Lampung Barat, sinarlampung.co-Proyek Peningkatan Jalan Sekincau Waspada, bertempat di kelurahan Sekincau Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat Rp7,2 miliar lebih, diduga dikerjakan asal jadi, dan dengan kualitas buruk. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Fatih, dengan Nilai kontrak Rp7,2 miliar (Rp7.295.049.000) dengan Nomor kontrak, 600/001/KTR/DAK.P.1/lll.03/lll/2024, konsultan pengawas CV Dean Bagoes Consultant, kini amburadul, Jumat 25 Oktober 2024.

Proyek itu dilelang oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat Sumber Dana dari APBD Tahun 2024. “Kondisi pengerjaan asal-asalanya. Terlihat tembok penahan tanah (TPT) yang sudah retak mulai dari pondasi bawah sampai keatas. Kami yakin saat curah hujan lebat akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah, dan menimbulkan longsor,” kata warga yang melintas di Jalan tersebut.
Lebih parahnya lagi, kata dia, ada jurang yang curam pada sisi jalan tidak diberi Guard Rail atau Pagar Pengaman Jalan yang mana Guard Rail adalah salah satu sistem yang ditempuh untuk pengaman orang atau kendaraan yang terbuat dari rail besi sebagai pagar pada jalan-jalan yang berbahaya seperti pegunungan, sungai, jurang, dll.
“Jurang tanpa Guard Rail. Padahal itu fungsinya adalah sebagai pelindung agar kendaraan yang melewatinya terlindungi dari terjatuh ke sungai atau jurang. Padahal itu lokasi padat pemukiman penduduk. Ini juga membahayakan pengendara dan pejalan kaki. Kondisi ini rawan kecelakaan,” katanya, diamini warga lainnya.
Warga mengaku miris dengan anggaran yang cukup besar Rp7,2 miliar, tapi disalah gunakan oleh oknum kontraktor yang tidak bertanggung jawab. Warga berharap Pj Bupati dapat melihat langsung, dan penegak hukum tidak diam melihat pelaku korupsi uang negara ini.
”Peningkatan mutu jalan ini tidak akan bertahan lama seperti yang diharapkan masyarakat. Pengawasnya ini terkesan masak bodoh alias cuek. Kami meminta kepada PJ,Bupati Lampung Barat, APIP, BPK, APH untuk mengaudit kembali pekerjaan proyek peningkatan jalan di Sekincau ini,” katanya.
Dikompirmasi hal tersebut, Kabid Bina Marga (PUPR) Kabupaten Lampung Barat belum merespon. Dihubungi di antornya Dinas PUPR Lampung Barat, kabit sedang tidak da ditempat. “Pak Kabid sedang keluar mas. Tidak tahu kapan kembali. Hubungi teleponnya aja bang,” kata salah seorang pegawai di PUPR Lampung Barat.
Pernah Diingatkan Dewan dan warga
Sebelumnya, Anggota DPRD Lampung H Untung berpesan kepada pelaksana kegiatan untuk dapat memberdayakan masyarakat sekitar meskipun dalam kapasitas pekerja harian sehingga turut membantu perputaran ekonomi warga setempat sebagi penerima manfaat. “Harapan lainnya pembangunan jalan ini dapat menyerap tenaga lokal yakni warga,” katanya.
Untung menyebut kegiatan fisik pembangunan jalan sepanjang 7 kilometer tersebut, merupakan segmen pertama, dengan kegiatan masih di lakukan di tanjakan padil, Kelurahan Sekincau. Menurutnya, jika dilihat dari waktu pengerjaan yang sekarang sudah bulan Juli, ia menyebut itu terlambat, namun hal itu dimungkinkan karena waktu turunnya anggaran. ”Nah terkait itu dan masa pengerjaan dilakukan dua segmen, pihaknya berpesan agar dalam pengerjaan, waktu dalam pelaksanan benar-benar diperhatikan serta menjaga kualitas bangunan. Karena itu yang lebih penting,” ungkapnya.
Untung juga berpesan kepada pelaksana kegiatan untuk dapat memberdayakan masyarakat sekitar meskipun dalam kapasitas pekerja harian sehingga turut membantu perputaran ekonomi warga setempat sebagi penerima manfaat. “Harapan lainnya pembangunan jalan ini dapat menyerap tenaga lokal yakni warga,” katanya.
Asmuni, warga yang dilintasi berharap kualitas bangunan harus baik, mengingat pembangunan jalur tersebut sudah lama dinantikan masyarakat. ”Sebab kerusakan badan jalan cukup parah dan hampir menyeluruh sehingga bukan hanya menggangu kelancaran mobilitas sehari-hari tapi juga berdampak terhambatnya roda perekonomian masyarakat,” kata dia.
“Pembangunan jalan ini memang sudah lama dinantikan masyarakat terutama Kelurahan Sekincau dan Pekon Waspada. Apalagi fungsi jalan ini sebagai jalan alternatif saat ruas jalan nasional mengalami kendala, sehingga memang perlu memiliki pembangunan yang berkualitas supaya mampu bertahan lama karena tidak menutup kemungkinan kendaraan yang tonasenya besar melalui jalur ini,” katanya. (Red)