provinsi tepatnya Liwa-batas Sumsel ini, akan mempermudah akses masyarakat untuk melintas. (Red)

  • Tahun 2022 Lampung Barat habiskan Rp28,6 Miliar Lebih Anggaran Covid-19?

    Tahun 2022 Lampung Barat habiskan Rp28,6 Miliar Lebih Anggaran Covid-19?

    Lampung Barat (SL)-Kabupaten Lampung Barat mengklaim telah menghabiskan Rp28,676 miliar atau sekitar 73% dari total Rp39,468 miliar dana penanganan Covid-19 tahun 2022 di kabupaten Lampung Barat. Anggaran dipergunakan pada tiga fokus utama penanganan yaitu di bidang kesehatan, dukungan ekonomi, dan jaring pengaman sosial.

    “Berdasarkan data hingga November 2022, untuk dana penanganan Covid-19 Lampung Barat telah terealisasi Rp28,676 miliar lebih atau 73% dari total dana yang dianggarkan sebesar Rp39,468 miliar. Jika nanti sampai akhir tahun 2022 dana tersebut tidak terserap maka akan tetap di kas daerah,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lampung Barat Ir. Okmal, kepada wartawan Kamis 15 Desember 2022.

    Menurut Okmal penggunaan dana Covid-19 tahun 2022 fokus pada tiga penanganan yaitu di bidang kesehatan, dukungan ekonomi, dan jaring pengaman sosial. “Ada tiga fokus penanganan dan ketiganya memiliki penyerapan dana yang beragam, dalam bidang kesehatan telah tercatat ada penyerapan sekitar 65%, bantuan sosial 100%, dan dukungan ekonomi 94%,” katanya.

    Untuk bidang kesehatan, lanjut Okmal, fokus penanganan yang memiliki penyerapan dana terbanyak yaitu mencapai Rp19 miliar dari jumlah anggaran yang disiapkan Rp29,829 miliar. Kemudian penanganan dukungan ekonomi Rp3,4 miliar dari total anggaran Rp6,496 miliar dan untuk bantuan sosial  Rp3 miliar dari total anggaran yang disiapkan Rp3 miliar. “Sepanjang ada pengajuan dari Perangkat Daerah terkait maka kita siap untuk mencairkan dananya,” kata Okmal. (Red)

  • Jembatan Jalur Utama Pekon Sukamulya Ambruk Warga Terisolir, Parosil Pastikan Segera Lakukan Perbaikan

    Jembatan Jalur Utama Pekon Sukamulya Ambruk Warga Terisolir, Parosil Pastikan Segera Lakukan Perbaikan

    Lampung Barat (SL)-Ratusan warga yang tinggal di Pekon (desa,red) Sukamulya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat teracam terisolir. Jembatan jalur utama menuju desa tersebut putus diterjang luapan banjir, Sungai Way Warku, Minggu 13 November 2022 pagi.

    Jembatan Jalur Utama Pekon Sukamulya Ambruk Warga Terisolir.

    Air sungai meluap, jembatan jalan utama menuju Pekon Sukamuya terputus. Putusnya jembatan ini maka akses utama menuju Pekon Sukamulya lumpuh total dan ratusan warga terisolir. Begitu juga sebaliknya. Ambruknya jembatan tersebut terjadi akibat meluapnya Way Warkuk di tengah tingginya curah hujan yang melanda wilayah itu sejak Sabtu 12 November 2022 malam hingga dini hari Minggu.

    Selain jembatan putus, dampak cuaca ekstrim di wilayah itu juga menimbulkan banjir yang menggenangi sejumlah pemukiman warga di wilayah Pekon Buaynyerupa. Dampak hujan deras juga mengakibatkan Way Uluhan meluap sehingga sejumlah rumah di Pekon Buaynyerupa terdampak banjir.

    Bupati Lampung Barat Parosil meninjau lokasi banjir dan jembatan putus di Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Parosil Mabsus memastikan kerusakan fasilitas umum yang terdampak bencana banjir maupun longsor akan segera diperbaiki.

    Didamping Wakil Bupati Wakil Bupati Mad Hasnurin, Parosil mengunjungi sejumlah titik wilayah terdampak bencana lokasi putusnya jembatan penghubung Pagardewa-Sukamulya dan lokasi jalan amblas penghubung Pekon Buaynyerupa-Pekon Tapaksiring, Senin 14 November 2022.

    Dilokais bencana, Parosil langsung memerintahkan OPD terkait untuk cepat tanggap menangani sejumlah kerusakan yang terjadi. “Untuk kerusakan akibat bencana banjir ini sudah saya perintahkan kepada Dinas PUPR dan OPD terkait supaya segera ditangani. Namun perbaikan ini tidak dapat untuk langsung dilakukan, karena alat berat sedang dipergunakan untuk membantu perbaikan dampak bencana alam yang terjadi di jalan menuju Pesisir Barat,” kata Parosil.

    Namun, Parosil memastikan apabila alat berat tersebut telah selesai bekerja dipastikan segera diluncurkan untuk penanganan di wilayah Sukau. “Setelah selesai kita pastikan segera diluncurkan kesini,” katanya.

    Menurut Parosil, dalam menangani bencana yang terjadi dibutuhkan sinergitas antara Pemkab Lambar dengan masyarakat, terutama dalam melakukan perawatan. “Untuk itu pemeliharan pembangunan tidak bisa hanya di serahkan seutuhnya kepada Pemerintah saja, tapi masyarakat harus berpartisipasi dengan cara gotong royong seperti menjaga fungsi lingkungan,” katanya.

    Pekon Sukamulya lumpuh total dan warga yang ada di Pekon Sukamulya tidak bisa keluar atau masuk Jalur lain atau alternatif kondisinya hanya dapat diakses sepeda motor itu pun masuk wilayah tetangga atau provinsi Sumatera Selatan. (Red)

  • Pesisir Barat dan Lampung Barat dikepung Banjir dan Longsor Jalinbar Lumpuh dan Listrik Putus

    Pesisir Barat dan Lampung Barat dikepung Banjir dan Longsor Jalinbar Lumpuh dan Listrik Putus

    Lampung Barat (SL)-Longsor Banjir dan Jembatan Putus Kepung Lampung Barat dan Pesisir Barat Tiga Warga Tewas tertimbun longsor. Bahkan sejumlah tiang listrik patah dan ambruk, Minggu 13 November 2022.

    Data sinarlampung.co menyebutkan cuaca ekstrim sejak Sabtu 12 November 2022, mengakibatkan hujan deras disertai angin kencang melanda Lampung Barat dan Pesisir Barat. Tanah longsor terjadi dibeberapa titik dan menutup jalur lintas Sumatera bagian Barat atau Jalinbar.

    Selain jalur lintas putus total, beberapa titik jalur kecamatan juga lumpuh akibat jembatan putus. Tiga warga satu keluarga juga tegas tertimbun longsor. Sementara satu mobil yang terjebak longsor di Jalinsumbar selamat.

    Data Minggu tanggal 13 Nopember 2022 tercatat bencana tanah longsor dan jembat amblas  akibat dari hujan mayiritas terjadi di Kabupaten Pesisir Barat yaitu, Jembatan La’ay  Kecamatqn Karya Penggawa amblas yang ketiga kalinha alias kembali jebol yang mengakibatkan kendaraan R4 dan R2 tidak bisa Melalui.

    Tanah Lonsor di Dusun Way Kruwi Pekon Tembakak Kecamatan Karya Penggawa yang mengakibat satu rumah tertibun lonsor dan tiga korban meninggal dunia yaitu Ade Yorse, (43), Pedagang, alamat Dusun Way Kruwi Pekon Tembakak Kec.Karya penggawa, dan istrinya Dina Maryana (39), serta anak gadisnya Nadila Anjelika (18), Pelajar SMA.

    Kemudian lonsor di Pekon Tembakak mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui. Termasuk Jembatan Sangga Ruga Amblas di Pekon Batu raja Kec. Pesisir Utara mengakibatkan  Kendaraan R4 dan R2 tidak bisa melalui.

    Tanah Lonsor juga terjadi di Pekon Penengahan Kecamatan Lemong mengakibatkan R4 dan R2 tidak bisa Melalui. Hingga kini listrik disebagian wilayah Lampung Barat dan Pesisir Barat juga padam karena banyak tiang listrik patah dan roboh.

    Manager ULP PLN Liwa Henry Sinaga menjelaskan, cuaca ekstrem mengakibatkan kerusakan pada beberapa jaringan PLN. Tercatat, gangguan terjadi di sejumlah titik seperti di wilayah Lambar, tepatnya di Kelurahan Waymengaku satu tiang listrik (penyulang cappucino) patah.

    “Selanjutnya di wilayah Pesisir Barat, tepatnya di jalur penyulang (Mocca Pugung Tampak) dua tiang listrik hilang terbawa banjir dan dua tiang patah di jembatan laay,” jelasnya

    Selanjutnya, ada dua tiang patah dan dua miring parah akibat longsor di wilayah penengahan tepatnya pada jalur penyulang (Mocca-Pugung Tampak). Kemudian, jaringan tertimpa pohon damar di Waynarta yang juga merupakan jalur penyulang mocca pugung tampak serta jaringan terdampak longsor di seputaran wilayah padang rindu.

    “Untuk pelanggan yang terdampak gangguan hingga terjadi pemadaman diharapkan dapat maklum dan saat ini masih dalam upaya mobilisasi material atau tahap recovery mudah-mudahan upaya penormalan bisa segera selesai,” katanya. (Red)

  • Proyek PLTM Picu Way Semaka Meluap Rumah dan Puluhan Hektare Sawah di Kecamatan Batubrak dan Belalau Terendam

    Proyek PLTM Picu Way Semaka Meluap Rumah dan Puluhan Hektare Sawah di Kecamatan Batubrak dan Belalau Terendam

    Lampung Barat (SL)-Luapan aliran sungai Way Semaka mengakibatkan bencana banjir yang terjadi di Pekon Kerang, Kecamatan Batubrak dan Pekon Sukarame, Kecamatan Belalau, Minggu 13 November 2022. Genangan air merendam pemukiman warga di Pemangku 1 dan 3 di Pekon Kerang, dengan ketinggian air mencapai sekitar 30 sentimeter (cm). Sementara di Pekon Sukarame, Kecamatan Belalau, banjir merendam puluhan hektare sawah milik warga setempat.

    Peratin Kerang Mat Amin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait guna menyikapi banjir yang melanda wilayah itu. Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun Mat Amin menuding penyebab banjir di wilayah itu karena adanya pembangunan PLTM yang semakin mempersempit aliran sungai.

    “Karena setelah PLTM itu di bangun sudah empat kali terjadi banjir besar seperti ini, sehingga kami berharap ada evaluasi terhadap pembangunan PLTM itu agar tidak berdampak pada lingkungan,” katanya.

    Peratin Sukarame Herwin mengatakan bahwa terkait bencana banjir yang terjadi di wilayahnya, sempat ada dua yang terjebak banjir.  Namun mini telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD, TNI Polri, pemerintah Kecamatan, petugas kesehatan serta masyarakat.

    “Ya banjir merendam sejumlah areal persawahan, selain itu juga sempat ada yang terjebak banjir tapi alhamdulilah berhasil kita evakuasi bersama tim gabungan yaitu keluarga bapak Ismail dan istri serta keluarga bapak Amroni dan istri, kedua keluarga saat ini sudah berada di kediaman keluarga masing-masing,” ujarnya

    Menurut Herwin bahwa kondisi kedua keluarga yang sempat terjebak tersebut saat ini dalam keadaan baik, sebab sempat dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan setempat sehingga dapat dipastikan kondisi fisik dan psikisnya dalam kondisi aman. “Untuk semua pihak yang terlibat kami menyampaikan banyak terima kasih atas kerjasama yang terjalin cukup baik sehingga warga kami dapat dievaluasi dengan cepat dan berhasil dievakuasi dalam keadaan baik dan selamat,” katanya.

    Banjir di Pekon Lom

    Sementara hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Sabtu malam hingga Minggu 13 November 2022 juga mengakibatkan Sungai Way Warkuk di Pekon Buaynyerupa, Kecamatan Sukau meluap. Akibatnya puluhan rumah warga di Pemangku Negeriratu, Pekon Lom terendam banjir hingga mencapai sepinggang orang dewasa.

    Sekcam Sukau Galih Joko Purnomo menjelaskan, ada tiga wilayah pemangku yang terdampak banjir luapan Way Uluhan dan Way Warkuk, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. “Air mulai masuk ke pemukiman warga pada Minggu Pagi (13/11) sekitar Pukul 04:00 WIB dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa,” katanya.

    Namun, saat ini air mulai berangsur surut dan pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat yang tinggal di dekat sungai untuk tetap siaga banjir susulan mengingat kondisi cuaca masih mendung.  (Red)

  • Jembatan Way Sanggaruga Pesisir Utara Terancam Putus

    Jembatan Way Sanggaruga Pesisir Utara Terancam Putus

    Pesisir Barat (SL)-Hujan deras mengakibatkan banjir bandang kembali menerjang aliran Sungai Way Sanggaruga, di Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) pada Minggu 13 November 2022. Luapan air deras menggerus dinding jembatan Way Sanggaruga. Akibatnya badan jalan mengalami longsor dan jembatan terancam putus tergerus air.

    “Ya banjir bandang kembali terjadi pada aliran Way Sanggaruga yang mengakibatkan jembatan di atas sungai tersebut terancam putus. Bagian dinding jembatan sudah tergerus sungai. Badan jalan sudah amblas karena gerusan aliran sungai. Air mengalir sangat deras dialiran Way Sanggarug,” kata Peratin Batu Raja Edwar Lin.

    Edwar Lin berharap segera dilakukan penanganan segera pada jembatan Way Sanggaruga, pasalnya jembatan itu semakin terancam putus akibat gerusan sungai. “Kita berharap ada penanganan permanen agar jembatan yang merupakan ruas jalan lintas barat itu tidak putus, karena akan berdampak langsung pada mobilitas masyarakat,” katanya. (Red)

  • Jaga Kebun Jagung Warga Probolinggo Diserang Gajah di TNBBS Harimau Mangsa Ternak Satu Dusun Warga Dievakuasi

    Jaga Kebun Jagung Warga Probolinggo Diserang Gajah di TNBBS Harimau Mangsa Ternak Satu Dusun Warga Dievakuasi

    Bandar Lampung (SL)-Tertidur saat menjaga kebun jagung dari kawanan gajah, Yarkoni (44) warga Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, kritis akibat serangan gajah liar, Kamis 10 November 2022 sekitar jam 02.30 WIB.

    Yarkoni cidera patah tulang di bagian kaki, patah tulang rusuk, dan pendarahan dibeberapa bagian tubuh. Korban dilarikan ke RSUD Ahmad Yani, Kota Metro, dengan sejumlah luka serius di sekujur tubuh, Kamis pagi pukul 05.00.

    Sebelum kejadian, korban bersama dua rekannya, menjaga tanaman jagung di area pesawahan. Tiba-tiba mereka dihampiri seekor gajah berukuran besar. Seketika gajah tersebut langsung menyerang ketiganya yang sedang beristirahat di sebuah gubuk.

    “Kedua rekannya sempat mengetahui kedatangan gajah dewas itu, lalu kabur. Naas, Yarkoni yang sedang tertidur menjadi bulan bulanan gajah. Dua temanya kembali mencoba menyelamatkan korban dengan mengusir gajah,” kata Maryuni (52), kakak kandung korban.

    Menurut Maryuni, selama ini memang gajah-gajah yang berada di Taman Nasional Way Kambas kerap kali memasuki kawasan pemukiman dan pesawahan warga Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Sehingga warga perlu berjaga tanamannya pada malam hari.

    “Kawanan gajah itu kelaparan. Dan biasanya memang datang tiap malam, apalagi kalau hujan, sering itu masuk ke sawah sampai ke belakang-belakang rumah warga. Malam kejadian, adik saya tertidur digubuk, tiba-tiba dihampiri seekor gajah berukuran besar dan langsung menyerang,” katanya

    Akibat serangan gajah tersebut, korban mengalami sejumlah luka dan segera dilarikan ke RSUD Ahmad Yani untuk menjalani operasi. “Tulang kaki sebelah kiri patah, terus lima tulang rusuk juga patah sama pendarahan-pendarahan di dalam tubuh,” kata Maryuni.

    Maryuni berharap pengelola kawasan konservasi gajah Sumatera itu dapat meminimalisir konflik kasus gajah menyerang warga. Apalagi kejadian tersebut bukan pertama kalinya lantaran pesawahan milik warga berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.

    “Kami berharap bisa di pagar atau dibuatkan kanal agar aman orang-orang di Desa sekitar kami. Kita jiga berjaga tiap malam di gubuk-gubuk sawah perbatasan itu. Kami juga berharap, ada perhatian lebih dari pihak Pusat Konservasi Gajah kepada korban-korban yang mengalami kerugian akibat keluarnya gajah dari kawasan konservasi,” katanya.

    Harimau Muncul di Balik Bukit

    Polisi bersama pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengevakuasi warga satu dusun di yakni Dusun Cecahan, Pekon (desa) Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, untuk menghindari serangan harimau Sumatera yang telah memangsa hewan ternak milik warga.

    Kapolsek Balik Bukit Iptu Arnis Daely menyebut warga Dusun Cecahan, Pekon (desa) Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, yang dievakuasi. “Iya benar, evakuasi nya kemarin dari pihak TNBBS dan Bhabinkamtibmas melakukan proses evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Ini untuk menghindari adanya korban setelah satu ternak warga dimangsa Harimau Sumatera,” kata Arnis, dalam keterangan persnya, Jum’at 4 November 2022 lalu.

    Arnis menjelaskan peristiwa dimangsanya satu hewan ternak kambing milik seorang terjadi pada Selasa 1 November 2022 kemarin. Proses evakuasi sempat terhambat lantaran kondisi wilayah di perbukitan. “Peristiwa hewan ternak yang dimakan itu Rabu kemarin. Hari ini baru kami evakuasi semua warga di sana, memang sempat terhambat karena kondisi wilayah disana kan perbukitan dan wilayah konservasi juga,” katanya. (Red)