Lampung Barat (SL)-Harga beberapa jenis pisang mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan pada bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri 1440, kemarin. Hal itu diakui para petani pisang di Kecamatan Hitam, Gedung Surian, dan Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat.
Harga pisang yang masih mentah ditingkat petani hanya Rp800 per kilo untuk Pisang Gadis dan Pisang Ambon kisaran Rp1800 per kilo sampai Rp2000 per kilo. Dalam satu tandan pisang gadis harganya rata-rata berkisar Rp7 ribu. Sedangkan pisang Ambon rata-rata Rp13 – Rp18 ribu per tandan.
“Harga pisang ditingkat petani hanya Rp800 rupiah per kilo untuk curah dan kapendis Rp1800 perkilo. Pisang ini ditampung oleh pedagang pengumpul lalu dipasarkan ke daerah sekitar Jakarta dan Cirebon. Kondisi ini membuat omzet penjualan juga turun hampir separuhnya dibanding bulan puasa lalu,” kata Rina, warga Kebun Temu.
Rusman, warga Pekon Muara Baru, Kecamatan Kebun Tebu, mengatakan sejak musim kemarau kualitas pisang menurun, dan harga ikut turun, mungkin karena kemarau. “Ya sejak usai lebaran, dan kemarau harga semua jenis pisang turun, Padahal waktu puasa harga naik,” kata Rusman, Minggu (30/06)
Hal itu juga diakui, Ahmad, penjual pisang, Pemangku Sumber Sari, Pekon Gedung Surian. Menurutnya kondisi pasar yang belum normal membuat harga masih belum stabil. ”Kondisi pasar, cuaca, belum stabil. Selain kondisi pasar yang belum stabil, kondisi cuaca juga memengaruhi penjualan pisang, Penurunan kualitas ini berimbas penurunan permintaan dari pedagang luar daerah,” katanya, diamini pedagang pisang lainnya, Blotong dan Karto.
Para pedagang dan petani Pisang mengaku, pasrah dengan kondisi tersebut karena pisang adalah salah satu sumber pendapatan bagi petani selain kopi. “Pisang merupakan penghasilan harian sedangkan kopi panenya hanya musiman,” katanya. (Indrawan)
Lampung Barat (SL)-Wisata Alam pesona pohon pinus selama ini hanya dikenal di daerah lain di luar Lampung, seperti pulau Jawa, Sumatera, dan daerah lain, Tapi kini bagi anda yang ingin berlibur, apalagi masa libur panjang pergantian tahun ajaran baru siswa sekolah saat mungkin bisa mencoba berlibur di Wisata Alam Pinusan Lampung Barat.
Rimbunya hutan pinusan Ekopar Lampung Barat
Jika dari Bandar lampung, butuh waktu perjalanan 4 sampai 5 jam menuju Hutan Pinusan Lampung Barat yang letaknya berada di Pekon Sukapura, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat. Tanda alam awal adalah udara semakin sejuk apabila sudah melewati Kota Bukit Kemuning, Lampung Utara.
Senelumnya, hutan Pinus itu di biarkan tumbuh secara alami dan belum di buka untuk umum. Luasnya kurang lebih hanya sekitar 3,5 lebar lapangan sepak bola, atau 3500 M2. Saat ini banyak orang yang melitas baik roda dua ataupun roda empatm kerap menyempatkan diri mampir, meski sekedar istirahat sejenak di tepi jalan, dan lama kelamaan menjadi daya tarik bagi warga sekitaar.
Kini, kawasan ini menjadi salah satu tempat wisata di Lampung Barat. Daerah wisata ini yang terkenal kota daerah pegunungan Bukit Barisan Selatan yang bersuhu dingin. Lampung Barat selain berhawa dingin juga memiliki beberapa tempat wisata seperti: Danau Ranau, Taman nasional Bukit Barisan Selatan, Puncak Bumi Skala Beghak, Kebun Raya Liwa (KRL), Air Terjun Cengkaan, Situs Megaltikum Batu Brak, Rumah Adat Lampung Barat, Bukit Bawang bakung Gerdeai, Danau Suoh dan temapt-tempat wisata lainnya.
Termasuk Hutan Pinus ini, Hutan pinus yang berada dekat dengan tugu ucapan selamat datang di Kabupaten Lampung Barat (dari arah kiri Bukit Kemuning). Wisata Hutan Pinus Sumber Jaya Lampung Barat yang berloaksi di Suka Pura, Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Lokasi wisata ini juga disebut dengan nama Pinus Ekopark.
Mulai ramai dan dimintai pengunjung
Pinus ekopark, begitu sebutan tempat wisata ini. Lampung barat yang kaya hutan alami membuat tempat wisata pinus cepat di kenal oleh wisatawan. Tempat wisata hutan pinus ini berdiri atas tercetusnya oleh Swadaya masyarakat, yang mana masyarakat yang tergabung dalam kelompok Cinta Alam Green Pekon Bina Pemerdayaan Desa Sukapura. Suasana yang asri dan sejuk sangat terasa di wisata Pinus Ekopark pepohonan pinus yang rindang memberikan oksigen yang sangat baik untuk pengunjung.
Seperti hutan pinus mangun Yogyakarta atau Lodge Maribaya Lembang Bandung. Dari informasi salah seorang pengelola wisata itu, Kusni menyebutkan bahwa hutan pinus yang ditanam pohon dengan usia sekitar berusia 50 tahun.
“Yang mana awal 9 tahun lalu ada keinginan untuk mengelola hutan ini, hingga tahun 2019 peluang untuk mengelola hutan lindung dari pemerintah. Keinginan untuk mengelola hutan pinus ini menjadi tempat wisata karena Lampung Barat memiliki wisata alam yang potensial sekali, serta keadaan masyarakat adalah mayoritas petani, yang mana merupakan Petani musiman yang menghasilkan panen tidak tiap saat,” kata Kusni, kepada sinarlampung.com, Kamis (27/06)
selfie ria
Pengelola membuat pondok bernuangsa alami gubuk ada juga tempat duduk di hiasai dengan susunan ranting, serta gantungan gantungan payung, yang membuat pinusan menjadi unik dan menarik. Fasilitas Pinus Ekopark, terdiri dari hiasan payung, pondokan atau saung, jembatan kayu, ayunan santai, fliying fox, foto grafer, penyewaan hammock untuk sekedar foto-foto, dan harga tiket masuk wisata Pinus sangat murah di bandrol Rp500 rupiah saja. “Harga tiket disini murah hanya Rp5000 Rupiah sudah dapat menikmati fasilitas yang ada disini, serta keidahan alam yang menyatu,” kata Megi, penjaga Hutan Pinus.
Pengunjung mengaku jika berwisata di Pinus Ecopark anda tidak akan merasa dirugikan, “Selain mendapatkan view yang indah, fasilitas yang bagus, yang lebih menarik lagi adalah di tempat wisata Pinus Ecopark ini tiket masuknya murah,” kata Azis, wisatawan asal Bajit Way Kanan.
Pengunjung lainya, Lia, Warga Bukit Kemuning, Lampung Utara, juga mengaku jika berwisata ke Pinus Ecopark tidak akan membuat anda menyesal. Selain mendapatkan promo tiket masuk yang gratis, pengujung juga disuguhkan oleh objek-objek untuk berfoto yang sangat kekinian. “Biasanya anak-anak muda cenderung lebih suka dengan hal-hal yang kekinian sangat instagramable. Apalagi objek tersebut dapat membuat mereka hits dimedia sosial,” katanya.
Bambang Suharmanu, Warga Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Bara mengungkapkan jika objek-objek foto yang sangat instagramable dan sanagat bagus untuk di pamerkan di media social facebook, tweter, whatsapp, yang dapat kamu jumpai di Wisata Pinus Ecopark. Sebut saja, hiasan payung dan masih banyak lagi yang lainnya yang ada beberapa fasilitas yang dapat kamu nikmati saat berkunjung ke Pinus Ecopark. “Oleh sebab itu bisa jadi di kemudian hari pinusan sumber ini akan menjadi salah satu spot wisata hutan pinus di Lampung,” katanya.
Jalur Hutan Pinusan itu adalah Jalan Lintas Sumatera bagian tengah. Dan tak juah dari hutan pinus ini juga terdapat Pos Jaga Kehutanan dan Pos Satlantas serta rumah makan. Dulu warga sekitar sini sering mengidentikan lokasi ini dengan kawasan rawan razia polisi.
Jika ingin ke Pinusan Ekopark, jangan lupa bawa jaket atau baju tebal karena hawa dingin yang menyerang takut membuat daya tahan tubuhmu melemah. Buat kamu yang nanti akan berlibur ke tempat wisata Pinus Ecopark ini, semoga liburan kamu menyenangkan dan berkesan.
Pengamatan sinarlampung.com, banyak juga pengunjung yang bukan berasal dari daerah Lampung, Itulah destinasi wisata Hutan Pinusan Sumberjaya Lampung Barat, yang hingga kini terus menata spot wisata agar lebih cantik dan menarik. Anda tertarik mengunjunginya, silahkan. (Indrawan)
Lampung Barat (SL)-Buah pisang mejadi buah yang sangat digemari masyarakat, karena buah pisang memiliki vitamin dan nutrisi yang sangat tinggi. Buah pisang juga menyehatkan, dan selalu banyak dicari di pasaran. Selain dikonsumsi secara langsung, buah pisang juga dapat diolah dalam berbagai jenis makanan.
Bincang bincang dengan pengepul pisang
Sebut saja bahan makanan dari pisang mulai dari keripik pisang, sale, es puding, es pisang ijo hingga makanan pingiran jalan semacam gorengan. Varietas pisang yang terkenal dari pohon pisang di Lampung Barat memang sangat banyak mulai dari pisang Ambon, Pisang Raja, Punti Muli atau pisang muli (pisang gadis), pisang Tanduk, pisang Kepok, pisang Mas. Dan sekarang ini permintaan buah pisang terbilang tinggi di Lampung Barat, tetapi yang terkenal hanya pisang ambon dan pisang muli.
Tati, warga Pekon Gunung Terang, Kecamatan Air Hitam, mengatakan penanaman pisang tidak menggangu aktivitas warga. Karena pisang di tanam dilahan sisa dan di barengi dengan tanaman kopi. Artinya warga masih bertani yang lainya dan tidak menggu tanaman kopi. “Akan tetapi bisa mendapatkan tambahan selain dari kopi namun mendapatkan penghasilan tambahan dari pisang,” kata Tati.
Dari waktu ke waktu, ujar Tati ternyata peminat buah pisang sangat tinggi. Dan kini menjadi sebuah pertimbangan bagi para petani kopi, untuk mengulak peluang usaha budidaya pisang. Tentunya budidaya pisang menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan untuk meraih pundi-pundi keuntungan yang diraih. Harga buah pisang, dan uang ada di pasaran memang cukup ekonomis.
Sinarlampung.com mengunjungi salah satu pengepul pisang, Yayat. “Pohon pisang sangat mudah perawatannya dan ditanam dimana saja tumbuh mas, baik di tanam di pekebunan kopi, dekat sawah, dataran tinggi, dekat rawa dan dimana saja tumbuh. Serta pemasarannya terbuka,” ujar Yayat, yang mengaku bisnis budidaya pisang menjadi pilihan bisnis sangat menjanjikan, sebagai penghasil tambahan dari kopi.
Ansori, seorang penjual pisang mengaku bila pohon pisang di tanam sebanyak 250 pohon dengan berat-rata 20 kilogram. Maka dalam sehari akan menghasilakan buah pisang kurang lebih 4 ton, yang sering di kirim di pulau Jawa yaitu tujuan Jakarta dan Cirebon.
Hal serupa diaku Siti, menurutnya Ide menanam pisang dia peroleh saat bertemu dengan rekannya warga Pekon Rigis, Kecamatan Air Hitam dua tahun lalu. Menurutnya, usaha pisang amat sederhana. Selain modalnya kecil, pemeliharaannya pun sederhana dan gampang.
“Hama, virus tanaman dan gulma nyaris tak ada. Bahkan, lahan bisa ditumpang sari dengan tanaman lain. Dan seluruh Seluruh bagian tanaman pisang bernilai ekonomi. Mulai dari daun, jantung pisang, buah sampai pada batang pisang bisa dijual dan menghasilkan uang,” katanya.
Pohon Pisang awal mulanya merupakan tanaman yang bertujuan sebagai tambahan penghasilan dikala tidak sedang musim atau peceklik. Tanaman pisang ini juga sekaligus juga berfungsi untuk pelindung tanaman kopi, dan kii muali dilirik sebagi penghasilan tambahan selain dari kopi. (Indrawan)
Lampung Barat (SL)-Kabupaten Lampung Barat selain udaranya yang dikenal sejuk dengan berbagai pemandangan yang indah dari pegunungan. Termasuk lokasi Peninggalan Purbakala Ke Situs Megalitikum Wisata Sejarah Lampung Barat, yang berada di Kecamatan Kebun Tebu dan Gedung Surian, Lampung Barat.
Jika ingin melakukan perjalanan dari pusat Kota Bandar Lampung dengan kendaraan diperlukan waktu kurang lebih 4-5 jam perjalanan. Rute dapat ditempuh melalui Jalan Lintas Tengah Sumatra Bandar Lampung-Kotabumi Lampung Utara–Bukit Kemuning-Sumber Jaya-Kebun Tebu Lampung Barat .
Ketika sampai di Sumber Jaya ambil arah menuju Kecamatan Kebun Tebu dan Gedung Surian. Jalan tersebut ada disisi sebelah kiri jalan patokannya ialah Patung Tugu Ir Soekarno, jalan tersebut juga disebut dengan Jalan Simpang Tebu. Selanjutnya butuh jarak tempuh sekitar 13-25 KM sampai kelokasi Situs Megalitikum, tergantung lokasi mana dulu yang mau di kunjungi.
Kepada sinarlampung.com, penjaga Situs Ristio Widodo, yang akrab si panggil Mang Karta menjelaskan bahwa Situs Megalitikum adalah satu dari sekitar 8 situs yang ada di Lampung Barat, kedepalan situ itu masing masing bernama Situs Batu Brak, Situs Batu Jagur, Situs Telaga Mukmin, Situs Batu Tameng, Situs Batu Cabang Dua, Batu Jaya dan Air Ringkih. Tapi hanya 3 situs yang terkenal yang sering di kunjungi masyarakat sekitar yaitu Situs Megalitikum Batu Brak, Batu Jagur dan Situs Megalitikum Batu Telaga Mukmin.
wisatawan lokal
Dari ketiga situs tersebut tersebar di Pekon yang pertama Situs Megalitikum Batu Brak yang terletak di Pekon Purajaya, Kecamatan Kebun Tebu, lalu Situs Megalitikum Batu Jagur di Pekon Tugu Mulya Kecamatan Kebun Tebu, dan yang ketiga Situs Megalitikum Telaga Mukmin yang ada di Pekon Puramekar Kecamatan Gedung Surian.
“Dari sini yang sering dijumpai di lokasi ada Batu Menhir, Batu Dolmen, Batu Umpak, Batu Datar dan Batu Manik Manik. Wisata situs megalitikum lokasi wisata yang menyimpan aneka bebatuan yang pastinya sudah ada zaman megalitikum,” kata Mang Karta yang bertugas sejak tahun 2007 lalu.
Menurutnya, sebenarnya Lampung barat sangat kental dengan sejarah salah satunya penginggalan purbakala dilokasi banyak batu memiliki bentuk bermacam –macam serta mempunyai kegunaan dan fungsi masing masing. Batu Menhir, misalnya, batu ini berbentuk seperti tihang yang berdiri tegak.
“Pada zaman dahulu konon penandaan atau suatu penguburan dan dipercayai oleh sebagian untuk menolak bahaya, serta pemberian hukum-hukum upacara besar yang dilakukan. Bisa diambil kesimpulan bahwa batu menhir berfungsi sebagai tempat pemujaan,” ujarnya.
Batu Dolmen biasa disebut sebagai batu meja yang di sangga oleh bebatuan yang kecil di bawah nya yang terdiri dari 4 hingga 6 bebatuan. Tidak berbeda jauh fungsinya dengan batu Menhir, batu dolmen juga berfungsi sebagai tempat pemujaan. Disana ditemukan kurang lebih 27 buah bebatuan dolmen yang terbesar di Situs Megalitikum Telaga Mukmin, Pekon Puramekar, Kecamatan Gedung Surian dengan ukuran panjangnya mencapai 300 cm, lebarnya 209 cm serta 69 cm tebalnya.
Batu Umpak digunakan hanya sebagai penyangga tiang rumah adalah fungsi dari jenis batu ini. Batu datar fungsinya untuk menaruh sajian/sesaji. Prinsip dasar yang dimiliki oleh batu ini hampir sama seperti yang dimiliki oleh jenis batu dolmen. namun yang membedakan ialah batu datar tidak memiliki batu penyanggah. Batu manik -manik batu yang berfungsi sebagai hiasan dan bila saat pemiliknya meninggal, perhiasan ini juga turut di kubur dan digunakan kepada si mayit.
Situs Megalitik Batu Brak pertama kali ditemukan pada tahun 1951 oleh BRN (Badan Rekonstruksi Nasional). Selanjutnya pada tahun 1980 dilakukan penelitian pertama kali oleh Prof. Dr. Aris Soekandar seorang arkeolog dari Jakarta. Dari penelitian yang dilakukan tersebut, disimpulkan bahwa situs megalitik Batu Brak ini dahulunya dipakai sebagai tempat pemujaan, bukan tempat pemakaman pada zaman animisme.
Kemudian situs ini telah melalui pemugaran selama empat tahap, yang dimulai pada tahun 1984 hingga 1989. Pada tahun 1989, komplek Situs Megalitik Batu Brak ini mulai dibuka untuk umum baik untuk wisata maupun untuk keperluan penelitian.
Penugunjung bisa merasakan suasana yang berbeda dibandingkan ketika berkunjung ketempat wisata lainnya. Suasana situs sejuk bahkan ketika pagi dan sore udaranya cendrung dingin hal ini ada beberapa faktor di sekitar situs perbukitan dan pegunungan yang indah. Lokasi ini sangat cocok dijadikan untuk liburan, piknik bersama keluarga, nongkrong, tempat berfoto. Ada beberapa banyak spot yang terbuka dan sejuk di bawah pepohonan.
Lokasi situs ini juga dikelilingi oleh kebun kopi milik masyarakat, bahkan dulunya komplek situs ini adalah milik perkebunan masyarakat situs ini cukup ramai saat libur, libur panjang dan libur lebaran. Tetapi selain hari tersebut situs ini sangat sepi dan jarang di kunjungi. (Indrawan)
Lampung Barat (SL)-Para petani kopi Lampung Barat keluhkan anjlognya harga kopi di Lampung Barat masuk masa panen. harga berkisar Rp16-hingga Rp18 ribu perkilogram. Para petani kopi mengaku merugi dengan turunnya harga saat panen Juni-Juli 2019. Pendapatan dari penjualan kopi tak sebanding dengan nilai tanam, dan pemenuhan biaya hidup serta kebutuhan sehari harinya.
Petani Kopi, Saiful, warga Pekon Gedung Surian, Kecamatan Gedung Surian mengatakan bahwa kopi membutuhkan perawatan, pemupukan, penunasan, dan penyemprotan. “Jika tidak di rawat produktivitas dari hasil kopi tentunya tidak akan menghasilkan yang baik. Saya mengeluhkan karena banyak kebutuhan yang akan di penuhi sementara hanya kopi yang bisa di andalkan harapanya harga kopi ada peningkatan,” kata Syaiful.
Menurut Syaiful, panen tahun ini, tidak merata, karena tidak semua kebun Kopi di wilayah mereka meningkat. “hanya sebagi tempat ada peningkatan. Sebagiannya justru menurun. Ditambah harga jatuh. Kami mohon perhatian, pak Gubernur,” katanya.
Kepada sinarlampung.com, Joni, salah seorang Pengepul kopi di Pekon Puramekar, menyatakan saat ini harga kopi mengalami penurunan yang sangat drastis, yang dimana kopi sebelumnya di hargai Rp20 sampai Rp24 ribu rupiah perkilonya, kini hanya di hargai berkisar Rp18000 -17500 bahkan sampai 16000 per kilogramnya. “harga Kopi turun jauh, kasian petani,: katanya.
Pengepul lainya, Sumpono warga Pekon Muara Jaya, Kecamatan Kebun Tebu, menyatakan hal yang sama, “Hal inilah yang menyebabkan keluhan di kalanggan petani kopi khusunya tidak memiliki penghasilan lain selain dari kopi itu tersendiri,” katanya, Jumat (21/06).
Siska Windari, anak petani Kopi asal Puramekar, Pemangku Air Ringkih, Kecamatan Gedung Surian mengatakan banyak petani kopi panen tahun ini gagal, akibat perubahan iklim yang ekstrem. Itu menjadi sumber kegagalan produksi kopi, sehingga kualitas kopi yang dihasilkan berdampak pada harga penjualan.
“Keluhan di kalangan petani kopi ini dikarenakan ketidak sesuaian dengan barter kebutuhan pokok sehari-hari misalnya, bensin, gula, beras, kebutuhan pokok lainnya dan biaya pendidikan (biaya kuliah)/ perguruan tinggi bagi yang melanjutkan. Ini sangat menckik para petani karena hanya mengadalkan sektor pendapatan dari penghasilan kopi,” kata Siswa, yang juga mahasiswi ini.
Harga Kopi di Tanggamus
Sudah menjadi tradisi dan seperti berjadwal tahunan, setiap bulan Mei-Juli merupakan bulan dimana petani akan memanen hasil jerih payahnya dalam setahun menanam kopi. Namun pada musim tahun ini petani menjerit dengan anjloknya harga kopi. Harga kopi anjlok hingga Rp4 ribu rupaih perkilo.
Harga kopi yang pada musim sebelumnya tahun 2018 mencapai Rp22 ribu perkilo gram, namun pada musim tahun 2019 ini hanya mencapai harga Rp18 ribu perkilo.
Sofian, petani asal Pekon Sinar Banten, Kecamatan Ulubelu, Tanggamus mengaku prihatin dengan anljoknya harga kopi. Karena sudah pasti petani Kopi akan merugi. “Dengan anjloknya harga kopi tahun ini mengakibatkan kerugian belasan juta. Pengahasilan saya dalam setahun kisaran 3 ton, selisih harga tahun ini dengan sebelumnya 3500 artinya dengan selisih 3500 perkilo jika dikalikan 3 ton jumlah kerugian saya tahun ini sekitar Rp10 juta lebih,” katanya.
Sementara Firdaus, salah satu pedagang kopi di Ulubelu menyatakan bahwa anjloknya harga kopi tahun ini dikarenakan besarnya pajak exportir yang kini naik menjadi sebesar 10%. “Salah satu exportir yang terkena dampaknya adalah PT Netsle yang sekarang tidak mengexspor kopi keluar negeri,” katanya.
Karena menurutnya, dengan pajak 10 persen terlalu memberatkan pihak exportir, dan sekarang Netsle hanya membeli kopi untuk keperluan lokal. Sedangkan untuk exspornya Netsle saat ini membeli kopi dari vietnam. “Jadi kenaikan pajak eksportir memicu pembelian kopi dengan harga rendah,” katanya.
Kini para petani berharap perhatian pemerintah yang katanya ingin mensejahterakan petani. “Kami petani hanya bisa berharap semoga pemerintah pusat bisa menurunkan angka pajak, sehingga dampaknya akan menguntungkan petani khususnya petani kopi,” kata Sofian. (Indrawan)
Lampung barat (SL)-Saat harga kebutuhan pokok seperti, beras, minyak, bawang putih, telur, dan lain sebagainya meoket, petani Kopi Lampung Barat harus gigit jari dengan harga kopi komuditas unggul yang merosot. Padahal Kopi menjadi penghasilan terbesar di Lampung barat menurun drastis.
Petani kopi menjual biji kopi kering jenis robusta yang biasanya berkisaran harga Rp23 ribu rupiah perkilogram, kini merosot menjadi Rp. 18 ribu rupiah. Merosotnya harga kopi komuditas unggulan di Lampung Barat, yang merupakan sumber utama penghasilan mayoritas warga Lampung Barat membuat petani bingun mengadu kemana.
Alternatifnya hanya kepada mediasosial, akun akun facebook warga Lampung Barat mengunggah curhatan mereka tentang harga kopi, dan berdoa doa agar harga komuditas kopi di lampung barat bisa meningkat dan kembali stabil. Mereka mengunggah status dengan beragam ucapan.
Beberapa keluhan akun pemilik yang bernama pipdianto mengguah status di grup petani kopi Lampung Barat yang bertuliskan di branda grup yang “aku minta harga kopi lampung barat sudah stabil 20000 ya allah #doaku”. ada juga yang bertuliskan “semoga saja harga kopi sampai 25000 amiiiiin ya allah.” Atas nama akun Ady Rafel Franata.
Ada juga yang menuliskan status atas nama pengguna akun aceng libra yang bertuliskan status harapan terhadap pemerintah pusat bertuliskan. ”Pak jokowi sebagai petani kecil minta sama bapak menstabilkan harga kopi minimal 25000.”
Unggahan tersebut di tanggapi banyak netizen, ada yang mudah mudahan pemerintah ada buat solusi harga kopi, ada juga mudah mudahan keluhan petani kopi, di dengarkan dan di perhatikan adapula yang menyarankan untuk tidak mengeluhkan harga dan tetap bersyukur dan jangan saling menyalahkan. (Indrawan)
Lampung Barat (SL)-Sebuah Truk jenis Isuzu Canter dengan nomor polisi (Nopol) BE 9390 GP pengangkut besi diduga lepas kendali, sehingga terperosok ke sebuah jurang sedalam sekitar 6 Meter.di ruas jalan lintas nasional tepatnya di Pemangku Sinarwangi, Pekon Kubuliku Jaya, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat Rabu (19/6) sekitar pukul 07:00 WIB.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan dugaan sementara sopir mengantuk, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Namun kendaraan rusak berat. Sopir yaitu Anang (30) dan kernet Susilo (30), keduanya warga Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) hanya mengalami luka ringan.
“Diduga sopir mengantuk, sehingga hilang kendali dan langsung terperosok kedalam jurang. di TKP kondisi jalur memang menikung dan menurun,” kata Kapolsek Sekincau Kompol Suharjono di lokasi kejadian.
Dijelaskannya, kejadian bermula saat mobil tersebut melaju dari arah Bandar Jaya menuju Bengkulu dengan bermuatan besi landasan timbangan. Sesampainya di TKP, tepatnya di jalur menikung, sopir diduga mengantuk sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan saat berada di jalur menikung dan menurun sehingga langsung terrjun ke jurang sedalam sekitar 6 meter.
“Sopir beserta kernet sudah mendapat penanganan medis. Untuk itu kami imbau pengendara selalu waspada terutama saat melintas di sepanjang kawasan ini, sebab insiden lakalantas kerap terjadi karena selain kelalaian pengemudi juga kondisi medan dan jalur yang extreme,” katanya. (indra/red)
Lampung Barat (SL)-Fortuner BE-1602-BA, dari arah Bukitkemuning, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menuju Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) di kendarai Alfan (21) warga Bukitkemuning, bersama dua rekannya Aditia (21) dan Bagas (22), terjungkir di Jalan Nasional Pancur, Pekon Sukapura, Kecamatan Sumberjaya, Jumat 7 Juni 2019, pukul 20.45 Wib
Diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan hilang kendali saat berada ditikungan dan sempit. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut. Meski mobil Fortuner itu terjungkir, Alfan dan rekan rekannya hanya cireda ringan. Dan kondisi kemacetan jalur lalu lintas cepat teratasi.
Kapolsek Sumberjaya Kompol Arjon Syafrie menyampaikan kronologis kejadian, mobil melaju dari Bukitkemuning, hendak ke Sumberjaya, dengan kondisi jalur jalan menikung dan sempit, sehingga supir tidak bisa mengendalikan kenderaan yang melaju agak cepat. “Dari pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP), lakalantas murni akibat supir lepas kendali,” tegasnya.
Sedangkan kondisi mobil mengalami ringsek bagian atas, dan sudah dalam penangan Polsek Sumberjaya. Dan arus lalu lintas diamankan aparat polisi dan Anggota Koramil 06/Sumberjaya. (red)
Lampung Barat (SL)-Mobil Daihatsu Xenia B-1133-KIS, terperosok ke jurang sedalam sekitar 15 meter di Pekon Kubulikujaya, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat Minggu pagi (9/6). Tiga penumpang termasuk ASN dan sopir luka berat, lima lainnya cidera ringan, dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Ummar (RSDAU).
Informasi dilokasi kejadain menyebutka mobil dengan penumpang tujuh dikemudikan Pangestu (24), warga Kelurahan Kotabumi Udik, Kabupaten Lampung Utara melaju dari arah Sekincau menuju Liwa. Saat melintas jalur Pekon Kubulikujaya, jalur menikung, Pangestu tak mampu mengendalikan laju kendaraan, sehingga terjun ke jurang sedalam sekitar 15 meter.
Tidak ada korban jiwa, dari total 8 orang penumpang termasuk sopir, 3 orang diantaranya mengalami luka berat dan langsung di larikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Ummar (RSDAU). “Dari delapan orang penumpang termasuk sopir, 3 orang diantaranya mengalami luka berat, sementara 5 orang lainya hanya mengalami luka ringan,” kata Kapolsek Sekincau Kompol Suharjono, dilokasi kejadian.
Menurut Kapolsek, dugaan sementara sopir hilang kendali saat berada di tikungan menurun. “Kecelakaan diduga terjadi akibat sopir tak bisa mengendalikan setir saat melaju dengan kondisi jalur menurun dan menikung. Sehingga, mobil langsung terjun kejurang,” kata dia.
Identitas para penumpang adalaah warga kotabumi, mereka adalah Edi Prisanjaya (26), Baijuri (27), Helmi Marantika (22), Andre (20) dan Albert (36). Kelimanya menderita luka ringan. Sementara Dendi (28), Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Lampung Utara, Alen (19), dan Pangestu, cidera berat. (red)
Lampung Barat (SL)- Penumpang Suzuki FU, Melisa (20), warga Baradatu, Kabupaten Waykanan, tewas dilokasi kejadian, setelah motor yang dikemudikan Arman (21), warga Gunung Labuan, Way Kanan, terjatuh dan masuk kolong truk Colt Diesel, diruas jalan nasional Airkeruh, Pemangku Wonosari, Pekon Simpangsari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Pukul 14.00 Wib Sabtu 8 Juni 2019.
Motor Suzuki FU tanpa plat yang dikemudikan Arman berboncengan dengan Melisa, kepergok Mitsubishi Colt diesel (truk) nopol BE-9049-FH yang dikemudikan Indra Jati Negara (20), warga Gunungrejo, Punggur Lampung Tengah (Lamteng) yang berlawanan arah. Arman mencoba mendahului kendaraan lain ditikungan, dan terjebak mobil truk.
Arman (21) panik, dan motor oleng hingga terjatuh masuk ke kolong truk, dan sempat terseret hingga lima meter. Sementara Melisa tewas ditempat akibat kepalanya terlindas roda depan mobil. Sementara Arman cidera robek bagian mulut, patah tulang betis kaki kanan.
Kapolsek Sumberjaya Kompol Arjon Syafrie membenarkan korban yang dibonceng tewas ditempat setelah kepalannya digilas roda depan truk tanpa muatan. Sementara Arman mengalami luka bagian mulut dan patah tulang betis kaki kanan.
“Saat itu truk bak kayu itu melaju dari arah Bukitkemuning menuju Kota Liwa, sesampai di lokasi kejadian, tiba-tiba muncul dari arah berlawanan Motor FU yang dikendarai Arman dan Melisa, yang hendak menyalip kendaraan lain didepannya,” kata Kapolsek.
Menurut Kapolsek, kondisi badan jalan sempit dan berbelok ke arah kanan sehingga membuat Arman terkejut sehingga motor yang ditukanginya tergelincir kemudian terperosok tepat bawah kendaraan colt diesel. “Akibat kejadian itu Arman mengalami patah tulang betis kaki kanan serta luka dibagian mulut dan Melisa tewas di tempat tergilas roda depan mobil hingga bagian kepalanya,” terangnya.
Saat ini, kata Kapolsek, korban Melisa, masih di Unit Pelaksana Teknsi (UPT) Puskesmas. Sumberjaya, menunggu pihak keluarga datang, dan untuk pengendara mobil serta kendaraannya telah diamankan di Mapolsek setempat. “Dari penjelasan Arman, dia dan Melisa habis jalan-jalan kearah Puncak Restarea. Dan saat ini pihak keluarga sedang dalam perjalanan.” ujarnya. (red)