Kategori: Lampung Barat

  • Polisi Hadang Pemakai Ganja di Lintas Liwa-Krui, Pelaku Datang dari Pesibar

    Polisi Hadang Pemakai Ganja di Lintas Liwa-Krui, Pelaku Datang dari Pesibar

    Lampung Barat, sinarlampung.co Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lampung Barat menangkap terduga pelaku penyalahgunaan narkoba berinisial LW. Petugas menangkap LW setelah kedapatan membawa narkoba jenis ganja di Jalan Lintas Liwa-Krui, Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Kamis, 28 Maret 2024 malam.

    Peristiwa penangkapan pelaku penyalahgunaan narkotika itu dibenarkan Kasat Narkoba Polres Lampung Barat, Iptu Jhoni Apriwansyah. Dia menyebut pelaku terjaring pihaknya saat melintas di jalan Liwa-Krui, sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Iya, pelaku berhasil kita amankan saat hendak membawa narkotika jenis ganja itu ke Lampung Barat. Saat itu tim berhasil mengamankan pelaku di lintas Liwa-Krui, Pekon Kubu Perahu semalam,” ujar Jhoni kepada wartawan, Jumat, 29 Maret 2024.

    Jhoni menceritakan, penangkapan pelaku bermula laporan dari masyarakat bahwa ada seseorang yang akan membawa ganja dari Pesisir Barat menuju Lampung Barat. Dengan responsif, Jhoni bersama sejumlah anggotanya langsung bergegas melakukan penyelidikan terkait laporan itu.

    “Kami langsung ke lokasi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebenaran informasi tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya tim berhasil mengamankan pelaku LW saat sedang berada di Lintas Liwa–Krui Pekon Kubu Perahu,” ungkap Jhoni.

    Saat dilakukan penggeledahan, tambah Jhoni, pihaknya mendapati barang bukti berupa 1 buah plastik warna ungu yang di dalamnya terdapat 1 buah plastik klip bening berisi narkotika diduga jenis ganja.

    “Di dalam plastik klip bening itu terdapat 24 buah kertas berwarna putih yang didalamnya diduga berisi narkotika jenis ganja. Delapan buah kertas berwarna merah muda yang di dalamnya diduga berisi narkotika jenis ganja. Lalu tiga kotak kertas papir rokok merk Royo,” terangnya.

    Selain itu, terus Jhoni, pihaknya juga berhasil mengamankan 1 unit smartphone merk Samsung Galaxy A23 5G warna silver. Kini pelaku beserta barang bukti sudah dibawa ke Polres Lampung Barat untuk proses lebih lanjut.

    Kini pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dan terancam mendapat sanksi pidana 5-20 tahun penjara berdasarkan Pasal 114 (1). (Red/*)

  • Ketua DPRD Lampung Prihatin Kasus Serangan Harimau di Lambar Minta Pemerintah Bertindak Cepat

    Ketua DPRD Lampung Prihatin Kasus Serangan Harimau di Lambar Minta Pemerintah Bertindak Cepat

    Bandarlampung, sinarlampung.co Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay, mengaku prihatin atas kasus serangan harimau terhadap warga Lampung Barat (Lambar) beberapa waktu lalu.

    Selain menimbulkan korban luka, serangan harimau di wilayah tersebut juga menelan korban jiwa. Dua warga di Bandar Negeri Suoh (BNS) meninggal dunia setelah diterkam binatang buas tersebut. Situasi ini telah menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di kalangan masyarakat setempat.

    Ketua DPRD Lampung, Mingrum Gumay, menegaskan pentingnya tanggapan cepat dan efektif dari pihak berwenang, termasuk pemerintah daerah dalam menangani masalah ini.

    Menurutnya, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan segala upaya harus dilakukan untuk melindungi warga dari ancaman serangan harimau.

    “Perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, aparat keamanan, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menangani situasi ini. Sinergi antara berbagai pihak akan memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan serangan harimau di wilayah Lambar,” ujar Mingrum.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan, termasuk tidak meninggalkan anak-anak atau hewan ternak sendirian di luar rumah pada waktu yang rawan.

    “Saya meminta masyarakat segera melaporkan apabila ada kejadian serangan harimau atau aktivitas mencurigakan lainnya kepada pihak berwenang,” jelas Mingrum.

    Ketua DPRD Lampung itu menyuarakan dukungannya terhadap langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah daerah dalam menangani masalah ini, termasuk pemetaan wilayah rawan serangan harimau, peningkatan patroli keamanan, dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara menghadapi situasi serupa.

    “Pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam mengatasi tantangan ini. Saya meyakini, dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, serangan harimau di wilayah Lambar dapat diminimalisir, dan keamanan serta kesejahteraan masyarakat dapat terjaga dengan baik,” tuturnya. (KBNI/Red)

  • Lima Warga Souh Jadi Tersangka Pembakaran Kantor Kehutanan Resort Suoh

    Lima Warga Souh Jadi Tersangka Pembakaran Kantor Kehutanan Resort Suoh

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Polisi menetapkan lima tersangka kasus pembakaran Kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, Lampung Barat. Mereka yakni berinisial TR, AI, BU, MR dan SA. Proses dalam penyelidikan dan kemungkinan tersangka akan bertambah.

    Kasat Reskrim polres Lampung Barat Iptu Juherdi Sumandi mewakili Kapolres AKBP Ryky Widya Muharam kepada wartawan, mengatakan penetapan lima tersangka tersebut masih sementara, kemungkinan akan bertambahnya tersangkanya. “Sebelumnya lima orang tersebut sempat diamankan dahulu sebelum ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini,” kata Juherdi, Rabu 20 Maret 2023.

    Menurut Kasat, dari hasil pemeriksaan, penetapan lima tersangka dalam kasus ini berdasarkan bukti-bukti dan keterangan dari tersangka. Para tersangka mengakui dan menyesali perbuatanya. “Kelima tersangka juga akhirnya mengakui bahwa hal yang dilakukan tersebut salah dan menyesali kejadian tersebut. Ya mereka mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan itu ialah spontanitas tersulut emosi bukan disengaja,” katanya.

    Dan para tersangka dalam kasus pembakaran PPA TNBBS Resort Suoh siap mempertanggungjawabkan kesalahan yang telah diperbuat. “Permasalahan ini kan wewenangnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bukan TNBBS, dan kita lihat juga perkembangan dari kasus ini kedepannya,” katanya. (Red)

  • Gunakan Uang Amil Zakat dan Pramuka Pj Bupati Lambar Santuni Korban Digigit Harimau Suoh

    Gunakan Uang Amil Zakat dan Pramuka Pj Bupati Lambar Santuni Korban Digigit Harimau Suoh

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Penjabat (PJ) Bupati Lampung Barat Nukman mengunjungi Samanan (41) warga Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh yang menjadi korban serangan Harimau. Nukman juga memberikan santunan Rp10 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Gerakan Pramuka.

    Nukman mengatakan, dia bersama jajaran pemerintah daerah setempat membesuk Samanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimuddin Umar, Rabu 13 Maret 2024. Dan santunan berupa uang senilai 10 juta rupiah diserahkan kepada keluarga Samanan.

    “Kami menyerahkan langsung uang senilai Rp10 juta kepada keluarga korban serangan harimau di Kecamatan Suoh yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Gerakan Pramuka Kabupaten setempat,” kata Nukman.

    Samanan, warga Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan Suoh merupakan salah satu korban yang mengalami luka akibat diserang Harimau beberapa hari yang lalu di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).

    Nukman menjelaskan, bahwa pihaknya akan bekerja keras dalam melakukan penanganan terhadap konflik harimau dengan manusia di South dan BNS. “Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak akan tinggal diam, selalu akan berupaya penuh untuk menangani masalah yang sudah membuat masyarakat resah belakangan ini,” ujarnya.

    Nukman juga menyatakan, pihaknya sudah bergerak dengan mendatangkan tim rescue harimau dari taman safari dan pihak BKSDA Bengkulu untuk menangani permasalahan konflik harimau dengan manusia.

    Masyarakat diminta supaya mengikuti aturan yang telah ditentukan pihak tim taman safari dan BKSDA agar permasalahan yang menyelimuti masyarakat Suoh dan BNS selama ini dapat terselesaikan.

    “Selama dalam proses pencarian oleh tim gabungan diharapkan tidak ada aktivitas masyarakat berkebun, harus steril demi kelancaran penangkapan dan keselamatan masyarakat, mereka yang lebih paham dalam menangani permasalahan seperti ini maka kita harus mengikuti aturan dan teknis yang sudah ditentukan oleh mereka,” ujar dia.

    Terkait dengan logistik masyarakat dalam masa penangkapan raja hutan tersebut, Nukman menuturkan pihaknya akan selalu berupaya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

    “Mengingat dalam proses masa penangkapan masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas berkebun maka terkait makanan mereka kami Pemerintah Kabupaten Lampung Barat akan selalu berupaya untuk mencari solusi nya,” ucapnya.

    Sebelumnya Masyarakat Lampung Barat khususnya masyarakat Kecamatan Suoh dan BNS diresahkan oleh teror Harimau. Bahkan sudah menelan dua orang korban akibat keganasan raja hutan tersebut.

    Sahri (28) warga Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh ditemukan meninggal dunia diduga dimangsa harimau pada 21 Februari 2024 dan Gunarso warga Pemangku Sumber Agung II Pekon Sumber Agung Kecamatan Suoh, Kamis 08 Februari 2024 juga ditemukan masyarakat meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan di sebuah lahan perkebunan. Melihat kondisi luka yang dialami Gunarso warga menduga akibat terkaman hewan buas. (Red)

  • Polres Lampung Barat Amankan Lima Warga Diduga Pelaku Pembakaran Kantor Kehutanan Resort Suoh

    Polres Lampung Barat Amankan Lima Warga Diduga Pelaku Pembakaran Kantor Kehutanan Resort Suoh

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Polisi menaikan status kasus pembakaran kantor Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, Kabupaten Lampung Barat dari penyelidikan ke penyidikan. Polisi sudah membawa lima warga yang diduga sebagai pelaku pembakaran ke Polres Lampung Barat.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan kelima orang ini diamankan pada Jumat 15 Maret 2024 di kediaman masing-masing. “Benar, ada 5 orang yang diamankan diduga terlibat dalam peristiwa pembakaran Kantor PPA TNBBS Resort Suoh pada Senin lalu. Mereka adalah AF, S, T, B serta M,” kata Umi, Sabtu 16 Maret 2024.

    Menurut Umi, meski saat ini kelimanya telah menjalani pemeriksaan, namun statusnya belum ditetapkan tersangka. Mereka masih terperiksa. “Belum tersangka, mereka masih sebagai terperiksa. Tadi malam kelimanya baru diamankan dan masih menjalani pemeriksaan,” ucapnya.

    Seperti diketahui viral ratusan warga melakukan perusakan dan pembakaran Kantor PPA TNBBS Resort Suoh. Pembakaran dilakukan setelah seorang warga tang kabranya kembali diserang harimau Sumatera.
    Pembakaran kantor ini merupakan kemarahan warga karena hingga peristiwa tersebut terjadi harimau Sumatera yang telah mengakibatkan dua warga tewas belum juga tertangkap. (Red)

  • Pembakaran Kantor PPA Resort Suoh Menhut Minta Warga Tidak Anarkis, Polres Gagal Deteksi Dini?

    Pembakaran Kantor PPA Resort Suoh Menhut Minta Warga Tidak Anarkis, Polres Gagal Deteksi Dini?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau masyarakat tidak bertindak anarkis menyikapi perusakan kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Resort Suoh Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

    KLHK mengklaim melalui Ditjen KSDAE telah membentuk tiga tim gabungan dari Balai Besar TNBBS dan Balai KSDA Bengkulu-Lampung sejak akhir Februari 2024 yang terdiri dari tim patroli, tim penangkapan dan evakuasi satwa serta tim pengamanan masyarakat.

    “Kami berpesan dan mengimbau agar seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak bertindak anarkis, bahwa Tim Gabungan lapangan KLHK bersama Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian dan mitra kerja lainnya tetap bekerja untuk segera menyelesaikan persoalan konflik ini,” kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko.

    Satyawan Pudyatmoko mengatakan bahwa telah diambil langkah cepat usai terjadi konflik harimau dan manusia di Kecamatan Suoh, Lampung Barat yang menewaskan dua orang. Dia menyebut secara prinsip satwa liar dalam hal ini harimau Sumatera yang keluar mendekati areal garapan atau pemukiman manusia dan membahayakan kehidupan manusia harus digiring atau ditangkap dalam keadaan hidup untuk diselamatkan dan dikembalikan ke habitatnya.

    Apabila tidak memungkinkan untuk dilepaskan kembali ke habitatnya satwa tersebut dapat dititiprawatkan di lembaga konservasi, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. “Dalam penanganan konflik manusia dan harimau Sumatera dan atau satwa liar lainnya terdapat Tim Pengamanan Masyarakat yang bertugas menenangkan, memberikan himbauan, dan sosialisasi kepada Masyarakat,” katanya.

    Disamping itu terdapat juga Tim Patroli dan Tim Penangkapan dan Evakuasi satwa. “Petugas UPT KLHK bersama para pemangku kepentingan lainnya responsif dan hadir di tengah masyarakat,” katanya.

    Pasca Pembakaran Pemprov Baru Kirim Bantuan

    Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Ir. Y Ruchyansyah, M.Si, bersama Kepala Dinas Sosial, Aswarodi, meninjau posko Satuan Tugas (Satgas) di Pekon Bumi Hantatai. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, perwakilan Usaha Pemerintah Kecamatan (Uspika) Bandar Negeri dan Suoh, serta Peratin, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Rabu 13 Maret 2024.

    Kepala Dinas Kehutanan menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban akibat serangan harimau. Dia juga mengajak para ahli waris untuk tetap bersabar menghadapi cobaan ini. Dan menyerahkan bantuan dari Gubernur Lampung berupa 50 paket sembako, 100 paket makanan siap saji, 32 paket makanan anak, 10 selimut, 5 kasur, dan 10 tenda gulung untuk tim Satgas. Namun, bantuan juga memberikan santunan kepada korban, yakni sebesar Rp10 juta untuk keluarga korban meninggal dan Rp6,5 juta untuk biaya pendampingan perawatan korban luka.

    Pembakaran

    Warga membakar Kantor Resort Kehutanan Suoh. Selasa, 12 Maret 2024. Warga marah setelah seorang petani di Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Samanan (41), kembali diserang harimau saat ia bekerja di kebunnya di talang Cibulok, pada Senin siang, 11 Maret 2024, sekira pulul 14.00 Wib.. Korban selamat, meskipun luka dibagian kepala, setelah dilarikan ke Puskesmas Srimulyo Ringinsari Suoh hingga dirujuk ke RSUD Liwa.

    Ratusan warga yang berdatangan ke Resor Kehutanan Suoh, untuk meminta tanggapan terkait hal itu. Karena tidak mendapat tanggapan, warga kesal kemudian melakukan pengerusakan dan pembakaran terhadap Kantor milik Kehutanan Suoh. Setelah rata dengan tanah, barulah Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam serta Dandim 0422 Lampung Barat datang Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Pantau Harimau

    Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Hutan beserta Kasat Polhut melakukan pemantauan terkait keberadaan harimau di Suoh Kabupaten Lampung Barat pada hari senin 26 Februari 2024. Keberadaan harimau tersebut sudah satu bulan ini meneror warga Suoh.

    Bersama tim dari Balai Besar TNBBS, TNI, Polri, BKSDA, WCS, Dirjen Gakkum wilayah Sumatera, dan Satgas Konflik Satwa Liar yang tergabung dalam Satgas Lembah Suoh, terus melakukan Upaya bantuan terhadap harimau sumatera yang telah menyerang dua warga Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh hingga meninggal.

    Untuk saat ini telah dilakukan pemasangan kandang jebak di dua titik lokasi. Kandang jebak dipasang didaerah Pekon Bumi Hantatai dan dipasang berdasarkan pemantauan jejak harimau di sekitar Talang Sari yang berada di pekon Hambelang tidak jauh dari ditemukannya posisi korban akibat serangan harimau. Pemasangan kandang jebak dengan menggunakan umpan kambing namun belum menghasilkan hasil.

    Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan oleh TIM, dan informasi oleh Kepala Satuan (Kasat) Polisi Kehutanan (Polhut) BB-TNBBS sudah ada 2 tim lapangan yakni tim kandang dan juga tim patroli. Selain itu juga telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menghimbau kepada Masyarakat untuk dapat meninggalkan Talang untuk sementara waktu.

    Dari hasil patroli yang dilakukan ditemukan adanya tanda-tanda baru berupa jejak kaki harimau di Talang Sari. Jejak kaki yang ditemukan oleh petugas hampir sama dengan jejak kaki yang ditemukan di lokasi kematian Sahri, warga Pekon Bumi Hantatai kecamatan Bandar Negeri Suoh. Temuan jejak kaki yang ditemukan tersebut merupakan jejak harimau yang menyerang warga beberapa waktu lalu. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi menyeluruh terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya.

    Untuk mengantisipasi terjadinya serangan serupa oleh harimau, Pemerintah setempat mengeluarkan edaran berupa himbauan kepada Masyarakat. Berdasarkan hasil musyawarah bersama pemangku kepentingan di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, pihak yang berwenang memberikan himbauan kepada masyarakat setempat untuk menjaga diri dan menghindari potensi konflik dengan harimau.

    Hingga saat ini serangan harimau terhadap warga sudah dua kali dalam waktu 15 hari terakhir. Peristiwa pertama terjadi pada hari Kamis 8 Februrai 2024 dengan korban Bernama Gunarso warga Pekon Bumi Hantatai Kecamatan Suoh. Dia ditemukan hilang oleh warga setelah dinyatakan hilang saat berkebun, kemudian peristiwa kedua terjadi pada hari Rabu 19 Februari 2024 yang menimpa korban Sahri warga Pekon Bumi Hantatai kecamatan Bandar Negeri Suoh, dia ditemukan diakhiri dengan kondisi mengenaskan pada Kamis 22 Februari 2024 malam. (Red)

  • Kantor Balai PPA TNBBS Resort Suoh di Bakar Massa Polisi Periksa Saksi

    Kantor Balai PPA TNBBS Resort Suoh di Bakar Massa Polisi Periksa Saksi

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Polres Lampung Barat melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi atas peristiwa pembakaran Kantor Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh pada Senin 11 Maret 2024.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan ada 4 saksi yang telah dimintai keterangan oleh penyidik. “Untuk proses penyelidikan hingga hari ini masih berlanjut, 4 orang saksi telah diperiksa. Kita belum mengetahui apakah peristiwa kemarin itu ada yang memprovokasi atau memang gerakan spontan dari masyarakat,” kata Umi Selasa 12 Maret 2024.

    Menurut kondisi terkini di Kecamatan Bandar Negeri Suoh sudah mulai kondusif. “Sejak tadi malam Alhamdulillah kondisi memang sudah kondusif. Warga juga sudah banyak yang kembali kerumahnya dan sudah beraktifitas seperti biasa,” ungkap Umi.

    Umi menjelaskan, peristiwa pembakaran Kantor Balai PPA TNBBS Resort Suoh terjadi setelah adanya warga yang kembali diserang Harimau Sumatera. “Awalnya ada seorang warga yang tengah berkebun diserang oleh Harimau Sumatera,” katanya.

    Harimau itu, lanjut Umi adalah Harimau yang sebelumnya menyerang dua warga hingga tewas di bulan Februari 2024 lalu, namun memang upaya dari TNBBS maupun BKSDA yang memasang kandang perangkap belum bisa menangkap Harimau tersebut. “Ketika mengetahui ada warga yang kembali diserang, warga ini marah kemudian mendatangi kantor tersebut,” jelas Umi.

    Saat ratusan massa yang mendatangi kantor dengan tujuan untuk menanyakan perihal upaya penangkapan Harimau Sumatera, massa tidak menemukan satu pun petugas sehingga memicu amukan massa dan berakhir dengan pembakaran gedung. “Di kantor itu rupanya tidak ada petugas, sehingga warga ini kembali terpicu amarahnya dan melakukan pengerusakan gedung dengan berakhir pembakar,” imbuh Umi.

    Umi menegaskan kasus ini secepat mungkin akan segera diselesaikan bersama dengan pihak-pihak terkait sehingga tidak berkepanjangan. “Upaya kami agar tidak berkepanjangan yakni melakukan pertemuan dengan berbagai pihak baik dari warga pihak TNBBS maupun BKSDA dan juga Pemda Kabupaten Lampung Barat,” katanya. (Red)

  • Pemprov Lampung Beri Bantuan Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Liar dan Korban Konflik Harimau

    Pemprov Lampung Beri Bantuan Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Liar dan Korban Konflik Harimau

    Lampung Barat, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan bantuan kepada Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Liar, dan warga korban konflik Harimau dengan manusia, yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat, tepatnya di Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, dan Pekon Bumi Agung Kecamatan Suoh.

    Bantuan diserahkan langsung ke Tim Satgas, dan keluarga korban oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi  dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah di Kediaman Peratin Pekon Bumi Hantatai, Sahrudin, disaksikan Camat Bandar Negeri Suoh, Mandala Harto, Rabu, 13 Maret 2024.

    Adapun bantuan yang diberikan berupa Paket sembako sebanyak 50 paket, makanan siap saji 100 paket, makanan anak 32 paket, selimut 10 buah, kasur lipat 5 buah, dan tenda gulung 10 buah.

    Gunawan, salah satu keluarga korban meninggal akibat konflik tersebut mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan Gubernur Lampung.

    “Terima kasih Pak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atas bantuannya untuk kami, terima kasih,” ujar Gunawan.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Drs. Aswarodi M.Si, menyampaikan, ia berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, menyalurkan bantuan logistik dan buffer stock untuk mendukung operasional satgas penanggulangan konflik satwa liar dengan masyarakat.

    “Kami ditugaskan oleh Pak Gubernur untuk menyalurkan bantuan logistik dan buffer stock untuk mendukung operasional satgas penanggulangan konflik satwa liar dengan masyarakat. Selain bantuan sembako untuk tiga warga yang menjadi korban, diupayakan juga bantuan lainnya berupa santunan uang tunai bagi yang meninggal dunia, dan dana pendampingan orang sakit bagi yang tengah dirawat,” ujar Kadis Sosial. (Red/*)

  • Proyek Irigasi Rp6,9 Miliar PUPR Lampung Barat di Suoh Asal Jadi?

    Proyek Irigasi Rp6,9 Miliar PUPR Lampung Barat di Suoh Asal Jadi?

    Lampung Barat, sinarlampung.co-Korupsi Dana PEN PUPR Lampung Barat yang saat ini dalam proses pengusutan Kejati Lampung, kini muncul temua baru pengerjaan proyek Rp6,9 miliar milik Dinas PUPR Lampung Barat yang dijadikan ajang korupsi. Pasalnya pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DAM Parit di Pekon Srimulyo, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, dikerjakan asal jadi.

    Baca: Rekomendasi Kejagung, Kejati Mulai Garap Laporan Pematank Soal Dugaan Korupsi Anggaran PEN 2021 Hampir Rp40 Miliar di PUPR Lampung Barat

    Baca: Bangun Asal Jadi, Proyek SPAM DAK 2019 PUPR Lampung Barat Sudah Rusak

    “Temuan baru tim DPP PEMATANK soal pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DAM Parit di Pekon Srimulyo, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, milik dinas PUPR Lampung Barat. Pekerjaan dianggarkan pada tahun 2023 dan di menangkan oleh CV Fatih, dengan nilai Rp6.9 Milyar diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi,” kaya Ketum DPP Pematank Suadi Romli, Minggu 10 Maret 2024.

    Menurut Suadi Romli, pekerjaan tahun 2023 yang di menangkan oleh CV Fatih, dengan nilai Rp6.9 Milyar diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi. “Yang mana atas hasil investigasi dilapangan banyak menemukan kejanggalan, seperti sudah banyaknya keretakan pada bangunan bahkan ada yang sudah pecah. Hal ini patut diduga adanya pengurangan bahan matrial saat pelaksanaan. Seperti penggunaan semen, pasir, yang mana seharusnya ukuran takar semen pasir 1 berbanding 4, satu semen 4 pasir,” katanya.

    Romli mengatakan bahwa, buruknya hasil pembangunan, tidaklah lepas dari lemahnya pengawasan dari Dinas PU Lampung Barat. ”Atas dasar temuan ini kita dari DPP PEMATANK dalam waktu dekat akan melakukan langkah-langkah seperti klarifikasi pada dinas agar bisa melakukan evaluasi pada jajaran, dan jika tidak ada tanggapan maka kita akan meneruskan pada APH seperti pelaporan dan Aksi damai,” ujarnya.

    Pengamatan di lokasi proyek rehabilitas Jaringan Irigasi Dam Parit tersebut memakan bahu jalan, di mana batu dan material yang diturunkan menutupi bahu dan sebagian badan jalan. Pekerjaan DAM parit yang berlokasi di Pekon Srimulyo banyak menggunakan batu bulat.

    Pekerjaan yang di duga asal jadi belum lama dibangun sudah ambrol. Melihat buruk nya kualitas pekerjaan yang menelan anggaran milyaran rupiah tersebut di harapkan penegak hukum segera turun. “Kami hanya meneruskan pekerjaan, karna pekerja sebelumnya tidak mau lagi melanjutkan. Ya kalau kualitasnya bagus, mungkin tidak akan begini,” kata Salah satu pekerja di lokasi proyek.

    Nama Paket : RR.2
    Pekerjaan : Rehabilitas Jaringan Irigasi Dam Parit Pekon Srimulyo BNS
    Lokasi : Kec. Bandar Negeri Suoh
    No Kontrak : 306/03/IV.06/KTR.RR2/RR/2023
    Tanggal Kontrak : 05 Juni 2023
    Nilai Kontrak : Rp.6.928.681.707
    Sumber Dana : APBD
    Pelaksana : CV. FATIH
    Konsultan Pengawas : CV. WIDYA KREASI
    Waktu Pelaksanaan : 175 Hari Kalender
    Tahun Anggaran : 2023

    Sementara untuk diketahui saat ini Kejati Lampung tengah melakukan Pulbaket atas dugaan Tipikor Dana PEN PUPR Lampung Barat.  (Red)

  • Warga Suoh Kembali Jadi Korban Harimau Masa Rusak Kantor Resor Polisi Hutan (Polhut)    

    Warga Suoh Kembali Jadi Korban Harimau Masa Rusak Kantor Resor Polisi Hutan (Polhut)   

    Lampung Barat, Sinarlampung.co- Beredar video di grup WhatsApp tentang Warga Pekon Cibitung, Suoh, Lampung Barat, kembali menjadi korban terkaman Harimau Sumatra, (Senin, 11 Maret 2024)

     

    Dalam video korban selamat dan sedang mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Beberapa waktu lalu, dua petani tewas diterkam harimau di kawasan tersebut.

     

    Akibat peristiwa tersebut ratusan warga nampak marah. Namak dalam video warga ngamuk merusa kantor Resor Polisi Hutan (Polhut) setempat dengan melempari batu dan membakar kendaraan di sekitar kantor

     

    Warga kesal karena TNBBS dan Polisi Hutan (Polhut) setempat di anggap tidak mampu mengatasi keresahan warga adanya ancaman harimau Sumatera. (Wisnu)