Lampung Barat ( SL)-Pemerintah Kabupaten Lampung Barat gelar pelatihan pemandu wisata budaya kuliner dan belanja non fisik 2019 pelayanan ke pariwisataan yang dibuka Assisten Bidang perekonomian dan pembangunan Sudarto, di Aula Wisma Sindalapai, Rabu (20/11/2019).
Dalam sambutannya, Sudarto menyampaikan bahwa walaupun Lambar memiliki potensi produk belanja dan kuliner yang banyak, akan tetapi jika tidak dipromosikan dengan baik, maka akan menjadi sia-sia.
“Dengan kegiatan pelatihan pemandu wisata budaya kuliner dan belanja ini, para peserta diharapkan mampu mengelola destinasi wisata dengan baik dan profesional serta dapat meningkatkan daya tarik wisata di Kabupaten Lampung barat,” ujarnya.
Dituturkan Sudarto, sektor pariwisata merupakan industri yang rentan pada perubahan dan perkembangan jaman. Industri pariwisata juga semakin berkembang, salah satunya adalah di bidang kuliner. Kuliner merupakan salah satu daya tarik untuk melakukan kunjungan wisata ke suatu daerah. Wisata kuliner diyakini mampu menjadi unsur utama yang berfungsi sebagai perekat terhadap rangkaian berwisata.
“Keaslian dan kekayaan budaya, adat istiadat, serta keberadaan obyek-obyek wisata yang kita miliki harus kita tunjukkan dan kembangkan untuk memberikan bukti bahwa terdapat keanekaragaman aset-aset pariwisata yang tidak kalah dengan obyek-obyek wisata di daerah lain di indonesia bahkan mancanegara,” kata Sudarto.
Dijelaskan Sudarto, bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pemandu wisata kuliner dan belanja yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal sekitar destinasi pariwisata yang ada kabupaten lampung barat agar dapat mengelola kuliner sebagai daya tarik bagi wisatawan dengan pelayanan dan variasi produk yang ditawarkan.
“Selain itu juga untuk mengajak keterlibatan masyarakat dalam mengolah dan menampilkan pengembangan inovasi makanan sesuai kebutuhan, serta meningkatkan kualitas SDM wisata dan menyusun strategi promosi wisata kuliner,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Ronggur menjelaskan, pelatihan tersebut diikuti oleh 40 peserta yang terdori dari 16 orang anggota pokdarwis, 2 orang dari penggiat wisata, 14 orang yang merupakan pemilik warung makan, dan 8 orang dari pusat kuliner atau oleh oleh.
“Usai mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan dapat berkreativitas di bidang kuliner, jajanan, dan makanan kearifan lokal khas daerah. Tujuan terkhusus adalah bagaimana menjelaskan kebijakan daerah tentang kepariwisataan, menerapkan sikap dan perilaku pelayanan kepada wisatawan, memandu wisatawan di tempat kuliner, dan jasa pelayanan serta kepuasan sehingga pengunjung datang kembali,” ujar Ronggur.
Pelathan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Asosiasi Pengusaha Tataboga Indonesia, Indonesian Chef Asosiation dan Disporapar Lambar. (Indrawan)