Kategori: Lampung Barat

  • 1 Muharram, PCNU Lambar Persiapkan Peringatan Hari Santri Nasional.

    1 Muharram, PCNU Lambar Persiapkan Peringatan Hari Santri Nasional.

    Lampung Barat (SL)-Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Barat, mengadakan silaturahmi pada malam pergantian tahun baru umat Islam Dunia, diaula utama kantor PCNU Pekon Wates Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Selasa (11/09),1 Muharram 1440 Hijriah. Selain silahturahmi, juga digelar rapat Koordinasi persiapan kegiatan Hari Santri Nasional yang akan digelar 15 hingga 22 Oktober 2018,  mendatang.

    Ketua PCNU, KH. Danang Hari Suseno Sag. MH, kepada sinarlampung.com mengatakan pertemuan antar jajaran pengurus, selain mengelar rapat menjelang Hari Santri Nasional 2018, juga diadakan silaturahmi memperingati datangnya tahun baru islam 1440 H, “Dengan harapan ditahun baru ini senantiasa lampung barat diberkahi Rizki yang melimpah dan terciptanya kehidupan yang aman dan harmonis sesama mahluk Alloh swt,” katanya.

    Menurutnya, Pertama kali Kabupaten Lampung Barat (Lambar) akan mengelar Hari Santri Nasional dengan diisi berbagai acara serta mengelar jenis-jenis perlombaan untuk para santri. Acara tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 15 hingga 22 Oktober 2018 mendatang.

    “Tentunya akan teselengaranya momentum santri berkat dukungan berbagai pihak dan keberhasilan Nahdlatul Ulama mencetak Generasi Penerus Bangsa. Mohon partisipasinya dan dukunganya ya tadi gelar pertemuan jajaran pengurus NU dan Banom NU, disamping silaturahim memperingati Tahun Baru Islam 1440 H, juga digelar rapat wacana gelaran peringatan Hari santri Nasional,mudah mudahan acara ini sukses sesuai harapan para santri,”ucapnya.

    Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Lomba Qiroatul Qutub, Lomba Ceramah, Futsal Santri, Seminar Kewirausahaan, Donor darah dan Cek Kesehatan Gratis, Pembacaan Sholawat Nariah, Kirab Santri dan Puncak Acara Upacara Hari Santri tanggal 22 Oktober 2018.

    Diwacanakan pada saat Hari puncak selaku Inspektur Upacara pada Hari Santri nanti akan dipimpin oleh Bupati Lambar selaku Mustasyar NU Hi. Parosil Mabsus,yang akan dipusatkan di pondok pasantren Ruodlotus Sholihin kecamatan Air hitam dibawah naungan KH Moch Thoha Mursyid thoriqoh Qodiriah wanaksabandiyah Cucu Dari Syekh KH Bustomilkarim salah satu Ulama ternama NU yang Khos yang kemasyurannya hingga kini masih ditakjimi para santriwan dan santriwatinya.

    Semua kegiatan setiap tahun akan dilaksanakan bergilir di 3 zona, meliputi Zona I Kecamatan Balik-Bukit, Sukau, Lombok, Belalau, Batu Brak. Selanjutnya Zona II Kecamatan Suoh dan BNS, dan Zona III meliputi Sekincau, Way Tenong, Kebun Tebu, Sumberjaya, Gedung Surian, Air Hitam, Pagardewa, dan Batu Ketulis.

    Terpisah, Ust. Kyai Agus Muallif selaku Ketua Pelaksanaan Kegiatan Festival Santri, kepada awak media mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan pertama kali dilaksanakan semenjak kepengurusan baru PCNU Lampung Barat, dan berharap dukungan semua pihak baik moril maupun materil demi seksesnya acara ini.
    (agus salim)

  • Hi Parosil Mabsus Sabat Nominasi Anugerah Pendidikan Indonesia

    Hi Parosil Mabsus Sabat Nominasi Anugerah Pendidikan Indonesia

    Lampung Barat (SL) – Hanya dalam dua tahun, Ikatan Guru Indonesia mampu melatih lebih dari satu juta guru di Indonesia. Walaupun tidak bergantung ke APBD dan APBN, Ikatan Guru Indonesia tentu saja mendapat bantuan dan dukungan non materil.

    Bagi IGI, tak dihalangi pun sudah menjadi bantuan tersendiri, apalagi jika para pimpinan daerah atau pejabat daerah menghadiri kegiatan peningkatan kompetensi guru yang dikelola oleh IGI. Berbagai tantangan dan hambatan di daerah telah membangun militansi kawan-kawan IGI.

    Rekor satu juta guru terlatih di kabupaten kota inilah yang kemudian mendorong, Ikatan Guru Indonesia ingin memberikan penghargaan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan penghargaan khusus dari Ikatan Guru Indonesia pada berbagai kategori. Penghargaan ini akan diberikan pada tanggal 28 September 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC).

    IGI akan mengundang Wapres, Menko PMK, Mendikbud dan Menag untuk menyerahkan langsung penghargaan tersebut. Berdasarkan hasil seleksi panitia Anugerah Pendidikan Indonesia (API) Ikatan Guru Indonesia (IGI), dengan katagori bupati, dari 397 Bupati yang mendapatkan Anugerah Pendidikan Indonesia (API) hanya 25 orang Bupati, dua diantaranya dari Provinsi Lampung, yakni Hi. Parosil Mabsus, S.Pd, Bupati Lampung Barat dan Chusnunia Chalim, M. Si Bupati Lampung Timur.

    Sementara untuk katagori gubernur, dari 33 hanya 4 orang gubernur yang mendapatkan API yakni Gubernur Papua Barat, Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, M.Si Menurut Ketua IGI Lampung, Ahmad Nurkholish, M.Pd. API yang diberikan kepada kepala daerah (Gubernur dan Bupati) dikarenakan masing-masing pejabat sudah memenuhi kriteria dan persyaratan tokoh penerima API.

    “Diantaranya telah menunjukan komitmenya terhadap peningkatan kompetensi guru, (2) Memberikan layanan yang baik dan professional terhadap kinerja guru, (3), konsisten memberikan anggaran yang lebih bagi dunia pendidikan, (4), serius meningkatkan Angka Partisipasi Kasar, (5) tidak diskriminatif dalam usaha pengembangan organisasi profesi guru, (6) turut mengembangkan gerakan literasi nasional dan (7) menyokong secara penuh gerakan wajib belajar 9 tahun dengan segala kebutuhannya,” ungkap salah satu anggota IGI.

    Harapanya, setelah penghargaan diterima, yang insya Allah akan diberikan oleh Bapak Mentri Pendidikan Muhajir Effendi dan Mentri Agama Lukman Hakim Syaifudin, pada tanggal 28 September di JCC, peningkatan mutu dan kompetensi guru tidaka berhenti bahkan harus berkelanjutan, sebab tugas besar Ikatan Guru Indonesia (IGI) membina dan melatih guru se-Indonesia akan semakin maksimal, jika pemerintah kabupaten kota dan provinsi yang sudah menerima API makin memberikan support secara massif, sehingga gubernur dan walikota/bupati yang belum meraih API tahun ini, bisa ikut andil menyokong program IGI melatih 2 juta guru menjadi guru terlatih. (agus salim)

  • Polres Lampung Barat Tangkap 17 Penjahat Jalanan

    Polres Lampung Barat Tangkap 17 Penjahat Jalanan

    Lampung Barat (SL) – Jajaran Kepolisian Resor Lampung Barat berhasil menangkap 17 orang pelaku yang telah melakukan tindak pidana kejahatan. Selama 14 hari Operasi Sikat Krakatau 2018, dari 20 Agustus sampai 2 September, berbagai barang bukti turut diamankan.

    Hal ini diungkapkan Kapolres Lampung Barat, AKBP Tri Suhartanto, didampingi Waka Polres Kompol Reza dan Kasat Reskrim AKP Faria, Kasat Intel, serta sejumlah pejabat lainnya saat Konferensi Pers Ops Sikat Krakatau 2018 di Mapolres, Kamis (6/9).

    Menurut Kapolres, 17 tersangka itu merupakan hasil ungkap kasus dari laporan masyarakat ke Polres Lampung Barat dan 7 Polsek. Selain para pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti kejahatan seperti 10 kendaraan roda dua, senjata laras panjang, kunci leter T, termasuk adanya mesin kapal hasil curian pelaku.

    “Kami dan anggota Polres Lampung Barat dan Polsek jajaran, terus melakukan upaya guna menekan angka tindak kejahatan di wilayah Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat. Guna pengungkapan kasus yang lainya, hal ini tidak hanya dilakukan pada kegiatan operasi Sikat Krakatau saja. Tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari. Kita terus berupaya meningkatkan pengawasan untuk membuat kondisi Kamtibmas di Lampung Barat dan Pesisir Barat terus kondusif,” tutup Tri Suhartanto. (agus salim)

  • Polsek Balik Bukit Tangkap Dua Pelaku Pencurian Sapi

    Polsek Balik Bukit Tangkap Dua Pelaku Pencurian Sapi

    Lampung Barat (SL) – Jajaran Polres Lampung Barat,  melalui Polsek Balik Bukit,  berhasil menangkap dua pelaku pencurian sapi di Pekon Bandarbaru,  Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, Jumat (7/9).

    Kapolsek Balik Bukit AKP Abdurahman, mendampingi Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, mengatakan pelaku pencurian dengan pemberatan yaknj dari aksi pencurian ternak sapi milik Suparjo di Dusun Karyajaya, Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat.

    Menurut keterangan korban sapi miliknya hilang di ketahui pada Minggu (08/07) sekira pukul 07.00 Wib dua bulan yang lalu,  saat itu korban hendak melihat sapinya, namun sapi milik korban jenis betina berwarna coklat tua yang diikat di bawah pohon tidak ada.

    Kemudian korban terus mencari sekitar jarak 1 km dari TKP korban hanya menemukan setumpuk isi dalaman perut sapi, darah, tali tambang untuk ikat sapi dan karung plastic.

    Akibat kejadian tersebut korban langsung melaporkan kejadian Curat sapi ke Polsek Balik Bukit, setelah menerima laporan, Unit Reskrim Polsek Balik Bukit melakukan penyelidikan terhadap pelaku, dan pihaknya berhasil menangkap dua pelaku yakni Zalyadi dan Nazili.

    Dari hasil pemeriksaan kedua pelaku mengakui telah mencuri sapi jenis betina warna  coklat tua milik korban Suparjo di kebun, bersama Nazili dan Paeran, ketiga pelaku mengakui telah mencuri sapi milik korban Suparjo. Namun salah satu pelaku lainnya sudah tertangkap lebih dulu di Polsek Pesisir Utara namun dengan kasus yang berbeda, ” terang Abdurahman.

    Pencurian sapi di lakukan oleh pelaku pada Sabtu (07/7) sekira jam 22.00 Wib. pelaku Zalyadi dan Nazili melakukan pencurian dengan cara melepaskan tali tambang dari pohon, dan sapi ditarik sambil digiring kearah kebun berjarak 1 Km, tiba ditengah kebun teman pelaku Paeran sudah menunggu di tengah kebun, saat itu juga pelaku Paeran langsung memotong sapi tersebut dibantu Zalyadi  dan  Nazili.

    kemudian potongan daging sapi dimasukkan kedalam karung plastik dan diangkut dibawa menggunakan sepeda motor milik pelaku Paeran kerumahnya. Setelah mendapatkan pengakuan pelaku Zalyadi, Unit ResKrim Balik bukit langsung menangkap kedua pelaku dan diamankan di Polsek Balik Bukit berikut barang bukti berupa 1 unit sepeda motor merk Mio warna merah dengan nomor Polisi BE 8810 MO, 1 buah keranjang box plastik warna merah, 1 buah golok bersarung kayu, 1 buah tali tambang panjang 3 M warna abu-abu, 1 buah karung plastik warna putih, dan 1 buah Hp merk Hammer warna putih.

    “Masing-masing pelaku merupakan warga Kecamatan Sukau, sedangkan tersangka Paeran telah diamankan di Polsek Pesisir Utara dalam perkara Curat kerbau beberapa waktu lalu,”Jelas Abdurahman. (agus salim)

  • Sepuluhan Mahasiswa STIT Multazam Lambar Gelar Aksi Tolak deklarasi #2019 Ganti Presiden

    Sepuluhan Mahasiswa STIT Multazam Lambar Gelar Aksi Tolak deklarasi #2019 Ganti Presiden

    Lampung Barat (SL)-Menolak Deklarasi #2019 Ganti Presiden  Mahasiswa STIT Multazam Turun kejalanan adakan Aksi Damai menyatakan sikap supaya daerah Lampung Barat tetap kondusif aman, dan terciptanya Demokrasi yang jujur dan adil, tentunya Hal ini dilandasi dengan delapan point pemikiran yang patut dinyatakan didepan publik, hingga pada Rabu(5/09), dalam orasinya belasan mahasiswa itu dikawal Satuan kepolisian Polres Lampung Barat.

    Kepada sinarlampung.com, Agus suprianto Korlab aksi damai mengatakan didasari Wilayah georafis Provinsi Lampung, khususnya Lampung Barat merupakan salah satu dari beberapa sumber yang ada dan yang paling baik dengan perselisihan dan rencana Deklarasi #20 19 gantipresiden pada 7 September 2018 di Tugu Kota Bandar Lampung yang diprakarsai oleh Mardani Ali Sera dan Neno Warisman dapat memunculkan reaksi  masyarakat yang menginginkan kedamaian di Indonesia.

    “Alhamdulilah aksi damai tadi berlangsung dengan tertib dibudaran Tugu Ara Liwa, sehingga kami menyampaikam pesan tadi dapat tercapai, kamipun aspresiasi jajaran Polres Lampung Barat dalam mengawal dan mengamankan kamk dibudaran Tugu Ara Liwa, Terima kasih bapak Kapolrea Lampung barat,” ucapnya.

    #2019Gantipresiden sangat rentan ditunggangi oleh gerakan radikal dan makar dimana Presiden sebagai simbol Negara tertinggi ingin diganti atau digulingkan, Selain itu Gerakan #2019 Ganti Presiden dipastikan akan terjadi penghasutan dan ujaran kebencian, karena itu merupakan sifat kedengkian.

    Atas dasar itu Perhimpunan Mahasiswa Lampung Barat menolak rencana pelacuraan Deklarasi #2019Gantipresiden yang dapat menodai sila ke 3 Panca Sila yang mengancam keutuhan serta simbol simbol NKRI dan melemahkan semangat Pancasila dan Bhineka Tunggal lka Perhimpunan Mahasiswa Lampung Barat menyatakan sikap bahwa menolak Mardani Ali Sera, Neno Warisman, Ahmada Dani, Derry Sulaiman dan tim yang terlibat di Kota Bandar Lampung untuk menyatukan Deklarasi # 2019Gantipresiden di Provinsi Lampung.

    Guna Menjaga kondusifitas di masyarakat untuk Kubu mendukung gerakan #2019Gantipresiden mampu mengendalikan diri, patuhi Hukum untuk Jangan memanfaatkan kesempatan untuk ambisi kekuasaan. Lalu mendorong Kapolres Lampung Barat agar tidak mengijinkan kegiatan Deklarasi #2019Gantipresiden dilaksanakan d Lampung Barat karena dapat merealisasikan keamanan dan kondusifitas wilayah Lampung Barat

    Meminta Kapolda Lampung Agar menolak kegiatan Deklarasi # 2019 gantipresiden. Mempertegas dan saya mperkokoh kembali Nilai-nilai kebangsaan demi tercapainya demokrasi Pancasila. Mendesak aparat penegak hukum dan pihak penyelenggara pemilu untuk menindak tegas aktor #2019Gantipresiden. Menghimbau seluruh elemen masyarakat Lampung Barat untuk tidak terpropokasi dan menyebarkan isu sara dan hoak dimedia sosial.

    Selanjutnyamenghimbau seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan, agar tidak mudah diprivokasi dengan gerakan #2019 gantipresiden. Itu point yang kami sampaikan tadi dengan harapan lampung tetap damai, “kami ingin lampung tetap damai” tutupnya. (agus salim)

  • Polda Lampung Periksa Sarpras Polres Lambar

    Polda Lampung Periksa Sarpras Polres Lambar

    ampung Barat (SL)-Polres Lampung Barat kedatangan tim supervisi Sarana dan Prasarana Polda Lampung. Tim di sambut langsung Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, bersama Waka Polres Kompol Reza, Dan Kabag Sumda Kompol Martaudin berikut Anggota Sarpra Polres Lampung Barat, Rabu (05/09)pukul 14.30 wib.

    Tim Polda Lampung yang di pimpin AKBP Medi Iswanda,ST, dan AKBP Hasbi Kusno, dan 4 anggotanya langsung menuju lokasi di halaman rumah dinas Kapolres untuk melakukan pengecekan kendaraan dinas baik kendaraan roda dua dan roda empat berikut roda enam, bahkan senpi dinas juga turut di lakukan pemeriksaan bagi yang megas senpi dinas Polri.

    Kepada sinarlampung.com, Kapolres mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah kongkrit dalam upaya meningkatkan Tupoksi kepolisian dalam pelayanan publik, sehingga kehadiran kepolisian menimbulkan rasa memiliki dan keberadaan kepolisian dapat menjadi satu kesatuan dalam masyarakat. “Alhamdulilah acara tersebut telah berlangsung secara lancar,” ucapnya.

    Ketua tim Supervisi AKBP Medi Iswanda, didampingi Tim dan Kapolres dan pejabat utama Polres melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan dinas mulai dari R2 sebanyak 95 unit kendaraan, dan R4 berikut R6 sebanyak 30 unit dan senjata api laras pendek sebanyak 272 senpi pendek serta 52 senpi panjang.

    Semua kelengkapan kartu senpi, kebersihan senjata api, amunisi, kelengkapan surat kendaraan, dan alat dinas seperti Tongkat, Borgol, Jashujan, Toak, senter, seling, dan kelengkapan lainya di periksa satu persatu, bahkan kondisi mesin dan kebersihan, rem, lampu, rotator, mesin kendaraan pun juga di periksa oleh tim.

    “Supervisi ini dilakukan untuk mengecek kondisi senjata api dan kendaraan Dinas baik roda 2 maupun roda 4 agar dalam pelaksanaan tugas dapat berfungsi dengan baik tanpa kendala dan bila ada kerusakan dapat segera di perbaiki, serta bertujuan untuk pengecekan kondisi kendaraan dinas dan mengadakan pembinaan logistik yang meliputi pembinaan materiil, dan fasilitas,” kata Medi Suwanda. (agus salim/sumarlin)

  • Pemkab Lampung Barat Bentuk Satgas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

    Pemkab Lampung Barat Bentuk Satgas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

    Lampung Barat (SL)-Pemerintah Lampung Barat membentuk Satgas Dan Sosialisasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Periode 2018-2022. Kegiatan dilaksanakan di GSG Ratu Piekulun RSUD Alimuddin Umar, Rabu 05/09/2018.

    Acara di buka oleh Wakil Bupati Lampung Barat Drs. Mad Hasnurin di hadiri Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesra Sekdakab Lambar Drs. Adi Utama , Kepala OPD, Ketua TP PKK Lambar Partinia Parosil , Wakil Ketua TP PKK Gurti Mad Hasnurin, Pengurus P2TP2A Lamban Singgah Andan Jejama Kabupaten Lampung Barat dan  Narasumber .

    Dalam sambutanya Mad Hasnurin menyampaikan bahwa berbagai bidang dan program pembangunan terus diupayakan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera di Kabupaten Lambar.  Salah satu bidang yang mendapat perhatian serius dari pemerintah adalah bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.  “Karena kedua bidang  ini merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kedua bidang ini juga merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah,” katanya.

    Selanjutnya dengan meningkatnya upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak maka akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya akan memberikan kesempatan kerja yang semakin luas, kesempatan memperoleh penghasilan yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.

    “Namun sampai saat ini masih merupakan permasalahan bahwa perempuan dan anak selalu dijadikan objek kejahatan dan kekerasan di indonesia dan juga di Kabupaten Lampung Barat ini.  Banyak faktor yang menyebabkan mengapa perempuan dan anak-anak selalu dijadikan objek kejahatan dan kekerasan oleh pelakunya.” ujar Wakil Bupati.

    Salah satunya, lanjut Mad Hasnurin. adalah kurangnya upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak yang menyebabkan mereka selalu diperlakukan kurang adil bahkan diluar batas prikemanusiaan. “Kemudian, untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas, maka pemerintah membentuk satgas pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) di setiap kecamatan.

    “Dimana satgas P2TP2A ini merupakan pusat kegiatan terpadu yang menyediakan pelayanan bagi masyarakat terutama perempuan dan anak korban kekerasan. Pembangunan organisasi ini sangat penting karena berhubungan dengan pembangunan mental dan spiritual masyarakat kedepan,” katanya.

    Dengan terbentuknya satgas P2TP2A diseluruh kecamatan diharapkan semakin mensolidkan pembinaan dan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan penganiayaan dan pelecehan seksual, selain itu juga tujuan dari satgas ini adalah untuk memfasilitasi kebutuhan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dalam pemenuhan haknya sebagai korban yaitu hak atas kebenaran dan hak atas pemulihan.

    “Jadikan P2TP2A ini sebagai pusat pelayanan, pusat data dan informasi, dan sebagai pusat koordinasi lintas sektor terkait pemberian layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.  disamping itu tugas pokok dan fungsi dari P2TP2A ini adalah melakukan upaya pencegahan (preventif), melakukan upaya penanganan (curative) dan melakukan upaya pemulihan dan pemberdayaan (rehabilitative) bagi perempuan dan anak korban kekerasan”, jelasnya.

    Sementara itu dalam Laporan Ketua Panitia Sekretaris Dnas PP, KB ,PP dan PA Lambar Ir. Iriansyah menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah dengan dibentuknya satuan tugas P2TP2A diharapkan dapat menangani masalah perempuan dan anak, korban kekerasan dalam memenihi hak korban yaitu hak atas pemulihan dan pemberdayaan bagi perempuan dan anak.

    “Mewujudkan kesejahteraan keadilan kesetaraan gender di berbagai bidang kehidupan perempuan dan anak secara menyeluruh . Selanjutnya kegiatan tersebut berjumlah 105 peserta berasal dari Camat, aparatur Pekon, tokoh agama ,tokoh masyarakat dan adat di wilayah kabupaten Lambar ,” katanya. (Agus Salim)

  • Proyek Dana Desa Bermasalah Di Suoh Akhirnya Dihancurkan Warga

    Proyek Dana Desa Bermasalah Di Suoh Akhirnya Dihancurkan Warga

    Lampung Barat (SL)-Proyek  yang dibangun menggunanakan dana desa, tanpa kompromi warga dan hasilnya justru mengganggu lalulintas petani akhirnya dijebol warga.  Proyek bersumber dari Dana Desa (DD) 2018 itu digunakan untuk pembangunan Drainase dan Tanggul penahaan Tanah (TPT) senilai RP 140.959.000.

    Proyek itu dianggap gagal, selain konsep perencanaan dan pembangunan tidak mengutamakan kepentingan rakyat, sehingga muncul opini dimasyarakat Proyek itu menutup akses mayoritas petani, yang sehari hari menggunakan akses lalu lintas mereka. Bisa dikatakan yang mengerjakan proyek tersebut bukan orang yang ahlinya.

    Kepada sinarlampung.com , Saroh, warga Pekon Sumber Agung, pemangku Bumi Agung, mengatakan bahwa sebelum dilaksanakan pembangungan TPT itu pihaknya telah berkomunikasi kepada Peratin Joko, dan mengingatkan agar pembangunan itu tidak akan menyusahkan masyarakat. Namun setelah di bangun justru membuat masyarakat kebingungan, karena aksesnya warga tertutup dengan Talut Penahan Tanah setinggi 2,5 M

    “Dan proyek itu sudah dijebol karena menyusahkan warga disini, silahkan pembangunan berjalan namun mboklah berpihak kepada rakyat yang mayoritas petani. Jangan membangun namun menutup akses lalulintas, ” katanya.

    Peratin Pekon Sumber Agung Kecamatan SUOH Joko mengatakan bahwa masyarakat untuk bersabar, karena tanggung, dan pengerjaan itupun belum selesai, “Untuk ketinggian pembangunan itu atas perkiraan dari konsultan nya, bernama Pendi, Konsultannya pun merancang atas permintaan Pekon,” katanya.

    Peratin Joko juga mengatakan saat di tanya oleh awak media mengutamakan peraturan apa kebijakan, Joko menjawab dengan tegas mengutamakan kebijakan bukan aturan. “Ya pernah ngomong kepada saya itu terlalu tinggi saya bilang tunggu dulu biar saya bantu matrialnya mungkin kurang sabar paling, itu rancangan dari konsultan dan konsultan juga atas permintaan pekon. Kalau dia mau dibenarin ya di bantu, kita mengutamakan kebijakan kalau itu tidak menyalahi,” kata Joko. (Agus Salim/Sumarlin)

  • Lagi,  Perampok Bersenjata Api Satroni Rumah Bos Kopi di Lampung Barat

    Lagi, Perampok Bersenjata Api Satroni Rumah Bos Kopi di Lampung Barat

    Bandar Lampung (SL) – Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api (senpi) kembali terjadi di Lampung Barat. Kali ini kawanan perampok menyatroni kediaman pengepul hasil bumi kopi bernama Kowong (50) warga Pemangku 5, Pekon Argomulyo, Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat, Senin (3/9) sekitar pukul 03.00 WIB.

    Peratin Argomulyo Hajan mengatakan, dari peristiwa perampokan ini para pelaku memvawa kabur uang sebesar Rp80 juta dan emas seberat 40 gram.

    “Para perampok sebanyak 4 orang, mendobrak pintu depan rumah dan menodongkan senjata api dan mengikat warga saya, kemudian membawa kabur harta bos kopi tersebut,” ujarnya kepada wartawan.

    Beruntung korban tidak dilukai oleh para perampok tersebut dan tidak ada korban jiwa. “Alhamdulillah para komplotan tidak melukai mereka dan hanya membawa harta korban saja,” ungkapnya.

    Atas peristiwa ini, korban telah melaporkan ke Polres Lampung Barat. “Ya, sudah dilaporkan tadi dan, tadi juga Polisi sudah olah tempat kejadian perkara (TKP),” katanya. (agus salim)

  • Polres Lampung Barat Kejar Perampok Bos Kopi Argo Mulyo.

    Polres Lampung Barat Kejar Perampok Bos Kopi Argo Mulyo.

    Lampung Barat (SL) – Polres Lampung Barat selidiki kasus perampok dengan menggunakan senjata api yang menyatroni pengepul hasil Bumi Kopi (Bos Kopi) rumah Kowong (50) warga pemangku 5 Pekon Argomulyo Kecamatan Batu Ketulis Lampung barat Senin sekitar pukul 03.00 WIB.

    Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto mengatakan bahwa pihak Polsek Belalau dan Reskrim Polres Lambar sudah melakukan pengejaran. Kendati Mobil tidak bisa masuk, serta jalan licin yang hanya dapat dilintasi sepeda motor (R2) pakai rantai dibannya untuk tembus ke TKP. “Sementara pak kapolsek Sekincau dan Kasat Serse yang ke lokasi, saya masih melaksanakan perintah di Bandar Lampung,” kata Tri.

    Akibat perampokan itu, korban kehilangan uang Rp80 juta, dan emas sekitar 40 gram. Peratin Kepala Desa Argomulyo, Harjan mengatakan bahwa komplotan perampok membawa kabur uang sebesar Rp80 juta rupiah dan emas seberat 40 gram. “Para perampok sebanyak empat orang mendobrak pintu depan rumah dan menodongkan senjata api dan mengikat warga saya, kemudian membawa kabur harta bos kopi tersebut” kata Harjan.

    Tidak ada korban jiwa dalam perampokan tersebut. Para pelaku hanya mengambil harta benda korban, lalu pergi. (Agus Salim)