Kategori: Lampung Barat

  • Lampung Barat Deklarasi Menuju Kabupaten Layak Anak

    Lampung Barat Deklarasi Menuju Kabupaten Layak Anak

    Lampung Barat (SL)-Deklarasi menuju kabupaten layak anak tahun 2019 yang diselenggarakan di GOR Ajisaka dihadiri Bupati H. Parosil Mabsus, Wakil Bupati Drs. H. Mad hasnurin dan Ketua TP-PKK Partinia Parosil mabsus, Senin (28/10).

    Bupati mengatakan upaya yang telah dilaksanakan Lambar dalam mewujudkan kabupaten layak anak adalah dengan adanya peraturan daerah nomor 3 tahun 2018 tentang kabupaten layak anak serta taman bermain ramah anak, “Pada saat ini juga akan di deklarasikan secara bersamaan puskesmas ramah anak dan sekolah ramah anak yang ada di Kabupaten Lampung barat,” ujarnya.

    Kemudian, sampai saat ini dari 15 kabupaten kota se-Provinsi Lampung ada 8 kabupaten kota yang belum menjadi KLA termasuk Kabupaten Lampung barat, untuk itu dengan adanya penandatanganan komitmen bersama ini . “Marilah kita bersama-sama berkerja sama saling mendukung dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan Kabupaten Lampung barat ini menjadi kabupaten layak anak,” katanya.

    Terakhir, pada kesempatan ini juga Parosil meminta kepada seluruh peratin atau lurah untuk membuat ruang bermain ramah anak pada tahun 2020 dan membentuk patbm (perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat), “Pada kesempatan ini juga kami serahkan mainan ramah anak yang akan diperuntukkan bagi puskesmas, sekolah, yang berasal dari ASN Labupaten lampung barat melalui gerakan samara (satu asn satu mainan ramah anak),” katanya. (Indra)

  • Fenomen Langka di Lampung Barat, Kolam Tiba tiba Kering dan Ikan ikut Ditelan Bumi

    Fenomen Langka di Lampung Barat, Kolam Tiba tiba Kering dan Ikan ikut Ditelan Bumi

    Bandar Lampung (SL)-Kecamatan Gedungsurian, Lampung Barat, dilanda fenomena alam. Tiba tiba tanah retak tanpa getaran. Kolam ikan warga tiba tiba kering dan ikan hilang, ditelan bumi. Di Pekon Trimulyo dan Ciptawaras misal tanah di kolam tiba-tiba retak dan air mengering. Ikan-ikan yang ada di tempat itu juga raib.

    Peratin Pekon Trimulyo Buchori mengatakan, fenomena tanah retak itu terjadi pada beberapa kolam ikan warga. Kolam yang sebelumnya dipenuhi air tiba-tiba kering karena tersedot retakan. “Kejadian tanah retak ini langsung begitu saja. Bukan karena getaran akibat terjadinya gempa maupun dampak dari hal-hal lain,” katanya.

    “Tiba-tiba retak, airnya kering dan ikannya habis,” kata Buchori. Peristiwa serupa juga terjadi di Pekon Ciptawaras yang bertetangga dengan wilayah Trimulyo. “Retak ini bukan karena faktor kemarau. Kolam ikan yang retak penuh air dan di atas tanah dengan permukaan datar. Kalau ini karena pergeseran lempeng bumi, pasti ada getarannya. Sementara ini tidak ada sama sekali,” katanya. (Mlo/red)

  • Tim Giring Kawanan Gajah Liar Masuk TNBBS, Warga Tanggamus Diminta Siaga

    Tim Giring Kawanan Gajah Liar Masuk TNBBS, Warga Tanggamus Diminta Siaga

    Lampung Barat (SL)-Tim gabung terus menghalau 12 kawanan gajah liar yang mulai masuk pemukiman warga dii Pekon Roworejo dan Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Ti menggiring gajah agar masuk kembali ke kawaasan hutan, namun Tim kesulitan, karena kawanan gajah berhenti dan berkumpul di di bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggamus Elektrik Power (TEP),

    Petugas gabungan yang terdiri dari Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS), Polsubsektor Suoh, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Polhut dari KPH II Liwa, aparat pemerintahan Kecamatan Suoh, aparat pemerintahan pekon dan masyarakat serta tiga orang mahout (pawang gajah) masih kesulitan untuk menggiring 12 ekor gajah liar yang menjadi teror bagi warga di daerah itu sejak beberapa minggu terakhir.

    Meski sudah menjauh dari permukiman warga Pekon Roworejo dan Pekon Banding Agung, namun posisi kawanan gajah masih belum seutuhnya aman, mengingat masih berada di bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggamus Elektrik Power (TEP), dan dalam proses penggiringannya telah melibatkan anggota Polres dan Kodim Tanggamus.

    Kasi Trantib Kecamatan Suoh Lekat Apriadi mengatakan, tim gabungan terus melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kawanan gajah tersebut ke habitat aslinya yakni TNBBS, bahkan tim bekerja mulai pagi hingga sore, namun tim mendapatkan sedikit kesulitan saat kawanan gajah tersebut masuk ke dalam bendungan.

    “Gajah berada ditengah-tengah bendungan PLTA TEP, tidak berani untuk naik kedaratan karena ditahan oleh kedua masyarakat baik dari Lambar dan Tanggamus. Mereka saling bertahan agar gajah tersebut tidak mengarah ke tempat Lambar dan Tanggamus,” ungkap Lekat.

    Melihat situasi tersebut, petugas mengajak kedua belah pihak tidak terpancing emosi dan menahan diri dan mengajak untuk berunding dan mengambil sikap untuk menyelamatkan gajah keluar dari bendungan. “Kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri dan membiarkan gajah untuk keluar dari air untuk menghidari gajah mengalami stres jika terlalu lama di air, kemudian membiarkan gajah untuk naik ke darat beristirahat dan makan sebelum dievakuasi,” ujarnya.

    Dalam posisi tersebut, petugas memantau pergerakan gajah dan pergerakan massa dari kedua belah pihak Lambar dan Tanggamus. “Hasil kesepakatan gajah akan dievakuasi atau digiring melalui jalur Tanggamus karena lebih dekat dengan Taman Nasional yang berjarak hanya 3,5 Kilometer, dibandingkan melalui Lambar yang berjarak 25 Kilometer dari Taman Nasional,” jelasnya.

    Petugas juga terus menghimbau kepada msyarakat Tanggamus agar menjaga rumah yang akan dilalui gajah untuk membuat api didekat rumahnya saja. “Posisi gajah di sekitar bendungan tersebut sudah tiga hari, dan kami berharap proses penggiringan berjalan lancar, dan kawanan gajah tersebut bisa kembali ake habitat aslinya, sehingga tidak menjadi teror lagi bagi warga karena telah menimbulkan banyak kerugian materi,” kata dia. (red)

  • Dua Tersangka Gudang Lobster Ilegal di Pesisir Barat Dilimpahkan ke Jaksa, Tersangkanya Hanya Pekerja?

    Dua Tersangka Gudang Lobster Ilegal di Pesisir Barat Dilimpahkan ke Jaksa, Tersangkanya Hanya Pekerja?

    Lampung Barat (SL)-Perkara pengepul baby lobster (benur) ilegal yang di proses Sat Reskrim Polres Lampung Barat mulai masuk ke kejaksa. Dua dari tiga pelaku, ditiga tempat di Kabupaten Pesisir Barat awal September 2019, dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Liwa,  Selasa (8/10)

    Baca: Bisnis Bibit Lobster Ilegal di Pesisir Barat Melibatkan Pengusaha Hingga Aparat?

    Baca: Polsek Pesisir Tengah Tangkap Pengepul Benur Lobster Ilegal

    Kedua tersangka yang dilimpahkan ke Kejari Liwa yakni,  TA alias Aan tersangka dalam ungkap di TKP Kecamatan Pesisir Utara,  kemudian PP tersangka dalam ungkap di Kecamatan Pesisir Selatan, sementara WS yang  warga Ngambur yang diketahui merupakan salah seorang peratin non-aktif belum dilimpahkan, dengan alasan berkas belum lengkap.

    Kasat  Reskrim Polres Lambar AKP Made Silpa Yudiawan, S.Ik., mendampingi Kapolres AKBP  Rachmat Tri Haryadi, S.Ik., melalui Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Ipda Juherdi mengatakan, keduanya dilimpahkan setelah berkas tahap II yang diajukan ke Kejari Liwa dinyatakan lengkap (P21). ”Untuk kedua tersangka kita limpahkan ke Kejari Liwa bersama berkas dan barang bukti, untuk kemudian proses hukum selanjutnya diserahkan kepada pihak jaksa penuntut umum, untuk tersangka WS memang belum karena berkasnya terpisah,” kata Juherdi.

    Baca: Gudang Lobster Ilegal di Pesisir Barat Yang Digrebek Bareskrim Polri Milik Oknum Anggota DPRD Lampung Barat?

    Baca: Gudang Penampungan Lobster Digrebek Tipidter Bareskrim Mabes Polri

    Lebih lanjut ia mengungkapkan,  dalam ungkap di TKP tersebut sebelumnya pihaknya mengamankan ‘Baby Lobster’ atau benur  bernilai Rp3.043.200.000,- berikut pengepul. ”Penangkapan pertama dilakukan di TKP Kecamatan Pesisir Utara, kemudian di Kecamatan Pesisir Selatan  dan Kecamatan Ngambur. Dalam ungkap di tiga TKP tersebut, kami berhasil mengamankan 20.288 baby lobster, dan untuk barang bukti lobster telah dilepasliarkan ke alam bebas,” kata dia.

    Barang bukti (BB) selain lobster juga diamankan polyfoam kecil warna putih, mesin angin (Blower) Portable merk DC-2800  , mesin angin (Blower) Portable merk KIYOSAKI, mesin angin (Blower) Portable merk HAI LONG, mesin angin (Blower) Listrik merk AMARA dan mesin angin (Blower) Portable merk ARMADA  dan barang bukti lainnya. (Red)

  • Kawanan Gajah Kembali Masuk Perkebunan Warga di Suoh, Dua Gubuk Dirusak

    Kawanan Gajah Kembali Masuk Perkebunan Warga di Suoh, Dua Gubuk Dirusak

    Lampung Barat (SL)-Sebanyak 12 ekor gajah yang berhabitat asli di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) masih meneror warga di Pekon Roworejo dan Banding Agung Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Turunnya kawanan gajah ini juga telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah perkebunan warga.

    Tercatat sebanyak dua gubuk warga dirusak oleh kawanan gajah, belum lagi areal perkebunan warga khususnya tanaman pisang tidak luput dari sasaran pengerusakan oleh satwa berbelalai panjang tersebut.

    Bhabinkamtibmas wilayah setempat Bripka Sigit Harmoko mengungkapkan, setiap hari pihaknya bersama masyarakat melakukan ronda malam hingga pagi hari. Untuk Jum’at dini hari, lokasi kawanan gajah berada di Talang Lima, Tri Tunggal dan sempat mendekati Talang Bagio Pekon Banding Agung yang padat penduduk, namun bisa dihalau.

    “Hingga tadi malam ada gubuk warga milik bapak Sarani, dan milik bapak Marihan yang ada di kebun dirusak oleh kawanan gajah, untungnya pemilik tidak sedang menempati gubuk mereka, dan sedang pulang ke umbul (talang),” ungkap Sigit Harmoko

    Menurutnya, tidak banyak upaya yang bisa dilakukan pihaknya bersama masyarakat, selain melakukan ronda malam, agar kawanan gajah tidak terus mendekati pemukiman, karena itu akan sangat membahayakan keselamatan masyarakat.

    “Untuk pengusiran dilakukan dengan menyalakan api dan kadang bunyi-bunyian, namun itu tidak terus dilakukan karena khawatir kawanan gajah malah akan lebih mendekat dan membahayakan masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Babinsa wilayah setempat Serda Dwi Winarno mewakili Dandim 0422 Lambar Letkol Kav Adri Nurcahto, S.T., mengungkapkan, ia telah meninjau lokasi gubuk milik Marihan yang dirusak oleh kawanan gajah. “Kondisi gubuk milik Marihan di Talang Lima Pemangku Tri Tunggal Pekon Bandingagung mengalami kerusakan cukup parah, dan kami imbau agar warga berhati-hati dan tetap menjaga keselamatan,” ujarnya.

    Seperti diketahui, sejak beberapa minggu terakhir kawanan gajah liar  turun gunung dan mendekati pemukiman warga di Pekon Roworejo dan Banding Agung Kecamatan Suoh, turunnya kawanan gajah ini juga telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah perkebunan warga. (nop/lus/mlo

    Ke-12 ekor gajah yang merusak kebun pisang warga untuk mencari makan, karena diduga sumber makanan hewan yang memiliki belalai ini sudah habis di habitatnya. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengevakuasi hewan yang terancam punah ini dari permukiman. (red)
  • Pedang Pora Sambut AKBP Rahmat Tri Hariyadi Sebagai Kapolres Baru Lampung Barat

    Pedang Pora Sambut AKBP Rahmat Tri Hariyadi Sebagai Kapolres Baru Lampung Barat

    Lampung Barat ( SL)-Polres Lampung Barat menyambut kedatangan Kapolres baru AKBP Rahmat Tri Hariyadi, SIK MH, dengan pengalungan selendang oleh Pocil Polres Lampung Barat, dan Tari Sembah serta pedang Pora Perwira Polres Lampung Barat Kamis 03/10/2019.

    Para pejabat utama, perwira dan anggota sepanjang kurang lebih 800 M berbaris rapi satu persatu anggota di salami oleh Kapolres Baru dengan di dampingi ketua cabang Bhayangkari Lampung Barat serta AKBP Doni Wahyudi,S.Ik. dan istri tercintanya.

    Penyambutan AKBP Rahmad Tri Hariyadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Korpripim Polda Lampung itu menduduki jabatan baru sebagai Kapolres Lampung Barat menggantikan AKBP Doni Wahyudi,S.Ik. yang dipromosikan sebagai Kabag Binkar Biro SDM Polda Kalteng. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan upacara Farewel Parade.

    Kapolres sebelumnya, AKBP Doni Wahyudi, mengucapakan permohonan maaf selama bertugas di Lampung Barat. “Selama melakukan kebersamaan bila Saya dan istri serta sekeluarga ada salah dan hilaf baik itu dari tuturkata saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar besarnya,” katanya.

    Kebijakan-kebijakan yang sudah disampaikan selama ini semata-mata untuk kemajuan Polri demi kamtibmas khususnya kabupaten Lampung Barat dan pesisir barat terus kondusif. “Kami mohon pamit undur diri untuk melanjutkan tugas pengabdian bangsa, negara dan masyarakat di Provinsi Kalimatan Tengah,” ujarnya.

    “Semoga kebersamaan selama ini menjadi jalinan silaturahmi yang erat. Saya berpesan terus berkiprah dan majukan institusi kita yakni Polri. Tetap solit, jaga kekompakan kita sukses melalui kebersamaan. Dukung terus kapolres kita mudah mudahan polres lampung barat kedepan lebih maju, hebat dan berprestasi,” kata Doni Wahyudi.

    Sementara Kapolres Lampung Barat AKBP Rahmat Tri Hariyadi, menyatakan Polres Lampung Barat di bawah kepemimpinan AKBP Doni Wahyudi, sangat maju dan sudah di akui oleh masyarakat Lampung Barat dan Pesisir Barat sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat.

    “Berkat kerja sama yang baik yang sudah terjalin selama ini di Polres Lampung Barat harapan saya apa yang sudah di perbuat dan dilakukan oleh AKBP Doni Wahyudi selama beliau sebagai kapolres Lampung Barat akan saya teruskan dan kita lanjutkan untuk kemajuan Polres Lampung Barat dan untuk pelayanan prima kepada masyarakat,” katanya.

    “Doa kami disini untuk AKBP Doni wahyudi selalu sehat dan sukses serta dapat meniti karir sesuai apa yang dicita-citakan saya ucapakan selamat jalan dan kami siap bila nanti AKBP doni berkunjung di Kabupaten Lampung Barat dan pesisir barat yang mempunyai keindahan alam wisata pegunungan dan laut yang luar biasa,” katanya. (Indrawan)

  • Ada Pungli di Program Ambulance Hebat Parosil?

    Ada Pungli di Program Ambulance Hebat Parosil?

    Lampung Barat (SL)- Ada indikasi pungutan liar (Pungli) pada program Ambulance Hebat, yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin. Pungli diduga dilakukan petugas ambulance, saat melaksanakan tugas, padahal harusnya gratis.

    Temuan itu disampaikan anggota Komisi III DPRD Lampung Barat, Heri, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Lambar, saat hearing dan perkenalan dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab setempat, Senin (30/9).

    Menurut Heri, dirinya menerima informasi bahwa ada oknum petugas Ambulance Hebat yang melakukan pungutan, dan hal ini perlu ditindaklanjuti oleh dinas terkait. ”Ada laporan kalau oknum ambulance hebat melakukan pungutan, ini seperti apa?” ujar Heri, yang tidak menyebutkan nama dan petugas Ambulance Hebat di kecamatan mana yang melakukan pungutan liar.

    Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lambar Paijo, SKM, M.Kes., menyampaikan ucapan terimakasih atas informasi yang disampaikan anggota dewan, dan ia berjanji itu akan ditindaklanjuti pihaknya sehingga tidak terjadi lagi dikemudian hari, sebab itu sudah melanggar ketentuan.

    ”Terimakasih informasinya, namun akan lebih baik ketika disampaikan saja siapa nama petugasnya dan di kecamatan mana, sehingga kami bisa lebih mudah melacak dan memberikan pembinaan, karena tentunya jika itu memang terjadi itu tidak dibenarkan,” tegas Paijo.

    Seperti diketahui, Tahun anggaran 2019 ini Pemkab Lambar kembali menambah empat unit armada Ambulance Hebat, yang akan ditempatkan di empat kecamatan. Selain itu, Pemkab Lambar melalui Dinkes juga akan melakukan rekrutmen tim ambulance hebat untuk lima kecamatan.

    Untuk empat unit armada Ambulance Hebat, masih dalam proses pengadaan yang nantinya akan ditempatkan di masing-masing puskesmas di Kecamatan Suoh, Bandarnegeri Suoh (BNS), Batuketulis dan Belalau. Selama ini empat puskesmas tersebut masih memanfaatkan armada Pusling untuk melaksanakan program Ambulance Hebat, dan baru tahun ini bisa dianggarkan. Sehingga dengan penambahan empat unit tersebut, maka jumlah armada Ambulance Hebat di Lambar berjumlah sepuluh unit.

    Sementara itu untuk rekrutmen tim Ambulance Hebat, yang terdiri dari driver, bidan dan perawat, itu dikhususkan untuk lima kecamatan yang memang belum ada, yakni Puskesmas Sekincau, Batubrak, Gedungsurian, Waytenong dan Puskesmas Sumberjaya. Rektutmen ini sama seperti sebelumnya, yakni melalui tahapan seleksi.

    Dengan adanya Ambulance Hebat, tentunya diharapkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khususnya oleh puskesmas-puskesmas akan terus meningkat, dan menjangkau pekon-pekon. Program Ambulan Hebat ini untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lambar. Setiap ambulan diberikan tiga petugas khusus yang akan melayani di masing-masing kecamatan. (mlp/red)

  • Sunatan Massal “Titit” Bocah SD Habis Terpotong Mantri Gadungan di Lampung Barat

    Sunatan Massal “Titit” Bocah SD Habis Terpotong Mantri Gadungan di Lampung Barat

    Lampung Barat (SL)-Ikuti sunatan massal, alat kelamin WM (10) siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bandarnegeri, Suoh Lampung Barat, habis terputus, oleh Mantri Gadungan yang diketahui bernama Sumiran pada awal Juli 2019 lalu. Orang tua korban Herman Sopian, didampingi kakeknya Sugiarto dan anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi mendatangi KSPK Polres Lampung Barat melaporkan kasus tersebut, Senin 30 September 2019.

    Sugiarto, mengatakan peristiwa itu awalnya saat orang tua WM meminta Samiran untuk mengkhitan anaknya bersama dengan sejumlah anak lainnya di Pekon Bandaragung, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, sekitar awal Juli 2019 lalu. Na’as yang dialami WM, justru hampir seluruh bagian kemaluan terputus.

    Sang mantri Samiran sendiri diketahui merupakan mantri liar yang selama ini diketahui biasa mengkhitan dan mengobati orang sakit, meskipun tidak diketahui persis latar belakang pendidikannya. “Saat setelah disunat kami mengetahui bahwa kemaluannya terpotong, lalu kami tanyakan kepada pak Samiran, kata dia  biarkan sembuh sendiri, nanti muncul lagi,” ucap Sugiarto.

    Namun, setelah satu bulan, Agustus 2019, MW harus dibawa keluarga ke RS Mitra Husada Pringsewu, kemudian diberi rujukan ke RSUD Abdoel Moeluk Bandarlampung, dan kembali diberi rujukan ke RS Bumi Waras. “Di rumah sakit Bumi Waras ini, cucu saya dirawat dan mendapatkan penanganan, setelah  hampir satu bulan tidak bisa buang air kecil, dan dibuatkan lubang untuk saluran kencing baru, mengingat kondisi kemaluannya tertutup pasca tergunting,” katanya.

    Awalnya, masalah itu hanya akan diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat Samiran juga sebelumnya telah menyanggupi untuk biaya pengobatan selama di rumah sakit. Namun setelah penanganan pertama di rumah sakit, Samiran seperti tidak bertanggungjawab, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa masalah itu ke ranah hukum. “Kami berharap masalah ini ditindaklanjuti, dan pak Samiran bisa diproses secara hukum,” harapnya yang juga diamini ayah korban Herman Sopian.

    Sementara anggota DPRD Lambar yang juga tokoh masyarakat Pekon Bandaragung Sugeng Hari Kinaryo Adi yang turut mendampingi korban juga berharap agar kasus tersebut benar-benar dituntaskan, sehingga memberikan efek jera kepada oknum yang melakukan praktek kesehatan liar tanpa memiliki kemampuan dan berlatar belakang pendidikan yang memadai. “Harapan kami pelakunya bisa diamankan dan diproses sesuai hukum yang berlaku, karena ini sudah menghancurkan masa depan anak tersebut,” imbuhnya.

    Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lambar Ipda Irianto mendampingi Kapolres Lambar AKBP Doni Wahyudi mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan terkait dengan adanya warga yang terpotong alat kelaminnya oleh seorang yang dikenal sebagai mantri. “Laporam sudah kami terima dan kami sampaikan ke Satreskrim untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (mlo/red)

  • Cemburu Pacarnya Digoda dan Diajak Kencan Ribut Tikam Temannya

    Cemburu Pacarnya Digoda dan Diajak Kencan Ribut Tikam Temannya

    Lampung Barat (SL)-Diduga terbakar api cemburu karena pujaan hatinya dirayu orang lain bahkan diajak melakukan hubungan intim, Ribut Aji Riantoro alias Rian Bin Apriyadi (19) warga Pekon Puralaksana, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mengamuk dan membacok temannya Gio Wiratama (19), menggunakan sebilah sejata tajam bercabang di bagian leher belakangnya.

    Peristiwa terjadi sekitar Pukul 17.40 WIB Minggu (20/9), di Kelurahan Pajarbulan, Kecamatan Waytenong. Korban dan pelaku yang saling kenal sempat cekcok mulut. Namun karena perseteruan tidak terkendali akhirnya terjadi baku hantam hingga berujung dengan pembacokan oleh Ribut Aji Riantoro pada leher bagian belakang Gio Wiratama menggunakan sebilah pisau bercabang.

    Kapolsek Sumberjaya Kompo Arjon Syafrie R, menegaskan alasan pelaku nekat membacok korban lantaran tidak terima si korban mengganggu kekasih hatinya yang berinisial (A) setelah mengajak pacar pelaku untuk berhubungan badan. Pelaku melarikan diri setelah membacok korban, dan kurang dari satu jam team Reskrim dan SPK Polsek Sumberjaya berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya yang tidak seberapa jauh dari TKP.

    Atas tindakannya, Ribut Aji Riantoro dijerat dengan Pasal 351 Ayat I dan atau ayat I KUHP, dan Barang Bukti (BB) yang diamankan satu helai baju warna hitam yang ada bercak darah milik korban, satu helai baju lengan panjang warna hitam putih yang ada bercak darah milik pelaku, briket tangan dan pisau. “Saat ini tersangka sedang dilakukan pemeriksaan intensif,” tegasnya. (ius/mlo)

    Dilatar belakangi rasa cemburu setelah kekasih hatinya dirayu orang lain bahkan diajak melakukan hubungan intim, Ribut Aji Riantoro alias Rian (19) warga Pekon Puralaksana, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), membacok Gio Wiratama Bin Tatang (19), menggunakan sebilah sejata tajam bercabang di bagian leher belakangnya. (red)

  • Parosil Closing Ceremony Liwa Fair Lampung Barat

    Parosil Closing Ceremony Liwa Fair Lampung Barat

    Lampung Barat (SL)-Closing Ceremony Liwa fair dalam rangka ulang tahun Kabupaten Lampung Barat ke 28 oleh Bupati H. Parosil mabsus di Kawasan Sekuting terpadu, Sabtu (28/9) malam. Turut hadir Wakil Bupati Drs. H. Mad Hasnurin, Kapolres AKBP Doni Wahyudi, Dandim 0422 Lambar Letkol Kav Adri Nurcahyo, Sekda Akmal Abd Nasir,SH.,Ketua TP-PKK Partinia Parosil, Wakil Ketua TP-PKK Gurti Mad Hasnurin, Ketua DWP Irma Akmal Abd Nasir, Sai Batin Paksipak Skala Bekhak, Kepala OPD, Camat dan peratin,

    “Kegiatan ini merupakan Edukasi dan pelajaran bagi Lampung Barat untuk pembangunan kedepan,kemudian kami ber terimakasih untuk masyarakat Lambar atas partisipasinya selama acara ini berlangsung karena ini merupakan alat perekat dan pemersatu serta sebagai bukti bahwa Lambar merupakan salah satu kabupaten yang selalu melestarikan budaya,” ungkap Parosil.

    Kemudian, pihaknya mengatakan mengisi pembangunan bukan hanya disatu bidang tetapi di berbagai bidang, usia Lambar ke 28 dengan Liwa fair ini merupakan media silaturahmi dan promosi potensi Lambar oleh karena itu pemkab Lambar sangat menerima kritik dan saran yang membangun karena Lambar merupakan milik kita berdama sehingga harus dijaga dan dibangun bersama.

    Terakhir pihaknya berpesan ntuk generasi muda tingkatkan inovasi dan tunjukan kreatifitasnya kemudian gunakanlah medsos dengan baik agar tidak terpengaruh berita hoax agar tidak ada pembunuhan karakter yang dapat menimbulkan permusuhan karena generasi muda merupakan estafet pembangunan kedepan jadi mari kita tingkatkan kerjasama untuk promosi yang pintar dan cerdas.

    Laporan Assisten Bidang perekonomian dan pembangunan Ir. Sudarto stand terdiri dari stand kecamatan, dinas instansi, organisasi pemuda dan wanita, BUMD dan perusahaan, rangkaian acara meliputi Pameran kopi, hari badak, lomba nyambaik, solosong, musik gambus, fashin shiw, mewarnai, uji cita rasa kopi, kemudian Jumlah pengunjung berjumlah 78 ribu orang dan pengunjung teramai ada di lomba nyambai dan musik gambus, kegiatan ini akan kami evaluasi untuk acara yang akan datang. (Indra)